Penggunaan Baterai
Penyusun:
Guru Pembimbing:
8 November 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga makalah tentang baterai ini
dapat disusun dengan lancar sesuai waktu yang telah direncanakan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Budi Prihatin selaku guru mata
pelajaran Kimia SMA Negeri 1 Bojonegoro yang telah membimbing saya dalam
mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini. Selain itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua, teman-teman, dan semua pihak yang telah mendukung
serta membantu.
Akhirnya saya berharap semoga yang disajikan dalam makalah ini dapat
dipahami dan bermanfaat bagi saya sendiri maupun semua pihak yang membacanya,
khususnya saya demi menyelesaikan tugas kimia. Saya sangat berharap makalah ini
dapat berguna bagi banyak kalangan.
Penulis
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................5
1.4 Manfaat...............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................7
BAB IV PENUTUP................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
3
PENDAHULUAN
Baterai merupakan teknologi penyimpanan energi listrik. Laptop, kamera digital dan
telepon genggam merupakan contoh pengaplikasian penggunaan kinerja baterai. Kinerja
baterai melibatkan transfer elektron yang bersifat konduktif.
Secara umum, baterai dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu baterai primer dan
baterai sekunder. Perbedaannya adalah, baterai primer bersifat sekali pakai sedangkan
baterai sekunder bersifat "rechargeable" atau dapat diisi ulang. Baterai dapat dibuat dengan
berbagai tipe, seperti alkaline, carbon-zinc, oksida perak, oksida merkuri dan nikel-
cadmium. Bateraibaterai tersebut mengandung logam berat yang berbeda.
Namun, komponen-komponen dan prinsip kerjanya masih bersifat sama, yaitu katoda,
anoda, elektrolit dan casing. Anoda atau elektroda negative akan memberikan electron
kepada larutan elektrolit. Biasanya, anoda yang digunakan berupa zinc, cadmium atau
litihium. Lalu, electron tersebut ditangkap oleh katoda yang berupa logam oksida. Dengan
adanya pergerakan electron tersebut, arus listrik DC akan dihasilkan.
Transfer elektron terjadi dari elektroda negatif (anoda) ke elektroda positif (katoda)
sehingga menghasilkan arus listrik dan beda potensial. Baterai yang banyak digunakan
sebagai media penyimpanan energi yaitu baterai litium. Baterai litium memiliki daya serap
yang tinggi, ringan, kepadatan energi yang tinggi dan bisa dipakai berkali-kali. Baterai
litium adalah baterai isi ulang yang banyak dikembangkan dibidang industri karena
memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih baik, tidak memiliki sifat memory effect dan
dapat diisi ulang. Baterai litium merupakan baterai yang dapat mengkoversi energi kimia
menjadi energi listrik melalui proses elektrokimia, dimana komponen sel baterai litium
terdiri dari elektroda, elektrolit dan separator.
Elektroda baterai litium terdiri dari katoda dan anoda. Anoda pada baterai litium terbuat
dari litium hidroksida (LiOH) dan karbon aktif. Indikator kerja baterai litium adalah
kapasitas, kemapuan siklus elektrokimia yang bergantung kepada bahan anoda. Dalam
Sawai (1994), Subhan took(2011), dan Ohzuku dkk (2001) menyatakan bahwa elektroda
negatif pada baterai konvensional terbuat dari grafit karena biaya yang murah, kepadatan
energi yang tinggi (2,21 g/cc) dan potensial yang rendah. Kekurangan dari grafit yaitu grafit
hanya bisa beroperasi pada potensial rendah dan pembentukan pola litium yang tidak teratur
(dendritik) pada permukaan anoda grafit dan siklus hidup baterai yang pendek (Zhao, dkk.,
2015).
Baterai sudah menjadi bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa
baterai, Handphone akan menjadi pajangan di dinding, mobil harus diengkol menggunakan
tangan hingga otot-otot keluar layaknya atlit binaraga, harus tersedia batang bambu untuk
4
memindahkan kanal televisi (dan seperti itulah yang terjadi dimasa lalu). Baterai
menawarkan cara mudah dan murah untuk menyimpan energi potensial listrik didalam
sebuah wadah yang portabel.
Penemuan baterai modern sering dikaitkan dengan seseorang yang bernama Alessandro
Volta. Padahal, sejarah dimulai dari ketidaksengajaan yang mengagetkan saat proses
pembedahan katak.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah dalam penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1.3 Tujuan
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut.
• Bagi masyarakat
Penelitian ini bermanfaat agar masyarakat lebih berhati- hati dan mengerti cara yang
tepat dalam membuang limbah baterai.
