Anda di halaman 1dari 45

PENGEMBANGAN MEDIA BUKU POP - UP DALAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
KEAKSARAAN ANAK USIA DINI

Skripsi

SILVIA TESA SUSANTI


NPM. 1811070181

Pedidikan Islam Anak Usia Dini

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTANLAMPUNG
1443 H / 2022 M

a
PENGEMBANGAN MEDIA BUKU POP – UP DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
KEAKSARAAN ANAK USIA DINI

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tuga-tugas dan Memenuhi Syarat- syarat Guna


Mendapatkan Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

SILVIA TESA SUSANTI


NPM. 1811070181

Pedidikan Islam Anak Usia Dini

Pembimbing I : Dr. Hj. Romlah, M.Pd.I

Pembimbing ll : Syafrimen, M.Ed., Ph.D

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H / 2022 M

i
ABSTRAK

Media Pembelajaran merupakan alat perantara dalam memberikan materi kepada


anak didik dalam proses pembelajaran. Di zaman modern, media pembelajaran sudah
bermacam - macam, bukan hanya berupa buku yang menjadi media pembelajaran akan
tetapi handphone dan komputer bisa menjadi sebuah media pembelajaran. Namun dalam
media pembelajaran untuk anak usia dini media harus mampu menciptakan imajinasi
pada anak, dan bukan hanya bergambar saja. Belakangan ini banyak media yang
berkembang berupa gambar 3 dimensi, sebagian orang menyebutnya buku pop – up.
Tujuan penelitian ini adalah mendesain dan mengembangkan media buku pop up sebagai
alternatif media pembelajaran kemampuan keaksaraan pada anak usia dini.
Penelitian ini menggunakan Research and Development (RnD) dengan model
pengembangan ISI-ARE yang mempunyai 6 tahapan yaitu: (1) Investigation (2) Strategy
(3) Improve (4) Assessment (5) Realization (6) Estimation. Instrumen yang digunakan
terdiri dari lembar validasi materi, lembar validasi media, dan lembar validasi bahasa
lembar kepraktisan guru, dan lembar respon peserta didik, penelitian ini dilakukan di TK
Puri Handayani Kedaton Bandar Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian ini menggambarkan bahwa media buku pop – up
dikembangkan dengan metode yang modern dengan menggunakan aplikasi adobe
illustrator sehingga lebih menarik dan imajinatif serta layak digunakan sebagai salah satu
media alternatif dalam mengembangkan kemampuan keaksaraan anak usia dini. Dapat
diilihat dari hasil skor rata – rata validasi ahli media mendapatkan skor sebesar 95%, ahli
materi mendapatkan skor 92,73% dan ahli bahasa mendapatkan skor sebesar 80%, uji
aspek kepraktisan pendidik mendapatkan skor 93,4%, uji coba kelompok kecil peserta
didik mendapatkan hasil 88% dan uji coba lapangan memperoleh hasil 89,4% yang
masuk dalam kriteria sangat layak Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa
produk media buku pop – up sebagai alternatif media pembelajaran yang dikembangkan
oleh peneliti dinyatakan layak digunakan untuk mengembangkan kemampuan keaksaraan
anak usia dini.

Kata Kunci : Media Buku Pop – Up, Model ISI ARE, Kemampuan Keaksaraan Anak
Usai Dini

ii
MOTTO

ٓ َ ‫تٔ ُٔوٍَِ ثِأ َ أس ًَبٓ ِء هَٓ ُؤ‬ ٓ


‫َل ِء‬ ِ َۢ َ‫ضهُىأ َعهًَ أٱن ًَهَئِ َك ِخ فَقَب َل أ‬
َ ‫َو َعهَّ َى َءا َد َو أٱۡلَ أس ًَبٓ َء ُكهَّهَب ثُ َّى َع َز‬
١٣ ٍُ َ ِ‫ص ِدق‬ َ ‫ِإٌ ُكُتُىأ‬
Artinya : Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda – benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-
Ku nama benda – benda itu jika kamu mamang benar orang – orang yang benar!"
(Q.S Al – Baqarah : 31)

iii
PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan keseatan jasmani dan
rohani, selalu mencurahkan rahmat serta hidayahnya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi. Skripsi ini peneliti persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua Ku tercinta, Ayahanda Tedi Susanto dan Ibunda Sarwati
yang telah merawat, membesarkan, mendo‟akan aku agar menjadi insan yang
berguna untuk bangsa dan agama. Beliau yang sabar dan tidak mengenal lelah,
selalu memberi motivasi agar aku tetap semangat dalam menyelesaikan
skripsi.
2. Kedua adikku Bagas Susanto dan Naysa Ramadani yang selalu membuatku
semangat kembali ketika sudah mulai merasa lelah. Teman - temanku Dessi
Laila, Revi Widya Ningrum, Ninda Shaleha, Nada Fitria, Ruly Refina dan Yona
Triana yang selalu memotivasi dan setia menemani saat susah maupun senang.
Diana Martharita Sari S.Pd, saya sangat berterimakasih kepada beliau yang tidak
pernah jenuh jika ditanya dan selalu memberi motivasi. Dan terakhir untuk orang
yang istimewa Beni Saputra terimakasih karena telah membantu banyak hal dan
selalu mendengarkan keluh kesah serta selalu memberi semangat.
3. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung yang telah mendewasakan saya
dalam hal berfikir dan bertindak.

iv
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Silvia Tesa Susanti lahir di Krui tanggal 01 Januari 2001, anak
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Tedi Susanto dan Ibu Sarwati. Penulis
bertempat tinggal di Gang Meses Desa Pasar Tengah 1, Kelurahan Pasar Kota Krui,
Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Penulis menempuh pendidikan dimulai dari SD Muhammadiyah Krui dan lulus
pada tahun 2012. Penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Krui dan lulus pada tahun
2015. Pada tahun yang sama penulis melajutkan pendidikan di jenjang sekolah menengah
atas di SMAN 1 Pesisir Tengah Krui dan selesai pada tahun 2018. Pada tahun 2018
peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, tepatnya di Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung ( UIN RIL) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada program Studi
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

v
KATA PEGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillahhirabbil‟alamin puji syukur kepada Allah SWT.


Tuhan seluruh alam yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan
kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat
menyusun skripsi dengan judul : “Pengembangan Media Buku Pop – Up Dalam
Mengembangkan Kemampuan Keaksaraan Anak Usia Dini”. Shalawat beriring salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan
kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman nanti.
Ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada kedua orang tua,
Bapak Tedi Susanto dan Ibu Sarwati yang tidak pernah berhenti mendoakan agar penulis
diberikan kemudahan dan kebahagiaan, memberikan semangat serta banyak berkorban
untuk penulis selama menimba ilmu, terimakasih untuk semua yang telah diberikan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Nirva Diana, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung beserta jajarannya.
2. Dr. Agus Jatmiko,M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
3. Dr. Yulan Puspita Rini, M.A selaku sekertaris jurusan Pendidikan Islam Anak
Usia Dini Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung.
4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Khususnya
di jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, terimakasih telah mendidik dan
memberikan ilmunya kepada penulis selama proses pembelajaran dan menuntut
ilmu.
5. Dr. Hj. Romlah, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I terimakasih atas
ketersediaannya dan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan
dalam penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran.
6. Syafrimen M.Ed., Ph.D selaku Dosen Pembimbing II terimakasih atas
ketersediaannya dan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan
dalam penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran.
7. Neni Mulya, M.Pd selaku validator ahli materi, Kanada Komariyah, M.Pd selaku
validator ahli media dan Untung Nopriansyah, M.Pd selaku validator ahli bahasa

vi
yang telah memberikan penilaian, saran dan masukan terhadap perbaikan media
pembelajaran buku pop – up anak usia dini yang dikembangkan.
8. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Perpustakaan Pusat
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
9. Ibu nila S.H Kepala Sekolah TK Puri Handayani cabang Kedaton Bandar
Lampung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
dalam mengumpulkan data untuk penulisan skripsi.
10. Sahabat-sahabatku Dessi Laila, Revi Widya Ningrum, Ninda Shaleha, Nada
Fitria Dan Diana Martharita Sari, yang selalu siap memberikan bantuan berupa
do‟a dan dukungan kepada penulis.
11. Teman- teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini angkatan
2018, teman KKN kelompok 174, teman PPL 15 TK Kartika II 26 Bandar
lampung yang selalu menjadi teman mengejar impian dan mengukir sejarah
dalam hidup penulis, menjadi keluarga terbaik selama ini.

Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat peneliti harapkan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya amin.

Bandar lampung, 15 Juli 2022


Peneliti

Silvia Tesa Susanti

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i


ABSTRAK ...........................................................................................................ii
MOTTO ...............................................................................................................iii
PERSEMBAHAN ...............................................................................................iv
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................v
KATA PENGANTAR .........................................................................................vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ......................................................................................1
B. Latar Belakang Masalah ...........................................................................2
C. Identifikasi Dan Batasan Masalah ...........................................................6
D. Rumusan Masalah ...................................................................................7
E. Tujuan Pengembangan .............................................................................7
F. Manfaat Pengembangan ...........................................................................7
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan.............................................8
H. Sistematika Penulisan ...............................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI


A. Media Pembelajaran .................................................................................12
1. Pengertian Media ...............................................................................12
2. Jenis – Jenis Media ............................................................................13
3. Kegunaan media ................................................................................14
4. Pengertian Pembelajaran ....................................................................15
5. Pengertian Media Pembelajaran.........................................................15
6. Manfaat Media Pembelajaran ............................................................17
B. Media Buku Pop – Up ..............................................................................18
1. Pengertian Pop - Up ..........................................................................18
2. Manfaat Media Pop – Up ..................................................................20
3. Kelebihan Dan Kelemahan Buku Po – Up ........................................21
C. Kemampuan Keaksaraan ..........................................................................23
1. Pengertian Mengenal Keaksaraan Awal ............................................24
2. Tujuan Keaksaraan ............................................................................25
3. Komponen dasar kemampuan keaksaraan .........................................26
4. Tolak Ukur Kemampuan Keaksaraan ................................................ 26
5. Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan Kemampuan Mengenal
Keaksaraan Awal Pada Anak Usia Dini .............................................27
D. Pendidikan anak usia dini .........................................................................28
1. Pengertian anak usia dini ...................................................................28
2. Pentingnya pendidikan anak usia dini ................................................29
E. Kerangka Berfikir ....................................................................................30

viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian..................................................................32
B. Desain Penelitian Pengembangan .............................................................32
C. Prosedur Penelitian Pengembangan..........................................................33
1. Investigate..........................................................................................34
2. Strategy ..............................................................................................34
3. Improve .............................................................................................35
4. Assesment ..........................................................................................35
5. Realization .........................................................................................36
6. Estimation ..........................................................................................36
D. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan .................................................37
E. Instrumen Pengumpul Data ......................................................................38
1. Angket validasi ahli media.................................................................38
2. Angket validasi ahli materi ................................................................40
3. Angket validasi ahli bahasa ...............................................................42
4. Angket penilaian guru .......................................................................44
5. Angket respon peserta didik...............................................................46
6. Wawancara ........................................................................................48
7. Observasi ...........................................................................................48
8. Dokumentasi ......................................................................................48
F. Uji coba produk ........................................................................................49
G. Teknik Analisis Data ................................................................................49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Pengembangan ...............................................52
1. Tahap investigasi (investigate) ..........................................................52
2. Tahap strategi (strategy) ...................................................................53
3. Tahap perbaikan (improve) ..............................................................54
4. Tahap penilaian (assessment)............................................................59
5. Tahap realisasi (realization) ..............................................................64
6. Tahap estimasi (estimation) ..............................................................68
B. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Uji Coba .............................................68

