Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Fadlilatus Sholichah

Kelas :B
Absen : 21
NIM : 4120022255

TUGAS MODUL 7
LATIHAN SOAL
1. Apakah yang anda ketahui tentang ukhuwah dan khittah?
Ukhuwah adalah suatu sikap yang mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan
dan solidaritas yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok pada
kelompok lain dalam interaksi sosial.

2. Apa saja yang dapat menghancurkan dan menumbuhkan ukhuwah?


Khittah NU adalah landasan berfikir, bersikap dan bertindak warga NU yang harus
dicerminkan dalam tingkah laku perorangan maupun organisasi serta dalam setiap proses
pengambilan keputusan.
Yang dapat menghancurkan ukhuwah diantaranya:
a. Pemahaman Islam yang tidak komperehensif dan kaffah.
b. Ta’asub atau fanatisme yang berlebihan.
c. Suka bermusuhan antar umat beragama.
d. Kurangnya toleransi atau tasamuh.
Yang dapat menumbuhkan ukhuwah adalah
a. Secara terus-menerus melakukan kegiatan dakwah Islamiah terhadap umat Islam, tentang
pentingnya menjalin ukhuwah terhadap sesamanya dan menjelaskan pada mereka tentang
bahayanya jika kita saling bermusuhan.
b. Berusaha meningkatkan frekuensi silaturrahmi, saling mengunjungi, saling bertegur sapa
baik dalam forum formal maupun informal terutama kepada mereka yang memutuskan
hubungan baik dengan kita.
c. Memperbanyak dialog internal maupun antar umat beragama untuk menyamakan persepsi
terhadap setiap permasalahan yang fundamental dalam arti mencari persamaan bukan
perbedaa, untuk mengantisipasi terhadap perbedaan pendapat yang mengarah pada konflik
kontroversial, menahan diri dari komentar-komentar yang belum jelas, tidak mudah
emosional dan senantiasa mengedepankan rasional dan pertimbangan akal sehat dan pada
akhirnya tercipta budaya dialog yang sehat yang mengarah mempererat tali ukhuwah dan
terciptanya kerukunan.

d. Meningkatkan lembaga-lembaga lintas organisasi dan lembaga-lembaga pemerintahan


untuk terus menerus melakukan berbagai macam kegiatan yang berorientasi pada upaya
merajut simpul ukhuwah agar tercapai tatanan masyarakat penuh kerukunan dan
kedamaian sebagaimana yang kita cita-citakan bersama.
e. Menghimbau kepada semua umat manusia terutama umat Islam untuk berupaya
semaksimal mungkin meningkatkan kualitas iman dan takwanya, karena iman dan
takwanya berkulitas dan sempurna, maka mereka mempunyai kecenderungan untuk
melakukan kebaikan dan kebenaran termasuk dalam hal mengaktualisasi ukhuwah dalam
kehidupan sehari-hari.

3. Jelaskan latar belakang khittah NU!


Gagasan untuk merumuskan khittah NU baru muncul sekitar tahun 1975-an, ketika NU
sudah kembali menjadi jam'iyyah diniyah. (organisasi sosial keagamaan). Karena sebelumnya
NU memfusikan fungsi politik praktisnya ke dalam PPP, sebagai tindak lanjut dari langkah
penyederhanaan partai-partai di Indonesia(1973).
Setelah kembali menjadi jam’iyah diniyah, baru terasa bahwa NU kembali kepada garisnya
yang semula, kepada khitthahnya. Terasa sekali selama ini ada kesimpangsiuran. Ada
kesemrawutan di dalam tubuh dan gerak NU. Banyak yang berharap terutama kalangan ulama
sepuh serta generasi muda, bahwa akan tumbuh udara segar di dalam tubuh NU sehingga ada
pembenahan dalam bergerak.
Saat itulah mulai terdengar kalimat kembali kepada semangat 1926, kembali pada khitthah
1926 dan lain-lain. Makin lama gaung semboyan tersebut kian kencang. Apalagi fakta
menunjukkan sesudah berfusi politik ke dalam PPP, kondisi NU bukan bertambah baik, justru
kian semrawut dan terpuruk.
Adapun sebab utama timbulnya kesulitan perumusan itu adalah: Pertama, Nahdliyyin
melalui ketauladanan dan petunjuk yang berangsur-angsur diberikan oleh para ulama,
dibanding dengan diberikan secara tertulis sekaligus legkap berupa risalah.
Kedua, aktivitas tulis-menulis di kalangan para tokoh-tokoh NU belum membudaya,
masih lebih banyak merumuskan atau menyampaikan pesan secara lisan dan kesulitan ketiga,
kaum nahdliyyin umumnya belum biasa menerima pesan-pesan atau pikiran- pikiran tertulis
sebab budaya membaca belum tinggi.

