Anda di halaman 1dari 16

OBSERVASI PERESMIAN MUSHOLA

Disususn oleh
No Nama Mahasiswa NIM
1 Mohammad Hafiz 2294104022

Dosen Pengampu
Dr. Ita Rahmania Kusumawati, S.S.,S.Si, M.A

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG JOMBANG
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Peresmian mushola” dengan baik dan tepat
waktu. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
arab.

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu guna
menyempurna makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk menambah wawasan dan pengetahuan berkaitan dengan pengamatan secara
langsung terhadap kegiatan religi & budaya di masyarakat yang mengandung unsur
ajaran islam & pembelajaran bahasa arab.

Jombang, 15 Maret 2023

2
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG.........................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH....................................................................................5
1.3. TUJUAN.............................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................7
LANDASAN TEORI...............................................................................................7
2.1. KAJIAN A..........................................................................................................7
2.2. KAJIAN B..........................................................................................................9
BAB III......................................................................................................................11
PEMBAHASAN.......................................................................................................11
3.1. PENGAMATAN PERESMIAN MUSHOLA.....................................................11
3.2. HASIL WAWANCARA......................................................................................12
BAB IV......................................................................................................................13
ANALISIS DATA.....................................................................................................13
4.1. ANALISIS DATA DARI KEGIATAN PERESMIAN MUSHOLA...................13
4.2. PERMASALAHAN DARI HASIL KEGIATAN...............................................13
4.3. SOLUSI DARI HASIL KEGIATAN..................................................................14
BAB V.......................................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15

3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mushola adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Mushola adalah ruangan
selain masjid, terutama digunakan untuk ibadah sholat di islam. Kata tersebut berasal dari
kata kerja ‫( صلى‬ṣallā) yang artinya ‘berdoa’. Ini secara tradisional digunakan untuk salat
Id dan salat Jenazah sesuai anjuran Sunnah. Secara etimologi, kata Musala memiliki arti
ruang terbuka.
masjid yang berukuran kecil disebut musholla, langgar ataupun surau. Tidak
hanya tempat ibadah masjid pula ialah merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.
Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, dialog, kajian agama, ceramah serta belajar Al
Qur'an kerap dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut
memegang peranan dalam aktivitas sosial.
Membangun mushola wajib berbeda dengan membangun suatu rumah ataupun
tempat tinggal apa pun. Karna mushola ialah tempat ibadah,maka nuansa spritual yang
memberi warna bangunan mesjid tersebut wajib di perhatikan. Seluruh perihal yang
memperlancar jalannya pelaksanaan ibadah dan serta kegiatan lain yang menjadi
karakteristik khas dan karakter mesjid pula wajib di perhatikan. Jangan sampai
mengunggulkan bidang dalamnya atau pun bidang luar mushola dengan tanpa
mencermati karakter mesjid memiliki kedudukan serta multifungsi dalam membina serta
membangun warga.
Disinlah perlunya pandangan kedepan yang sangat perlu dipertimbangkan
pengurus. Mungkin pengurus juga memiliki alasan tertentu, karena kalau pada saat-saat
masjid ramai dikunjungi, tentu kesempatan bagi pengurus untuk biasa mendapatkan
bantuan material dan jamaah, tetapi kalau tidak mampu menata manajemannya secara
baik, maka akan berdampak kepada persoalan imaroh, dan ri’ayah. Artinya jangan-jangan
malah jamaah akan lari dan sholat pada rumah ibadah yang lain.
memakmurkan mushola bukan cuma membangun serta menjaganya secara fisik
saja , tetapi mempunyai arti yang lebih luas dan dalam, serta metode memakmurkan
mushola seperti syiar islam merupakan pembinaan ataupun pendidikan agama untuk
generasi muda.
Mengelola mushola membutuhkan kekompakan dan kerjasama dalam membina
dan mengelola jamaah seperti Imaroh. Imaroh mushola ini adalah upaya untuk berusaha
menghidupkan kembali mushola . Selain persoalan terkait pengelolaan mushola, ada
banyak tips berbeda yang harus diperhatikan pengelola mushola dalam membina dan
mengelola jamaah.
Selain itu, kemakmuran sebuah mushola sangat dipengaruhi oleh pengelolaan
mushola yang profesional dan dukungan masyarakat sekitar. Tanpa dukungan takmir

