Anda di halaman 1dari 124

PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA


PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKN DHARMA WANITA
TEUNOM ACEH JAYA

SKRIPSI

DiajukanOleh

ELI SURIANA
NIM. 150210009
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020 M/1441 H
UNTUK MENINGKATKAN MENGENAL ANGKA
PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKN DBARMA WANITA
TEUNOM ACEII JAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK)


Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda
Aceh sebagai Beban Studi untuk Memperoleh Gelar
S@ana dalam Pendidikan Islam Anak Usta Dint

O)eb:

ELI SURIANA
NIM.150210009
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Islam AnakUsiaoini

Disetujui oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

JamaliahBa ballah
Rafidbah Hanuoi XC Pd
NIP.1960100619920320il1 N&. 2fD30J8903
PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
ut'rrux MENTNGKATKAN KEMAMPnnrs xcnoENAL ANcnn
PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI DHARMA WANITA
TEUNOM ACEH JAYA

SKRIPSI

Telah diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus
serta Diterima sebagai Salah Satu Beban Studi Program Saijana (S-1)
dalam Ilmu Pendidikan Islam Anak Usia Dint

Pade Kamis, 9 Januari 2020


Hari/TanggaT:
14 Jumadil Awal 1441 H

Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi

Sekretaris.
Ketua,

Dra. I oialiah Hasba lah, MA Muthmainnah, MA


NIP.196010061992032001 NfP. 198204202014112001

Penguji I, Penguji II,

Rafidhab Hanum, M. Pd Faizatnt Faridy, W Pd


NIDN. 2003078903 N1P. 199011252019032019

@r. Ma8Jinn Razali, S.H*,


' NTB. J95903091989031001
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Eli Suriana
NIM 150210009
Prodi : Pendidikan Is1um Anak Usia Dint (PIAUD)
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul : Penggunaan Media Pohon Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan
Mengenal Angka Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TKN Dharma Wanita
Teunom Aceh Saya
Dalam penulisan skripsi ini, saya menyatakan bahwa:
1. Tidak menggunakan ide orang Iain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik kaiya.
4. Tidak memanipulasi dan inemalsuknir data.
5. Menge;jakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggungjawabkan atas
karya ini.
Bila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan temyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar pemyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi
terhadap aturan yang berlaku pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
Demikian pemyaan ini saya buai dengan sesungguhnya.

Banda Aceh, 9 Januari 2020


Yxgme a

Eli Suriana
ABSTRAK

Nama : Eli Suriana


NIM 150210009
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/PIAUD
Judul : Penggunaan Media Pohon Angka untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia 5-6 Tahun di
TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
Tanggal Sidang : 9 Januari 2020
Pembimbing I : Dra. Jamaliah Hasballah, MA
Pembimbing II : Rafidhah Hanum, M.Pd
Kata Kunci : Media Pohon Angka, Kemampuan Mengenal Angka

Kemampuan mengenal angka merupakan kemampuan kognitif yang perlu


dikembangkan pada anak usia dini.Media pohon angka dapat mempermudah anak
dalam mengenal angka. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di TKN Dharma
Wanita Teunom Aceh Jaya, kemampuan anak dalam mengenal angka masih rendah,
sebagian anak belum mampu mengenal angka dan sebagian anak belum mengenal
konsep bilangan. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pelaksanaan
aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan media pohon angka di TKN
Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya, 2) Untuk meningkatkan kemampuan mengenal
angka melalui media pohon angka di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang bersifat deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah 15 anak yang terdiri
dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
unjuk kerja, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian aktivitas guru pada siklus
I skor 2,55 (Baik) dan kemampuan mengenal angka anak pada siklus I mencapai
skor 50,53% (Mulai Berkembang). Aktivitas guru pada siklus II meningkat mencapai
skor 3,8 (Sangat Baik), kemampuan mengenal angka anak meningkat pada siklus II
dengan skor 76,1% (Berkembang Sangat Baik). Dengan demikian penggunaan media
pohon angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak usia dini di
TK Negeri Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya.

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW. Serta para sahabat, para tabi’indan para penerus generasi Islam yang telah

menerangi alam.

Alhamdulillah berkat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “ Penggunaan Media Pohon Angka Untuk

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia 5-6 Tahun di

TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya”. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Prodi Pendidikan Islam

Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Banda Aceh.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih yang tak

terhingga atas ketulusan dalam membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan

penulisan karya tulis ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah

penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

vi
1. Ibu Dra. Jamaliah Hasballah, MA selaku pembimbing pertama dan kepada ibu

Rafidhah Hanum, M. Pd selaku pembimbing kedua, yang telah banyak

memberikan bimbingan, nasehat, bantuan, doa dan arahan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Ibu Dra. Aisyah Idris, M. Ag selaku Penasehat Akademik (PA) yang telah

memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Ketua Prodi PIAUD Dra. Jamaliah Hasballah, MA selaku ketua Program

Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini dan kepada seluruh dosen dan staf

Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

4. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-

Raniry Banda Aceh, Dr. Muslim Razali, M. Ag beserta stafnya yang telah

membantu penulis.

5. Ibu Erlinawisma, S. Pd selaku kepala sekolah TKN Dharma Wanita dan Ibu

Mariaton, A. Md selaku guru kelas kelompok B serta karyawan lainnya yang

telah banyak membantu peneliti dan member izin kepada penulis untuk

mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

6. Para pustakawan yang telah banyak membantu penulis untuk miminjamkan

buku dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga karya tulis ini dapat menjadi salah

satu sumber informasi bagi yang membacanya. Tak ada sesuatu yang sempurna,

vii
demikian juga dengan karya tulis ini, oleh karena itu kekurangan pada skripsi ini

dapat di perbaiki di masa yang akan datang.

Banda Aceh, 6 Maret 2020 Penulis,

Eli Suriana

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL JUDUL


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................5
E. Definisi Operasional.......................................................................................6
F. Penelitian Relevan..........................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Anak Usia Dini.............................................................................9
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini....................................................9
2. Tahapan Aspek Perkembangan Kognitif Pada
Anak Usia Dini......................................................................................10
B. Media Pohon Angka......................................................................................11
1. Pengertian Media Pohon Angka.............................................................11
2. Manfaat Media Pohon Angka.................................................................13
3. Cara Membuat Media Pohon Angka......................................................15
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Pohon Angka..................................16
C. Kemampuan Mengenal Angka......................................................................17
1. Pengertian Mengenal Angka pada Anak Usia Dini................................17
2. Prinsip-Prinsip Mengenal Angka pada Anak Usia Dini.........................18
3. Tahapan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini...................................21
4. Tujuan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini......................................22
5. Indikator Mengenal Angka pada Anak Usia Dini..................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian....................................................................................27
B. Subjek Penelitian..........................................................................................32
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian.......................................................33

i
D. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39
F. Teknik analisis Data .................................................................................. 33
G. Pedoman Penulisan ................................................................................... 44
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN
Deskripsi lokasi penelitian45
Pelaksanaan Penelitian47
Deskripsi hasil penelitian48
Pembahasan86

BAB V : PENUTUP
Simpulan92
Saran93

DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia dini merupakan individu yang khas, unik, dan memiliki karakteristik

tersendiri yang sesuai dengan tahapan usianya. Anak usia 4-6 tahun merupakan

bagian dari anak usia dini yang secara terminology disebut sebagai anak usia

prasekolah. Para ahli menyatakan bahwa usia dini merupakan masa golden age,

dimana perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan sampai

50%. Masa ini merupakan tempo untuk meletakkan dasar pertama dalam

mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial-emosional, disiplin

diri, nilai-nilai agama, konsep diri dan kemandirian.1

Konsep bilangan atau angka sangat penting untuk dikuasai oleh anak, dalam

meningkatkan kemampuan kognitif akan menjadi dasar bagi penugasan konsep-

konsep bilangan dan angka. Pengenalan bilangan sangat penting untuk merangsang

kemampuan numerik, yakni simbol angka, konsep bilangan, penjumlahan,

pengurangan, kemampuan logika untuk mengenal angka, membilang angka serta

kemampuan untuk mengelompokkan benda-benda sesuai dengan bentuknya. 2

1
Isjoni, Model PembelajaranAnakUsia Dini, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.19.
2
Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 74.

1
2

Bilangan pada hakikatnya merupakan tanda atau simbol-simbol yang

dinyatakan dengan angka. Angka-angka itu bersifat abstrak jika dibandingkan dengan

benda konkrit.3 Pengenalan konsep bilangan tidak terlepas dari pengenalan konsep

tentang angka-angka. Pengenalan konsep bilangan melibatkan pemikiran tentang

beberapa jumlah suatu benda dan lambang angka. Pembelajaran di Taman Kanak-

kanak khususnya pembelajaran konsep bilangan diharapkan merupakan pembelajaran

yang menyenangkan, dan tidak memaksa.

Menurut Copley, angka adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri
dari bilangan-bilangan. Sebagai contoh angka 10, dapat ditulis dengan 2 buah angka yaitu
angka 1 dan angka 0. Dalam pengenalan konsep angka ini tidak terlepas konsep angka-angka.
Pengenalan konsep angka melibatkan pemikiran tentang beberapa jumlah suatu benda atau
beberapa banyak benda. Pengenalan konsep angka ini pada akhirnya akan memberikan bekal
awal kepada anak untuk mempelajari operasi penjumlahan.4

Bilangan adalah bagian dari pengalaman anak-anak sehari-hari. Konsep

bilangan dan keselarasan bilangan satu lawan satu menjadi solid bagi anak-anak.

Mengenalkan konsep bilangan atau angka kepada anak TK memang sedikit sulit. Hal

ini dikarenakan konsep bilangan sifatnya abstrak dan anak TK belum bisa berpikir

abstrak melainkan mereka berpikir secara kongkrit. Oleh karena itu dalam dalam

mengenal konsep bilangan atau angka bagi anak, tidak hanya menggunakan tampilan

bahasa lisan saja tetapi harus diiringi dengan tampilan model atau benda mainan

serta dibutuhkanmedia yang kongkrit untuk membantu proses pengenalan bilangan

3
Netti Hartati, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1 Sampai 10 Melalui
Media Pohon Bilangan Bagi Anak Tunagrahita Ringan”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol.1.
No.1 Januari 2013. h. 490.
4
Karim Muchtar A. dkk, Pendidikan Matematika untuk Anak Usia Dini, ( Jakarta :
Depdikbud, 2007), h. 17.
atau angka.5 Media pohon angka adalah media yang terdiri dari pohon sebagai

materi utama dalam pembelajaran untuk memecahkan masalah, sedangkan batang

berisi jawaban untuk penjumlahan.6

Media pohon angka sangat cocok dalam meningkatkan kemampuan mengenal

angka pada anak, karena didalam media pohon angka banyak mengandung unsur

pembelajaran yang menarik perhatian anak dari gambar bentuk pohonnya dan batang

untuk penjumlahan jawaban. Untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka pada

anak harus menggunakan media semenarik mungkin dan membuat anak tidak merasa

bosan untuk tidak ingin belajar. Akan tetapi dengan media pohon angka ini

membantu dan mempermudah anak mengenal lambang bilangan dan lebih cepat

dalam mengingat lambang bilangan dalam proses pembelajaran penjumlahan. Salah

satu cara yang digunakan mengenal angka untuk anak usia dini dengan

menggunakan media pohon angka, karena media pohon angka bertujuan merangsang

kemampuan mengidentifikasi jumlah dan simbol.

Hal ini sejalan dengan observasi awal yang sudah dilakukan oleh peneliti di

TKN Dharma Wanita, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya. TK Negeri

Dharma Wanita merupakan salah satu lembaga pendidikan formal bagi anak usia

dini. Pelajaran mengenal angka merupakan salah satu dari materi yang diajarkan di

5
Nunik primaningsih, “penggunaan media kartu angka bergambar dalam mengenal konsep
bilangan usia 5-6 tahun di tk”, h. 70.
6
Rudy Setiawan Dkk, “Alternatif Peningkatan Kreativitas Mahasiswa Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”, Jurnal Of Matcthemtics Educatrion,
Sctence And Technology, Vol.2, No. 2, Desember 2018. h. 191
sekolah tersebut. Pada observasi awal peneliti menemukan bahwa dalam proses

pembelajaran yang berlangsung anak belum mampu mengenal benda dari 1-10,

sebagian anak belum mengenal konsep bilangan, dan anak belum mengenal lambang-

lambang bilangan. Agar pembelajaran mengenal angka pada anak usia dini mudah

dipahami dan diingat, maka perlu adanya suatu media pembelajaran yang dapat

menunjang kemampuan mengenal angka pada anak usia dini, salah satu nya adalah

media pohon angka.7 Berdasarkan permasalahan diatas maka dari itu penulis tertarik

mengangkat judul “Penggunaan Media Pohon Angka untuk Meningkatkan

Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Negeri Dharma

Wanita Teunom Aceh Jaya”.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana aktivitas guru dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka

melauli media pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma

Wanita Teunom Aceh Jaya?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan mengenal angka dengan media pohon

angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma Wanita Teunom Aceh

Jaya?

7
Erlina, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui Media
Pohon Hitung Anak Kelompok B di Tk Baptis Setia Bakti Kota Kediri”, Jurnal PINUS, Vol. 3, No. 2,
2018. h. 75.
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui aktivitas guru dalam meningkatkan kemampuan

mengenal angka melalui media pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK

Negeri Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal angka dengan media

pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma Wanita

Teunom Aceh Jaya.

D. Manfaat Penelitian

Pada penelitian penggunaan media pohon angka untuk meningkatkan

kemampuan mengenal angka pada anak diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan di bidang

pendidikan khususnya dalam penggunaan media pohon angka untuk meningkatkan

kemampuan mengenal angka.

a. Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah

informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman langsung tentang cara memilih

media yang tepat dalam pembelajaran guna mengembangkan aspek

perkembangan anak sesuai dengan yang diharapkan.


b. Manfaat bagi guru

Manfaat bagi guru dalam penelitian ini diharapkan agar dapat membantu guru

dalam memilih media sebagai pengetahuan baru dalam pembelajaran serta

menambah wawasan dan mendorong guru agar selalu menciptakan media yang

kreatif.

c. Manfaat bagi sekolah

Manfaat bagi sekolah diharapkan dengan adanya media pembelajaran

tersebut, dapat menjadi alat bantu dalam mempermudah dan memperjelas

penyampaian materi sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara

efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal untuk memperbaiki pembelajaran

disekolah yang bersangkutan sehingga mampu mengembangkan seluruh aspek

perkembangan anak.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi anak

Manfaat bagi anak dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan anak dalam mengenal angka, dan pengalaman langsung tentang

mengenal angka, guna mengembangkan aspek perkembangan anak sesuai dengan

yang diharapkan.

