Anda di halaman 1dari 21

KAJIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KERAGAMAN

RITUAL KEMATIAN (PAHAM SALAFI WAHABI, SUNNI DAN


MASYARAKAT ADAT ) DI KECAMATAN BAYAN, LOMBOK UTARA

PROPOSAL TESIS

OLEH:
Oleh:

JULKIPLI
NIM 220401032

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023
KAJIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KERAGAMAN
RITUAL KEMATIAN (PAHAM SUNNI, SALAFI WAHABI DAN
MASYARAKAT ADAT DI KECAMATAN BAYAN, LOMBOK UTARA)

Pembimbing :
Dr. Abdul Quddus, M.A
Dr.Muh. Azkar, M.Pd.I

Oleh:

JULKIPLI
NIM 220401032

Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapat gelar
Magister Pendidikan Agama Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Tesis Oleh : Julkipli, NIM 220401032 dengan Judul, Kajian Pendidikan
Agama Islam Terhadap Keragaman Ritual Kematian (Paham Sunni, Salafi wahabi
dan Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara) telah memenuhi
syarat dan disetujui.

Disetujui pada tanggal :………………………………..2023

Pembimbing I, Pembimbing II

Dr. Abdul Quddus, M.A Dr.Muh. Azkar, M.Pd.I


Nip 197811112005011009 Nip 198512312015031006

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan Semesta alam. Sholawat beserta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada
keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amiin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian proposal tesis ini tidak akan
sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang akan membantu, yaitu mereka antara lain:
1. Dr. Abdul Quddus, M.A sebagai pembimbing I
2. Dr.Muh. Azkar, M.Pd.I pembimbing II
Mereka yang akan nantinya memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi
mendetail, terus menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam
suasana keakraban menjadikan proposal tesis ini lebih matang nantinya.
Semoga amal kebaikan dari beliau tersebut mendapat pahala yang berlipat-
ganda dari Allah swt dan semoga karya ilmiah ini nantinya bermanfaat bagi
semesta. Amiin.

Mataram, 03 Agustus 2023


Penulis,

JULKIPLI

iv
DAFTAR ISI

COVER LUAR……………………………………………………………….……i
COVER DALAM………………………………………………..………..………ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………v
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B.Rumusan Masalah................................................................................................4
C.Tujuan dan Manfaat..............................................................................................4
1. Tujuan...........................................................................................................4
2. Manfaat.........................................................................................................4
D.Ruang Lingkup dan Setting Penelitian.................................................................5
1. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................5
2. Setting Penelitian..........................................................................................5
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan.....................................................................6
F. Kerangka Teori....................................................................................................7
G. Metode Penelitian..............................................................................................10
H. Sistematika Pembahasan...................................................................................11
I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian..............................................................13
1. Persiapan dan Perencanaan (1 bulan)..........................................................13
2. Pengumpulan Data (1-2 bulan)...................................................................13
3. Analisis Data (1-2 bulan)............................................................................13
4. Penyusunan Pembahasan (1 bulan).............................................................14
5. Penyusunan Laporan Penelitian (1 bulan)..................................................14
6. Penyusunan Presentasi dan Diseminasi (2 minggu)...................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

v
PROPOSAL TESIS

NAMA : JULKIPLI
NIM : 220401032
PRODI : Pendidikan Agama Islam
JUDUL TESIS : Kajian Pendidikan Agama Islam Terhadap Keragaman Ritual
Kematian (Paham Salafi Wahabi, Sunni dan Masyarakat Adat )
di Kecamatan Bayan, Lombok Utara

