Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA JAMAAH


TABLIGH

Dosen Pengampu: Dr.Budimansyah,M.Kom.I

Disusun Oleh Kelompok 10:

1. Anggi Riyandi Az (2351010139)

2. Muhammad Reski (2351010218)

3. Ivo eriksen Fidila (2351010051)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kita pada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Salawat serta salam tak lupa pula saya haturkan
pada junjungan kita nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari
alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan cahaya, seperti yang kita
rasakan sekarang.

Kami juga berterima kasih kepada bapak/ibu dosen mata kuliah Tauhid/Ilmu
Kalam yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, bahkan jauh dari
kesempurnaan untuk itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran dari segenap
pembaca pemakainya agar tercipta makalah yang lebih baik dari sebelumnya.

Bandar Lampung, 2024

Penyusun

Anggi Riyandi Az (2351010139)

Muhammad Reski (2351010218)

Ivo eriksen Fidila (2351010051)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Pengertian Jamaah Tabligh...............................................................................................4
2.2 Sejarah Munculnya Jamaah Tabligh................................................................................5
2.3 Tokoh-Tokoh Jamaah Tabligh.........................................................................................7
3.1 Ajaran Dan Faham Jamaah Tabligh.................................................................................9
3.2 (Dalil Al-Qur’an dan Hadis) Aliran jamaah Tabligh………………….........................12
BAB IV PENUTUP................................................................................................................14
3.3 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.4 Saran...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dakwah merupakan sebuah cara penyebaran dan penyiaran agama


islamyang telah diterapkan dari zaman Nabi muhammad SAW bersama para
sahabat.Seiring berjalannya zaman, corak dan metode dakwah berkembang
menjadi majudan lebih menarik. Tidak bagi Jamaah Tabligh, Sebagai gerakan
dakwah yang identitik dengan dakwah door to door

Sebagai wasilah sampainya ajaran islamkepada orang-orang muslim di


tempat mereka berdakwah. Metode yang merekagunakan diyakini adalah metode
terbaik untuk dakwah efektif kepada muslim,begitu juga non-muslim.

Jamaah Tabligh merupakan salah satu pelaku gerakan keagamaan yang


berkembang di Indonesia. Jamaah Tabligh pertama kali didirikan oleh
Muhammad Ilyas bin Muhammad Ismail Al-Kandahlawi Al-Deoband Al-Jisti
sekitar tahun 1926 yang berpusat di Nizammudin, India (Ilham,Jendrius,Elfitra,
2021:1). Menurut Nottingham gerakan keagamaan merupakan usaha yang
teorganisir dalam menyebarkan keyakinan baru atau interpretasi baru mengenai
suatu agama yang telah ada (Dawson, 2003:36). Dalam menyebarkan interpretasi
baru tersebut, Jamaah Tabligh memproklamirkan dirinya sebagai gerakan yang
pola kehidupannya mengikuti pola kehidupan Rasulullah saw, Jamaah Tabligh
memiliki pandangan bahwa semua aspek walaupun sekecil sekalipun harus
mendekati apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.

Hal ini menarik perhatian peneliti mengenai Interaksi sosial anggota


Jamaah Tabligh yang tinggal di kelurahan Balai Gadang dengan warga yang
bukan anggota Jamaah Tabligh di Kelurahan Balai Gadang. Seperti apa bentuk
interaksi sosial yang dilakukan oleh warga setempat yang menjadi anggota

1
Jamaah Tabligh dengan warga yang bukan anggota Jamaah Tabligh, ketika
anggota Jamaah Tabligh yang tinggal di tengah-tengah lingkungan warga yang
bukan anggota Jamaah Tabligh, apakah warga setempat yang bukan Jamaah
Tabligh hidup rukun dan harmonis atau malah menimbulkan konflik dan
persaingan dengan warga yang menjadi Jamaah Tabligh di Kelurahan Balai
Gadang dalam kehidupan sehari-hari. apakah hubungan sosial antara warga yang
menjadi Jamaah Tabligh dengan warga yang bukan Jamaah Tabligh dalam
bertetangga berjalan dengan baik atau tidak, dan apakah warga yang menjadi
anggota Jamaah Tabligh mendapatkan penolakan atau justru diterima dengan baik
oleh warga yang bukan anggota Jamaah Tabligh.

Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti pola interaksi sosial yang
terjadi antara warga yang menjadi anggota Jamaah Tabligh dengan warga yang
bukan Jamaah Tabligh di Kelurahan Balai Gadang, ketika anggota Jamaah
Tabligh yang tinggal dengan warga yang bukan Jamaah Tabligh harus saling
berinteraksi, baik itu melalui komunikasi maupun tindakan sosial. Meskipun
warga yang menjadi anggota Jamaah Tabligh memiliki beberapa perbedaan
daripada warga yang bukan Jamaah Tabligh, seperti cara berpakaian maupun
metode dakwah yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh.

2
1.2 Rumusan Masalah

Latar berdasarkan belakang tersebut di atas dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut.
1. Jelaskan Pengertian dari Jamaah Tabligh!
2. Apa yang kamu ketahui tentang Sejarah Munculnya Jamaah Tabligh?
3. Sebutkan Tokoh-Tokoh Jamaah Tabligh!
4. Apa saja ajaran dan faham Jamaah Tabligh?
5. Sebutkan Dalil Al-Qur’an dan Hadist tentang Jamaah Tabligh!

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian, Sejarah, Tokoh-Tokoh Jamaah Tabligh.


2. Untuk Mengetahui banyak Ajaran dan Faham Jamaah Tabligh serta
mengetahui Dalil-dalilnya.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jamaah Tablig

Jamaah Tabligh merupakan sebuah gerakan keagamaan Islam yang


menyebar secara cepat dan berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia sendiri. Gerakan ini mudah diterima oleh masyarakat karena gerakan ini
hanya mengedepankan kegiatan dakwah dan kegiatan-kegiatan keagamaan saja,
gerakan ini menghindari aspek-aspek yang menimbulkan perbedaan didalam
masyarakat sehingga bisa dikatakan bahwa gerakan ini adalah gerakan yang anti
kekerasan, oleh sebab itu gerakan ini hanya berfokus pada aspek spiritualitas saja.

Pada awalnya Jamaah Tabligh ini didirikan oleh Muhammad Ilyas yang
berpusat di Nizammudin, India. Gerakan ini dilatarbelakangi karena kondisi social
yang terjadi dimana umat Islam di India mengalami kerusakan aqidah dan moral
yang parah. Maka dari itu muncullah gerakan dakwah ini guna untuk
mengembalikan seluruh umat Islam yang ada di India kembali kepada syariat
Islam. Seiring berjalannya waktu, gerakan ini menjadi gerakan yang berkembang
secara universal di berbagai negara di dunia termasuk di negara Indonesia.

Amalan yang rutin dilakukan oleh Jamaah Tabligh adalah dakwah, ta’lim
(menuntut ilmu), zikir, dan khuruj. Khuruj merupakan keluarnya seseorang untuk
berdakwah di jalan Allah swt yang dilakukan pada hari-hari tertentu dan tanpa
memandang status didalam masyarakat baik itu kaya ataupun miskin, semua sama

4
karena yang hanya bisa membedakan seorang hamba di mata Allah hanya tingkat
ketaqwaannya ( Abduh, 2008: 8).

Pada hakikatnya Jamah Tabligh lebih berfokus pada upaya peningkatan


keimanan dan amal shalih sesuai dengan syariat Islam yang diajarkan oleh
Rasulullah, yaitu dengan cara mengajak dan menyampaikan mengenai iman dan

amal sholeh kepada manusia serta menghindari segala bentuk gerakan politik. Hal
ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Muhammad Ilyas sendiri
“Pergerakan ini hanya semata-mata untuk memperbaharui dan menyempurnakan
keimanan” (Abduh, 2008: 8). Syaikh Husein Ahmad Madani mengatakan bahwa
“Jamaah Tabligh adalah ketika kita menyebutkan sholat, puasa, Al-Qur’an,
menegakkan agama, mengikuti sunnah, dan menyampaikannya kepada
masyarakat umum maka terlihatlah betapa hal-hal tadi menjadi barang ketaqwaan.
Maka dengan gerakan Jamaah Tabligh ini dapat menghidupkan rasa hormat dan
rasa keagungan terhadap nilai-nilai agama tadi. Inilah usaha untuk
menghidupakan asasnya agar sikap mengagungkan agama dapat menghapuskan
sikap menyepelekan agama yang melanda umat” (Abduh, 2008: 10).