E. Definisi Operasional

1. Media pohon angka

Media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima dalam

proses belajar mengajar. Media mempunyai arti yang cukup penting karena dengan
kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan

adanya media sebagai perantara dalam proses pembelajaran.8

Media pohon angka merupakan sebuah media sekaligus menjadi alat bermain

bagi anak melalui permainan anak dapat mengenal dan memperoleh pengalaman baru

mengenai benda-benda tertentu seperti nama-nama benda benda, jumlah,

warna,berhitung dan sebagainya.9

2. Mengenal angka

Bilangan dan angka adalah dua hal yang berbeda. Bilangan mewakili banyaknya

suatu benda, simbol atapun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu

bilangan disebut sebagai lambang bilangan atau angka. Sedangkan angka adalah

suatu lamabang tertulis sebagai anggota dari sutau sistem perhitungan dan

pengukuran.10

3. Anak usia dini

Anak usia 5-6 tahun merupakan kelompok anak yang berada dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola

pertumbuhan dan perkembangan nilai agama, moral, bahasa, kognitif, sosial-

8
Ade Siti Haryati, “Penggunaan Media Gambar Dan Media Radio Pada Pembelajaran
Menulis Deskripsi Siswa Kelas X Sma Tunas Harapan Balaraja Tanggerang”. Jurnal Kredo, Vol.1.
No. 2 April 2018. h. 18.
9
Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 71.
10
Isabella Hasiana dkk, “ Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-1- Melalui Kartu
Angka Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok A”, jurnal WAHANA Volume 69, Nomor 2, 2, 2017. h.
63
emosional, fisik motorik dan seni. Anak usia 5-6 tahun merupakan anak yang sudah

mampu untuk mengkomunikasikan hubungan matematis secara sederhana terutama

penambahan dan pengurangan dengan menggunakan benda-benda konkrit ataupun

gambar.

F. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nunik Primaningsih dkk, Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Unta Pontianak, peneliti memilih media kartu

angka dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenalkan konsep bilangan.

Yang membedakan penelitian Nunik Primaningsih dengan penelitian ini yaitu

media yang digunakan serta metode dalam meneliti.11

2. Penelitian yang dilakukan oleh Isabella Hasiana dkk, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, peneliti memilih media

kartu angka untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak usia.

Yang membedakan Penelitian Isabella dengan Penelitian ini yaitu media yang

digunakan dan metode Penelitian Isabella menggunakan quasi experimental

design.12

11
Nunik primaningsih, “penggunaan media kartu angka bergambar dalam mengenal konsep
bilangan usia 5-6 tahun di tk”, h. 2.
12
Isabella Hasiana dkk, “ Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-1- Melalui Kartu
Angka Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok A”, jurnal WAHANA Volume 69, Nomor 2, 2, 2017. h.
63
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrahmadani dkk, Jurusan Pendidikan Guru

Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

hon angka untuk memperkenalkan bilangan untuk anak. Yang membedakan Penelitian Nurrahmadani dengan penelitian ini ya

13
Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 70.
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pendidikan Anak Usia Dini


1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan

menempati kedudukan sebagai masa “golden age” dan sangat strategis dalam

pengembangan sumber daya manusia. Menurut jamilah rentang usia anak dari lahir

sampai usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan

dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang pada usia

selanjutnya.1 Artinya usia dini merupakan periode kondusif untuk menumbuh

kembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif,

bahasa, sosial emosional, dan spiritual.

Pendidikan bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar

kepada anak untuk mengembangkan diri sesuai bakat dan kemampuan anak, serta

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pembelajaran mengenal angka merupakan bagian terpenting bagi anak.

Kegiatan mengenal angka dilakukan dengan menggunakan media yang menarik atau

menggunakan permainan yang dapat mempengaruhi minat belajar anak dalam

berhitung. Kemampuan membilang merupakan salah satu kemampuan yang penting

_
1
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 6.

10
11

untuk anak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak dapat membilang dengan

baik. Membilang yaitu menyebutkan bilangan sesuai dengan urutan.2

2. Tahapan Aspek Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini

Pembelajaran kognitif diperlukan oleh anak didik untuk mengembangkan

pengetahuan tentang apa yang dilihat, didengar, dirasa, diraba, dan dicium melalui

panca indra yang dimilikinya. Kognitif adalah proses pemikiran yang terjadi didalam

otak sehingga menghasilkan pengetahuan kognitif yang mencangkup berbagai

aktivitas mental seperti memperhatikan, mengingat, melambangkan, berhitung,

mengelompokan, merencanakan, menalar, menghasilkan, dan membayangkan.3

Usia 4-6 tahun yaitu masa anak mengenal angka, dalam tahap ini anak mulai

mengenal angka sederhana, misalnya menyebutkan angka secara berurutan walaupun

masih keliru urutannya.4

Menurut piaget semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama

yaitu melalui empat tahapan: (1) Sensori-motor, (2) Pre-oprasional, (3) Konkret-

operasional, dan (4) Formal operasional.5 Dari penjelasan Piaget dapat disimpulkan

_
2
Lestari, K. W. Konsep Matematika, (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebuidayaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Ank Usia Dini Nonformal dan Informal, Direktorat Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini, 2011), h. 34.

3
Rini, Psikologi Perkembangan Anak, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2006), h.34.

4
Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam berbagai Aspeknya.

(Jakarta: Kencana, 2011), h.47


5
Suyanto, Konsep Dasar Anak Usia Dini, (Jakarta: Departemen Pemdidikan Nasional, 2005),
h. 54
bahwa keempat tahap perkembangan tersebut berlaku serentak disemua aspek

perkembangan kognitif. Masa anak usia dini masuk ke dalam tahap pre-operasional.

Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2-7 atau 8 tahun ciri pokok perkembangan

pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda dan mulai

berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap intuitif adalah umur 4-8 tahun, anak

telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan kesan yang abstraks.

B. Media Pohon Angka

1. Pengertian Media Pohon Angka

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium,

secara harfiah mempunyai arti antara atau perantara. Media pembelajaran

merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan

media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran, karena media

sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar.6

Media pohon angka merupakan suatu inovasi dari media pembelajaran.

Dengan adanya media pohon angka anak lebih meningkatkan kognitif mengenal

angka dan mampu berpikir dengan menggunakan lambang bilangan. Media Pohon

Angka adalah sebuah media sekaligus menjadi alat bermain bagi anak melalui

permainan anak dapat mengetahui banyak hal. Mereka dapat mengenal angka dan

memperoleh pengalaman baru.


_
6
Asmariani, “Konsep Media Pembelajaran Paud”, Jurnal Al-Afkar, Vol.5.No.1, 2016. h. 26-18.
Media pohon angka bisa terbuat dari kayu, dan plastik, gabus atau busa, dengan

kelengkapan seperti asesorisnya, bisa berupa buah, bunga atau pohon dengan

bilangan bilangan yang melambangkannya, hal ini diharapkan untuk lebih

meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka. Media pohon angka yang

dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai

pndidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik yang

berasal dari lingkungan sekitar (alam) maupun yang dapat dibuat (dibeli).

Media pohon angka adalah balikan dari masalah-masalah yang biasa

diberikan dikelas, terutama dalam latihan-latihan soal yang diberikan. Selama ini

soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dapat dikategorikan: (1) menentukan

nilai (menghitung), (2) menyederhanakan, (4) menggambar, (3) membuktikan

(meskipun sangat jarang). Dalam pembelajaran dengan media pohon matematika,

justru jawaban sudah diberikan dan anak diminta untuk mengkonstruksi soalnya. Soal

yang jawabannya tidak tunggal dan anak diminta untuk mencari semua jawaban yang

mungkin. Sebagai contohnya, ketika membahas materi operasi hitung pada bilangan

bulat, soal yang biasanya diberikan didalam kelas adalah mencari hasil dari operasi

yang diberikan7

Pohon angka merupakan media pembelajaran yang diwujudkan berdasarkan

gambar pohon. Pohon angka terdiri dari bagian batang, dan daun. Daun berperan

_
7
Wahid Ibnu Zaman, “Pembelajaran Matematika Dengan Media Pohon Matematika Pada
Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat”, Jurnal Forum Komunikasi Ilmiah Dan Ekspresi Kreatif Ilmu
Pendidikan, Vol. 14. No. 2, Oktober 2012. h. 240.
sebagai materi utama, batang berisi jawaban, dan daun berisi masalah-masalah dari

jawaban yang terdapat pada batang.8

2. Manfaat Media Pohon Angka


Manfaat media pohon angka yaitu berlatih mengenal angka, pengenalan aneka

benda, melatih kreativitas, motorik halus dan emosi.9 Manfaat media pohon angka

yaitu berlatih berhitung, mengenal angka, pengenalan aneka benda, melatih

kreativitas, motorik halus dan emosi. Media selain digunakan untuk mengantarkan

pembelajaran secara utuh juga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian

tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.10

Dapat disimpulkan bahwa media sangat penting dalam proses belajar mengajar yang

dapat mengantarkan anak kepada tujuan pendidikan. Banyak manfaat yang diperoleh

dalam media pohon angka antara lain yaitu: mengenal konsep bilangan, mengenal

bentuk dan warna dari media pohon angka, dan meningkatkan kemampuan berfikir.11

a. Mengenal konsep bilangan, cara berpikir anak bersifat memusat kan masih kaku,

perlunya media dan metode dalam pembelajaran. Dengan adanya konsep

bilangan di dalam media pohon angka tersebut, anak lebih bersemangat dan
_
8
Rudy Setiawan Dkk, “Alternatif Peningkatan Kreatifitas Mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”, Journal Of Mathematic Education Sctence And
Technology, Vol.2. No. 2, Desember 2017. h .91.
9
Erlina, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui Media
Pohon Hitung Anak Kelompok B di Tk Baptis Setia Bakti Kota Kediri”, Jurnal PINUS, Vol. 3, No. 2,
2018. h. 75.

10
Guslida dan Rita Kurnia, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Pekanbaru, 2018), h. 180.

11
Nurrahmadani ddk, “Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka di TK Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Anak Usia Dini 2(1) : Mei 2017, h. 71.
menyenangkan dalam mengenal lambang bilangan. Menurut suyanto angka 1

sampai 9 merupakan simbol matematis dari banyaknya benda. Anak pada

mulanya tidak tahu akan hal itu. Oleh karena itu anak perlu dilatih untuk

mengenal bilangan dengan lambang bilangan melalui media tersebut.

b. Mengenal bentuk dan warna dari media pohon angka, dengan adanya pengenalan

warna, bentuk dan simbol pada anak, dengan mudahnya anak mengerti dasar-

dasar mengelompokkan sesuatu dasar satu dimensi, seperti kesamaan warna,

bentuk dan ukuran.

c. Meningkatkan kemampuan berpikir, anak akan melatih sel-sel otaknya untuk

mengembangkan kemampuan berpikir saat anak memasangkan lambang bilangan

dan menjumlahkan hasil bilangan tersebut, anak memiliki kepekaan terhadap

angka bilangan, senang melihat lambang bilangan, cepat menguasai simbol

bilangan dan pembilangan, mengidentifikasi dengan baik bilangan(angka) pada

uang serta mampu membilang dengan cepat.

3. Cara Membuat Media Pohon Angka

Cara dalam membuat media pohon angka sangatlah mudah dan sederhana,

serta bahan yang digunakan pun sangat mudah untuk didapatkan tetapi menarik untuk

digunakan dalam proses pembelajaran dan mudah untuk dimainkan untuk anak-anak.

Berikut ini merupakan bahan dan alat untuk membuat media pohon angka:

a. Bahan dan alat

1) Karton tebal

2) Kain flanel
3) Kancing baju

4) Lem lilin

5) Gunting

6) Dadu

7) Kertas warna

b. Cara membuat media pohon angka

1) Potong kain flanel sesuai bentuk dan ukuran pohon yang akan dibuat

bentuk (pohon mangga) dengan gunting.

2) Gambar bentuk pohon mangga, ranting, daunnya.

3) Setelah membentuk pola gambar pohon mangga, potong dengan

gunting secara hati-hati sehingga membentuk gambar pohon mangga

yang bagus.

4) Setelah bentuk gambar pohon mangga tersebut jadi, kemudian tempel

di atas karton tebal sesuai gambarr pohon asli.

5) Potong kertas warna serta menulis angka untuk jawaban, dan menulis

bentuk segiempat untuk meletakkan dadu supaya mendapat jawaban

dari penjumlahan kancing baju. Kemudian diamkan beberapa menit

agar lem lilinya melekat dan kuat.

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Pohon Angka

Kelebihan dan kekurangan media pohon angka adalah sebagai berikut :

1. Mudah didapatkan di lingkungan

2. Terbuat dari bahan yang aman untuk anak usia dini


3. Guru mendapatkan kesempatan untuk lebih mengenal anak

4. Anak dapat belajar tentang angka dengan mudah

5. Anak dapat belajar mengelompokkan angka12

Kelebihan dari media pohon angka ini yaitu benda kongkrit akan lebih

mempermudah anak dalam mengkonkritkan konsep penjumlahan, bentuk dan

lambang bilangan yang menarik dapat membangkitkan minat belajar anak serta

mengurangi kejenuhan, simbol penjumlahan dan lambang angka anak dapat

mempelajari konsep angka dan penjumlahan, media pohon angka ini terdiri dari daun

dan batang pohon yang telah tertempel diatas karton tebal. Adapun kelemahan dari

media pohon angka ini yaitu kurang praktis dibawa-bawa karena bentuk media pohon

angka yang lebih besar dibandingkan media yang lainya, membutuhkan ketelitian

dalam mengoperasikannya, dan mudah koyak jika terkena air.

C. Kemampuan Mengenal Angka

1. Pengertian Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini

Kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil

dari pembawaan dan latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya

kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan adalah daya yang dihasilkan dari

_
12
Elisa Malapata Dan Lanny Wijayaningsih, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia
4-5 Tahun Melalui Media Lumbung Hitung”, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 3. Issue 1
(2019). h.285.
pembawaan dan juga latihan yang mendukung individu dalam menyelesaikan

tugasnya.

Seiiring dengan perkembangan pemahaman bilangan ini, menyatakan bahwa

konsep bilangan berhubungan dengan kata-kata, ketika anak mulai berbicara.

Pengalaman yang dialami anak, di antaranya konsep bilangan. Kemampuan mengenal

angka termasuk dalam perkembangan kognitif yang merupakan dasar bagi

perkembangan intelegensi pada anak. Intelegensi merupakan suatu proses

berkesinambungan yang menghasilkan struktur dan diperlukan dalam interaksi dan

lingkungan. Dari interaksi dengan lingkungan individu akan memperoleh

pengetahuan menggunakan asimilasi, akomodasi dan kendalikan oleh prinsip

keseimbangan.

