Anda di halaman 1dari 23

BATTERAI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kelistrikan Engine Otomotif yang diampu oleh Drs. Tatang Permana, M. Pd.

Disusun oleh:

Muhammad Zaki Nur Arifin (1604179)


Muhammad Fahmi Abdullah (1600247)
Oka Ismiyanto (1607681)
Yuga Nugraha (1606023)
Yudhi Agustian Sumiadi (1607573)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Maha suci Allah, tiada kata yang pantas kita ucapkan selain puji dan syukur
kehadirat Ilahi Rabbi, dengan Rahmat dan Hidayah-Nya sampai saat ini kita masih
dapat merasakan nikmat-Nya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada
Nabi kita Muhammad Rasulullah SAW., kepada keluarganya, para sahabatnya dan
pengikutnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Alhamdulillah, atas ridho-Nya kami dapat menyusun makalah ini, makalah
ini berjudul BATERAI.
Terlepas dari semua itu penulis menyadari sepenunya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki kesalahannya. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat dan menginspirasi terhadap pembaca.

Bandung, September 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................... iii
A. Latar Belakang ........................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... iv
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ iv
BAB II .................................................................................................................... 1
A. Definisi Baterai ........................................................................................... 1
B. Fungsi .......................................................................................................... 1
C. Jenis-Jenis Aki ............................................................................................ 2
D. Proses Pengisian Dan Pengosongan Baterai ............................................... 6
E. Pemeriksaan Baterai .................................................................................. 10
F. Kapasitas Baterai ....................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
SESI TANYA JAWAB ....................................................................................... 14
PERTANYAAN ................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dijaman yang serba modern ini banyak sekali penggunaan alat alat yang
menggunakan tenaga listrik seperti alat kebutuhan rumah tangga, alat belajar, alat
komunikasi, maupun alat transportasi. Tenaga listrik sangatlah diperlukan karena
listrik adalah sumber energi yang mudah dan simple olah karena itu perlu suatu
wadah atau penampung dimana listrik tersebut dapat disimpan untuk waktu yang
lama dan dapat dipakai dengan efsien.

Accu/baterai/aki ini adalah alat yang dapat menampung sejumlah listrik


untuk digunakan di alat-alat elektronik atau alat yang harus menggunakan sumber
energi listrik, baterai ini tidak terlepas dari perawatan dikarenakan alat ini hampir
setiap waktu digunakan maka pasti akanada kerusakan kerusakan yang dialami,
diantaranya air aki nya berkurang, plat-plat korosi, kandungan senyawa kimianya
berkurang dan masih banyak lagi yang lainnya.

Mengingat betapa pentingnya baterai ini, maka perlu bagi para pemilik
untuk mengetahui bagaimana cara merawat dan berbagai informasi mengenai
baterai ini. Namun, kondisi saat ini masih banyak orang yang tidak mengetahui
genai baterai ini Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk memberikan informasi
kepada pembaca tentang berbagai jenis aki

iii
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah yang akan diselesaikan dalam makalah
kali ini adalah sebagai berikut.
1. Apa definisi baterai?
2. Apa fungsi baterai?
3. Informasi jenis-jenis baterai?
4. Bagaimana proses pengisian baterai?
5. Bagaimana proses pengosongan baterai?
6. Bagaimana pemeriksaan baterai?
7. Informasi kapasitas baterai?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan makalah, maka tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi baterai
2. Untuk mengetahu fungsi baterai
3. Untuk mengetahui informasi jenis-jenis baterai
4. Dapat mengetahui proses pengisian baterai
5. Dapat mengetahui proses pengosongan baterai
6. Mengetahui cara pemeriksaan baterai
7. Dapat mengetahui informasi kapasitas baterai

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Baterai
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh
akumulator adalah baterai dan kapasitor.
Baterai atau aki adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung
proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya
yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di
dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga
listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga
kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang
dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang
berlawanan di dalam sel.

B. Fungsi
Secara umum sebagai sumber energi listrik pada kendaraan.
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asesoris,
penerangan, dsb.
2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana
pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.

