MAKALAH
Oleh Kelompok 3:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan untuk
dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Baterai”. Tanpa adanya berkat dan
Rahmat Tuhan Yang Maha Esa tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan Makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan dan penulisan Makalah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan senang
hati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, secara
khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. Bapak Sandi Kurniawan, M.Pd sebagai Dosen di Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Kedua orang tua atas doa, dukungan, semangat, perhatian dan bantuannya
sehingga memotivasi penulis dalam penulisan Makalah ini.
3. Teman-teman yang ada di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga Makalah ini selesai
tepat pada waktunya.
Semoga Makalah ini dapat memberikan banyak manfaat baik penulis maupun
pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era yang semakain canggih ini terdapat beberapa alat-alat baru yang tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari salah satunya yaitu baterai.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik.
Penggunaan baterai ini sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari manusia
seperti dalam penggunaaan pada laptop, televisi, hanphone, dll. Pengaruh
penggunaan baterai sangat diperlukan dan bersifat positif cukup besar . Baterai
yang digunakan tentunya tidak sama, terdapat beberapa macam baterai sesuai
dengan kegunaannya.
Oleh karena itu, teknologi yang semakin canggih membuat sebagian orang
berpikir bagaiman cara pembuatan baterai dan apa saja bahan-bahan yang
diperlukan dalam baterai. Dalam kajian ini, kita akan bahan macam-macan baterai
dan apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuan baterai ?
2. Apa yang dimaksud dengan baterai ?
3. Komponen apa saja yang terdapat dalam baterai ?
4. Apa saja fungsi dari baterai ?
5. Bagaimana prinsip kerja dari baterai ?
6. Apa saja macam macam accu ?
7. Bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada accu ?
8. Apa yang dimaksud kapasitas baterai / accu ?
9. Bagaimana rangkaian instalasi pemakaian baterai ?
10. Apa saja kerusakan pada baterai ?
11. Bagaimana pemeriksaan dan perawatan pada baterai ?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui penggunaan baterai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui bahan-bahan dalam pembuatan baterai.
3. Mengetahui macan-macam baterai.
4. Mengetahui cara kerja baterai.
5. Mengetahui cara perawatan baterai.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
seng mewakili terminal negatif, sedangkan yang terhubung ke pelat tembaga adalah
terminal positif. Tentu saja, pengaturan ini tidak akan berfungsi dengan baik dalam
senter, tapi untuk aplikasi stasioner ini bekerja dengan baik. Bahkan, sel Daniell
adalah cara yang umum digunakan untuk memberi listrik pada bel pintu dan telepon
sebelum generasi listrik disempurnakan.
Pada tahun 1898, Colombia Dry Cell menjadi yang pertama baterai
komersial yang tersedia dijual di Amerika Serikat. Produsen, Perusahaan Karbon
Nasional, kemudian menjadi Perusahaan Baterai Eveready, yang memproduksi
merek Energizer
4
C. KOMPONEN BATERAI
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan
negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah. Karena
itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi
beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel
terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit. Komponen utama baterai
/ accu :
1. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah
selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level ,
sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, wadah untuk
accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel. Pada kotak
baterai terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-
pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak
terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari
pelat. Tutup baterai dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.
2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam
sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari
campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270. Berat jenis
elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1,260 atau 1,280
(pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air
sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang
berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat,
sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan dan
37% asam sulfat.
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggi
cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelat
tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendam
tersebut akan langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan
rusak dan tak dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang diharapkan,
5
contoh, sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab
itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang
sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi
dengan bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi
cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan sekali
(kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena senyawa dari cairan
elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada proses pengisian
(charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh alternator.
Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan
elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi
pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar baterai akibat
korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai, dan bodi kendaraan
akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari panasnya cairan elektrolit
baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat kurangnya udara yang
terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang karena tumpah keluar;
bila asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai
tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan
optimal sehingga tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang, yang
sebelumnya bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang
dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan tenaga
sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai sudah habis.
3. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian)
dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar
lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian
ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
6
paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif pada
pelat positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna cokelat, sedang pada pelat
negatif adalah spons-timbal yang berwarna abu-abu.