5
• Bagi peserta didik
Penelitian ini bermanfaat agar peserta didik dapat menambah wawasan tentang
komponen serta hal-hal yang berkaitan dengan baterai.
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.1 Pengertian Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya
menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir
semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun
Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai,
kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat
elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita
sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai
sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
Suatu hari pada tahun 1780, seorang fisikawan Italia, dokter, ahli biologi, dan juga filsuf
yang bernama Luigi Galvani, melakukan pembedahan katak yang dikaitkan pada kail
kuningan. Saat ia menyentuh kaki katak dengan pisau bedah yang terbuat dari besi, kaki
katak tersebut bergerak-gerak. Galvani berteori bahwa energi berasal dari kaki katak itu
sendiri, tetapi seorang mahasiswanya, Alessandro Volta, justru percaya sebaliknya.
Volta menghipotesakan bahwa penggerak (impuls) kaki katak yang sebenarnya adalah
disebabkan oleh logam berbeda yang dibasahi oleh cairan. Dia mengulangi percobaan
dengan menggunakan kain yang direndam didalam air garam (tidak menggunakan mayat
katak), hal ini menghasilkan tegangan yang sama. Volta mempublikasikan hasil
penemuannya pada tahun 1791 dan kemudian menciptakan baterai pertama yang diberi
nama "Voltaic Pile" pada tahun 1800.
Voltaic Pile terganggu oleh dua isu utama, yaitu: berat tumpukan yang menyebabkan
elektrolit bocor keluar dari kain, dan sifat kimia tertentu dari komponen mengakibatkan
rentang waktu hidup yang sangat singkat (sekitar satu jam). Dibutuhkan waktu 200 tahun
kemudian untuk menyempurnakan desain Volta dan memecahkan masalah ini.
2.3 Komponen Penyusun Baterai
Baterai terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu: Anoda, Katoda, dan Elektrolit. Sebuah
pemisah (separator) sering digunakan untuk mencegah anoda dan katoda saling bersentuhan
ketika elektrolit tidak mencukupi (hingga habis). Untuk menyimpan ketiga komponen dasar
ini, baterai disimpan dalam sebuah wadah (casing) yang memiliki bermacam bentuk unik.
Anoda dan katoda adalah jenis elektroda. Elektroda adalah konduktor yang mampu
mengalirkan listrik baik itu memasuki atau meninggalkan komponen dalam sebuah
rangkaian kelistrikan.
7
Elektron bergerak keluar dari anoda menuju ke perangkat yang terhubung didalam
sirkuit. Ini berarti secara konvensional "arus" mengalir masuk ke anoda. Didalam baterai,
reaksi kimia yang terjadi antara anoda dan elektrolit menyebabkan terbentuknya elektron
didalam anoda. Elektron tersebut sebenarnya ingin bergerak menuju ke katoda, tetapi tidak
mampu melewati elektrolit atau pemisah. Hal ini menyebabkan elektron harus mengalir
melalui komponen yang terhubung didalam rangkaian hingga sampai ke katoda.
Elektron bergerak masuk ke dalam katoda dari perangkat yang terhubung didalam
sirkuit. Ini berarti secara konvensional "arus" mengalir keluar dari katoda. Didalam baterai,
reaksi kimia yang terjadi antara katoda dan elektrolit membutuhkan elektron yang dihasilkan
oleh anoda. Tanpa elektron dari anoda maka tidak akan terjadi reaksi kimia antara katoda
dengan elektrolit. Satu-satunya jalan elektron untuk bisa sampai ke katoda adalah melewati
rangkaian yang berada diluar baterai. Pergerakan elektron inilah yang kemudian dikenal
dengan nama "listrik".
• Elektrolit
Elektrolit adalah zat, bisa berupa cairan atau gel, yang mampu mengangkut ion saat
terjadi reaksi kimia pada sisi anoda dan katoda. Elektrolit juga bertindak sebagai insulator
listrik antara anoda dan katoda sehingga elektron lebih mudah mengalir melalui sirkuit
eksternal (diluar baterai) daripada harus melalui elektrolit.
Elektrolit sangat berperan penting dalam kinerja baterai. Karena elektron tidak dapat
melewati elektrolit, mereka dipaksa untuk melakukan perjalanan melalui konduktor listrik
didalam sirkuit diluar baterai yang menghubungkan anoda ke katoda.
• Separator (Pemisah)
Separator adalah bahan berpori yang mencegah anoda dan katoda saling bersentuhan
yang akan menyebabkan hubungan singkat (korsleting atau short circuit) didalam baterai.
Separator baterai dibuat dari beberapa bahan seperti; kapas, nilon, polyester, kardus, dan
film polimer sintetik. Separator tidak bereaksi secara kimia dengan anoda, katoda, ataupun
elektrolit.