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................71
B. Rekomendasi ............................................................................................72

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

2.1 Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ..................... 27


3.1 Kisi – Kisi Angket Uji Ahli Media ..................................................................38
3.2 Angket Uji Ahli Media ....................................................................................39
3.3 Kisi – Kisi Angket Uji Ahli Materi .................................................................40
3.4 Angket Uji Ahli Media ....................................................................................41
3.5 Kisi – Kisi Angket Uji Ahli Bahasa ................................................................42
3.6 Angket Uji Ahli Bahasa ..................................................................................43
3.7 Kisi – Kisi Angket Penilaian Guru ..................................................................44
3.8 Angket Penilaian Guru ....................................................................................45
3.9 Kisi – Kisi Angket Respon Peserta Didik........................................................46
3.10 Angket Respon Peserta Didik ........................................................................47
3.11 Aturan Pemberian Skor .................................................................................50
3.12 Kriteria Intepretasi Respon Guru Dan Siswa .................................................51
4.1 Hasil Validasi Ahli Media ...............................................................................60
4.2 Hasil Validasi Ahli Materi ..............................................................................61
4.3 Hasil Validasi Ahli Bahasa .............................................................................63
4.4 Hasil Penilaian Guru .......................................................................................64
4.5 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Peserta Didik ...............................................65
4.6 Hasil Uji Coba Lapangan Peserta Didik ..........................................................67

x
DAFTAR GAMBAR

3.1 Tahap – Tahap Penggunaan Metode Research And Development ................. 33


3.2 Validasi Media buku pop – up kepada Validator (ahli) .................................. 36
3.3 langkah uji coba produk ................................................................................. 49
4.1 desain cover buku pop – up ............................................................................ 54
4.2 tampilan pop – up........................................................................................... 55
4.3 Desain Keseluruhan pertampilan Pop – Up .................................................... 55
4.4 desain Isi Dari Buku Pop – Up ....................................................................... 56
4.5 desain buku pop – up sebelum dan sesudah revisi .......................................... 57
4.6 hasil akhir buku pop – up ............................................................................... 59
4.7 grafik hasil validasi ahli media ....................................................................... 61
4.8 grafik hasil validasi ahli materi ...................................................................... 62
4.9 grafik hasil validasi ahli bahasa ...................................................................... 63
4.10 grafik hasil penilaian guru ............................................................................ 65
4.11 grafik hasil uji coba kelompok kecil............................................................. 66
4.12 grafik hasil uji coba lapangan ....................................................................... 67

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengesahan Seminar Proposal


Lampiran 2.Surat Izin Mengadakan Penelitian
Lampiran 3. Surat Balasan Mengadakan Penelitian
Lampiran 4. Hasil uji turnitin
Lampiran 5. Bukti Konsultasi
Lampiran 6. Validasi Ahli Media
Lampiran 7. Validasi Ahli Materi
Lampiran 8. Validasi Ahli Bahasa
Lampiran 9. Penilaian Guru
Lampiran 10. Angket Respon Peserta Didik Uji Coba Kelompok Kecil
Lampiran 11. Hasil Angket Respon Peserta Didik Uji Coba Lapangan
Lampiran 12. Media Buku Pop – Up Sebelum Dan Sesudah Revisi
Lampiran 13. Hasil Akhir Produk
Lampiran 14. RPPH
Lampiran 15. Foto – Foto Kegiatan

xii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Untuk memudahkan pemahaman mengenai judul skripsi ini dan supaya
tidak menimbulkan kekeliruan atau kesalah pahaman, maka perlu dijelaskan
secara singkat tentang istilah- istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini. Skripsi
ini berjudul “ pengembangan media buku pop – up dalam mengembangkan
kemampuan keaksaraan anak usia dini “. Adapun istilah – istilah yang
terdapat dalam judul skripsi ini adalah sebgai berikut :
Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara
logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan
kompetensi peserta didik.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menginformasikan dari sumber
Informasi ke penerima informasi, ditangkap oleh indra manusia, yang berfungsi
sebagai perantara, sarana, atau alat untuk komunikasi dalam proses belajar
mengajar.1
Pop Up book merupakan jenis buku yang didalamnya terdapat lipatan
gambar yang dipotong dan muncul membentuk lapisan tiga dimensi ketika
halaman tersebut dibuka.2
Kemampuan keaksaraan adalah kemampuan untuk dapat membaca,
menulis, dan berhitung, merupakan salah satu kemampuan yang dikenalkan dan
dikembangkan di taman kanak-kanak.3
Anak Usia Dini adalah individu yang unik yang memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas,
bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui
oleh anak tersebut.
Bedasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dipahami bahwa judul dari
skripsi ini adalah sebuah penelitian untuk pengembangan media buku pop – up
dalam mengembangkan kemampuan keaksaraan anak usia dini.

B. Latar Belakang Masalah


Pada dunia pendidikan khususnya disekolah pasti menjalani proses
belajar mengajar di ruang kelas. Proses belajar mengajar ditingkat SD, SMP,
SMA berbeda halnya dengan proses belajar mengajar di Taman Kanak – Kanak.
Demikian itu, pada pendidikan masa kanak – kanak pada proses belajar
mengajarnya bukan hanya terpacu pada materi belajarnya akan tetapi juga
membutuhkan perhatian dan bimbingan orang tua dan guru. . Oleh karena itu,

1
Ali Muhson, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi,” Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia 8, no. 2 (2010).
2
H. Febrianto, M. F. M., Setiadarma, W., Ariyanto, “Jurnal Pendidikan Seni Rupa,” Jurnal Seni Rupa 2
(2014).
3
Nila Fitria, “Kemampuan Keaksaraan Melalui Media Digital „Bermain Keaksaraan‟ Pada Anak Usia Dini,”
Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 5, no. 1 (2021): H. 37,
https://doi.org/10.19109/ra.v5i1.6781.

1
2

jika ingin mengembangkan bangsa yang cerdas, beriman dan bertakwa, serta
berbudi luhur harus sejak dini. Maka pendidikan anak usia dini sangat
dibutuhkan. Seperti yang disebutkan dalam ayat berikut:
‫ت خَ أُ ٌز ِعُ َد َرث َِّك ثَ َىاثٗب‬
ُ ‫ص ِه َح‬ ُ َُ‫ىٌ ِسََُخُ أٱن َحَُى ِح ٱن ُّد أََُ ۖب َو أٱنجَ ِق‬
َّ ‫ت ٱن‬ َ ُ َُ‫أٱن ًَب ُل َو أٱنج‬
٦٤ ‫َوخَ أُ ٌز أَ َي ٗٗل‬
Artinya : “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”.(Al – Kahf :46)

Menghafal huruf dan berlatih membaca adalah kegiatan pembelajaran


yang sering terjadi di taman kanak – kanak. Kedua kegiatan tersebut merupakan
teknik belajar dasar yang sangat tepat pada masa kanak – kanak guna
menghantarkan pada tingkat pembelajaran selanjut nya yaitu menulis.4 Allah
Subhanahu wa Ta‟ala berfirman dalam surah Al – Alaq ayat 1 – 5 :
َ ُّ‫) ا ْق َز ْأ َو َرث‬٢( ‫ق‬
‫ك ْاۡلَ ْك َز ُو‬ ٍ َ‫بٌ ِي ٍْ َعه‬ ِْ ‫ق‬
َ ‫اْلَ َس‬ َ َ‫) َخه‬٣( ‫ق‬ َ َ‫ك انَّ ِذٌ َخه‬ َ ِّ‫ا ْق َز ْأ ِثبس ِْى َرث‬
. )٥( ‫بٌ َيب نَ ْى ََ ْعه َ ْى‬ ِ ْ ‫) َعهَّ َى‬٦( ‫) انَّ ِذٌ َعهَّ َى ثِ ْبنقَهَ ِى‬١(
َ ‫اْلَ َس‬
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyalurkan informasi dari pengirim ke penerima informasi hingga bisa
merangsang kognitif, perasaan, perhatian serta minat siswa, kemudian terjadilah
proses belajar mengajar. Dalam pengurusan media pembelajaran untuk anak usia
dini diperlukannya persiapan terlebih dahulu. Perencanaan atau persiapan media
pembelajaran diawali dengan mengadakan identifikasi keperluan media di suatu
lingkungan pendidikan anak usia dini. Keperluan – keperluan ini dirumuskan
melalui pengamatan atau observasi, diskusi atau wawancara tentang masalah
pendidikan terutama masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran serta
fungsi media pembelajaran guna meningkatkan kualitas serta hasil dari proses
belajar mengajar anak usia dini.5 Didalam sebuah penggunaan suatu media untuk
memudahkan proses pembelajaran yang ingin disampaikan bisa kita lihat dalam
firman Allah SWT tentang surah An – Nahl ayat 89 berikut ini :

‫ك َش ِهُدًا َعهًَ هَ ُؤ ََل ِۚ ِء‬ َ ‫ث فٍِ ُكمِّ أُ َّي ٍخ‬


َ ِ‫ش ِهُدًا َعهَ ُْ ِهى ِّي ٍْ أََفُ ِس ِه ۖ ْى َو ِج ْئَُب ث‬ ُ ‫َوََ ْى َو ََ ْج َع‬
)٩٪( ٍُ َ ًِ ِ‫َبة تِ ْجَُبًَب نِّ ُك ِّم َش ٍْ ٍء َوهُدًي َو َرحْ ًَخً َوثُ ْش َزي نِ ْه ًُ ْسه‬ َ ‫ك ا ْن ِكت‬
َ ُْ َ‫َوََ َّش ْنَُب َعه‬

4
citra dewi Rosalina and Risma Nugrahani, “Pengembangan Media Buku Pop-Up Untuk Pembelajaran
Mengenal Huruf Anak Usia Dini,” Jurnal Peningkatan Kapasitas Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Menuju Revolusi Industri 4.0” 3, no. September (2018): h.3.
5
Badru Zaman and Cucu Eliyawati, “Media Pembelajaran Anak Usia Dini,” Bahan Ajar PPG Universitas
Pendidikan Indonesia, 2010, H. 5–10.
3

Artinya : (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan
kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan
Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri.