2.2 Sejarah Munculnya Jamaah Tabligh

Jamaah Tabligh bukanlah organisasi yang berasal dari Indonesia akan tetapi
sebuah organisasi transnasional yang berasal dari India. Pendiri Jamaah Tabligh
adalah Muhammad Ilyas al-Kandahlawy, lahir pada tahun 1303 H di desa
Kandahlah di kawasan Muzhafar Nagar, Utara Banladesh India. Ia wafat pada
tanggal 11 Rajab 1363 H. Nama lengkap beliau ialah Muhammad Ilyas bin
Muhammad Isma'il Al-Hanafi Ad-Diyubandi Al-Jisyti Al-Kandahlawi kemudian
Ad-Dihlawi. Al-Kandahlawi merupakan asal kata dari Kandahlah, sebuah desa
yang terletak di daerah Sahranfur. Sementara Ad-Dihlawi adalah nama lain dari
Dihli (New Delhi) ibukota India. Di negara inilah markas gerakan Jamaah Tabligh
berada.

5
Adapun Ad-Diyubandi adalah asal kata dari Diyuband yaitu madrasah terbesar
bagi penganut madzhab Hanafi di semenanjung India. Sedangkan Al-Jisyti
dinisbatkan kepada tarekat Al- Jisytisiyah yang didirikan oleh Mu’inuddin Al-
Jisyti.1 Ayahnya bernama Syaikh Ismail dan Ibunya bernama Shafiyah al-
Hafidzah. Dia menerima pendidikan pertamanya di rumah dan menghafal
AlQuran dalam usia yang sangat muda. Dia belajar kepada kakaknya sendiri yaitu
Syeikh Muhammad Yahya, setelah itu melanjutkan belajar di Madhāirul Ulum di
kota Saharanpur.

Pada tahan 1326, ia mengenyam pendidikan agama Islam di Madrasah Islam


Deoband India. Di sini dia belajar mengenai AlQuran, Hadits, Fiqh dan ilmu
Islam yang lain. Dia juga belajar al hadist Jam’ Shāhihu al Turmuzdi dan Shāhihu
al-Bukhari dari seorang alim yang bernama Mahmud Hasan.3 Kemudian
melanjutkan belajar Kutubu al-Sittah pada kakaknya sendiri Muhammad Yahya
yang wafat pada tahun 1334 H.4 Pergerakan ini berdasarkan atas asas Islam,
dalam prakteknya, mereka berusaha untuk merealisasikan ajaran-ajaran agama
Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan tujuan utama pergerakan ini
adalah untuk menyebarkan agama Islam dan menghidupkan makna-makna yang
terkandung di dalam hadits-hadits Nabi. Jamaah Tabligh berdiri di India, jamaah
ini muncul dilatar belakangi oleh aib yang merata di kalangan umat Islam.

Maulana Ilyas menyadari bahwa orangorang Islam telah terlena jauh dari
ajaran-ajaran iman. Dia juga merasakan bahwa ilmu agama sudah tidak
dimaksudkan untuk tujuan agama. Dia mengatakan “ilmu-ilmu sudah tidak
berharga karena tujuan dan maksud mereka mendapatkannya telah keluar dari
jalur semestinya dan hasil serta keuntungan dari pengajian-pengajian mereka itu
tidak akan tercapai lagi. Dua hal inilah yang mengganggu pikiranku, maka aku
melakukan usaha ini dengan cara tabligh untuk usaha atas nama iman”.

Selain itu keadaan umat Islam India yang saat itu sedang mengalami
kerusakah akidah, dan kehancuran moral. Umat Islam sangat jarang
mendengarkan syiar-syiar Islam. Di samping itu, juga terjadi pencampuran antara

6
yang baik dan yang buruk, antara iman dan syirik, antara sunnah dan bid’ah.
Bukan hanya itu, mereka juga telah melakukan kemusyrikan dan pemurtadan yang
diawali oleh para misionaris Kristen, di mana Inggris saat itu sedang menjajah
India. Gerakan misionaris ini, didukung Inggris dengan dana yang sangat besar.
Mereka berusaha membolak-balikkan kebenaran Islam, dengan menghujat ajaran-
ajarannya dan menjelek-jelekkan Rasulullah SAW. Muhammad Ilyas berusaha
dan berpikir bagaimana membendung kristenisasi dan mengembalikan kaum
Muslimin yang lepas ke dalam pangkuan Islam. Itulah yang menjadi kegelisahan
Muhammad Ilyas.