1
C. Jenis-Jenis Aki
Aki banyak sekali jenisnya seiring banyaknya penemuan-penemuan baru
baik dari jenis bahan kimianya maupun konstruksinya, sehingga
penggunaannya pun berbeda-beda. Jika kita salah dalam penerapannya
berakibat perangkat kita tidak berfungsi dengan baik, bisa jadi lebih fatal, dapat
merusak aki itu sendiri dan perangkat kita juga rusak karenanya.
Sebagai contoh, aki buat mobil tidak bisa kita gunakan untuk menggantikan
aki buat kursi roda elektrik atau sebaliknya. Karena aki untuk mobil berbeda
fungsi dan karakteristiknya dengan aki untuk kursi roda elektrik walau mungkin
tegangannya sama.
1. Pembagian Aki berdasarkan Jenis konstruksinya
a. Aki Basah Konvensional
Jenis aki ini adalah aki model
basah yang berisi cairan asam
sulfat (H2SO4). Ciri utamanya
memiliki lubang dengan penutup
yang berfungsi untuk menambah
air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia
antara sel dan air aki. Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa
ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif.
Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan
meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge
paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman
ulang saat ia didiamkan terlalu lama.

b. Aki Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh
berbeda dengan aki basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel
aki. Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+)
dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat

2
self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional. (sumber:
Aki GS Astra)

c. Aki Kalsium
Kedua selnya, baik (+)
maupun (-) mengunakan
material kalsium. Aki jenis ini
memiliki kemampuan lebih baik
dibanding aki hybrid. Tingkat
penguapannya pun lebih kecil
dibanding aki basah
konvensional.
Keunggulan Aki kalsium:
1) Mempunyai performance yang baik dibanding accu Antimonial
dan Hybrid di atas.
2) Mempunyai daya tahan / usia pakai yang baik. (tahan lama).
3) Tingkat Self-Discharge paling kecil (0.1-0.2% (volume/day)

d. Aki MF (Maintenance Free)


Aki ini adalah jenis aki
bebas perawatan. Aki jenis ini
dikemas dalam desain khusus
yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki. Uap aki
yang terbentuk akan
mengalami kondensasi sehingga kembali menjadi air murni yang
menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi
diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis
jenis aki hybrid maupun aki kalsium.Aki UPS adalah salah satu jenis
aki bebas perawatan

3
e. Aki MF (Maintenance Free)
Aki ini adalah jenis aki
bebas perawatan. Aki jenis ini
dikemas dalam desain khusus
yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki. Uap aki
yang terbentuk akan
mengalami kondensasi sehingga kembali menjadi air murni yang
menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi
diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis
jenis aki hybrid maupun aki kalsium.Aki UPS adalah salah satu jenis
aki bebas perawatan

f. Aki Sealed (SLA)


Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh
jaring berisi bahan elektrolit
berbentuk gel/selai. Dikemas
dalam wadah tertutup rapat. Aki
jenis ini kerap dijuluki sebagai
aki kering. Sifat elektrolitnya
memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik. Karena sel
terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan
penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis
calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki self-discharge yang
sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start
saat didiamkan dalam waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup
rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi
tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula
aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan
penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.

4
2. Pembagian Jenis Aki berdasar Pemakaiannya.
a. Starting batery
Merupakan jenis aki yang dirancang mampu menghasilkan energi
(arus listrik) yang tinggi dalam waktu singkat sehingga dapat
menyalakan mesin seperti mesin kendaraan. Dengan kata lain untuk
menghidupkan mesin dibutuhkan arus listrik yang tinggi. Setelah mesin
hidup aki istirahat sambil dicas kembali oleh dinamo (alternator). Jadi
aki akan selalu penuh terisi arus listrik tidak pernah sampai habis. Jika
aki sering terpakai sampai habis aki jenis ini akan cepat rusak. Hampir
sebagian besar aki yang mudah ditemui di pasaran adalah jenis aki ini.
Aki jenis ini sangat tidak cocok untuk kendaraan listrik.
Konstruksinya menggunakan banyak pelat tipis secara paralel agar
resistansinya rendah dengan permukaan yang lebih luas agar dapat
melepas arus listrik yang tinggi saat dibutuhkan. Aki jenis ini banyak
digunakan pada kendaraan untuk menyalakan mesin.