Sebagaimana keterangan pada ayat diatas bahwa, secara tidak langsung


Allah SWT mengajarkan kita untuk menggunakan suatu alat atau media untuk
menjelaskan sesuatu. Dan media juga harus menjelaskan sesuatu hal yang baik,
menyenangkan dan menumbuhkan rasa gembira serta ketertarikan bagi peserta
didik untuk mempelajari sesuatu.
Di jaman modern, media pembelajaran sudah bermacam - macam, bukan
hanya berupa buku yang menjadi media pembelajaran akan tetapi handphone dan
komputer bisa menjadi sebuah media pembelajaran. Apalagi jika tersambung
dengan koneksi internet, akses informasi yang didapat pun tidak terlampaui.
Pihak pengelola PAUD serta pendidik harus kreatif dalam mempersiapkan
program pembelajaran agar proses pembelajaran keaksaraan awal dapat berjalan
dengan yang diharapkan. Dengan adanya informasi dan referensi yang diperoleh
dari internet seharusnya pihak PAUD dan pendidik mampu memanfaatkannya
guna merancang media pembelajaran yang menyenangkan dan efektifitas, agar
tidak hanya menggunakan cara lama dan membosankan. Oleh karena itu,
dibutuhkannya media alternatif yang menyenangkan, tidak monoton serta
membuat anak fokus untuk proses pembelajaran.6
Namun dalam media pembelajaran untuk anak usia dini media harus
mampu menciptakan imajinasi pada anak, dan bukan hanya bergambar saja.
Belakangan ini ada salah satu bidang kreatif dari paper engineering di Indonesia
berupa gambar 3 dimensi yang semakin disukai dan sedang berkembang.
Sebagian orang yang sudah tahu karya tersebut menyebutnya dengan sebutan
pop-up book. Pop-up book merupakan buku yang di dalamnya jika dibuka maka
muncul gambar atau tulisan yang timbul (tiga dimensi). Pop-up book ini dapat
dikreasi kan menjadi beberapa fungsi, salah satunya yaitu sebagai kartu ucapan
(pop-up card). Sedangkan Pop-up yang dipakai untuk anak usia dini yaitu bisa
berbentuk cerita atau disalurkan dalam bentuk kartu pop-up huruf alphabet yang
dijadikan satu sehingga menjadi satu buku. 7
Media pop up merupakan salah satu media alternatif untuk pembelajaran
anak yang dengan potensi yang bisa menarik fokus anak. Dengan menyuguhkan
suatu bentuk tiga dimensi yang interaktif, dapat memberikan konsep-konsep
sesuai dengan tema pada usia dini dengan cara yang cukup beda. Disertai dengan
cerita yang menarik yang dekat dengan lingkungan anak, seperti contohnya
adalah mengajak anak untuk mengikuti dengan memberi kan mereka pertanyaan
bertatan dengan pengenalan huruf yang telah disampaikan melalui gambar 3D

6
i wayan mahardika Cokorda, Alit Artawan, and Narulita Eldiana Tri, “Perancangan Buku Pop-Up Sebagai
Sarana Pengenalan Huruf Untuk Anak Usia Dini Di Badung” 1 (2018): 3 -14.
7
Rosalina and Nugrahani, “Pengembangan Media Buku Pop-Up Untuk Pembelajaran Mengenal Huruf Anak
Usia Dini.”
4

dengan media buku pop-up. Penggunaan ilustrasi, warna dan tipografi


disesuaikan dengan karakteristik anak, sehingga anak merasa lebih leluasa
dengan gambar-gambar 3 dimensi yang telah diciptakan.
Menurut Sartika, media buku pop-up lebih fokus dalam pembuatan
bentuk dari kertas yang bisa membuat gambar terlihat secara lebih nyata baik dari
sisi dimensi atau perpekstif, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang
disusun sealami mungkin. 8
Menarik perhatian semua kalangan khususnya pada anak-anak, media
buku ceita 3D atau yang saat ini disebut Pop-up book dapat menarik pusat
perhatian bagi anak-anak. Menarik perhatian anak-anak dalam memusatkan
perhatian mereka kesatu titik, satu hal yang membantu konsentrasi terhadap suatu
hal, media buku 3D ini bisa membantu. Kegiatan melalui media pembelajaran
pop-up book secara tidak langsung telah mengembangkan kemampuan
keaksaraan awal pada anak.Anak diberikan kebebasan dalam mengembangkan
kemampuan keaksaraan awal dengan berbagai macam kegiatan. 9
Menurut rochmatul chabibbah dalam jurnal pendidikan seni rupa bahwa
Buku pop-up alfabet dapat dijadikan alternatif belajar anak TK karena di dalam
buku pop banyak memberikan kejutan-kejutan yang menarik dan membuat anak
menjadi penasaran serta memiliki rasa antusias untuk mengamati dan memahami
isi buku lebih jauh. Sehingga dengan begitu anak akan gemar membaca dan
belajar.10
Tujuan penelitian ini adalah mendesain dan mengembangkan media buku
pop up sebagai alternatif media pembelajaran kemampuan keaksaraan pada anak
usia dini. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media buku pop up sebagai
alternatif media pembelajaran mengenal huruf alphabet terutama bagi anak usia
dini yang isinya sesuai dengan kebutuhan perkembangan. Dimana media buku
Pop Up tersebut mencantumkan satu tema yang sudah ada dan sesuai dengan
kurikulum 2013 PAUD. Hal ini dilakukan sehingga guru dapat menggunakan
media tersebut juga berdasarkan atas temanya. Media tersebut juga akan
dilengkapi dengan beberapa keterangan tambahan terkait dengan gambar, yang
disembunyikan dengan teknik Lift the flap. Sehingga nantinya dapat
dimanfaatkan kembali untuk melengkapi ketersediaan keragaman media yang
dapat menarik minat anak terhadap pembelajaran, dan membuat anak didik
berkeinginan untuk belajar dengan media tersebut.
Sajian materi atau produk yang ingin dibuat ini sebuah media
pembelajaran yang belum pernah dicoba dan belum ada ditaman kanak-kanak di
TK Puri Handayani dimana penulis ingin membuat hal yang baru dan bisa
dimanfaatkan hingga jangka panjang karena anak menyukai pembelajaran yang
dapat menimbulkan imajinasi karena gambar 3d pada buku pop up dan media

8
G.N sastra agustika maria maha dewi, I.B surya manuaba, “Pengaruh Kiragami Terhadap Kemampuan
Motorik Halus Anak,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha 7, no. 1 (2019): 90.
9
Rapi Halipani Matin, Euis Ety Rohaety, and Lenny Nuraeni, “Penerapan Media Pembelajaran Pop-Up Book
Anak Usia Dini Pada Kelompok B Untuk Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Di Tk Nusa Indah,”
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) 2, no. 2 (2019): h. 51,
https://doi.org/10.22460/ceria.v2i2.p49-56.
10
Rochmatul Chabibbah and Salamun Kaulam, “Perancangan Buku Pop - Up Alfabet Untuk
Siswa Taman Kanak - Kanak,” Pendidikan Seni Rupa 2 (2014): 96–105.
5

pembelajaran yang dapat menimbulkan ketertarikan pada murid untuk belajar


sambil bermain.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas maka perlu untuk
mengadakan sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik
dan peserta didik agar dalam melakukan pembelajaran tidak selalu monoton
karena anak usia dini memerlukan hal yang baru untuk melatih kreativitas dan
mengenal hal-hal yang harus mereka ketahui sejak dini peneliti disini bermaksud
ingin ketika produk ini bisa digunakan disekolah pendidik bisa menjadi kreatif
dan inovatif dalam memberikan pembelajaran agar anak didik kita menjadi orang
yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Hasil prapenelitian di TK Puri Handayani ternyata dalam
mengembangkan kemampuan kekasaraan awal peserta didik belum pernah
menggunakan media buku pop - up, tetapi lebih banyak menggunakan metode
ceramah yang cenderung monoton dan hanya menggunakan buku paket
pembelajaran. Oleh karena itu melalui penelitian ini, penulis akan
mengembangkan Media buku pop up untuk dapat digunakan dalam
mengembangkan kemampuan keaksaraan anak dalam penggunaan jangka
panjang.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ pengembangan media buku pop – up dalam
mengembangkan kemampuan keaksaraan anak usia dini”.

C. Identifikasi Masalah Dan Batasan Masalah


Berdasarkan dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti dapat mengidntifikasi masalah sebagai berikut :
1. Penggunaan media pembelajaran kurang bervariasi.
2. Pada saat proses pembelajaran, pendidik belum pernah menggunakan media
buku pop – up.
3. Perkembangan kemampuan keaksaraan dalam media pembelajaran kurang
dikembangkan.
4. Diperlukan pengembangan media buku pop – up untuk mengembangkan
kemampuan keaksaraan anak usia dini.

Berdasarkan identifikasi masalah peneliti membatasi masalah dalam


penelitian ini yaitu :
1. Pengembangan media buku pop up dalam mengembangkan kemampuan
keaksaraan awal anak usia dini, usia 5 – 6 tahun.
2. Karakteristik buku pop up yang ada saat ini yang dibatasi pada satu tema
yaitu tema tanaman.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah tersebut, maka
dapat dirumuskan sesuai dengan tahap – tahap metode penelitian ISI ARE adalah
sebagai berikut :
6

1. Bagaimana mengembangkan media buku pop – up agar lebih menarik dan


imajinatif dalam mengembangkan kemampuan keaksaraan anak usia dini ?
2. Bagaimana tanggapan para ahli terhadap kelayakan media buku pop – up
dalam mengembagkan kemampuan keaksaraan anak usia dini ?
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap media pembelajaran buku pop – up
jika digunakan dalam kegiatan pembelajaran ?
4. Apakah media buku pop – up dapat digunakan dalam mengembangkan
kemampuan keaksaraan anak usia dini ?

E. Tujuan Pengembangan
Tujuan pengembangan ini adalah :
1. Mengetahui cara mengembangkan media buku pop – up dalam
mengembangkan kemampuan keaksaraan anak usia dini.
2. Mengetahui kelayakan media buku pop – up dalam mengembangkan
kemampuan keaksaraan anak usia dini
3. Mengetahui respon peserta didik terhadap media buku pop – up , apakah
media buku pop – up tersebut mampu mengembangkan kemampuan
keaksaraan pada peserta didik.
4. Mengetahui media buku pop up dapat digunakan dalam mengembangkan
kemampuan keaksaraan anak usia dini.

F. Manfaat Pengembangan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, diantaranya :
1. Membantu pendidik untuk melaksanakan proses belajar mengajar agar lebih
menarik dan tidak monoton terutama dalam mengenal huruf alphabet bagI
anak usia dini.
2. Dengan adanya gambar 3 dimensi dapat menciptakan imajinasi pada anak.
3. Diharapkan dengan adanya media buku pop – up ini dapat mempermudah
anak dalammengembangkan kemampuan keaksaraan.

