Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Fiqri Ramadhan
11150321000027
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Fiqri Ramadhan
11150321000027
Dibawah bimbingan:
NIP: 196511291994031002
FAKULTAS USHULUDDIN
JAKARTA
1442 H/2021M
ii
iii
ABSTRAK
Peran sentral agama dalam menata masyarakat yang bermoral dan beretika
memiliki kedudukan yang sangat penting. Suatu agama akan mengarahkan
umatnya untuk melakukan apa yang diajarkan oleh agama melalui teks-teks
keagamaan. Dalam agama Khonghucu, terkait pembahasannya dengan etika dan
moral mengenal istilah Ngo Lun/ Wu Lun yaitu lima norma kesopanan, norma-
norma yang tentunya harus ada dalam setiap sendi kehidupan umat Khonghucu,
baik hubungan antara umat Khonghucu atau antar umat beragama lainnya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami apa yang dimaksud Ngo Lun
dalam agama Khonghucu dan bagaimana penerapannya di Litang Harmoni
Kehidupan Depok Jawa Barat. Penelitian ini akan dilakukan saat adanya jadwal
pertemuan antara penulis dan pihak Litang. Penulis akan melakukan penelitian di
Litang Harmoni Kehidupan Depok Jawa Barat. Penelitiannya akan ditujukan pada
Pengurus Litang Harmoni Kehidupan Depok Jawa Barat. Dalam hal ini mengapa
harus ada penerapan dalam Ngo Lun. Untuk mencapai penelitian tersebut, penulis
menggunakan pendekatan sosiologis yang fokus perhatiannya pada interaksi
antara agama dan masyarakat yang berada di Litang Harmoni Kehidupan. Maka
dari itu, sebagai sebuah penelitian yang bersifat lapangan, metode pengumpulan
data yang digunakan oleh penulis adalah metode observasi, wawancara dan
dokumentasi yang kemudian hasil dari penelitiannya akan di deskripsikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Ngo Lun dalam agama
Khonghucu sangat berpengaruh dalam membangun kontruksi sosial yang beretika
dan bermoral di Litang Harmoni Kehidupan. Begitupun interaksi sosial yang
dibangun antara umat Khonghucu dan umat yang lainnya berjalan dengan baik.
Sehingga hubungan yang terjalin antar sesama umat Khonghucu dan masyarakat
sekitar menimbulkan sikap kerukunan antar umat beragama dan dapat menjunjung
tinggi nilai-nilai toleransi, semangat gotong royong dan solidaritas yang tinggi.
Karena untuk membangun perdamaian dunia harus berjalan beriringan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur sudah sepantasnya bagi Allah SWT yang telah memberikan
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW, rasul
yang telah mengajarkan pentingnya menjadi orang yang beriman dan berilmu
sehingga bisa berada dalam kemuliaan akhlak. Tidak lupa saya ingin
berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam proses studi dan
1. Kedua orang tua, Ayahanda H. Ismail dan Ibunda Hj. Nursiti yang telah
memberikan banyak hal dalam proses penulisan skripsi ini, mulai dari
motivasi, finansial yang diberikan kepada saya. Selain itu, berkat doa dan
2. Bapak Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, M.Si. yang berperan sangat baik
mengenai kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, beliau juga
menjadi teman diskusi yang membuka wawasan baru mengenai suatu isu.
v
3. Bapak Prof. Dr. H. Kautsar Azhari Noer yang menjadi dosen pembimbing
Zainul Bahri, M. A., Dr. Abdul Moqsith Ghazali, Prof. Dr. Sri Mulyati, M.
sangat ramah dan baik hati, banyak kontribusi yang beliau berikan baik
dari segi arahan maupun masukan yang diberikan kepada penulis. Umunya
kita.
6. Kepada kedua kaka saya, Nurlinda Ismalia dan Ripki Roechiat yang telah
Institut for Hadits Sciences angkatan 2015 yang menjadi tempat dimana
vi
10. Keluarga besar Ikatan Keluarga Ma’had Assaadah (IKMA) yang menjadi
yang sama.
Fiqri Ramadhan
vii
DAFTAR ISI
viii
A. Khonghucu dan Ajarannya.................................................................................... 34
1. Sejarah Agama Khonghucu ............................................................................... 34
2. Kitab Suci Agama Khonghucu............................................................................ 40
3. Pokok-Pokok Ajaran Agama Khonghucu ........................................................... 44
B. Ajaran Wu lun/Ngo Lun dalam Agama Khonghucu ............................................. 48
1. Konsep Ajaran Wu lun/Ngo Lun Dalam Agama Khonghucu ............................. 48
BAB IV ............................................................................................................................. 58
IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM AGAMA KHONGHUCU ............................... 58
A. Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan ............................................................ 58
B. Hubungan antara Suami dan Ibu ........................................................................... 61
C. Hubungan antara Orang tua dan Anak .................................................................. 62
D. Hubungan antara Kaka dan Adik .......................................................................... 75
E. Hubungan antara Kawan dan Sahabat .................................................................. 77
F. Refleksi: Hubungan Umat Khonghucu Litang Harmoni dan Masyarakat Sekitar
Error! Bookmark not defined.
BAB V .............................................................................................................................. 81
PENUTUP ........................................................................................................................ 81
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 81
B. Saran-saran............................................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... x
LAMPIRAN ..................................................................................................................... xvii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
keagamaan, agar bisa diterapkan dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.
dikatakan sebaga agama yang sangat menjunjung tinggi nilai etika dan
moral, hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya sarjana timur yang
segabian besar memuat ajaran etika dan moral. Para sarjana Timur tersebut
1
Agung Prabowo, “Wu Lun Lima Hubungan Masyarakat”, tersedia di
https://www.spocjournal.com/budaya/488-wu-lun-lima-hubungan-masyarakat.html, diakses pada
15 Desember 2020.
2
M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, (Jakarta:
Pelita Kebajikan, 2005), hal. 60.
1
Sejak dulu hingga sekarang banyak sudah para sarjana yang
memulai tugas ini, yaitu agama sebagai “keyakinan terhadap sesuatu yang
relatif terhadap hal-hal suci, artinya, hal-hal yang dipisahkan dan dilarang
3
Ibrahim Gultom, Agama Malim di Tanah Batak, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal 14.
4
Daniel L. Pals, Seven Theories of Religion, Tujuh Teori Agama Paling Berpengaruh,
(Yogyakarta: IRCiSoD, 2018), hal 45.
5
Emile Durkheim, The Elementary Forms of Religious Life, (United State Of America:
The Free Pres, 1995), hal 34.
2
dasar dalam hubungan dengan eksistensi manusia. Agama merupakan
budaya.6
dan ia membutuhkan bantuan orang lain juga untuk bisa hidup. Misalnya,
menjadi beras. Beras dibutuhkan sebagai salah satu bahan makanan pokok
kebutuhan hidup kita sendiri, oleh karena itu kita membutuhkan bantuan
orang lain.7 Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
6
M. Ridwan Lubis, Agama dalam Diskursus Intelektual dan Pergumulan Kehidupan
Beragama di Indonesia, (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia Pusat Kerukunan Umat
Beragama (PKUB), 2015), hal. 3.
7
Mulyadi Liang, Mengenal Agama Khonghucu (Sidoarjo: SPOC (study park of
confusius), 2015), hal. 82.
