UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “Toleransi Antar Umat Beragama”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.
Hanik Endang Nihayati, S.kep.Ns., M.Kep. sebagai dosen mata kuliah Agama Islam yang
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin berterima kasih dan mengapresiasi kepada
seluruh anggota dalam kelompok kami yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah pertama yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita
semua dalam menimba ilmu.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Field Study Pendidikan Agama Islam kelompok 3 PDB 92 dilaksanan pada hari Selasa ,
7 November 2023 di Masjid As-Sakinah yang terletak di Balai Pemuda Surabaya. Kami
memilih Masjid As-Sakinah karena masjid ini sering dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun
luar Surabaya untuk kegiatan beribadah. Kemudian, masjid ini juga sering mengadakan
aktifitas keagamaan lainnya.
Tujuan dari field study yang kami laksanakan di Masjid As-Sakinah ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana masyarakat setempat menerapkan sifat toleransi antar umat beragama
baik terhadap masyarakat lokal maupun pengunjung dari berbagai macam daerah untuk bisa
membangun rasa solidaritas dan sikap menghargai antar umat beragama. Pada kunjungan kami
sekitar pukul 11 siang kami melakukan wawancara singkat kepada takmir Masjid As-Sakinah
Surabaya. Beliau menyampaikan pendapat terkait pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masjid merupakan bangunan atau tempat yang digunakan oleh umat muslim untuk
beribadah. Ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya: “dimanapun engkau
beribadah, tempat itulah masjid”. Penyebutan nama masjid berasal dari firman Allah SWT
yang tersebut di dalam Al Qur’an sejumlah dua puluh delapan kali, yaitu sajada-sujud,
yang memiliki arti patuh, taat, tunduk penuh hormat dan takzim
Masjid As-Sakinah di Surabaya ini merupakan hasil kerja keras masyarakat setempat
yang peduli akan keberagaman dan kehidupan beragama. Nama As-Sakinah sendiri
berasal dari bahasa Arab yang artinya kedamaian atau ketentraman, mencerminkan tujuan
untuk menjadi tempat ibadah yang mendukung kedamaian dan toleransi. Masjid As-
Sakinah yang berada di kompleks Balai Pemuda Surabaya yang diresmikan oleh Wali Kota
Surabaya pada 4 februari 2019 ini diharapkan keberadaan masjid ini akan sangat
bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang sedang berlalu lalang akan menjalankan
ibadah. Ia menyampaikan kompleks kawasan Balai Pemuda ini saling terintegrasi. Selain
keberadaan Masjid As-Sakinah, di kawasan ini juga terdapat Balai Budaya, lokasi pakir
dan perpustakaan yang biasa digunakan anak-anak untuk belajar, menari, musik, hingga
puisi. Nantinya anak anak dapat beribadah di masjid ini.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji mengatakan, rencana pemkot
bersama DPRD Surabaya membangun Masjid As-Sakinah agar lebih besar dan luas,
akhirnya terwujud. Ke depan, keberadaan masjid ini diharapkan dapat meningkatkan
Ukhuwah Islamiyah, khususnya bagi kalangan anggota DPRD dan masyarakat Surabaya.
Seiring berjalannya waktu, Masjid As-Sakinah telah menjadi pusat kegiatan keagamaan
dan sosial. Dalam sejarahnya, masjid ini telah menyelenggarakan berbagai program
termasuk dialog antaragama, kegiatan amal, dan upaya kolaboratif dengan komunitas
berbeda. Sejarah di Masjid As-Sakinah mencerminkan semangat inklusivitas dan
kerukunan antarumat beragama di Surabaya
1.2 Topik yang Diangkat
Dalam konteks bagaimana warga menerapkan sifat toleransi antar umat beragama
di Masjid As-Sakinah Surabaya, ada hal yang dapat dibahas yaitu interaksi sehari-hari
masyarakat mengamati bagaimana warga lokal surabaya dan pendatang berinteraksi di
sekitar Masjid sehari-hari dan menciptakan gambaran bagaimana toleransi diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari serta partisipasi warga dalam kegiatan bersama di masjid As-
Sakinah seperti shalat berjamaah, acara keagamaan, atau kegiatan sosial, untuk menilai
tingkat integrasi dan kolaborasi antarumat beragama. Selain itu pada makalah ini juga akan
mendalami dinamika dan praktik toleransi antar umat beragama yang teramati di Masjid
As-Sakinah Surabaya. Fokus utama yang akan terbagi dalam beberapa aspek kunci
diantaranya sebagai berikut :
Dalam wawancara singkat dengan takmir masjid As-Sakinah ini terungkap bahwa
Masjid As-Sakinah secara aktif mendorong dialog antarumat beragama. Beliau menggaris
bawahi pentingnya menghormati perbedaan keyakinan dan memahami bahwa toleransi
adalah pondasi bagi kerukunan di masyarakat. Anggota jamaah juga sering terlibat
kegiatan sosial yang diadakan di masjid, seperti kegiatan amal dan sukarela, yang
melibatkan partisipasi aktif dari berbagai kelompok agama. Secara keseluruhan, hasil
observasi dan wawancara menunjukkan bahwa Masjid As-Sakinah Surabaya bukan hanya
tempat ibadah, tetapi juga pusat aktivitas yang mempromosikan toleransi dan dialog
antarumat beragama. Keikutsertaan aktif umat Islam bersama warga lokal dan pendatang,
serta upaya pemimpin agama dalam menyebarkan pesan toleransi, menciptakan
lingkungan yang inklusif dan ramah terhadap perbedaan keyakinan. Dengan demikian,
Masjid As-Sakinah dapat terus menjadi model bagi masyarakat yang lebih luas dalam
menerapkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan di tengah keragaman agama.
BAB 3
REFLEKSI
3.1 Refleksi dan Pembelajaran
Membahas makalah hasil field study tentang toleransi antar umat beragama di Masjid
As-Sakinah Surabaya memberikan kami wawasan mendalam tentang pentingnya
inklusivitas dalam konteks keagamaan. Kami merenungi bagaimana pengalaman ini telah
membuka mata kami terhadap keberagaman dan harmoni yang dapat terjadi di tengah-
tengah masyarakat yang beragam keyakinan. Kami menyadari bahwa dalam upaya untuk
memahami dan mengapresiasi toleransi, langkah pertama adalah memerhatikan dan
mendengarkan. Melalui observasi dan wawancara, kami belajar melihat praktik konkret
toleransi dan bagaimana pemimpin agama dan masyarakat secara aktif mendorong dialog
antarumat beragama. Beberapa poin yang mungkin dapat membantu kita sebagai
mahasiswa untuk mrmbangun rasa toleransi antar umat beragama adalah sebagai berikut:
Makalah ini mendorong kami untuk terus terlibat dalam diskusi dan proyek-proyek
yang mempromosikan toleransi dan pengertian antarumat beragama. Kami merasa bahwa
melalui kontribusi kecil, kita sebagai generasi muda dapat membantu membentuk
masyarakat yang lebih inklusif dan saling menghargai. Hasil field study ini tidak hanya
menjadi sebuah tugas akademis, tetapi pengalaman yang mendalam dan merangsang
pemikiran kami tentang bagaimana kita sebagai individu dapat berperan dalam
menciptakan lingkungan yang mendukung toleransi dan kerukunan di tengah-tengah
perbedaan.
LAMPIRAN