5
yang amanah dan taqwa serta masyarakat, serta tenaga (partisipasi), pikiran dan harta,
mushola akan terbengkalai karena berbagai ibadah dan syiar Islam. mushola seringkali
menjadi simbol kebesaran Islam, namun terkesan kecil karena kurangnya kepedulian dari
umat Islam itu sendiri. Dan hanya orang-orang pilihan yang memiliki ketabahan,
kekuatan dan iman yang dipilih Allah untuk memerintah rumah-Nya.
Saya tertarik untuk melakukan observasi ini dapat mendekatkan diri kepada Allah
SWT, meningkatkan rasa beribadah karena sudah tersedianya tempat beribadah dan dapat
melakukan kegiatan religi lainnya, dengan mengikuti kegiatan ini dapat menambah ilmu
tentang pengelolaan terhadap organisasi yang dapat diterapkan di tempat kerja juga, serta
belajar apa saja yang jadi faktor keberhasilan dan penghambat bertumbuhnya atau
kemakmuran mushola.
1.2. Rumusan masalah
A. Mengapa perlu diadakan acara peresmian Mushola Al-Muttaqin
B. Bagaimana Peran Pengurus Dalam Memakmurkan Mushola Al-Muttaqin Desa
Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
C. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Peran Pengurus Dalam
Memakmurkan Mushola Al-Muttaqin Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang
1.3. Tujuan Observasi
A. Karena Mushola memiliki peran untuk mendirikan sholat 5 waktu secara
berjammah, dengan mengadakan acara peresmian ini dapat memberitahukan
kepada masyarakat bahwa mushola telah bisa digunakan untuk ibadah sholat,
kegiatan pengajian rutin, khusus ataupun umum, pendidikan formal dan informal
seperti pendidikan TPQ, pesantren kilat Ramadhan, pelatihan remaja Islam,
kursus bahasa, kesenian, serta kegiatan keagaman lainnya. Dan juga bentuk rasa
syukur karena dipermudah jalan untuk proses pembangunan mushola selama ini.
B. Untuk Mengetahui Peran Pengurus Dalam Memamurkan Mushola Al-Muttaqin
Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.Dengan melakukan observasi
ini saya dapat belajar dari pengurus mushola dalam mengemban amanah jamaah.
merealisasikan peran dan fungsi masjid sekaligus sebagai upaya mencapai tujuan dari
keberadaan masjid itu sendiri,
pertama, pelaksanaan sholat yang lima waktu dengan menentukan atau menetapkan
muadzin dan imam yang baik akhlaknya, mampu membaca Al- Qur’an dengan baik.
Kedua, Melakukan pelayanan yang baik sehingga jamaah merasa nyaman
ketiga, Pengelolaan dan pemakmuran mushola secara baik Karena itu, pengurus
mushola perlu mengupayakan usaha dana guna menopang seluruh kegiatan
mushola
keempat, Pengelolaan fisik mushola dengan kelengkapan sarananya mulai dari
penataan ruangan mushola yang sesuai dengan tingkat kebutuhan pengurus dan
jamaahnya dalam beraktivitas, kebersihan mushola yang harus selalu terpelihara,
sound system (pengeras suara) yang baik, penggantian atau perbaikan barang-