3
lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik
masyarakata dan negara. Ada lima Jalan Suci yang harus ditempuh yang
penting untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Untuk mencapai tujuan
yang lebih besar itu, Khonghucu menganjurkan agar dimulai dari yang
lebih kecil. Dengan kata lain, apabila kita hendak mewujudkan perdamaian
dunia, hendaklah dimulai dari kehidupan rumah tangga. Hal ini dapata
dilihat dari perkataan Khonghucu dalam kitab Thai Hak 1: 4-5, sebagai
berikut:
8
J. Dwi Naryoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta:
Kencana, 2006), Hal. 4.
9
Mulyadi Liang, Mengenal Agama Khonghucu, hal 93-94.
4
“Maka orang zaman dahulu yang hendak menggemilangkan
kebajikan yang bercahaya pada tiap umat di dunia, ia terlebih dahulu
berusaha mengatur negrinya; untuk mengatur negrinya, ia terlebih dahulu
membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya, ia
lebih dahulu membina dirinya; untuk membina dirinya, ia terlebih dahulu
meluruskan hatinya; untuk meluruskan hatinya ia terlebih dahulu
mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia terlebih dahulu
mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya,
ia meneliti hakikat tiap perkara.” (ayat 4) “Dengan meneliti hakikat
setiap perkara, dapat cukuplah pengetahuannya; dengan cukup
pengetahuannya, akan dapatlah mengimankan tekadnya; dengan tekadnya
yang beriman, akan dapatlah meluruskah hatinya; dengan hati yang lurus,
akan dapatlah membina dirinya; dengan diri yang terbina, akan dapatlah
membereskan rumah tangganya; dengan rumah tangga yang beres, akan
dapatlah mengatur negrinya; dan dengan negri yang teratur, akan dapat
dicapai damai dunia.” (ayat5)10
Untuk menata kehidupan masyarakat yang damai dan teratur, maka
perlu adanya pembagian tugas dan tangungjawab yang jelas. Setiap orang
memiliki peran masing-masing dalam kehidupan ini, oleh karena itu setiap
1. Pemimpin dan yang dipimpin atau atasan dan bawahan (jun chen)
10
Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat, hal. 61-62.
5
Kelima hubungan tersebut diatas bukan dimaksudkan sebagai
hubungan yang bersifat timbal balik dan saling membutuhkan satu sama
lain.11 Supaya manusia tetap dapat berlaku tengah dan tepat, maka wajib
“apa yang sendiri tiada inginkan, janganlan dilakukan kepada orang lain”
11
Mulyadi Liang, Mengenal Agama Khonghucu, hal 82-83.
12
Mulyadi Liang, Mengenal Agama Khonghucu, hal 94.
13
Agung Prabowo, “Wu Lun Lima Hubungan Masyarakat”, tersedia di
https://www.spocjournal.com/budaya/488-wu-lun-lima-hubungan-masyarakat.html, diakses pada
15 Desember 2020.
6
dalam membentuk tatanan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai
B. Rumusan Masalah
Khonghucu?
2. Manfaat Penelitian:
7
b. Dapat memberikan sumbangan bagi khazanah ilmiah tentang
D. Tinjauan Pustaka
norma kesopanan (Ngo Lun/ Wu Lun) secara umum memang sudah ada
Ling Kiong Yogyakarta)15 dalam skripsi ini penulis juga membahas sedikit
tentang ajarang Ngo Lun, bahwa dalam proses humanisme terdapat satu
14
Ihsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat, hal. iii.
15
Nina Asmara, Humanisme Dalam Agama Khonghucu (Studi Terhadap Interaksi Sosial
di Kelenteng Tjen Liong King Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negri
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Hal. i
8
Khonghcu yaitu ajaran Ngo Lun. Dan juga dampak atau impliksinya
di Yogyajarta.
ajaran persaudaraan salah satunya adalah ajaran tentang Ngo Lun (lima
umat agama Khonghucu harus mengamalkan ajaran Ngo Lun (lima norma
16
Muhammad Taufik, Ajaran Persaudaraan Dalam Agama Khonghucu Dan
Implememntasinya Di Kota Makassar, skripsi Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik Universitas
Islam Negri Alauddin Makassar, 2017. Hal. i
17
Viviana, Konsep Humanisme Agama Khonghucu Dalam Membentuk Manusia
Sempurna (Studi Terhadap Sikap Kemanusiaan Umat Khonghucu di Lithang Bakti Pondok Cabe),
Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Hal i
9
Dalam skripsi Novita Dian Anggraini yang berjudul
salah satu wahyu yang diterima oleh Raja Suci Sun (2255-2205 SM) yaitu
Yang nantinya dalam skirpi ini akan berimbas pada implikasi sosial pada
E. Metodologi Penelitian
fakta (data sampel atau data populasi) dan analisis secara ilmiah, baik
Satu hal lain yang dalam dunia keilmuan segera dilekatkan pada
masalah sistem adalah metode. Dalam arti kata yang sesungguhnya, maka
upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja; yaitu cara
18
Novita Dian Anggraini, Perkembangan Agama Khonghucu Di Surakarta (Studi
Deskriptif Kualitatif Sosialisasi pada Keluarga Khonghucu di Surakata), Skripsi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010. Hal. i.
19
Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian Dengan Aplikasi
Statistik, (Jakarta: PT Taramedia Bakti Persada, 2015), hal. i
10
kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan.20
1. Jenis Penelitian
mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat
Depok.
2. Sifat Penelitian
20
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama, 1980), hal. 7.
21
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2005), hal. 166.
11
sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
22
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005), hal. 20.
23
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, hal. 52-53.
12
Secara tidak langsung, dengan adanya lembaga pendidikan
Harmoni Kehidupan.
24
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial, hal. 69-70.
25
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, hal. 53.
13
penelitian baik yang berbentuk foto atau dokumentasi-
4. Pendekatan Penelitian
konstruksi sosial.26
F. Sistematika Pembahasan
26
Peter Connolly (ed), Aneka Pendekatan Studi Agama, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta,
2002), hal. 271.
14
Bab kedua, membahas gambaran umum Litang Harmoni
interaksi antara raja dengan mentri atau atasan dengan bawahan, hubungan
dengan saudara dan hubungan teman dengan teman. Serta dampak dari
interaksi tersebut.
15
BAB II
ibadah, adat kebiasaan, tatakrama dan sopan santun.27 Li ada juga yang
gedung, ruangan, atau aula. Secara definisi Litang adalah ruangan atau aula
Khonghucu di Indonesia, hal itu terjadi karena situasi politik yang berbeda
dengan daerah dimana agama ini berasal. Sebelum adanya Litang umat
27
Wahyu Murtiningsih, Para Filsuf Dari Plato Sampai Ibnu Bajjah, (Jogjakarta:
IRCiSoD, 2014), hlm. 28.
28
Wawancara dengan Bapak Ws Mulyadi Liang, Rohaniawan MAKIN Cimanggis, pada
tanggal 19 Oktober 2020.
29
Dewi Fatiah, “Daftar Alamat dan Jadwal Kebaktian Litang di Indonesia”, tersedia di
https://dewiiifatiah.wordpress.com/, diakses pada tanggal 20 Oktober 2020.
