Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR........................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A : Latar Belakang ........................................................ 1


B : Rumusan Masalah .................................................... 1
C : Tujuan .................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A : Pengertian Ukhuwah Nahdliyah ............................... 2


B : Penjabaran Ukhuwah di Bidang Sosial dan Politik... 2
C : Macam -Macam Ukhuwah Nahdliyah ...................... 3
D : Problema atau Hambatan Ukhuwah.......................... 5
E : penerapan dan pelestarian ukhuwah........................... 5

BAB II PENUTUP

Kesimpulan .............................................................. 6
Saran......................................................................... 6

DAFAR PUSAKA ............................................................ 7


BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

ukhuwah bisa diartikan sebagai suatu sikap yang ciderminkan rasapersaudaraan,


kerukunan, persatuan, dan solidaritas yang dilakukan oleh seseorang terhadaporang
Iain atau suatu kelompok kepada kelompok Iain, dalam interaksi sosial (Muamalah
ijtimaiyah).
Sikap ukhuwah dalam masyarakat biasanya timbul karena dua hal, yaitu
Adanya persamaan, dalam baik masalah keyakinan atau agama, wawasan, pengalaman
kepentingan, tempat tinggal maupun cita-cita.

RUMUS MASALAH

1. Apa Pengertian Ukhuwah Nahdliyah ?

2. Apa Penjabaran Ukhuwah di Bidang Sosial dan Politik ?

3. Apa Macam — macam Ukhuwah Nahdliyah ?

4. Apa Problema atau Hambatan Ukhuwah ?

5. Apa Penerapan dan Pelestarian Ukhuwah ?

TUJUAN

1. Untuk Pengertian Ukhuwah Nahdliyah

2. Untuk Penjabaran Ukhuwah di Bidang Sosial dan Politik

3. Untuk Macam — macam Ukhuwah Nahdliyah

4. Untuk Problema atau Hambatan Ukhuwah

5. Untuk Penerapan dan Pelestarian Ukhuwah


BAB 11 PEMBAHASAN

A. Pengertian Ukhuwah Nahdliyah

Secara etimologi, ukhuwah nahdliyah berasal dari dua kata bahasa Arab;
ukhuwah yang artinya persaudaraan dan nahdliyah yang artinya perspektif kelompok
NU. Sedangkan secaraepistemo/ogy,ukhuwah nahdliyah adalah sikap persaudaraan,
kerukunan, persatuan, dan solidaritas yang dilakukan oleh seseorang dengan orang
Iain atau satu kelompok pada kelompok Iain dalam interaksi social serta menjunjung
tinggi nilai-nilai agama, tradisi, dan sejarah bangsa yang menjunjung tinggi prinsip
Ahlussunnah Waljama 'ah.

B. Penjabaran Ukhuwah di Bidang Sosial dan Politik

Spesifikasi kaum nahdliyin yang sangat menonjol adalah sikap kebersamaan


yang tinggi dengan masyarakat di sekelilingnya. Kaum nahdliyin mampu
menempatkan manusia pada kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT.
Sebagaimana firmannya sebagai berikut :

Artinya : " Wahai manusia sungguh kami ciptakan kalian dari seorang laki-laki dan
perempuan dan kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dab bersuku-suku supaya
saling mengenal, sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah
orang yang paling bertaqwa, sungguh Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal"
(QS Alhujurat : 13)
Landasan Iain dari ukhuwah nahdliyah adalah pendapat KH. Hasyim Asy'ari
yang menegaskan bahwa persatuan, ikatan batin, tolong menolong, dan kesetiaan antar
manusia dapat melahirkan kebahagiaan serta faktor penting bagi tumbuh kembangnya
persaudaraan dan kasih sayang. Timbulnya sikap ukhuwah dalam kehidupan
masyarakat disebabkan adanya dua hal , yaitu :
1. Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan/agama, wawasan,
pengalaman, kepentingan, tempat tinggal maupun cita-cita.
2. Adanya kebutuhan, yang dirasakan hanya dapat dicapai dengan melalui kerja
sama dan gotong royong serta persatuan.

Ukhuwah (persaudaraan atau persatuan) menuntut beberapa sikap dasar untuk


memengaruhi kelangsungannya dalam realitas kehidupan sosial, sikap dasar tersebut
adalah :
1. Saling mengenal (taaruf)

2. Saling menghargai (tasamuh)

3. Saling menolong (taawun)

4. Saling mendukung (tadlamun)

5. Saling menyayangi (tarahum)

Ukhuwah (persaudaraan atau persatuan) akan terganggu kelestariannya, apabila terjadi


sikap-sikap destruktif (muhlikat) yang bertentangan dengan perilaku etika sosial
(akhlaqul karimah) seperti :
1. Adanya saling menghina (assakhriyyah)

2. Adanya saling mencela (allamdzu)

3. Adanya praduga jelek (suudhan)

4. Adanya suka mencemarkan nama baik (ghibah)

5. Adanya sikap kecurigaan yang berlebihan ( tajassus)

6. Adanya sikap congkak ( takabbur)

C. Macam — macam Ukhuwah Nahdliyah


Menurut KH. Muchit Muzadi, ukhuwah nahdliyah merupakan formulasi atas
tiga konsepsi persaudaraan dalam skala terbatas yang merupakan penjabaran dari
konsepsi ukhuwah Islamiyah dalam skala besar.
Dalam redaksi Iain, tri ukhuwah yang dikenal dikalangan Nahdliyin berakar
pada konsep yang pertama yaitu Ukhuwah Islamiyah, artinya persaudaraan,
kerukunan, berdasarkan ajaran agama Islam. Ketiga konsep persaudaraan dalam
perspktifkaum Nahdliyin adalah sebagai berikut :

1. Ukhuwah Islamiyah,

Sebagai mu'min sejati, hendaklah merasa bahwa dirinya tidak hidup sendiri,
karena teman-teman sesama muslim akan membantu dan mendukungnya baik
sedang dalam keadaan senang maupun susah.l
Yaitu Persaudaraan antar pemeluk agama Islam.