• Plat Positif
a. Lead grid
b. Lead peroxida (grid filling)
• Plat Negatif
a. Lead grid
b. Lead sulfat (grid filling)
Hal hal tentang plat
• Plat positif terbuat dari lead peroxida
• Plat negatif terbuat dari spongy lead
• Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun
beberapa baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.
• Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan
negatif. Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang
tahan terhadap asam.
• Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung
kira-kira 60% air dan 40% asam sulfat.
5. Separator dan Lapisan Serat Gelas (fiber glass )
Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat
dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas
dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena timbal peroksida
mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika dibandingkan
dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat gelas juga berfungsi
melindungi separator.
6. Penghubung Sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-)
dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt mempunyai
3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan mempunyai voltase sebesar 2
volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon. Ada dua cara
menghubungkan sel-sel tersebut. Yang pertama melalui atas dinding penyekat
7
(Over The Partition) dan yang kedua melalui dinding penyekat (Through The
Partition). Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan
yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan.
Referensi lain:
1. Grid
Peran grid adalah untuk menjaga bahan-bahan aktif dan
konduksi/penghantaran energi listrik. Jadi grid harus tahan lama secara mekanis
dan sangat tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh larutan asam belerang
(sulfuric acid) dan berkemampuan baik dalam menghantarkan arus listrik. Dalam
accu konvensional lempengan grid memakai bahan lead-antimony alloy, tetapi
kemudian ditemukan bahwa lead-antimony alloy tersebut menjadi penyebab utama
dari self-discharge dan penurunan arus listrik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kalsium dipergunakan untuk
menggantikan lead-antimony alloy, dan teknik produksi expand-grid diperkenalkan
kemudian. Teknik ini menggunakan kalsium jenis baru yang diproses secara
khusus, yang terdiri dari campuran timah, kalsium, timah putih, dsb.
2. Lempengan (elektroda)
Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk timah yang
dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air, yang direkatkan.
Lalu menjalani proses pengawetan, pengeringan, perubahan wujud, dsb.
Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda negatif
menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.
8
3. Penyekat (separator)
Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan negatif guna
mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan tersebut.
Penyekat harus mampu menyerap dan tidak menghantarkan arus. Karena
elektroda mempunyai sifat yang bias melebur dengan sendirinya, maka penyekat
harus tahan lama secara mekanis dan tahan atas asam serta tidak mencair dan
mempengaruhi elektroda. Untuk memenuhi kondisi tersebut, diperlukan bahan
yang kuat terbuat dari plastik banyak digunakan sebagai penyekat dalam accu.
Beragam bentuk penyekat ditemukan seperti tipe kantong dan tipe lempengan
mendatar. Tipe kantong memiliki kredibilitas yang tinggi, hal ini disebabkan karena
kemampuannya mencegah hubungan arus pendek yang mungkin ditimbulkan di
dasar dan di luar lempengan.
10
air, larutan asam belerang atau untuk mengukur berat jenis elektrolit dan temperatur
di dalam kemasan accu.
Sumbat lubang juga dipergunakan untuk mencegah kotoran masuk dan
kebocoran elektrolit. Gas hidrogen dan gas oksigen yang dihasilkan dari reaksi
kimia yang terjadi di dalam kemasan accu juga disalurkan melalui bagian atas dan
samping sumbat lubang.
7. Pemisah sel/terminal
Setiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung besar
dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika arus tegangan
tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di accu mobil terbuat dari
lempengan timah yang dipakai untuk menghubungkan sakelar eksternal.
D. FUNGSI BATERAI
Baterai atau accu pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam
bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik
ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen
kelistrikan lainnya. Selain itu baterai atau accu bisa digunakan untuk menstabilkan
tegangan ( stabilisator ).Bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris,
penerangan, radio, dsb.
2. Saat starter untuk menghidupkan sistem starter
11
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana
pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
E. PRINSIP KERJA BATERAI
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu
dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi
listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Terdapat 2 proses
yang terjadi pada baterai :
1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Bila baterai dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir ke
elektroda positif (PbO2) melalui beban dari elektroda negatif (Pb), kemudian ion-
ion negatif mengalir ke elektroda positif dan ion-ion positif mengalir ke elektroda
negatif. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya elektron yang bergerak ke
dan/atau dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul elektroda dengan
molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi elektron untuk mengalir.
