Anda di halaman 1dari 14

“Laporan Observasi Dimasjid Al-Mutaqqin Desa Pakuan Sakti”.

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu tugas Mata Kuliah Manajemen Masjid Dan Majlis
Taklim

Dosen pengampuh :

Hj. Rodiyah S.Ag.MM

Disusun Oleh :

Riristika cahyani 1941030264

Jurusan/Kelas : Manajemen Dakwah / E

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2022
Kata Pengantar

Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga tugas observasi masjid Al-mutaqqin dapat penulis
selesaikan untuk memenuhi tugas Matakuliah manajemen masjid dan majlis taklim .

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari


berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih khususnya kepada, bapak selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen event organizing yang telah memberikan kesempatan
dan dukungan kepada penulis.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Daftar Isi

Kata pengatar
Daftar Lampiran..............................................................................................................................4

BAB I..............................................................................................................................................5

PENDAHULUAN..........................................................................................................................5

I. Latar Belakang.....................................................................................................................5

II. Rumusan masalah.............................................................................................................5

III. Tujuan observasi..............................................................................................................5

IV. Metode observasi..............................................................................................................6

BAB II.............................................................................................................................................7

PEMBAHASAN.............................................................................................................................7

A. Pengertian Masjid................................................................................................................7

B. Pengertian Majlis Taklim.....................................................................................................7

C. Pengertian Takmir................................................................................................................8

 Peran takmir.....................................................................................................................8

 Tugas takmir.....................................................................................................................9

 Fungsi Takmir Masjid......................................................................................................9

D. Sejarah Singkat Masjid Al-Mutaqqin..................................................................................9

E. Struktur Organisasi Masjid................................................................................................10

F. Kegiatan Masjid.................................................................................................................10

G. Dana Masjid...................................................................................................................11

H. Fasilitas Masjid..............................................................................................................11

BAB III.........................................................................................................................................12

PENUTUP.....................................................................................................................................12

LAMPIRAN..............................................................................................................................13

Daftar Pustaka...........................................................................................................................14
Daftar Lampiran

gambar 1..................................................................................................................................................13
gambar 2..................................................................................................................................................13
gambar 3..................................................................................................................................................13
gambar 4..................................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang.

Masjid adalah tempat suci umat Islam yang berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat
kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Masjid harus dibina, dipelihara dan
dikembangkan untuk menyemarakkan siar Islam, meningkatkan semangat keagamaan
dan kualitas umat Islam dalam mengabdi kepada Allah SWT.Dengan demikian masjid
akan melahirkan manusia-manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, yang
berkepribadian luhur serta menyadari tanggung jawab terhadap agama, bangsa dan
negara.

Masjid juga tempat pembinaan bagi seluruh umat muslim di dunia, dimasjid juga
banyak sekali kegiatan kegiatan keagamaan yang masyarakat lakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan keimanan umat.

Disini saya akan mengobservasi masjid al-mutaqqin di desa pakuan sakti kecamatan
pakuan ratu untuk mengetahui apa saja kegiatan kegiatan dalam masjid tersebut dan
bagaimana pengelolaan kegiatan yang ada dimasjid tersebut.

II. Rumusan masalah.

1. Bagaimana sejarah masjid al-mutaqqin?


2. Siapa saja pengelola masjid al-mutaqqin?
3. Apa saja kegiatan di masjid al-mutaqqin?
4. Bagaimana fasilitas di masjid al-mutaqqin?

III. Tujuan observasi.

1. Untuk mengetahui sejarah didirikannya masjid al-mutaqqin.


2. Untuk mengetahui siapa saja pengelola masjid al-mutaqqin.
3. Untuk mengetahui apa saja kegiatan yang ada di masjid al-mutaqqin.
4. Untuk mengetahui apa saja fasilitas yang ada di masjid al-muataqqin.
IV. Metode observasi.