6
barang atau fasilitas mushola yang sudah rusak, melengkapi sarana dan inventaris
yang belum dimilki sementara hal itu amat dibutuhkan, dan sebagainya
C. Untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan penghambat Peran Pengurus
dalam Memakmurkan Mushola Al-Muttaqin Desa Puton Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang
Pembinaan terhadap pengelola dan pengurus mushola bertujuan untuk
mempertahankan, menumbuhkan dan mengembangkan motivasi mereka dalam
mengelola mushola. Perlu selalu diingatkan bahwa mereka mempunyai kemulian
sebagai golongan yang memakmurkan mushola Allah, maka dari itu hendaknya
senantiasa menjaga dan meningkatkan niat suci mereka. Jangan sampai keikut
sertaan mereka akhirnya dikotori oleh sikap-sikap yang tidak mulia seperti
mengeruk keuntungan materi dengan cara tidak etis dari pengelolaan mushola.
Atau cara-cara lainnya yang intinya tidak sejalan dengan prinsip-prinsip umum
pengelolaan mushola sebagai rumah Allah. Atas dasar itu, maka pembinaan
menjadi suatu yang urgen.Sebab, siapa pun tidak ada yang mampu menjamin
keteguhan hati jika tidak ada upaya penjagaan terhadapnya.
Pengelola dan pengurus mushola haruslah sesorang yang memiliki semangat
untuk membenahi dan merawat mushola. Bukan hanya itu, dia juga harus memliki
spirit untuk menyemarakkan dan mengembangkan harta wakaf sebisa mungkin.
Dia juga harus bersikap tegas kepada setiap orang yang berusaha merusak barang
wakaf yang berda dibawah wewenangnya.
Pengurus menjadikan mushola sebagai aktivitas umat Islam dalam memakmurkan
mushola. Pengurus memiliki Aplikasi program dalam memakmurkan mushola.
Pengurus mengelola mushola dengan pembinaan dalam memakmurkan mushola.
Pengurus meningkatkan kegiatan pembangunan mushola dalam memakmurkan
mushola. Pengurus meningkatkan kegiatan ibadah dalam memakmurkan mushola.
Pengurus meningkatkan kegiatan pendidikan dalam memakmurkan mushola.
Pengurus meningkatkan kegiatan keagamaan dalam memakmurkan mushola.
Permasalahan
Permasalahan dalam pembelajaran bahasa arab
1. Kurang memiliki rasa percaya diri untuk belajar bahasa arab,mungkin pemberian
kesan awal pembelajaran bahasa arab kepada peserta didik sehingga dirasa cukup
kesulitan nantinya dalam belajar
2. Latar belakang lingkungan yang kurang mendukung kemajuan prestasi belajar,
3. Kurang memiliki kemauan untuk belajar bahasa arab mungkin dirasa bahasa arab
tidak memiliki kesan keren dalam penggunaannya
Untuk menambah wawasan dalam bahasa arab orang dapat memutuskan mengikuti
kegiatan peresmian mushola yang diadakan oleh warga setempat, kegiatan ini
memberikan kesempatan untuk mendengarkan secara langsung dan berinteraksi dengann
orang yang memiliki kemampuan berbahasa arab, memperluas pemahaman dalam
menjalankan ibadah. Dengan mengikuti kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa dalam

7
belajar bahasa arab karena mempermudah mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari,selain itu akan memudahkan pula memahami berbagai hadist-hadist.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. KAJIAN A
Judul : PELATIHAN MEMBUAT PROPOSAL PENGAJUAN DANA CSR
PERUSAHAAN UNTUK BANTUAN PEMBANGUNAN MUSHOLA AT-TAQWA
Penulis oleh : Rafika Sari, Reny Azziatul Febrianti
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
Vol. 4 No. 2, Mei 2021, hlm. 197 - 202 ISSN 2614-7912 (Print)
DOI: https://doi.org/10.33330/jurdimas.v4i2.1024 ISSN 2622-3813 (Online)
Available online at https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurdimas

Latar belakang
Mushola At-Taqwa yang bertempat di kelurahan Karang Anyar kecamatan gandus
menjadi tempat beribadah dan perkumpulan pengajian bapak ibu didaerah sekitar namun
kondisi mushola tersebut masih memprihatinkan di-karenakan masih kesulitan dalam
mendapatkan dana untuk rehab bangunan dan menunjang operasional kegiatan, selama
ini mushola hanya mengadalkan uang celengan yang bisanya didapatkan dari pengguna
namun melihat kondisi bangunan mushola tersebut butuh rehab sehingga tim pengabdian
dari universitas niversitas Indo Global Mandiri mengajak bapak ibu pengurus mushola
untuk mengadakan pelatihan pembuatan proposal pengalangan dana untuk diajukan
sebagai dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan sekitar dan membantu
menyalurkanya kepada perusahaan perusahaan untuk menarik dana CSR sehingga
mushola At-Taqwa dapat merehab bangunan dan membiayai operasional kegiataan
mushola.
Permasalahan
Permasalahan yang timbul dimasyrakat sekitar adalah kurangnaya informasi
dalam terhadap bagimana memperloleh dana dalam hal pembangunan desa dan tempat
ibadah disekitar, dimana kondisi mushola cukup memprihatinkan baik jalan untuk ke
lokasi maupun tempat wudhu dalam hal ini Tujuan dari Pengabdian kepada masyarat ini
agar terbentuknya organisasi kepengerusan mushola dan memiliki kemampuan untuk
membuat proposal pengalangan dana demi pembangunan mushola dan dapat menunjang
biaya operasional mushola At-Taqwa

8
Metode
Metode pelaksanaa kegiatan PKM ini adalah dalam bentuk pelatihan, dengan
melakukan pelatihan dengan cara persentasi langkah-langkah pembuatan prosposal
pengalangan dana, sesi tanya jawab, dan pendampingan pembuatan proposal pengalangan
dana dan tahap evaluasi
Data
Sebelum menyusun proposal, mempersiapkan bahan atau informasi pembangunan
dan operasional kegiatan mushola at taqwa untuk membantu dalam proses perumusan
konsep kegiatan.
Pembahasan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan Pembuatan Proposal Pengalangan dana dilakukan
dalam masa 3-4 minggu
Kegiatan pada pertama kegiatan survey pendekatan serat pengenalan lingkungan
sekitar bersama mahasiswa dan mahasiswi universitas IGM Palembang, minggu kedua
melihat situasi dan kondisi serta permasalahan yang ada pada pembangunan mushola at
taqwa minggu ketiga melakukan pelatihan bagaimana membuat proposal pengalangan
dana ke perusahaan demi menarik dana CSR perusahaan sekitar agar dapat memperoleh
dana untuk melakukan rehab bangunan mushola. Selanjutnya pada minggu keempat
membantu melakukan penyaluran proposal kepada perusahaan perusahaan sekitar
palembang demi memperoleh dana pembangunan mushola dan diakhir kegitan mushola
dapat memperoleh dana bantuan dari beberapa perusahaan dan mulai melakukan
pembangunan rehab Mushola, alhamdullilah kegiatan ini bermanfaat bagi Masyarakat
dan kepengurusan, pengurus dan masyarakat sekitaar mushola.
Kesimpulan
Kegiatan pengabdian kepda masyarakat ini dilakukan berupa latihan dalam
bentuk persentasi pembuatan proposal, tanya jawab serta praktek langsung sehingga
permasalahan dan kesulitan tim dapat teratasi.
Pengurus mushola dan masyarakat sekitar sangat antusias dan mampu membuat
proposal pengajuan dana dan memperoleh dana bantuan serta dimulainya pembangunan
mushola atau rehab mushola Dengan adanya kegiatan Pengabdian ini dapat terbentuk
kepengurusan mushola yang lebih baik, para pengurus mampu melakukan pencairan dana
dengan mengajukan proposal penggalangan dana dalam hal ini beberapa perusahaan telah
bekerja sama dalam hal pemberian dana untuk pembangunan dan operasional kegiatan
mushola at taqwa.