A. Latar Belakang Masalah


Pentingnya memahami perbedaan dalam ritual kematian yang dilakukan
oleh berbagai kelompok masyarakat yang beragama Islam. Ritual kematian
merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi dalam masyarakat Muslim, dan
beragamnya praktek ritual tersebut mencerminkan perbedaan dalam pemahaman
agama dan kepercayaan lokal. Pendidikan Agama Islam berakar pada ajaran Islam
yang berasal dari wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW di abad
ke-7 di wilayah Arab. Ajaran ini dicatat dalam Al-Quran dan Hadis (tradisi Nabi).
Ritual kematian dalam Islam didasarkan pada tata cara yang ditentukan dalam Al-
Quran dan Hadis. Ini termasuk tahapan seperti mencuci mayat, mengkafani,
mengimami shalat jenazah, dan menguburkan mayat sesuai dengan ajaran sunnah.
Ajaran Islam mengarah pada kepatuhan terhadap hukum-hukum Allah dan
praktik-praktik yang ditetapkan dalam Islam, dengan sedikit ruang bagi inovasi
atau penambahan yang dianggap bid'ah. Dalam konteks ini, Penelitian bertujuan
untuk melakukan kajian pendidikan agama Islam terhadap keragaman ritual
kematian dengan memfokuskan pada tiga kelompok yang berbeda, yaitu paham
Salafi Wahabi, Sunni, dan Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Salafi Wahabi adalah gerakan reformis dalam Islam yang bermula di abad
ke-18 di Arab Saudi oleh Muhammad bin Abdul Wahab. Mereka menganut
pendekatan yang sangat literal terhadap Islam dan mengklaim mengikuti ajaran
Salaf al-Salih (pendahulu yang saleh). Dalam konteks ritual kematian, Salafi
Wahabi menekankan pengikutannya terhadap ajaran salaf yang lebih sederhana

vi
dan tradisional dalam Islam, dengan penekanan pada menghindari bid'ah dan
praktik-praktik yang dianggap syirik.
Sunni adalah mayoritas besar dalam Islam dan merujuk pada orang-orang
yang mengikuti ajaran dan tata cara yang berdasarkan pada hadis dan tradisi Nabi
Muhammad SAW. Mereka mencakup berbagai aliran dan mazhab (sekte), seperti
Maliki, Hanafi, Shafi'i, dan Hanbali. Latar belakang Sunni bervariasi tergantung
pada mazhab yang mereka anut, tetapi mereka umumnya mengikuti ajaran-ajaran
yang telah berkembang selama berabad-abad dan ditentukan oleh pemikiran
ulama-ulama besar dalam mazhab mereka.
Masyarakat adat menurut wawancara atau observasi landasan teologis
seperti apa … yang berbeda-beda tergantung pada budaya dan tradisi lokal
mereka. Ritual kematian dalam masyarakat adat sering kali mencerminkan
kepercayaan dan budaya lokal yang telah ada sebelum masuknya agama-agama
dunia seperti Islam. Ritual kematian dalam masyarakat adat bisa mencakup
upacara-upacara tradisional, penggunaan simbol-simbol khusus, dan praktik-
praktik yang terkait dengan kepercayaan dan budaya mereka sendiri.
( prosesinya ) men
Dengan mempelajari perbedaan-perbedaan dalam ritual kematian yang
dilakukan oleh kelompok-kelompok ini, penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam praktek ritual serta memahami
landasan teologis atau budaya yang mendasari setiap kelompok. Selain itu, kajian
ini juga akan mengeksplorasi dampak dari keragaman ini terhadap pendidikan
agama Islam dan memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat
tentang keberagaman dalam praktik agama. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini
akan memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan agama Islam yang
inklusif dan memahami serta menghargai keragaman budaya dan kepercayaan
dalam masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk
meningkatkan dialog antar kelompok dalam masyarakat Muslim dan
mempromosikan toleransi agama.1 Di sisi lain, paham Sunni cenderung