b. Deep Cycle Batery

Kebalikan dari jenis Starting Battery, Deep Cycle Battery dirancang


untuk menghasilkan energi (arus listrik) yang stabil (tidak sebesar
Starting Battery) namun dalam waktu yang lama. Aki jenis ini tahan
terhadap siklus pengisian - pengosongan aki yang berulang-ulang
(Deep Cycle) karenanya konstruksinya menggunakan pelat yang lebih
tebal seperti terlihat pada gambar. Aki Deep Cycle banyak digunakan

5
pada peralatan yang menggunaan motor listrik seperti kursi roda,
forklift, mobil golf. Jenis ini juga banyak digunakan pada proyek energi
alternatif untuk menyimpan arus listrik seperti pada pembangkit listrik
ternaga surya, pembangkit
listrik tenaga angin dan
pembangkit listrik tenaga
air.

D. Proses Pengisian Dan


Pengosongan Baterai
Ditinjau dari sifatnya, baterai
dapat dikategorikan menjadi dua
jenis, yaitu baterai primer dan baterai sekunder. Baterai primer adalah baterai
yang tidak bisa dimuati lagi jika muatan listriknya sudah habis kita gunakan
(unrechargedable battery) sedangkan baterai sekunder adalah baterai yang
dapat diisi ulang/ dimuati lagi (rechargadable battery). Proses elektrokimia
baterai sekunder bersifat reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya
yang tinggi. Reversible artinya di dalam baterai dapat berlangsung proses
pengubahan kimia menjadi tenaga listrik, dan sebaliknya dari tenaga listrik
menjadi tenaga kimia, yaitu pengisian kembali dengan cara regenerasi dari
elektroda-elektroda yang dipakai dengan melewatkan arus listrik dalam arah
(polaritas) yang berlawanan di dalam sel baterai. Jadi dapat dikatakan bahwa
reaksi kimia yang terjadi pada proses charging dan discharging saling
berkebalikan.

Baterai juga merupakan salah satu komponen utama dalam kendaraan


bermotor, baik alat berat, mobil atau motor, semua memerlukan baterai untuk
dapat menghidupkan engine (mencatu arus pada dinamo starter kendaraan).
Baterai mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Baterai untuk
Alat Berat dan mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt,
sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt
dan ada juga yang bertegangan 6 Volt. Kesemuanya tentu saja merupakan
baterai rechargedable. Di kendaraan bermotor, sistem pengisian baterai

6
menggunakan alternator dan regulator tegangan yang akan mengisi baterai
selama engine hidup.

Bila ditinjau dari elemennya, baterai dibagi menjadi baterai basah dan baterai
kering.

a. Baterai basah
Media penyimpan arus listrikjni merupakan jenis paling umum digunakan.
baterai jenis ini masih perlu diberi air baterai yang dikenal dengan sebutan
accu zuur. Selain baterai jenis ini, ada beberapa jenis baterai basah lainnya
:
1) Low Maintenance
Jenis ini bentuknya mirip dengan baterai basah biasa dan tetap punya
lubang pengisian di atasnya. Bedanya, baterai ini sudah diisi air sejak
dari pabrik. Untuk pengisian air baterai (bukan dengan accu zuur) bisa
dilakukan dalam 6 bulan hingga 1 tahun.
2) Maintenance Free
Baterai jenis ini tidak mempunyai lubang pengisian air, meski berisi
cairan. Mirip jenis low maintenance, baterai ini juga sudah diisi air dari
pabrik. Bahan perak yang dipakai buat elektroda membuat airnya tidak
menguap. Kalaupun menguap akan dikembalikan lagi ke dalam.
Keuntungannya adalah baterai jenis ini tidak butuh perawatan
b. Baterai Kering

Baterai jenis ini tidak memakai cairan, mirip seperti baterai telpon
selular. Baterai ini tahan terhadap getaran dan suhu rcndah. Dimensinya
yang kecil bisa menimbulkan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya,
tak banyak makan tempat. Sedangkan kerugiannya, tidak pas di dudukan
baterai aslinya. baterai jenis ini samasekali tidak butuh perawatan, tetapi
rentan-terhadap pengisian berlebih dan pemakaian arus yang sampai habis,
karena bisa merusak sel-sel penyimpanan arusnya.

