SKRIPSI
DiajukanOleh
ELI SURIANA
NIM. 150210009
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
SKRIPSI
O)eb:
ELI SURIANA
NIM.150210009
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Islam AnakUsiaoini
Disetujui oleh:
JamaliahBa ballah
Rafidbah Hanuoi XC Pd
NIP.1960100619920320il1 N&. 2fD30J8903
PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
ut'rrux MENTNGKATKAN KEMAMPnnrs xcnoENAL ANcnn
PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI DHARMA WANITA
TEUNOM ACEH JAYA
SKRIPSI
Sekretaris.
Ketua,
Eli Suriana
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Serta para sahabat, para tabi’indan para penerus generasi Islam yang telah
menerangi alam.
TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya”. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Prodi Pendidikan Islam
Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Banda Aceh.
penulisan karya tulis ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah
vi
1. Ibu Dra. Jamaliah Hasballah, MA selaku pembimbing pertama dan kepada ibu
2. Ibu Dra. Aisyah Idris, M. Ag selaku Penasehat Akademik (PA) yang telah
Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini dan kepada seluruh dosen dan staf
4. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry Banda Aceh, Dr. Muslim Razali, M. Ag beserta stafnya yang telah
membantu penulis.
5. Ibu Erlinawisma, S. Pd selaku kepala sekolah TKN Dharma Wanita dan Ibu
telah banyak membantu peneliti dan member izin kepada penulis untuk
Akhir kata penulis mengharapkan semoga karya tulis ini dapat menjadi salah
satu sumber informasi bagi yang membacanya. Tak ada sesuatu yang sempurna,
vii
demikian juga dengan karya tulis ini, oleh karena itu kekurangan pada skripsi ini
Eli Suriana
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................5
E. Definisi Operasional.......................................................................................6
F. Penelitian Relevan..........................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Anak Usia Dini.............................................................................9
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini....................................................9
2. Tahapan Aspek Perkembangan Kognitif Pada
Anak Usia Dini......................................................................................10
B. Media Pohon Angka......................................................................................11
1. Pengertian Media Pohon Angka.............................................................11
2. Manfaat Media Pohon Angka.................................................................13
3. Cara Membuat Media Pohon Angka......................................................15
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Pohon Angka..................................16
C. Kemampuan Mengenal Angka......................................................................17
1. Pengertian Mengenal Angka pada Anak Usia Dini................................17
2. Prinsip-Prinsip Mengenal Angka pada Anak Usia Dini.........................18
3. Tahapan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini...................................21
4. Tujuan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini......................................22
5. Indikator Mengenal Angka pada Anak Usia Dini..................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian....................................................................................27
B. Subjek Penelitian..........................................................................................32
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian.......................................................33
i
D. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39
F. Teknik analisis Data .................................................................................. 33
G. Pedoman Penulisan ................................................................................... 44
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN
Deskripsi lokasi penelitian45
Pelaksanaan Penelitian47
Deskripsi hasil penelitian48
Pembahasan86
BAB V : PENUTUP
Simpulan92
Saran93
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang khas, unik, dan memiliki karakteristik
tersendiri yang sesuai dengan tahapan usianya. Anak usia 4-6 tahun merupakan
bagian dari anak usia dini yang secara terminology disebut sebagai anak usia
prasekolah. Para ahli menyatakan bahwa usia dini merupakan masa golden age,
50%. Masa ini merupakan tempo untuk meletakkan dasar pertama dalam
Konsep bilangan atau angka sangat penting untuk dikuasai oleh anak, dalam
konsep bilangan dan angka. Pengenalan bilangan sangat penting untuk merangsang
1
Isjoni, Model PembelajaranAnakUsia Dini, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.19.
2
Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 74.
1
2
dinyatakan dengan angka. Angka-angka itu bersifat abstrak jika dibandingkan dengan
benda konkrit.3 Pengenalan konsep bilangan tidak terlepas dari pengenalan konsep
beberapa jumlah suatu benda dan lambang angka. Pembelajaran di Taman Kanak-
Menurut Copley, angka adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri
dari bilangan-bilangan. Sebagai contoh angka 10, dapat ditulis dengan 2 buah angka yaitu
angka 1 dan angka 0. Dalam pengenalan konsep angka ini tidak terlepas konsep angka-angka.
Pengenalan konsep angka melibatkan pemikiran tentang beberapa jumlah suatu benda atau
beberapa banyak benda. Pengenalan konsep angka ini pada akhirnya akan memberikan bekal
awal kepada anak untuk mempelajari operasi penjumlahan.4
bilangan dan keselarasan bilangan satu lawan satu menjadi solid bagi anak-anak.
Mengenalkan konsep bilangan atau angka kepada anak TK memang sedikit sulit. Hal
ini dikarenakan konsep bilangan sifatnya abstrak dan anak TK belum bisa berpikir
abstrak melainkan mereka berpikir secara kongkrit. Oleh karena itu dalam dalam
mengenal konsep bilangan atau angka bagi anak, tidak hanya menggunakan tampilan
bahasa lisan saja tetapi harus diiringi dengan tampilan model atau benda mainan
3
Netti Hartati, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1 Sampai 10 Melalui
Media Pohon Bilangan Bagi Anak Tunagrahita Ringan”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol.1.
No.1 Januari 2013. h. 490.
4
Karim Muchtar A. dkk, Pendidikan Matematika untuk Anak Usia Dini, ( Jakarta :
Depdikbud, 2007), h. 17.
atau angka.5 Media pohon angka adalah media yang terdiri dari pohon sebagai
angka pada anak, karena didalam media pohon angka banyak mengandung unsur
pembelajaran yang menarik perhatian anak dari gambar bentuk pohonnya dan batang
anak harus menggunakan media semenarik mungkin dan membuat anak tidak merasa
bosan untuk tidak ingin belajar. Akan tetapi dengan media pohon angka ini
membantu dan mempermudah anak mengenal lambang bilangan dan lebih cepat
satu cara yang digunakan mengenal angka untuk anak usia dini dengan
menggunakan media pohon angka, karena media pohon angka bertujuan merangsang
Hal ini sejalan dengan observasi awal yang sudah dilakukan oleh peneliti di
Dharma Wanita merupakan salah satu lembaga pendidikan formal bagi anak usia
dini. Pelajaran mengenal angka merupakan salah satu dari materi yang diajarkan di
5
Nunik primaningsih, “penggunaan media kartu angka bergambar dalam mengenal konsep
bilangan usia 5-6 tahun di tk”, h. 70.
