Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH AQIDAH AKHLAK

Fungsi Moderasi beragama dalam lingkungan


sekolah

D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK V

Andi nurfarida
Ahmad nur alfaridzi
Nurwanda sari wasir

PONDOK PESANTREN MDIA BONTOALA MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, karunia dan hidayahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik, dan salam dan salawat kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan kemampuan sehingga kami dapat mengerjakan Makalah ini
dengan baik dan lancar.

Penyusunan makalah ini penulis dedikasikan kepada siapapun sebagai


panduan pembelajaran bagi siswa-siswi, khususnya tingkat SMA/MA. Bentuk
dedikasi dan perhatian tersebut diwujudkan dalam laporan ini, siswa-siswi dapat
mempelajari tentang “ Fungsi Moderasi beragama dalam lingkungan sekolah. "

Terima kasih setinggi-tingginya dan sedalam-dalamnya kepada para guru dan


siswasiswi yang telah membaca dan mempelajari makalah ini. Semoga dengan
makalah ini dapat meningkatkan hasil belajar sebagaimana yang diharapkan.

Makassar,18 Februari 2023

Kelompok V

i
LEMBAR PENGESAHAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa makalah


yang telah kami buat ini adalah sah dan asli hasil diskusi yang kami kerjakan
sebaik-baiknya. Dengan ini kami Kelompok V Kelas XI Angkatan 2022/2023

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Oleh :

Makassar, 18 Februari 2023

Mengetahui dan Menyetujui

Guru Bidang Studi

(...........................................)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................2

C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3

A. Pengertian Moderasi beragama........................................................................3

B. Pentingnya moderasI beragama........................................................................6

C. Fungsi moderasi beragama dalam lingkungan sekolah..................................6

BAB III PENUTUP......................................................................................................9

A. Kesimpulan..........................................................................................................9

B. Kritik dan Saran...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak awal perkembangan Islam, pendidikan mendapat prioritas utama


masyarakat Muslim Indonesia. Di samping karena besarnya arti pendidikan,
kepentingan Islamisasi mendorong umat Islam melaksanakan pengajaran Islam
kendati dalam sistem yang sederhana, dimana pengajaran diberikan dengan sistem
halaqah yang dilakukan di tempat-tempat ibadah seperti di masjid, mushalla, bahkan
juga di rumah-rumah ulama. Kebutuhan terhadap pendidikan mendorong masyarakat
Islam di Indonesia mengadopsi dan mentransfer lembaga keagamaan dan sosial yang
sudah ada ke dalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia.

Lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia terbentuk sejak awal penyebaran


Islam di Nusantara antara lain: Surau, Meunasah, Pesantren/Dayah, Madrasah.

Pendidikan dan pengajaran agama Islam dalam bentuk pengajian mengalami


perkembangan perubahan, Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam berfungsi
menghubungkan sistem lama dengan sistem baru dengan jalan mempertahankan
nilai-nilai lama yang masih baik yang dapat dipertahankan dan mengambil sesuatu
yang baru dalam ilmu teknologi dan ekonomi bermanfaat bagi kehidupan umat Islam.

Kementerian Agama dalam hal ini memiliki misi dalam bidang pendidikan yaitu
meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Bahkan, sampai ada slogan “Madrasah
lebih baik, lebih baik madrasah”.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang telah kami kumpulkan adalah:

1. Apa yang dimaksud moderasi beragama?


2. Mengapa moderasi beragama itu penting ?
3. Apa fungsi moderasi agama dalam lingkungan sekolah ?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan kami, yaitu:

1. Mengetahui pengertian dari moderasi beragama


2. Mengetahui pentingnya moderasi beragama
3. Mengetahui fungsi moderasi beragama dalam lingkungan sekolaj

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Moderasi beragama

Secara bahasa, moderasi berasal dari bahasa Inggris, moderation yang


memiliki arti sikap sedang, sikap tidak berlebih-lebihan. Sementara dalam bahasa
Arab, kata moderasi sering diartikan dengan kata wasatiyyah, sedangkan dalam
KBBI dapat diartikan sebagai pengurangan kekerasan dan penghindaran ekstrimisme.

