Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Makalah Baterai Page 1
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Baterai ini
dengan baik, lancer, dan tidak ada hambatan yang berarti. Pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada:
1. Guru Kimia yang memberikan dorongan dan bantuan berupa moral maupun material.
2. Orang tua saya yang selalu mendukung dan member motivasi
Saya sepenuhnya sadar bahwa apa yang saya lakukan masih banyak kekurangannya. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan saya, sehingga kritik dan saran
yang membangun akan sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari
dan untuk untuk kepentingan pribadi khususnya dan semua umumnya
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan
menghasilkan arus listrik. Sel volta ini ditemukan oleh dua orang ahli berkebangsaan Italia.
Ciri khas dari sel volta adalah menggunakan jembatan garam. Jembatan garam berupa pipa
U yang diisi agar-agar yang mengandung garam kalium klorida . Sel volta terdiri dari anoda yang
bermuatan negatif dan katoda yang bermuatan positif . Pada anoda terjadi proses oksidasi ,
oksidasi adalah pelepasan elektron. Sedangkan pada katodanya terjadi proses reduksi, reduksi
adalah penangkapan elektron.
Untuk itu, dalam makalah ini akan membahas tentang baterai beserta fungsi,macam-macam
baterai,sejarah baterai,perkembangan baterai,dll.
BAB II
PEMBAHASAN
Baterai adalah salah satu media penyimpan dan penyedia aliran listrik melalui reaksi kimia.
Reaksi kimia yang berlangsung pada umumnya bisa bersifat permanen dan tidak permanen.
Untuk mengembangkan suatu penelitian khususnya dalam hal baterai, sangat perlu untuk
menengok akan sejarah penemuan dan pembuatan baterai karena dengan berbekal sejarahlah
seseorang dapat mengembangkan sesuatu yang lebih maju dan inovatif. Sejarah menjadi sebuah
modal penting dalam perkembangan zaman. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai sejarah
baterai (awal mula ditemukannya baterai) serta dalam makalah ini pula akan dibahas mengenai
tiga jenis baterai yang lebih awal ditemukan yakni sel Daniell, sel Leclanche, dan sel timbal-
asam. (google,artikel kimia)
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup
energi listrik bersumber dari alternator.
Jenis-jenis Baterai
Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta
Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus
Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2
Jenis utama yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai
Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
Baterai Primer atau Baterai sekali pakai ini merupakan baterai yang paling sering ditemukan di
pasaran, hampir semua toko dan supermarket menjualnya. Hal ini dikarenakan penggunaannya
yang luas dengan harga yang lebih terjangkau. Baterai jenis ini pada umumnya memberikan
tegangan 1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis ukuran seperti AAA (sangat kecil), AA (kecil)
dan C (medium) dan D (besar). Disamping itu, terdapat juga Baterai Primer (sekali pakai) yang
berbentuk kotak dengan tegangan 6 Volt ataupun 9 Volt.
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Primer (sekali Pakai / Single use)
diantaranya adalah :
Baterai Zinc-Carbon juga disering disebut dengan Baterai “Heavy Duty” yang sering kita jumpai
di Toko-toko ataupun Supermarket. Baterai jenis ini terdiri dari bahan Zinc yang berfungsi
sebagai Terminal Negatif dan juga sebagai pembungkus Baterainya. Sedangkan Terminal
Positifnya adalah terbuat dari Karbon yang berbentuk Batang (rod). Baterai jenis Zinc-Carbon
merupakan jenis baterai yang relatif murah dibandingkan dengan jenis lainnya.
Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga yang lebih mahal
dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit yang digunakannya adalah Potassium
hydroxide yang merupakan Zat Alkali
(Alkaline) sehingga namanya juga disebut
dengan Baterai Alkaline. Saat ini, banyak
Baterai yang menggunakan Alkalline
sebagai Elektrolit, tetapi mereka
menggunakan bahan aktif lainnya sebagai
Elektrodanya.
c. Baterai Lithium
Baterai Primer Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding jenis-jenis Baterai Primer
(sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium dapat disimpan lebih dari 10 tahun dan dapat bekerja
pada suhu yang sangat rendah. Karena keunggulannya tersebut, Baterai jenis Lithium ini sering
digunakan untuk aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer maupun Jam Tangan. Baterai
Lithium biasanya dibuat seperti bentuk Uang Logam atau disebut juga dengan Baterai Koin
(Coin Battery). Ada juga yang memanggilnya Button Cell atau Baterai Kancing.
Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang atau Rechargeable Battery.
Pada prinsipnya, cara Baterai Sekunder menghasilkan arus listrik adalah sama dengan Baterai
Primer. Hanya saja, Reaksi Kimia pada Baterai Sekunder ini dapat berbalik (Reversible). Pada
saat Baterai digunakan dengan menghubungkan beban pada terminal Baterai (discharge),
Elektron akan mengalir dari Negatif ke Positif. Sedangkan pada saat Sumber Energi Luar
(Charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan mengalir dari Positif ke Negatif
sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. Jenis-jenis Baterai yang dapat di isi ulang
(rechargeable Battery) yang sering kita temukan antara lain seperti Baterai Ni-cd (Nickel-
Cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan Li-Ion (Lithium-Ion).
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang)
diantaranya adalah :
Baterai Ni-Cd (NIcket-Cadmium) adalah jenis baterai sekunder (isi ulang) yang menggunakan
Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium sebagai bahan Elektrolitnya. Baterai Ni-Cd
memiliki kemampuan beroperasi dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus daya tahan yang
lama. Di satu sisi, Baterai Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self discharge) sekitar 30%
Makalah Baterai Page 8
per bulan saat tidak digunakan. Baterai Ni-Cd juga mengandung 15% Tosik/racun yaitu bahan
Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan Lingkungan Hidup.
Saat ini, Penggunaan dan penjualan Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmiun) dalam perangkat Portabel
Konsumen telah dilarang oleh EU (European Union) berdasarkan peraturan “Directive
2006/66/EC” atau dikenal dengan “Battery Directive”.
Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang hampir sama dengan Ni-Cd,
tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30% lebih tinggi dibandingkan dengan Baterai Ni-Cd
serta tidak memiliki zat berbahaya Cadmium yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan
manusia. Baterai Ni-MH dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga dapat menghemat biaya
dalam pembelian baterai. Baterai Ni-MH memiliki Self-discharge sekitar 40% setiap bulan jika
tidak digunakan. Saat ini Baterai Ni-MH banyak digunakan dalam Kamera dan Radio
Komunikasi. Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai Ni-MH tetap
mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan Lingkungan
hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang
tempat.
Baterai jenis Li-Ion (Lithium-Ion) merupakan jenis Baterai yang paling banyak digunakan pada
peralatan Elektronika portabel seperti Digital Kamera, Handphone, Video Kamera ataupun
Laptop. Baterai Li-Ion memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan juga lebih ringan sekitar 30%
serta menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30% jika dibandingkan dengan Baterai Ni-
MH. Rasio Self-discharge adalah sekitar 20% per bulan. Baterai Li-Ion lebih ramah lingkungan
karena tidak mengandung zat berbahaya Cadmium. Sama seperti Baterai Ni-MH (Nickel- Metal
Hydride), Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai Li-Ion tetap mengandung
sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan Lingkungan hidup, sehingga
perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam
bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasal dari timah. Karena itu baterai tipe ini sering
disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk
baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam di
dalam elektrolit.
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal baterai,
elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai terdiri
dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel,
dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup
dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan
uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat
positip berwarna coklat gelap ( dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik ( metallic
gray).
2. Tutup baterai, sesuai dengan namanya bagian ini berfungsi sebagai tutup bagiana
atas baterai, tempat dudukan terminal -terminal baterai, lubang ventilasi .