6
Rudy Setiawan Dkk, “Alternatif Peningkatan Kreativitas Mahasiswa Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”, Jurnal Of Matcthemtics Educatrion,
Sctence And Technology, Vol.2, No. 2, Desember 2018. h. 191
sekolah tersebut. Pada observasi awal peneliti menemukan bahwa dalam proses
pembelajaran yang berlangsung anak belum mampu mengenal benda dari 1-10,
sebagian anak belum mengenal konsep bilangan, dan anak belum mengenal lambang-
lambang bilangan. Agar pembelajaran mengenal angka pada anak usia dini mudah
dipahami dan diingat, maka perlu adanya suatu media pembelajaran yang dapat
menunjang kemampuan mengenal angka pada anak usia dini, salah satu nya adalah
media pohon angka.7 Berdasarkan permasalahan diatas maka dari itu penulis tertarik
Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Negeri Dharma
B. Rumusan Masalah
melauli media pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma
angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma Wanita Teunom Aceh
Jaya?
7
Erlina, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui Media
Pohon Hitung Anak Kelompok B di Tk Baptis Setia Bakti Kota Kediri”, Jurnal PINUS, Vol. 3, No. 2,
2018. h. 75.
C. Tujuan Penelitian
mengenal angka melalui media pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK
pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma Wanita
D. Manfaat Penelitian
kemampuan mengenal angka pada anak diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:
1. Manfaat teoritis
Manfaat bagi guru dalam penelitian ini diharapkan agar dapat membantu guru
menambah wawasan dan mendorong guru agar selalu menciptakan media yang
kreatif.
perkembangan anak.
2. Manfaat praktis
yang diharapkan.
E. Definisi Operasional
proses belajar mengajar. Media mempunyai arti yang cukup penting karena dengan
kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
Media pohon angka merupakan sebuah media sekaligus menjadi alat bermain
bagi anak melalui permainan anak dapat mengenal dan memperoleh pengalaman baru
2. Mengenal angka
Bilangan dan angka adalah dua hal yang berbeda. Bilangan mewakili banyaknya
suatu benda, simbol atapun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan disebut sebagai lambang bilangan atau angka. Sedangkan angka adalah
suatu lamabang tertulis sebagai anggota dari sutau sistem perhitungan dan
pengukuran.10
Anak usia 5-6 tahun merupakan kelompok anak yang berada dalam proses
8
Ade Siti Haryati, “Penggunaan Media Gambar Dan Media Radio Pada Pembelajaran
Menulis Deskripsi Siswa Kelas X Sma Tunas Harapan Balaraja Tanggerang”. Jurnal Kredo, Vol.1.
No. 2 April 2018. h. 18.
9
Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 71.
10
Isabella Hasiana dkk, “ Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-1- Melalui Kartu
Angka Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok A”, jurnal WAHANA Volume 69, Nomor 2, 2, 2017. h.
63
emosional, fisik motorik dan seni. Anak usia 5-6 tahun merupakan anak yang sudah
gambar.
F. Penelitian Relevan
Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Unta Pontianak, peneliti memilih media kartu
2. Penelitian yang dilakukan oleh Isabella Hasiana dkk, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, peneliti memilih media
kartu angka untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak usia.
Yang membedakan Penelitian Isabella dengan Penelitian ini yaitu media yang
design.12
11
Nunik primaningsih, “penggunaan media kartu angka bergambar dalam mengenal konsep
bilangan usia 5-6 tahun di tk”, h. 2.
12
Isabella Hasiana dkk, “ Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-1- Melalui Kartu
Angka Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok A”, jurnal WAHANA Volume 69, Nomor 2, 2, 2017. h.
63
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrahmadani dkk, Jurusan Pendidikan Guru
Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
hon angka untuk memperkenalkan bilangan untuk anak. Yang membedakan Penelitian Nurrahmadani dengan penelitian ini ya
13
Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 70.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
menempati kedudukan sebagai masa “golden age” dan sangat strategis dalam
pengembangan sumber daya manusia. Menurut jamilah rentang usia anak dari lahir
sampai usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan
dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang pada usia
kepada anak untuk mengembangkan diri sesuai bakat dan kemampuan anak, serta
Kegiatan mengenal angka dilakukan dengan menggunakan media yang menarik atau
_
1
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 6.
10
11
untuk anak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak dapat membilang dengan
pengetahuan tentang apa yang dilihat, didengar, dirasa, diraba, dan dicium melalui
panca indra yang dimilikinya. Kognitif adalah proses pemikiran yang terjadi didalam
Usia 4-6 tahun yaitu masa anak mengenal angka, dalam tahap ini anak mulai
Menurut piaget semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama
yaitu melalui empat tahapan: (1) Sensori-motor, (2) Pre-oprasional, (3) Konkret-
operasional, dan (4) Formal operasional.5 Dari penjelasan Piaget dapat disimpulkan
_
2
Lestari, K. W. Konsep Matematika, (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebuidayaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Ank Usia Dini Nonformal dan Informal, Direktorat Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini, 2011), h. 34.
3
Rini, Psikologi Perkembangan Anak, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2006), h.34.
4
Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam berbagai Aspeknya.
perkembangan kognitif. Masa anak usia dini masuk ke dalam tahap pre-operasional.
Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2-7 atau 8 tahun ciri pokok perkembangan
pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda dan mulai
berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap intuitif adalah umur 4-8 tahun, anak
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium,
media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran, karena media
Dengan adanya media pohon angka anak lebih meningkatkan kognitif mengenal
angka dan mampu berpikir dengan menggunakan lambang bilangan. Media Pohon
Angka adalah sebuah media sekaligus menjadi alat bermain bagi anak melalui
permainan anak dapat mengetahui banyak hal. Mereka dapat mengenal angka dan
kelengkapan seperti asesorisnya, bisa berupa buah, bunga atau pohon dengan
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka. Media pohon angka yang
dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai
pndidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik yang
berasal dari lingkungan sekitar (alam) maupun yang dapat dibuat (dibeli).
diberikan dikelas, terutama dalam latihan-latihan soal yang diberikan. Selama ini
soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dapat dikategorikan: (1) menentukan
justru jawaban sudah diberikan dan anak diminta untuk mengkonstruksi soalnya. Soal
yang jawabannya tidak tunggal dan anak diminta untuk mencari semua jawaban yang
mungkin. Sebagai contohnya, ketika membahas materi operasi hitung pada bilangan
bulat, soal yang biasanya diberikan didalam kelas adalah mencari hasil dari operasi
yang diberikan7
gambar pohon. Pohon angka terdiri dari bagian batang, dan daun. Daun berperan
_
7
Wahid Ibnu Zaman, “Pembelajaran Matematika Dengan Media Pohon Matematika Pada
Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat”, Jurnal Forum Komunikasi Ilmiah Dan Ekspresi Kreatif Ilmu
Pendidikan, Vol. 14. No. 2, Oktober 2012. h. 240.
