Dosen Pembimbing :
SUKIRNO, S.Sos., M.Ag
Disusun Oleh :
1. Mohammad Syihabbudin (01)
2. Muhammad Alwi Nur Zakiy (02)
Muhammad Luthfi Nur
3. (03)
Mukhlisin
Dosen Pembimbing :
SUKIRNO, S.Sos., M.Ag
Disusun Oleh :
1. Mohammad Syihabbudin (01)
2. Muhammad Alwi Nur Zakiy (02)
Muhammad Luthfi Nur
3. (03)
Mukhlisin
ii
TAHUN AKADEMIK 2023
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulisan tugas "Ajaran Tasawuf dan Dalil Tentang
Tasawuf" dapat terselesaikan.
Makalah ini akan membahas tentang pengertian akhlak, moral, etika, dan
ajaran akhlak.
Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak H. Moh Ali Yusron, MA., selaku Rektor Institut Agama Islam Pangeran
Diponegoro Nganjuk.
2. Bapak Dr. Mastur,M.Pd.I.,M.Sy., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Islam (FDKI) IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk.
3. Bapak Sutamaji, M.I.Kom., selaku Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Bapak Sukirno, S.Sos.,M.Ag., selaku Dosen pengampu mata kuliah Akhlak
Tasawuf yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sampai selesainya
penulisan makalah ini.
Tak dapat dipungkiri, keterbatasan penulis dalam menyusun tugas ini, masih
jauh dari sempurna, banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan
kritikan dari berbagai pihak sangat diharapkan. mudah mudahan makalah ini
bermanfaat untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan. Aamiin.
Kelompok 4
iii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Ajaran tasawuf dalam dunia Islam dipelajari sebagai ilmu, yang mana
dipelajarinya ilmu ini sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ajaran tasawuf bertumpu pada Al-Qur’an dan hadits. Dari berbagai pandangan
para ulama tentang asal usul kata tasawuf dan para ulama menngambil
kesimpulan bahwa pengertian tasawuf adalah kesadaaran murni yang
mengarahkan jiwa secara benar kepada amal shalih dan kegiatan yang
sungguh-sungguh, menjauhkan diri dari keduniaan dalam rangka pendekatan
diri kepada Allah untuk mendapatkan perasaan yang berhubungan erat dengan-
Nya.
1
Ajaran tasawuf menjadi salah satu ilmu yang cukup populer didengar
bahkan oleh para orang awam sekalipun. Namun pada umumnya ajaran
tasawuf ini kurang dipahami oleh kalangan orang-orang awam, sehingga tidak
banyak yang mengamalkan ajaran ini. Padahal Ilmu Tasawuf telah tumbuh dan
berkembang sejak lama, tepatnya sejak zamannya Nabi Muhammad Saw. Ilmu
Tasawuf memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat menjadi alat untuk
menghadapi kehidupan ini. Dengan tasawuf, orang-orang besar Islam seperti
Diponegoro, Imam Bonjol, dan Cik Di Tiro menentang penjajahan. Dengan
tasawuf, Amir Abdul Kadir al-Jazairi berani melawan Prancis. Maka pada
makalah ini, penulis akan memaparkan mulai dari pengertian tasawuf, sejarah
kemunculan tasawuf. Yang mana penulis harapkan dengan membaca makalah
ini maka pembaca akan memahami serta mampu mengamalkan ajaran tasawuf
ini., dalam makalah ini saya akan mencoba memaparkan beberapa persoalan
yang berhubungan dengan tasawuf yaitu, pengertian tasawuf,sejarah
munculnya tasawuf, ajaran tasawuf pada masa awal, dalil Al-Quran dan Hadits
tentang tasawuf, contoh perilaku Rasul dan para Sahabatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tasawuf?
