Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan “Laporan Hasil Observasi Masjid Al-Muhtadin Kota
Bengkulu”tepat pada waktunya.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Agama, bapak Bambang Irawan,S.pd M.pd dan semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Kata Pengantar…………………………………………………………………... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………... ii
BAB I. Pendahuluan
3.1 Kesimpulan................................................................................ 5
3.2 Saran.......................................................................................... 5
Masjid adalah tempat ibadah untuk umat Islam. Masjid dibangun agar umat islam
mengingat, mensyukuri, dan menyembah Allah dengan baik. Selain itu fungsi masjid di
zaman sekarang dapat menjadi multi fungsi bahwa masjid bukan hanya digunakan
sebagai tempat beribadah saja, namun dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
lain.
Masjid merupakan tempat orang berkumpul dan melakukan shalat secara berjamaah
dengan tujuan meningkatkan solidaritas dan silaturahmi dikalangan umat islam. Masjid
juga merupakan tempat terbaik untuk melakukan shalat jum’at .
Adapun metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan observasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan secara langsung observasi ini dilakukan oleh penulis di masjid Al-
Muhtadin Padang Jati, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu. observasi dilakukan dengan
melakukan pengamatan langsung tentang situasi dan kondisi lingkungan masjid dan
sekitar lingkungan masjid
2. Wawancara
Wawancara penulis lakukan di tempat yang sama yaitu Masjid Al-Muhtadin pada Jum'at,
20 Oktober dengar narasumber yaitu Bapak Rizal Efendi selalu ketua pengurus masjid
Al-Muhtadin
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi karena posisi suasana masjid ini dekat dengan perkantoran, rumah sakit,
pertokoan dan bersebrangan dengan jalan raya. Jadi untuk masyarakat yang berada di
sekitar Masjid itu cukup minim atau di sekitar jl. Beringin. Tapi alhamdulillah kalau
keberadaan masjid di sini sangat membantu terutama masyarakat di sekitar masjid
seperti contohnya ketika solat Jumat di Masjid ini terasa sangat penuh karena memang
di sini tempat orang-orang dari sepanjang jalan S.Parman hanya masjid ini yang mudah
untuk dijangkau.
Kalau kegiatan rutin kita mengadakan ceramah subuh,setiap subuh Sabtu dan
minggu, karena kemaren kebenturan sesuatu,untuk acara itu kita pending sejenak.
Dan juga kita sering menerima tamu dari Kapolda,Kapolres, dan Kapolsek. Subuh
kemaren kita sempat menerima tamu dari kapolres dan kapolsek untuk sosialisasi
masalah keamanan, karena jalur yang ada di masjid ini jalur protocol jadi,pengawasan
terhadap masjid ini super ketat,dan kita juga memakai keamanan masjid penjaga
malam.
Untuk Kegiatan Risma Masjid atau Remaja Masjid Kalau sekarang kegiatan remaja
itu agak susah, kita punya nama Remaja Risma tetapi orangnya sudah tidak ada,inilah
tantangan yang harus dihadapi, dahulunya masjid ini terkenal dengan Risma
nya,termasuk saya. Kalau sekarang sulit untuk mengajak anak-anak muda untuk
menjadi bagian dari risma masjid,mungkin karena pengaruh dari IPTEK dan faktor
lainnya,sebenarnya untuk struktur kepengurusan risma nya ada tetapi dalam kegiatan
nya belum sempat terlaksana.
2.4 Masjid Al-Muhtadin dalam Kerukunan Beragama
“Masjid punya tiga peran signifikan dalam menjaga kerukunan umat beragama. Kita tahu bahwa
jumlah masjid atau musala di Bengkulu sangat banyak dan tersebar di berbagai lokasi”.
“Peran kedua, masjid ikut mencerdaskan masyarakat tentang tafsir keagamaan. Jadi
yang dimaksud mencerdaskan masyarakat tentang tafsir keagamaan adalah ikut
memberikan edukasi kepada mereka bahwa tafsir tentang agama tidak hanya satu, tapi
beragam. Kita harus hargai perbedaan-perbedaan,”
Ketiga, menurunya, masjid secara aktif merawat kebhinekaan. Misalnya, kata dia, aktivis
masjid ikut menyosialisasikan pentinganya menghargai perbedaan. “Untuk itu, kita perlu
memperkuat masjid sebagai rumah moderasi beragama. Ini menjadi peta jalan kita untuk
memperkuat moderasi beragama melalui tempat ibadah,”
3.1 Kesimpulan
.
3.2 Saran
Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap bahwa pembaca dapat memiliki
ghirah memakmurkan masjid. Alangkah indahnya bila remaja, mahasiswa & generasi
muda ramai memakmurkan Masjid/Musholla dengan penuh semangat muda,
membangun aqidah yang kuat, penuh energi untuk memakmurkan Masjid/Musholla
dengan kegiatan yang bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
https://kemenagkotabaru.info/2022/05/28/kasi-bimas-islam-tiga-peran-masjid-
dalam-rawat-keberagaman/
theses.uinsgd.ac.id/37887/4/4_BAB%20I.pdf