sebagai materi utama, batang berisi jawaban, dan daun berisi masalah-masalah dari
benda, melatih kreativitas, motorik halus dan emosi.9 Manfaat media pohon angka
kreativitas, motorik halus dan emosi. Media selain digunakan untuk mengantarkan
Dapat disimpulkan bahwa media sangat penting dalam proses belajar mengajar yang
dapat mengantarkan anak kepada tujuan pendidikan. Banyak manfaat yang diperoleh
dalam media pohon angka antara lain yaitu: mengenal konsep bilangan, mengenal
bentuk dan warna dari media pohon angka, dan meningkatkan kemampuan berfikir.11
a. Mengenal konsep bilangan, cara berpikir anak bersifat memusat kan masih kaku,
bilangan di dalam media pohon angka tersebut, anak lebih bersemangat dan
_
8
Rudy Setiawan Dkk, “Alternatif Peningkatan Kreatifitas Mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”, Journal Of Mathematic Education Sctence And
Technology, Vol.2. No. 2, Desember 2017. h .91.
9
Erlina, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui Media
Pohon Hitung Anak Kelompok B di Tk Baptis Setia Bakti Kota Kediri”, Jurnal PINUS, Vol. 3, No. 2,
2018. h. 75.
10
Guslida dan Rita Kurnia, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Pekanbaru, 2018), h. 180.
11
Nurrahmadani ddk, “Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka di TK Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Anak Usia Dini 2(1) : Mei 2017, h. 71.
menyenangkan dalam mengenal lambang bilangan. Menurut suyanto angka 1
mulanya tidak tahu akan hal itu. Oleh karena itu anak perlu dilatih untuk
b. Mengenal bentuk dan warna dari media pohon angka, dengan adanya pengenalan
warna, bentuk dan simbol pada anak, dengan mudahnya anak mengerti dasar-
Cara dalam membuat media pohon angka sangatlah mudah dan sederhana,
serta bahan yang digunakan pun sangat mudah untuk didapatkan tetapi menarik untuk
digunakan dalam proses pembelajaran dan mudah untuk dimainkan untuk anak-anak.
Berikut ini merupakan bahan dan alat untuk membuat media pohon angka:
1) Karton tebal
2) Kain flanel
3) Kancing baju
4) Lem lilin
5) Gunting
6) Dadu
7) Kertas warna
1) Potong kain flanel sesuai bentuk dan ukuran pohon yang akan dibuat
yang bagus.
5) Potong kertas warna serta menulis angka untuk jawaban, dan menulis
Kelebihan dari media pohon angka ini yaitu benda kongkrit akan lebih
lambang bilangan yang menarik dapat membangkitkan minat belajar anak serta
mempelajari konsep angka dan penjumlahan, media pohon angka ini terdiri dari daun
dan batang pohon yang telah tertempel diatas karton tebal. Adapun kelemahan dari
media pohon angka ini yaitu kurang praktis dibawa-bawa karena bentuk media pohon
angka yang lebih besar dibandingkan media yang lainya, membutuhkan ketelitian
dari pembawaan dan latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya
_
12
Elisa Malapata Dan Lanny Wijayaningsih, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia
4-5 Tahun Melalui Media Lumbung Hitung”, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 3. Issue 1
(2019). h.285.
pembawaan dan juga latihan yang mendukung individu dalam menyelesaikan
tugasnya.
keseimbangan.
menggunakan cara-cara yang disesuaikan dengan usia dan tahapan berpikirnya. Anak
yang sudah mengenal konsep bilangan diharapkan mampu memahami konsep pada
jenjang berikutnya. Menurut Tadkirotun angka atau bilangan adalah lambang atau
simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Bilangan banyak
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun denikian, bilangan yang ditemui anak-
_
13
Musfiroh Tadkirotun, Pengembangan Kecerdasan Majemuk, (Tangerang : Universitas
Terbuka, 2012). h. 45.
dilakukan dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secara bertahap dalam
jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk membantu
Angka 1 sampai 10 ini adalah angka pertama yang digunakan seluruh manusia
ketika masa anak sebelum mengenal mengenal bilangan lain yang lebih besar. Angka
1-10 ini adalah pendidikan pengenalan angka diawal. 14 Pada masa ini terjadi
perkembangan fisik yang sangat pesat. Bilangan angka merupakan suatu konsep
tentang bilangan angka 1-10 sebagi angka pemula yang terdapat unsur-unsur penting
seperti nama, urutan, bilangan dan jumlah. Menurut Departemen Pendidikan Nasional
atau demontrasi sebagai suatu pendekatan secara ilmiah atau logis dengan tetap
bermaian dan aktivitas yang bersifat konkrit dapat memeberikan momentum alami
bagi anak untuk belajar sesuatu yang sesuai dengan tahap perkembangan umurnya
melalui tindakan yang dilakukan. Menurut Piaget, pemahaman anak dibangun melalui
_
14
Marsitoh, Psikokologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung : Mandar Maju, 2005), h.
97.
15
Ahmad Sabri, Pendidikan Anak Sebelum Sekolah, ( Jakarta : Bina Jaya Press, 2005), h. 55.
16
Vigostsky Dalam Megawangi, Sepuluh Angka Untuk Anak-Anak, ( Jakarta : Angkasa Group,
2009), h. 30
tindakan sehingga teori ini sering disebut juga teori construktivism, dimana seorang
kognitif satu sama lain terkait erat. Perkembangan dalam satu ranah
_
17
18
Yudha M Saputra Dan Rudyanto, Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan
Keterampilan Anak Tk, (Jakarta : Depdiknas : Dikti Direktorat, 2005), h. 165.
19
Hartati Sofia, Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini, (Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional, 2005), h.12.
lain. Perkembangan dalam satu ranah dapat membatasi atau mendukung
terdahulu.
pengalaman tersebut sering terjadi, maka pengearuh bisa kuat, kekal dan
Menurut Partini pada kecerdasan mengenal angka pada anak usia dini
orientasinya adalah anak mampu menggunakan logika sederhana. Pada awalnya anak
harus dikenalkan satu persatu angka dan yang harus dihapalnya. Orang tua dapat
jumlah jari-jarinya juga cukup membantu. Selanjutnya adalah mengajari anak berpikir
logis dalam arti memahami rumus-rumus sebab akibat yang dilambangkan dengan
_
Mengenal angka merupakan bagian dari kemampuan kognitif. Agar
dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan, maka prinsip langkah-
hendak dicapai dan sedapat mungkin dikatikan dengan tema yang yang
sedang dibahas.
