SKRIPSI
Oleh :
i
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK
MENINGKATKAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN
SKRIPSI
Oleh :
ii
ABSTRAK
Kata Kunci : Permainan Ular Tangga dan Kognitif anak usia 5-6 Tahun
iii
iv
v
MOTTO
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (6) maka apabila engkau telah
selesai dari suatu urusan tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (7) dan
1
Departemen Agama RI AL_Quran dan terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,
2006), h.478
vi
PERSEMBAHAN
Teriring doa dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya dan sholawat serta salam yang selalu dicurahkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas yakin usaha sampai dengan
kerendahan hati alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian
penulis persembahkan sebuah karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasih ku
kepada:
1. Ayah tercinta Komarudin dan Ibu tercinta Eni Setyasih yang telah mendidik
2. Adik ku Niken Dwi Hesti dan Valid Nadiansyah yang telah memberikan
vii
RIWAYAT HIDUP
kecamatan Kalirejo kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 01 april 1998 dari
pasangan bapak Komarudin dan ibu Eni Setyasih sebagai anak pertama dari tiga
bersaudara. Penulis memiliki adik perempuan yang bernama Niken Dwi Hesti dan
strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung fakultas
Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
viii
KATA PENGAANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
untuk meningkatkan kognitif anak usia 5-6 tahun. Sholawat teriring salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
Penulisan skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Raden Intan Lampung.
1. Prof . Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd Selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
2. Dr. H. Agus Jatmiko, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak
3. Prof. Dr. Hj. Nilawati Tadjuddin S., M.Si dan Dr. Hj. Romlah, M.Pd.I
ix
4. Bapak Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan
penelitian.
6. Ibu Della Ismi Putri, S.Pd selaku guru kelompok B sebagai mitra peneliti
Terimakasih atas kasih sayang, doa dan motivasi dari semua pihak semoga
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis dan juga
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 43
B. Tempat Penelitian.............................................................................. 44
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................. 44
D. Prosedur dan Pengembangan ............................................................ 45
1. Potensi dan Masalah.................................................................... 46
2. Mengumpulkan Informasi ........................................................... 47
3. Desain Produk ............................................................................. 47
4. Validasi Desain ........................................................................... 49
5. Perbaikan Desain......................................................................... 51
6. Uji Coba Produk.......................................................................... 51
7. Revisi Produk .............................................................................. 52
E. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 53
1. Angket ......................................................................................... 54
2. Wawancara .................................................................................. 55
3. Observasi ..................................................................................... 56
4. Dokumentasi ............................................................................... 56
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 57
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 89
B. Saran ................................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tingkat pencapaian perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun ......... 6
Tabel 2. Instrumen penelitian .............................................................................. 53
Tabel 3. Teknik pengumpulan data ..................................................................... 57
Tabel 4. Skala likert ............................................................................................ 58
Tabel 5. Kriteria validasi ..................................................................................... 59
Tabel 6. Hasil validasi ahli bahasa tahap 1 ......................................................... 65
Tabel 7. Hasil validasi ahli bahasa tahap 2 ......................................................... 67
Tabel 8. Hasil validasi ahli media tahap 1 .......................................................... 70
Tabel 9. Hasil validasi ahli media tahap 2 .......................................................... 72
Tabel 10. Hasil validasi ahli konten tahap 1 ....................................................... 74
Tabel 11. Hasil validasi ahli konten tahap 2 ....................................................... 75
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Desain produk awal penelitian .......................................................... 64
Gambar 2. Dadu dan pion ................................................................................... 64
Gambar 3. Grafik hasil validasi ahli bahasa tahap 1 ........................................... 67
Gambar 4. Grafik hasil validasi ahli bahasa tahap 2 ........................................... 69
Gambar 5. Grafik hasil validasi ahli media tahap 1 ............................................ 71
Gambar 6. Grafik hasil validasi ahli media tahap 2 ............................................ 73
Gambar 7. Grafik hasil validasi ahli konten tahap 1 ........................................... 75
Gambar 8. Grafik hasil validasi ahli konten tahap 2 ........................................... 76
Gambar 9. Produk sebelum perbaikan ................................................................ 77
Gambar 10. Gambar desain setelah perbaikan .................................................... 78
Gambar 11. Perbandingan hasil validasi ahli bahasa tahap 1 dan tahap 2 .......... 85
Gambar 12. Perbandingan hasil validasi ahli media tahap 1 dan tahap 2 ........... 86
Gambar 13. Perbandingan hasil validasi ahli konten tahap 1 dan tahap 2 .......... 87
Gambar 14. Perbandingan hasil uji coba skala kcil dan uji coba lapangan ........ 87
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Upaya pembinaan ini dimulai pada
pendidikan anak usia dini baik secara formal maupun non formal yang dapat
pengajaran dan pelatihan yang dilakukan sepanjang hidup dengan tujuan untuk
Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
keterampilan yang diperlukan dirinya, Bangsa, dan Negara” (Arifah et al., 2017).