2. Bagaimana sejarah munculnya tasawuf?
3. Bagaimana ajaran tasawuf pada masa awal?
4. Apa dasar-dasar Al-Qur'an dan Hadits tentang tasawuf?
5. Apasaja contoh perilaku Rasul dan para Sahabatnya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tasawuf.
2. Untuk mengetahui sejarah dalam perkembangan munculnya tasawuf.
3. Untuk mengetahui bagaimana ajaran tasawuf pada masa awal.
4. Untuk mengetahui dalil Al-Qur'an dan Hadits tentang tasawuf
5. Untuk mengetahui bagaimana contoh perilaku Rasul dan para Sahabatnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN TASAWUF
1. Pengertian Tasawuf
Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu islam yang menekankan
dimensi atau aspek spiritual dari islam. Spiritualis ini dapat mengambil
bentuk yang beraneka di dalamnya. Dalam kaitannya dengan manusia,
Tasawuf lebih menekankan aspek rohaninya ketimbang aspek jasmaninya,
dalam kaitannya dalam kehidupan ia lebih menekankan kehidupan akhirat
ketimbang kehidupan dunia yang fan, sedangkan kaitannya dalam pehaman
keagamaan, ia lebih menekankan aspek esoterik ketimbang eksoterik, lebih
menekankan penafsiran batini ketimbang penfasiran lahiriyah.
Al- Tasawuf atau sufisme adalah suatu cabang keilmuan dalam
islam, atau secara keilmuan merupakan hasil peradaban islam yang lahir
kemudian setelah rasulullah wafat. Annemarie schimmel
menjelaskanubahwa istilah Tasawuf baru terdengar pada pertengahan abad
ke-2 hijriah dan menurutu nicholson dalam bukunya the mystics of islam,
pada pertengahan abad ke 3 hijriah.
Tasawuf merupakan jalan menuju kedekatan diri kepada Allah Swt.
dengan cara melepaskan diri dari segala sesuatu yang rendah, hina dan
berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah Saw. Abdul Hakim Hassin
dalam kitabnya yang berjudul AL-Tashawwuf fi al-Syi’ri ‘l-Arabi yang
dikutip Simuh (Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam),
menerangkan bahwa, Tasawuf adalah proses pemikiran dan perasaan yang
menurut tabiatnya sulit didefinisikan. Tasawuf tampak merupakan upaya
akal manusia untuk memahami hakikat segala sesuatu, dan untuk
menikmati hubungan dengan Allah SWT.
Adapun aspek pertama dari upaya ini adalah segi falsafi daripada
tasawuf; sedangkan aspek kedua adalah segi agamis. Kegiatan pertama
4
Oleh karena itu, “hati” lebih penting dari pada akal bagi para sufi;
bahkan hati itu bagi para sufi adalah segalanya, karenanya hati mereka
pandang sebagai ‘singgasana’ bagi Allah SWT. Beberapa pendapat terkait
asal kata tasawuf antara lain:
Tasawuf berasal dari kata shuf (yang artinya bulu domba), maksudnya
adalah bahwa para penganut tasawuf ini hidupnya sederhana, tetapi berhati
mulia serta menjauhi pakaian sutra dan memakai kain dari bulu domba yang
kasar atau yang disebut dengan kain wol kasar (pada waktu itu memakai
wol kasar adalah simbol kesederhanaan).
Tasawuf berasal dari kata shaff (yaitu barisan), makna shaff ini dinisbahkan
kepada para jama’ah yang selalu berada pada barisan terdepan ketika sholat,
sebagaimana sholat yang berada di barisan pertama maka akan mendapat
kemuliaan dan pahala dari Allah SWT.
Tasawuf berasal dari kata shafa (yaitu jernih, bersih atau suci), makna
tersebut sebagai nama mereka yang memiliki hati yang bersih atau suci.
Maksudnya adalah bahwa mereka menyucikan dirinya di hadapan Allah
SWT melalui latihan kerohanian yang amat dalam yaitu dengan melatih
dirinya untuk menjauhi segala sifat dan sikap yang kotor sehingga mencapai
pada kebersihan dan kesucian pada hatinya.
Tasawuf berasal dari kata shuffah (yaitu serambi Masjid Nabawi yang
ditempati sebagian sahabat Rasulullah). Makna tersebut dilator belakangi
oleh sekelompok sahabat yang hidup zuhud dan konsentrasi beribadah
kepada Allah SWT serta menimba ilmu bersama Rasulullah yang menghuni
serambi Masjid Nabawi.