20
Partini, Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta : Grafindo Litera Media, 2010),
h. 78
21
Depdiknas, Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di Taman Kanak-
Kanak, ( Jakarta : Dirjen Dikdasmen, 2007), h. 16.
e. Dalam memberikan kegiatan pengembangan mengacu pada kompetensi
yang hendak dicapai dan sedapat mungkin dikaitkan dengan tema yang
sedang dibahas.
salah satunya dengan mengajarkan berhitung atau mengenal angka 1-10. Contoh lain
dalam kegiatan terseebut anak akan mengenal kata-kata satu, dua, tiga, empat, dan
atau angka yaituu harus dikembangkan pada anak di prasekolah adalah, (1)
membilang 1-10, (2) menyebut angka, (3) mengenal konsep dan simbol angka, (4),
menghubungkan konsep bilangan dan lambang bilangan, (5) mengenal konsep sama
Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
_
22
Yuliana Nurani Sujiono, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta : Universitas Terbuka,
2009), h. 512.
Anak Usia Dini bahwa tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6 tahun dalam
ukuran, (2) mengurutkan berdasarkan ukuran benda, (3) mengenal angka, (4)
syarat anak sudah mempergunkan alat tulis. Mengenalkan angka dengan cara
menulis, sebagai langkah awal dengan menebali angka. Untuk memudahkan anak
mengingat konsep angka, bisa menggunakan bentuk benda yang hampir sama dengan
bentuk angkanya dan pada tahapan saat inilah pengenalan angka pada anak melalui
cipta, yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
Depdiknas 2007 bahwa kemampuan mengenal bilangan (angka) untuk anak usia 5-6
tahun yaitu :
Adapun tujuan secara khusus dalam pengenalan angka adalah (1) dapat
berpikir logis sejak dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda konkrit, gambar-
gambar atau angka-angka yang terdapat disekitar anak, (2) dapat menyesuaikan dan
apresiasi yang tinggi, (4) memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat
(5) memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.
konkrit. Berikut ini terdapat tujuan dan fungsi pembelajaran bilangan atau
angka.
b. Dengan adanya pembelajaran bilangan bagi anak TK, akan lebih
c. Mengenal bilangan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih daya
ingat anak.
gambar.24
Indikator yang dimaksud dalam penelitian ini adalah indikator kognitif anak
dalam pembelajaran mengenal angka. Dari beberapa ranah kognitif di atas, yang
_
24
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137, h. 5.
termasuk kedalam indikator kemampuan kognitif anak dalam pembelajaran mengenal
angka yaitu menurut PERMENDIKBUD 137 tentang berfikir simbolik yang terdiri
hitung, dan mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. Ketiga indikator tersebut dapat menjadi acuan untuk mengukur
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
classroom action research, yaitu satu Action Research yang dilakukan di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di dalam
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui rekleksi diri dalam upaya
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang
terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan
tersebut.2
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk melakukan perbaikan dan
Menurut Creswell menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah
1
Kuswaya Kadarko, Penelitian Tindakan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), h. 15.
2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas. Kencana Media Group, (Jakarta : 2011), h. 86
3
Nurdinah Hanifah, Memahami Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Aplikasiinya,
(Bandung: UPI PRESS, 2014), h. 9
28
29
, pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observasi), dan refleksi (reflecting). 5 Secara garis besar dalam penelitian ini meng
4
Fitriah, Luthfiyah, Metodelogi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi
Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), h. 173.
5
Johni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidika Anak Usia
Dini (Paud), (Jakarta : Kencana, 2013), h. 125.
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas menurut Kurt Lewin berdasarkan bagan
diatas terdiri dari :
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum
segala peralatan atau kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian untuk dapat
kemampuan mengenal angka pada anak, yaitu penggunaan media pohon angka yang
sesuai dengan tema pembelajaran pada hari kegiatan penelitian dan mempersiapkan
Rencana Pembelajaran Harian (RPPH), dan lembar observasi yang akan digunakan
2. Pelaksanaan ( Acting)
Pelaksanaan merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah
dibuat.7 Pelaksanaan pada penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan. Inti kegiatan dalam penelitian ini adalah :
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, ( Jakarta : Rhineka Cipta,
2010), h. 17
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik..., h. 18.
a. Peneliti menyediakan media pohon angka yang berhubungan dengan
b. Peneliti menjelaskan setiap tahapan bermain media pohon angka yang akan
a) Kegiatan Awal
Setelah senam selesai guru menanyakan kabar anak, dan guru memberi salam.
Setelah itu guru mengajak anak membaca doa sebelum belajar, surah Al-Fatiah, surah
An-nas, dan surah Al-Ikhlas. Setelah selesai, guru mengajak anak untuk bernyanyi
kegiatan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru memperkenalkan media pohon angka yang akan diajarkan kepada anak.
Kemudian guru menjelaskan tahapan dalam bermain media pohon angka. Guru
c) Kegiatan penutup
dari kegiatan yang dilakukan anak. Setelah ini guru mengajak anak untuk bernyanyi
dan mengakhiri pembelajaran pada hari itu dengan mengajak anak untuk membaca
3. Pengamatan ( observasi)
Pengamatan pada penelitian ini adalah mengamati segala proses kegiatan yang
8
Suharsimi Arinkunto, Prosedur Penelitian..., h. 18.
4. Refleksi
kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun anak didik.
Hasil yang diperoleh pada tahapan observasi akan dievaluasi dan dianalisis.
Kemudian peneliti dan peserta didik mengadakan refleksi diri dengan melihat data
untuk mengetahui sejauh mana anak dapat mengingat pembelajaran mengenal angka
yang diajarkan melalui penggunaan media pohon angka. Apabila belum terjadi
peningkatan maka peneliti dan guru melakukan siklus II. Jika hasil pembelajaran
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian disebut juga dengan istilah informan, yaitu: “orang yang
memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian
yang sedang dilaksanakan.9 Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian
yaitu memiliki data mengenai variable-variabel yang diteliti.10 Yang menjadi subjek
9
Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), h. 35.
10
Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 24.
dalam penelitian ini adalah anak kelas B di TK Negeri Dharma Wanita Kecamatan
Meulaboh Desa Padang Kleng Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya. Waktu
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan peneliti dalam
kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi lebih terarah.11 Instrumen
pengumpulan data merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
pedoman yang disusun secara sistematis dan terperinci oleh guru tentang proses
penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 147.
2. Lembar Observasi Aktivitas Kemampuan Guru
ang guru dalam mengajar serta meningkatkan kemampuan mengenal angka anak dengan penggunaan media pohon angka. Ob
ap kemampuan peneliti serta memberikan poin sesuai ketetapan.
No
Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam)
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta
hafalan surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya
jawab tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu-lagu sederhana
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai
dengan tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan
tulis
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang
digunakan ( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain.