Muhammad Ilyas mengkhawatirkan umat Islam India yang semakin hari


semakin jauh dengan nilainilai Islam, khususnya daerah Mewat yang ditandai
dengan rusaknya moral dan mengarah kepada kejahiliyahan dengan melakukan
kemaksiatan, kemusyrikan dan kosongnya masjid-masjid yang tidak digunakan
untuk ibadah dan melakukan dakwah-dakwah Islam.6 Hal ini kemudian
menguatkan i‘tikadnya untuk berdakwah yang kemudian diwujudkannya dengan
membentuk gerakan jamaah pada tahun 1926 yang bertujuan untuk
mengembalikan masyarakat dalam ajaran Islam, guna menata kegiatan jamaah ini
dibentuklah suatu cara dakwah jamaah yang disebut hirarki, yang berbeda dari
organisasi dakwah lainnya, yang kemudian dikenal dengan gerakan Jamaah
Tabligh. Maulana Ilyas mengatakan, “Tersingkaplah bagiku usaha dakwah tabligh
ini dan diresapkan ke dalam hatiku, dalam mimpi tafsir Surat Ali Imran ayat 110,
yaitu “Kamu adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah.” Sesungguhnya engkau dikeluarkan untuk umat manusia seperti
halnya para nabi.

2.3 Tokoh-tokoh Jamaah Tabligh

7
1. Maulana Muhammad Ilyas. Ia lahir pada tahun 1303 H/1885 M, di Kandhla
India.11 Penggagas pertama berdirinya Jamaah Tabligh sekaligus pemimpin
pertama Jamaah Tabligh.

2. Maulana Muhammad Yusuf, putra Maulana Muhammad Ilyas, pengganti


ayahnya setelah Muhammad Ilyas meninggal dunia. Beliau menyusun kitab antara
lain al-Muntakhab al-Hadits, dan buku Khurūj Fī Sabīlillāh Menurut AlQuran dan
Hadits, yang menjadi buku rujukan bagi para pengikut Jamaah Tabligh dalam
berdakwah.

3. Maulana Istihyamul Hasan, pemimpin Jamaah Tabligh setelah Maulana


Muhammad Yusuf. Ia mengarang buku antara lain: Satu-Satunya Cara
Memperbaiki Kemerosotan Umat Islam di Zaman ini.

4. Maulana Zakariya al-Kandhalawi, lahir 11 Ramadhan 1315 H di kandla India.


Ia adalah keponakan dari Maulana Muhammad Ilyas.13 Ayah Zakariya, Syekh
Muhammad Yahya saudara sekandung dengan Maulana Muhammad Ilyas.
Maulana Zakariya ini seorang penulis buku aktif. Banyak bukunya yang menjadi
pedoman bagi para Jamaah Tabligh. Diantara buku-bukunya yang sangat terkenal
di kalangan Jamaah Tabligh adalah Himpunan Fadhāilul Amal. Maulana Zakariya
al-Kandhalawi, sebagaimana Maulana Ilyas, pamannya, juga punya hubungan
yang sangat dekat dengan Syekh Rasyid Ahmad, seorang pembaharu pengikut
Wahabi, bahkan menganggapnya sebagai mursyidnya. Berkata Maulana
Zakariyya: dan teman akrab ayah saya, Syaikh mursyid saya, yaitu Syaikh Rasyid
Ahmad Rah., yang jika ditulis segala kebaikan dan keutamaannya, tentu
memerlukan sebuah buku yang cukup tebal.

5. Maulana Manzhur Nu’mani, Seorang tokoh Jamaah Tabligh yang sangat dekat
dengan Maulana Muhammad Ilyas. Beliau ini salah seorang anggota pengurus
Rabithah Alam Islami, sering menyertai Maulana Muhammad Ilyas saat Khurūj Fī
Sabīlillāh. Ia menyusun buku Malfūdhat Hazhrat Maulana Muhammad Ilyas.
Buku sudah diterjemah dalam Bahasa Indonesia dengan judul Mutiara Hikmah
Ulama Ahli Dakwah.