1
Ancaman Ideologi, Radikalisme Islam, and Sumatera Barat, GERAKAN.

vii
mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan memperhitungkan konteks sosial
dan budaya dalam pemahaman ajaran Islam.2
Perbedaan pendekatan ini berpotensi mempengaruhi nilai-nilai pendidikan
Agama Islam terhadap ritual kematian. Nilai-nilai pendidikan Agama Islam
mencakup aspek-aspek seperti penghormatan terhadap jenazah, perawatan dan
pemakaman jenazah, doa-doa yang dibaca, dan partisipasi masyarakat dalam
proses pemakaman. Namun, penelitian mengenai kajian pendidikan Agama Islam
dalam ritual kematian antara paham Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat Adat di
Kecamatan Bayan, Lombok Utara masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini
akan mengisi kesenjangan pengetahuan ini dan memberikan pemahaman yang
lebih komprehensif tentang perbedaan dan persamaan Kajian pendidikan Agama
Islam terhadap ritual kematian antara ketiga paham tersebut.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan dan persamaan ini,
masyarakat Bayan akan dapat menghormati dan memahami keberagaman dalam
praktik keagamaan. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi
pada literatur yang ada tentang kajian paham keagamaan di masyarakat Muslim,
khususnya dalam konteks ritual kematian. Dalam konteks global yang semakin
terhubung, pemahaman yang lebih luas tentang perbedaan dan persamaan kajian
pendidikan Agama Islam dapat membantu mempromosikan dialog antarumat
beragama dan memperkaya pemahaman kita tentang Islam sebagai agama yang
beragam.3
Berangkat dari latar belakang tersebut diatas, peneliti melihat bahwa kondisi
ini merupakan sebuah tantangan bagi Peneliti dalam upaya menumbuhkan nilai-
nilai meghormati, memahami keberagaman dalam praktik keagamaan dan
sebagai bekal bagi generasi bangsa dalam membangun kehidupan masyarakat
kedepan yang lebih damai dan harmonis khususnya di Bayan. Peniliti memiliki
ketertarikan untuk meneliti lebih jauh bagaimana nilai-nilai menghormati dan

2
Mohammad Salik, Nahdlatul Ulama Dan Gagasan Moderasi Islam, 2020.
3
Noor Djannah Aly, ‘Tantangan Bagi Guru Pendidikan Agama Islam Menerapkan Konsep
Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural’, Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 1.1 (2015), 19–
38 <https://ejournal.iainkendari.ac.id/zawiyah/article/view/388>.

viii
memahami keberagaman dalam praktik keagamaan tersebut ditanamkan
dalam Pendidikan Agama Islam sehingga peneliti mengangkat judul:

‘’ Kajian Pendidikan Agama Islam Terhadap Keragaman Ritual Kematian


(Paham Sunni, Salafi Wahabi dan Masyarakat Adat) di Kecamatan Bayan,
Lombok Utara

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan dalam ritual kematian yang dilakukan oleh
kelompok yang menganut paham Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat
Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara?
2. Apa landasan teologis atau budaya praktek ritual kematian dalam paham
Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok
Utara?
3. Bagaimana pandangan pendidikan agama Islam terhadap pandangan
keragaman ritual kematian di Kecamatan Bayan, Lombok Utara?

C.Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan
a. Menjelaskan perbedaan dalam ritual kematian yang dilakukan oleh
kelompok yang menganut paham Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat
Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
b. Menjelaskan landasan teologis atau budaya yang mendasari praktek ritual
kematian dalam masing-masing kelompok tersebut.
c. Menganalisis pandangan pendidikan agama Islam terhadap keragaman
ritual kematian di Kecamatan Bayan, Lombok Utara.

2. Manfaat
a. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ritual
kematian antara kelompok-kelompok yang menganut paham Sunni, Salafi
wahabi dan Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara.

ix
b. Menyediakan wawasan tentang landasan teologis atau budaya yang
melatarbelakangi praktek ritual kematian dalam masing-masing kelompok.
c. Memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan agama Islam
yang inklusif, memahami, dan menghargai keragaman budaya dan
kepercayaan dalam masyarakat.

D.Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini berfokus pada Kajian Pendidikan Agama Islam
Terhadap Keragaman Ritual Kematian di Bayan. Ruang lingkup penelitian
mencakup tiga perspektif utama, yaitu Paham Sunni, Salafi wahabi dan
Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Penelitian ini akan
mengkaji dan menganalisis pendekatan pendidikan agama Islam yang
diadopsi oleh ketiga perspektif tersebut dalam menghadapi perbedaan dan
keragaman dalam ritual kematian di Bayan.

2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bayan, sebuah wilayah yang terletak di
Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB. Lokasi ini dipilih karena memiliki
keragaman budaya dan keagamaan yang signifikan. Bayan juga menjadi
tempat di mana Paham Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat Adat di
Kecamatan Bayan, Lombok Utara memiliki pengaruh yang kuat terhadap
ritual kematian.
Penelitian ini akan melibatkan beberapa tahapan:
a. Pengumpulan data
Peneliti akan mengumpulkan data melalui wawancara dengan
tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat umum yang mewakili ketiga
perspektif yang dipelajari. Selain itu, observasi langsung tentang
pelaksanaan ritual kematian akan dilakukan untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik-praktik yang terlibat.
b. Analisis data