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja
anak
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran
13. Guru menunjukkan media sesuai tema
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media
pohon hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan
yang dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak untuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam
Sumber: Ali Nugraha, dkk12
Keterangan:
3 = Baik
1= Kurang
4 = Sangat Baik
2= Cukup
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Kemampuan Mengenal Angka Anak dengan Penggunaan Media Pohon Angka
12
Ali Nugraha, dkk, Pedoman Pengelolaan Pembelajaran Kurikulum Pendidikan Anak Usia
Dini, (Jakarta: Direktoran Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2015), h. 31.
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan 1-10 tapi belum 3
tepat secara sempurna
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan dengan tepat dan 4
sempurna
2. Menggunakan lambang Anak belum mampu menggunakan
bilangan untuk lambang bilangan untuk berhitung 1
berhitung
Anak mampu menggunakan
lambang bilang untuk berhitung
namun tidak mengenali lambang 2
bilangan
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung 3
secara tepat dengan bantuan peneliti
13
Johni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (Paud), (Jakarta: Kencana, 2013), h.106.
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
berhitung secara tepat dengan
bantuan peneliti
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung
secara tepat tanpa bantuan peneliti
3. Mencocokkan Anak belum mampu
bilangan dengan menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan lambang bilangan dengan angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
tapi anak belum mengenali
lambang bilangan yang ada pada
angka.
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
namun masih butuh waktu yang
lama dalam mencari angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
yang ada di media pohon angka
secara cepat dan tepat.
servasi yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang kemampuan mengenal angka dengan penggunaan media
di TK Negeri Dharma Wanita Teunom, Aceh Jaya.
terhadap objek penelitian untuk memperoleh data yang aktual.14 Observasi adalah
dijadikan objek pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk
menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati.15
sesuai dengan indikator penilaian yaitu kemampuan anak belum mampu mengenal
benda dari 1-10, sebagian anak belum mengenal konsep bilangan, dan anak belum
observasi yang diisi dengan tanda centang atau check list. Observasi dilaksanakan
didalam ruangan dengan jumlah anak 15 orang, untuk mengenali tiap anak maka anak
diberi name tag untuk memudahkan peneliti dalam melakukan observasi dan
Perkembangan anak usia dini dapat di pantau melalui beberapa cara penilaian,
salah satunya yaitu unjuk kerja anak. 16 Penilaian unjuk kerja dilakukan berdasarkan
tugas anak didik dalam melakukan perbuatan yang dapat diamati, misalnya berdoa,
meminta anak untuk memainkan media pohon angka pada setiap siklus.
anak dalam mengenal angka. Penilaian unjuk kerka merupakan bentuk penilaian yang
diinginkan.18
3. Dokumentasi
16
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006),
h. 60.
17
Mulyasa, Manajemen PAUD, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 198.
Wahyu Purwasih, “Teknik Penilaian Unjuk Kerja Dan Cacatan Anekdot Sebagai Upaya
18
Pemantauan Perkembangan Anak Di Paud Aisyiyah Cabang Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah”,
Jurnal Warna Vol. 2. No. 2, Desember 2018. h. 78.
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2016), h. 231.
F. Teknik Analisi Data
teknik analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi
sesuatu, pandangan sikap anak terhadap media belajar yang baru dan perhatian yang
dapat dianalisis secara kualitatif.20 Data yang telah diperoleh dari hasil observasi,
baik data dari observasi aktivitas guru dan observasi kemampuan berhitung
pengelolaan data atau hasil penelitian untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Untuk
mengetahui apakah penggunaan media pohon angka sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Analisis aktivitas guru adalah data yang diperoleh saat guru melakukan
berikut :
Keterangan :
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan..., h. 132-135.
x :Mean (rata-rata)
: Jumlah Nilai (Skor)
N : Jumlah aspek Indikator
Analisis kemampuan mengenal angka dilakukan pada saat anak dalam proses
belajar dan bermain dengan menggunakan media pohon angka. Data tentang
Keterangan:
P : Angka persentase
F : Frekuensi anak
N : Jumlah anak keseluruhan
100 : Konstanta22
21
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 2006), h. 35.
22
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 2005), h. 50.
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Kemampuan Mengenal Angka Anak23
Persentase Katagori Skor
0%-25% Belum Berkembang (BB) 1
26%-60% Mulai Berkembang (MB) 2
61%-75% Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 3
76%-100% Berkembang Sangat Baik (BSB) 4
Sumber: Depdiknas, Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak
dalam kemampuan mengenal angka dan menunjukkan rata-rata kelas yang mencapai
baik.
G. Kriteria Keberhasilan
Guru dikatakan berhasil jika potensi keberhasilan anak dikatakan meningkat apabila
sedangkan maksimal jika anak mendapat skor 4 dalam kategori Berkembang Sangat
Baik (BSB). Menurut Suharsimi, dalam buku Penelitian Tindakan Kelas, dikatakan
23
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan
Anak Usia Dini,( Direktorat Pembina Pendidikan Anak Usia Dini: 2015), h. 5.
24
Syaiful Bahri, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 54.
bahwa penelitian pengembangan kemampuan mengenal angka berhasil apabila
mencapai 76%.25
alam menyelesaikan tulisannya. Begitu juga dalam penulisan skripsi ini, peneliti mengambil pedoman dari “Paduan Akademik D
25
Johni Dimyanti, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), (Jakarta: Kencana, 2013), h.105
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya. Lokasi
taman kanak-kanak ini terletak di Desa Padang Kleng Kecamatan Teunom Aceh Jaya.
Tempatnya di Jl. Meulaboh Banda Aceh, Desa padang kleng, Teunom Aceh Jaya. TK
ini terletak di samping jalan dan memiliki kantor dengan Panjang 8,20 M dan Lebar
6,20 Sebagian besar digunakan untuk ruang belajar. Selain ruang belajar terdapat
ruang guru dan kepala sekolah, toilet, dapur, gudang serta taman bermain. TKN ini
bersampingan dengan Koramil yang dibatasi dengan pagar. dan disekeliling TKN
tersebut di batasi juga dengan pagar sehingga anak bermain dengan aman dan tidak
keluar ke jalan.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu fasilitas bagi anak dalam proses
belajar mengajar. keadaan sarana dan prasarana di TKN Dharma Wanita Teunom
Aceh Jaya sudah memadai dilihat dari ruang kelas yang cukup besar sehingga
tersebut diantaranya: empat ruang kelas untuk belajar dua ruang untuk TKA dan dua
ruang untuk TKB. Selain ruang belajar juga terdapat ruang lain seperti ruang guru
dan simbol-simbol rambu lalu lintas. Sedangkan permainan outdoor seperti tiga unit
perosotan, satu unit ayunan, dua unit kursi putar, dan satu unit tangga merangkak.