5
lebih tepat dipandang sebagai cikal bakal para sufi pada abad
ketiga dan keempat hijriah.
Selanjutnya al-Taftazani menjelaskan, para zahid sampai abad
kedua Hijriah belum dapat dipandang mereka itu sebagai para sufi. Disini
lebih tepat dikatakan sebagi zahid. Perlu diketahui zahid disini oleh
Nicholson dipandang sebagai “bentuk tasawuf yang paling awal” dan
terkadang dia memberikan sifat pada para zahid itu dengan gelar “para
sufi angkatan pertama”
Kalau abad pertama dan kedua para zuhud belum dapat disebut
sebagai sufi, maka pada abad ketiga dan keempat, mereka orang-orang
zahid pada periode ini sudah dipandang sebagai para sufi, karena ajaran
mereka tidak hanya terbatas pada pembinaan moral sebagaimana yang
diajarkan oleh para zahid pada abad pertama dan kedua Hijriah.
4. DASAR-DASAR AL-QUR'AN DAN HADITS TENTANG TASAWUF
Agama Islam menggunakan dua dasar untuk melakukan
perbuatannya sehari-hari, maka dasar dari akhlak tasawuf juga berasal
dari dua sumber tersebut, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Dinyatakan dalam
Hadits Nabi
٧٧ُيل ْ لُت
ُ ً ِظلَمونَُُفَت ُٰ َنُٱتَّق
ُ َ ىُ َو َُ ُُلُ َمت َ ٰـعُُٱلدُّ ْنيَاُقَ ِليلُُ َو ْٱْل َ ِخ َرة
ُِ خيْرُُ ِل َم ُْ ق
Artinya : “Katakanlah, kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan
akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak
akan dianiaya sedikitpun”. (Q.S. An Nisa [4] 77).
5. Lembut namun tegas dalam membedakan antara yang benar dan yang
salah. Rasulullah memiliki sikap yang lembut dan penuh kasih sayang
dalam menghadapi orang lain, namun ia tetap tegas dalam membedakan
antara yang benar dan yang salah. Ia tidak pernah kompromi dalam hal-
hal yang melanggar prinsip-prinsip kebenaran.
Semua perilaku Rasulullah ini dapat dijadikan contoh dan teladan
dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kesempurnaan moral dan
spiritual.
>> Lalu, Nabi SAW bertanya lagi pada Abu Bakar: ”Apalagi yang
tersisa untukmu wahai Abu Bakar?”
• salah satu sahabat nabi yang bisa kita teladani yaitu Abu Bakar
yg dulunya kaya tapi lebih baik hidup sederhana dan lebih memilih utk
menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yg rendah hati, santun, sabar, dan
yg lebih utama adalah selalu mendekatkan kepada Allah SWT dengan
ibadah dan zikir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tasawuf adalah cabang spiritual dalam Islam yang menekankan
pencarian kedekatan dengan Allah, meninggalkan keinginan duniawi, dan
mencapai pencerahan spiritual. Meskipun istilah "tasawuf" itu sendiri tidak
ditemukan dalam Al-Qur'an atau Hadis, ajaran-ajaran tasawuf didasarkan pada
ajaran Islam yang mendasar. Rasulullah dan para Sahabatnya mempraktikkan
tasawuf melalui kehidupan sederhana, kendali diri, dan pelayanan tulus kepada
sesama. Tujuan utama tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Allah melalui
pengabdian, ibadah, dan kepatuhan terhadap ajaran dan contoh dari Nabi
Muhammad SAW.
B. Saran
Dari paparan di atas, remaja pada saat ini dianjurkan untuk
mempraktikkan ajaran tasawuf, sebaiknya kita mengikuti contoh perilaku dari
Nabi dan para Sahabatnya. Kita juga harus berusaha untuk mengendalikan
hawa nafsu, meningkatkan kejujuran dan pengabdian yang tulus kepada Allah,
serta mengikuti petunjuk dari Al-Qur'an dan Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
https://satriodatuak.com/ajaran-tasawuf-pengertian-dan-sejarah-kemunculannya/
13