16
Khonghucu di Indonesia hanya datang ke Klenteng untuk melakukan
sembahyang tanpa memiliki dasar dan tanpa tahu dari kitab suci apa ajaran
ini berasal. Dengan adanya Litang semua kegiatan sembahyang atas ajaran
tapi tidak tahu ajarannya. Dan ajaran Agama Khonghucu ini hanya diajarkan
secara turun temurun di dalam rumah tangga melalui ayah, ibu dan
seterusnya tapi tidak pernah dijabarkan secara husus seperti halnya yang ada
di dalam Islam diajarkan memlaui pengajian dan lain sebagainya. Setelah itu
Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina yang berisi: bahwa agama, kepercayaan
dan adat istiadat Cina di Indonesia yang berpusat pada negeri leluhurnya,
30
Wawancara dengan Bapak Ws Mulyadi Liang, Rohaniawan MAKIN Cimanggis, pada
tanggal 19 Oktober 2020.
17
sehingga merupakan hambatan terhadap proses asimilasi, perlu diatur serta
banyak Kelenteng yang berganti nama menjadi Wihara adapun Wihara dan
Kelenteng itu sangat berdeda dari segi bangunan dan strukturnya dengan
B. Letak Geografis
Barat. Litang ini lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau karena
Litang saja namun berdiri juga lembaga pendidikan dari Taman Kanak-
31
Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, “Agama Kepercayaan dan Adat Istiadat
Cina”, tersedia di https://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt51cbd78fd5428/instruksi-
presiden-nomor-14-tahun-1967/document, diakses pada 17 November 2020.
32
Wawancara dengan Bapapk Ws Mulyadi Liang, Rohaniawan MAKIN Cimanggis, pada
tanggal 19 Oktober 2020.
18
Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) yang yang di inisasi oleh bapak Mulyadi Liang sebagai
Bangunan yang tadinya hanya terdiri dari satu lantai ini menghadap
arah timur dan berbentuk persegi panjang, kemudian pada tahun 2008
selesai renovasi dan ditambah bangunan menjadi dua lantai yang diresmikan
pada tanggal 25 Mei 2008 oleh Xs. Tjhie Tjay Ing sebagai Ketua Dewan
(Majlis Tinggi Agama Khonghucu). Bagian muka lantai satu terdiri dari dua
pintu, pintu utama berada ditengan bangunan dan pintu kedua berada di
sebelah kiri pintu utama. Pintu samping adalah akses untuk menuju ruangan
penerimaan tamu jika ada yang ingin kunjungan. Pintu utama lantai bawah
bagian muka yang menghadap ke timur terdapat pintu keluar untuk menuju
terdapat patung Nabi Khong Zi, lengkap dengan lilin yang berada si sebelah
kiri dan kanan, tempat pembakaran dupa, tempat untuk menancapkan lidi
33
Wawancara dengan Bapak Ws Mulyadi Liang, Rohaniawan MAKIN Cimanggis, pada
tanggal 19 Oktober 2020.
34
Wawancara dengan Bapak Ws Mulyadi Liang, Rohaniawan MAKIN Cimanggis, pada
tanggal 19 Oktober 2020.
19
hio dan atribut-atribut lain yang mendukung peribadahan. Pada bagian
kecamatan Cimanggis kota Depok Jawa Barat tidak berada pada komplek
Mushalla tempat beribadah umas Muslim. Pada bagian utara persis berada
kemudian berlanjut ke daerah Cisalak yang dipelopori pada waktu itu oleh
Bapak Setiandi Tirtayasa, Ibu Lindasari, Bapak Tan Hok Liang dengan
dukungan dari almarhum Bapak lauw Kim Soei, almarhum Bapak Sim Sioe
San, almarhum Lauw Kim Hay, almarhum Bapak Atong Widodo, almarhum
Bapak Lie Tin Tjung dan lainnya. Kebaktian pertama yang diadakan di
35
Wawancara dengan Bapak Ws Mulyadi Liang, Rohaniawan MAKIN Cimanggis, pada
tanggal 19 Oktober 2020.
36
Wawancara dengan Bapak Ws Mulyadi Liang, Rohaniawan MAKIN Cimanggis, pada
tanggal 19 Oktober 2020.
20
Soei, yaitu sekitar tahun 1963. Kebaktian pada waktu itu belum seperti
sekrang ini, saat itu kebaktian baru berbentuk forum diskusi meskipun sudah
ada altar sembahyang, tata cara menaikan dupa dan do’a. Kebaktian di
rumah almarhum Bapak Lauw Kim Hay yang pada waktu itu dikenal
Sim Sioe San menawarkan tempat disamping rumah beliau yang cukup luas.
itu, kemudian kebaktian beralih lagi ke rumah Bapak Lauw Kim Hay, yaitu
almarhum Bapak Tan Wie Cin yang menyerahkan sebagian tanahnya pada
tahun 1964 untuk keperluan kebaktian dengan restu dari ayahnya almarhum
dilaksanakan pada tahun 1968 oleh pengurus MAKIN Cimanggis pada saat
37
Mulyadi Liang, Buku Kenangan Peresmian Litang Harmoni Kehidupan MAKIN
Cimanggis, (Depok: MAKIN Cimanggis Depok 2008).
38
Mulyadi Liang, Buku Kenangan, 2008.
21
itu dan sekaligus didirikan sekolah TK SEGAR (Semangat Genta Rohani)
yang bersifat sosial. Karena makin bertambahnya jamaah dan tempat ibadah
yang berada di Litang Surya Candra sudah melebihi kapasitas akhirnya pada
tahun 2008 atas inisiatif umat Khonghucu di Cimanggis Depok Jawa Barat
lebih mengenal iman dan dapat berjalan pada jalan yang benar. Adanya
kelahiran Nabi Kong Zi dan lain sebagainya. Maka dari itu tujuan
39
Mulyadi Liang, Buku Kenangan, 2008.
40
Wawancara dengan Bapak Chandra Limi, Ketua Litang Harmoni Kehidupan, pada
tanggal 18 November 2020.
22
didirikannya rumah ibadah tak lain untuk memfasilitasi umat beribadah.
Chandra”. Mengingat daya tampung tempat ibadah yang saat itu digunakan
sudah tidak memadai lagi, terutama pada saat perayaan hari-hari besar
keagamaan, maka pengurus dan umat telah sepakat untuk membeli sebidang
tanah seluar 630 m2 yang terletak di Jalan Flamboyan No. 2 Cisalak Pasar
yang dipelopori oleh Bapak. Atjim Godjali (alm), dan Bapak. Tan Seng Lim
(alm), Bapak. Effendi Gunawan (alm), Bapak. Tan Hok Liang (Handi
Tanda) dan tokoh lainnya. Pembelian tanah tersebut dilakukan pada tahun
1994 atas nama Bapak. Tan Hok Liang (Handi Tandan) dan Bapak. Effendi
Gunawan (alm).42
kurang lebih selama 3 tahun karena tidak adanya penggerak, tidak adanya
kebutuhan akan sarana tempat ibadah yang lebih memadai semakin terasa,
karena Litang yang ada saat itu tidak bisa menampung jumlah umat yang
41
Wawancara dengan Bapak Chandra, Limi Ketua Litang Harmoni Kehidupan, pada
tanggal 18 November 2020.