Nu berpandangan bahwa kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh ikatan


kesamaan agama, bangsa / negara dan kejadian manusia. Ukhuwah Islamiyah
adalah upaya menumbuhkembangkan persaudaraan dengan berlandaskan
kepada kesamaan aqidah atau agama.

2. Ukhuwah Wathaniyah,

Yaitu Persaudaraan antar sesama bangsa Pada diri manusia perlu ditumbuhkan
persaudaraan yang berdasarkan atas kesadaran berbangsa dan bernegara,
seluruh bangsa Indonesia adalah saudara setanah air.
3. Ukhuwah Insaniyah / Basyariyah,

Yaitu Persaudaraan sesama Umat Manusia Seluruh manusia di dunia adalah


saudara, tata hubungan dalam ukhuwah insaniyyah/basyariyah menyangkut
hal-hal yang berkaitan dengan martabat kemanusiaan untuk mencapai
kehidupan yang sejahtera, adil dan damai. Ukhuwah insaniyyah/basyariyah
bersifat solidaritas kemanusiaan.

Ukhuwah Islamiyah dan Wathaniyah merupakan dua sikap yang saling


membutuhkan dan saling mendukung, sikap hubungan antara persaudaraan Islam dan
persaudaraan sebangsa (persatuan Nasional) adalah :
a. Akomodatif, adanya kesediaan untuk saling memahami pendapat, aspirasi dan
kepentingan bersama.
b. Selektif, adanya sikap kritis untuk menganalisasi dan memilih yang terbaik
dan yang Iebih bermanfa'at.
c. Integratif, adanya kesediaan untuk meyesuaikan dan menyelenggarakan
berbagai macam kepentingan dan aspirasi secara benar, adil dan proporsional.

D. Problema atau Hambatan Ukhuwah

Proses wawasan ukhuwh tersebut kerap kali mengalami hambatan-hambtan


karena beberapa masalah yang timbul dari :

1. Adanya kebanggaan kelompok yang berlebihan, fanatisme yang tidak


terkontrol.
2. Adanya kesempitan cakrawala berpikir, yang disebabkan oleh keterbatasan
pemahaman masalah keagamaan (kelslaman)
3. Lemahnya fungsi kepemimpinan umat dalam mengembangkan budaya
ukhuwah

E. Penerapan dan Pelestarian Ukhuwah

Dalam penerapan konsep dan wawasan ukhuwah dapat dilakukan berbagai


cara dan melalui bermacam-macam lembaga dan sarana, antara lain :

1. Ukhuwah Islamiyyah (persaudaraan Islam) seyogyanya dimulai dari


lingkungan yang paling kecil (keluarga), kemudian dikembangkan yang lebih
luas.
2. Perlu adanya keteladanan yang baik dari para pemimpin.

3. Mengembangkan perluasan cakrawala berpfikir dalam masalah keagamaan


maupun kemasyarakatan.
4. Terbentuknya lembaga lembaga yang dapat menumbuhkan kerukunan,
persatuan dan solidaritas.
5. Memperdaya gunakan semua lembaga dan sarana baik yang disediakan
pemerintah maupun swadaya masyarakat (ormas, pesantren, sekolah, kampus )
sebagai sarana pengembangan persaudaraan Islam dan persatuan Nasional.

BAB 111 PENUTUP

Kesimpulan

Dapat di simpulkan bahwa dalam penerapan konsep dan wawasan ukhuwah dapat
dilakukan berbagai cara dan melalui bermacam-macam lembaga dan sarana, antara
lain
:

1. Ukhuwah Islamiyyah (persaudaraan Islam) seyogyanya dimulai dari


lingkungan yang paling kecil (keluarga), kemudian dikembangkan yang
lebih luas.
2. Perlu adanya keteladanan yang baik dari para pemimpin.

3. Mengembangkan perluasan cakrawala berpfikir dalam masalah keagamaan


maupun kemasyarakatan.
4. Terbentuknya lembaga-lembaga atau pranata-pranata yang dapat
menumbuhkan kerukunan, persatuan dan solidaritas.
5. Mendayagunakan semua lembaga dan sarana baik yang disediakan
pemerintah maupun swadaya masyarakat (ormas, pesantren, sekolah,
kampus ) sebagai sarana pengembangan persaudaraan Islam dan persatuan
Nasional.

Saran

Dengan demikian diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat
memahami maksud dari Pengertian Ukhuwah Nahdliyah dalam kehidupan sehari hari.
Apabila terdapat kesalahpahaman atau kata yang kurang sopan dalam penulisan
makalah ini, penulis meminta maaf yang sebesarbesarnya. kami mohon kritik dan
saran dari pembaca guna untuk memperbaiki penulisan kedepannya. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Al Ghazali, Akhlaq Seorang Muslim, disunting oleh Drs. H. Moh.

Rifai (Cet. I; Semarang: Wicaksana, 1986)

Wahyuddin, dkk. (2009). Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

/2017/I O/ukhuwah-nahdliyah.html/ diakses pada

tanggal 03 November 2018.


https://www.nu.or.id/post/read/75101/trilogi-ukhuwah-fondasi-pembangunan-indonesia
http://apriliciously.blogspot.com/2012/11/ukhuwah-wathaniyah.html
https://www.academia.edu/9274303/Ukhuwah_Islamiyah_Ukhuwah_Wathaniah_

Anda mungkin juga menyukai