x
Data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk mengidentifikasi
perbedaan dalam pendekatan pendidikan agama Islam yang diadopsi oleh
Paham Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan,
Lombok Utara terhadap ritual kematian. Analisis juga akan dilakukan
untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam praktik ritual
kematian antara ketiga perspektif tersebut.
c. Temuan dan Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, penelitian ini akan menghasilkan temuan
yang menggambarkan pendekatan pendidikan agama Islam dalam
menghadapi keragaman ritual kematian di Bayan. Temuan tersebut akan
digunakan untuk menyimpulkan pengaruh Paham Sunni, Salafi wahabi
dan Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara terhadap
praktik ritual kematian serta implikasinya terhadap pendidikan agama
Islam di masyarakat.
d. Rekomendasi
Penelitian ini juga akan memberikan rekomendasi bagi pihak-pihak
terkait, seperti lembaga pendidikan agama, tokoh agama, dan masyarakat
umum, untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi dalam menghadapi
keragaman ritual kematian di Bayan.
Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang Pendidikan Agama Islam dan pengaruhnya terhadap
keragaman ritual kematian di Bayan, serta memberikan kontribusi dalam
membangun harmoni dan toleransi di antara komunitas yang berbeda paham di
dalamnya.

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan


Penelitian terdahulu yang relevan tentang Kajian pendidikan Agama Islam
dalam ritual kematian (paham Salafi Wahabi, paham Sunni dan Masyarakat Adat
di Kecamatan Bayan, Lombok Utara) ini ada beberapa topik yang terkait adalah:

xi
1. " PAROKIALITAS ADAT WETU TELU DI BAYAN [Wajah Akulturasi
Agama Lokal Di Lombok] " oleh Muhammad Harfin Zuhdi.4

 Penelitian ini Menganalisis parokialitas dalam Adat Wetu Telu:


Penelitian ini mengeksplorasi konsep dan praktik parokialitas
dalam konteks Adat Wetu Telu di Bayan. Tujuannya adalah untuk
memahami bagaimana Adat Wetu Telu mempertahankan identitas
lokal dan membatasi pengaruh agama-agama luar terhadap
masyarakat setempat.

2. " Islam Nusantara: Relasi Agama-Budaya Dan Tendensi Kuasa Ulama "
oleh Achmad Syahid.5

 Buku ini menganalisis paham Salafi Wahabi dan paham


Ahlussunnah Wal Jamaah ( Sunni ) terhadap praktik kematian
dalam masyarakat Muslim secara umum, yang dapat memberikan
beberapa perspektif relevan.

3. Observasi Awal

Meskipun belum ada penelitian yang secara spesifik membahas kajian


pendidikan Agama Islam dalam ritual kematian terhadap ketiga paham tersebut di
Bayan, penelitian-penelitian di atas dapat memberikan wawasan awal dan
referensi yang berguna dalam menyusun penelitian ini.

F. Kerangka Teori
Kerangka teori untuk Penelitian ini dapat mencakup beberapa aspek berikut:

1. Paham Salafi Wahabi

 Pendekatan Harfiah terhadap Kitab Suci: Paham Salafi Wahabi


cenderung mengadopsi pendekatan harfiah terhadap kitab suci dan

4
Muhammad Harfin Zuhdi, ‘PAROKIALITAS ADAT WETU TELU DI BAYAN [Wajah Akulturasi Agama
Lokal Di Lombok]’, Istinbath, 13.1 (2014), 26–46.
5
Achmad Syahid, Islam Nusantara: Relasi Agama-Budaya Dan Tendensi Kuasa Ulama (Rajawali
Pers, 2019).

xii
sunnah, dengan menekankan praktek-praktek yang dianggap
terkandung secara harfiah dalam teks-teks agama.

 Penekanan pada Kesederhanaan: Paham Salafi Wahabi sering kali


menekankan kesederhanaan dalam ritual kematian, dengan fokus
pada aspek-aspek fundamental seperti membersihkan dan
memandikan jenazah, mengkafani, dan pemakaman.