Menurut al-Qardhawy1, wasathiyah ini bisa dipahami sebagai tawazun, dengan


makna seimbang atau adil. Tidak berat sebelah antara spirtualisme2 dan
materislisme3, antara individu dan jama’ah, antara realitas dan idealitas, antara
keteguhan dan perubahan, antara orientasi duniawi, dan orientasi ukhrawi.

Pendidikan Islam adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-
manusia yang seutuhnya; beriman dan bertaqwa kepada Tuhan serta mampu
mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang berdasarkan
kepada ajaran Al-Qur‟an dan sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti
terciptanya insan-insan kamil setelah proses pendidikan berakhir.

Jadi, moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran


agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku yang menyimpang yang
1
Syekh Prof. Dr. Yusuf al-Qaradawi adalah seorang ulama Islam Mesir yang tinggal di Doha, Qatar, dan ketua
Persatuan Ulama Muslim Internasional. Ia mendapat pengaruh termasuk dari Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim,
Sayyid Rasyid Ridha, Hassan al-Banna, Abul Hasan Ali Hasani Nadwi, Abul A'la Maududi dan Naeem
Siddiqui.

2
Spiritualisme di dalam agama adalah kepercayaan, atau praktik-praktik yang berdasarkan kepercayaan bahwa
jiwa-jiwa yang terangkat (saat meninggal) tetap bisa mengadakan hubungan dengan jasad.

3
Materialisme merupakan suatu aliran yang menganggap kebutuhan materi di atas kebutuan spiritual, ideologi,
sosial, budaya dan agama

3
tidak ada di ajarkan di dalam agama. Seperti, menghakimi seseorang tanpa
menanyakan terlebih dahulu apa permasalahannya, merampas yang bukan miliknya,
dan sebagainya.

Hal ini perlu kita perhatikan dengan cara pandang dan sikap moderat dalam
beragama, karena ini sangatlah penting bagi kita dalam kehidupan sehari-harinya.
Terkhususnya di negara Indonesia yang memiliki beraneka ragam suku bangsa dan
agama. Di Aceh sendiri, kita memiliki banyak perbedaan mulai dari bahasa maupun
adat istiadat yang berbeda antar kabupaten, Apalagi se Indonesia.

B. Pentingnya Moderasi beragama

Mengapa moderasi beragama itu penting? Karena kita mengetahui


bahwasanya perbedaan adalah Sunnatullah, keanekaragaman adalah fitrah bangsa,
pancasila merupakan cerminan nilai asli masyarakat, dan bangsa Indonesia adalah
umat beragama. Sebagaimana para pakar sering kali merujuk konsep moderasi
beragama tersebut, terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah :143 yang artinya:

“Demikian itulah kami telah menjadikan kamu, ummatan wasathan4 yaitu masyarakat
yang hidup harmoni atau masyarakat yang bekeseimbangan agar kamu menjadi saksi-
saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad Saw) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu. Dan kami tidak menetapkan kiblat yang dahulu kamu mengarah
ke sana (Bait Al- Maqdis) menjadi kiblat kamu sekarang (Ka’bah di Mekah)
melainkan agar kami mengetahui (dalam dunia nyata) siapa yang mengikuti Rasul
dan siapa yang membelok. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat,
kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah Swt; dan Allah tidak
akan menyia-nyiakan iman kamu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia.”

Dengan adanya cara pandang dan sikap moderat inilah keragaman dapat disikapi
dengan bijak serta toleransi dan keadilan dapat terwujud, karena di dalam diri kita
sudah mengandung prinsip moderasi yaitu keadilan dan keseimbangan. Dan
4
ummatan wasathan dapat diartikan dengan umat Islam sebagai umat terbaik, umat pilihan, umat yang adil dan
umat yang seimbang kehidupannya

4
bukankah agama sudah mengajarkan kita untuk tidak membuat kerusakan dimuka
bumi, kezaliman, hingga mungkarnya seseorang?, maka dari itu semua tergantung
kepada bagaimana cara seseorang tersebut dalam beragama, itulah yang harus
didorong ke jalan yang lurus, harus senantiasa mengevaluasi diri, dikarenakan
seseorang mudah berubah menjadi ekstrim, tidak adil, dan bahkan menunjukkan
sikap berlebih-lebihan.