Kutub positif baterai menggunakan lempeng timbal peroksida dan kutub


negatifnya menggunakan lempeng timbal sedangkan larutan elektrolitnya adalah

7
larutan asam sulfat. Ketika baterai dipakai, terjadi reaksi kimia yang
mengakibatkan endapan pada elektroda negatif (reduksi) dan elektroda positif
(oksidasi). Akibatnya, dalam waktu tertentu antara kedua elektroda tidak ada
beda potensial, artinya baterai menjadi kosong. Supaya baterai dapat dipakai
lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus listrik kearah yang berlawanan
dengan arus listrik yang dikeluarkan baterai itu. Ketika baterai diisi akan terjadi
pengumpulan muatan listrik. Pengumpulan jumlah muatan listrik dinyatakan
dalam ampere jam disebut tenaga baterai. Pada kenyataannya, pemakaian baterai
tidak dapat mengeluarkan seluruh energi yang tersimpan dalam baterai itu. Oleh
karenanya, baterai mempunyai rendemen atau efisiensi.

Pada kesempatan yang lalu saya telah membahas mengenai cara atau
prosedur melakukan pengisian baterai, maka pada kesempatan kali ini akan
dibahas mengenai proses reaksi kimia pada proses pengosongan dan pengisian
baterai itu sendiri yang bila diilustrasikan dalam animasi yang saya buat sebagai
berikut:

Proses Pengosongan / discharge battery

Bila baterai dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir ke


elektroda positif (PbO2) melalui beban dari elektroda negatif (Pb), kemudian ion-
ion negatif mengalir ke elektroda positif dan ion-ion positif mengalir ke elektroda
negatif. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya elektron yang bergerak ke
dan/atau dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul elektroda dengan
molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi elektron untuk mengalir.

Reaksi kimia yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Setiap molekul cairan elektrolit Asam sulfat (H2SO4) dalam sel tersebut
pecah menjadi dua yaitu ion hydrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat
yang bermuatan negatif (SO42-)

8
Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat (SO42-)akan bereaksi
dengan plat timah murni (Pb) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil melepaskan dua
elektron. Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H+ ) akan bereaksi dengan plat timah
peroksida (PbO2) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil mengambil dua elektron
dan bersenyawa dengan satu atom oksigen untuk membentuk air (H2O).
Pengambilan dan pemberian elektron dalam proses kimia ini akan menyebabkan
timbulnya beda potensial listrik antara kutub-kutub sel baterai.

Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam
keadaan discharge.

PbO2 = Timah peroxida (katub positif / anoda)

Pb = Timah murni (kutub negatif/katoda)

2H2SO4= Asam sulfat (elektrolit)

PbSO4 = Timah sulfat (kutub positif dan negatif setelah proses pengosongan)

H2O= Air yang terjadi setelah pengosongan

Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam
melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat
rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan
menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1
kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar
1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa
diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan
alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel
baterai (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas baterai). Selain itu pada saat
baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O)
dimana air ini bisa membeku, cover baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

9
Proses Pengisian

Proses ini adalah kebalikan dari proses pengosongan dimana arus listrik
dialirkan yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi pada saat
pengosongan. Pada proses ini setiap molekul air terurai. Ion oksigen yang bebas
bersatu dengan tiap atom Pb pada plat positif membentuk timah peroxida (PbO2).
Sedangkan tiap pasang ion hidrogen (2H+) yang dekat plat negatif bersatu dengan
ion negatif Sulfat (SO4–) pada plat negatif untuk membentuk asam sulfat.
Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada
baterai yang terisi penuh).Proses reaksi kima yang terjadi adalah sebagai berikut :

E. Pemeriksaan Baterai
1. Pemeriksaan kebocoran baterai
a. Matikan kunci kontak (putar ke posisi OFF) lalu lepaskan kabel
negatif dari terminal baterai.
b. Hubungkan jarum positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai
(massa) dan jarum negatif (-) ke terminal negatif baterai seperti
gambar di bawah:
Standar kebocoran arus : maksimum 1 A
c. Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan
terjadi korslet pada rangkaian sistem pengisian. Periksa dengan
melepas satu persatu sambungansambungan pada rangkaian sistem
pengisian sampai jarum penunjuk ampermeter tidak bergerak.