Mengenalkan konsep bilangan atau angka kepada anak tentunya

menggunakan cara-cara yang disesuaikan dengan usia dan tahapan berpikirnya. Anak

yang sudah mengenal konsep bilangan diharapkan mampu memahami konsep pada

jenjang berikutnya. Menurut Tadkirotun angka atau bilangan adalah lambang atau

simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Bilangan banyak

ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun denikian, bilangan yang ditemui anak-

anak sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.13

Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas bahwa untuk dapat

mengembangkan konsep bilangan pada anak-anak Taman Kanak-kanak tidak

_
13
Musfiroh Tadkirotun, Pengembangan Kecerdasan Majemuk, (Tangerang : Universitas
Terbuka, 2012). h. 45.
dilakukan dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secara bertahap dalam

jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk membantu

proses pembelajaran mengenal bilangan.

Angka 1 sampai 10 ini adalah angka pertama yang digunakan seluruh manusia

ketika masa anak sebelum mengenal mengenal bilangan lain yang lebih besar. Angka

1-10 ini adalah pendidikan pengenalan angka diawal. 14 Pada masa ini terjadi

perkembangan fisik yang sangat pesat. Bilangan angka merupakan suatu konsep

tentang bilangan angka 1-10 sebagi angka pemula yang terdapat unsur-unsur penting

seperti nama, urutan, bilangan dan jumlah. Menurut Departemen Pendidikan Nasional

kemampuan mengenal angka pada awal berhubungan dengan berbagai percobaan

atau demontrasi sebagai suatu pendekatan secara ilmiah atau logis dengan tetap

mempertimbnagkan tahapan berpikir anak. 15

Menurut Vigostsky dalam Megawangi, mengenal angka denga proses

bermaian dan aktivitas yang bersifat konkrit dapat memeberikan momentum alami

bagi anak untuk belajar sesuatu yang sesuai dengan tahap perkembangan umurnya

dan kebutuhan spesifik anak.16

Piaget terkenal dengan teorinya tentang bagaimana seorang anak belajar

melalui tindakan yang dilakukan. Menurut Piaget, pemahaman anak dibangun melalui
_
14
Marsitoh, Psikokologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung : Mandar Maju, 2005), h.
97.
15
Ahmad Sabri, Pendidikan Anak Sebelum Sekolah, ( Jakarta : Bina Jaya Press, 2005), h. 55.
16
Vigostsky Dalam Megawangi, Sepuluh Angka Untuk Anak-Anak, ( Jakarta : Angkasa Group,
2009), h. 30
tindakan sehingga teori ini sering disebut juga teori construktivism, dimana seorang

anak dapat memahami suatu konsep melalui pengalaman konkritnya.17

Kemampuan mengenal angka termasuk dalam perkembangan kognitif yang

merupakan dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Intenlegensi merupakan

suatu proses berkesinambungan yang menghasilkan struktur dan diperlukan dalam

interaksi dan lingkungan. Dari interaksi dengan lingkungannya indvidu akan

memperoleh pengetahuan dengan mengguankan asimilasi, akomodasi dan

dikendalikan oleh prinsip berkesinambungan.18

2. Prinsip-Prinsip Mengenal Angka Mengenal Angka pada Anak Usia Dini

Para psikologis perkembangan menyadari bahwa gambaran pola

perkembangan yang tepat merupakan dasar untuk memahami anak-anak . untuk

mencapai suatu pembelajaran yang efektif, maka pada pelaksanaannya harus

memperhatikan beberapa prinsip-prinsip perkembangan yang dikemukakan oleh

Bredekamp, S dan Copple19 meliputi :

a. Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial, emosional, dan

kognitif satu sama lain terkait erat. Perkembangan dalam satu ranah

berpengaruh dan dipengaruhi oleh perkembangan dalam ranah-ranah yang

_
17

18
Yudha M Saputra Dan Rudyanto, Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan
Keterampilan Anak Tk, (Jakarta : Depdiknas : Dikti Direktorat, 2005), h. 165.
19
Hartati Sofia, Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini, (Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional, 2005), h.12.
lain. Perkembangan dalam satu ranah dapat membatasi atau mendukung

perkembangan yang lain.

b. Perkembangan terjadi dalam suatu urutan, kemampuan keterampilan dan

pengetahuan dibangun berdasarkan pada apa yang telah diperoleh

terdahulu.

c. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang bervariasi antara anak

dan juga antar bidang perkembangan dari masing-masing fungsi.

d. Pengalaman awal memiliki pengaruh kumulatif dan terunda terhadap

perkembangan anak. Pengalaman-pengalaman awal anak bersifat

kumulatif dalam arti bahwa jika suatu pengalaman terjadi, maka

pengalaman itu jarang bisa memiliki sedikit pengaruh. Sebaliknya jika

pengalaman tersebut sering terjadi, maka pengearuh bisa kuat, kekal dan

bahkan semakin bertambah.

Menurut Partini pada kecerdasan mengenal angka pada anak usia dini

orientasinya adalah anak mampu menggunakan logika sederhana. Pada awalnya anak

harus dikenalkan satu persatu angka dan yang harus dihapalnya. Orang tua dapat

mengajarkannya dengan nyanyian, mengenalkan angka 1-10 dengan menghitung

jumlah jari-jarinya juga cukup membantu. Selanjutnya adalah mengajari anak berpikir

logis dalam arti memahami rumus-rumus sebab akibat yang dilambangkan dengan

penambahan dan pengurangan.20

_
Mengenal angka merupakan bagian dari kemampuan kognitif. Agar

pelaksanaan bidang pengembangan kognitif yaitu membilang di Taman Kanak-kanak

dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan, maka prinsip langkah-

langkah pelaksanaan kemmapuan mengenal angka21 dapat dilakukan sebagai berikut

a. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menghubungkan

pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengetahuan yang baru

diperolehnya . misalnya mengenalkan konsep bilangan 1-10 dengan

menghubungkan lambang bilangannya.

b. Dalam memberikan kegiatan perkembangan kognitif, terutama untuk

kegiatan persiapan pengenalan konsep bilangan, hendaknya guru-guru

memperhatikan masa peka.

c. Untuk mencapai kemampuan pengembangan kognitif tidak semua

dilaksanakan sekaligus dalam satu kegiatan, akan tetapi dapat dilakukan

secara bertahap dengan keadaan dan tingkat perkembangan anak.

d. Dalam memberikan pengembangan mengacu pada kompetensi yang

hendak dicapai dan sedapat mungkin dikatikan dengan tema yang yang

sedang dibahas.

20
Partini, Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta : Grafindo Litera Media, 2010),
h. 78
21
Depdiknas, Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di Taman Kanak-
Kanak, ( Jakarta : Dirjen Dikdasmen, 2007), h. 16.
e. Dalam memberikan kegiatan pengembangan mengacu pada kompetensi

yang hendak dicapai dan sedapat mungkin dikaitkan dengan tema yang

sedang dibahas.

f. Pelaksanaan kegiatan pengembangan dapat menggunakan bermacam-

macam metode sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai.

g. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sarana dan sumber belajar.

h. Kegiatan-kegiatan yang diberikan hendaknya merupakan pengetahuan

yang objektif sesuai dengan kenyataan.

3. Tahapan Mengenal Angka Mengenal Angka pada Anak Usia Dini

Untuk mengenalkan konsep angka pada anak prasekolah dapat dilakukan

salah satunya dengan mengajarkan berhitung atau mengenal angka 1-10. Contoh lain

dalam kegiatan terseebut anak akan mengenal kata-kata satu, dua, tiga, empat, dan

lima dan seterusnya

Adapun menurut Yuliana beberapa kemampuan mengenali lambang bilangan

atau angka yaituu harus dikembangkan pada anak di prasekolah adalah, (1)

membilang 1-10, (2) menyebut angka, (3) mengenal konsep dan simbol angka, (4),

menghubungkan konsep bilangan dan lambang bilangan, (5) mengenal konsep sama

dan tidak sama.22

Telah disebutkan juga dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

_
22
Yuliana Nurani Sujiono, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta : Universitas Terbuka,
2009), h. 512.
Anak Usia Dini bahwa tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6 tahun dalam

lingkup perkembangan kognitif beberapa diantaranya yaitu, (1) mengenal konsep

ukuran, (2) mengurutkan berdasarkan ukuran benda, (3) mengenal angka, (4)

menggunakan angka untuk menghitung, (5), mencocokkan jumlah benda dengan

lambang bilangan atau angka yang sesuai.23

Anak dapat menuliskan angka sebagai lambang banyaknya benda dengan

syarat anak sudah mempergunkan alat tulis. Mengenalkan angka dengan cara

menulis, sebagai langkah awal dengan menebali angka. Untuk memudahkan anak

mengingat konsep angka, bisa menggunakan bentuk benda yang hampir sama dengan

bentuk angkanya dan pada tahapan saat inilah pengenalan angka pada anak melalui

media yang mendukung perkembangan anak yaitu media pohon angka.

4. Tujuan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini

Tujuan program kegiatan belajar anak TK adalah untuk membantu

meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan, dan daya

cipta, yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan

dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Berkaitan dengan kemampuan mengenal angka, dikemukakan dalam.

Depdiknas 2007 bahwa kemampuan mengenal bilangan (angka) untuk anak usia 5-6

tahun yaitu :

a. Anak dapat menyebutkan angka samapai 20 secara urut


_
23
Peraturan Mendteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014
Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
b. Menunjukkan angka 1-20 secara urut

c. Menunjukkan jumlah bneda secara urut

d. Mencari angka sesuai dengan jumlah benda

e. Menunjukkan kumpulan benda jumlahnya sama, tidak sama, lebih banyak

dan lebih sedikit.

f. Menyebutkan kembali benda-benda yang baru dilihat

Adapun tujuan secara khusus dalam pengenalan angka adalah (1) dapat

berpikir logis sejak dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda konkrit, gambar-

gambar atau angka-angka yang terdapat disekitar anak, (2) dapat menyesuaikan dan

melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan

keterampilan berhitung, (3) memiliki ketelitian konsentrasi, abstraksi dan daya

apresiasi yang tinggi, (4) memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat

memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu peristiwa yang terjadi disekitanya, dan

(5) memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.

Pembelajaran mengenal angka memiliki tujuan yang cukup beragam

diantaranya adalah agar anak mampu mengetahui angka dengan aktivitas

konkrit. Berikut ini terdapat tujuan dan fungsi pembelajaran bilangan atau

angka bagi anak usia dini, yaitu :

a. Anak menjadi familiar dengan angka yang akan ditemui disepanjang

kehidupannya, karena pada dasarnya anak tidak akan terlepas dari

angka.
b. Dengan adanya pembelajaran bilangan bagi anak TK, akan lebih

mudah memberi pemahaman arti angka, maksud dari angka tersebut

baik secara abstrak maupun konkrit.

c. Mengenal bilangan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih daya

ingat anak.

5. Indikator Mengenal Angka pada Anak Usia Dini

Menurut PERMENDIKBUD 137 mengenai kognitif dalam standar isi pasal

10 ayat (1), menyatakan bahwa:

a. Belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan

masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan

diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam

konteks yang baru;

b. Berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif,

berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan

c. Berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan

menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu

merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk

gambar.24

Indikator yang dimaksud dalam penelitian ini adalah indikator kognitif anak

dalam pembelajaran mengenal angka. Dari beberapa ranah kognitif di atas, yang

_
24
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137, h. 5.
termasuk kedalam indikator kemampuan kognitif anak dalam pembelajaran mengenal

angka yaitu menurut PERMENDIKBUD 137 tentang berfikir simbolik yang terdiri

hitung, dan mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. Ketiga indikator tersebut dapat menjadi acuan untuk mengukur
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari

classroom action research, yaitu satu Action Research yang dilakukan di kelas.

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri.1

Menurut Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas merupakan proses

pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui rekleksi diri dalam upaya

untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang

terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan

tersebut.2

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk melakukan perbaikan dan

peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses pembelajaran. 3

Menurut Creswell menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah

1
Kuswaya Kadarko, Penelitian Tindakan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), h. 15.

2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas. Kencana Media Group, (Jakarta : 2011), h. 86
3
Nurdinah Hanifah, Memahami Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Aplikasiinya,
(Bandung: UPI PRESS, 2014), h. 9

28
29

untuk meningkatkan praktek pendidikan, peneliti mempelajari masalah mereka

sendiri atau masalah di sekolah atau lingkungan pendidikan.4

, pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observasi), dan refleksi (reflecting). 5 Secara garis besar dalam penelitian ini meng

Gambar 3.1. Siklus I dan Siklus II Kurt Lewin

4
Fitriah, Luthfiyah, Metodelogi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi
Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), h. 173.

5
Johni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidika Anak Usia
Dini (Paud), (Jakarta : Kencana, 2013), h. 125.
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas menurut Kurt Lewin berdasarkan bagan
diatas terdiri dari :
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum

melakukan sesuatu pembelajaran.6 Guru hendaknya mempersiapkan terlebih dahulu

konsepnya dengan membuat perencanaan dalam bentuk tulisan. Rencana tersebut

diharapkan dapat mempermudah guru untuk mengatasi kesulitan dan mendorong

untuk bertindak dengan lebih efektif.

Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mempersiapkan

segala peralatan atau kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian untuk dapat

meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak dengan menggunakan media

pohon angka. Peneliti harus mempersiapkan suatu media untuk meningkatkan

kemampuan mengenal angka pada anak, yaitu penggunaan media pohon angka yang

sesuai dengan tema pembelajaran pada hari kegiatan penelitian dan mempersiapkan

Rencana Pembelajaran Harian (RPPH), dan lembar observasi yang akan digunakan

pada kegiatan tersebut.

2. Pelaksanaan ( Acting)
Pelaksanaan merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah
dibuat.7 Pelaksanaan pada penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan. Inti kegiatan dalam penelitian ini adalah :

6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, ( Jakarta : Rhineka Cipta,
2010), h. 17
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik..., h. 18.
a. Peneliti menyediakan media pohon angka yang berhubungan dengan

mengenal angka yang akan diajarkan kepada anak didik.

b. Peneliti menjelaskan setiap tahapan bermain media pohon angka yang akan

diajarkan kepada anak didik.

Cara penggunaan media pohon angka dalam penelitian ini yaitu :

1) Peneliti menyediakan media yang berhubungan dengan mengenal angka yang

akan diajarkan kepada anak pada kegiatan inti.

2) Peneliti menyediakan media bermain dan menjelaskan tahapan untuk bermain

media pohon angka kepada anak pada kegiatan inti.