Reaksi kimia yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Setiap molekul cairan elektrolit Asam sulfat (H2SO4) dalam sel tersebut pecah
menjadi dua yaitu ion hydrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang
bermuatan negatif (SO42-)
Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat (SO42-)akan bereaksi dengan
plat timah murni (Pb) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil melepaskan dua
elektron. Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H+ ) akan bereaksi dengan plat
timah peroksida (PbO2) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil mengambil dua
elektron dan bersenyawa dengan satu atom oksigen untuk membentuk air (H2O).
Pengambilan dan pemberian elektron dalam proses kimia ini akan menyebabkan
timbulnya beda potensial listrik antara kutub-kutub sel baterai.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias
dalam keadaan discharge.
Accu basah sudah sejak lama banyak digunakan pada berbagai kendaraan.
Accu jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai. Umumnya accu
basah menggunakan wadah yang semi transparan, sehingga cairan yang terdapat
didalamnya dapat terlihat dengan jelas. Cairan elektrolit yang diisikan biasanya
disebut air accu atau air zuur (untuk accu baru), yang berfungsi untuk merendam
13
sel-sel accu. Volume air accu tersebut harus selalu berada diatas batas minimal
agar dapat tetap merendam sel-sel yang berada di dalam wadah tersebut. Jika
volume air kurang dari batas minimal, maka sel penyimpanan arus akan ter-
oksidasi dan berkarat. Untuk menambah volume cairan, cukup gunakan air
destilasi, bukan air zuur. Perbedaan diantara keduanya dapat dilihat berdasarkan
warna tutup botolnya. Umumnya Air zuur dikemas dalam botol dengan tutup
berwarna merah, sementara air destilasi dikemas dalam botol dengan tutup
berwarna biru.
Hingga saat ini accu yang populer digunakan adalah accu model basah yang
berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan
penutup yang berfungsi untuk menambah air accu saat ia kekurangan akibat
penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air accu. Sel-selnya
menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan accu jenis ini adalah pemilik harus
rajin memeriksa ketinggian level air accu secara rutin. Cairannya bersifat sangat
korosif. Uap air accu mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan
meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar
dibanding accu lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia
didiamkan terlalu lama. Accu basah di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Accu Hybrid
Pada dasarnya accu hybrid tak jauh berbeda dengan accu basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel accu. Pada aki hybrid selnya
menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Accu jenis
ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari accu basah
konvensional.
b. Accu Calcium
14
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Accu
jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat
penguapannya pun lebih kecil dibanding accu basah konvensional.
Accu jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air accu. Uap accu yang terbentuk akan mengalami kondensasi
sehingga kembali menjadi air murni yang menjaga level air accu selalu pada
kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air accu. Accu jenis ini
biasanya terbuat dari basis jenis accu hybrid maupun accu kalsium.
2. Accu Kering
15
Accu kering merupakan bentuk pengembangan dari accu basah yang
penggunaannya kini semakin populer. Secara fisik, perbedaannya dengan accu basah
dapat dilihat melalui wadahnya yang berwarna gelap atau tidak transparan. Selain itu
accu kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk mengisi air accu. Cairan yang
terdapat didalamnya berwujud gel, yang digunakan sebagai pengganti cairan
elektrolit. Tingkat penguapan Gel ini sangat minim. Dan saat menguap, uap tersebut
tidak dibuang keluar, tetapi tetap tertampung didalam wadah, sehingga volumenya
tetap terjaga. Dengan demikian, maka accu jenis ini tidak membutuhkan perhatian
khusus atau umumnya disebut Maintenance Free,
Sebagai salah satu bagian terpenting dari sistem kelistrikan, accu tidak hanya
menyimpan namun juga menyalurkan listrik ke seluruh perangkat elektronik di
mobil. Walaupun dewasa ini telah banyak beredar jenis Accu kering yang hampir
tidak membutuhkan perawatan, tetapi penggunaan Accu basah masih banyak
dijumpai karena harganya yang lebih terjangkau.
Kesimpulannya Accu basah membutuhkan perawatan, artinya Anda perlu
meluangkan waktu secara rutin untuk memeriksa ketinggian cairan dan memastikan
bahwa cairan tersebut tetap berada pada batas yang seharusnya. Namun selain
harganya yang lebih terjangkau, jika perawatan dilakukan secara tepat dan teratur,
accu basah cenderung memiliki umur yang lebih panjang dibandingakan accu kering.