G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan


1. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Aisyah Raudhatul Jannah,
Lukman Hamid, Rostika Srihilmawati (2020) dalam jurnal keislaman dan
pendidikan dengan judul Media Pop Up Book Untuk Meningkatkan
Kemampuan membaca Pada Anak Usia Dini, berdasarkan penelitian tersebut
menunjukkan bahwa media pop up book dapat meningkatkan kemampuan
membaca pada anak usia dini. Salah satu potensi yang harus dikembangkan
yaitu perkembangan bahasa anak yang dapat dilakukan dengan mengenalkan
keaksaraan atau simbol-simbol huruf dengan media yang inovatif dan
bervariatif.11 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, terletak pada metode penelitian yang dipakai dan perbedaan

11
A R Jannah, L Hamid, and ..., “Media Pop Up Book Untuk Meningkatkan Kemampuanmembaca Pada
Anak Usia Dini,” Keislaman Dan Pendidikan 1, no. 2 (2020): 1–17, https://ejournal.stit-
alhidayah.ac.id/index.php/jurnalalurwatulwutsqo/article/view/10.
7

variable. Penelitian ini membuat buku pop – up dengan bahan kertas origami
sedangkan penelitian ini menggunakan bahan kertas glossy.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Putri Febri Yanta, Jon Efendi (2020)
dalam Journal of Multidicsiplinary Research and Development dengan judul
Efektivitas Media Pop-Up Book Untuk Meningkatkan Kemampuan
Mengenal Huruf Vokal Bagi Anak Tunagrahita Ringan. Berdasarkan
penelitian tersebut Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji statistic Mann
Whitney, dapat disimpulkan bahwa media pop-up book efektif dalam
meningkatkan kemampuan mengenal huruf vokal bagi anak tunagrahita
ringan di SLB Hikmah Miftahul Jannah Padang. Menggunakan media
papan tulis, nilai tes kemampuan mengenal huruf vokal anak masih rendah,
sedangkan di bantu dengan media pembelajaran pop- up book nilai tes
mengalami kenaikan.12 Perbedaan penelitian terletak pada metode pre
eksperimen sedangkan peneliti menggunakan metode research and
development.
3. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Rapi Halipani Matin, Euis
Ety Rohaety, Lenny Nuraeni, jurnal ceria dengan judul Penerapan Media
Pembelajaran Pop-Up Book Anak Usia Dini Pada Kelompok B Untuk
Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Di Tk Nusa Indah,
berdasarkan penelitian tersebut Pengaruh penggunaan media pembelajaran
pop-up book terhadap kemampuan keaksaraan awal anak usia dini
membuktikan bahwa melalui metode proyek profil kemampuan motorik
halus anak pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan
dibandingkan dengan profil kemampuan motorik halus anak pada kelompok
kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari
hasil nilai rata-rata gain data pre test dan data post test pada kelompok
eksperimen nilai rata-rata gain memiliki hasil lebih besar dibandingkan nilai
rata-rata gain kelompok kontrol.13 Perbedaan penelitian yang telah diteliti
oleh Rapi Halipani Matin, Euis Ety Rohaety, Lenny Nuraeni dengan penulis
terletak pada metode penelitian yaitu metode kuasi eksperimen sedangkan
penulis menggunakan research and development dan penelitian yang telah
diteliti ini tidak menjelaskan tema yang ada sedangkan penulis menggunakan
tema tanaman sesuai yang ada di kurikulum 2013.
4. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh citra dewi rosalina dan
risma nugrahani dalam jurnal Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat III Universitas Pgri Ronggolawe Tuban
Dengan Judul Pengembangan Media Buku Pop-Up Untuk Pembelajaran
Mengenal Huruf Alphabet Anak Usia Dini. Berdasarkan penelitian tersebut
menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai kelayakan, dalam
perancangannya melalui tahapan-tahapan pengembangan yang terstruktur
dan sistematis serta dilakukan pengujian terhadap subjek-subjek penelitian.

12
Annisa Putri febri Yanta and Jon Efendi, “Efektivitas Media Pop-Up Book Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Bagi Anak Tunagrahita Ringan,” Journal of Multidisiplinary Research
and Development 6 (2020): 44–50.
13
Matin, Ety Rohaety, and Nuraeni, “Penerapan Media Pembelajaran Pop-Up Book Anak Usia Dini Pada
Kelompok B Untuk Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Di Tk Nusa Indah.”
8

Produk yang dihasilkan berbentuk buku Pop-up. Adapun tujuan jangka


panjang dari pengembangan media dalam penelitian ini yaitu terciptanya
sebuah produk media buku pop up alphabet yang merupakan pengembangan
dari teknik movable book (buku bergerak) dan Lift the flap (Buku buka
tutup).Terciptanya media ini nantinya akan dapat digunakan oleh guru
maupun orangtua dalam mengenalkan huruf alphabet pada anak. Media pada
penelitian ini memiliki impact factor yang cukup baik bagi perkembangan
media pembelajaran bagi anak usia dini. Khususnya pada kemampuan
mengenal huruf alphabet pada anak. Adanya pengembangan media buku Pop
Up ini juga memperkaya media buku Pop Up karya anak bangsa yang masih
jarang ditemukan di Indonesia. 14 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang dilakukan penulis berada pada metode penelitiannya dan
perkembangan yang dikembangkan yaitu kemampuan keaksaraan.
5. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Rochmatul Chabibbah Dan
Salamun Kaulan Dalam Jurnal Pendidikan Seni Rupa Dengan Judul
Perancangan Buku Pop – Up Alfabet Untuk Siswa Taman Kanak – Kanak.
Berdasarkan penelitian tersebut hasil keseluruhan uji coba buku pop – up
alfabet di Taman Kanak-kanak Dharma wanita persatuan Kepatihan
Kecamatan Tulangan Kabupaten buku pop-up alfabet mampu meningkatkan
aktivitas siswa. Karena dengan menerapkan buku pop – up alfabet sebagai
media pembelajaran siswa menjadi memahami dan dapat membuat
pelaksanaan pembelajaran menjadi menyenangkan materi guru untuk lebih
muda menyampaikan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada metode R&D yang dipakai,
penelitian ini memakai metode 4D sedangkan penulis memakai metode ISI
ARE. Kemudian penelitian ini fokus pada huruf A – Z saja sedangkan
penulis membut penelitian fokus pada keaksaraan anak usai dini. 15

H. Sistematika Penulisan
Agar skripsi ini lebih mudah dipahami, maka penulis menyusun skripsi ini
menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan skripsi. Adapun sistematika
penulisan skripsi yang berjudul “ Pengembangan Media Buku Pop –Up dalam
Mengembangkan Kemampuan Keaksaraan Anak Usia Dini”. Terdiri dari :
Bagian awalnya terdiri dari sampul depan/cover skripsi, halaman sampul,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar.
Bagian inti terdiri dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, dan BAB V
dengan penjelasan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari : (a) Penegasan Judul, (b) Latar
Belakang Masalah, (c) Identifikasi dan Batasan Masalah, (d) Rumusan Masalah, (e)
Tujuan Penelitian, (f) Manfaat Penelitian, (g) Kajian Penelitian Terdahulu yang
Relevan, (h) Sistematika Penulisan.

14
Rosalina and Nugrahani, “Pengembangan Media Buku Pop-Up Untuk Pembelajaran Mengenal
Huruf Anak Usia Dini.”
15
Chabibbah and Kaulam, “Perancangan Buku Pop - Up Alfabet Untuk Siswa Taman Kanak -
Kanak.”
9

BAB II Landasan Teori yang terdiri dari : (a) Deskripsi Teoritik, (b) Teori-
teori tentang pengembngan model.
BAB III Metode Penelitian yang terdiri dari : (a) Tempat dan waktu
penelitian pengembangan, (b) Desain Penelitian Pengembangan, (c) Prosedur
Penelitian Pengembangan, (d) Spesifikasi produk yang dikembangkan, (e) Subjek
Uji Coba penelitian pengembangan, (f) Instrumen Penelitian, (g) Uji Coba Produk,
(h) Teknik Analisis Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari : (a) Deskripsi
Hasil Penelitian Pengembangan, (b) Deskripsi dan Analisi Data Hasil Uji Coba.
BAB V penutup yang merupakan bab akhir dari skripsi ini yang terdiri dari :
(a) Simpulan, dan (b) Rekomendasi.
Bagian akhir yang terdiri dari : Daftar Rujukan dan Lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Kata media datang dari bahasa latin medius yang literal berarti
‟tengah‟, ‟perantara‟, atau ‟pengantar‟. Secara lebih utama, maksud dari
media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronik untuk memahami, menyusun, dan
memproses kembali informasi visual atau lisan16. AECT (Association of
Education and Communication Technology) memberi definisi tentang media
sebagai segala sesuatu dan untuk menyalurkan informasi atau pesan.
Disamping sebagai sistem pengantar dan penyampai, media yang sering
diganti dengan kata mediator, dengan kata mediator media menunjukkan
manfaat atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua
objek utama dalam proses pembelajaran, yaitu peserta didik dan materi
pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan dan menginformasikan pesan-pesan pemebelajaran.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, media adalah alat bantu apa saja
yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. Media
pada dasarnya dapat dimaknai sebagai sesuatu yang membawa pesan dan
informasi antara pengirim dan penerima. Pengunaan media dalam aktivitas
pembelajaran dapat sangat mendukung karenan setiap jenis media memiliki
kemampuan dan karakteristik atau fitur spesifik yang dapat digunakan untuk
keperluan yang spesifik pula.
Rohman mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru, membangkitkan motivasi dan meransangan kegiatan belajar, bahkan
membawa pengaruh - pengaruh pisikologi terhadap siswa. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu peserta didik mengembangkan pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan tercapai, memudahkan penafsiran data dan memadatkan
informasi. Indriani mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
semua bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk
mengimplementasikan pengajar dan memfasilitasi prestasi peserta didik
terhadap sasaran atau pengajar. 17
Rayanda Asyar berpendapat bahwa media pembelajaran dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif.

16
arsyad azhar, “Pengertian Media Pembelajaran,” 2012, h. 3.
17
Indriani Lumbantoruan Susi, “Pengembangan Media Pembelajaran Aplikasi Berbasis Android
Menggunakan Ispring Pada Kompetensi Dasar Uji Mikrobiologi,” Universitas Pendidikan
Indonesia, 2020.

12
13

Selanjutnya, Gerlach dan Ely, mengatakan bahwa media adalah


segala sesuatu yang membuat keadaan di mana siswa dapat memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam pengertian ini segala sesuatu
yang membuat keadaan siswa adalah dapat memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap seperti guru, buku modul, lingkungan sekolah, alat
belajar adalah sebuah media. 18
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian media adalah
segala sesuatu atau komponen yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran,
perasaan, perhatian dan minat atau maksud pesan pengirim kepada penerima
pesan.