42
Mulyadi Liang, Buku Kenangan, 2008).
23
Pengurus MAKIN Cimanggis/Sukmajaya mengambil inisiatif untuk segera
itu belum mempunyai dana sama sekali, namun oleh semangat dan cita-cita
lainnya.43
beberapa orang tokoh dan para donator untuk mendapatkan modal awal
pembangunan. Berkan dorongan dan bantuan dari Bapak. Tan Hok Liang,
Bapak. Effendi Gunawan (alm) dan bantuan dari semua pihak, maka
pembuatan gambar dan konstruksi banguna oleh putra Bapak. Tan Hok
Liang dan Bapak. Sucipto Hermawan (Liem Tiong Giok) maka dimulailah
proses pembangunan tersebut. Pada hari Rabu, 16 April 1997, pada pukul
oleh Bapak. Tan Tjui Bok(alm) dan Bapak. Tjiam Tjeng Tay, kemudian
kemudian dilanjtukan oleh Bapak. Chendra Wijaya (Ong Tjeng Ong) selaku
43
Mulyadi Liang, Buku Kenangan, 2008.
24
pembangunan. Pada kesmpatan tersebut hadir pula Ibu Ks. Lindasari
Wihardja, SH., Ibu Yanti Widago, Ibu Rosita dan Bapak. Sucipto
Pada hari rabu, 16 April 1997, pada pukul 09.00 WIB dimulailah
Setianda. Tirtayasa, didampingi oleh Bapak. Tan Tjui Bok (alm) dan Bapak.
(Ong Tjeng Ong) selaku ketua Panitia Pembangunan dan Ks. Mulyadi, BSC
Ks. Lindasari Wihardja, SH., Ibu Yanti Widago, Ibu Rosita dan Bapak.
F. Sistem Keorganisasian
44
Mulyadi Liang, Buku Kenangan, 2008.
45
Mulyadi Liang, Buku Kenangan, 2008.
25
jalannya suatu perkumpulan dan kemudian diharapkan bisa mengorganisir
Suwito Munandar
Kong Tjun)
26
Seksi Pendidikan Anggota : Js. Kurnadi Rahardja
S.Kom., M.Ag.
Ondi Jayadi
Nio)
Herman
27
Aryanah
Koordinator Wilayah :
Depok.46
46
Pengukuhan Pengurus Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Cimanggis,
Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Masa Bakti 12 Agustus 2018 s.d 11 Agustus 2022, Surat
Keputusan Dewan Pengurus Matakin No. 161/MATAKIN/SK/0818.
28
G. Aktivitas Litang Harmoni Kehidupan
1. Aktivitas Peribadatan
Sembahyang
ZHENG YUE CHU
4 bulan I Imlek Menyambut Malaikat
SHI
Dapur
Imlek CHEN ZI
Sembahyang Hari
4/5 April QING MING JIE
Sadranan (Meng Beng)
29
15 Bulan VIII Sembahyang Tiong Chiu
ZHONG QIU JIE
Imlek Pia (Kue Bulan)
Tuhan, kepada Alam dan kepada Leluhur. Perayaannya sudah di mulai sejak
seminggu sebelum Imlek yang dikenal dengan Dji Si Siang Ang/Er Si Sheng
selamat melewati waktu satu tahun. Tanggal 24 bulan 12 Imlek juga dikenal
30
umum berbagi kepada saudara-saudaranya yang kurang mampu. Semangat
rasa syukur kepada Tuhan atas berkah yang sudah diterimanya selama satu
tahun.47
jumlah besar atau kecil melalui pengurus lembaga agama atau rumah
menerima dan tidak diambil secuil pun oleh umat Khonghucu yang
menyumbang.
47
C. Suhaidi, “Makna Imlek dan Dinamikanya di Suku Tiong Hoa dari Waktu ke
Waktu,” tersedia di https://www.tribunnews.com/tribunners/2020/01/23/makna-imlek-dan-
dinamikanya-di-suku-tiong-hoa-dari-waktu-ke-waktu, diakses pada 25 Februari 2021.
31
Jadi, pada momen Jing Hao Peng ini, umat Khonghucu
peribadahan pada orang tua dan leluhur serta para sahabat seperti juga
Kegiatan lainnya adalah ketika ada salah satu umat yang sedang sakit
maka umat Litang yang lain akan menjenguk umat yang sakit tersebut untuk
juga kegiatan olahraga seperti Wushu Genta Suci yang diperuntukan untuk
anak-anak hingga dewasa. Jadwa latihannya setiap hari rabu dan jum’at
pukul 7 malam di sasana khusus Wushu Genta Suci. Wushu Genta Suci juga
bagian dari Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) yang juga anggota
48
Uung Sendana, “King Hoo Ping (Jing Hao Peng, Jing He Ping)”, tersedia di
https://www.uungsendana.com/2019/08/king-hoo-ping-jing-hao-peng.html, diakses pada 25
Februari 2021.
32
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Federasi Olahraga
49
Wawancara dengan Bapak Ws. Sucipto, Rohaniawan Makin Cimanggis, pada tanggal
24 Desember 2020.
50
Wawancara dengan Bapak Ws. Sucipto, Rohaniawan Makin Cimanggis, pada tanggal
24 Desember 2020.
33
BAB III
atau agama bagi kaum terpelajar. Agama ini sudah dikenal sejak
5.000 tahun lalu, lebih awal 2.500 tahun dibanding usia Kongzi
51
Joesoef Sou’yub, Agama-agama Besar di Dunia, (Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1996),
hlm. 167.
34
menamai Ru Jiao sebagai Confucianism, yang kemudian di
35
orang-orang yang tekun dalam belajar, ramah-tamah, rendah hati,
seorang junzi, yaitu manusia sejati atau orang yang saleh, bijaksana
dan hidup sesuai dengan Dao (Jalan Suci) serta menjadi teladan
Xi, hidup pada 30 abad sM, yang mendapat wahyu dan menuliskan
lagi dianggap anak ibu saja, melainkan juga anak ayah. Selain Nu
Wa, di dalam Ru Jiao dikenal nabi perempuan lain, yaitu Lei Zu,
Jiang Yuan dan Tai Ren. Nabi lain yang masih dikenal antara lain
Huang Di, Yao, Shun, Xia Yu, Wen, Zhou Gong atau Ji Dan dan
54
Mulyadi Liang, Mengenal Agama Khonghucu, hlm. 11-12.
55
MATAKIN, “Pokok Ajaran Agama Khonghucu”, tersedia di
http://www.matakin.or.id/page/pokok-ajaran-agama-khonghucu, diakses pada tanggal 25
November 2020.
36
sang Guru. Orang Cina dengan penuh hormat menyebut beliau
suatu contoh yang amat baik tentang kerendahan hati serta mawas
Zaman itu disebut zaman Chun Qiu atau Musim Semi dan Musim
56
Huston Smith, Agama-agama Manusia, Terj, Saafroedin Bahar, (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2001), hlm. 188.
37
Gugur, nama ini diambil dari judul buku yang ditulis oleh Nabi
sebanyak 3000 orang. Setelah para murid itu pandai banyak yang
antara lain aliran Mohist atau Mo Jia yang didirikan oleh Mo Zi.57
Meng Zi atau Mencius (371-289 SM) dan Xun Zi atau Hsun Tse
muda.58
57
MATAKIN, “Sejarah Agama Khonghucu”, tersedia di
http://www.matakin.or.id/page/sejarah-agama-khonghucu, diakes pada tanggal 19 November
2020.