Jaya terdiri dari 1 kepala sekolah, dan 8 guru kelas. Berikut data pendidik dan
Tabel 4.1 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TKN Dharma Wanita
Teunom Aceh Jaya
No Nama Guru Pangkat/Jabatan
1 Erlinawisma, S.Pd Kepala Sekolah
2 Alfa Syahri, S.Pd. AUD Guru
3 Misnawati, A.Ma Guru
4 Mariaton, A.Md Guru
5 Wirda Rahmita, S.Pd Guru
6 Maretya Sarillia, S.Pd Guru
7 Winda Yunita, S.Pd Guru
8 Ekanarwita, S.Pd Guru
9 Fitri, S.Pd Guru
Sumber Data: Dokumentasi TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
3. Keadaan Anak
TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya kelompok B1 ditampung oleh dua
guru kelas yaitu Mariaton, S.Pd. dan Wirda Rahmita, S.Pd. Penelitian ini dilakukan
pada anak TKB dengan jumlah 15 anak yang terdiri dari tujuh perempuan dan
KN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya pada tanggal 4 November s/d 27 November 2019. Adapun jadwal penelitian secara lebi
aan Penelitian
tema binatang dan sub tema ikan. Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin yang
meliputi empat langkah, diantaranya: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
dan refleksi.
1. Pra Tindakan
mengenal angka anak usia 5-6 tahun di TKN Dharma Wanita Aceh Jaya pada
tanggal 4 November 2019. Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat anak sedang
berada pada pembelajaran. Pada saat itu guru menyuruh anak untuk memainkan
media pohon angka, terdapat sebagian besar anak masih bertanya angka untuk
menghitung kancing yang ada pada media pohon angka, dan sebagian anak juga
masih mengikuti apa yang dikatakan oleh temannya. Berikut ini merupakan hasil
tindakan.
tindakan yaitu 9 orang anak dikategorikan belum berkembang (BB) dan 5orang anak
dikategorika mulai berkembang (MB) dengan jumlah persentase 28,32%. Oleh karena
itu berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan dapat disimpulkan bahwa mengenal
a. Siklus I
1) Siklus I Pertemuan I
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari
Rabu 6 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema
a) Perencanaan
(RPPH)
b) Pelaksanaan
Penggunaan media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut
yaitu binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema ikan.
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
c) Pengamatan
2) Siklus I Pertemuan II
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari jumat
8 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema kepiting.
1). Perencanaan
(RPPH)
2). Pelaksanaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema kepiting.
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
Penelitian pada Siklus I pertemuan III terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari senin
11 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema lumba-
lumba. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan III:
1). Perencanaan
pembelajaran tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub
tema kepiting.
2). Pelaksanaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema lumba-lumba.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
4) Siklus I Pertemuan IV
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari
kamis 14 November 2019, tema tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub
tema udang. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan
IV:
a) Perencanaan
tema tema tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub
tema udang.
(RPPH)
b) Pelaksanaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema udang.
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
c) Pengamatan
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa 3
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 3
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 3
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan 2
tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan 3
( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 2
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih 3
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 2
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 2
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan 2
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon 3
hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab 2
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang 2
dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak un 2
tuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam 3
Jumlah Skor 47
Rata-rata 2,35
Kategori Cukup Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 11 November 2019
anak melalui penggunaan media pohon angka selama Siklus I dari pertemuan satu, dua,
tiga, dan empat dengan memperoleh skor 2,55 (Baik) yang diamati oleh pengamat
terhadap beberapa poin yang belum diterapkan secara maksimal dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu dalam Siklus I masih perlu ditingkatkan kembali pada
Siklus selanjutnya.
peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan media pohon angka pada
Siklus I.
Tabel 4.11 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan III
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 5 41,6 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 7 58,3 MB
6 MAI 6 50 MB
7 HAS 5 41,6 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 6 50 MB
12 FN 5 41,6 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 6 50 MB
15 FH 7 58,3 MB
Persentasi 47,18 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 11 November 2019
pada Siklus I pertemuan satu, dua, tiga, dan empat dapat dilihat bahwa dari 15 orang
anak berada pada perkembangan mulai berkembang (MB). Oleh karena itu hasil yang
berkembang (MB), pada siklus I Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
media pohon angka. Berikut ini adalah hasil pengamatan unjuk kerja
pada Siklus I.
Tabel 4.13 Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan I
NO NAMA SKOR PRESENTASE KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 3 25 BB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 5 41,6 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 3 25 BB
8 RAK 5 41,6 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 3 25 BB
12 FN 3 25 BB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 3 25 BB
15 FH 4 33,3 MB
30,53 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 6 November 2019
Tabel 4.14 II Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan
NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 5 41,6 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 3 25 BB
8 RAK 5 41,6 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 3 25 BB
15 FH 4 33,3 MB
PRESENTASI 32,19 MB
Tabel 4.15 Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan III
NO NAMA SKOR PERSENTASI KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 4 33,3 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 4 33,3 MB
PRESENTASI
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 11 November 2019 34,42 MB
Tabel 4.16 IV Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan
angka anak pada siklus I pertemuan IV dapat dilihat bahwa dari 15 orang anak berada
pada perkembangan mulai berkembang (MB). Oleh karena itu hasil yang didapat
dengan mencapai 36,64% dengan kategori mulai berkembang (MB), pada siklus I
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan unjuk kerja anak
4. Refleksi
angka anak, maka disimpulkan hasil refleksi terhadap kegiatan media pohon angka
keberhasilan dikarenakan kriteria hasil aktivitas guru masih belum mencapai nilai
sangat baik. Hasil refleksi menunjukkan bahwa masih ada beberapa aktivitas guru
gamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari kamis 21 November 2019, tema binatang, sub tema binatang dara
(RPPH)
2). Pelaksanaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kuda.
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
b. Siklus II Pertemuan II
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari sabtu
23 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema
kelinci. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II pertemuan II:
1). Perencanaan
pengajar.
b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan
(RPPH)
2). Pelaksanaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kelinci.
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
pada hari senin 25 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub
sub tema kupu-kupu. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II
pertemuan III:
1). Perencanaan
(RPPH)
2). Pelaksanaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kupu-kupu.
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
d. Siklus II Pertemuan IV
pada hari rabu 27 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub
sub tema sapi. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II
pertemuan IV:
1). Perencanaan
(RPPH)
2). Pelaksanaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema sapi.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
di TKN Dharma Wanita Aceh Jaya yang bernama Mariaton A.Md. Hasil
anak melalui penggunaan media pohon angka selama Siklus II yang diamati oleh
pengamat. Guru telah mampu menerapkan pembelajaran media angka sesuai dengan
tabel di atas. Oleh karena itu tidak perlu adanya lagi lanjutan untuk Siklus selanjutnya.
menggunakan media pohon angka yaitu guru. Berikut ini adalah hasil pengamatan
peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan media pohon angka pada
Siklus II.