Katode : PbO2
Anode : Pb
Elektrolit : larutan H2SO4
Golongan : sel sekunder
16
Reaksi pengosongan aki
Anode : Pb(s) + H2SO4-(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) +2e
Katode : PbO2(s) + HSO4-(aq) +3H+(aq) +2e → 2PbSO4(s) +
2H2O(l)
• Kedalaman Pembebanan
17
Rate (kecepatan) dimana baterai secara langsung discharge mempengaruhi
kapasitas. Jika baterai discharge dengan cepat, kapasitas akan berkurang.
Sebaliknya, baterai yang discharge dengan lambat akan memiliki kapasitas yang
besar. Contohnya, baterai 6-volt akan memiliki kapasitas 180 Ah jika discharge
24 jam.
• Umur
Baterai kehilangan kapasitas dari waktu ke waktu dan dipertimbangkan
berada pada akhir masa hidup saat 20 persen kapasitas aslinya hilang, meskipun
masih tetap dapat digunakan. Kedalaman discharge juga mengacu pada
persentase kecepatan kapasitas baterai amp-hour yang telah digunakan. Umur
baterai (angka siklus harian) berlawanan dengan kedalaman discharge (persen
dari kapasitas baterai)
• Suhu / keadaan lingkungan
Baterai sangat sensitif dan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Tegangan tinggi charge pada titik penghentian diperlukan untuk mencharge
suhu baterai yang menurun. Meskipun kapasitas baterai menurun pada suhu
rendah, umur baterai meningkat. Begitu pula, suhu baterai yang bertambah,
umur baterai semakin pendek. Baterai harus ditempatkan pada study enclosure
(kotak baterai). Sejak baterai larutan elektrolit memproduksi hidrogen mudah
meledak saat di charge, area dimana terletak baterai harus di vented dengan
baik. Pertama, pemicuan dari peralatan listrik dapat menyalakan gas. Kedua,
gas tersebut berkarat dan dapat menyerang sistem komponen yang lain. Tempat
baterai digunakan untuk mengisi asam dalam kasus kebocoran baterai.
18
1. Rangkaian Seri
Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu
rangkaian, maka tegangannya akan bertambah tetapi arusnya tetap.
2. Rangkaian Paralel
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.
3. Rangkaian Seri – Paralel
20
K. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN BATERAI
1. Pemeriksaan Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat
3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan Visual
2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3. Pengujian Beban
2. Perawatan Baterai
Yang menyebabkan aki tekor yaitu:
a. pemakaian aki secara berlebihan, misal penambahan lampu lampu yang
tidak perlu, penambahan audio yang bisa berlebihan (pada mobil), dan lain-
lain. Dan pemaksaan penyetarteran kendaraan jika tidak mau distarter.
b. ada jalur yang hubung pendek atau konslet, tapi seharusnya jika konslet
sekeringnya putus,tetapi masalahnya banyak orang yang tidak tahu tapi
mengganti sekering dengan ampere yang lebih besar, katanya biar tidak
cepat putus. Karena sekering memang dirancang agar putus jika ada arus
yang berlebihan.
c. kiprok yang berwujud dioda bridge sebagai penyuplai daya ke aki sudah
rusak. jika kiprok rusak dan tidak bisa menyuplai listrik ke accu, jelas accu
akan kehabisan dayanya, cepat atau lambat.
Agar baterai / accu awet, maka hal yang perlu diperhatikan:
a. Perhatikan permukaan cairan accu yang harus berada antara garis permukaan
atas dan garis permukaan bawah, Periksa penggunaanya setiap 2 bulan sekali.
Tambahkan air accu apabila air accu tidak berada diantara garis permukaan atas
dan bawah.
b. Dalam mengisi air accu yang bening itu ada aturannya. Disarankan agar
pengisiannya tidak sampai melebihi batas maksimal tanda upper yang tertera di
bagian sisi accu.