Pendidikan juga merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju
Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pada peserta didik. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses
sebagai “golden age” (usia keemasan) yaitu usia yang sangat berharga dibanding
usia selanjutnya. Anak usia dini merupakan anak rentang usia 0-8 tahun. Pada usia
dalam bentuk karakter dan kepribadian. Dimana anak sangat peka ketika
dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-
Mujadilah :11)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
seluruh aspek kepribadian anak (Suyadi & Ulfah, 2015). Oleh karena itu,
Berbagai hasil penelitian menyebutkan bahwa masa usia dini merupakan periode
pada usia 0-4 tahun, 30% berikutnya hingga usia 8 tahun. Periode emas ini
periode berikut nya hingga masa dewasanya (Imas Kurniasih, 2009). Berdasarkan
pendapat diatas dapat dikatakan bahwa pada periode emas, anak mengalami
usia dini dari 0-8 tahun dengan berbagai aspek perkembangan mulai dari
perkembangan fisik, kognitif, bahasa, moral dan lainnya karena pada dasarnya
setiap perkembangan dibutuhkan oleh anak dari masa kecil hingga dewasa nanti.
kognitif. Ahmad susanto berpendapat bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir
menurut Jean Piaget dijelaskan bahwa pengetahuan anak dapat dibangun dan
kognisi anak. Piaget menjelaskan bahwa pada saat bermain anak tidak belajar
(M. Fadilah, 2019). Piaget menyatakan bahwa setiap anak memiliki struktur
kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran
dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: a). Tahap sensori motor (0-2) tahun. Ciri-ciri yang
terlihat pada tahap ini ialah mulai terbentuknya konsep kepermanenan objek dan
kemajuan gradual dari perilaku reflektif ke perilaku yang marah pada tujuan.
(2-7) tahun. Dapat diaamati dari periode ini, yaitu anak sudah dapat menggunakan
konkret (8-12) tahun. Ciri perkembangannya ialah anak sudah mualai dapat
operasional formal (diatas 12 tahun). Ciri-ciri yang dapat terlihat yaitu anak sudah
mengetahui warna, bentuk, ukuran, dan tekstur suatu benda (M. Fadilah, 2019).
perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun. Pada usia 5-6 tahun, anak sudah
sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Berikut dibawah ini adalah tabel
indikator pencapaian perkembangan kognitif dan belajar anak menurut Jean Piaget
antara lain :
6
Tabel 1
Indikator Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun
dipergunakan pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari
bidang matematika.
tahun ini, peneliti mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
kognitif anak usia 5-6 tahun dalam lingkup perkembangan berfikir simbolik
1-10 sesuai dengan yang ada pada gambar media. Dalam jurnalnya Cross
symbols through having such symbols around them named by their number
8
word”. Maksutnya adalah anak belajar menulis simbol angka melalui simbol-
simbol seperti disekitar mereka dinamai oleh mereka (seperti itu adalah dua). Jadi
comparing situasi wth objects or in a drawing and match or count to find out
which is more and which is less for two number ≤ 10”. Gunakan perhitungan
kardinal untuk memecahkan situasi dengan objek atau menggambar dan masalah
menghitung dengan total ≤ 10. Pada penjumlahan dikenalkan pula tanda + untuk
yang lebih sebelum memasuki sekolah dasar dan sebelum tanda tersebut
bilangan 1-10 anak mampu menyebutkan urutan angka 1-10 dan menunjukan
maka anak dapat menghitung menggunakan urutan angka pada benda, sedangkan
untuk yang mencocokan bilangan dengan lambang bilangan maka anak dapat
mencocokan bilangan angka yang disebutkan oleh anak dengan lambang bilangan
yang misalnya tertera pada sebuah benda. Oleh karena itu, pada tingkat
pencapaian kognitif anak usia 5-6 tahun sangatlah penting untuk kemampuan
berhitung anak.
guru disekolah harus memiliki strategi untuk menggunakan metode yang sesuai
9
dengan tingkat usia anak. Pemilihan metode pengembangan sering tidak didasari
bahan ajar, sehingga tingkat aspek perkembangan kognitif anak kurang berjalan
dengan optimal.