Proses pembelajaran mengenal angka yang akan diajarkan dalam penelitian

ini menggunakan model kelompok melalui tahapan kegiatan :

a) Kegiatan Awal

Guru mengajak anak untuk berbaris dan melakukan senam bersama-sama.

Setelah senam selesai guru menanyakan kabar anak, dan guru memberi salam.

Setelah itu guru mengajak anak membaca doa sebelum belajar, surah Al-Fatiah, surah

An-nas, dan surah Al-Ikhlas. Setelah selesai, guru mengajak anak untuk bernyanyi

sebelum belajar dan guru mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan pada

kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Guru memperkenalkan media pohon angka yang akan diajarkan kepada anak.

Kemudian guru menjelaskan tahapan dalam bermain media pohon angka. Guru

meminta anak mendengarkan penjelasan tahapan sebelum bermain. Setelah selesai


menjelaskan tahapan bermain, guru juga meminta anak untuk mengingatkan tahapan

bermain yang akan anak mainkan bersama kelompok nantinya.

c) Kegiatan penutup

Setelah pembelajaran selesai, guru melakukan refleksi dan umpan balik

terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Guru juga membuat kesimpulan

dari kegiatan yang dilakukan anak. Setelah ini guru mengajak anak untuk bernyanyi

dan mengakhiri pembelajaran pada hari itu dengan mengajak anak untuk membaca

doa penutup dan mengucapkan salam.

3. Pengamatan ( observasi)

Pengamatan adalah proses mencermati jalannya, pelaksanaan tindakan.8

Pengamatan dilakukan kepada anak selama pembelajaran berlangsung. Guru

melakukan pengamatan dengan mencatat pada lembar observasi dan mendokumentasi

kegiatan yang berlangsung.

Pengamatan pada penelitian ini adalah mengamati segala proses kegiatan yang

berlangsung, baik peristiwa atau kegiatan yang terjadi ketika pembelajaran

berlangsung, bagaimana interaksi dan reaksi dalam kegiatan pembelajaran,

bagaimana keterampilan peneliti dalam menyampaikan materi pembelajaran

mengenal angka dengan menggunakan media pohon angka.

8
Suharsimi Arinkunto, Prosedur Penelitian..., h. 18.
4. Refleksi

Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah mengingat

kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun anak didik.

Hasil yang diperoleh pada tahapan observasi akan dievaluasi dan dianalisis.

Kemudian peneliti dan peserta didik mengadakan refleksi diri dengan melihat data

observasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran khususnya target yang ingin dicapai. Peneliti melakukan penilaian

terhadap data hasil pembelajaran yang telah berlangsung.

Peneliti membandingkan hasil pembelajaran dengan indikator keberhasilan

untuk mengetahui sejauh mana anak dapat mengingat pembelajaran mengenal angka

yang diajarkan melalui penggunaan media pohon angka. Apabila belum terjadi

peningkatan maka peneliti dan guru melakukan siklus II. Jika hasil pembelajaran

menunjukkan peningkatan maka siklus dapat dihentikan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian disebut juga dengan istilah informan, yaitu: “orang yang

memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian

yang sedang dilaksanakan.9 Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian

yaitu memiliki data mengenai variable-variabel yang diteliti.10 Yang menjadi subjek

9
Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), h. 35.
10
Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 24.
dalam penelitian ini adalah anak kelas B di TK Negeri Dharma Wanita Kecamatan

Teunom Kabupaten Aceh Jaya.

C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Dharma Wanita dengan alamat jalan

Meulaboh Desa Padang Kleng Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya. Waktu

penelitian yang dilaksanakan di TK Negeri Dharma Wanita yaitu pada semester I

Tahun Ajaran 2019/2020.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan peneliti dalam

kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi lebih terarah.11 Instrumen

pengumpulan data merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

Rencana pelaksanaan pembelajaran harian atau RPPH adalah salah satu

pedoman yang disusun secara sistematis dan terperinci oleh guru tentang proses

penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan

untuk setiap pertemuan.

11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 147.
2. Lembar Observasi Aktivitas Kemampuan Guru

Lembar observasi kemampuan guru digunakan mengukur sejauh mana

ang guru dalam mengajar serta meningkatkan kemampuan mengenal angka anak dengan penggunaan media pohon angka. Ob
ap kemampuan peneliti serta memberikan poin sesuai ketetapan.

Lembar Indikator Aktivitas Guru


: …………………………
Nama Guru Observer : …………………………
Tema : …………………………

Hari/Tanggal Pembelajaran: …………………………

Tabel3.1LembarIndikatorAktivitasGurudalamMeningkatkan Kemampuan Mengenal Angka pada Anak

No
Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam)
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta
hafalan surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya
jawab tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu-lagu sederhana
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai
dengan tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan
tulis
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang
digunakan ( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain.
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja
anak
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran
13. Guru menunjukkan media sesuai tema
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media
pohon hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan
yang dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak untuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam
Sumber: Ali Nugraha, dkk12

Keterangan:
3 = Baik
1= Kurang
4 = Sangat Baik
2= Cukup

3.Lembaran observasi penilaian kemampuan mengenal angka pada anak

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Kemampuan Mengenal Angka Anak dengan Penggunaan Media Pohon Angka

No Indikator Aspek yang dikembangkan Skor


1. Menyebutkan lambang Anak belum mampu menyebutkan
bilangan 1-10 semua bilangan 1-10 1

Anak mampu menyebutkan semua


bilangan 1-10 namun tidak 2
mengenali lambang bilangan

12
Ali Nugraha, dkk, Pedoman Pengelolaan Pembelajaran Kurikulum Pendidikan Anak Usia
Dini, (Jakarta: Direktoran Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2015), h. 31.
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan 1-10 tapi belum 3
tepat secara sempurna
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan dengan tepat dan 4
sempurna
2. Menggunakan lambang Anak belum mampu menggunakan
bilangan untuk lambang bilangan untuk berhitung 1
berhitung
Anak mampu menggunakan
lambang bilang untuk berhitung
namun tidak mengenali lambang 2
bilangan
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung 3
secara tepat dengan bantuan peneliti

Anak mampu menggunakan


lambang bilangan untuk berhitung 4
secara tepat tanpa bantuan peneliti
3. Mencocokkan bilangan Anak belum mampu
dengan lambang menghubungkan/mencocokkan 1
bilangan lambang bilangan dengan angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
tapi anak tidak mengenali lambang 2
bilangan yang ada pada angka.
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
namun masih butuh waktu yang 3
lama dalam mencari angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
yang ada di media pohon angka 4
secara cepat dan tepat.
Keterangan:

1 = BB : Belum Berkembang 2 = MB : Mulai Berkembang


3 = BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4 = BSB : Berkembang Sangat Baik.13

4.Lembaran penilaian unjuk kerja anak


Tabel 3.3 Lembar Unjuk Kerja Kemampuan Mengenal Angka

No Aspek yang Dinilai Keterangan Penilaian


1 2 3 4
1. Menyebutkan Anak belum mampu menyebutkan
lambang bilangan 1- semua bialngan 1-10
10 Anak mampu menyebutkan semua
bilangan 1-10 namun tidak
mengenali lambang bilangan
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan 1-10 tapi belum
secara sempurna
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan dengan tepat
dan sempurna
2. Menggunakan Anak belum mampu
lambang bilangan menggunakan lambang bilangan
untuk berhitung untuk berhitung
dengan menggunakan Anak mampu menggunakan
media pohon angka lambang bilangan untuk berhitung
namun tidak mengenali lambang
bilangan

13
Johni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (Paud), (Jakarta: Kencana, 2013), h.106.
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
berhitung secara tepat dengan
bantuan peneliti
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung
secara tepat tanpa bantuan peneliti
3. Mencocokkan Anak belum mampu
bilangan dengan menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan lambang bilangan dengan angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
tapi anak belum mengenali
lambang bilangan yang ada pada
angka.
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
namun masih butuh waktu yang
lama dalam mencari angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
yang ada di media pohon angka
secara cepat dan tepat.

servasi yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang kemampuan mengenal angka dengan penggunaan media
di TK Negeri Dharma Wanita Teunom, Aceh Jaya.

E.Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi, unjuk

kerja dan dokumentasi.


1. Observasi

Observasi adalah suatu pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung

terhadap objek penelitian untuk memperoleh data yang aktual.14 Observasi adalah

cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

dijadikan objek pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk

menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat

diamati.15

Observasi digunakan untuk mengamati kemampuan mengenal angka yang

sesuai dengan indikator penilaian yaitu kemampuan anak belum mampu mengenal

benda dari 1-10, sebagian anak belum mengenal konsep bilangan, dan anak belum

mengenal lambang- lambang bilangan. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar

observasi yang diisi dengan tanda centang atau check list. Observasi dilaksanakan

didalam ruangan dengan jumlah anak 15 orang, untuk mengenali tiap anak maka anak

diberi name tag untuk memudahkan peneliti dalam melakukan observasi dan

penilaian kemampuan mengenal angka.

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ( Yoyakarta: Andi Yogyakarta, Perpus Nasional


14

Cetakan Ke-2, 2000), h. 81.


15
Djali, Pudji Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia
Widia Sarana, 2008), h. 16.
2. Unjuk Kerja

Perkembangan anak usia dini dapat di pantau melalui beberapa cara penilaian,

salah satunya yaitu unjuk kerja anak. 16 Penilaian unjuk kerja dilakukan berdasarkan

tugas anak didik dalam melakukan perbuatan yang dapat diamati, misalnya berdoa,

bernyanyi, berolahraga, dan bermain dalam pembelajaran.17 Peneliti mengamati dan

meminta anak untuk memainkan media pohon angka pada setiap siklus.

Penilaian unjuk kerja ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan

anak dalam mengenal angka. Penilaian unjuk kerka merupakan bentuk penilaian yang

meminta anak untuk mendemontrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan,

keterampilan, dan kelakuan ke dalam berbagai tugas dengan kriteria yang

diinginkan.18

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya.19

16
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006),
h. 60.

17
Mulyasa, Manajemen PAUD, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 198.

Wahyu Purwasih, “Teknik Penilaian Unjuk Kerja Dan Cacatan Anekdot Sebagai Upaya
18

Pemantauan Perkembangan Anak Di Paud Aisyiyah Cabang Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah”,
Jurnal Warna Vol. 2. No. 2, Desember 2018. h. 78.
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2016), h. 231.
F. Teknik Analisi Data

Teknis analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan

teknik analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi

berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang tingkat pemahaman terhadap

sesuatu, pandangan sikap anak terhadap media belajar yang baru dan perhatian yang

dapat dianalisis secara kualitatif.20 Data yang telah diperoleh dari hasil observasi,

baik data dari observasi aktivitas guru dan observasi kemampuan berhitung

permulaan. Setelah keseluruhan data terkumpul, maka tahap berikutnya adalah

pengelolaan data atau hasil penelitian untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Untuk

menganalisis hasil belajar anak, peneliti menggunakan rumus persentase untuk

mengetahui apakah penggunaan media pohon angka sesuai dengan yang telah

direncanakan.

1. Analisis aktivitas guru

Analisis aktivitas guru adalah data yang diperoleh saat guru melakukan

pembelajaran kepada anak. Data aktivitas guru saat mengelola pembelajaran

dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata sebagai

berikut :

Keterangan :

20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan..., h. 132-135.
x :Mean (rata-rata)
: Jumlah Nilai (Skor)
N : Jumlah aspek Indikator

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Guru21


No Angka Kriteria
1 0,5 Kurang Baik
2 1,50 Cukup Baik
3 2,50 Baik
4 3,50 Sangat Baik
Sumber: Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan
2. Analisis kemampuan mengenal angka

Analisis kemampuan mengenal angka dilakukan pada saat anak dalam proses

belajar dan bermain dengan menggunakan media pohon angka. Data tentang

kemampuan mengenal angka anak selama proses pembelajaran berlangsung dianalisis

dengan menggunakan rumus persentase, yaitu :

Keterangan:

P : Angka persentase
F : Frekuensi anak
N : Jumlah anak keseluruhan
100 : Konstanta22

21
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 2006), h. 35.

22
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 2005), h. 50.
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Kemampuan Mengenal Angka Anak23
Persentase Katagori Skor
0%-25% Belum Berkembang (BB) 1
26%-60% Mulai Berkembang (MB) 2
61%-75% Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 3
76%-100% Berkembang Sangat Baik (BSB) 4
Sumber: Depdiknas, Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak

Setelah mengetahui persentase tersebut, langkah selanjutnya menentukan

predikat yang telah dijadikan pedoman penilaian. Kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan dinyatakan berhasil apabila terjadi perubahan yaitu berupa peningkatan

dalam kemampuan mengenal angka dan menunjukkan rata-rata kelas yang mencapai

persentase 76% dikatakan kemampuan mengenal angka sudah berkembang sangat

baik.

G. Kriteria Keberhasilan

Penelitian terhadap guru berhasil, jika penelitian tersebut mencapai 76%. 24

Guru dikatakan berhasil jika potensi keberhasilan anak dikatakan meningkat apabila

mendapat skor minimal 3 dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH),

sedangkan maksimal jika anak mendapat skor 4 dalam kategori Berkembang Sangat

Baik (BSB). Menurut Suharsimi, dalam buku Penelitian Tindakan Kelas, dikatakan

23
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan
Anak Usia Dini,( Direktorat Pembina Pendidikan Anak Usia Dini: 2015), h. 5.
24
Syaiful Bahri, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 54.
bahwa penelitian pengembangan kemampuan mengenal angka berhasil apabila

mencapai 76%.25

alam menyelesaikan tulisannya. Begitu juga dalam penulisan skripsi ini, peneliti mengambil pedoman dari “Paduan Akademik D

25
Johni Dimyanti, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), (Jakarta: Kencana, 2013), h.105
49

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya. Lokasi

taman kanak-kanak ini terletak di Desa Padang Kleng Kecamatan Teunom Aceh Jaya.

Tempatnya di Jl. Meulaboh Banda Aceh, Desa padang kleng, Teunom Aceh Jaya. TK

ini terletak di samping jalan dan memiliki kantor dengan Panjang 8,20 M dan Lebar

6,20 Sebagian besar digunakan untuk ruang belajar. Selain ruang belajar terdapat

ruang guru dan kepala sekolah, toilet, dapur, gudang serta taman bermain. TKN ini

bersampingan dengan Koramil yang dibatasi dengan pagar. dan disekeliling TKN

tersebut di batasi juga dengan pagar sehingga anak bermain dengan aman dan tidak

keluar ke jalan.