9
2.2. KAJIAN B
Judul : PERENCANAAN INTERIOR MUSHOLA AL-ABROR, PARUNG PANJANG,
BOGOR, JAWA BARAT
Penulis oleh : Yunita Ardianti Sabtalistia dan Sintia Dewi Wulanningrum
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia ISSN 2620-7710 (Versi Cetak)
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021, Hal. 287-296 ISSN 2621-0398 (Versi Elektronik)

Latar belakang
Mushola Al-Abror berlokasi di Cluster the Village, Perumahan Forest Hill, Parung
Panjang, Bogor, Jawa Barat. Mushola ini berada di dalam lingkungan perumahan
sehingga diperuntukkan sebagai tempat ibadah warga perumahan Forest Hill. Selain
sebagai tempat ibadah, rencana ke depan mushola Al-Abror juga berfungsi sebagai
tempat pengajian anak-anak pada waktu sore hari. Saat ini sedang berlangsung
pembangunan Mushola Al-Abror. Mushola Al-Abror mempunyai ukuran ruang sholat 8 x
10 meter. Saat ini kondisi dinding, kolom, plafon ruang shalat masih dalam tahap
persiapan pengecatan. Jika dilihat dari gambar 3 dapat dilihat bahwa desain ruang dalam
masih sangat sederhana, hanya berupa ruangan kotak berukuran 10x10 meter. Masih
belum ada penghias atau ornamen yang biasanya ada di dalam ruangan masjid atau
mushola. Oleh karena itu tujuan PKM ini adalah membuat desain interior dengan konsep
Arsitektur Islam
Permasalahan
Al-Abror berlokasi di Cluster The Village, Perumahan Forest Hill, Bogor, Jawa
Barat. Saat ini mushola AlAbror masih dalam tahap pembangunan. Desain eksterior
mushola sudah ada sebelum tahap pembangunan. Namun, desain interior mushola masih
belum ada. Oleh karena itu perlu dibuat desain interiornya. Konsep desain interior yang
digunakan adalah Arsitektur Islam. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut
maka tujuan PKM ini adalah membuat perencanaan desain interior mushola Al-Abror
berdasarkan konsep arsitektur Islam.
Metode
1. Studi Literatur Kajian literatur tentang definisi mushola, fungsi mushola, dan
ciri khas arsitektur islam dari jurnal-jurnal dan internet 2. Survei Mushola Pengukuran
lokasi mushola dan pengumpulan foto-foto kondisi eksisting untuk mengetahui
permasalahan mitra. Diskusi dan wawancara dengan Panitia Pembangunan Mushola Al-
Abror dan beberapa warga juga dilakukan untuk mengetahui lebih jelas permasalahan
yang ada 3. Koordinasi tim PKM dengan Mitra (Sebelum Perencanaan) Setelah
melakukan pengumpulan data primer dan sekunder selanjutnya koordinasi tim PKM