 Minimnya Tradisi dan Adat: Paham Salafi Wahabi cenderung


menolak tradisi dan adat yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran
agama, sehingga praktik ritual kematian cenderung lebih sederhana
dan terkonsentrasi pada esensi ajaran Islam.6

2. Paham Sunni

 Pendekatan Kontekstual: Paham Sunni (Ahlussunnah Wal Jamaah)


cenderung mengadopsi pendekatan kontekstual dalam pemahaman
ajaran Islam, memperhitungkan faktor sosial, budaya, dan historis
dalam praktik keagamaan.

 Peran Tradisi dan Adat: Paham Sunni (Ahlussunnah Wal Jamaah)


menghormati tradisi dan adat yang sesuai dengan ajaran Islam,
sehingga praktik ritual kematian dapat mencerminkan pengaruh
lokal dan budaya yang lebih luas.

 Penghargaan terhadap Wujud Ekspresi Keagamaan: Paham


Ahlussunnah Wal Jamaah menerima beragam bentuk ekspresi
keagamaan dalam konteks ritual kematian, seperti doa-doa yang
khas bagi mereka dan partisipasi masyarakat yang lebih aktif.

3. Paham Adat Gawe Pati


 Pendekatan Antropologis: Pendekatan antropologis melibatkan
pemahaman mendalam tentang konteks budaya, sosial, dan historis
dari ritual Gawe Pati di Bayan. Fokus pada makna simbolik,
6
Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Di Malaysia: Sejarah Dan Aliran (Gema Insani,
1997).

xiii
struktur ritual, fungsi sosial, dan peran adat dalam praktik ritual ini
dapat memberikan wawasan tentang bagaimana ritual ini
terintegrasi dalam kehidupan masyarakat Bayan.
 Pendekatan Historis: Pendekatan historis melibatkan kajian
perkembangan dan perubahan ritual Gawe Pati dari masa lampau
hingga saat ini. Pemahaman tentang asal-usul, evolusi, dan
adaptasi ritual ini dalam konteks sejarah dan pergeseran budaya
dapat memberikan wawasan tentang bagaimana ritual ini
terhubung dengan warisan budaya dan perubahan sosial di Bayan.
 Pendekatan Agamis: Pendekatan agamis melibatkan pemahaman
tentang dimensi keagamaan dalam ritual Gawe Pati. Ini termasuk
pemahaman tentang keyakinan, nilai-nilai agama, teks-teks religius
yang mendasari ritual ini, serta peran agama dalam pemeliharaan
dan penyampaian ritual ini dari generasi ke generasi.
 Pendekatan Partisipatif: Pendekatan partisipatif melibatkan
keterlibatan aktif komunitas dan praktisi ritual Gawe Pati dalam
proses penelitian. Dengan melibatkan mereka dalam pengumpulan
data, wawancara, atau pengamatan partisipatif, peneliti dapat
memperoleh wawasan langsung tentang pengalaman, pemahaman,
dan praktik ritual Gawe Pati dari perspektif komunitas setempat.
 Pendekatan Komparatif: Pendekatan komparatif melibatkan
perbandingan antara ritual Gawe Pati di Bayan dengan ritual
serupa dalam budaya atau agama lain. Pendekatan ini dapat
membantu memahami persamaan dan perbedaan dalam praktik
ritual, simbolisme, dan makna di antara budaya dan agama yang
berbeda.

4. Persamaan
 Penghormatan terhadap Jenazah
Baik paham Salafi Wahabi, paham Sunni (Ahlussunnah Wal
Jamaah) maupun Adat Gawe Pati menghormati jenazah dan

xiv
menganggapnya sebagai amanah yang harus diurus dengan penuh
rasa tanggung jawab.
 Fokus pada Keimanan dan Doa
Ketiga paham ini memberikan perhatian yang besar pada aspek
keimanan dan doa dalam ritual kematian, dengan menekankan
pentingnya mengingat Tuhan dan memohon rahmat-Nya untuk
jenazah.
Kerangka teori ini akan digunakan sebagai dasar untuk menganalisis
perbedaan dan persamaan dalam Kajian Pendidikan Agama Islam Terhadap
Keragaman Ritual Kematian (Paham Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat Adat
di Kecamatan Bayan, Lombok Utara). Penelitian akan melibatkan pengumpulan
data primer melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang perbedaan dan
persamaan tersebut.