2. Jenis – Jenis Media


Media merupakan komponen yang digunkan pengirim pesan kepada
penerima pesan untuk mengkomunikasikan sesuatu. Menurut Sanjaya, media
dibedakan tergantung darimana melihatnya, berdasarkan sifatnya media
dibedakan menjadi:19
a) Media Visual
Media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba.
Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis
media ini sangat mudah untuk didapatkan. Media visual adalah media
yang mengandalkan indra penglihatan. Media visual ada yang
menampilkan gambar diam seperti gambar, slides foto, lukisan, film
strip. Ada pula yang menampilkan gambar bergerak seperti film bisu,
dan film kartun.
b) Media Audio
Media audio adalah media yang bisa didengar saja,
menggunakan indra telinga sebagai salurannya.
c) Media Audio Visual (multimedia)
Media audio visual atau multimedia adalah media yang bisa
didengar dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra
pendengaran dan penglihatan secara bersamaan.
Media visual merupakan media yang dapat digunakan dalam
proses penyampaian informasi atau pesan. Dalam prosesnya media
visual merupakan salah satu media yang dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran. Ilustrasi visual memiliki peran yang sangat strategis
dalam pembelajaran karena merupakan bentuk komunikasi visual yang
sederhana, efektif dan efisien. Oleh karena itu penggunaannya perlu
dirancang secara matang agar tidak sekedar sebagai pendukung bentuk
komunikasi verbal.

18
Husaini, “Media Buku Pop up Untuk Melatih Bahasa Anak,” Skripsi, (2006): 14.
19
Edho Bakhtawar Alresza Firzad, Pembuatan Ilustrasi Buku Pop - Up Sebagai Media Pengenalan Huruf
Dan Nama-Nama Bianatang Pada Anak Usia Dini, 2015.
14

3. Kegunaan Media
Arief Sadiman, menyebutkan kegunaan media pendidikan antara
lain :
a) memperjelas pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis,
b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,
c) penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif peserta didik,
d) memberikan perangsang yang sama,
e) mempersamakan pengalaman, dan
f) menimbulkan persepsi yang sama.
Berdasarkan pendapat dari para ahli tentang manfaat media
pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan manfaat penggunaan media
dalam pembelajaran yaitu:
a) menarik perhatian peserta didik,
b) mengembangkan minat dan motivasi belajar,
c) memperjelas pesan atau bahan pembelajaran sehingga lebih mudah
dipahami peserta didik,
d) mengembangkan hasil belajar.

4. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran berkaitan erat dengan pengertian belajar dan
mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi secara bersamaan.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi yaitu
proses penyampaian pesan dari sumber pesan (pendidik) melalui media
tertentu ke penerima pesan (peserta didik). Pesan berupa isi ajaran dan
didikan yang disampaikan oleh penndidik kedalam media atau beberapa
media dalam bentuk bentuk simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata
lisan atau tertulis) maupun simbol non verbal atau visual. Selanjutnya
penerima pesan menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga
pembelajaran tersampaikan dengan baik. 20
Menurut Sanjaya, pembelajaran merupakan proses komunikasi yang
melibatkan tiga komponen pokok, yaitu pendidik atau guru, peserta didik
(murid) dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi
pelajaran. Terkadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan
komunikasi. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun
strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar.
Menurut Gagne dan Briggs, mensfsirkan instruction atau
pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, dan disusun
sedemikian rupa untuk membantu dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal.
Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran adalah separangkat
tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, melalui

20
Husaini, “Media Buku Pop up Untuk Melatih Bahasa Anak.”
15

penyampaian materi oleh guru yang akan dipelajari siswa dengan


memperhitungkan kejadian-kejadian dalam prosesnya yang nantinya
berperan terhadap bagaimana penerimaan hasil akhir materi oleh siswa.

5. Pengertian Media Pembelajaran


Pengertian media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas
dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan
metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran atau pelatihan.
Menurut Heinich yang dikutip oleh Arsyad, media pembelajaran adalah
perantara yang membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud pengajaran antara sumber kepada
penerima.21
Media pembelajaran yang baik dapat memberikan rangsangan bagi
siswa untuk terjadinya proses belajar, menarik perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas pengajaran sehingga
maknanya akan lebih jelas dipahami oleh siswa, media pembelajaran dapat
menjadi variasi dalam berkomunikasi tidak hanya komunikasi verbal, melalui
media pembelajaran siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan langsung
tidak hanya mendengarkan uraian dari pengajar.
Menurut Arsyad, fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan menurut Hamalik
dalam Arsyad, bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam proses
belajar mengajar media merupakan peran yang sangat penting. Karena media
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
pesan dan isi pelajaran pada saat kegiatan belajar mengajar. 22
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa atau anak sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian anak
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi dan berlangsung lebih
efesien. Memilih media pembelajaran untuk kegiatan belajar tidak boleh asal-
asalan, sebab media harus memenuhi kriteria khusus agar bisa dijadikan
sebagai alat untuk menstimulus daya pikir dan keingintahuan siswa dalam
belajar.
Jadi secara umum media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses
belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk

21
Zaman and Eliyawati, “Media Pembelajaran Anak Usia Dini.”
22
Syafrimen Sayfril et al., “Aplikasi Inventor Sebagai Pengembangan Media Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Berbasis Android Di SMAN,” Al-Tadzkiyyah: Jurnnal Pendidikan Islam
12, no. 1 (2021): 107–27.
16

merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan kemampuan atau ketrampilan


pebelajar tersebut sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar atau
kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran yang baik dapat memberikan rangsangan bagi
siswa untuk terjadinya proses belajar, menarik perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas pengajaran sehingga
maknanya akan lebih jelas dipahami oleh siswa, media pembelajaran dapat
menjadi variasi dalam berkomunikasi tidak hanya komunikasi verbal, melalui
media pembelajaran siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan langsung
tidak hanya mendengarkan uraian dari pengajar.

6. Manfaat Media Pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran harus mampu memfasilitasi antara
pengajar dengan siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Menurut
Zaman dan Eliyawati pembelajaran memerlukan media yang tentunya selain
untuk memfasilitasi, media dalam proses pembelajaran mempunyai manfaat
seperti:23
a) Pesan/informasi pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas,
menarik, kongkrit dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis atau
lisan belaka (verbalistis).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Misalnya objek
yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita, gambar dan lain-lain.
c) Meningkatkan sikap aktif siswa dalam belajar.
d) Menimbulkan kegairahan dan motivasi dalam belajar.
e) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan
lingkungan dan kenyataan.
f) Memungkinkan siswa belajar menurut kemampuan dan minatnya.
g) Memberikan perangsang, pengalaman dan persepsi yang sama bagi
siswa.
Selain itu, media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan
minat peserta didikdalam belajar. Sehingga peserta didik menjadi semangat
belajar dan dapat membantu mengembangkan pemahana peserta didikakan
materi pelajaran. Sudjana dan Rivani mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, adalah sebagai berikut :
a) Pembelajaran lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
mudah dipahami peserta didik dan memungkinkan tercapainya tujuan
pembelajaran.
c) Metode mengajar dapat lebih bervariasi, sehingga peserta didik tidak
bosan dalam pembelajaran.
d) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena
peserta didik tidak hanya mendengarkan uraian guru. 24

23
Zaman and Eliyawati, “Media Pembelajaran Anak Usia Dini.”
24
azhar, “ Media Pembelajaran.”
17

Menurut pendapat Kemp dan Dayton beberapa manfaat media bagi


pembelajaran yaitu:
a) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
b) Pembelajaran dapat lebih menarik
c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
d) Waktu pelakasanaan pembelajaran dapat diperpendek
e) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
f) Proses pembelajaran dapat berlangsung setiap saat
g) Meningkatkan sikap positif dalam proses pembelajaran
h) Peranan guru ke arah yang positif

Dengan adanya media pembelajaran yang layak dan menarik


diharapkan bisa meningkatkan minat peserta didik dalam belajar .
Penggunaan media pembelajaran yang tepat mampu menarik perhatian
peserta didik serta dapat memudahkan peserta didik dalam memahami
materi.25

B. Media Buku Pop – Up


1. Pengertian Pop – Up
Pop-up adalah sebuah pola mekanik kertas yang mempunyai sisi
yang dapat bergerak atau mempunyai unsur 3 dimensi. Sekilas pop-up
hampir mirip dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan teknik
melipat kertas. Walau demikian origami lebih memfokuskan diri pada
menciptakan objek atau benda sedangkan pop-up lebih cenderung pada
pembuatan dan pola mekanik kertas yang dapat membuat gambar tampak
secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk
hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin. 26
Asriani dalam Metoda Pembelajaran Musik untuk Anak Tuna Rungu
melalui Buku Pop Up, mengemukakan bahwa buku pop up merupakan
sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur
3 dimensi. Sekilas buku pop up hampir sama dengan origami dimana kedua
seni ini mempergunakan tehnik melipat kertas..27
Van Dyk, mendiskripsikan beberapa bagian dari buku pop up di
antaranya sebagai berikut :
a) Movables parts that lie flat yaitu di mana buku merupakan bagian yang
sebenarnya tidak datar dan memiliki bagian yang sedikit timbul
contohnya yaitu flap book dan pull tabs.
b) Pop-up bagian bagian yang timbul dalam buku yaitu bisa berupa

25
Dwi Rahmawati, Yuberti Yuberti, and Syafrimen Syafrimen, “Pengembangan Media
Pembelajaran E-Modul Dengan Menggunakan Sigil Software Pada Materi Pembelajaran Fisika,”
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 12, no. 2 (2021): 106–12,
https://doi.org/10.26877/jp2f.v12i1.7546.
26
Alresza Firzad, Pembuatan Ilustrasi Buku Pop - Up Sebagai Media Pengenalan Huruf Dan Nama-Nama
Bianatang Pada Anak Usia Dini.
27
Fery Ahmad and Mukh Doyin, “Pengembangan Buku Pop Up Tiga Dimensi Sebagai Media Pembelajaran
Menulis Puisi,” Pengembangan Buku Pop Up Tiga Dimensi Sebagai Media Pembelajaran Menulis Puisi 11,
no. 2 (2015).
18

tampilan latar, lipatan, kotak, silinder dan lapisan gambar yang muncul.
c) Folding mechanism adalah bentuk buku yang dibuat agar bisa membuka
dan menutup. Namun, adapula bentuk buku-buku yang tidak terlipat
dapat dibuka contohnya adalah carousels, tunnel-books dan peep shows.
d) Multiple construction yaitu di mana materi untuk pembuatan pop up
tidak hanya berupa kertas tapi adapula yang berupa plastik, kaca dan
lain-lain.