Adapun metode yang penulis lakukan dalam observasi ini yaitu :

a. Pengamatan langsung

Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap masjid al-mutaqqin di


desa pakuan sakti tentang kegiatan kegiatan apa saja yang ada pada masjid tersebut.

b. Wawancara

Penulis juga melakukan wawancara kepada pengelola masjid al-mutaqqin dan


juga beberapa tokoh setempat untuk mengetahui data data dari masjid tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masjid

Pengertian masjid secara sosiologis, yang berkembang pada masyarakat Islam Indonesia,
dipahami sebagai suatu tempat atau bangunan tertentu yang diperuntukkan bagi orang-orang
muslim untuk mengerjakan shalat, yang terdiri dari shalat wajib dan shalat sunnah, baik
secara perseorangan ataupun jama'ah. la diperuntukkan juga untuk melaksanakan ibadah-
ibadah lain dan melaksanakan shalat Jum'at. Dalam perkembangan selanjutnya, masjid
dipahami sebagai tempat yang dipakai untuk shalat rawatib dan ibadah shalat Jum'at, yang
sering disebut jami' atau masjid jami'. Sedangkan bangunan yang serupa masjid yang dipakai
untuk mengerjakan shalat wajib dan sunnah, yang tidak dipakai untuk shalat Jum'at disebut
"mushalla". Kata ini menunjukkan isim makan dari "shalla" - "yushalli" - "shalatan" yang
artinya tempat shalat. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa setiap masjid berarti
juga mushalla, tetapi tidaklah setiap mushalla adalah masjid. Mushalla sering disebut dengan
nama tajug, langgar, surau, tneunasah dan sebagainya.

Pada awal perkembangan da'wah Islam periode Madinah, ketika Nabi SAW berhijrah,
tempat yang pertama kali dibangun adalah masjid Quba, Manajemen Pengelolaan Masjid
(Aziz Muslim) 107 dengan dasar taqwa kepada Allah SWT, dikerjakan secara gotong royong
oleh masyarakat di tempat itu. la didirikan oleh masyarakat dan untuk kepentingan
masyarakat dalam rangka pengamalan ajaran Islam. "Sesungguhnya masjid yang didirikan
atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di
dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin mensucikan diri. Dan Allah menyukai
orang-orang yang suci" (Q.S. al-Taubah: 108). Setelah pembangunan masjid Quba, Rasul
SAW melanjutkan perjalanan ke Madinah, di sanapun yang pertama beliau lakukan ialah
membangun masjid raya yang kemudian disebut masjid Nabawi. Dalam masjid inilah Rasul
SAW membina masyarakat Islam, yang diawali dengan membina masyarakat yang terdiri
dari multi ras, multi etnis, dan multi agama. Masyarakat Islam yang dibina Rasulullah SAW
berhasil dengan baik, sehingga menjadi suatu umat yang dikagumi oleh kawan maupun
lawan dan menjadi pemimpin dunia pada masanya.

B. Pengertian Majlis Taklim

Dari segi etimologis perkataan “Majelis Taklim” berasal dari bahasa Arab, yang
terdiri atas dua kata, yaitu majelis dan taklim. Majelis artinya tempat duduk, tempat sidang,
dewan, dan taklim diartikan pengajaran. Dengan demikian, secara bahasa “Majelis Taklim”
adalah tempat untuk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama Islam.
Adapun pengertian majelis taklim menurut istilah, sebagaimana yang dirumuskan
pada musyawarah Mejelis Taklim se-DKI Jakarta tahun 1980 adalah: lembaga pendidikan
non-formal Islam yang memiliki kurikulum sendiri, diselenggarakan secara berkala dan
teratur, dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak, dan bertujuan untuk membina dan
mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah swt, antara
manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan lingkungannya, dalam rangka
membina masyarakat yang bertakwa kepada Allah swt.