21
c. Jika sampai lebih, kemungkinan akan terjadi karat akibat kadar oksidasi
yang tinggi antara besi di dalam accu dengan cairan accu yang mengandung
H2SO4 yang mengandung asam. Ini bisa bikin accu tak awet
d. Faktor lain, bisa disebabkan kekurangan air accu. Jika isi air accu berkurang
selama digunakan, itu masih dianggap wajar dan normal. Karena adanya
penguapan akibat proses pengisian berlangsung. Yang pasti kita harus teliti
dengan melakukan pengecekkan minimal satu bulan sekali, untuk mengukur
batas maksimal. Jangan sampai dibawah garis lower. Pasalnya, kandungan
H2SO4 itu tidak menguap. Hanya air dan H2O saja yang berkurang. Kalau
sampai kering, nantinya akan merusak sel accu akibat beroksidasi dengan udara.
Hasilnya malah akan membuat rontok di bagian besi dalam accu.
e. Harus teliti dengan lubang ventilasi di bagian sisi atas accu. Di accu basah,
lubang ventilasi ini berfungsi untuk sirkulasi dan saluran pembuangan. Karena
arus listrik yang dihasilkan accu akan menyebabkan panas. Maka itu, jangan
sampai lubang ini tersumbat atau posisi selangnya terjepit. Akibatnya bisa fatal
jika tersumbat. Karena arus yang terlalu kuat tanpa udara, accu bisa sampai
meledak.
f. Jangan sampai terdapat banyak kerak pada bagian terminal accu. Karena
akan sulit dan menghambat jika dibuka. Jadi harus segera dibersihkan. Caranya
cukup disiram dengan air panas agar kerak cepat luntur dan baut dengan mudah
bisa dibuka. Jangan lupa olesi kedua baut dengan gemuk yang bersifat seperti
gel dan anti karat. Sehingga baut akan mudah dibuka nantinya.
22
g. Hindari memodifikasi aliran listrik accu. Cara pemasangan kabel ke accu
yang tak benar bisa mengakibatkan daya listrik cepat habis. Apalagi bila
pengisian accu bermasalah.
h. Utamakan Kick starter daripada starter elektrik, Untuk menghidupkan
mesin motor dahulukan menggunakan kick starter (engkol). Karena
penggunaan kick starter di pagi hari masih cukup efektif untuk menghemat
baterai accu.
i. Terakhir, gunakan motor secara bijak. Artinya perhatikan jarak tempuh
penggunaan motor apakah perlu atau tidak penggunaan motor bila jarak tempuh
bisa dijangkau dengan jalan kaki atau sepeda.
Penggunaan kick starter sebaiknya digunakan ketika motor dalam jangka panjang
tidak hidup kurang lebih 8-12 jam. Apabila motor tidak digunakan dalam waktu yang
singkat kurang lebih 5-7 jam anda bisa menggunakan fasilitas starter elektrik dalam
menghidupkan motor anda. Sehingga bijak dalam penggunaan accu motor dalam
kehidupan sehari-hari bisa menjaga agar accu motor anda tetap awet dan tahan lama.
BAB III
23
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan
lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang
dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem
kelistrikan atau alat yang memerlukannya.
Penggunaaan baterai tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat berbagai macam baterai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Accu sebagai sumber kelistrikan pada kendaraan bermotor harusnya
diperhatikan perawatannya. Agar fungsi accu bisa optimal.
1. Jangan menyalakan api dekat aki, seperti menyalakan korek, merokok dan
lain sebagainya, karena aki mengandung hidrogen yang mudah meledak.
2. Jauhkan dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan kimia
yang berbahaya.
3. Gunakan kacamata pelindung pada saat memasang atau memperbaiki aki
karena air aki sangat berbahaya.
4. Hati-hati dengan accu zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan
mata.
5. Jika accu zuur mengenai mata anda, basuhlah segera dengan air bersih dan
segera pergi ke dokter. jika accu zuur mengenai kulit anda, basuhlah bagian
yang terkena accu zuur dengan seksama. Jika anda merasa sakit dan
terbakar, segera minta pertolongan dokter.
DAFTAR PUSTAKA
24
Pribadi, Kadarisman. 2001 . Koordinasi relai OCR dan GFR pada jaringan
distribusi : Jakarta.
http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/tentang-bateraiaccu-aki-pada-
kendaraan.html
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-
DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Otomotif/Merawat.Accu/versicetak.htm
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://dasarteknikotomotif.blogspot.com/2014/08/fungsi-dan-konstruksi-baterai-
aki.html
http://Cara Merawat Aki Motor Agar Tetap Awet dan Tahan Lama _ Cakrawala
Dunia.htm
http://makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html
25