8
6. Abul Hasan Ali Nadwi, sering bersama Maulana Ilyas. Ia mengarang buku
antara lain Riwayat hidup Maulana Muhammad Ilyas. Menurut Manzhur
Nu’mani, Abul Hasan Ali Nadwi mempunyai hubungan khusus dengan Maulana
Muhammad Ilyas, karena ada hubungan yang erat dalam usaha agama dan
dakwah antara keluarga Maulana Ilyas dengan keluarga Abul Hasan Ali Nadwi.

7. Syekh Muhammad Sa’ad al-Kandhalawi, cucu dari Maulana Muhammad


Yusuf. Ia telah melakukan penyempurnaan buku Khurūj Fī Sabīlillāh Menurut
AlQuran dan Hadits, karangan kakeknya, Maulana Muhamammad Yusuf.

3.1 Ajaran Dan Faham Jamaah Tabligh

Jamaah tabligh disebutkan sebagai gerakan tradisional


transnasionaldimana mereka berpegang teguh kepada syariah dan sunnah
sebagaimanadicontohkan para pendahulunya . sementara itu, Nasrullah
menyebutkan gerakanini memiliki ciri dakwah yang tradisional terlihat dari
kecenderungan danpemikiran untuk selalu mempertahankan tradisi dan warisan
masa lalu. Selain itu, jamaah ini juga dianggap sebagai gerakan tasawuf berbasis
syariah.

A.Konsep Dasar

Konsep dasar dan pokok ajaran serta istilahnya tentu menjadi pentingdalam
sebuah kelompok. Dalam hal ini adalah Jamaah Tabligh. Berbedadengan gerakan
keagamaan lainnya yang terkadang terlalu ekstrimis ataubahkan sekuler dalam
menerapkan agama di negaranya, maka Jamaah Tabligh memiliki lima enam
konsep dasar yaitu ;

a) Amir (Amir dalam halini diartikan sebagai pemimpin dalam jamaah),

b) Jamaah,

9
c)Masjid

Masjid merupakan sarana dalam melaksanakan segala kegiatan baikberupa

mudzakarah, bayan, ataupun khuruj. Dalam sebuah wawancaradengan anggota


Jamaah Tabligh dijelaskan bahwa mereka menggunakanmasjid sebagai sarana
atauwasilah dalam berdakwah adalah sebagaibentuk pengamalan sunnah Nabi
sebagaimana Nabi tidak pernahmendirikan pesantren atau perguruan tinggi.

d)Khuruj; Khuruj

merupakan bentuk metode dakwah Jamaah ini, dimana suatu kelompokdalam


jamaah tabligh dengan kesadaran sendiri bertugas guna dakwahkepada penduduk
setempat yang menjadi objek khuruj. Masing-masingdari mereka membawa
peralatan hidup sederhana dan bekal serta uangsecukupnya. dalam perjalanannya
para jamaah agar selalu menjalankanasas-asas berdakwah.

e). Jaulah,

f). Chillah

B. Kitab-kitab pegangan Jamaah Tabligh

Dalam melaksanakan mudzakarah, jaulah, bayan dan ataupunberdakwah maka


Jamaah Tabligh menggunakan beberapa kitab yangdikarang oleh leluhur mereka
(khusunya) dan pengaranglainnya(umumnya). Di antara kitab yang digunakan
adalah :

a. Kitab Fadhail al-a"mal: karya Maulana Muhammad ZakariyaKandahlawi.


Sumber dalam penyusunan kitab ini adalah beberapakitab hadits yaitu al-
Muwattha", Shahih Muslim, Sunan Abu Daud,Sunan al-Tirmidzi dan lainnya.

b. Kitab Hayah al-Sahabah

10
c. Kitab Tabligh Nisab

d. Kitab Fadhilah Sadaqah karya Maulana Muhammad ZakariyaKandahlawie.


Kitab Fadhail al-Hajjz.

e. Kitab Fadhail Al-Hajj

f. Kitab Riyadhusshalihin karya Imam an-Nawawi

g. Kitab Fadhail al-Shalawat

h. Kitab Adabul Mufrad.