G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk Mengkaji Pendidikan Agama Islam
Terhadap Keragaman Ritual Kematian (Paham Sunni, Salafi wahabi dan
Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara) adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Kualitatif
 Wawancara Mendalam: Melakukan wawancara mendalam dengan
tokoh agama, praktisi keagamaan, dan anggota masyarakat yang
mewakili ketiga paham untuk memahami pandangan mereka
tentang kajian pendidikan Agama Islam terhadap ritual kematian.
 Observasi Partisipatif: Melakukan observasi langsung terhadap
praktik ritual kematian yang dilakukan oleh penganut paham Salafi
Wahabi, paham Sunni dan Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan,
Lombok Utara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang perbedaan dan persamaan dalam praktik
tersebut.

2. Analisis Dokumen

xv
 Analisis Teks Keagamaan: Menganalisis teks-teks keagamaan yang
dijadikan acuan oleh penganut paham Salafi Wahabi, paham Sunni
dan Adat Gawe Pati untuk memahami kajian pendidikan Agama
Islam yang ditekankan dalam konteks ritual kematian.

 Analisis Dokumen Sekunder: Mengumpulkan dan menganalisis


dokumen-dokumen sekunder seperti buku, makalah, atau artikel
ilmiah yang membahas perbedaan dan persamaan antara paham
Salafi Wahabi, paham Sunni maupun Adat Gawe Pati dalam
konteks keagamaan.
3. Studi Komparatif
 Membandingkan Temuan: Membandingkan temuan dari
wawancara, observasi, dan analisis dokumen antara paham Salafi
Wahabi, paham Sunni maupun Adat Gawe Pati untuk
mengidentifikasi perbedaan dan persamaan dalam kajian
pendidikan Agama Islam terhadap ritual kematian.
 Matriks Perbandingan: Membuat matriks perbandingan yang
memvisualisasikan perbedaan dan persamaan dalam nilai-nilai
pendidikan Agama Islam antara ketiga paham secara sistematis.
4. Pendekatan Interdisipliner
 Kajian Literatur: Melakukan kajian literatur yang melibatkan
disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, dan psikologi untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang konteks sosial,
budaya, dan psikologis terhadap praktik ritual kematian yang dapat
mempengaruhi nilai-nilai pendidikan Agama Islam.
Dengan menggunakan metode-metode tersebut, peneliti dapat menggali
perbedaan dan persamaan dalam nilai-nilai pendidikan Agama Islam terhadap
ritual kematian antara paham Salafi Wahabi, paham Sunni dan Masyarakat Adat
di Kecamatan Bayan, Lombok Utara secara komprehensif.

H. Sistematika Pembahasan

xvi
Sistematika pembahasan untuk Kajian pendidikan Agama Islam terhadap
ritual kematian antara paham Salafi Wahabi, paham Sunni dan Masyarakat Adat
di Kecamatan Bayan, Lombok Utara dapat mengikuti struktur berikut:

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Pembahasan.7
BAB II Pengenalan Tentang Paham Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat
Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara
A. Definisi dan Sejarah
B. Pendekatan terhadap Kitab Suci
C. Praktik Ritual Kematian dalam Paham Sunni, Salafi wahabi dan
Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara
D. Nilai-nilai Pendekatan Salafi Wahabi, Sunni dan Adat Gawe Pati dalam
Ritual Kematian
BAB III. Kajian Pendidikan Agama Islam Terhadap ritual Kematian
antara Paham Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat Adat di
Kecamatan Bayan, Lombok Utara
A. Penghormatan terhadap Jenazah
B. Perawatan dan Pemakaman Jenazah
C. Doa-doa yang Dibaca
D. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pemakaman

7
Pascasarjan UIN Mataram.ac.id, ‘Pedoman Penulisan Artikel, Makalah, Proposal, Tesis, Dan
Disertasi’, Buku Panduan, 2.1 (2021).

xvii
BAB IV. Dampak Perbedaan Dan Persamaan Terhadap Praktik Ritual
Kematian Di Bayan
A. Pengaruh terhadap Masyarakat Bayan
B. Hubungan antara Penganut Paham Salafi Wahabi, Paham Sunni dan
Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan, Lombok Utara
BAB V. Penutup
A. Kesimpulan
B. Implikasi Teoritik
C. Saran
Sistematika pembahasan ini akan memungkinkan pembahasan yang
terstruktur dan logis tentang kajian Penelitian ini. Hal ini akan membantu dalam
menyajikan temuan penelitian secara sistematis dan memberikan pemahaman
yang komprehensif tentang perbedaan dan persamaan antara ketiga paham
tersebut dalam konteks praktik keagamaan khususnya dalam ritual kematian.