1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu fasilitas bagi anak dalam proses

belajar mengajar. keadaan sarana dan prasarana di TKN Dharma Wanita Teunom

Aceh Jaya sudah memadai dilihat dari ruang kelas yang cukup besar sehingga

nyaman untuk proses kegiatan pembelajaran. Adapun beberapa ruangan di sekolah

tersebut diantaranya: empat ruang kelas untuk belajar dua ruang untuk TKA dan dua

ruang untuk TKB. Selain ruang belajar juga terdapat ruang lain seperti ruang guru

dan kepala sekolah, toilet, dapur, dan gudang.


Sarana permainan yang terdapat di sekolah ini terdiri dari permainan indoor

seperti poster, berbagai macam balok, puzzle, buku bergambar, masak-masakan,

dan simbol-simbol rambu lalu lintas. Sedangkan permainan outdoor seperti tiga unit

perosotan, satu unit ayunan, dua unit kursi putar, dan satu unit tangga merangkak.

2. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tenaga pendidik dan kependidikan di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh

Jaya terdiri dari 1 kepala sekolah, dan 8 guru kelas. Berikut data pendidik dan

tenaga kependidikan di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya.

Tabel 4.1 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TKN Dharma Wanita
Teunom Aceh Jaya
No Nama Guru Pangkat/Jabatan
1 Erlinawisma, S.Pd Kepala Sekolah
2 Alfa Syahri, S.Pd. AUD Guru
3 Misnawati, A.Ma Guru
4 Mariaton, A.Md Guru
5 Wirda Rahmita, S.Pd Guru
6 Maretya Sarillia, S.Pd Guru
7 Winda Yunita, S.Pd Guru
8 Ekanarwita, S.Pd Guru
9 Fitri, S.Pd Guru
Sumber Data: Dokumentasi TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya

3. Keadaan Anak

TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya kelompok B1 ditampung oleh dua

guru kelas yaitu Mariaton, S.Pd. dan Wirda Rahmita, S.Pd. Penelitian ini dilakukan

pada anak TKB dengan jumlah 15 anak yang terdiri dari tujuh perempuan dan

delapan anak laki-laki.


Tabel 4.2 Keadaan Anak Kelas B1 TKN Dharma Wanita
No Nama Jenis Kelamin
1 RF Laki-laki
2 MF Laki-laki
3 FH Laki-laki
4 MZ Laki-laki
5 NDA Laki-laki
6 MAI Laki-laki
7 HAS Laki-laki
8 RAK Laki-laki
9 SA Perempuan
10 UA Perempuan
11 NH Perempuan
12 FN Perempuan
13 HKL Perempuan
14 DR Perempuan
15 FH Perempuan
Sumber Data: Dokumentasi TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya

KN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya pada tanggal 4 November s/d 27 November 2019. Adapun jadwal penelitian secara lebi
aan Penelitian

No Hari/Tanggal Jam Kegiatan


1 Senin/ 4 November 08.00 s/d Observasi awal peningkatan
2019 10.30 mengenal angka.
2 Rabu/ 6 November 2019 08.00 s/d Pembelajaran siklus I pertemuan I,
10.30 melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
2 Jumat/ 8November2019 08.00 s/d Pembelajaran siklus I pertemuan II,
11.30 melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
3 Senin/11 November 2019 08.00 s/d Pembelajaran siklus I pertemuan
11.30 III, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
4 Kamis/14 November 2019 08.00 s/d Pembelajaran siklus I pertemuan
11.30 IV, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
5 Kamis/21 November 2019 08.00 s/d Pembelajaran siklus II pertemuan I,
11.30 melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
6 Sabtu/23 November 2019 08.00 s/d Pembelajaran siklus II pertemuan
11.30 II, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
7 Senin/ 25 November 2019 08.00 s/d Pembelajaran siklus II pertemuan
11.30 III, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
8 Rabu/ 27 November 2019 08.00 s/d Pembelajaran siklus II pertemuan
11.30 IV, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
litian Siklus I pertemuan satu, dua, tiga, dan empat dan Siklus II pertemuan satu, dua, tiga, dan empat. Alokasi waktu disetiap S

tema binatang dan sub tema ikan. Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin yang
meliputi empat langkah, diantaranya: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan

dan refleksi.

1. Pra Tindakan

Data awal yang diperoleh saat observasi terhadap peningkatan kemampuan

mengenal angka anak usia 5-6 tahun di TKN Dharma Wanita Aceh Jaya pada

tanggal 4 November 2019. Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat anak sedang

berada pada pembelajaran. Pada saat itu guru menyuruh anak untuk memainkan

media pohon angka, terdapat sebagian besar anak masih bertanya angka untuk

menghitung kancing yang ada pada media pohon angka, dan sebagian anak juga

masih mengikuti apa yang dikatakan oleh temannya. Berikut ini merupakan hasil

observasi penggunaan media pohon angka kelompok B1 sebelum dilakukannya

tindakan.

Tabel 4.4 Hasil Kemampuan Mengenal Angka Anak Pra Tindakan


NO NAMA SKOR PERSEN KETERANGAN
1 RF 4 33,3 MB
2 MF 3 25 BB
3 FH 4 33,3 MB
4 MZ 3 25 BB
5 NDA 4 33,3 MB
6 MAI 3 25 BB
7 HAS 3 25 BB
8 RAK 3 25 BB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 4 33,3 MB
11 NH 3 25 BB
12 FN 3 25 BB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 3 25 BB
JUMLAH 51 424,8
28,32 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 4 November 2019

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil observasi sebelum

tindakan yaitu 9 orang anak dikategorikan belum berkembang (BB) dan 5orang anak

dikategorika mulai berkembang (MB) dengan jumlah persentase 28,32%. Oleh karena

itu berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan dapat disimpulkan bahwa mengenal

angka pada anak belum berkembang, sehingga diperlukan stimulus untuk

meningkatkan kemampuan mengenal angka anak kelompok B1 di TKN Dharma

Wanita Aceh Jaya

a. Siklus I

1) Siklus I Pertemuan I

Penelitian pada Siklus I pertemuan I terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari

Rabu 6 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema

ikan. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan I:

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan

dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:

1) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengenal

angka anak pada kelompok B melalui media pohon angka. Guru

sebagai observer dan peneliti sebagai guru pengajar.


2) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan

tema pembelajaran dengan tema binatang, sub tema binatang

air dan sub sub tema ikan dengan model kelompok.

3) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH)

4) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi

anak dan unjuk kerja anak

5) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main kelompok

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan I dengan menggunakan

media pohon angka untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka anak.

Penggunaan media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut

yaitu binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema ikan.

Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan

RPPH.

c) Pengamatan

Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk

melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon

angka dan melihat peningkatkan kemampuan mengenal angka anak


kelompok B1 dengan penggunaan media pohon angka tersebut.

Pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar observasi guru dan

anak. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut:

2) Siklus I Pertemuan II

Penelitian pada Siklus I pertemuan II terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari jumat

8 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema kepiting.

Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan II:

1). Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan

dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:

a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak

pada kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai

observer dan peneliti sebagai guru pengajar.

b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan

tema pembelajaran dengan tema binatang, sub tema binatang

air dan sub sub tema kepiting.

c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH)

d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi

anak dan unjuk kerja anak


e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok

2). Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan II dengan menggunakan

media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan

media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema

binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema kepiting.

Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan

RPPH.

3). Pengamatan

Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk

melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon

angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan

penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan

menggunakan lembar observasi guru dan anak. Berdasarkan hasil

pengamatan diperoleh data sebagai berikut:

3) Siklus I Pertemuan III

Penelitian pada Siklus I pertemuan III terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari senin
11 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema lumba-

lumba. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan III:

1). Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan

dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:

a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak pada

kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai observer

dan peneliti sebagai guru pengajar.

b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan tema

pembelajaran tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub

tema kepiting.

c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH)

d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi anak

dan unjuk kerja anak

e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok

2). Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan III dengan menggunakan

media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan

media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema

binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema lumba-lumba.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan

RPPH.

3). Pengamatan

Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk

melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon

angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan

penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan

menggunakan lembar observasi guru dan anak.

4) Siklus I Pertemuan IV

Penelitian pada Siklus I pertemuan IV terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari

kamis 14 November 2019, tema tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub

tema udang. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan

IV:

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan

dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:

Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak pada


kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai observer

dan peneliti sebagai guru pengajar.

1) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan

tema tema tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub

tema udang.

2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH)

3) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi

anak dan unjuk kerja anak

4) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan IV dengan menggunakan

media pohon hitung untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan

media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema

tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema udang.

Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan

RPPH.

c) Pengamatan

Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk


melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon

angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan

penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan

menggunakan lembar observasi guru dan anak. Berdasarkan hasil

pengamatan diperoleh data sebagai berikut:

1. Observasi Aktivitas Guru

Tahap ini merupakan kegiatan mengamati aktivitas guru pada

proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas peneliti diamati oleh guru

kelas kelompok B1 di TKN Dharma Wanita Aceh Jaya yang bernama

Mariaton, M.Pd. Hasil pengamatan tertara pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I


Skor Penilaian
No Aspek Yang Diamati Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 2
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa 2
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 2
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 2
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan 2
tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan 2
( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 2
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 2
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 2
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 2
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 2
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon 2
hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 2
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang 2
dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 2
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 2
Jumlah Skor 40
Rata-rata 2
Kategori Cukup Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 6 November 2019

Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II


No Skor Penilaian
Aspek Yang Diamati Pertemuan 2
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 2
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa 2
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 2
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 2
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan 2
tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan 3
( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 2
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 3
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 2
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 2
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 2
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon 3
hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 2
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang 2
dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 2
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 2
Jumlah Skor 43
Rata-rata 2,15
Kategori Cukup Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 8 November 2019

Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan III


Skor Penilaian
No Aspek Yang Diamati Pertemuan 3

KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa 3
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 3
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 3
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan 2
tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan 3
( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 2
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 3
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 2
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 2
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 2
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon 3
hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 2
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang 2
dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 2
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 3
Jumlah Skor 47
Rata-rata 2,35
Kategori Cukup Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 11 November 2019

Tabel 4.8 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan IV


No Skor Penilaian
Aspek Yang Diamati Pertemuan 4
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa 3
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 3
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 3
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan 2
tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan 3
( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 3
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 3
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 3
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 2
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon 3
hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 2
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang 2
dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 2
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 3
Jumlah Skor 51
Rata-rata 2,55
Kategori Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 14 November 2019

Berdasarkan tabel diatas aktivitas guru dalam meningkatkan mengenal angka

anak melalui penggunaan media pohon angka selama Siklus I dari pertemuan satu, dua,

tiga, dan empat dengan memperoleh skor 2,55 (Baik) yang diamati oleh pengamat

terhadap beberapa poin yang belum diterapkan secara maksimal dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu dalam Siklus I masih perlu ditingkatkan kembali pada

Siklus selanjutnya.

2. Hasil Kemampuan Mengenal Angka Anak Siklus I

Pengamatan terhadap anak juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan

dengan pengamatan aktivitas guru selama kegiatan proses pembelajaran

menggunakan media pohon angka. Berikut ini adalah hasil pengamatan

peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan media pohon angka pada

Siklus I.

Tabel 4.9 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan I


No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 4 33,3 MB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 4 33,3 MB
4 MZ 5 41,6 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 5 41,6 MB
7 HAS 4 33,3 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 6 50 MB
Persentasi 38,86 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 6 November 2019

Tabel 4.10 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan II


No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 5 41,6 MB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 7 58,3 MB
6 MAI 6 50 MB
7 HAS 5 41,6 MB
8 RAK 7 58,3 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 4 33,3 MB
14 DR 5 41,6 MB
15 FH 7 58,3 MB
Persentasi 44,96 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 8 November 2019

Tabel 4.11 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan III
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 5 41,6 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 7 58,3 MB
6 MAI 6 50 MB
7 HAS 5 41,6 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 6 50 MB
12 FN 5 41,6 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 6 50 MB
15 FH 7 58,3 MB
Persentasi 47,18 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 11 November 2019

Tabel 4.12 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan IV


No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 6 50 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 6 50 MB
4 MZ 7 58,3 MB
5 NDA 7 58,3 MB
6 MAI 6 50 MB
7 HAS 6 50 MB
8 RAK 7 58,3 MB
9 SA 6 50 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 6 50 MB
12 FN 5 41,6 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 6 50 MB
15 FH 7 58,3 MB
Persentasi 50,53 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 14 November 2019

Berdasarkan hasil observasi peningkatan kemampuan mengenal angka anak

pada Siklus I pertemuan satu, dua, tiga, dan empat dapat dilihat bahwa dari 15 orang

anak berada pada perkembangan mulai berkembang (MB). Oleh karena itu hasil yang

didapat dengan keseluruhan anak mencapai 50,53% dengan kategori mulai

berkembang (MB), pada siklus I Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

peningkatan kemampuan mengenal angka anak belum mencapai kriteria keberhasilan.

Dengan demikian perlu dilanjutkan tindakan pada Siklus II.

3. Hasil Penilaian Unjuk Kerja Anak Mengenal Angka Anak Siklus I

Pengamatan unjuk kerja terhadap anak dilakukan sebelum anak bermain

media pohon angka. Berikut ini adalah hasil pengamatan unjuk kerja

peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan lembar unjuk kerja

pada Siklus I.

Tabel 4.13 Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan I
NO NAMA SKOR PRESENTASE KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 3 25 BB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 5 41,6 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 3 25 BB
8 RAK 5 41,6 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 3 25 BB
12 FN 3 25 BB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 3 25 BB
15 FH 4 33,3 MB
30,53 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 6 November 2019

Tabel 4.14 II Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan
NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 5 41,6 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 3 25 BB
8 RAK 5 41,6 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 3 25 BB
15 FH 4 33,3 MB
PRESENTASI 32,19 MB

Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 8 November 2019

Tabel 4.15 Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan III
NO NAMA SKOR PERSENTASI KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 4 33,3 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 4 33,3 MB
PRESENTASI
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 11 November 2019 34,42 MB

Tabel 4.16 IV Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan

NO NAMA SKOR PERSENTASI KATEGORI


1 RF 4 33,3 MB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 4 33,3 MB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 4 33,3 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 4 33,3 MB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 4 33,3 MB
PRESENTASE 36,64 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 14 November 2019

Berdasarkan hasil observasi unjuk kerja peningkatan kemampuan mengenal

angka anak pada siklus I pertemuan IV dapat dilihat bahwa dari 15 orang anak berada

pada perkembangan mulai berkembang (MB). Oleh karena itu hasil yang didapat
dengan mencapai 36,64% dengan kategori mulai berkembang (MB), pada siklus I

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan unjuk kerja anak

belum mencapai kriteria keberhasilan. Dengan demikian perlu dilanjutkan tindakan

pada Siklus II.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru selama proses pembelajaran

menggunakan media pohon angka untuk meningkatkan kemampuan mengenal

angka anak, maka disimpulkan hasil refleksi terhadap kegiatan media pohon angka

yang masih diperlukan perbaikan agar di Siklus II mengalami peningkatan.