C. Beberapa Tradisi Silam di Nusantara

Apakah moderasi beragama itu diperlukan di lingkungan sekolah?


Jawabannya iya. Di era modern sekarang ini penyebaran paham radikal di kalangan
pelajar terus digencarkan oleh kelompok radikal, terutama melalui media social.
Apalagi di masa pandemic, pembelajaran harus dilakukan dengan metode daring
yang mana memudahkan pelajar dalam mengakses informasi internet, tidak terkecuali
konten berbau radikalisme.

Para pelajar juga dapat dijadikan regenerasi yang menjanjikan untuk terus
beroperasinya gerakan kelompok radikal terorisme. Hal ini terjadi seringkali dimulai
dengan pemahaman yang dangkal terhadap ajaran agama. Karena itu, penanaman dan
pengembangan moderasi beragama sangat penting sebagai cara pandang generasi
millenial dalam memahami dan mendalami islam. Sehingga mengajar itu agama tidak
hanya membentuk keshalehan individu, tapi juga mampu menjadikan paham
agamanya sebagai instrument untuk menghargai umat agama lain.

sekarang kita masuk di bagian intinya, implementasi atau hal yang dapat dilakukan
dalam ber-moderasi beragama di lingkungan sekolah adalah sekolah perlu
menerapkan beberapa aksi, antara lain :

1. Mengembangkan budaya lokal disekolah

misalnya kejujuran, saling menghargai, sopan santun, dan lain-lain, yang merupakan
perpaduan nilai-nilai, asumsi, pemahaman, keyakinan, dan harapan yang diyakini

5
oleh stakeholders5 sekolah serta dijadikan pedoman perilaku dalam pemecahan
masalah baik secara internal maupun eksternal yang mereka hadapi.

Sedangkan pengembangan budaya agama dalam komunitas sekolah berarti


mengembangkan ajaran agama wasathiyah (tengah-tengah) di sekolah sebagai
pijakan nilai, sikap, semangat, dan perilaku bagi para guru, tenaga pendidikan, orang
tua murid, dan murid itu sendiri.

2. Membangun rasa pengertian sejak dini

untuk membangun rasa saling pengertian sejak dini antara peserta didik yang
mempunyai keyakinan keagamaan yang berbeda, maka sekolah harus berperan aktif
mengadakan dialog keagamaan atau dialog antar umat beragama yang tentunya tetap
berada dalam bimbingan guru-guru dalam sekolah tersebut. Dialog antar umat
beragama semacam ini merupakan salah satu upaya yang efektif agar peserta didik
dapat membiasakan diri melakukan dialog dengan penganut agama yang berbeda.

3. Kurikulum

hal lain yang penting dalam penerapan moderasi beragama yaitu kurikulum dan
buku-buku pelajaran yang dipakai, diterapkan di sekolah sebaiknya kurikulum yang
memuat nilai-nilai pluralisme6 (ke-Bhinneka Tunggal Ika-an) dan toleransi beragama.
Buku-buku agama yang dipakai di sekolah juga sebaiknya buku-buku yang dapat
membangun wacana serta pemikiran peserta didik tentang pemahaman keberagaman
yang inklusif dan moderat

5
Dalam konteks sekolah, Stakeholder adalah masyarakat sekolah yang merupakan warga atau individu yang
berada di sekolah dan di sekitar sekolah yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung terhadap
manajemen sekolah, memiliki kesadaran sosial dan mempunyai pengaruh terhadap sekolah.

6
Pluralisme (Bahasa Inggris: pluralism), terdiri dari dua kata plural (beragam) dan isme (paham) yang berarti
paham atas keberagaman.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Moderasi beragama itu sangat penting apalagi didalam lingkungan sekolah.
Terkhusus kita sebagai santri atau siswa penerapan Moderasi beragama dii terapkan
sama kehidupan sehari hari

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/amp/nitamaesy/619f90fd733c434c6974a2c2/

implementasi-moderasi-beragama-di-lingkungan-sekolah

https://karyatulisilmiah.com/makalah-pendidikan-dan-moderasi-beragama/

Anda mungkin juga menyukai