C.Asas-asas berdakwah

Selain enam istilah diatas, Pendiri Jamaah Tabligh menetapkanasas-asas dalam


berdakwah di Jamaah Tabligh, yaitu ;

1. Kalimat Thayyibah Laa Ilaaha Illa Allah


2. Mendirikan Shalat dengan khusyu
3. Ilmu dan Dzikir
4. Memuliakan orang-orang muslim
5. Ikhlas.

D.Ajaran Pokok Jamaah Tabligh

Ajaran pokok yang menjadi ideologi gerakan dipahami oleh paraanggota Jamaah
Tabligh adalah dua puluh ushul ad-dakwah(dasar-dasardakwah) yang harus ditaati
seorang juru dakwah dalam melakukan Khuruj. Kedua puluh ushul dapat
dikategorikan menjadi lima kelompok sebagai berikut:

 Empat hal yang harus diperbanyak, meliputi : dakwah ila Allah,Taallum


wa talim, dzikir wa al-ibadah serta khidmah

11
 Empat hal yang harus dijaga meliputi ; taat kepada pemimpinselama
pemimpin taat kepada Allah dan Rasul, mendahulukan amal ijtima
(kolektif) dari pada amal infiradi (individual), menjunjung tinggi
kehormatan masjid, memiliki perasaan sabardan tahan uji
 Empat hal yang harus dikurangi meliputi; masa makan dan minum,masa
tidur dan istirahat, masa keluar masjid, dan masa berbicarasia-sia.
 Empat hal yang harus ditinggalkan meliputi ; mengharapkansesuatu selain
dari Allah, meminta sesuatu selain kepada Allah,memakai barang orang
lain tanpa seizin pemiliknya, sertamubadzir dan boros.
 Empat hal yang tidak boleh disentuh meliputi; tidak bolehmembicarakan
politik dalam maupun luar negeri, tidak bolehmembicarakan masalah
khilafiyah atau perbedaan pendapat dalammasalah agama, tidak boleh
membicarakan masalah status sosialtetapi yang ada hanya tawakkal, tidak
boleh meminta-minta danadan membicarakan aib masyarakat.

E.Keyakinan-keyakinan Jamaah Tabligh

Sebagai gerakan yang digolongkan gerakan sufi, maka tentunya tidakterlepas


dari beberapa keyakinan-keyakinan sebagaimana tuntutan AmirJamaah.
Diantaranya adalah :

1.Seseorang yang meninggal sebelum dibaiat maka dihukumi Jahiliy


2.Allah akan mencukupkan dan menjaga istri dan keluarga saat ditinggal
khuruj

3.2 Landasan (Dalil Al-Qur’an dan Hadis) Aliran jamaah Tabligh

Dalam memahami ayat-ayat dakwah dalam al-Qur’an Jama’ah Tablig


sama sekali tidak merujuk hanya pada satu metode tafsir saja akan tetapi mereka
memahami dan mengamalkan ayat-ayat dakwah menggunakan semua metode

12
tafsir baik itu metodetahli>li>, maud}u>’i, muqaran, dan ijma>li. Adapun bentuk
tafsir yang merupakan salah satu langkah mereka dalam memahami dan
mengamalkan serta mendakwahkan ayat-ayat dakwah dalam al-Qur’an yaitu tafsir
bil- ma’tsurmenghubungkan antara ayat dengan ayat, ayat dengan hadits, dan
beberapa ungkapan para sahabat ra.Contohnya mengenai hubungan antara ayat
dengan ayat

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan


Katakanlah Perkataan yang benar. (Q.S. Al-Ahzab [33]:70)”.

Ayat diatas merupakan salah satu ayat yang menjadi landasan Jama’ah
Tablig untuk berdakwah.142 Dalam ayat tersebut ada ungkapan Katakanlah
Perkataan yang benar adapun maksud daripada perkataan yang benar telah
dijelaskan dalam ayat.

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru


kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku
Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Q.S. Fushshilat [41]: 33)”.143 Ayat
diatas sudah menjelaskan bahwasanya perkataan yang paling baik atau benar ialah
perkataan yang menyeru kepada Allah swt (Dakwah), mengajak manusia untuk
melakukan amal shalih dan selalu senantiasa berserah diri hanya kepada Allah
swt.