4. Sebutkan dan jelaskan butir-butir khittah NU!

a. Dasar-dasar Pemikiran NU
Nahdlatul Ulama mendasarkan paham keagamaannya kepada sumber IslamAl Qur’an,
Assunnah, Al Ijma’ dan Al Qiyas. Dalam memahami, menafsirkan Islam, mengikuti
Ahlussunnah Wal Jama’ah dan menggunakan pendekatan madzhab. NU mengikuti
pendirian, bahwa Islam adalah agama yang fitri yang bersifat menyempurnakan kebaikan
yang dimiliki oleh manusia.

b. Sikap Kemasyarakatan NU
Dasar dasar pendirian keagamaan NU menumbuhkan sikap kemasyarakatan sebagai
berikut:
1. Sikap tawasuth dan i’tidal berintikan kepada prinsip hidup yang menjunjungtinggi
keharusan berlaku adil dan lurus di tengah tengah kehidupan bersama. NU dengan
sikap dasar ini akan selalu menjadi kelompok panutan yang bersikap dan bertindak
lurus dan selalu bersifat membangun serta menghindari segala bentuk pendekatan
yang bersifat tatharruf (ekstrim).
2. Sikap tasamuh sikap toleran terhadap perbedaan pandangan, baik dalam masalah
keagamaan, terutama yang bersifat furu’ atau yang menjadi masalah khilafiyah serta
dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.
3. Sikap tawazun sikap seimbang dan berkhidmah, menyerasikan khidmah kepada
ALLAH SWT khidmah kepada sesama manusia serta lingkungan hidupnya.
Menyelaraskan kepentingan masa lalu dan masa kini serta masa yang akan datang
4. Sikap amar ma’ruf nahi munkar. Selalu memiliki kepekaan untuk mendorong
perbuatan yang baik berguna dan bermanfaat bagi kehidupan bersama serta menolak
dan mencegah semua hal yang dapat menjerumuskan dan merendahkan nilai nilai
kehidupan.

c. Perilaku yang Dibentuk Oleh Dasar Keagamaan dan Sikap Kemasyarakatan NU


1. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma ajaran Islam
2. Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
3. Menjunjung tinggi sifat keikhlasan, berkhidmah dan berjuang
4. Menunjung tinggi persaudaraan (Al-Ukhuwah, persatuan (Al-Itihad) serta kasih
mengasihi
5. Meluhurkan kemuliaan moral (Al Akhlakul karimah), dan menjunjung tinggi
kejujuran (Ash-shidqu) dalam berfikir, bersikap dan bertindak
6. Menjunjung tinggi kesetiaan (loyalotas) kepada agama, bangsa dan negara
7. Menjunjung tinggi nilai amal, kerja dan prestasi sebagai bagian dari ibadahkepada
Allah SWT
8. Menjunjung tinggi ilmu-ilu serta ahli-ahlinya
9. Selalu siap untuk menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang membawa
kemaslahatan manusia
10. Menjunjung tinggi kepeloporan dalam usaha, memacu dan mempercepat
perkembangan masyarakat
11. Menjunjung tinggi kebersamaan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara

d. Ikhtiar-Ikhtiar Yang Dilakukan NU :


1. Peningkatan silaturahmi/komunikasi antar ulama
2. Peningkatan kegiatan di bidang keilmuan/pengkajian/pendidikan
3. Peningkatan kegiatan penyiaran Islam, pembangunan sarana-
sarana danpelayanan sosial
4. Peningkatan taraf dan kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan yang terarah

e. Fungsi Organisasi Dan Kepemimpinan Ulama di NU


Sebagai alat untuk melakukan koordinasi bagi terciptanya tujuan-tujuan yang telah
ditentukan baik tujuan yang bersifat keagamaan maupun kemasyarakatan.

f. NU dan Kehidupan Berbangsa


NU secara sadar mengambil posisi aktif dalam proses perjuangan mencapai dan
mempertahankan kemerdekaan, serta mewujudkan pembangunan menuju masyarakat
adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang diridhoi oleh Allah
SWT.

Anda mungkin juga menyukai