Berdasarkan pengertian di atas, tampak bahwa penyelenggaraan Majelis Taklim


berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan Islam lainnya, seperti pesantren dan madrasah,
baik menyangkut sistem, materi maupun tujuannya. Pada Majelis Taklim terdapat hal-hal
yang membedakan dengan yang lain, yaitu:

1. Majelis Taklim adalah lembaga pendidikan non-formal Islam;


2. Waktu belajar berkala tetapi teratur, tidak setiap hari sebagaimana halnya sekolah dan
madrasah;
3. Pengikut atau pesertanya disebut jamaah (orang banyak), bukan pelajar atau santri. Hal
ini didasarkan kepada kehadiran di Majelis Taklim tidak merupakan kewajiban
sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah atau madrasah.
4. Tujuannya yaitu memasyarakatkan ajaran Islam.

Jadi, Majelis Taklim adalah suatu komunitas muslim yang secara khusus
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran tentang agama Islam

C. Pengertian Takmir

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takmir merupakan pengurus masjid.
Sementara menurut KH Abdul Aziz Masyuhuri dalam karyanya yang berjudul Kamus Super
Lengkap Istilah-Istilah Agama Islam (2018:490) takmir masjid atau amaratul masjid
merupakan upaya, kegiatan, perbuatan meramaikan, dan menyemarakaan masjid dengan

kegiatan keagamaan yang dapat membawa seseorang kepada ridha dan rahmat Allah SWT.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulakan bahwa takmir masjid adalah seorang atau
beberapa orang yang mendapatkan amanat untuk meramaikan masjid dengan amalan-amalan
kepada Allah SWT serta membantu para jamaah masjid.

 Peran takmir
1. Pemersatu umat islam
2. Menghidupkan semangat musyawarah
3. Membentengi aqidah umat
4. Membangun solidaritas jamaah
 Tugas takmir
1. Pembinaan Idarah
2. Pembinaan Imarah
3. Pembinaan Riayah
 Fungsi Takmir Masjid
1. Memelihara Masjid
2. Mengatur Kegiatan

D. Sejarah Singkat Masjid Al-Mutaqqin

Masjid merupakan tempat beribadah umat islam diseluruh dunia, tidak hanya
menjadi tempat beribadah terkadang masjid juga tempat untuk bermusyawarah, belajar
dll. Disini penulis telah melaksanakan observasi di masjid Al-Mutaqqin tapatnya di desa
pakuan sakti kecamatan pakuan ratu kabupaten way kanan,lampung.

Sejarah dari masjid Al-Mutaqqin desa pakuan sakti sendiri yaitu bermula dari
tahun 1985 yang mana ada masyarakat yang me waqafkan tanahnya untuk di jadikan
masjid,lalu di bangun lah masjid pada saat itu masih langgar/mushola. Masjid al-mutaqin
sendiri mulai di bangun pada 1985 dengan bangunan yang sederhana masih berupa kayu
dengan luas masjid pada saat itu yaitu 4 x 6.setelah pembangunan yang pertama dengan
bangunan yang masih sangat sederhana ini pada tahun 1995 masjid kembali
dibangun,pada tahun ini juga yang semula nya langgar berubah menjadi masjid.

Masjid Al-mutaqqin ini sendiri tidak hanya di jadikan tempat beribadah saja
masjid ini juga di gunakan sebagai TPA kecil tempat anak anak belajar ngaji.setelah
pembangunan nya yang terakhir dimulai tahun 2018 masjid ini mulai kembali di bangun
lebih tepatnya di bongkar untuk membuat masjid ini menjadi lebih besar karna ukuran
masjid sebelumnya masih sangat sederhana. Pada tahun 2021 masjid ini selesai dibangun
tetapi bangunannya belum sempurna masih banyak kukurangan pembangunan sementara
dihentikan karena dari pihak pengurus masjid masih menguympulkan dana untuk
pembangunan berikutnya
E. Struktur Organisasi Masjid

KETUA

Bpk. Imam Ubaidilah

SEKERTARIS

Bpk. Humam

BENDAHARA

Bpk. Karyono

HUMAS HUMAS HUMAS HUMAS

Bpk. Karyono Bpk. Laman Bpk. Siswono Bpk. Anwar

F. Kegiatan Masjid

Masjid al-mutaqqin merupakan salah satu masjid aktif yang ada di desa pakuan sakti.
Beberapa kegiatan juga rutin dilaksanakan pada masji ini, beberapa kegiatan itu sendiri
yaitu:

1. Pengajian ibu ibu yang rutin dilaksanakan pada hari jum’at setelah jum’atan.
2. Khataman qur’an yang dilaksanakan oleh bapak bapak setiap awal bulan.
3. Khataman qur’an yang dilaksanakan oleh ibu ibu setiap pertengahan bulan.
4. Mempringati hari besar islam seperti isra miraj,muharram,rajab,ramadhan
5. Tempat mengaji anak anak dilingkungan sekitar .