58
MATAKIN, “Sejarah Agama Khonghucu”, tersedia di
http://www.matakin.or.id/page/sejarah-agama-khonghucu, diakes pada tanggal 19 November
2020.
38
Meng Zi mengajarkan agama Khonghucu, dia menegaskan
atau Tian Ming, yaitu menjalani hidup lurus, jujur, dan tidak
nujum. Buku ini berisi penjelasan tentang apa yang disebut dengan
59
MATAKIN, “Sejarah Agama Khonghucu”, tersedia di
http://www.matakin.or.id/page/sejarah-agama-khonghucu, diakes pada tanggal 19 November
2020.
39
dunia yang bersifat terang, kering, panas, lelaki, aktif, dan Yin,
unsur dunia yang gelap, basah, dingin, wanita, dan pasif. Inilah
kedua tenaga yang mendorong jalan Tao, susunan dunia; (2) Sjoe-
mengenai rata Tsjou; (3) Sje-tsing, buku nyanyian dan pujian; (4)
peraturan hidup dan ritus. Selain kelima buku klasik tersebut masih
suci yang tertua berasal dari Yao (2357-2255 sM) atau bahkan bisa
Kitab suci yang berasal dari Nabi Purba sebelum Kongzi, ditambah
Chunqiujing (Kitab atau Catatan Jaman Cun Ciu/ Musim Semi dan
40
mempersembahkan Wujing dalam persembahyangan kepada
Tian.61
The Four Book (Kitab Yang Empat / Shi Shu) dan The Five Canon
61
MATAKIN, “Kitab Suci Agama Khonghucu”, tersedia di
http://www.matakin.or.id/page/sejarah-agama-khonghucu, diakes pada tanggal 24 November
2020.
62
Thomas Hosuck Kang, Tanya Jawab Khonghucu Dan Agama Khonghucu, Terj.
Mulyadi, (Sidoarjo: SPOC (STUDY PARK OF CONFUCIUS, tanpa tahun), hlm. 19.
41
3. Yijing (Kitab Perubahan atau Kejadian dan Peristiwa Alam
(abad 12 sM).
tahun 722 sampai 481 sM. Kitab ini ditulis oleh nabi
membaca Kitab ini. Hal ini bias kita lihat pada gambar atau
42
tuntunan pembinaan diri didalam laku bakti (xiao) yang
Shu Shu:
Tze.
Susila.
63
Mulyadi Liang, Mengenal Agama, hlm. 32-33.
43
Kelomok pertama maupun kelompok kedua itu banyak disalin
tiada inginkan, jangan diberikan kepada orang lain” dan “Bila diri
64
Joesoef Sou,yub, Agama-agama Besar, hlm. 168-169.
44
“Yang Zhi tidak dilamun bimbang, yang Ren tidak merasakan
Ren berarti Cinta Kasih universal, tidak terbatas pada orang tua dan
65
MATAKIN, “Agama Khonghucu”, tersedua di https://matakin.wordpress.com/agama-
khonghucu/, diakses pada tanggal 26 November 2020.
45
memperbaikinya”. Maka seorang yang berjiwa besar adalah orang
sebagai berikut:
66
MATAKIN, “Agama Khonghucu”, tersedia di https://matakin.wordpress.com/agama-
khonghucu/, diakses pada tanggal 26 November 2020.
46
- Orang yang berada mencintai jiwanya, orang yang kekurangan
13;26).
47
tersebut disebabkan oleh Wen yakni kebudayaan yang bernilai
tinggi atau seni yang terindah atau filsafat dan syair-syair yang
sama lain. Ada berbagai jenis hubungan yang ada dan keluar dari
itu, Hubungan Lima Kardinal (penguasa dan subjek, ayah dan anak,
suami dan istri, kakak laki-laki dan adik laki-laki dan teman dan
berorientasi pada peran dan afektif. Padahal, sifat dan jenis relasi
67
Ahmad Zarkasi, “Mengenal Pokok-Pokok Ajaran Khonghucu,” Al-AdYaN/Vol.IX,
N0.1 (Januari-Juni/2014), hlm. 23-27.
48
Konfusius hidup, masyarakat di China modern masih berorientasi
pada relasi.
moral juga dibedakan. Intinya adalah tidak ada standar moral yang
hubungan 'lun'.68
68
Kai-Ping Huang, Tsungting Chung, Jane Tung dan Sheng Chung Lo, 2013.
“Ketertarikan Guanxi dan Membangun Kepercayaan di Pasar Bisnis Tiongkok: Perspektif
Konfusianisme”, Jurnal Ilmu Terapan, 13: 333-340.
49
Khonghucu. Hubungan relasi ini menciptakan strata sosial dalam
(jalan suci), jadi karakter Lun menyiratkan Jalan suci (Dao) dari
50
klasifikasi seperti Lun mempunyai arti segenerasi, sejenis, aturan
antara Suami dan Istri. Sebuah keluarga adalah pondasi dasar dari
mendasar yaitu:
51
melayani Ayah bunda, boleh memperingatkan (tetapi
18, hal 130. Nabi bersabda: “Usia ayah bunda tidak boleh tidak
harus merasa kuatir”. Lun Yu, Li Ren, ayat 21, hal 131,
sang raja, dan Nyonya (fu ren) memanggil dirinya sendiri “xiao
“nyonya raja (jun fu ren )”, Lun Yu, jilid XVI Kwi Si, ayat 14,
hal 297. Dapat dilihat sebutan “fu ren”, “jun fu ren”,”gua xiao
52
bersabda: “Memang sukar mencari orang yang cakap.
yang cakap. Lun Yu, jilid VIII Tai Bo, ayat 29, hal 178. Wanita
yang tinggi dalam keluarga dan realita, maka Nabi Kongzi tak
Lun Yu, jilid V Kong Ya Tiang, ayat 1, 2, hal 133. Disini jelas
53
Secara garis besar, pandangan Nabi Kongzi tentang
54
Terakhir sebagai seorang teman dan sahabat, ia akan berlaku
B. Hubungan Kemanusiaan
antar-teman.
69
Agung Prabowo, “Wu Lun Lima Hubungan Masyarakat”, tersedia di
https://www.spocjournal.com/budaya/488-wu-lun-lima-hubungan-masyarakat.html, diakses pada
tanggal 28 Desember 2020.
55
pengembangan kesenian, urusan perkawinan, dan upacara
56
berususan dengan polisi. Orang semacam ini lupa pada tatanan
moral.70
70
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Direktorat
Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Pendidikan Agama Khonghucu di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi, 2016), hal 209-210.
57
BAB IV
kesibukan yang lain dan tidak aktif di organisasi. Agar organisasi berjalan
dengan baik maka anggota tersebut digantikan oleh kandidat yang lain.
fasilitas yang terbaik untuk umat. MAKIN Cimanggis siap sedia ketika di
71
Wawancara dengan Bapak Ws. Gunawan, Rohaniawan MAKIN Cimanggis pada
tanggal 16 Januari 2021.