10
perlu dilakukan untuk membahas tentang konsep dasar bangunan 4. Perencanaan Interior
Mushola Gambar yang dihasilkan meliputi gambar denah, potongan, dan perspektif 3D 5.
Koordinasi tim PKM dengan Mitra (Setelah Perencanaan) Gambar yang dihasilkan perlu
dikoordinasikan dengan mitra (Panitia Pembangunan Mushola Al-Abror) agar
mendapatkan kesepakatan desain yang sesuai dengan kebutuhan mitra.
Pembahasan
Ruangan sholat terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: ruang sholat jamaah pria, ruang
sholat jamaah wanita, dan ruang mengaji untuk anak-anak (Gambar 5). Ruang sholat
jamaah wanita berukuran 3,33 x 3,64 meter. Pembatas ruang sholat wanita berupa partisi
ukiran kayu dan tirai kain yang bisa dibuka tutup. Partisi ukiran kayu mempunyai tinggi
2,6 meter dari permukaan lantai. Pada sudut ruang sholat wanita terdapat rak gantung
untuk mukena. Pada ruang mengaji terdapat papan tulis, rak buku, dan tempat
penyimpanan meja lipat. Untuk mengoptimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara,
pada ketiga sisi dinding mushola dipasang jendela-jendela hidup, ventilasi atas, dan pintu
geser kaca. Pada ruang mihrab terdapat lafadz Allah (Gambar 6 dan 7). Bagian belakang
lafadz Allah diberi lampu LED yang berwarna kehijauan agar dapat menerangi lafadz
Allah. Pembatas mihrab dihiasi dengan ukiran kayu dan bacaan basmalah di dinding atas
mihrab. Di tengah-tengah ruang sholat jamaah pria terdapat lampu kristal kotak dengan
cahaya keputihan yang dipasang pada plafon yang bertingkat (drop ceiling). Gambar 8
menunjukkan suasana ruang sholat jamaah wanita. Jendela-jendela yang terpasang adalah
jendela hidup agar angin bisa masuk ke dalam bangunan. Selain itu pada bagian atas
jendela dipasang lubang-lubang ventilasi untuk memperlancar sirkulasi udara. Warna cat
yang dipilih adalah warna putih karena warna putih dapat membuat suasana ruangan
terkesan bersih dan membuat suasana menjadi lebih terang. Warna putih juga
memberikan kontras dengan warna coklat pada ukiran kayu dan warna hijau pada
sajadah. Papan tulis putih (white board) dipasang pada dinding yang bagian belakangnya
tidak ada jendela (Gambar 9). Rak buku mempunyai ukuran panjang 180 cm, lebar 40
cm, dan tinggi 65 cm. Meja lipat bisa dibuka saat ada acara pengajian dan bisa ditutup
jika acara sudah selesai. Tempat penyimpanan meja lipat ada di sudut ruangan.
Kesimpulan
Mushola Al-Abror merupakan mushola yang diperuntukkan bagi warga
Perumahan Forest Hill, Parung Panjang, bogor. Ruang ibadah mushola mempunyai
ukuran 8 x 10 meter. Ruang ibadah tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: ruang sholat
pria, ruang sholat wanita, dan ruang mengaji untuk anak-anak. Ruangan mushola didesain
dengan banyak bukaan dan jendela pada ketiga sisi dinding agar dapat mengoptimalkan
pencahayaan alami dan sirkulasi udara. Dinding berwarna putih agar terkesan bersih dan
terang. Warna coklat digunakan pada ukiran ruang mihrab dan partisi pembatas ruang
sholat wanita. Warna coklat diplih karena merupakan warna alam. Motif ukiran pada
ventilasi atas dan ruang mihrab berbentuk heksagonal yang menggambarkan sarang
lebah. Keistimewaan lebah dan madu tersirat pada Surat An- Nahl ayat 68-69. Motif

11
ukiran pada partisi pembatas ruangan sholat berbentuk daun. Motif daun dipilih karena
diperbolehkan penggunaannya dalam arsitektur Islam.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. PENGAMATAN PERESMIAN MUSHOLA
Ketika suatu Mushola sudah selesai dibangun, biasanya harus ada yang namanya
peresmian. Dengan adanya peresmian menandakan bahwa bangunan mushola ini telah
bisa digunakan untuk menjalankan ibadah sholat lima waktu secara berjamaah dan ibadah
lainya
Pada hari Rabu, 15 Maret 2023 diadakan kegiatan peresmian mushola di Kanigoro Puton
Diwek Jombang . Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 100 orang yang dihadiri oleh warga
setempat, panitia/pengurus mushola, serta tokoh agama yang akan memberikan ceramah
& doa pada acara ini.
Kegiatan dimulai pukul 19.30 dengan pembukaan acara peresmian mushola dilanjutkan
dengan pembacaan lantunan ayat suci Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 18, dilanjutkan
diba’an yang dibawakan oleh ibu-ibu setempat, dilanjutkan ceramah oleh tokoh agama
yang diundang unuk mengisi acara ini,dilanjutkan acara potong yang dilakukan oleh
donatur sehingga mushola ini dapat berdiri, dilanjutkan dengan makan bersama yang
setelahnya ditutup doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama.