I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian


Berikut adalah rencana jadwal kegiatan penelitian:

1. Persiapan dan Perencanaan (1 bulan)


 Mengumpulkan dan mempelajari literatur terkait
 Merumuskan pertanyaan penelitian
 Merancang kerangka teori
 Menentukan metode penelitian yang akan digunakan
 Menyusun jadwal kegiatan penelitian

2. Pengumpulan Data (1-2 bulan)


 Mengidentifikasi dan menghubungi responden yang representatif
dari ketiga paham
 Melakukan wawancara mendalam dengan responden dari Paham
Sunni, Salafi wahabi dan Masyarakat Adat di Kecamatan Bayan,
Lombok Utara

xviii
 Melakukan observasi partisipatif terhadap praktik ritual kematian
dalam ketiga paham
 Mengumpulkan dokumen-dokumen terkait praktik ritual kematian
dalam ketiga paham

3. Analisis Data (1-2 bulan)


 Mentranskripsi dan menganalisis data wawancara
 Menganalisis data observasi partisipatif
 Menganalisis dokumen-dokumen terkait praktik ritual kematian
dalam ketiga paham
 Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan dalam nilai-nilai
pendidikan Agama Islam

4. Penyusunan Pembahasan (1 bulan)


 Menyusun pembahasan berdasarkan temuan penelitian
 Menganalisis perbedaan dan persamaan dalam nilai-nilai
pendidikan Agama Islam dalam ritual kematian antara ketiga
paham
 Mengaitkan temuan penelitian dengan kerangka teori yang telah
dirumuskan
 Menyusun kesimpulan dari hasil penelitian

5. Penyusunan Laporan Penelitian (1 bulan)


 Menyusun laporan penelitian sesuai dengan struktur yang
ditentukan
 Mereview dan mengedit laporan penelitian
 Menyusun daftar pustaka
 Menyusun ringkasan dan abstrak laporan penelitian

6. Penyusunan Presentasi dan Diseminasi (2 minggu)


 Menyusun presentasi berdasarkan laporan penelitian
 Melakukan presentasi penelitian kepada pihak yang
berkepentingan

xix
 Menyebarkan hasil penelitian melalui publikasi jurnal atau seminar
ilmiah
Jadwal kegiatan tersebut bersifat perkiraan dan dapat disesuaikan dengan
kompleksitas penelitian, ketersediaan responden, dan kebutuhan analisis data.
Disiplin waktu yang baik dan pengaturan jadwal yang efektif akan membantu
menyelesaikan penelitian dalam waktu yang ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abdul Rahman Haji, Pemikiran Islam Di Malaysia: Sejarah Dan


Aliran (Gema Insani, 1997)
Aly, Noor Djannah, ‘Tantangan Bagi Guru Pendidikan Agama Islam Menerapkan
Konsep Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural’, Zawiyah: Jurnal
Pemikiran Islam, 1.1 (2015), 19–38
<https://ejournal.iainkendari.ac.id/zawiyah/article/view/388>
Hoir, Khoidul, ‘Internalisasi Nilai-Nilai Aswaja Al Nahdliyah Dalam Praktek
Ideologi Kebangsaan Di Kalangan Pemuda Sampang’ (UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2019)
Ideologi, Ancaman, Radikalisme Islam, and Sumatera Barat, GERAKAN
Mataram.ac.id, Pascasarjan UIN, ‘Pedoman Penulisan Artikel, Makalah, Proposal,
Tesis, Dan Disertasi’, Buku Panduan, 2.1 (2021)
Salik, Mohammad, Nahdlatul Ulama Dan Gagasan Moderasi Islam, 2020
Syahid, Achmad, Islam Nusantara: Relasi Agama-Budaya Dan Tendensi Kuasa
Ulama (Rajawali Pers, 2019)

xx
Zuhdi, Muhammad Harfin, ‘PAROKIALITAS ADAT WETU TELU DI BAYAN
[Wajah Akulturasi Agama Lokal Di Lombok]’, Istinbath, 13.1 (2014), 26–46

xxi

Anda mungkin juga menyukai