58
butuhkan oleh umatnya, dalam beberapa kesempatan, ketika ada umat
dan lain sebagainya selalu turut serta hadir untuk ikut serta meramaikan
fasilitas yang bisa digunakan kapan saja jika umat membutuhkan, seperti
hanya saja jika ada umat yang ingin memberi dengan seikhlasnya, uang itu
umat sendiri, dari umat untuk umat. Dalam kesempatan lain jika ada salah
satu umat yang sakit dan kurang mampu, Litang Hadir untuk menggalang
dana dan memberikan bantuan baik berupa materil maupun moril. Litang
59
dilakukan adalah agar MAKIN sendiri terasa dekat dengan umat, menjaga
hari persaudaraan atau biasa disebut Er Shi Sheng An/Ji Si Sang Ang.
waktu satu tahun. Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas berkah
beragam sekali, baik berupa sembako, baju, ataupun berupa uang. Selain
itu ada juga perayaan Sembahyang Arwah Umum atau biasa disebut juga
Jing He Ping. Jing He Ping ini dilakukan oleh Umat Khonghucu Litang
kepada warga sekitar baik umat Khonghucu atau yang lainnya. Dari kedua
72
Wawancara dengan Bapak Chandra Limi, Ketua MAKIN Cimanggis pada 24 Februari
2021.
60
B. Hubungan antara Suami dan Ibu
didasarkan pada sifat-sifat yang baik dan terpuji. Seorang suami harus
harus dapat menghormati suaminya. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata
jalan suci bagi seorang wanita.” (Mencius III, 2: 2) Istri yang baik itu
adalah istri yang tunduk dan patuh terhadap perintah suaminya, dan istri
yang tidak baik adalah istri yang selalu melanggar perintah suaminya.73
Kehidupan berjumlah 400 KK, sejauh ini hubungan antara suami dan istri
rumah tangga. Setiap kali waktu beribadah tiba, para suami datang
penting dalam sebuah kehidupan. Dalam hal mencari nafkah, karena harus
adalah seorang suami, dan istri yang berada dirumah mengurus rumah,
sama-sama mencari nafkah. Seperti pasangan suami istri Pak Wewen dan
Ibu Sian, Pak Wewen adalah petugas penjaga Litang dan Ibu Sian bertugas
73
Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat, hal. 64.
61
Menyadari pentingya hubungan yang harmonis antar suami dan
istri sebagai sebuah pondasi keluarga yang berkebajikan dan agar bisa
sama-sama bekerja menjaga Litang. Dalam hal ini, Ibu Sian sebagai
seorang istri yang harus patuh dan tunduk terhadap suami maka Ibu sian
ini adalah ajakan dan contoh yang baik yang seorang suami tawarkan,
ketika semuanya adalah untuk kebaikan maka semua nasihat, perintah, dan
Xiao berarti bersikap baik kepada orang tua dan leluhur, tetapi itu
menuntut tidak hanya perilaku yang melibatkan interaksi dengan orang tua
atau peringatan leluhur harus baik, tetapi juga semua perilaku seseorang,
luar keluarga, pasti bagus. Mengapa semua perilaku seseorang harus baik
agar seseorang menjadi baik kepada orang tua dan leluhurnya? Itu karena
memungkinkan, nama baik dan reputasi orang tua dan leluhur, adalah
persyaratan terpenting untuk menjadi baik kepada orang tua dan leluhur,
74
Wawancara dengan Pak Wewen dan Ibu Sian, Penjaga Litang Harmoni Kehidupan
Cimanggis Depok pada 24 Februari 2021.
62
kepada orang tua, xiao, tidak terbatas pada batasan sempit di dalam
moral dan sosial dan dasar fundamental dari semua ideologi tradisional
Tiongkok.
orang tua salah, dan membuat permintaan yang tidak adil itu sendiri
keturunan di sini? Apakah itu untuk menaati permintaan orang tua yang
berseru, "Pembicaraan macam apa itu! Pembicaraan macam apa itu!" (Bab
orang tua dan leluhur, atau bahkan lebih baik lagi, membawa kemuliaan
orang tua dan leluhur. Oleh karena itu, kepentingan keluarga, marga dan
63
"lingkaran" tidak pernah bisa bertentangan dengan ketaatan pada hukum,
anak, karena tidak mendengarkan orang tua, dan juga karena sikap tidak
kepada anak-anak.75
orangtua tidak dapat dipisahkan oleh jarak dan waktu. Di manapun kita
75
Xin-ming, 2009 “The Traditional Chinese
64
berada dan di manapun orangtua kita berada, perihal kita sebagai anaknya
tidak akan berubah. Jika kita melakukan hal-hal yang memalukan, maka
sendiri.
Sebagai mana ajaran Nabi Kongzi yang tercatat dalam Lunyu bab I
anak yang berbakti dirumah sesuai dengan sabda Nabi; Cepat Tanggap,
Bila orangtua memanggil harus segera dijawab. Jangan acuh tak acuh dan
65
menundanya. Jangan malas, apalagi menolak tugas itu. Cepat tanggap
dalam hal ini berarti segera merespon setiap panggilan dan melaksanakan
Orangtua pasti akan mengajarkan kita ilmu dan adab yang luhur, bersih,
dan lurus. Nasihat itu pasti akan menyelamatkan kita dalam bergaul di
tengah masyarakat luas. Oleh karena itu, dengarkan nasihat itu dengan
dan berkegiatan. Jangan sampai kita seperti orang yang selalu gelisah,
membawa kita semakin ahli dalam kegiatan tersebut, dan hal itu akan
berpergian, harus pamit dan minta izin lebih dulu kepada beliau. Beritahu
ke mana kita akan pergi dan apa tujuannya. Begitu pula setiap kita pulang
dari bepergian, sapa dulu beliau dan laporkan kejadian dalam perjalanan
kita tersebut. Hal yang sangat memprihatinkan pada saat sekarang adalah,
kepada orangtua saat baru tiba di rumah setelah bepergian. Jangan Asal
66
perlunya komitmen dan konsistensi dalam melakukan segala sesuatu.
asalan akan berakibat fatal, dan dalam kurun waktu panjang akan
Walaupun kita sangat menyukai suatu benda, jika benda tersebut bukan
diambil dengan cara apapun juga. Kalau ini dilakukan, maka orangtua kita
pasti akan merasa malu dan kecewa. Nama baik kita pun akan tercela
kita berada dan di manapun orangtua kita, perihal kita sebagai anaknya
tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Jika kita melakukan hal-hal
yang buruk, maka orangtua kita tetaplah terkena dampak buruknya. Maka
telah meninggal dunia, bila akan melakukan sesuatu yang baik, wajib
nama baik ayah bundanya. Bila akan melakukan sesuatu yang tidak baik,
67
wajib selalu mengingat bahwa hasilnya dapat memalukan ayah bundanya”.