Volvelle or wheel merupakan jenis Pop-up yang berupa karya


ilustrasi yang terdapat piringan atau lingkaran yang menempel pada bagian
sebuah halaman atau bagian cover halaman dengan menggunakan benang,
kertas atau bahan lainnya disekitar pusat perputarannya dan ketika piringan
kertas tersebut diputar, teks dan gambar atau ilustrasi akan sejajar. 28
Menurut Robert Sabuda yang merupakan seniman pop-up, ada
beberapa hal yang menyebabkan buku pop-up digemari dan disukai setiap
kalangan, antara lain:
a) Berbentuk tiga dimensi.
b) Dapat bergerak sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan kagum.
c) Interaktif dan melibatkan pembaca dalam proses terjadinya kejutan
sehingga pembaca ingin terus membalik halaman demi halaman.
d) Memberikan ilustrasi serta visual yang lebih terperinci dibandingkan
buku bergambar biasa.
e) Memiliki tingkat kedalaman dan perspektif.
f) Melibatkan indera tubuh yang lebih banyak dibandingkan buku
bergambar biasa sehingga lebih menarik. 29
Pop up atau dalam bahasa Jepang biasa disebut dengan Kirigami,
berasal dari kata kiri yang berari memotong dan kami yang berarti kertas.
Jadi, pop up atau kirigami memiliki pengertian kertas yang dipotong
sedemikian hingga oleh seniman pop up. Selanjutnya Van Dyk,
menyebutkan cara kerja pop up yaitu dengan cara menutup, membuka, dan
memutar di mana akan membuat gerakan dibagian permukaan. Dengan
kreatifitasnya, para seniman pop up membuat macam-macam lipatan agar
pop up tersebut bisa terbuka, tertutup, muncul dan tidak terlipat ketika pop
up tersebut dibuka.30
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pop up atau
kirigami adalah kreasi tiga dimensi dari lipatan dan guntingan kertas di
mana guntingan kertas tersebut muncul dan bisa tidak terlipat ketika dibuka
serta tertutup dan terlipat ketika buku pop up tertutup.

28
Muhammad Sholeh, “Pengembangan Media Pop-Up Book Berbasis Budaya Lokal Sub Tema
Keberagaman Budaya Bangsaku Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Skripsi,” Artikel Ilmiah, 2017, h. 15.
29
Alresza Firzad, Pembuatan Ilustrasi Buku Pop - Up Sebagai Media Pengenalan Huruf Dan
Nama-Nama Bianatang Pada Anak Usia Dini.
30
Mu‟jizatin Fadiana and Citra Dewi Rosalina, “Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa Tunagrahita Melalui
Pembelajaran Terintegrasi Semiotik Dengan Media Buku Pop Up,” Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat 4, no. 2 (2020): 83.
19

2. Manfaat Media Pop Up


Menurut Dzuanda, media pop-up book memiliki berbagai manfaat
yang sangat berguna, yaitu :
a) Mengajarkan anak untuk lebih menghargai buku dan
memperlakukannya dengan lebih baik.
b) Mendekatkan anak dengan orang tua karena pop-up book memiliki
bagian yang halus sehingga memberikan kesempatan untuk orang tua
untuk duduk bersama dengan putra-putri mereka dan menikmati cerita
(mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak).
c) Mengembangkan kreativitas anak.
d) Merangsang imajinasi anak.
e) Menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk
suatu benda (pengenalan benda).
f) Dapat digunakan sebagai media untuk menanamkan kecintaan anak
terhadap membaca.
Sedangkan Menurut Bluemel dan Taylor menyebutkan beberapa
kegunaan media pop-up book, yaitu:
a) Untuk mengembangkan kecintaan anak muda terhadap buku dan
membaca.
b) Bagi peserta didik anak usia dini untuk menjembatani hubungan antara
situasi kehidupan nyata dan simbol yang mewakilinya.
c) Bagi siswa yang lebih tua atau siswa berbakat dan memiliki
kemampuan dapat berguna untuk mengembangkan kemampuan berfikir
kritis dan kreatif.
d) Bagi yang enggan membaca, anak-anak dengan ketidakmampuan
belajar bahasa inggris sebagai bahasa kedua dapat membantu siswa
untuk menangkap makna melalui perwakilan gambar yang menarik
e) memunculkan keinginan serta dorongan membaca secara mandiri
dengan kemampuannya untuk melakukan hal tersebut secara terampil. 31

Berdasarkan penjelasan diatas, diharapkan media buku pop – up


bermanfaat dalam proses pembelajaran tematik yakni dapat membantu
pendidik dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Selain itu,
penggunaan media pop – up dapat mempermudah peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan keaksaraan awal.

3. Kelebihan dan kelemahan Buku Pop – Up


Pop-up dapat memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik.
Mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi, gambar
yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser,
bagian yang dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya
bahkan beberapa ada yang dapat mengeluarkan bunyi. Hal-hal seperti ini
membuat ceritanya lebih menyenangkan dan menarik untuk dinikmati. Hal

31
Tisna Umi Hanifah, “Pemanfaatan Media Pop-Up Book Berbasis Tematik Untuk Meningkatkan
Kecerdasan Verbal-Linguistik Anak Usia 4-5 Tahun (Studi Eksperimen Di Tk Negeri Pembina Bulu
Temanggung),” BELIA: Early Childhood Education Papers 3, no. 2 (2014): H.5.
20

lain yang membuat buku pop-up menarik dan berbeda dari buku cerita
ilustrasi biasa adalah ia memberikan kejutan-kejutan dalam setiap
halamannya yang dapat mengundang ketakjuban ketika halamannya dibuka
pembaca seperti menjadi bagian dari hal yang menakjubkan itu karena
mereka memiliki andil ketika mereka membuka halaman buku hal ini
memancing antusias membaca dalam mengikuti ceritanya karena mereka
menanti kejutan apa lagi yang akan diberikan di halaman selanjutnya.
Pop-up mempunyai kemampuan untuk memperkuat kesan. Tampilan
visual yang lebih berdimensi membuat cerita semakin terasa nyata ditambah
lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya. Gambar dapat
secara tiba-tiba muncul dari balik halaman atau sebuah bangunan dapat
berdiri megah ditengah-tengah halaman dengan cara pemvisualisasi ini,
kesan yang ingin ditampilkan dapat lebih tersampaikan.
pop up memiliki banyak kelebihan sebagai media pengajaran.
Pertama, pop up banyak digunakan untuk menjelaskan gambar yang
kompleks seperti dalam kesehatan, matematika, dan teknologi. Kedua, buku
atau media pop up yang dapat digerakan merupakan strategi pembelajaran
yang efektif dan membuat pembelajaran lebih efektif, interaktif dan mudah
untuk diingat. Ketiga, pop up menyediakan umpan pembelajaran, karena
bagi, siswa, ilustrasi visual dapat menggambarkan konsep yang abstrak
menjadi jelas. Keempat, pop up membantu siswa dalam mendokumentasi,
meneliti, dan memberikan pengalaman mengenai lingkungan sekitar.
Kelima, pop up menyediakan pengalaman baru dan menambah pengalaman
tentang aktifitas sehari-hari dan lingkungan sekitar. Keenam, pop up
menghibur dan menarik perhatian siswa. Ketujuh, bagian-bagian pop up
yang interaktif membuat pengajaran menjadi seperti permainan yang
memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi di dalamnya. 32
Menurut Robert Sabuda yang merupakan seniman pop-up dalam ada
beberapa hal yang menyebabkan buku pop-up digemari dan disukai setiap
kalangan, antara lain:
a) Berbentuk tiga dimensi.
b) Dapat bergerak sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan kagum.
c) Interaktif dan melibatkan pembaca dalam proses terjadinya kejutan
sehingga pembaca ingin terus membalik halaman demi halaman.
d) Memberikan ilustrasi serta visual yang lebih terperinci dibandingkan
buku bergambar biasa.
e) Memiliki tingkat kedalaman dan perspektif.
f) Melibatkan indera tubuh yang lebih banyak dibandingkan buku
bergambar biasa sehingga lebih menarik.
g) Mengajarkan dengan cara yang unik, membuat pengalaman
pembelajaran menjadi lebih efektif, interaktif dan mudah di ingat. 33

32
Rochmatul Chabibbah, “Perancangan Buku Pop - Up Alfabet Untuk Siswa Taman Kanak - Kanak” 2
(2014): 103–105.
33
Alresza Firzad, Pembuatan Ilustrasi Buku Pop - Up Sebagai Media Pengenalan Huruf Dan Nama-Nama
Bianatang Pada Anak Usia Dini.
21

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media pop up


memiliki banyak kelebihan dalam proses pengajaran, salah satunya adalah
media pop up membuat pengajaran menjadi semakin efektif dan interaktif.
Dalam hal ini, pengajar juga harus teliti dalam pemilihan gambar yang akan
dijadikan media pop up, karena gambar yang rumit dan berwarna hitam
putih kurang efektif dalam proses pengajaran dan kurang diminati siswa.
Sedangkan kelemahan media pop - up ini adalah kebanyakan materi
jenis media ini memiliki materi yang sedikit, karena penekanannya pada
unsur – unsur pop – up, bahkan anak – anak sering mengabaikan teks dan
hanya memperhatikan bagian – bagian yang menurut mereka menarik, serta
dalam penggunaan media pop – up ini rawan akan kerusakan, dalam
penggunaanya peserta didik harus berhati – hati.

C. Kemampuan Keaksaraan
Salah satu bidang perkembangan kemampuan berbahasa yang perlu
diberikan pada anak usia dini, yakni pengenalan atau rangsangan yang memupuk
kemampuan keaksaraan awal pada anak, karena kemampuan mengenal
keaksaraan awal merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan anak
sehingga sebelum memasuki pendidikan dasar, anak lebih mengenal keaksaraan
awal dan kata tertentu sebagai dasar dalam membaca.
Kegiatan yang dapat menarik perhatian anak dalam meningkatkan
keaksaraan pada pendidikan anak usia dini salah satunya dengan metode
pembelajaran yang digunakan. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ayu May Fitra Sari yang berjudul Meningkatkan Kemampuan
Keaksaraan Anak melalui Berbagai Metode dengan Kegiatan yang Bervariasi
pada Kelompok B RA AL Fityah Pekanbaru, menunjukan peningkatakan 81%
dengan indicator anak dapat meyebutkan tulisan sederhana dengan symbol yang
melambangkannya dan mampu membaca beberapa kata berdasarkan gambar.34
Dalam pembelajaran PAUD Perkembangan keaksaraan anak merupakan
aspek utama yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan
kreativitas anak yang sudah dapat membaca biasanya dianggap anak yang
mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi, akan tetapi kecerdasan seseorang
tidak dapat diukur hanya bisa membaca saja. Seseorang dapat dikatakan
mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi selain bisa membaca juga mampu
mengolah kata secara komprehensif, mengekspresikan kata-kata dalam bahasa
tubuh (ucapan dan perbuatan) yang dapat dipahami oleh oranglain serta jelas
dalam penyampaiannya seperti keterampilan membaca.35