Kegiatan yang dilakukan guru pada Siklus I belum mencapai kriteria

keberhasilan dikarenakan kriteria hasil aktivitas guru masih belum mencapai nilai

sangat baik. Hasil refleksi menunjukkan bahwa masih ada beberapa aktivitas guru

yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran di Siklus selanjutnya.

Hal-hal yang masih kurang di Siklus I dan memerlukan perbaikan di Siklus

II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17 Hasil Temuan dan Revisi pada Siklus I


No Aktivitas Hasil Temuan Revisi
1 Aktivitas Guru Guru masih belum Diharapkan guru lebih mampu
mampu mengkaitkan menceritakan dan mengkaitkan
antara tema dengan antara tema dengan kehidupan
pengalaman anak di sehari-hari anak, sehingga anak
kehidupan sehari-hari lebih mudah memahami tema
tersebut
Guru masih belum Diharapkan guru lebihmampu
mampu mengontrol mengontrol anak dan suasana
anak saat bermain kelas agar tidak terjadi keributan
saat bermain.
Guru masih belum Diharapkan guru lebih fokus
mampu fokus pada pada pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran tidak terulang kesalahan yang
yang dilakukan sama
2 Aktivitas Anak Anak belum mampu Diharapkan guru menjelaskan
menyebutkan lambang dan membimbing anak dengan
bilangan 1-10 secara cara yang kreatif agar anak
berurutan, mampu menyebutkan,
menggunakan menggunakan lambang bilangan
lambang bilangan dan mencocokkan lambang
untuk berhitung, bilangan dengan tepat dan benar.
mencocokkan
bilangan dengan
lambang bilangan.
Anak masih kurang Diharapkan guru dapat
bersemangat saat memotivasi anak untuk
menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan dengan
dari guru memberikan reward kepada
anak

gamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari kamis 21 November 2019, tema binatang, sub tema binatang dara

melakukan penelitian, diantaranya adalah:


a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak pada

kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai observer

dan peneliti sebagai guru pengajar.

b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan

tema pembelajaran tema binatang, sub tema binatang darat dan

sub sub tema kuda.

c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH)

d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi

anak dan unjuk kerja anak

e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok

2). Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan I dengan menggunakan

media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan

media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema

binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kuda.

Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan

RPPH.
3). Pengamatan

Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk

melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon

angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan

penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan

menggunakan lembar observasi guru dan anak.

b. Siklus II Pertemuan II

Penelitian pada Siklus II pertemuan II terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari sabtu

23 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema

kelinci. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II pertemuan II:

1). Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan

dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:

a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan

yang akan dilakukan untuk meningkatkan berhitung

permulaan anak pada kelompok B melalui media pohon

angka. Guru sebagai observer dan peneliti sebagai guru

pengajar.
b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan

tema pembelajaran tema binatang, sub tema binatang darat

dan sub sub tema kelinci.

c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH)

d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi

anak dan unjuk kerja anak

e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam sentra

2). Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan II dengan menggunakan

media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan

media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema

binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kelinci.

Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan

RPPH.

3). Pengamatan

Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk

melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon

angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan


penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan

menggunakan lembar observasi guru dan anak.

c. Siklus II Pertemuan III

Penelitian pada Siklus II pertemuan III terdiri dari 4 tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan

pada hari senin 25 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub

sub tema kupu-kupu. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II

pertemuan III:

1). Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan

dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:

a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak

pada kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai

observer dan peneliti sebagai guru pengajar.

b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan

tema pembelajaran tema binatang, sub tema binatang darat dan

sub sub tema kupu-kupu.

c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH)

d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi

anak dan unjuk kerja anak


e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok

2). Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan III dengan menggunakan

media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan

media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema

binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kupu-kupu.

Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan

RPPH.

3). Pengamatan

Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk

melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon

angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan

penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan

menggunakan lembar observasi guru dan anak.

d. Siklus II Pertemuan IV

Penelitian pada Siklus II pertemuan IV terdiri dari 4 tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan

pada hari rabu 27 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub
sub tema sapi. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II

pertemuan IV:

1). Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan

dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:

a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak

pada kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai

observer dan peneliti sebagai guru pengajar.

b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan

tema pembelajaran tema binatang, sub tema binatang darat dan

sub sub tema sapi.

c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH)

d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi

anak dan unjuk kerja anak

e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok

2). Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan IV dengan menggunakan

media pohon hitung untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan

media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema

binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema sapi.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan

RPPH.

3). Pengamatan

Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk

melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon

angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan

penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan

menggunakan lembar observasi guru dan anak

1. Observasi Aktivitas Guru

Tahap ini merupakan kegiatan mengamati aktivitas guru pada proses

pembelajaran berlangsung. Aktivitas peneliti diamati oleh guru kelas TK B1

di TKN Dharma Wanita Aceh Jaya yang bernama Mariaton A.Md. Hasil

pengamatan Yang dilakukan pada tabel berikut:

Tabel 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I


No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian
Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi s
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca 4
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta
hafalan surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya 3
jawab tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 4
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai 3
dengan tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 3
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang 4
digunakan ( media pohon angka)
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 3
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 4
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 4
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 4
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 3
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 4
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media 3
pohon hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 3
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 4
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan 3
yang dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 3
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 4
Jumlah Skor 68
Rata-rata 3,1
Kategori Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 21 November 2019

Tabel 4.19 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II


No Skor Penilaian
Aspek Yang Diamati Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca 4
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan
surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 3
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 4
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan 3
tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 3
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang 4
digunakan ( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 4
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 4
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 4
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 4
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 3
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 4
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon 3
hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 3
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 4
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang 3
dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 3
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 4
Jumlah Skor 70
Rata-rata 3,5
Kategori Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 23 November 2019
Tabel 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan III
No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian
Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 4
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca 4
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan
surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 4
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 4
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan 3
tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 3
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang 4
digunakan ( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 4
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 4
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 4
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 4
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 3
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 4
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon 3
hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 4
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 4
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang 3
dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 3
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 4
Jumlah Skor 73
Rata-rata 3,65
Kategori Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 25 November 2019

Tabel 4.21 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan IV


No Skor Penilaian
Aspek Yang Diamati Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 4
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca 4
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan
surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 4
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 4
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan 3
tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 3
7. Guru menjelaskan media pembelajara yang 4
digunakan ( media pohon angka n
)
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 4
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 4
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 4
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 4
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 4
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 4
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon 4
hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 4
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 4
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang 4
dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 4
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 4
Jumlah Skor 77
Rata-rata 3,8
Kategori Sangat Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 27 November 2019

Berdasarkan tabel diatas aktivitas guru dalam meningkatkan mengenal angka

anak melalui penggunaan media pohon angka selama Siklus II yang diamati oleh

pengamat. Guru telah mampu menerapkan pembelajaran media angka sesuai dengan

tabel di atas. Oleh karena itu tidak perlu adanya lagi lanjutan untuk Siklus selanjutnya.

2. Observasi mengenal angka Anak Siklus II

Pengamatan terhadap anak juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan

dengan pengamatan aktivitas guru selama kegiatan proses pembelajaran

menggunakan media pohon angka yaitu guru. Berikut ini adalah hasil pengamatan

peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan media pohon angka pada

Siklus II.

Tabel 4.22 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan I
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 6 50 MB
3 FH 6 50 MB
4 MZ 8 66,6 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 7 58,3 MB
7 HAS 7 58,3 MB
8 RAK 8 66,6 BSH
9 SA 6 50 MB
10 UA 7 58,3 MB
11 NH 7 58,3 MB
12 FN 7 58,3 MB
13 HKL 7 58,3 MB
14 DR 7 58,3 MB
15 FH 8 66,6 BSH
Persentase 58,85 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 21 November 2019

Tabel 4.23 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan II
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 7 58,3 MB
3 FH 6 50 MB
4 MZ 8 66,6 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 7 58,3 MB
7 HAS 7 58,3 MB
8 RAK 8 66,6 BSH
9 SA 7 58,3 MB
10 UA 8 66,6 BSH
11 NH 7 58,3 MB
12 FN 8 66,6 BSH
13 HKL 7 58,3 MB
14 DR 7 58,3 MB
15 FH 9 75 BSH
Persentase 61,62 BSH
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 23 November 2019

No Nama
Tabel 4.24 Hasil ObservasiSkor Persentasi
mengenal angka Keterangan
Anak pada Siklus II Pertemuan III
1 RF 8 66,6 BSH
2 MF 7 58,3 MB
3 FH 7 58,3 MB
4 MZ 9 75 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 8 66,6 BSH
7 HAS 8 66,6 BSH
8 RAK 9 75 BSH
9 SA 7 58,3 MB
10 UA 8 66,6 BSH
11 NH 8 66,6 BSH
12 FN 8 66,6 BSH
13 HKL 8 66,6 BSH
14 DR 8 66,6 BSH
15 FH 9 75 BSH
Persentase 66,62 BSH
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 25 November 2019

Tabel 4.25 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan IV
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 9 75 BSH
2 MF 9 75 BSH
3 FH 9 75 BSH
4 MZ 10 83,3 BSB
5 NDA 9 75 BSH
6 MAI 9 75 BSH
7 HAS 9 75 BSH
8 RAK 10 83,3 BSB
9 SA 8 66,6 BSH
10 UA 9 75 BSH
11 NH 9 75 BSH
12 FN 9 75 BSH
13 HKL 9 75 BSH
14 DR 9 75 BSH
15 FH 10 83,3 BSH
Persentasi 76,1 BSB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 27 November 2019

lus II

ebelum anak bermain media pohon angka. Berikut ini adalah hasil pengamatan unjuk kerja peningkatan mengenal angka anak
I Pertemuan I

NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI


1 RF 4 33,3 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 4 33,3 MB
4 MZ 5 41,6 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 4 33,3 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 5 46,1 MB
PRESENTASE 39,4 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 21 November 2019

Tabel 4.27 Hasil mengenal angka Anak pada Siklus I Pertemuan II


NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 5 41,6 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 5 41,6 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 7 50 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 6 50 MB
PRESENTASE 42,74 MB

Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 23 November 2019

NO
Tabel 4.28NAMA SKORAnak pada
Hasil mengenal angka PERSENTASE KATEGORI
Siklus I Pertemuan III
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 8 66,66 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 7 58,33 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 9 75 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 6 50 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 5 41,6 MB
15 FH 7 58,33 MB
PRESENTASE 50,53
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 25 November 2019
MB

Tabel 4.29 Hasil mengenal angka Anak pada Siklus I Pertemuan IV


NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 8 66,66 BSH
2 MF 8 66,66 BSH
3 FH 7 58,33 MB
4 MZ 8 66,66 BSH
5 NDA 7 58,33 MB
6 MAI 7 58,33 MB
7 HAS 7 58,33 MB
8 RAK 8 66,66 BSH
9 SA 7 58,33 MB
10 UA 9 75 BSH
11 NH 7 58,33 MB
12 FN 7 58,33 MB
13 HKL 7 58,33 MB
14 DR 7 58,33 MB
15 FH 7 58,33 MB
PRESENTASE 61,66 BSH

genal angka anak pada siklus II pertemua satu, dua, tiga, dan empat dapat dilihat bahwa dari 15 orang anak , 10 anak dikate
t dengan mencapai 61,66%

dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa peningkatan unjuk kerja anak sudah mencapai kriteria


keberhasilan. Dengan demikian tidak perlu adanya lagi lanjutan untuk Siklus

selanjutnya.

a. Refleksi

Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru selama penggunaan media pohon

angka untuk meninggkatkan mengenal angka anak, maka disimpulkan hasil refleksi

terhadap penggunaan media pohon angka pada Siklus II sudah mencapai hasil

maksimal. langkah-langkah baru yang diterapkan pada Siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.30 Hasil Temuan Dan Revisi Pada Siklus II Pertemuan I, II, III, IV
No Aktivitas Hasil Temuan Revisi
1 Aktivitas Guru Kemampuan Guru sudah Untuk meningkatkan
mampu mengkaitkan kemampuan mengenal angka
antara tema dengan anak melalui media pohon
pengalaman anak di angka di dukung dengan
kehidupan sehari-hari, meningkatkan kemampuan
Guru sudah mampu guru dalam mengelola kegiatan
mengkondisikan anak pembelajaran. Sehingga
lebih baik dan peningkatan kemampuan
pembelajaran sudah sesuai mengenal angka anak terus
dengan yang di rencanakan berkembang
di RPPH

2 Peningkatan Peningkatan kemampuan Siklus II semakin baik dan


kemampuan mengenal angka Siklus II meningkat. Serta telah
mengenal mendapatkan hasil tingkat memenuhi kriteria
keberhasilan keberhasilan.
76,1% dengan kategori Terbuti dengan adanya sistem
berkembang sangat baik kompetisi anak lebih banyak
(BSB) anak sudah mampu terlibat dalam penggunaan
mengenal angka dan media pohon angka, serta
mencocokkan lambang dengan guru memberikan
bilangan dan penjelasan mengenaai
menjumlahkan. lambang-lambang bilangan
Anak sudah bersemangat membuat anak semakin paham
saat menjawab pertanyaan dalam mengenali lambang
dari guru bilangan dan menghitung.
C. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini memaparkan hasil pada Siklus I pertemuan

satu, dua, tiga, dan empat dan Siklus II pertemuan satu, dua, tiga, dan empat. Pada

Siklus I pertemuan IV aktivitas guru mencapai 2,55% dengan kategori (Baik), Pada

Siklus pada Siklus II pertemuan IV aktivitas guru mencapai 3,85% dengan kategori

(Sangat Baik), dan peningkatan kemampuan mengenal angka pada Siklus I pertemuan

IV mencapai 50,53 % dengan kategori mulai berkembang (MB), dan pada Siklus II

pertemuan IV mencapai 76,1% dengan kategori berkembang sangat baik (BSB), dan

penilaian unjuk kerja anak pada Siklus I pertemuan IV mencapai 36,64 dengan

kategori mulai berkembang (MB), dan pada Siklus II pertemuan IV mencapai 61,66

dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH), Karena hasil penelitian setiap

pertemuan dari Siklus I dan II mengalami peningkatan sesuai dengan yang diinginkan

maka tidak perlu melanjutkan ke Siklus selanjutnya. Berikut ini pemaparan Siklus I

pertemuan satu, dua, tiga, dan empat serta Siklus II pertemuan satu, dua, tiga dan

empat.

1. Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat di TKN

Dharma Wanita Aceh Jaya pada kelompok B1 bahwa guru telah melakukan proses

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak dengan

penggunaan media pohon angka. Pada Siklus I aktivitas guru mencapai nilai rata-

rata 2,55 dengan kretiria “Baik”, sedangkan pada Siklus II aktivitas guru berhasil
mencapai nilai rata-rata 3,85dengan kreteria ” Sangat Baik”. Dapat dilihat pada

grafik di bahwah ini

Gambar 4.1 Grafik Hasil Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II
4
3.5 Siklus I Pertemuan I
3 Siklus I Pertemuan II
2.5 Siklus I Pertemuan III
2 Siklus I Pertemuan IV
1.5 Siklus II Pertemuan I2
1 Siklus II P ertemuan II
0.5 Siklus II Pertemuan III
0 Siklus II Pertemuan IV
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa media pohon angka yang

digunakan guru pada penelitian ini dapat dikatakan menunjang pembelajaran.

2. Peningkatan Mengenal Angka Anak

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelompok B1

diperoleh hasil peningkatan kemampuan mengenal angka pada anak. Hal

ini dapat dilihat pada pra tindakan, anak mendapatkan skor persentase

28,32% dengan kriteria mulai berkembang (MB), pada Siklus I meningkat

memperoleh skor persentase 50,53% dengan kriteria mulai berkembang

(MB), dan Siklus II menjadi semakin meningkat memperoleh skor

persentase 76,1% dengan kriteria berkembang sangat baik (BSB).

Pelaksanaan pembelajaran melalui media pohon angka untuk

meningkatkan mengenal angka anak selesai pada Siklus II. Peningkatan


kemampuan mengenal angka anak memiliki peningkatan dari Siklus I ke

Siklus II dapat dilihat berdasarkan tabel tersebut.

Gambar 4.2 Grafik Hasil Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka Anak pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II

12

10 Pra Tindakan
Siklus I Pertemuan I
8
Siklus I Pertemuan II

6 Siklua I Pertemuan III Siklus I Pertemuan IV Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan II Siklus II Pertemuan I
Siklus II pertemuan IV

2
0
RF MF FH MZ NDA MAI HAS RAK SA UA NH FN HKL DR

Gambar 4.3 Grafik Unjuk Kerja Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka Anak pada Siklus I dan Siklus II

10
9
8
7
6
5 SIKLUS I PERTEMUAN I SIKLUS I PERTEMUAN II SIKLUS I PERTEMUAN III SIKLUS I PERTEMUAN IV SIKLUS II PERTEMUAN I SIKLUS II PERTEMUAN II SIKL
4 SIKLUS II PERTEMUAN IV
3
2
1

0
K SA UA NH FN HKL DR FH
Berdasarkan tabel dapat dinyatakan bahwa peningkatan kemampuan

mengenal angka anak meningkat dengan baik. Hal ini dikarenakan anak diarahkan
n sesuai dengan kebutuhan anak. Mentossori dalam Sudono mengatakan bahwa ketika anak bermain, ia akan mempelajari dan

1
Anggani Sudono, Sumber Belajar dan...., h. 2
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka yang dapat dijadikan

kesimpulan dalam penelitian adalah :

1. Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus I dan Siklus II aktivitas guru

dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka dengan menggunakan

media pohon angka di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya

mengalami peningkatan dari Siklus I memperoleh skor 2,55 dengan

kategori Baik (B), dan meningkat pada Siklus II mencapai 3,85 dengan

kategori Sangat Baik (SB).

2. Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus I dan Siklus II peningkatan

kemampuan mengenal angka dengan menggunakan media pohon angka

pada anak usia 5-6 Tahun di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya

mengalami peningkatan pada Siklus I memperoleh skor 50,53% dengan

kategori Mulai Berkembang (MB), dan meningkat pada Siklus II dengan

mencapai skor 76,1% dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan

(BSH).

B. Saran

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian, maka saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut :


1. Kepada para guru di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya untuk

dapat menerapkan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan

meningkatkan mengenal angka pada anak.


bih memperhatikan proses pembelajaran yang diterapkan oleh seluruh guru, agar jika ada kesalahan atau kekeliruan guru dalam
h bervariasi dan menarik minat anak, agar proses pembelajaran yang berlangsung menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ade Siti Haryati, 2018 , “Penggunaan Media Gambar Dan Media Radio Pada
Pembelajaran Menulis Deskripsi Siswa Kelas X Sma Tunas Harapan Balaraja
Tanggerang”. Jurnal Kredo, Vol.1. No. 2 April.

Ahmad Sabri, 2005, Pendidikan Anak Sebelum Sekolah, Jakarta : Bina Jaya Press.

Ali Nugraha, dkk, 2015, Pedoman Pengelolaan Pembelajaran Kurikulum


Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Direktoran Pembinaan Pendidikan Anak
Usia Dini.

Anas Sudijono, 2006, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali.

Asmariani, 2016, “Konsep Media Pembelajaran Paud”, Jurnal Al-Afkar, Vol.5.No.1.

Depdiknas, 2007, Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di


Taman Kanak-Kanak, Jakarta : Dirjen Dikdasmen.

Diana Mutiah, 2010, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana.

Djali, Pudji Muljono, 2008, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta : PT.
Gramedia Widia Sarana.

Elisa Malapata Dan Lanny Wijayaningsih, 2019, “Meningkatkan Kemampuan


Berhitung Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Media Lumbung Hitung”, Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 3. Issue 1.

Erlina, 2018 , “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10


Melalui Media Pohon Hitung Anak Kelompok B di Tk Baptis Setia Bakti
Kota Kediri”, Jurnal PINUS, Vol. 3, No. 2.

Fitriah, Luthfiyah, 2017, Metodelogi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan


Kelas dan Studi Kasus, Sukabumi: CV Jejak.

Guslida dan Rita Kurnia, 2018, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Pekanbaru.

Hartati Sofia, 2005, Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini, (Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.

Isabella Hasiana dkk, 2017, “ Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-1-


Melalui Kartu Angka Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok A”, jurnal
WAHANA Volume 69, Nomor 2.
Isjoni, 2014, Model PembelajaranAnakUsia Dini, Bandung: Alfabeta.

Johni Dimyanti, 2013, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jakarta: Kencana.

Karim Muchtar A. dkk, 2007, Pendidikan Matematika untuk Anak Usia Dini, Jakarta
: Depdikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, Pedoman Penilaian Pembelajaran


Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Pembina Pendidikan Anak Usia Dini.

Kuswaya Kadarko, 2011, Penelitian Tindakan, Jakarta: Universitas Terbuka.

Lestari, K. W, 2011, Konsep Matematika, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan


Kebuidayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan
Informal Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

Mansur, 2006, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.

Marsitoh, 2005, Psikokologi Anak (Psikologi Perkembangan), Bandung : Mandar


Maju.

Mukhlis, 2015, Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Materi Pokok


Perbandingan Di Kelas VII SMPN Pailangga, Tesis, Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya.

Mulyasa, 2012, Manajemen PAUD, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Musfiroh Tadkirotun, 2012, Pengembangan Kecerdasan Majemuk, Tangerang :


Universitas Terbuka.

Netti Hartati, 2013 , “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1


Sampai 10 Melalui Media Pohon Bilangan Bagi Anak Tunagrahita Ringan”,
Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol.1. No.1 Januari.

Nunik primaningsih, “penggunaan media kartu angka bergambar dalam mengenal


konsep bilangan usia 5-6 tahun di tk”.

Nurdinah Hanifah, 2014, Memahami Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan


Aplikasiinya, Bandung: UPI PRESS.
Nurrahmadani dkk, 2017 , “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini
Dengan Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda
Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Endidikan Anak Usia Dini, 2(1).

Partini, 2010, Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta : Grafindo Litera
Media.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137.

Ridwan, 2010, Skala Pengukuran Variabel-variabel, Bandung: Alfabeta.

Rini, 2006, Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta: Universitas Terbuka.

Rudy Setiawan Dkk, 2017, “Alternatif Peningkatan Kreatifitas Mahasiswa


Universitas Tribhuwana Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”,
Journal Of Mathematic Education Sctence And Technology, Vol.2. No. 2,
Desember.

Rudy Setiawan Dkk, 2018, “Alternatif Peningkatan Kreativitas Mahasiswa


Universitas Tribhuwana Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”,
Jurnal Of Matcthemtics Educatrion, Sctence And Technology, Vol.2, No. 2,
Desember.

Saifuddin Anwar, 1998, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sudjana, 2005, Metode Statistik, Bandung : Tarsito

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta :


Rhineka Cipta.

Suharsimi Arikunto, 2016, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :


Rineka Cipta.

Susanto Ahmad, 2011, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam berbagai
Aspeknya, Jakarta: Kencana.

Sutrisno Hadi, 2000, Metodologi Research, ( Yoyakarta: Andi Yogyakarta, Perpus


Nasional Cetakan Ke-2.

Suyanto, 2005, Konsep Dasar Anak Usia Dini, Jakarta: Departemen Pemdidikan
Nasional.
Syaiful Bahri, dkk, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Vigostsky Dalam Megawangi, 2009, Sepuluh Angka Untuk Anak-Anak, Jakarta :


Angkasa Group.

Wahid Ibnu Zaman, 2012 , “Pembelajaran Matematika Dengan Media Pohon


Matematika Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat”, Jurnal Forum
Komunikasi Ilmiah Dan Ekspresi Kreatif Ilmu Pendidikan, Vol. 14. No. 2,
Oktober.

Wahyu Purwasih, 2018 , “Teknik Penilaian Unjuk Kerja Dan Cacatan Anekdot
Sebagai Upaya Pemantauan Perkembangan Anak Di Paud Aisyiyah Cabang
Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah”, Jurnal Warna Vol. 2. No. 2, Desember.

Wina Sanjaya, 2011, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Media Group.

Yudha M Saputra Dan Rudyanto, 2005, Pembelajaran Kooperatif Untuk


Meningkatkan Keterampilan Anak Tk, Jakarta : Depdiknas : Dikti Direktorat.

Yuliana Nurani Sujiono, 2009, Metode Pengembangan Kognitif, Jakarta :


Universitas Terbuka.
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FTK UIN AR-RAHIRY BANGA ACEH
NOMOR: 2533/Un.08/FTK/Kp.ay.s/o2/2Ozo
TENTANG:
NGKATAN PEMBIMBING SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
GEKAN FTK UIN AR-RANIRY BAHDA ACEH
a. bahwa untuk kelancaran bimbingan skripsi dan ujian munaqasyah mahasiswa pada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh maka dipanclang perlu
Menunjuk pembimbing Skripsi tersebut yang dituangkan dalam Surat Keputusan Qekan.
b. bahwa sauelara yang tersebut namanya dalam Surat Keputusan ini dipandang cakap
aan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai pembimbing skripsi.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional:


2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Presides Nomor 74 Tahun 2012, tentang Perubahan atas peraturan
pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang pengelolaan keua e«I”I dan Layanan
Umum;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014, tentang penyelenggaraan Pendidikan Tinsgi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
6. Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2013. tentang perubahan Instituei Agama islam
negeri Ar-Raniry Banda Aceh Menjadi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh:
7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 12 Tahun 2014, tentang Organisasi & Tata Kerja
UIN Ar-Raniry Banda Aceh;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2015. tentang Statuta UIN Ar-Raniry Banda
Aceh;
9. Keputusan Menteri Agama Nomor 492 Tahun 2003. tentane Pendelegasian Wewenang
Pengakatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS di Lingkungan Depag RI;
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 2e3/xmx.o5/2011. tentans m I’1e tapan istituei agama
islam Negeri UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada Kementerian Agama sebagai lnstansi
Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Badan Layanan Umum;
11. Surat Keputusan Rektor UIN Ar-Raniry Nomor 01 Tahun 2016. Tentang Pendelegaeian
Weweneng Kepada Dekan dan Direktur Pascasarjana di Lingkungan UIN Ar-Raniry
Banda Aceh;
Surat Sidang/Seminar Proposal Skripsi Prodi Pendidikan Islam Anak Ueia Dini FTK UIN Ar-
Raniry Banua Aceh Tanggal : 15 Mei 2019

MEMUTUSKAN

Menunjukkan Saudara
1. Dra. Jamaliah Hasballah. MA Sebagai Pembimbing Pertema
2. Rafidhah Hanum, M. Pd Sebagai Pembimbing Kedua
Untuk membimbing Skripsi
Nama Eli Suriana
NIM 150210009
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Judul Skripsi Penggunaan Media Pohon Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan
Mengenai Angka Pada Anak Usla 5-6 Tahun di TK Negeri Dharma
Wanita Teunom Aceh Jaya.
*Pemoiayaan honorarium pembimbing pertame dan kedua tersebut di ataa dibebankan pada
DIPA Ultd Ar-Raniry Banda Aceh Tahun 2O20 No. 025.04.2.423925/2020 Tanggal 12
November 2019;

Surat Keputusan ini berlaku sampai akhir Semester Ganjil Tahun 2019/2020

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkaan dengan ketentuan bahwa segala
sesuatu akan dirubah dan diperbaiki kemball sebagaimana mestinya, apabila kemudian hari
temyata terdapat kekeliruan dalam surat Keputusan ini.

Ditetapkan di
Pada Banda Aceh
tanggal An. 2J Februari 2020
debtor i
Det'
KEMHlstTERIAN AGAMA REPUBLIK INOONESIA
umvmzsrras znne wcszu a+t-RAmJtv aAfvoa Ac
PTAS TAILBIVAI4 DAN ÂCEOQRUAN
Al. Swikh Abdur Rauf opchna Darussalam Bouts Aceh, 23 I I I Tctpxs . t06Sl)75Sl4Z3. Fax (tfl5S1}75S3O2O
ffg-iryw dLarnan

N‹xrx›r : B-15689Mn.08/FTK.1/Tt_fXr1£¥Z019 Banda.Acoh, 31 Oktober ZO19

Hal : Morton Izin Untuk Menpumpul Dam


Penyusun Skripsi

KepadaYm.

Tempat

Dekan Fakuhas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Darussatam Banda Aceh
dengan ini memohon kiranya saudara memberi izin dan bantuan kepada.

Nama : ELI SURIAHA


NIM 150210009
Prodi / Jurusan : Pendidikan Islam Anal Usia
Dini Semester : lx
Fakultas : Yarbiyah dan •eguruan UIM Ar-Raniry
AIamat : Jln Lingkar Kampus UIN, Rukoh Lr Serumpun hlo 19C.
SyTah Kuala

Untuk mengurnpufkan data pada:


TK Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
Dalam rangka menyusun Skripsi sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada
i"akultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Al-Raniry yang berjudul:
Pdnggunaan. ,§0edia Pohon Hitung untuk Meningkatkan Kemampuan Meoge¥sal
Aogka pada ânak Usia 5-6 Tahun di TK Dharma Wanita , Teunom Aceh Jaya
De‹1»kianlah harapan kam atas bantuan dan keizinan serta kerja sama yang ba k kami
ucapkan terima kasih.