dihadapkan pada kendala. Hal ini disebabkan beberapa faktor yang menghambat
keterbatasan media pembelajaran sebagai sumber belajar yaitu alat peraga seperti
pemutaran video, foto atau gambar, suara rekaman dan ada media permainan
seperti congklak, kartu angka, dan ular tangga yang digunakan pada proses
permainan yaitu congklak, kartu angka, dan ular tangga untuk mengembangkan
kognitif, maka membuat anak menjadi kurang tertarik dan bosan dengan
pada kegiatan-kegiatan yang membuat anak jenuh sehingga anak kurang tertarik
mengikuti kegiatan yang ada dikelas khususnya dalam kegiatan berhitung. Dalam
bahwa guru pada saat proses pembelajaran hanya memberi tugas kepada peserta
10
didik untuk menulis dan membaca, guru juga menggunakan media kartu angka
dan permainan congklak tetapi media tersebut dirasa kurang menarik dikarenakan
kurang bervariasi. Selain itu memang sudah ada media permainan ular tangga
berhitung anak, dengan menggunakan media yang baik agar kognitif anak dapat
yang dapat mengembangkan kognitif didalam bermain. Salah satunya yang dapat
tangga.
kognitif, 2). Untuk perkembangan sosial dan emosional, 3). Untuk perkembangan
merupakan proses pemecahan masalah. Pada saat bermain anak dihadapkan pada
berbagai situasi, kondisi, teman dan objek baik nyata maupun imajiner yang
11
masalah. Piaget dalam Slamet menyatakan bahwa bermain dengan objek yang ada
dan orang, menggunakan objek itu untuk berbagai keperluan anak mengkontruksi
pemahaman tentang objek, orang dan situasi (Andriani, 2011). Menurut Meylinda
dikenal oleh masyarakat sehingga tidak butuh waktu lama untuk mengenalkan dan
pembelajaran yang menarik, anak akan menjadi senang, anak akan terasa seperti
sambil bermain. Pada saat bermain, anak melakukan lempar dadu dan pada dadu
terdapat angka yang tertera, kemudian anak dapat berhitung dengan menjalankan
ke kotak sesuai angka yang didapat pada dadu tersebut, tanpa disadari anak dapat
yang akan disampaikan dapat diterima siswa dengan mudah karena akan
berbasis visual berbentuk permainan ular tangga merupakan media yang efektif
khususnya pembahasan yang sulit diterima tanpa perantara media (Chabib et al.,
12
2017). Hal ini membuktikan bahwa permainan ular tangga dapat membantu guru
B. Identifikasi Masalah
pendekatan kognitif
2. Bahan ajar berupa permainan ular tangga kurang menarik baik dari segi
C. Batasan Masalah
penelitian ini terarah dan mendalam serta tidak terlalu luas jangkauannya
13
tangga sebagai media untuk meningkatkan kognitif anak usia 5-6 Tahun.
D. Rumusan Masalah
ini adalah :
ular tangga ?
E. Tujuan Penelitian
adalah untuk :
ular tangga.
F. Manfaat Penelitian
lain :
G. Spesifikasi Produk
1) Permainan memiliki tampilan yang lebih menarik baik dari segi warna
dan teksturnya empuk sangat aman untuk digunakan anak usia dini.
4) Pion yang digunakan lebih nyata karena menyerupai anak usia dini itu
sendiri.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Kognitif
kognitif anak yang berada pada tahap praoperasional (2-7) tahun diwarnai
(Khadijah, 2016).
simbolik.
kecepatan yang berbeda hal ini sesuai dengan teori perkembangan piaget
kapasitas motor dan daya sensorinya. Tetapi hanya cara dan intensitas
kematangan, periode tengah baya, dan periode lanjut usia. Sesuai dengan
ayat Al-Quran:
kemudian dia menjadikan kamu dari keadaan lemah itu menjadi kuat,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan
yaitu:
permanen.
c. Tahap operasional konkrit (usia 7-11 tahun): anak sudah cukup matang
masih membutuhkan objek fisik yang ada saat ini. Dalam tahap ini,
2014).
19
yang memiliki ciri tak dapat balik (irreveesible). Percepatan kognitif anak
konsep
Anak dapat berpikir dari apa yang dilihatnya. Anak masih menggunakan
imitasi, dan bayangan dalam mental. Semua proses ini menunjukan bahwa
ilmu dan menggunakan akal untuk memahami gejala alam semesta yang
persepsi merupakan interpretasi dari apa yang telah diterima oleh alat
mendapatkan pengetahuan.
