MODEL BATEREI
DISUSUN OLEH:
IRWAN BUDIANA
(21301020)
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala nikmat dan karunia-nya
sehinggamakalah yang berjudul “Model baterai” ini dapat di selesaikan dengan maksimal. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah system gerak kendaraan yang di bimbing oleh bapak
dosen pengampu Muhammad Arham s.pd.mt.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalahini. Maka penulis berharap adanya kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar
menjadi bahan evalusi bagi penulis. Demikian, semoga makalah ini dapat menambah wawasan
pengetahuan bagi pembaca.
IRWAN BUDIANA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
B.MODEL SUPERKAPASITOR................................................................ 5
A.KESIMPULAN ........................................................................................ 7
B.SARAN .................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUA
A. LATAR BELAKANG
Pemanfaatan EES atau yang biasa di sebut juga dengan HESS yaitu suatu sumber energi penyimpanan
yang dapat menangani permasalahan pada bahan bakar fosil. HESS ini masih menjadi objek penelitian
karena penggunaan perangkat yang bervariasi, karakteristik sumber penyimpanan, dan kendali yang
berbeda-beda. namun Karakteristik yang berbeda ini menjadi tantangan bagi para peneliti untuk
dapat mengembangkan Energy Management System (EMS). Baterai memiliki keterbatasan pada
kepadatan daya yang kecil, rive cycle yang tidak konstan, dan lifetime dari baterai, Untuk mengatasi
masalah tersebut, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menambahkan sumber energi
listrik tambahan sehingga lifetime dari baterai dapat diperpanjang. Dikarenakan superkapasitor
memiliki kepadatan daya yang baik, maka pemanfaatan baterai- superkapasitor dapat dijadikan solusi
untuk membentuk Hybrid Energy Storage System (HESS). Superkapasitor memiliki kapasitansi yang
lebih besar, sehingga dapat menyimpan muatan listrik lebih besar pula. Jika dibandingkan dengan
baterai, superkapasitor memiliki waktu pengisian dan pengosongan yang lebih cepat.
Penggunaan baterai-superkapasitor secara hibrida tentu saja membutuhkan suatu skema kendali
agar bekerja dengan optimal. Salah satu skema kendali yang dapat digunakan adalah FLC. Pada HESS
penggunaan metode FLC terdapat dua jenis, yaitu Mamdani dan TSK. Namun FLC model TSK lebih
cocok diterapkan pada sistem HESS dikarenakan kendali mampu digunakan dengan baik pada beban-
beban yang berubah secara non-linear, dan Skema kendali akan diuji menggunakan
MATLAB/Simulink dengan berbagai skenario pembebanan yang akan dirancang.
B. RUMUSAN
MASALAH
Selain itu,Baterai adalah alat yang mampu menghasilkan energi listrik dengan menggunakan
energi kimia. Bateraibelum lah dikenal di zaman dahulu kala. Orang-orang bahkan belum
mengenal listrik. Penerangan hanyabersumber dari api. Seiring dengan kemajuan zaman, orang-
orang terus berpikir untuk menemukan kehidupan yang lebih efisien. Manusia terus melakukan
penelitian-penelitian untuk menemukan suatu cara hidup yang lebih maju.
2. Model Baterai
Penggunaan baterai digunakan sebagai sumber energi utama. Model baterai
yang digunakan terdiri dari sumber tegangan variabel dan resistansi internal yang
tersusun seri. Model yang digunakan dengan menambahkan variabel State of
Charge (SOC)yang ditunjukkan pada Gambar.
Struktur kristal spinel LiM2O4 (biru : ion logam transisi ; merah : ion lithium)
Struktur kristal olivin LiMPO4F (biru : ion logam transisi ; merah : ion lithium)
c. Elektrolit
Elektrolit adalah bagian yang berfungsi sebagai penghantar ion lithium dari anoda ke katoda
atau sebaliknya. Karakteristik elektrolit yang penting untuk diperhatikan antara lain
konduktivitas, aman (tidak beracun) serta harganya murah. Elektrolit ini terbagi dalam dua
jenis yaitu elektrolit cair dan elektrolit padat. Kedua jenis ini memiliki kelebihan serta
kekurangannya.