10
2. Pemeriksaan Tegangan baterai
a. Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja normal.
b. Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter (skala voltmeter)
seperti pada gambar di bawah:

Standar tegangan pengisian pada putaran 5.000 rpm:

13,0 – 16, 0 V (Suzuki)

14,0 – 15,0 V (Honda)

14,5 V (Yamaha)

c. Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai


standar. Lihat bagian 3 (menemukan sumber-sumber kerusakan)
untuk menentukan kemungkinan penyebab yang terjadi jika hasil
tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar.

Catatan:

1. Jangan memutuskan hubungan baterau kabel manapun juga pada


sistem pengisian tanpa mematikan kunci kontak terlebih dahulu
karena bisa merusak alat uji dan komponen listrik.
2. Pastikan baterai berada dalam kondisi baik sebelum melakukan
pemeriksaan sistem pengisian.

11
F. Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah besarnya arus yang dapat diberikan oleh baterai
pada waktu dan temperatur tertentu.

Ada 2 istilah untuk menyatakan kapasitas baterai, yaitu:

1. Slow discharge capasity

Digunakan untuk konsumsi beban rendah. Ini menyatakan besarnya


listrik yang terpakai, yang diambil dari baterai yang terisi penuh dan
dikosongkan pelan pelan dengan tingkat yang tetap sampai tegangan terminal
baterai mencapai tegangan discharge akhir. Slow discharge capasity diukur
dalam amphere hours (Ah).

Ah = A x h

2. High discharge capasity

High discharge capasity dapat disebut sebagai :

a. Lamanya waktu baterai mengalirkan arus tinggi dengan tetap.


b. Tegangan setelah baterai discharge pada arus tinggi yang tetap dengan
waktu tertentu.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.electricisart-bogipower.com/2015/03/mengenal-jenis-jenis-
aki-untuk-motor.html
http://jagatotomotif.id/aki-kering-vs-aki-basah-mana-yang-lebih-baik
http://showroommobil.co.id/info-mobil/jenis-jenis-aki-mobil/

13
SESI TANYA JAWAB

SESI 1
1. Rois
Kenapa jika volt pada baterai melebihi 12 v tidak bisa dipakai?
2. Usman
Mengapa kutub positif tegangan nya lebih tinggi dari kutub negatif
SESI II
1. Fadel
Kenapa pada baterai selalu terdapat bercak-bercak putih pada terminalya?
2. Miftahul Khoer
Kenapa ampere di sepeda motor dan di mobil berbeda?

JAWAB
SESI I
1. Karena pada baterai terdapat sel-sel yang dapat menyimpan tegangan tertentu,
apabila diberi tegangan yang melebihi kapasitas tentunya akan berakibat
negatif, baterai bisa diginakan beberapa saat tidak dalam jangka waktu yang
panjang
2. Karena pada saat pengisian kutub positif baterai di pasangkan kepada kutub
negatif charger dan sebaliknya, pada dasarnya arus listrik dari negatif akan
masuk ke terminal positif oleh karena itu di terminal positif banyak
tegangannya
SESI II
1. Bercak-bercak putih tersebut terjadi karena reaksi campuran air suling dengan
sulfur atau H2SO4 yang terkena langsung oleh udara, reaksi tersebut mudah
terjadi di terminal karena langsung terkena dengan udara
2. Pada dasarnya cc mobil lebih besar dari cc motor mobil memerlukan tenaga
yang besar untuk memutarkan poros engkol dari pada mobil, oleh karena itu
ampere pada mobil lebih besar supaya mendapatkan tenaga yang besar pada
starter pada saat memutarkan poros engkol