Tabel 4.22 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan I
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 6 50 MB
3 FH 6 50 MB
4 MZ 8 66,6 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 7 58,3 MB
7 HAS 7 58,3 MB
8 RAK 8 66,6 BSH
9 SA 6 50 MB
10 UA 7 58,3 MB
11 NH 7 58,3 MB
12 FN 7 58,3 MB
13 HKL 7 58,3 MB
14 DR 7 58,3 MB
15 FH 8 66,6 BSH
Persentase 58,85 MB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 21 November 2019
Tabel 4.23 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan II
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 7 58,3 MB
3 FH 6 50 MB
4 MZ 8 66,6 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 7 58,3 MB
7 HAS 7 58,3 MB
8 RAK 8 66,6 BSH
9 SA 7 58,3 MB
10 UA 8 66,6 BSH
11 NH 7 58,3 MB
12 FN 8 66,6 BSH
13 HKL 7 58,3 MB
14 DR 7 58,3 MB
15 FH 9 75 BSH
Persentase 61,62 BSH
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 23 November 2019
No Nama
Tabel 4.24 Hasil ObservasiSkor Persentasi
mengenal angka Keterangan
Anak pada Siklus II Pertemuan III
1 RF 8 66,6 BSH
2 MF 7 58,3 MB
3 FH 7 58,3 MB
4 MZ 9 75 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 8 66,6 BSH
7 HAS 8 66,6 BSH
8 RAK 9 75 BSH
9 SA 7 58,3 MB
10 UA 8 66,6 BSH
11 NH 8 66,6 BSH
12 FN 8 66,6 BSH
13 HKL 8 66,6 BSH
14 DR 8 66,6 BSH
15 FH 9 75 BSH
Persentase 66,62 BSH
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 25 November 2019
Tabel 4.25 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan IV
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 9 75 BSH
2 MF 9 75 BSH
3 FH 9 75 BSH
4 MZ 10 83,3 BSB
5 NDA 9 75 BSH
6 MAI 9 75 BSH
7 HAS 9 75 BSH
8 RAK 10 83,3 BSB
9 SA 8 66,6 BSH
10 UA 9 75 BSH
11 NH 9 75 BSH
12 FN 9 75 BSH
13 HKL 9 75 BSH
14 DR 9 75 BSH
15 FH 10 83,3 BSH
Persentasi 76,1 BSB
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 27 November 2019
lus II
ebelum anak bermain media pohon angka. Berikut ini adalah hasil pengamatan unjuk kerja peningkatan mengenal angka anak
I Pertemuan I
NO
Tabel 4.28NAMA SKORAnak pada
Hasil mengenal angka PERSENTASE KATEGORI
Siklus I Pertemuan III
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 8 66,66 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 7 58,33 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 9 75 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 6 50 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 5 41,6 MB
15 FH 7 58,33 MB
PRESENTASE 50,53
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 25 November 2019
MB
genal angka anak pada siklus II pertemua satu, dua, tiga, dan empat dapat dilihat bahwa dari 15 orang anak , 10 anak dikate
t dengan mencapai 61,66%
dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Berdasarkan hasil tersebut dapat
selanjutnya.
a. Refleksi
angka untuk meninggkatkan mengenal angka anak, maka disimpulkan hasil refleksi
terhadap penggunaan media pohon angka pada Siklus II sudah mencapai hasil
Tabel 4.30 Hasil Temuan Dan Revisi Pada Siklus II Pertemuan I, II, III, IV
No Aktivitas Hasil Temuan Revisi
1 Aktivitas Guru Kemampuan Guru sudah Untuk meningkatkan
mampu mengkaitkan kemampuan mengenal angka
antara tema dengan anak melalui media pohon
pengalaman anak di angka di dukung dengan
kehidupan sehari-hari, meningkatkan kemampuan
Guru sudah mampu guru dalam mengelola kegiatan
mengkondisikan anak pembelajaran. Sehingga
lebih baik dan peningkatan kemampuan
pembelajaran sudah sesuai mengenal angka anak terus
dengan yang di rencanakan berkembang
di RPPH
satu, dua, tiga, dan empat dan Siklus II pertemuan satu, dua, tiga, dan empat. Pada
Siklus I pertemuan IV aktivitas guru mencapai 2,55% dengan kategori (Baik), Pada
Siklus pada Siklus II pertemuan IV aktivitas guru mencapai 3,85% dengan kategori
(Sangat Baik), dan peningkatan kemampuan mengenal angka pada Siklus I pertemuan
IV mencapai 50,53 % dengan kategori mulai berkembang (MB), dan pada Siklus II
pertemuan IV mencapai 76,1% dengan kategori berkembang sangat baik (BSB), dan
penilaian unjuk kerja anak pada Siklus I pertemuan IV mencapai 36,64 dengan
kategori mulai berkembang (MB), dan pada Siklus II pertemuan IV mencapai 61,66
dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH), Karena hasil penelitian setiap
pertemuan dari Siklus I dan II mengalami peningkatan sesuai dengan yang diinginkan
maka tidak perlu melanjutkan ke Siklus selanjutnya. Berikut ini pemaparan Siklus I
pertemuan satu, dua, tiga, dan empat serta Siklus II pertemuan satu, dua, tiga dan
empat.
1. Aktivitas Guru
Dharma Wanita Aceh Jaya pada kelompok B1 bahwa guru telah melakukan proses
penggunaan media pohon angka. Pada Siklus I aktivitas guru mencapai nilai rata-
rata 2,55 dengan kretiria “Baik”, sedangkan pada Siklus II aktivitas guru berhasil
mencapai nilai rata-rata 3,85dengan kreteria ” Sangat Baik”. Dapat dilihat pada
Gambar 4.1 Grafik Hasil Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II
4
3.5 Siklus I Pertemuan I
3 Siklus I Pertemuan II
2.5 Siklus I Pertemuan III
2 Siklus I Pertemuan IV
1.5 Siklus II Pertemuan I2
1 Siklus II P ertemuan II
0.5 Siklus II Pertemuan III
0 Siklus II Pertemuan IV
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
ini dapat dilihat pada pra tindakan, anak mendapatkan skor persentase
Gambar 4.2 Grafik Hasil Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka Anak pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
12
10 Pra Tindakan
Siklus I Pertemuan I
8
Siklus I Pertemuan II
6 Siklua I Pertemuan III Siklus I Pertemuan IV Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan II Siklus II Pertemuan I
Siklus II pertemuan IV
2
0
RF MF FH MZ NDA MAI HAS RAK SA UA NH FN HKL DR
Gambar 4.3 Grafik Unjuk Kerja Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka Anak pada Siklus I dan Siklus II
10
9
8
7
6
5 SIKLUS I PERTEMUAN I SIKLUS I PERTEMUAN II SIKLUS I PERTEMUAN III SIKLUS I PERTEMUAN IV SIKLUS II PERTEMUAN I SIKLUS II PERTEMUAN II SIKL
4 SIKLUS II PERTEMUAN IV
3
2
1
0
K SA UA NH FN HKL DR FH
Berdasarkan tabel dapat dinyatakan bahwa peningkatan kemampuan
mengenal angka anak meningkat dengan baik. Hal ini dikarenakan anak diarahkan
n sesuai dengan kebutuhan anak. Mentossori dalam Sudono mengatakan bahwa ketika anak bermain, ia akan mempelajari dan
1
Anggani Sudono, Sumber Belajar dan...., h. 2
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka yang dapat dijadikan
kategori Baik (B), dan meningkat pada Siklus II mencapai 3,85 dengan
pada anak usia 5-6 Tahun di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
(BSH).