(Liji. X: I.I.17).
mendapatkan hidup dari kedua orangtua. Rambut dan kulit diterima dari
ayah-bunda. Ini adalah warisan yang paling berharga dari mereka, maka
tidak luka dan rusak. Jangan sampai kelalaian kita membuat badan kita
terluka, karena hal itu akan membuat orangtua kita cemas. Orangtua juga
akan malu apabila tingkah laku kita tidak baik. Perilaku yang baik ini
kalau kita yakin mereka memang bersalah, ingatkan lagi. Walau sampai
keluar air mata karena sangat sedihnya, tetaplah bermohon kepada mereka
memukul kita, jangan menyesal dan putus asa. Kita harus terus mencoba.
merugikan kita semua. Merawat Orangtua yang Sakit, kita harus menjaga
68
menunjukkan kasih sayang kita kepada mereka. Bila ternyata penyakit
mereka bertambah parah, harus ditambah pula perhatian dan kasih sayang
kita. Jangan ditinggalkan barang sekejap pun. Pagi, petang, siang, dan
terjerumus kedalam hal-hal yang bisa mencemarkan nama baik orang tua.
kasus lainnya yang berkaitan dengan pencemaran nama baik orang tua.
76
Hartono dan Gunadi, Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti, ( Jakarta:
Kementrian Pedidikan dan Kebudayaan, 2017), hal. 33-44.
69
meninggal, dalam proses pemakamannya Rohaniawan selalu
perayaan khusus untuk orang tua yang sudah meninggal, perayaan tersebut
adalah tak lain sebagai bentuk bakti anak terhadap orang tua. Umat
Holo dan diletakan di meja abu yang sudah disiapkan dirumah mereka,
Langit, atau kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan juga kepada Dewa-Dewi
77
Wawancara dengan Bapak Apandi, Sesepuh dan Tokoh Masyarakat Khonghucu di
Litang Harmoni Kehidupan, pada tanggal 24 Februari 2021.
78
Herman Tan, “Sembahyang Ce It dan Cap Go,” tersedia di
https://www.tionghoa.info/sembahyang-ce-it-dan-cap-go/, diakses pada tanggal 26 Februari 2021.
70
kehidupan melakukan sembahyang Cengbeng (ziarah kubur) sebagai laku
bakti anak tehadap orang tua yang sudah meninggal. Satu minggu
(istilah Hokkian, Pinyin: Qing Ming) dilakukan setiap tanggal 4-6 April
Sebagai bentuk laku bakti anak terhadap para arwah leluhur dan
Kehadirat Tian Yang Maha Pengasih, yang ditujukan bagi para arwah
leluhur dan para arwah sahabat atau arwah umum, arwah segenap umat
79
Herman Tan, “Jadwal Sembahyang Hari Raya Tionghoa Tahun 2021”, tersedia di
https://www.tionghoa.info/jadwal-sembahyang-hari-raya-tionghoa-tahun-2021/, diakses pada
tanggal 26 Februari 2021.
71
untuk ketenangan dan kedamaian mereka di alam Sian Tian (alam setelah
terlebih lagi mereka sebagai para arwah diterima didalam kebajikan Tian
Yang Maha Gemilang dan hal ini teramat sangat didambakan umat Ru
pernyataan setia, hormat, cinta kasih dan berbakti sesuai dengan apa yang
persembahyangan terwujud.
setiap bulan tujuh imlek oleh umat Ru Jiao jika tidak mengakui adanya
kehidupan setelah mati. Dan untuk apa pula umat Ru Jiao dibimbing agar
yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa dan kejahatan, bahwa hanya
72
Persembahyangan yang sakral ini dilaksanakan mempunyai dua
tujuan yaitu:
1. Tanggal 15 bulan tujuh imlek di altar keluarga, pada saat ngosi atau
antara jam 11:00 sampai dengan jam 13:00 bagi arwah para leluhur.
2. Tanggal 29 bulan tujuh imlek yaitu Khing Hoo Ping atau sembahyang
agama berkembang. Tubuh, anggota badan, rambut dan kulit, diterima dari
dan ibu, itu akhir laku bakti. Adapun laku bakti itu dimulai dengan
prilaku. Maka ketertiban langit dan bumi itu menjadi teladan rakyat. Oleh
besarlah makna laku bakti. Di antara watak-watak yang terdapat langit dan
tiada yang lebih besar daripada laku bakti. Di dalam laku bakti tiada yang
73
lebih besar daripada menaruh hormat kepada orang tua dan hormat kepada
orang tua itu tiada yang lebih besar daripada bersujud dan hidup selaras
tegak, niscaya Jalan Suci itu akan tumbuh. Laku bakti dan rendah hati
tenggang rasa, tepa salira kepada sesame makhluk Tian dan menyayangi
lingkungan hidupnya. Jangan lupakan biar kepada mereka yang telah jauh.
berkah.
kehidupan setelah mati atau after life. Bahwa sembahyang kepada leluhur
74
itu merupakan pernyataan hormat kita kepada arwah para leluhur yang
prilaku yang baik serta sembahyang di dunia ini. Bahwa orang hidup itu
bertali-talian antara orang tua dan anak, maka segala kebaikan dan
orang tua merasa tidak berbakti bila tidak mempunyai keturunan, sebab
yang bisa menolong arwah orang tua atau leluhur anak dengan jalan
berbuat kebajikan. Maka bila hanya berlaku bakti mendidik anak dan cucu,
ditata dengan baik sehingga akan terjalin saling pengertian, gotong royong,
rukun dan damai. Setelah dewasa akan saling tolong menolong satu
80
Tan Sudemi, “Riwayat dan Makna Sembahyang Jing He Ping,” tersedia di
http://konfusiani.blogspot.com/2012/08/riwayat-dan-makna-sembahyang-jing-he.html?m=1,
diakses pada tanggal 08 Februaru 2021.
75
demikianlah baharu dapat mendidik rakyat negara”. (Da xue lX: 7) “Di
21).81
dengan kasih sayang dan bijaksana. Adik harus hormat kepada kakaknya.
Kakak dan adik harus saling menyayangi, saling membantu, dan saling
Indoneisa (PAKIN) jika Kakanya yang aktif dalam organisasi ini maka
warisan dan lain sebagainya. Namun, silang pendapat antara kaka dan adik
81
Khonghucu Indonesia, “Hubungan Kaka dan Adik,” teredia di
https://khonghucuindonesia.wordpress.com/2019/06/21/hubungan-kakak-adik/, diakses pada 27
Februari 2021.
82
Yudi dan Adji Djojo, Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti, (Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015), hal. 55.
76
bukan hal yang bisa dihindari, tetapi semuanya bisa diselesaikan dengan
yang paling menonjol dalam hal ini adalah pada saat perayaan Tahun Baru
Kwi Si - Sabda Suci XVI Keluarga Bangsawan Ji, Pasal 4: Nabi Khongcu
bersabda: "Ada tiga macam sahabat yang membawa faedah dan ada tiga
macam sahabat yang membawa celaka. Seorang sahabat yang lurus, yang
sahabat yang licik, yang lemah dalam hal-hal baik dan hanya pandai
83
Wawancara dengan Bapak Setiawan, Bendahara Litang Harmoni Kehidupan, pada
tanggal 24 Februari 2021.
77
dengan teman selalu mendatangkan kegembiraan, karena selalu membawa
- Wee Ling Gong - Sabda Suci XV - Rajamuda Wei Ling Gong, Pasal 6
lakumu dapat diterima. Kalau perkataanmu tidak kau pegang dengan Satya
diterima?84
84
Suyena Adegunawan, “Jalan Suci Persahabatan,” tersedia di
https://www.gentarohani.com/2019/10/jalan-suci-persahabatan.html, diakses pada tanggal 01
Maret 2021.