Dalam waktu pelaksanaan nya pada bulan ramadhan waktu yang digunakan
cukup berbeda yang semula pelaksanaan pengajian ibu ibu dilaksanakan setelah jum’atan
pada bulan puasa dilaksanakan pada jam 09.00-11.00, ada juga penambahan kegiatan
seperti tadarus quran yang dilakukan oleh anak anak mulai dari waktu
subuh,dzuhur,asar,dan setelah sholat tarawih. Pada tahun 2021 pengurus masjid Al-
mutaqqin juga mengadakan buka bersama dengan masyarakat setempat agar dapat
menjalin silahturahmi dengan erat.

G. Dana Masjid

Adapun dana yang di peroleh oleh masjid ini anatara lain :

Pemasukan/ kas :

1. Dana kotak amal, shalat jum’at, infaq,sumbangan,pembangunan :


Rp. 86.000.000.00/tahun
2. Dana pengelolaan air masyarakat (7 rumah) :Rp.25.000.00 x 7 = Rp.175.000.00
x 12 =Rp. 2.100.000.00
Jumlah : Rp. 88.100.000.00

Pengeluaran :

1. Peralatan masjid dan juga renovasi: Rp. 51.534.000.00


2. Listrik,Air / bulan : Rp.135.000.00
Jumlah : Rp. 51.669.000.00

Ket: -masyarakat sekitar masjid menggunakan sumur masjid untuk di jadi kan sumber
air. Total ada 7 rumah warga yang menggunakan sumber air dari masjid. Oleh dari itu
masjid mengenakan biaya perumah Rp. 25.000.00

H. Fasilitas Masjid

Seperti yang kita ketahui fasilitas masjid sangat menunjang selurunh kegiatan yang
ada di masjid tersebut.Untuk fasilitas dimasjid al-mutaqqin sendiri tegolong sudah lengkap
mulai dari perlengkapan ibadah dll. Adapun fasilitas yang tersedia di masjid Al-mutaqqin
sendiri yaitu :

 Tempat berwudhu
 Kamar mandi
 Sajadah
 Speaker,Toa,mic
 Al-quran dan iqra
 Kipas angin
 Jam besar
 Bedug
 Mukenah
 Meja untuk tadarus,dll
BAB III

PENUTUP

Masjid al-mutaqqin merupakan masjid yang di bangun tahun 1985 di desa pakuan sakti
kecamatan pakuan ratu bermula dari tanah yang di waqafkan oleh warga setelah itu tanah itu di
bangun menjadi langgar yang mana langgar tersebut tidak hanya menjadi tempat ibadah
melainkan menjadi tempat mengaji anak anak pada masa. Tahun berikutnya kata langgar sudah
di tinggalkan berganti menjadi masjid pembangunan pembangunan terus dijalankan.

Kegiatan dimasjid ini cukup sangatlah aktif tetapi pada masa pandemi tahun 2020-2021
kegiatan yang ada di masjid ini sempat diliburkan sejenak untuk antisipasi kesehatan masyarakat
yang ada di desa pakuan sakti.
LAMPIRAN

gambar 1

gambar 2

gambar 3

gambar 4
Daftar Pustaka

Muhd Fadli Ismail, Peranan Masjid (Kuala Lumpur: 2003), 1.

Hasil Kerja Sama ICMI Orsat Cempaka Putih Fokkus Babinrohis Pusat dan Yayasan Kado Anak
Muslim, Pedoman Manajemen Masjid (Jakarta: 2004), 5.

Anda mungkin juga menyukai