1. Pengertian Kemampuan Keaksaraan Awal


Mengenal keaksaaran awal merupakan kemampuan mengenal huruf
vokal dan konsonan yang merupakan kemampuan dasar anak untuk
membaca awal dan menulis. Dan sebaiknya anak-anak diperkeenalkan
34
Fitria, “Kemampuan Keaksaraan Melalui Media Digital „Bermain Keaksaraan‟ Pada Anak Usia
Dini.”
35
Matin, Ety Rohaety, and Nuraeni, “Penerapan Media Pembelajaran Pop-Up Book Anak Usia
Dini Pada Kelompok B Untuk Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Di Tk Nusa Indah.”
22

dengan huruf sejak dini. Kemampuan keaksaraan awal anak usia dini
meliputi kemampuan menyebutkan simbolsimbol yang dikenal mengenal
suarra huruf awal dari nama bendabenda yang ada di sekitar, menyebutkan
kelompok gambar yang memiliki bunyi atau huruf, membaca nama diri
sendiri.36
Kemampuan membaca ditentukan oleh perkembangan bahasa
sedangkan kemampuan menulis ditentukan oleh perkembangan motoriknya.
Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk
mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya.
Keaksaraan awal atau Pra-keaksaraan adalah isitlah yang digunakan
untuk menjelaskan kemampuan anak dalam menggunakan aksara atau
membaca dan menulis yang dikuasai sebelum anak belajar cara membaca
dan menulis. Keaksaraan awal merupakan tanda bahwa anak bahkan sejak
usia satu atau dua tahun sudah berproses untuk menjadi aksarawan.
Keaksaraan awal merupakan tatanan fondasi untuk mengusai kemampuan
membaca dan menulis yang menyenangkan.37
Mengenal keaksaraan awal adalah kemampuan setiap anak untuk
mengenal huruf dan bunyi bahasa.Kemudian menggabungkan huruf menjadi
kata yang sederhana. Oleh karena itu sejak dini anak perlu diperkenalkan
satu-persatu huruf abjad yang terdiri dari dua puluh enam huruf dengan lima
huruf vokal dan dua puluh satu huruf konsonan. Yang termasuk huruf vokal
yaitu huruf a, i, u, e, o dan huruf konsonan yaitu huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l,
m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Keaksaraan awal merupakan salah satu proses atau tahapan untuk
melatih anak dalam membaca. Setelah anak siap untuk membaca dan sudah
memahami satu-persatu huruf dan bunyinya kemudian mengenal suku kata,
barulah mengenal kata dan akhirnya menjadi kalimat.38
Berdasarkan uraian diatas, kemampuan keaksaraan awal anak
penting dilakukan sedini mungkin sesuai dengan tahapan usia anak agar
kemampuan bahasa anak dan pribadi anak di masyarakat mudah diterima.
Hal yang pelu diperhatikan untuk mengembangkan kemampuan keaksaraan
awal anak adalah kesiapan anak untuk membaca, karena karakteristik setiap
anak berbeda sehingga guru perlu mempersiapkan kegiatan pembelajaran
berdasarkan tahapan usia anak.

2. Tujuan Keaksaraan
Menurut Depdiknas 2007, Pengembangan kemampuan awal baca
tulis melalui berbagai media pembelajaran di TK, bertujuan untuk39 :

36
Maysaroh, “Peningkatan Kemampuan Keaksaraan Awal Anak Melalui Penggunaan Media Flashcard
Kelompok A Di Taman Kanak-Kanak Dunia Ceria Krian,” Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018, H. 11.
37
Kemendikbud, “Pengembangan Keaksaraan Awal Pada Anak Usia 5 - 6 Tahun Melalui Buku Cerita
Budaya Lokal,” E-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha 2, no. 1 (2017): 4–6.
38
dekdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : balai pustaka, 2015). H.89.
39
Ayu May Fitra Sari, “Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Anak Melalui Berbagai Metode Dengan
Kegiatan Yang Bervariasi Pada Kelompok B Ra Al-Fityah Pekanbaru,” KINDERGARTEN: Journal of
Islamic Early Childhood Education 1, no. 1 (2018): 6–7, https://doi.org/10.24014/kjiece.v1i1.5490.
23

a. Mendeteksi kemampuan awal membaca dan menulis anak. Perbedaan


individual anak sebagai hasl pengaruh (Intervensi) yang berbeda dalam
keluarga akan terbawa dalam suasana proses belajar mengajar ditaman
kanak-kanak. Ada sebagian anak memiliki keunggulan dalam mengenal
bacaan dan tulisan lebih awal sehingga memiliki kapasitas yang lebih
dalan pengalaman membaca dan menulis.
b. Mengembangkan kemampuan menyimak, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan berbagai hal melalui bentuk gambar dan
permainan.
c. Melatih kelenturan motorik halus anak melalui berbagai bentuk
permainan olah tangan dalam rangka mempersiapkan anak mampu
membaca dan menulis.

3. Komponen Dasar Kemampuan Keaksaraan


Dalam kemampuan keaksaraan terdapat enam komponen keaksaraan
yaitu :
a. Motivasi akan hasil cetak (print motivation), Menjadi tertarik dalam
menikmati buku.
b. Perbendaharan kata (vocabulari), Mengetahui nama-nama benda.
c. Kesadaran akan hasil (print awarnes), mengenal hasil cetak, mengetahui
bagaimana cara mengikuti kata-kata dalam suatu halaman.
d. Pengetahuan mengenai huruf-huruf, mengetahui suatu huruf berbeda
dengan yang lainya, mengetahui nama bunyinya dan mengenali huruf.
e. Mengenal lafal atau fonem (phonologicall awareness), dapat mendengar
dan menirukan bunyi-bunyi hal lebih kecil dari suatu kata.

4. Tolak Ukur Kemampuan Keaksaraan


Tolak ukur kemampuan keaksaraan pada anak ditandai dengan
indikator sebagai berikut :
a. Anak dapat membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal
yang sama (misal : kaki-kali) dan suku kata akhir yang sama (misal:
nama-sama).
b. Anak dapat membuat gambar dan menceritakan isi gambar dengan
beberapa coretan/ tulisan yang sudah berbentuk huruf/ kata.
c. Anak menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan
simbul yang melambangkannya.
d. Anak mampu membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan dan
benda yang dikenal atau dilihatnya.
e. Anak dapat menulis nama panggilan dirinya. 40

40
Kemendikbud, “Pengembangan Keaksaraan Awal Pada Anak Usia 5 - 6 Tahun Melalui Buku Cerita
Budaya Lokal.”
24

5. Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan Kemampuan Mengenal


Keaksaraan Awal Pada Anak Usia Dini
Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini
selanjutnya disebut STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai
anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, salah satunya
mencakup aspek nilai bahasa, terutama pada kemampuan mengenal
keaksaraan awal, sebagaimana yang tertera pada permendikbud nomor 137
tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini yaitu : 41

Tabel 2.1
Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Kelompok Usia 5 – 6 Tahun
Aspek Indikator Pencapaian
Perkembangan
Keaksaraan 1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang
dikenal
2. Mengenal suara huruf awal dari nama
benda-benda yang ada di sekitarnya
3. Menyebutkan kelompok gambar yang
Memahami memiliki bunyi/huruf awal
yang sama.
4. hubungan antara bunyi dan bentuk huruf
5. Membaca nama sendiri
6. Menuliskan nama sendiri
7. Memahami arti kata dalam cerita
Sumber : Lampiran Permendikbud No.137 Tahun 2014

D. Pendidikan Anak Usia Dini


1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan suatu upaya untuk
menstimulus atau merangsang berbagai potensi yang dimiliki anak supaya
dapat berkembang dengan optimal. Sebagaimana disebutkan dalam UU
Sisdiknas no. 20 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa pendidikan anak usia
dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukkan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki Pendidikan
lebih lanjut pada tingkatan pendidikan formal.
Pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003 ayat 1, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak yang
masuk dalam rentang usia 0 – 6 tahun. Menurut kajian rumpun Ilmu
Pendidikan Anak Usia Dini dan penyelenggaraannya di beberapa negara,
PAUD dilaksanakan sejak anak berusia 0 – 8 tahun.42 PAUD adalah jenjang
pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya

41
Permendikbud, “Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini,” 2014.
42
Hasan Maemunah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (Yogyakarta: Diva Press, 2010).
25

pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang
dilakukan dengan pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada
jalur formal, non formal, dan informal.43
Pendapat lain tentang definisi PAUD diungkapkan oleh Helman,
Hekkila, dan Sundhall :
Early Childhood Education (ECE) is a branch of education theory
which relates to the teaching of young children up until the age of
about eight, which a particular focus on developmental education,
most notable before the start of compulsory education. Infant
education, a subset of early childhood education, denotes the
education of children between the ages of 1 month and 12 months. In
recent years, early childhood education has become a prevalent
public policy issue, as state and federal law makers consider its place
in public education.

Sejalan dengan pendapat tersebut Siibak dan Vinter, PAUD adalah


pendidikan yang memberikan pengasuhan, perawatan, dan pelayanan kepada
anak usia lahir sampai dengan enam tahun. Menurut Lilis Madyawati PAUD
adalah wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan
kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap,
dan keterampilan pada anak. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada
lembaga pendidikan anak usia dini, seperti : Kelompok Bermain (KOBER),
Taman Penitipan Anak (TPA), Satuan PAUD Sejenis (SPS) maupun Taman
Kanak – Kanak (TK) sangat bergantung pada system dan proses pendidikan
yang dijalankan.44
Dari beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa PAUD
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan enam aspek
perkembangan anak yaitu perkembangan moral dan agama, fisik motorik
(koordinasi motorik kasar dan halus), kecerdasan kognitif, sosial emosional,
bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini.

2. Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini


Kesadaran akan pentingnya PAUD cukup tinggi di negara maju,
terbukti dengan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli yang pertama
yaitu Martin Luther mengemukakan bahwa tujuan utama pendidikan adalam
mengajarkan agama dan keluarga merupakan institusi penting dalam
pendidikan anak. Pemikiran ini sejalan dengan tujuan madrasah (sekolah
Islam) yaitu pendidikan agama islam, di mana ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan bagian integral dari agama Islam.
43
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013). hlm 64.
44
Madyawati Lilis, Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak (Jakarta: indonesia kencana,
2017). hlm. 2 - 4.
26

Dengan demikian, pendidikan di madrasah akan menghasilkan ulul


albaab, yaitu penguasaan ilmu pengetahuan teknologi yang dapat digunakan
dalam kehidupan dengan akhlak mulia, berdampak rahmatan lil alamin yang
dijanjikan Allah akan ditingkatkan derajatnya. Anak dibekali potensi bawaan,
yaitu potensi indrawi (psikomotorik), Intelegence Quotien, Emotional Quotien
dan Spiritual Quotien. Sehingga semua manusia harus mensyukuri
pembekalan dari Allah SWT, dengan mengaktualisasikannya menjadi sebuah
kompetensi. Hal tersebut sejalan dengan isi Alquran Surat An-Nahl ayat 78,
yang berbunyi :
َ ًُ َ‫ىٌ أُ َّيهَتِ ُكىأ ََل ت أَعه‬
‫ىٌ َش أٍٔ ٗٔا َو َج َع َم نَ ُك ُى ٱنسًَّأ َع‬ ِ ُ‫ٱَّللُ أَ أخ َز َج ُكى ِّي ٍۢ ثُط‬
َّ ‫َو‬
٨٩ ٌ‫ُو‬ َ ‫فٔ ِٔ َدحَ نَ َعهَّ ُكىأ ت أَش ُكز‬ ‫ص َز َو أٱۡلَ أ‬
َ ‫َو أٱۡلَ أث‬
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Selanjutnya Pestalozzi pada dalam bukunya Emile ia


mengintegrasikan kehidupan rumah, pendidikanvokasional dan pendidikan
baca tulis. Pestalozzi yakin segala bentuk pendidikan adalah melalui panca
indera dan melalui pengalamannya potensi untuk dikembangkan. Belajar yang
terbaik adalah mengenai beberapa konsep dengan panca indera. Ibu adalah
seorang pahlawan dalam dunia pendidikan yang dilakukannya sejak awal
kehidupan anak.45
Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar
untuk proses pendidikan selanjutnya. Keberhasilan tersebut tidak hanya
didukung oleh lembaga penyelenggara pendidikan saja. Tapi perlunya
dukungan penuh dari keluarga terutama orang tua. Peran orang tua sangat
penting dan sangat dibutuhkan oleh anak dalam membentuk karakter yang
baik dan cerdas. Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi
keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya, Usia dini merupakan usia
emas atau golden age bagi seseorang, yang artinya apabila seseorang pada usia
tersebut mendapat pendidikan yang tepat, maka ia akan memperoleh kesiapan
belajar yang baik dan merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan
belajarnya pada jenjang pendidikan selanjutnya.