Kelebihan dari elektrolit cair antara lain memiliki konduktivitas ionik yang besar, harga yang
murah, dan aman. Namun kekurangannya adalah memiliki performa siklus pemakaian yang
rendah (tidak tahan lama) yaitu hanya berkisar 25 kali siklus dan dapat mengurangi kerapatan
energi. Beberapa material yang dapat digunakan sebagai elektrolit cair antara lain LiNO3 ,
LiClO, Li2SO4, garam LiNO3 , garam Li2SO4, LiPF6. Elektrolit padat sendiri keuntungannya yaitu
memiliki konduktivitas yang besar serta dapat tahan lama dibandingkan dengan elektrolit yang
cair. Jenis elektrolit padat ini berupa keramik atau polimer organik. Contoh material yang
dipakai untuk elektrolit padat antara lain yaitu (La,Li)TiO3.
d. Separator
Separator adalah suatu material berpori yang terletak di antara anoda dan katoda berfungsi
untuk mencegah agar tidak terjadi hubungan singkat dan kontak antara katoda dan anoda.
Selain itu separator harus dapat dilewati oleh ion lithium dengan baik. Tidak hanya sebagai
pembatas antar elektroda, separator memiliki peranan penting dalam proses penghasilan
listrik. Beberapa material yang dapat digunakan sebagai separator antara lain polyolefins (PE
dan PP), Polyvinylidene fluodire (PVdF), PTFE (teflon), PVC, dan polyethylene oxide.
B. Model Superkapasitor
Superkapasitor terdiri dari empat komponen elektronika, yaitu sebuah
kapasitor (C) yang ditambahkan resistansi seri (Rs), induktansi seri (L) dan
resistansi paralel (Rp). Rangkaian ekivalen superkapasitor yang dirancang adalah
Rs merupakan resistansi internal yang menyebabkan tegangan jatuh saat pengisian
pengosongan muatan.
Rp merupakan resistansi yang menyebabkan adanya pengosongan sendiri (self-discharge) pada
superkapasitor. Variabel SOC pada model superkapasitor ini didefinisikan sebagai
berikut:
𝑆𝑂(%) = 𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑥 100
𝑉𝑚𝑎𝑥
(Model Konverter Boost)
Prinsip kerja pada konverter ini memiliki dua mode, yaitu mode saklar
tertutup (ON) dan mode saklar terbuka (OFF). Pada saat mode saklar tertutup (ON),
tegangan pada induktor dan tegangan masukan sama. Arus akan mengalir dari dari
sumber ke induktor sehingga arus akan tersimpan di induktor.
Pada saat mode saklar terbuka (OFF), polaritas pada bagian kiri induktor
akan bernilai negatif. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya arus pada induktor
sehingga arus akan mengalir searah menuju dioda untuk mengisi kapasitor dan
beban. Hal ini yang menjadikan tegangan keluaran lebih besar dari pada tegangan
masukan. Rangkaian saklar mode OFF
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Besarnya penggunaan arus baterai dan superkapasitor dapat diamati untuk
setiap skenario pembebanan yang telah dirancang. Sistem manajemen energi telah
dirancang dalam mengendalikan penggunaan arus baterai dan superkapasitor. Hasil
pengujian menunjukan baterai-superkapasitor dapat bekerja sama dengan baik
dengan karakteristik yang saling melengkapi. Kerapatan daya yang dimiliki
superkapasitor dapat menutupi kekurangan pada baterai. Superkapasitor dapat
merespon setiap perubahan daya secara tiba-tiba, sehingga pemakaian baterai tetap
terjaga. Kendali FLC dan PI telah berjalan baik dalam mengendalikan arus
bateraisuperkapasitor dengan berbagai skenario pembebanan yang telah dirancang.
X. Zhang and C. Mi, “Vehicle Power Management,” vol 51, New York:
Springer, 2011.