B. Saran
Ade Siti Haryati, 2018 , “Penggunaan Media Gambar Dan Media Radio Pada
Pembelajaran Menulis Deskripsi Siswa Kelas X Sma Tunas Harapan Balaraja
Tanggerang”. Jurnal Kredo, Vol.1. No. 2 April.
Ahmad Sabri, 2005, Pendidikan Anak Sebelum Sekolah, Jakarta : Bina Jaya Press.
Diana Mutiah, 2010, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana.
Djali, Pudji Muljono, 2008, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta : PT.
Gramedia Widia Sarana.
Guslida dan Rita Kurnia, 2018, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Pekanbaru.
Hartati Sofia, 2005, Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini, (Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
Karim Muchtar A. dkk, 2007, Pendidikan Matematika untuk Anak Usia Dini, Jakarta
: Depdikbud.
Mansur, 2006, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Partini, 2010, Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta : Grafindo Litera
Media.
Susanto Ahmad, 2011, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam berbagai
Aspeknya, Jakarta: Kencana.
Suyanto, 2005, Konsep Dasar Anak Usia Dini, Jakarta: Departemen Pemdidikan
Nasional.
Syaiful Bahri, dkk, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Wahyu Purwasih, 2018 , “Teknik Penilaian Unjuk Kerja Dan Cacatan Anekdot
Sebagai Upaya Pemantauan Perkembangan Anak Di Paud Aisyiyah Cabang
Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah”, Jurnal Warna Vol. 2. No. 2, Desember.
Wina Sanjaya, 2011, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Media Group.
MEMUTUSKAN
Menunjukkan Saudara
1. Dra. Jamaliah Hasballah. MA Sebagai Pembimbing Pertema
2. Rafidhah Hanum, M. Pd Sebagai Pembimbing Kedua
Untuk membimbing Skripsi
Nama Eli Suriana
NIM 150210009
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Judul Skripsi Penggunaan Media Pohon Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan
Mengenai Angka Pada Anak Usla 5-6 Tahun di TK Negeri Dharma
Wanita Teunom Aceh Jaya.
*Pemoiayaan honorarium pembimbing pertame dan kedua tersebut di ataa dibebankan pada
DIPA Ultd Ar-Raniry Banda Aceh Tahun 2O20 No. 025.04.2.423925/2020 Tanggal 12
November 2019;
Surat Keputusan ini berlaku sampai akhir Semester Ganjil Tahun 2019/2020
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkaan dengan ketentuan bahwa segala
sesuatu akan dirubah dan diperbaiki kemball sebagaimana mestinya, apabila kemudian hari
temyata terdapat kekeliruan dalam surat Keputusan ini.
Ditetapkan di
Pada Banda Aceh
tanggal An. 2J Februari 2020
debtor i
Det'
KEMHlstTERIAN AGAMA REPUBLIK INOONESIA
umvmzsrras znne wcszu a+t-RAmJtv aAfvoa Ac
PTAS TAILBIVAI4 DAN ÂCEOQRUAN
Al. Swikh Abdur Rauf opchna Darussalam Bouts Aceh, 23 I I I Tctpxs . t06Sl)75Sl4Z3. Fax (tfl5S1}75S3O2O
ffg-iryw dLarnan
KepadaYm.
Tempat
Dekan Fakuhas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Darussatam Banda Aceh
dengan ini memohon kiranya saudara memberi izin dan bantuan kepada.
An, Dekan.
idang Akademik
e
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA
KECAMATAN TEUNOM, KABUPATEN ACEH JAYA
Model Kelompok
A. Berilah Tanda Cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:
Keterangan:
1 = BB : Belum Berkembang
2 = MB : Mulai Berkembang
3 = BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4 = BSB : Berkembang Sangat Baik
3
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
mengenal angka secara tepat
tanpa bantuan guru
4
3. Mencocokkan angka Anak belum mampu
dengan lambang menghubungkan/mencocok
1
bilangan kan lambang bilangan
dengan angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka tapi anak
tidak mengenali lambang
bilangan yang ada pada 2
angka.
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka namun masih
butuh waktu yang lama
dalam mencari angka 3
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka yang ada di 4
media pohon angka secara
cepat dan tepat.
Eli Suriana
NIM. 150210009
LEMBAR OBSERVASI
KEMAMPUAN GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA PADA
ANAK USIA 5-6 TAHUN
Observer : ……………………………….
Tema : ……………………………….
A. Berilah Tanda Cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:
Keterangan:
Skor 1 = Kurang Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup Skor 4 = Sangat Baik
No
Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam)
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak
membaca doa sebelum belajar, doa sehari
hari-hari serta hafalan surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan
tanya jawab tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran
sesuai dengan tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di
papan tulis
7. Guru menjelaskan media pembelajaran
yang digunakan ( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain.
9. Guru melakukan pengamatan terhadap
kinerja anak
10. Guru membimbing/ membantu anak yang
masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa
sentra sesuai dengan tema dan media pohon
angka
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran
13. Guru menunjukkan media sesuai tema
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai
dengan tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain
media pohon angka
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung
jawab membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling
18. Guru memberikan kesimpulan tentang
kegiatan yang dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak untuk berdoa sebelum
pulang
20. Guru memberi salam
Mariaton, A. Md
Nip. 196210292007012003
LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA ANAK UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA DENGAN
PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
A. Berilah Tanda Cheklist(√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:
Keterangan:
1 = BB : Belum Berkembang
2 = MB : Mulai Berkembang
3 = BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4 = BSB : Berkembang Sangat Baik
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka yang ada di
media pohon angka secara
cepat dan tepat.
Foto Dokumentasi