Hadis pertama tentang Kemungkaran:

“Dari Abi Sa‟id al-Khudri ra. Berkata saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa melihat suatu kemungkaran di hadapannya, maka hendaklah ia
mencegah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka hendaklah mencegah
dengan tangannya. Dan jika tidak mampu, maka hendaklah ia mencegah dengan
hatinya. Dan ini adalah selemah-lemahnya iman”

Hadis kedua tentang Dakwah :

13
“Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda: “Apabila umatku sudah
mengagungkan dunia, maka kehebatan Islam akan tercabut darinya. Dan apabila
umatku meninggalkan amar ma‟ruf nahi munkar, maka diharamkan (atas mereka)
keberkahan wahyu. Dan apabila umatku menghina satu sama lain, maka jatuhlah
mereka dari pandangan Allah.”

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jamaah Tabligh merupakan gerakan Islam yang telah mendunia. Sejak


kemunculannya di India gerakan ini tetap berada pada perbaikan invidu sebagai
fokusutama. Sarana yang digunakan oleh Jamaah Tabligh adalah para penggerak
dakwahnyaitu sendiri. Aktivitas dakwah dibawa secara langsung oleh anggotanya
ke berbagaidaerah di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, Jamaah Tabligh telah
tersebar luas.Penyebaran misi ajarannya disampaikan langsung oleh anggotanya
hingga ke pinturumah objek dakwah mereka. Kitab Fadhail Amal atau dikenal
pula dengan nama Tablighi Nishab adalah kitab pegangan suatu Jamaah yang
dikenal dengan nama JamaahTabligh. Kitab ini karya Syaikh Muhammad
Zakariyah AI Kandahlawi salah satu tokohJamaah Tabligh.

Pada konsep pemikiran yang dibawa oleh Jamaah Tabligh, kehidupan


adalahsebuah aktivitas peribadahan. Cara menjalani hidup terbaik adalah dengan
terusmeningkatkan nilai ibadah dalam kehidupan manusia. Selain terus
memperbaiki akhlak dan ibadah, mengajak orang lain untuk ikut berdakwah di
jalan Allah adalah salah satunilai yang cukup penting.Kegiatan dakwah Jamaah
Tabligh biasanya dilakukan dengan dakwah bi al hal bial lisan. Dalam
mengaplikasikan dakwah tersebut Jamaah Tabligh membentuk beberapamodel

14
dakwah yang terdiri dari khuruj fi sabilillah, Jamaah jaulah, dan
menjadikanmasjid sebagai amal maqami basis tempat pergerakan dakwah-
dakwah tersebut.

Istilah-istilah tersebut dengan adanya model-model dakwah Jamaah


Tabligh dapat dijelaskanyaitu, Khuruj Fi Sabilillah, Jaulah, dan Masturah.
Meskipun demikian, Jamaah Tabligh tetap menimbulkan kontroversi.
Sebagiankalangan menuduh kelompok ini adalah bagian dari jaringan Islam garis
keras. Namun,sebagian lainnya, justru berpendapat berbeda. Jamaah Tabligh
dianggap semata-matakomunitas dakwah yang bersifat apolitis. Adanya
perbedaaan pandangan yang sangattersebut menunjukkan komunitasnya ini,
sesungguhnya belum banyak dieksplorasisehingga tidak mudah dipahami. Hal ini
sebenarnya wajar, mengingat komunitas inirelatif kurang terbuka kepada publik.

3.2 Saran

Makalah ini berbicara sekilas tentang salah satu organisasi dakwah yaitu
JamaahTabligh. Makalah ini tentu tidak bisa memberikan gambaran yang
sempurna tentangJamaah Tabligh itu sendiri di karenakan terbatasnya referensi
yang penulis miliki,sehingga penulis menyarankan bagi mereka yang ingin
mengetahui tentang JamaahTabligh lebih dalam lagi diharapkan dapat membaca
buku yang menjelaskan tentangJamaah Tabligh secara terperinci.

Dan penulis juga ingin mengingatkan pada para pembaca untuk tidak
menyikapi perbedaan secara anarkis, apalagi dengan menggunakan kekerasan
fisik karena perbedaan itu merupakan suatu hal yang lumrah dalam hidup manusia
sebagaimana yangditegaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Ma’idah [5]: 48

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. A. (2011). NU. Diakses Maret 31, 2020, dari Islamisme Jamaah Tabligh:
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/4/32537/Kolom/Jamaah_Tabligh.html
Al-Kandahlawi , M. Y. (2006) .