(pembacaan Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 18) (Ceramah oleh tokoh agama)

12
(Proses Potong pita) (makan bersama)
Diharapkan melalui kegiatan ini, mampu memberikan motivasi untuk terus mempelajari
bahasa arab. Dan pemahaman serta pengetahuan tentang bahasa arab sehingga nantinya
masyarakat dapat meningkatkan kualitas ibadah mereka dan nantinya generasi muda
dapat belajar bahasa arab melalui TPQ yang akan segera dibuka.
3.2. HASIL WAWANCARA

(Wawancara dengan pengurus Mushola)


Hafiz : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak. Saya saya mahasiswa
dari fakultas teknik universitas hasyim asyari. Boleh saya melakukan wawancara dengan
bapak mengenai pentingnya bahasa arab pada acara peresmian mushola ini?
Bapak Sunari : waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, boleh. Silahkan.
Hafiz : Terima kasih, mula-mula seberapa penting bahasa arab dalam agama islam.
Bapak Sunari : Bahasa arab sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, yang mana kita
setiap hari harus melakukan ibadah sholat 5 waktu yang mana bacaan nya mengunakan
bahasa arab dan juga kitab suci Al-Qur-an diturunkan menggunakan bahasa arab sehingga
sangat penting bagi umat islam bisa belajar bahasa arab.
Hafiz : Bagaimana hubungan bahasa arab dengan acara peresmian mushola ini?

13
Bapak Sunari : Bahasa arab memiliki peran penting dalam acara peresmian mushola ini,
karena pembacaan lantunan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan doa untuk syukuran atas
berdirinya mushola ini menggunakan bahasa arab. Sehingga mempelajari bahasa arab
menjadi sangat penting dalam acara peresmian mushola ini
Hafiz : mungkin ada pesan yang mau disampaikan kepada msyarakat yang telah
menghadiri acara peresmian mushola ini?
Bapak Sunari : Alhamdulillah, rasa syukur yang tiada tara kami ucapkan, atas selesainya
pembangunan musholla kebanggan kami ini Semoga dengan hadirnya musholla ini
ditengah-tengah kami, dapat menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada
Allah SWT, dengan diresmikan mushola Al- Muttaqin ini diharapkan masyarakat sekitar
daerah ini dapat terus memanfaatkannya dengan baik untuk mempelajari bahasa arab
karena penting bagi umat muslim. Kemudian Keberadaan Mushola ini hendaknya dapat
dijadikan tempat untuk mengaji, menggali, serta melakukan kajian terhadap ajaran agama
islam, untuk dapat mempelajari bahasa arab dengan lebih baik.
Hafiz : Terima kasih banyak bapak atas waktu dan jawaban yang telah diberikan. Semoga
acara peresmian mushola ini bermanfaat bagi kita semua yang telah hadir pada acara ini.

BAB IV
ANALISIS DATA
4.1. ANALISIS DATA DARI KEGIATAN PERESMIAN MUSHOLA
Kegiatan yang terstruktur
Kegiatan peresmian mushola dapat dirancancang secara rapi, sehingga mahasiswa dapat
memahami dengan lebih mudah acara tersebut.
Pemberian hadiah
Pemberian hadiah atau makanan kepada warga setempat yang telah menghadiri acara
peresmian ini sebagai bentuk rasa terima kasih karena sudah meramaikan acara.
Pengenalan budaya
Kegiatan acara peresmian mushola ini dapat memberikan kesempatan yang baik untuk
memperkenalkan budaya kepada mahasiswa dalam bahasa arab seperti
tartil,ceramah,syukuran, dan diba’an.
Peningkatan partisipasi orang tua
Orang tua memiliki peran pendukung dalam mendukung anak mereka untuk belajar
bahasa arab, salah satunya dengan menghadiri kegiatan ini dapat memberikan kesan
positif terhadap generasi muda supaya memiliki motivasi belajar bahasa arab.

14
Mendorong motivasi anak
Kegiatan peresmian mushola ini juga dapat dirancang untuk memotivasi anak untuk
semangat belajar bahasa arab sebagaimana bacaan tartil yang merdu dapat mendorong
anak untuk bisa melakukannya juga.
4.2. PERMASALAHAN DARI HASIL KEGIATAN
Mengapa perlu diadakan acara peresmian mushola
Setelah diadakan peresmian mushola yang dihadiri cukup banyak orang bagaimana
supaya mushola tetap merasa ramai