Nahl:78).
dikenal dengan teori belajar sosial merupakan prinsip dasar belajar yang
cukup luas dipelajari (Tadjuddin, 2014). Dalam ajaran Islam, Allah telah
tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat
Allah dan kedatangan hari kiamat, dan Dia banyak menyebutkan nama
atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari
berulang.
diantara kamu ada yang kembali dengan umur yang paling lemah (pikun)
Nahl:70)
yaitu:
Dari segi ilmu kedoketarn (medis) maupun psikologi ada beberapa faktor
lingkungan.
2) Faktor lingkungan
lingkungan hidupnya.
25
3) Kematangan
Tiap organ fisik maupun psikis bisa dikatakan telah matang apabila ia
4) Pembentukan
6) Faktor kebebasan
perkembangan anak usia 5-6 tahun pada ranah kognitif. Penulis membatasi
26
B. Media Pembelajaran
Dalam sistem pembelajran yang modern seperti saat ini, peran siswa
tidak hanya sebagai penerima pesan atau komunikan saja, siswa bisa saja
demikian, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah.
efektif. Media berfungsi sebagai alat atau sarana dalam mencapai suatu
tujuan pembelajaran.
pemakai.
28
e. Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microfon, slide bisu.
pada pola pikir peserta didik melalui mengubah suasana belajar menjadi
pembelajaran.
daya serap peserta didik atas pembelajaran yang diberikan karena sangat
Access/Cost/Technology/Interactivity/Organization/Novelty.
penggunaannya.
interaktivitas
agar pendidikan pada lembaga tersebut lebih baik dan sesuai dengan
hanya mempersiapkan para siswa untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi
sehari-hari.(Trianto, 2011)
31
1. Pengertian Permainan
Farhurohman, 2017).
Edukatif (APE) adalah sebuah media yang dirancang dan dibuat untuk
dirinya.
disimpulkan bahwa APE adalah alat yang sengaja dibuat yang digunakan
yang ada.
aspek perkembangan anak usia dini, yang meliputi aspek moral, motorik,
a. Perkembangan moral.
ketika berinteraksi dengan orang lain. Moralitas bagi anak usia dini
cara lain untuk mengenalkan moral pada anak, salah satu caranya
cara atau aturan yang harus ditaati dan tidak boleh untuk dilanggar,
b. Perkembangan motorik
gerak, baik gerak kasar atau halus. Gerak dapat menyebabkan anak
c. Perkembangan kognitif
pikir, serta daya nalar. Anak usia dini dapat mengenal konsep hanya
d. Perkembangan bahasa
e. Perkembangan sosial
memahami diri dan orang lain. Selain itu, bermain juga dapat melatih
adalah jenis permainan yang terbuat dari papan digunakan oleh anak-
35
anak yang dimainkan oleh dua orang atau lebih (Said & Andi
Tidak ada papan permainan standar dalam ular tangga, jadi setiap
2013).
halma, ludo, dan sebagainya (Astuti & Alaby, 2019). Menurut Randi
Para pemain diundi untuk menentukan siapa yang jalan pertama kali
dengan teman dan guru (Maqdalena & Ajeng Ayu Widiastuti, 2018).
interaktif antar pemain. Selain itu, ular tangga dapat diisi dengan
al., 2014).
oleh dua orang atau lebih. Cara permainan ular tangga yaitu
pada kotak pertama dikotak kertas ular tangga. Lalu memasukan dadu
dijatuhkan. Pada permukaan sisi dadu akan terlihat berapa bintik yang
muncul. Jika bintiknya ada 6 maka menggeser kerucut pada kotak ular
bawah tangga maka pemain dapat langsung naik kekotak tempat ujung
tanggga terakhir. Pemain yang pertama kali tiba digaris finish aadalah
dengan cara seperti tersebut. Dimana ada sebuah ular yang berati
ini dimainkan anak menggunakan pion atau bidak dan dadu. Namun,
anak juga bisa menjadi pion tersebut yang artinya tidak lagi
yaitu dari aturan permainan. Berikut adalah tata cara permainan ular
berikut:
permainan
pemenangnya.
D. Tinjauan Pustaka
sebelumnya yang terkait dengan judul pada skripsi penulis. Penelitian yang
Tarbiyah dan Keguruan, STKIP Kusuma Negara oleh Fitri Astuti pada
yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Hasil penelitian
siklus I presentase yang dicapai adalah 55,7% dan meningkat pada siklus II
mencapai 86,8%. Peningkatan juga dapat dilihat dari skor seluruh aspek
kognitif yang mengalami peningkatan pada setiap siklus. Dari hasil tersebut
Pendidikan, Universitas Mataram oleh Dwi Istiati Rahayu tahun 2019 yang
42
DAFTAR PUSTAKA