78
Dalam Litang Hamoni Kehidupan mejalin persahabatan dan
menjalin hubungan baik dengan berbagai ormas yang datang dari berbagai
manis dengan adanya hubungan yang baik dan saling mendukung satu
mengamankan acara tahun baru tersbut. Hal tersebut terjadi tak lain karena
lainnya. Hal lain yang tak bisa dilupakan adalah Litang Harmoi Kehidupan
baik itu hubungannya dengan ibadah sosial atau ibadah yang lainnya,
seperti Hari Jingheping, Er Shi Seng An dan masih banyak yang lainnya.
baik dengan siapapun dan dimanapun mereka berada maka akan tumbuh
79
pertemanan dan persahabatan dengan berpegang teguh pada kepercayaan
85
Wawancancara dengan Bapak Setiawan, Bendahara Litang Harmoni Kehidupan pada
tanggal 24 Februari 2021.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah lima norma kesopanan dalam masyarakat atau biasa disbut juga Wu
hubungan antara Pemimpin dan Bawahan, Suami dan Istri, Orang tua dan
Anak, Kaka dan Adik, dan antara Kawan dan Sahabat. Relasi seperti itulah
yang diajarkan dalam Ngo Lun, setiap orang dalam posisi tertentu
bersifat cinta kasih kepada bawahan dan bawahan harus bersikap loyal,
Anaknya dan anak harus berbakti kepada ayahnya, Kaka harus bersahabat
dengan Adik dan Adik harus menaruh rasa Hormat terhadap Kakanya,
yang terakhir adalah hubungan antara Sahabat dan Teman yang memiliki
81
MAKIN Cimanggis selalu hadir untuk mengakomodir setiap rangkaian
aktif dalam Forum Kerukunan Umat Bragama (FKUB) baik tinggat daerah
maupun Nasional.
tidak pernah ada gangguan yang dilakukan masyarakat sekitar ketika umat
82
serta beramai-ramai memeriahkan acara tersebut. Dalam ibadah sosial
Khonghucu seperti Pemuda Pancasila Kota Depok juga sempat turut hadir
B. Saran-saran
Mulai dari pencarian sumber data, narasumber, dan lokasi penelitian. Akan
tetapi ada sebuah kendala yang penulis alami, yaitu terkait dengan sumber-
sumber literasi yang memabahas tentang tema ini. Selain karena bahasa
tentunya ada istilah-istilah yang cukup jarang diketahui oleh penulis. Dan
point penting yang harus diingat juga selain pembahasan diatas, skripsi ini
83
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Aksara, 2010
tanpa tahun
x
Koentjaraningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta,
2015
xi
Sou’yub, Joesoef. Agama-agama Besar di Dunia, Jakarta: PT. Al-
B. Skripsi
Yogyakarta, 2008
Makassar, 2017
xii
C. Jurnal
https://www.spocjournal.com/budaya/488-wu-lun-lima-hubungan-
D. Artikel Online
Oktober 2020
26 November 2020
xiii
_________, Kitab Suci Agama Khonghucu,
http://www.matakin.or.id/page/pokok-ajaran-agama-khonghucu, Diakses
https://www.tribunnews.com/tribunners/2020/01/23/makna-imlek-dan-
Februari 2021.
Uung Sendana, “King Hoo Ping (Jing Hao Peng, Jing He Ping)”,
tersedia di https://www.uungsendana.com/2019/08/king-hoo-ping-jing-
xiv
Tan Sudemi, “Riwayat dan Makna Sembahyang Jing He Ping,”
tersedia di http://konfusiani.blogspot.com/2012/08/riwayat-dan-makna-
https://www.gentarohani.com/2019/10/jalan-suci-persahabatan.html,
E. Wawancara
Februari 2021
xv
Wawancara dengan Ibu Sian, Penjaga Koperasi Litang Harmoni
xvi
LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA
xvii
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM
Data informan:
xviii
3. Sejarah dan Perkembangan Tahap pertama didirikan pada tahun 1963,
Litang Harmoni Kehidupan? tahap kedua setelah melakukan perpindahan
tempat beberapa kali dan kondisi jemaah
membludak dibangunlah tahap kedua yang
diresmikan pada tanggal 25 Mei 2008 yang
sekarang dikenal dengan Litang Harmoni
Kehidupan Cimanggis Depok Jawa Barat.
xix
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA
xx
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM
Data informan:
xxi
SURAT PERNYATAAN
NIM 11150321000027
Jabatan : Mahasiswa
Ws, Gunawan
xxii
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM
Data informan:
Nama : Ws Gunawan
xxiii
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA
Apandi
xxiv
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM
Data informan:
xxv
dirumah mereka, sebagai mediasi untuk
sembahyang Ce It dan Cap Go guna
mendoakan orang tuanya yang sudah
meninggal.
xxvi
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA
Chandra Limi
xxvii
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM
Data informan:
xxviii
2. Bagaimanakah Hubungan Dalam kaitannya Hubungan antara MAKIN
antara Atasan dan Bawahan? Cimanggis dan Umat Khonghucu di Litang
Harmoni Kehidupan adalah MAKIN
Cimanggis selalu berusaha dengan baik
melayani, melindungi dan memberikan
fasilitas yang terbaik untuk umat. MAKIN
Cimanggis siap sedia ketika di butuhkan
oleh umatnya, dalam beberapa kesempatan,
ketika ada umat yang mengadakan acara
seperti syukuran pernikahan, pengesahan
rumah dan lain sebagainya selalu turut serta
hadir untuk ikut serta meramaikan dan
mendoakan.
xxix
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA
Setiawan
xxx
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM
Data informan:
xxxi
2. Bagaimanakah Hubungan Dalam Litang Hamoni Kehidupan mejalin
antara Kawan dan Sahabat? persahabatan dan pertemanan bukan hanya
diaplikasi oleh sesama umat Khonghucu
saja, tetapi dengan umat lainnya yang hidup
berdampingan dengan Litang, menjalin
hubungan baik dengan berbagai ormas yang
datang dari berbagai kalangan. Dengan
adanya sikap saling percaya dan adanya
keterbukaan sikap antara satu dengan yang
lainnya membuat hubungan menjadi
harmonis. Menjalin pertemanan dengan
orang yang berbeda keyakinan, aspek yang
terpenting untuk ditekankan adalah sikap
tolerasi, sikap toleransi yang baik di Litang
Harmoni kehidupan pada akhhirnya
berbuah manis dengan adanya hubungan
yang baik dan saling mendukung satu sama
lain.
xxxii
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA
Weweh
xxxiii
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM
Data informan:
xxxiv
mengurus rumah, bersih-bersih, masak dan
mengurus anak.
xxxv
SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA
Sian
xxxvi
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI NGO LUN DALAM
Data informan:
xxxvii
semua nasihat, perintah, dan contoh harus
diikuti oleh seorang istri.
xxxviii
FOTO-FOTO
xxxix
Parasasti Peresmian Litang Tahap Kedua Lantai Dua
xl
Bersama Rohaniawan MAKIN Cimanggis
xli
Bersama Bapak Chandra Limi Ketua MAKIN Cimanggis
Kehidupan
xlii
Bersama Bapak Setiawan Bendahara MAKIN Cimanggis
xliii