E. Kerangka Berfikir
Media buku pop – up ini dibuat melalui beberapa tahapan, yaitu
perencanaan, desain, dan pembuatan. Perencanaan yaitu tahap awal dari
penelitian ini yang terdiri dari analisis masalah dan analisis kebutuhan. Analisis
masalah antara lain mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi dari
permasalahan yang ada.
Analisis kebutuhan antara lain menentukan isi materi. Tahap
perencanaan meliputi pembuatan perancangan desain dengan proses panjang
menggunakan aplikasi adobe illustrator, pemilihan bahan yang aman untuk anak-

45
Lilis Madyawati.
27

anak. Pada tahap pembuatan, rancangan yang telah dibuat kemudian di


implementasikan, dalam penelitian ini yang dibuat berupa media pembelajaran
dengan menggunakan gambar 3 dimensi.
Selanjutnya produk yang berupa media pembelajaran ini divalidasi
oleh ahli media dan ahli materi. Jika mendapat saran untuk melakukan
perubahan maka produk ini akan di revisi sesuai saran yang diberikan oleh ahli
media dan ahli materi, revisi dimulai pada perubahan desain hingga pencetakan
buku. Apabila sudah mendapatkan validasi dari ahli media dan ahli materi maka
setelah itu barulah media pembelajaran ini akan di uji cobakan kepada calon
pengguna yaitu anak usia 5 - 6 tahun kelompok B.
72

DAFTAR RUJUKAN

Ahmad, Fery, and Mukh Doyin. “Pengembangan Buku Pop Up Tiga Dimensi Sebagai
Media Pembelajaran Menulis Puisi.” Pengembangan Buku Pop Up Tiga Dimensi
Sebagai Media Pembelajaran Menulis Puisi 11, no. 2 (2015).

Alresza Firzad, Edho Bakhtawar. Pembuatan Ilustrasi Buku Pop - Up Sebagai Media
Pengenalan Huruf Dan Nama-Nama Bianatang Pada Anak Usia Dini, 2015.

Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,” 2019, 319.

azhar, arsyad. “Pengertian Media Pembelajaran,” 2012, 11–44.

Chabibbah, Rochmatul, and Salamun Kaulam. “Perancangan Buku Pop - Up Alfabet


Untuk Siswa Taman Kanak - Kanak.” Pendidikan Seni Rupa 2 (2014): 96–105.

Cokorda, Alit Artawan, and Narulita Eldiana Tri, i wayan mahardika. “Perancangan Buku
Pop-Up Sebagai Sarana Pengenalan Huruf Untuk Anak Usia Dini Di Badung” 1
(2018): 1–14.

dekdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : balai pustaka, 2015.

Fadiana, Mu‟jizatin, and Citra Dewi Rosalina. “Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa
Tunagrahita Melalui Pembelajaran Terintegrasi Semiotik Dengan Media Buku Pop
Up.” Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 2 (2020): 373–83.
https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i2.3940.

fajar trenggaleh, Muhammad. “Pengaruh Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber


Officinale Roscoe.) Terhadap Kadar Trigliserida Pada Tikus Putih
(Rattusnorvegicus Strain Wistar) Jantan Dengan Diet Tinggi Lemak,” 2017, 12–13.

Febjislami, Shalati, Maya Melati, Ani Kurniawati, and Yudiwanti Wahyu. “Karakter
Agronomi Dan Kadar Sinensetin Beberapa Aksesi Tanaman Kumis Kucing
(Orthosiphon Stamineus).” Jurnal Hortikultura Indonesia 9, no. 3 (2018): 206–15.
https://doi.org/10.29244/jhi.9.3.206-215.

Febrianto, M. F. M., Setiadarma, W., Ariyanto, H. “Jurnal Pendidikan Seni Rupa.” Jurnal
Seni Rupa 2 (2014).

Fitria, Nila. “Kemampuan Keaksaraan Melalui Media Digital „Bermain Keaksaraan‟ Pada
73

Anak Usia Dini.” Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 5, no.
1 (2021): H. 37. https://doi.org/10.19109/ra.v5i1.6781.

Hendrik, Willem, Erwin, and Aman Sentosa Panggabean. “PEMANFAATAN


TUMBUHAN SERAI WANGI ( Cymbopogon Nardus ( L .) RENDLE ) SEBAGAI
ANTIOKSIDAN ALAMI.” Kimia FMIPA Unmul, no. 1 (2016): 74–79.

Husaini. “Media Buku Pop up Untuk Melatih Bahasa Anak.” Skripsi, no. 1968 (2006):
14–21.

Jannah, A R, L Hamid, and ... “Media Pop Up Book Untuk Meningkatkan


Kemampuanmembaca Pada Anak Usia Dini.” Keislaman Dan Pendidikan 1, no. 2
(2020): 1–17. https://ejournal.stit-
alhidayah.ac.id/index.php/jurnalalurwatulwutsqo/article/view/10.

Kemendikbud. “Pengembangan Keaksaraan Awal Pada Anak Usia 5 - 6 Tahun Melalui


Buku Cerita Budaya Lokal.” E-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
2, no. 1 (2017): 4–6.

Kurniawan, Asep. Metode Penelitian Pendidikan. Cet. 2. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2018.

Lilis, Madyawati. Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta: indonesia


kencana, 2017.

Maemunah, Hasan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Yogyakarta: Diva Press, 2010.

Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013.

Marhaeni, Luluk Sutji. “Potensi Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) Sebagai Obat Dan
Sumber Pangan.” AGRISIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 13, no. 1 (2020): 32–39.

maria maha dewi, I.B surya manuaba, G.N sastra agustika. “Pengaruh Kiragami Terhadap
Kemampuan Motorik Halus Anak.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha 7,
no. 1 (2019): 90. https://doi.org/10.23887/paud.v7i1.18762.

Matin, Rapi Halipani, Euis Ety Rohaety, and Lenny Nuraeni. “Penerapan Media
Pembelajaran Pop-Up Book Anak Usia Dini Pada Kelompok B Untuk
Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Di Tk Nusa Indah.” CERIA (Cerdas
74

Energik Responsif Inovatif Adaptif) 2, no. 2 (2019): h. 51.


https://doi.org/10.22460/ceria.v2i2.p49-56.

Maysaroh. “Peningkatan Kemampuan Keaksaraan Awal Anak Melalui Penggunaan


Media Flashcard Kelompok A Di Taman Kanak-Kanak Dunia Ceria Krian.” Skripsi
UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018, H. 11.

Muhson, Ali. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi.”


Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 8, no. 2 (2010).
https://doi.org/10.21831/jpai.v8i2.949.

Pahrudin, Agus, Syafrimen S, Ro‟inatuz Z, Akbar H, Aini N.R, and Iksan Zanaton, H.
“Islamic Value-Based Pictures as Media : Development In Biology Learning ISI-
Islamic Value-Based Pictures as Media : Development In Biology Learning ISI-
ARE Model.” Tadris : Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, no. November (2019).
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.31502.10563.

Permendikbud. “Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini,” 2014.

Rahmawati, Dwi, Yuberti Yuberti, and Syafrimen Syafrimen. “Pengembangan Media


Pembelajaran E-Modul Dengan Menggunakan Sigil Software Pada Materi
Pembelajaran Fisika.” Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 12, no. 2 (2021):
106–12. https://doi.org/10.26877/jp2f.v12i1.7546.

Rosalina, citra dewi, and Risma Nugrahani. “Pengembangan Media Buku Pop-Up Untuk
Pembelajaran Mengenal Huruf Anak Usia Dini.” Jurnal Peningkatan Kapasitas
Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Menuju Revolusi Industri
4.0” 3, no. September (2018): 1–4.

Sari, Ayu May Fitra. “Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Anak Melalui Berbagai
Metode Dengan Kegiatan Yang Bervariasi Pada Kelompok B Ra Al-Fityah
Pekanbaru.” KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early Childhood Education 1,
no. 1 (2018): 6–7. https://doi.org/10.24014/kjiece.v1i1.5490.

Sarida, Munti, and Iwan Faizal. “Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia
L.) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Vibrio Harveyi Secara In Vitro.”
Jurnal Penelitian Sains 13, no. D (2017): 13312.

Sayfril, Syafrimen, Rizky Faris Surenda, Heru Juabdin Sada, and Mukti. “Aplikasi
75

Inventor Sebagai Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


Berbasis Android Di SMAN.” Al-Tadzkiyyah: Jurnnal Pendidikan Islam 12, no. 1
(2021): 107–27.

Sholeh, Muhammad. “Pengembangan Media Pop-Up Book Berbasis Budaya Lokal Sub
Tema Keberagaman Budaya Bangsaku Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Skripsi.”
Artikel Ilmiah, 2017, 1–15.

Sundaryono, Agus, M Lutfi Firdaus, Silvia Firdaus, and Bhakti Karyadi. “POTENSI
EKSTRAK DAUN TANAMAN BETADIN UNTUK MENINGKATKAN
JUMLAH TROMBOSIT PENDERITA DBD MELALUI UJI TERHADAP MUS
MUSCULUS,” 2016, 403–10.

Susi, Indriani Lumbantoruan. “Pengembangan Media Pembelajaran Aplikasi Berbasis


Android Menggunakan Ispring Pada Kompetensi Dasar Uji Mikrobiologi.”
Universitas Pendidikan Indonesia, 2020.

Umi Hanifah, Tisna. “Pemanfaatan Media Pop-Up Book Berbasis Tematik Untuk
Meningkatkan Kecerdasan Verbal-Linguistik Anak Usia 4-5 Tahun (Studi
Eksperimen Di Tk Negeri Pembina Bulu Temanggung).” BELIA: Early Childhood
Education Papers 3, no. 2 (2014): H.5.

Yanta, Annisa Putri febri, and Jon Efendi. “Efektivitas Media Pop-Up Book Untuk
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Bagi Anak Tunagrahita
Ringan.” Journal of Multidisiplinary Research and Development 6 (2020): 44–50.

Zaman, Badru, and Cucu Eliyawati. “Media Pembelajaran Anak Usia Dini.” Bahan Ajar
PPG Universitas Pendidikan Indonesia, 2010, H. 5–10.

Anda mungkin juga menyukai