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5404/1/MUHAMMAD
%20MUKHLIS-FUF.pdf

http://digilib.uinsa.ac.id/5373/60/Bab%202.pdf

Muntakhab Ahadist; Dalil-dalil Pilihan Enam Sifat Utama(terj: Ahmad Nur


Khalis Al-Adib, Munjahid). Yogyakarta: Al-Shaff.al-Kandahlawy, Z. (tt).

Otobiografi Kisah-Kisah Kehidupan Syaikhul Hadits Maulana Zakariyya al


Kandhalawi,Terj. Abd Rahman Ahmad as-Sirbuny. Cirebon: Pustaka Nabawi.An-
Nadwi, A. H. (2009).

Sejarah Dakwah dan Tabligh Maulana Muhammad Ilyas Rah. Bandung: Al-
Hasyimiy.Aziz, S. A. (1996).

Menyingkap Tabir Kesalahpahaman terhadap Jamaah Tabligh.


Jakarta:Hagataman Ihsan Press.Bearman, P. (2000).The Ensiklopedi of Islam.

Leiden: Brill.Dalhari, R. (2014). Sejarah Masuk dan Perkembangan Jamaah


Tabligh di Temboro Magetan.

Surabaya: Skripsi UIN Sunan Ampel.Furqan. (2015). Peran Jamaah Tabligh


dalam Pengembangan Dakwah. Al Bayan.Husna, A. (2009).

16
Tabligh Penyampai. Jakarta: Inti Medina.Ihsan, A. A. (2003). Jamaah Tabligh
(Sufi Gaya Baru). As-Sunnah, 17-22.Jalil, A. (2007).

Fenomena Dakwah Jamaah Tabligh: Studi Kasus di Temboro, Magetan, Jawa


Timur. Surabaya: Penelitian Individual Lemlit IAIN Sunan Ampel.Khalimi.
(2010).

Ormas-Ormas Islam (Sejarah, Akar Teologi, dan Politik). Jakarta: GaungPersada


Press.Kholid, S. (2003).

Mengenal Jamaah Tabligh. As-Sunnah, 13-16.Maulana Sayyid, M. S. (2000).

Menjawab Kritikan Atas Kitab Fadhail Amal. Bandung:Pustaka Da'i.Mufid, A. S.


(2011).

Perkembangan Paham Keagamaan Transnasional di Indonesia.


Jakarta:Pusatlitbang Kemenag RI. Nomani, M. M. (tt). Riwayat Hidup Syaikh
Maulana Ilyas Rah. Bandung: Zaadul Ma'ad.Rosyid, M. A. (2004).

Meluruskan Kesalahp

12 ahaman terhadap Jaulah (Jamaah Tabligh).Magetan: Pustaka Haromain Khalid


Mas’ud, ed., Travellers in Faith, sebagaimana dikutip oleh Yusran Razak,

“JamaahTabligh, Ajaran dan Dakwahnya,” Disertasi Doktor, Sekolah


Pascasarjana UIN Jakarta (2008)hal.60

Husen Usman Kambayang, Usaha Dakwah dan Tabligh, ( Bandung : Pustaka


Radhaha, 2005)hal.10

Martin Van Bruinessen dan Julia Day Howell, Ed, Urban Sufism, ( Jakarta :
Rajawali Pers,2008), hal.22

Ahmad Syafi’i Mufid, Perkembangan Paham Keagamaan Transnasional Indonesia


(Jakarta: Kementrian Agama RI; Badan Litbang Dan Diklat Puslitbang Kehidupan

Keagamaan, 2011), 147. 2 Abul Hasan An-Nadwi, Sejarah Dakwah dan Tabligh
Maulana Muhammad Ilyas Rah (Bandung: Al Hasyimiy, 2009), 53

An Nadwi, Sejarah Maulana Ilyas Menggerakkan Jamaah Tabligh, 14. 4 Ibid., 20.

Muhammad Mansur Nomani, Riwayat Hidup Syaikh Maulana Ilyas Rah.


(Bandung : Zaadul Ma’ad), 172-173. 6 An Nadwi, Sejarah Da’wah Dan Tabligh
Maulana Ilyas Rah., 78.

17
18

Anda mungkin juga menyukai