14
PERTANYAAN
KELOMPOK 1 BATTERY

1. Apa fungsi secara umum dalam battery?


a. Menyimpan energi panas
b. Menyimpan energi listrik
c. Menyimpan energi dalam
d. Menyimpan energi cahaya
2. omponen baterai yang seringkali mudah terkena karat, bila tidak di rawat
secara teratur adalah
a. Vent plug
b. Battery Case
c. Positif dan negatif terninal
d. Cells
e. Electrolyte
3. Apa fungsi dari aki saat mesin mati?
a. Untuk mengidupkan sistem starter
b. Stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi
listrik bersumber dari alternator.
c. Sumber energi untuk menghidupkan asesoris, penerangan, dsb.
d. Sebagai sumber energi cadangan.
4. Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan ….
a. PbSO4+2H2SO4+PbSO4 => PbO2+2H2O+Pb
b. Pb2H2+PbSO4+Pb02 => Pb+2H2O+PbO2
c. PbSO4+2H2SO4+PbSO4 => 2H2O+PbSO4+PbO2
d. 2H2O+PbO2 => Pb2H2+PbSO4+Pb02
5. Gaya elektromotif (EMP) yang dihasilkan satu sel sebesar
a. 2 V
b. 1 V
c. 2,1 V
d. 1,5 V
6. Sebuah Accu 12 V 40 Ah, setelah diperiksa Berat jenis elektrolitnya 1,18
pada suhu 20 drajat Celcius, akan di isi selama 30 menit, maka besarnya
pengisian sebesar:
a. 5 A
b. 10 A
c. 15 A
d. 20 A
7. Aki yang masih bagus …. Tegangan
a. 11,8 v – 12,8 v
b. 1,48 v – 1,59 v
c. 7,8 v – 9,8 v

15
d. 4,50 v – 5,00 v
8. Baterai 2,1 v mempunyai …. Sel
a. 4
b. 6
c. 3
d. 5
9. Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai
akan mengalir ke beban, proses ini disebut proses ..........
a. Pengosongan
b. Penyimpanan arus listrik
c. Pengisian
d. Pengeluaran arus listrik
10. Untuk memeriksa kebocoran arus listrik, biasanya arus arus yang keluar
tidak boleh melebihi ....
a. 20 mA
b. 25 mA
c. 30 mA
d. 35 mA
e. 10 mA
11. Komponen baterai yang berfungsi sebagai lubang pengisian baterai
adalah...
a. Separator
b. Kotak baterai
c. Sumbat ventilasi
d. Vent hole
12. Jumlah elektrolit yang baik adalah.......
a. Berada di atas Upper level
b. Berada diantara upper level dan lower level
c. Berada di bawah lower level
d. Berada pada tengah lower level
e. Berada pada berat jenis yang sesuai
13. Adanya kebocoran arus listrik biasanya menyebabkan baterai mengalami
.....
a. Pengosongan
b. Pengisian
c. Kebakaran
d. Arus pendek
e. Kebanjiran
14. Kerusakan kotak baterai biasanya bukan disebabkan oleh ......
a. Retak akibat benturan
b. Mengembang akibat over charging
c. Bocor akibat keretakan

16
d. Pengisian yang salah
e. Jumlah elektrolit yang terlampau tinggi
15. Alat yang digunakan untuk memeriksa berat jenis elektrolit adalah.....
a. Multimeter
b. Thermometer
c. Tachometer
d. Hydrometer
e. Micrometer
16. Tutup lubang pengisian elektrolit atau vent plug berfungsi memisahkan
antara uap asam sulfat yang akan mengembun pada tepian ventilasi dan
...... yang keluar lewat lubang ventilasi.
a. Gas karbondioksida
b. Gas monoksida
c. Gas hidrogen
d. Uap Sulingan
e. Cairan elektrolit
17. Kebocoran arus listrik biasanya bisa diperiksa pada komponen utama
kelengkapan baterai, yaitu...
a. Separator
b. Kotak baterai
c. Tutup Baterai
d. Kabel baterai
e. Ribs
18. Saat melakukan pelepasan kabel baterai dari terminal baterai, yang harus
didahulukan adalah.......
a. Melepas hubungan terminal baterai ke massa
b. Melepas hubungan terminal baterai ke beban
c. Melepas hubungan kedua terminal secara bersamaan
d. Memeriksa kondisi kabel baterai
e. Memeriksa kondisi terminal baterai
19. Kegiatan berikut ini tidak perbolehkan selama proses pengisian,
kecuali.......
a. Menyalakan korek
b. Mengelas sesuatu didekat baterai
c. Merokok
d. Mengecek kondisi busi
e. Menyetel celah katup
20. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode
untuk mengetahui .......
a. Kapasitas baterai
b. Jumlah elektrolit
c. Kondisi visual baterai

17
d. Temperatur elektrolit
e. Besar arus sat pengisian

18

Anda mungkin juga menyukai