DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD AKBAR NURDISAKTI
5193122007
DOSEN PENGAMPU: Drs.Andi Bahar
MATA KULIAH: LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 2
PENDAHULUAN
Mobil merupakan sarana Transfortasi yang sangat menunjang bagi kehidupan manusia.
Untuk dapat dipergunakan sebagimana fungsinya mobil menggunakan tenaga mesin sebagai
tenaga gerak. Seperti halnya mesin – mesin yang lain mobil dapat mengalami kerusakan
selama masa penggunaan, sehingga memerlukan suatu perbaikan dan pemeliharaan. Untuk
suatu perbaikan dan pemiliharaan biasanya dilakukan oleh mekanik dalam bengkel.
Dalam makala sistem pengapian ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu
diketahui agar dapat melakukan pemerikasaan, perawatan, perbaikan. Di dalam sistem
pengapian terdapat dua sistem di dala pengapian yaitu : 1. Sistem pengapian Konpensional
dan yang, 2. Sistem pengapian elektronik. Ternyata komponen – komponen pada sistem
pengapian memiliki fungsinya masing – masing. Dengan demikian maka melalui makala ini
penulis akan menguraikan tetang fungsi dari komponen – komponen sistem pengapian.
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem pengapian
Pengertian dan fungsi sistem pengapian
Sistem pengapian adalah salah satu sistem yang ada di dalam motor bensin yang
menjamin agar motor dapat bekerja. Sistem pengapian ini berfungsi untuk menimbulkan
bunga api dengan menggunakan koil pengapian (ignition coil) yang
kemudian didistribusikan ke masing-masing busi melalui kabel tegangan tinggi
untuk membakar campuran bahan bakar yang sudah dikompresikan di dalam
silinder. Sistem pengapian harus dapat menghasilkan loncatan bunga api, saat
menghasilkannya pun harus tepat, dan saat motor mengalami perubahan beban
atau kecepatan,sistem pengapian harus bisamenyesuaikan sehingga motor dapat
bekerja dengan sempurna.
Fungsi Pengapian
( Kunci kontak )
c. Coil
Fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu menaikkan
tegangan listrik dari aki yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini
disalurkan ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.
Yang biasa disebut sebagai "koil racing", adalah koil yang mampu menghasilkan
tegangan listrik jauh lebih besar ketimbang koil standar. Apabila koil standar rata-rata
menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt, maka koil racing bisa
menghasilkan tegangan antara 60 ribu hingga 90 ribu volt
Tentu saja, dengan tegangan listrik yang lebih besar itu, maka busi dapat
menghasilkan pijaran api yang juga lebih besar. Hasilnya adalah pembakaran yang lebih
sempurna.Namun yang harus diingat adalah, tegangan besar bukan satu- satunya faktor
penentu kualitas koil. Koil yang baik adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik
relatif besar dan stabil pada hampir seluruh putaran mesin. Karena itu setelah menghasilkan
tegangan maksimal pada putaran mesin tertentu, kurva tidak boleh menukik terlalu tajam.
Kurva yang menukik terlalu banyak, menunjukkan kinerja yang buruk pada putaran (RPM)
tinggi. Padahal pada RPM tinggi justru dibutuhkan pembakaran yang baik.
( Koil Pengapian )
d. Distributor
Fungsi distributor dapat di bagi dalam 4 bagian ;
1. Bagian pemutus / arus
Pada bagian ini terdiri daria. breaker point (contact point / point ) Fungsinya adalah
untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa
agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil .induksiterjadi pada saat breaker point I
putus atau terbuka
2. camlobe ( nok )
Fungsinya adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus dan
menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil
3. kondensor
Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah terjadinya loncatan api atau bunga
api listrik pada breaker point. Kemampuan dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan
berapa besar kapasitasnya.kapasitas kondenser di ukur dalam (uf ) mikro farad.pada
kendaraan Toyota ,condenser yang di pergunakan ada 3 macam ;
1. Condenser kabel warna hijau kapasitasnya 0,15 uf
2. Condenser kabel warna kuning kapasitasnya 0,22 uf
3. Condenser kabel warna biru kapasitasnya 0,25 uf
Terbakarnya breaker point sering juga di akibatkan oleh condenser yang tidak sesuai
dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.
4. Bagian Governor Advancer
Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan
mesin . bagian ini terdiri dari Governor weight dan governor spring ( pegas governor )
Gambar di bawah ini menunjukkan kontruksi dari Governor Advancer
5. Bagian Vacum Advancer
Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat
beban mesin bertanmbah atau berkurang. Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum
advancer ,yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.
e. Busi
Busi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang dipasang pada
mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar. Busi dipasang untuk
membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik.
Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke koil
pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi,
membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara
terpisah kepada Nikola Tesla, Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan
salah satu yang dianggap sebagai perancang busi.
Cara Kerja Busi:
Mesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang
memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin kompresi
(mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan udara sampai
terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi). Busi tersambung ke
tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian (ignition coil).
Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian
tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan
udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur
gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan
dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang
tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.Setelah ini terjadi, arus elektron dapat
mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai
60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan
cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan
halilintar atau petir.
f. Kabal Tegangan Tinggi
Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil
induksi sekunder koil ke busi. Tegangan yang dialirkan sebesar 15.000 volt sampai 30.000
volt. Kabel tegangan tinggi terdiri dari tembaga yang diisolasi dengan karet silikon, karena
arus yang mengalir tegangannya sangat tinggi maka isolatornya sangat tebal.