An, Dekan.
idang Akademik
e
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA
KECAMATAN TEUNOM, KABUPATEN ACEH JAYA
Model Kelompok

Semester /Bulan /Minggu Ke- : I / November / 3


Hari/Tanggal : Rabu / 6 November 2019
Kelompok/Usia : TK B/5-6 Tahun
Tema/Sub tema/ : Binatang / Binatang Air / Ikan
Pertemuan/Siklus I/I
Materi : 1. Surah Al-Fatihah
2. Surah An-Nas
3. Surah Al-Ikhlas
4. Surah Al-Kausar
5. Mengenalkan lambang bilangan dari 1-10
6. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
7. Mencocokkan lambang bilangan dengan angka
8. Media pohon angka
9. Ikan karunia Allah
10. Dimana ikan tinggal
11. Bagaimana ciri-ciri ikan
12. Apa manfaat ikan
13. Dengan apa ikan bernafas
14. Apa warna telur ikan

Alat/Sumber Belajar : 1. Kertas Hvs, pensil, gambar ikan, kelereng, dan


gunting, lem fox
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1, 1.2, 2.2, 2.13, 2.1, 3.4, 4.4, 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.8,
4.8, 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.9, 3.14, 4.14, 2.13, 3.10,
4.10, 3.12, 4.10, 3.10, 4.10, 3.12, 4.12, 2.4, 3.15,
4.15.
Tujuan : 1. Anak terbiasa mensyukuri diri sendiri ciptaan
Allah
2. Anak terbiasa berdoa sebelum dan sesudah
makan
3. Anak terbiasa memberi salam dan mengikuti
aturan kelas
4. Anak terbiasa bersikap tanggung jawab
5. Anak mampu menyebutkan tentang ikan
6. Anak mampu menjawab pertayaan terkait cerita
yang dibacakan
7. Anak mampu menyanyikan lagu
- Langkah-Langkah Kegiatan
- Tahap - Nama Kegiatan - Kegiatan - Keterangan
Pembelajaran
- Persiapan Pendidik menyiapkan lingkungan dan
alat/bahan belajar bagi anak.
- Pembukaan - Kegiatan awal - Penyambutan kegiatan pagi (senam, - Transisi
(80 menit) (35menit) barisberbaris, bersajakbersama, dsb)

- Kegiatan - Salam dan SelawatNabi.


berkumpul(Ke - SOP Berdoa (doa selamat dunia dan
giatan akhirat, doa kepada kedua orang tua,
berkumpul dan doa belajar)
dalam - Membaca dan mengulang surah Al-
kelompok Fatihah, An-Nas dan Al-Ikhlas
besar, 45 - Berdoa sebelum belajar.
menit) - Menggunakan kata:tolong,
terimakasih, dan maaf dalam setiap
kesempatan yang tepat.
- Menggunakan kata: Alhamdulillah,
Subhanallah, Astagfirullah, dan
Allahu Akbar dalam setiap
kesempatan yang tepat.
- Rencana kegiatan hari ini.
- Mengenalkan kegiatan dan aturan
yang digunakan saat bermain.
- Inti (80 mnt) Kegiatan inti - Anak mengamati bahan-bahan yang
(80 menit) akan digunakan untuk bermain.
- Ada empat kelompok:
- Kelompok 1: mengenal angka
dengan jumlah huruf “ikan” dengan
menggunakan media pohon angka
- Kelompok 2: mencocokkan angka
dengan jumlah sisik ikan dengan
menggunakan media pohon angka
- Kelompok 3: menyebutkan huruf sate
ikan dengan menggunakan media
pohon angka
- Kelompok pengaman: bermain peran
jual beli ikan.
- Bagi anak yang sudah selesai
mengerjakan satu kelompok bahan
baru boleh mengerjakan kegiatan
dikelompok bahan yang lainnya.
Istirahat(40 - Istirahat - Cuci tangan, minum, dan makan
menit) (makan sehat) makanan yang bergizi
(40 menit)
- Penutup (45 - Kegiatan akhir Recalling:
menit) (45 menit) - Merapikan mainan
- Diskusi tentang perasaan diri selama
melakukan kegiatan bermain
- Berdiskusi tentang anak yang
tidak mau bermain sesuai dengan
aturan
- Menceritakan pengalaman saat
bermain
- Penguatan pengetahuan yang
didapat anak
- Diskusi tentang kegiatan satu hari
- Menyampaikan kegiatan yang
akan dilakukan esok hari
- Kegiatan penenangan berupa:
lagu dan cerita pendek.
- Berdoa dan salam.

Mengetahui, Padang Kleng, November 2019


Guru kelas Peneliti

MARIATON, A.Md Eli Suriana


Nip.196210292007012003 150210009
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA
KECAMATAN TEUNOM, KABUPATEN ACEH JAYA
Model Kelompok

Semester /Bulan /Minggu Ke- : I / November / 4


Hari/Tanggal : Kamis / 21 November 2019
Kelompok/Usia : TK B/5-6 Tahun
Tema/Sub tema/ Sub-sub tema : Binatang / Binatang Darat / Kuda
Pertemuan/Siklus I/I
Materi : 1. Surah Al-Fatihah
2. Surah An-Nas
3. Surah Al-Ikhlas
4. Surah Al-Kausar
5. Mengenalkan lambang bilangan dari 1-10
6. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
7. Mencocokkan lambang bilangan dengan angka
8. Media pohon angka
9. Ikan karunia Allah
10. Dimana ikan tinggal
11. Bagaimana ciri-ciri ikan
12. Apa manfaat ikan
13. Dengan apa ikan bernafas
14. Apa warna telur ikan

Alat/Sumber Belajar : 1. Kertas Hvs, pensil, gambar kuda, ampas kelapa,


dan gunting, lem fox,
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1, 1.2, 2.2, 2.13, 2.1, 3.4, 4.4, 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.8,
4.8, 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.9, 3.14, 4.14, 2.13, 3.10,
4.10, 3.12, 4.10, 3.10, 4.10, 3.12, 4.12, 2.4, 3.15,
4.15.
Tujuan : 1. Anak terbiasa mensyukuri diri sendiri ciptaan
Allah
2. Anak terbiasa berdoa sebelum dan sesudah
makan
3. Anak terbiasa memberi salam dan mengikuti
aturan kelas
4. Anak terbiasa bersikap tanggung jawab
5. Anak mampu menyebutkan tentang ikan
6. Anak mampu menjawab pertayaan terkait cerita
yang dibacakan
7. Anak mampu menyanyikan lagu
- Langkah-Langkah Kegiatan
- Tahap - Nama Kegiatan - Kegiatan - Keterangan
Pembelajaran
- Persiapan Pendidik menyiapkan lingkungan dan
alat/bahan belajar bagi anak.
- Pembukaan - Kegiatan awal - Penyambutan kegiatan pagi (senam, - Transisi
(80 menit) (35menit) barisberbaris, bersajakbersama, dsb)

- Kegiatan - Salam dan SelawatNabi.


berkumpul(Ke - SOP Berdoa (doa selamat dunia dan
giatan akhirat, doa kepada kedua orang tua,
berkumpul dan doa belajar)
dalam - Membaca dan mengulang surah Al-
kelompok Fatihah, An-Nas dan Al-Ikhlas
besar, 45 - Berdoa sebelum belajar.
menit) - Menggunakan kata:tolong,
terimakasih, dan maaf dalam setiap
kesempatan yang tepat.
- Menggunakan kata: Alhamdulillah,
Subhanallah, Astagfirullah, dan
Allahu Akbar dalam setiap
kesempatan yang tepat.
- Rencana kegiatan hari ini.
- Mengenalkan kegiatan dan aturan
yang digunakan saat bermain.
- Inti (80 mnt) Kegiataninti - Anak mengamati bahan-bahan yang
(80 menit) akan digunakan untuk bermain.
- Ada empat kelompok:
- Kelompok 1: mencocokkan angka
dadu media pohona angka dengan
gambar kuda
- Kelompok 2: menyebutkan jumlah
jejak kuda dengan menggunakan
media pohon angka
- Kelompok 3: menyebutkan jumlah
kuda dengan menggunakan media
pohon angka
- Kelompok pengaman: menyebutkan
jumlah ekor dan kaki kuda dengan
menggunakan media pohon angka
- Bagi anak yang sudah selesai
mengerjakan satu kelompok bahan
baru boleh mengerjakan kegiatan
dikelompok bahan yang lainnya.
Istirahat(40 - Istirahat - Cuci tangan, minum, dan makan
menit) (makan sehat) makanan yang bergizi
(40 menit)
- Penutup (45 - Kegiatan akhir Recalling:
menit) (45 menit) - Merapikan mainan
- Diskusi tentang perasaan diri selama
melakukan kegiatan bermain
- Berdiskusi tentang anak yang tidak
mau bermain sesuai dengan aturan
- Menceritakan pengalaman saat
bermain
- Penguatan pengetahuan yang
didapat anak
- Diskusi tentang kegiatan satu hari
- Menyampaikan kegiatan yang
akan dilakukan esok hari
- Kegiatan penenangan berupa:
lagu dan cerita pendek.
- Berdoa dan salam.

Mengetahui, Padang Kleng, November 2019


Guru kelas Peneliti

MARIATON, A.Md Eli Suriana


Nip.196210292007012003 150210009
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA ANAK DENGAN
PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA

Nama Sekolah : ……………………………….


Semester/Bulan : ……………………………….
Hari/Tanggal : ……………………………….
Tema : ……………………………….
Sub Tema/Sub-Sub Tema : ……………………………….
Kelompok Usia : ……………………………….
Siklus : ……………………………….
Nama Anak : ……………………………….

A. Berilah Tanda Cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:

Keterangan:
1 = BB : Belum Berkembang
2 = MB : Mulai Berkembang
3 = BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4 = BSB : Berkembang Sangat Baik

No Indikator Aspek yang Skor


dikembangkan
1. Menyebutkan lambang Anak belum mampu
bilangan 1-10 menyebutkan semua
bilangan 1-10
1

Anak mampu menyebutkan


semua angka 1-10 namun
2
tidak mengenali lambang
bilangan
Anak mampu menyebutkan
semua lambang bilangan 1-
10 tapi belum tepat secara
sempurna 3

Anak mampu menyebutkan


semua angka 1-10 dengan
4
tepat dan sempurna

2. Menggunakan lambang Anak belum mampu


bilangan untuk menggunakan lambang
1
mengenal angka bilangan untuk mengenal
menggunakan media angka
pohon angka
Anak mampu menggunakan
lambang bilang untuk
mengenal angka namun
tidak mengenali lambang 2
bilangan
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
mengenal angka secara tepat
dengan bantuan guru

3
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
mengenal angka secara tepat
tanpa bantuan guru

4
3. Mencocokkan angka Anak belum mampu
dengan lambang menghubungkan/mencocok
1
bilangan kan lambang bilangan
dengan angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka tapi anak
tidak mengenali lambang
bilangan yang ada pada 2
angka.
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka namun masih
butuh waktu yang lama
dalam mencari angka 3

Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka yang ada di 4
media pohon angka secara
cepat dan tepat.

Padang Kleng, November 2019


Peneliti,

Eli Suriana
NIM. 150210009
LEMBAR OBSERVASI
KEMAMPUAN GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA PADA
ANAK USIA 5-6 TAHUN

Nama Sekolah : ……………………………….

Nama Guru : ……………………………….

Observer : ……………………………….

Tema : ……………………………….

Hari/ Tanggal Pembelajaran : ……………………………….

A. Berilah Tanda Cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:

Keterangan:
Skor 1 = Kurang Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup Skor 4 = Sangat Baik

No
Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam)
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak
membaca doa sebelum belajar, doa sehari
hari-hari serta hafalan surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan
tanya jawab tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran
sesuai dengan tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di
papan tulis
7. Guru menjelaskan media pembelajaran
yang digunakan ( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain.
9. Guru melakukan pengamatan terhadap
kinerja anak
10. Guru membimbing/ membantu anak yang
masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa
sentra sesuai dengan tema dan media pohon
angka
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran
13. Guru menunjukkan media sesuai tema
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai
dengan tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain
media pohon angka
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung
jawab membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling
18. Guru memberikan kesimpulan tentang
kegiatan yang dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak untuk berdoa sebelum
pulang
20. Guru memberi salam

Padang Kleng, November 2019


Pengamat,

Mariaton, A. Md
Nip. 196210292007012003
LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA ANAK UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA DENGAN
PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA

Nama Sekolah : ……………………………….


Semester/Bulan : ……………………………….
Hari/Tanggal : ……………………………….
Kelompok Usia : ……………………………….
Siklus : ……………………………….
Nama Anak : ……………………………….

A. Berilah Tanda Cheklist(√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:

Keterangan:
1 = BB : Belum Berkembang
2 = MB : Mulai Berkembang
3 = BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4 = BSB : Berkembang Sangat Baik

No Aspek yang Dinilai Keterangan penilaian


1 2 3 4
1. Menyebutkan Anak belum mampu
lambang bilangan 1- menyebutkan semua
10 bilangan 1-10

Anak mampu menyebutkan


semua angka 1-10 namun
tidak mengenali lambang
bilangan
Anak mampu menyebutkan
semua lambang bilangan 1-
10 tapi belum tepat secara
sempurna
Anak mampu menyebutkan
semua angka 1-10 dengan
tepat dan sempurna
2. Menggunakan Anak belum mampu
lambang bilangan menggunakan lambang
untuk mengenal bilangan untuk mengenal
angka menggunakan angka
media pohon angka
Anak mampu menggunakan
lambang bilang untuk
mengenal angka namun
tidak mengenali lambang
bilangan
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
mengenal angka secara
tepat dengan bantuan guru

Anak mampu menggunakan


lambang bilangan untuk
mengenal angka secara
tepat tanpa bantuan guru

3. Mencocokkan angka Anak belum mampu


dengan lambang menghubungkan/mencocok
bilangan kan lambang bilangan
dengan angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka tapi anak
tidak mengenali lambang
bilangan yang ada pada
angka.
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka namun masih
butuh waktu yang lama
dalam mencari angka

Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka yang ada di
media pohon angka secara
cepat dan tepat.
Foto Dokumentasi

menjelaskan tahapan bermain media pohon angka

memberi contoh cara bermain media pohon angka


Guru membantu anak yang mengalami kesulitan dan membimbing anak

Anda mungkin juga menyukai