4.3. SOLUSI DARI HASIL KEGIATAN


memberitahukan kepada masyarakat bahwa mushola telah bisa digunakan untuk ibadah
sholat, kegiatan pengajian rutin, khusus ataupun umum, pendidikan formal dan informal
seperti pendidikan TPQ, pesantren kilat Ramadhan, pelatihan remaja Islam, kursus
bahasa, kesenian, serta kegiatan keagaman lainnya
pelaksanaan program kegiaan mushola seperti pelaksanaan sholat yang lima waktu
dengan menentukan atau menetapkan muadzin dan imam yang baik akhlaknya,
Melakukan pelayanan yang baik sehingga jamaah merasa nyaman
Pengelolaan dan pemakmuran mushola secara baik tentu saja sangat memerlukan dana
yang besar. Karena itu, pengurus mushola perlu mengupayakan usaha dana guna
menopang seluruh kegiatan masjid.
Pengelolaan fisik mushola dengan kelengkapan sarananya tentu saja memerlukan
perhatian yang serius mulai dari penataan ruangan mushola yang sesuai dengan tingkat
kebutuhan pengurus dan jamaahnya dalam beraktivitas, kebersihan mushola yang harus
selalu terpelihara, sound system (pengeras suara) yang baik, penggantian atau perbaikan
barang-barang atau fasilitas mushola yang sudah rusak, melengkapi sarana dan inventaris
yang belum dimilki sementara hal itu amat dibutuhkan, dan sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pesmian mushola ini
dapat meningkatkan mempelajari bahasa arab dengan cara membuat Kegiatan yang
terstruktur, pemberian hadiah, pengenalan budaya, peningkatan partisipasi orang tua dan
mendorong motivasi anak. Melalui kegitan peresmian mushola yang diadakan secara
terstruktur dan bermakna ini dapat memberikan kesan positif terhadap anak sehingga
anak lebih semangat untuk belajar bahasa arab. Kegiatan peresmian mushola ini dapat
membantu mengenal budaya arab yang diharapkan tertarik untuk mempelajari bahasa
arab. Selain itu pemberian hadiah dapat memberikan motivasi agar anak lebih semangat
15
belajar. Partisipasi orang tua juga dapat mendukung anak mereka dalam belajar belajar
bahasa arab. Dengan anak yang sudah termotivasi untuk belajar bahsa arab dapat
mudahkan belajar bahasa arab karena sudah ada niatan untuk bisa menguasai
pembelajaran. Kegiatan peresmian mushola ini memiliki dampak yang positif kepada
orang tua maupun anak karena dapat meningkatkan minat belajar bahasa arab.

DAFTAR PUSTAKA

Dessler & Gary. (1997). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Hadi,Nor.2011. Corporate Social Responsibility.Yogyakarta:Grah a Ilmu. (n.d.).
https://id.wikipedia.org/wiki/Musala diakses 15 maret 2023
Maarif, Nurul Huda. "Mengenal Kitab Al-Qur’an Wa Tafsiruhu Departemen Agama
Republik Indonesia." SAMAWAT: JOURNAL OF HADITH AND QURANIC
STUDIES 1.1 (2017).
Musala. (24 Oktober 2020). Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Musala
Muslim, A. (2004). Manajemen Pengelolaan Masjid. Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama,
5(2), 105- 114.
Ridwanullah, A. D. & Herdiana, D. (2018). Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat
Berbasis Masjid. Jurnal Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies,
12(1), 82-98
Sari Rafika,Febrianti Azziatul Reny. 2021. PELATIHAN MEMBUAT PROPOSAL
PENGAJUAN DANA CSR PERUSAHAAN UNTUK BANTUAN
PEMBANGUNAN MUSHOLA AT-TAQWA
Wahyuni, S., & Sutarto, J. (2018). Pembelajaran Kursus Menjahit di Lembaga Kursus
dan Pelatihan Gassebo Kabupaten Kendal. Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan
Masyarakat, Vol 5
Yunita, Sintia. 2021. PERENCANAAN INTERIOR MUSHOLA AL-ABROR, PARUNG
PANJANG, BOGOR, JAWA BARAT

16

Anda mungkin juga menyukai