Ion didalam elektrolit dapat bermuatan positif, bermuatan negatif, dan dapat datang
dalam berbagai ukuran. Separator khusus biasanya dibuat untuk memungkinkan beberapa
ion dapat melewatinya dengan baik namun yang lainnya tidak.
• Casing (Wadah)
Casing baterai dapat dibuat hampir dari semua bahan: plastik, baja, laminasi polimer
ringan, dan sebagainya. Beberapa baterai menggunakan casing konduktor baja yang secara
8
elektrik terhubung kesalah satu elektroda. Sebagai contoh, umumnya sel baterai AA
alkaline menggunakan casing baja yang terhubung ke katoda.
Merkuri, timbal, nikel, lithium dan kadmium sering ditemukan dalam baterai sekunder,
sedangkan mangan sering ditemukan dalam baterai primer. Jika baterai dibuang
sembarangan maka bahan kimia yang terkandung di dalamnya akan mencemari air tanah dan
membahayakan kesehatan. Secara umum Banyak dari masyarakat membuang baterai di
sembarang tempat tanpa memperhatikan bahaya dan dampak dari limbah baterai tersebut
terhadap lingkungan dan diri sendiri. Sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat bagaimana
cara membuang limbah berbahaya yang tepat.
Merkuri, cadmium, timbal, litihium, nikel dan zinc yang ada di dalam baterai merupakan
logam-logam berat yang meracuni dan mencemari lingkungan. Pada akhirnya, pencemaran
tersebut akan membahayakan kesehatan masyarakat.
Sebagai contoh, kromium dapat menyebabkan iritasi kulit, ulserasi, kerusakan ginjal dan
kerusakan saraf. Keracunan merkuri dapat menyebabkan tremor, gingivitis, gangguan
psikologis ringan dan malforasi kongenital. Cadmium dapat menyebabkan disfungsi ginjal,
defek tulang serta obstruktif dan kanker paru-paru.
Pertama, tempatkan baterai bekas pada tempat terpisah dari sampah lain. Kedua, pasang
selotip bening yang tak konduktif pada kedua ujung baterai. Ketiga, masukkan baterai bekas
dalam plastik atau wadah khusus yang tidak bersifat konduktif. Keempat, cari lokasi fasilitas
pengolahan limbah B3 terdekat. Informasi bisa dicari di dinas lingkungan setempat. Lebih
baik, sebelum mengirimkan baterai bekas, baca peraturan tentang pembuangan dan
pengolahan limbah B3. Namun, fasilitas pengolahan limbah baterai di Indonesia memang
belum banyak. Kelima, jika akan mengirim baterai ke fasilitas pengolahan limbah B3,
periksa langkah-langkah keamanan tambahan yang diperlukan untuk membuang limbah
dengan benar.
9
Untuk mencegah pencemaran baterai, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama,
limbah baterai harus dibuang pada tempat tertentu. Pemerintah diharapkan mampu membuat
tempat pembuangan limbah baterai dan masyrakat diharapkan mampu bekerja sama untuk
tidak membuang baterai sembarangan.
Kedua, baterai tersebut didaur ulang. Hal ini sudah dilakukan di beberapa Negara maju,
seperti Jepang, Perancis dan Sweden. Ketiga, dianjurkan membeli baterai yang bersifat
rechargeable. Hal ini bertujuan untuk menekan jumlah limbah baterai yang akan lebih
banyak jika menggunakan baterai dengan tipe sekali pakai.
BAB III
10
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap individu harus sadar, bahwa setiap hal kecil yang kita lakukan sangatlah berguna
dalam menjaga bumi kita. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan dalam mengatasi salah
satu masalah tentang cara memperlakukan limbah baterai yang benar. Meskipun hal
tersebut dianggap sepele, sebenarnya hal tersebut memiliki dampak yang besar. Oleh sebab
itu, kita harus menambah wawasan tentang baterai dan hal yang harus dilakukan dalam
memperlakukan limbah baterai secara tepat.
3.2 Saran
Demikian makalah ini dibuat, saya berharap semoga yang disajikan dalam makalah ini dapat
dipahami dan bermanfaat bagi saya maupun semua pihak yang membacanya. Semoga
makalah ini bisa disetujui dan dapat berguna. Saya mengucapkan terima kasih dan mohon
maaf apabila ada kesalahan penulisan maupun tata bahasa dalam makalah.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah dibuat sehingga dapat menjadi evaluasi agar dapat
menjadi makalah yang lebih baik di kemudian hari, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
11
Henduino Library, “Mengenal Baterai” https://henduino.github.io/library/tnt/baterai/
12