5. Sel . Satu unit plat positif dan plat negatif yang dibatasi oleh penyekat di antara
kedua plat posotif dan negatif disebut dengan sel atau elemen. Sel -sel baterai
dihubungkan secara seri satu dengan lainnya, sehingga jumlah sel baterai akan
6. Penghubung sel (cell connector ) merupakan plat logam yang dihubungkan dengan
plat -plat baterai . Ada dua buah plat penghubung
pada setiap sel yaitu untuk plat positif dan plat
negatif. Penghubung sel pada plat positif dan
negatif disambungkan secara seri untuk semua sel
.
8. Terminal baterai . Secara umum ada dua buah terminal pada baterai , yaitu terminal
positif dan terminal negatif . Terminal ini terletak pada bagian atas dari aki .
9. Tutup ventilasi . Komponen ini terdapat pada baterai jenis basah yang berfungsi
sebagai tutup lubang yang digunakan untuk menambah atau memeriksa air baterai.
Pada tutup ini terdapat lubang ventilasi berfungsi untuk membuang gas hidrogen
yang dihasilkan saat terjadi proses pengisian.
10. Larutan elektrolit , yaitu cairan pada baterai merupakan campuran antara asam
sulfat ( H 2SO 4) dan air ( H2O ) . Secara kimia, campuran tersebut bereaksi
dengan bahan aktif pada plat baterai untuk menghasilkan listrik. Baterai yang terisi
penuh mempunyai kadar 36 % asam sulfat dan 64% air . Larutan elektrolit
mempunyai berat jenis ( specific gravity) 1 ,270 pada 200 C ( 680 F) saat baterai
terisi penuh . Berat jenis merupakan perbandingan antara massa cairan pada volume
tertentu dengan massa air pada volume yang sama . Makin tinggi berat jenis ,
makin kental zat cair tersebut . Berat jenis air adalah 1 dan berat jenis asam sulfat
adalah 1, 835 . Dengan campuran 36% asam dan 64 % air , maka berat jenis larutan
elektrolit pada baterai sekitar 1, 270.
Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat reaksi
kimia antara plat positip, elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan
sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian ( charge).
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir ke
beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge).
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai penuh dan
kosong, dimana saat baterai penuh elektroli terdiri dari 2H2SO4, sedangkan saat kosong
elektrolit batarai adalah 2H2O.
Rangkaian seri
Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu rangkaian, maka tegangannya
akan bertambah tetapi arusnya tetap.
Rangkaian paralel
Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai di jumper menjadi satu, maka tegangannya
bertambah, (terakumulasi hanya dua buah baterai) dan arusnya pun bertambah lebih besar.
Pengisian lambat
Pengisian cepat
Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk starter, untuk itu baterai harus
terisi penuh. Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat
dilepaskan sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat,
jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan kapasitas
baterai, yaitu:
2. Reserve Capacity
3. Ampere Hour
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan larutan elektrolit,
bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singgung) pada plat yang akan
Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh
dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian
dilepas. Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12
volt).
Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan
arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75
volt. Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20
jam dinilai memiliki 60 AH. Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)
JIS mendefinisikan kapasitas baterai sebagai jumlah listrik yang dilepaskan sampai tegangan
pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam. Sebagai contoh baterai dalam keadaan terisi
penuh dikeluarkan muatannya secara terus menerus 10 A selama 5 jam sampai mencapai
tegangan pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam) 1 Oc.
Baterai otomotif yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan informasi
tentang spesifikasi baterai tersebut, salah satu model stiker baterai seperti tampak dibawah ini
Pada stiker di gambar di atas menunjukkan nomer kode area yaitu N57. Baterai tersebut
memiliki 11 plat per sel dengan nilai 380 Cold Cranking Ampere dan tegangan baterai yang
dihasilkan adalah 12 volt.
Kesimpulan
Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan
menghasilkan arus listrik. Kegunaan sel volta adalah pada penggunaan baterai.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya
dalam bentuk listrik . Tentunya sebagai alat yang mengeluarkan energi listrik, baterai mempunyai
fungsi yang sangat banyak dan beraneka ragam.
Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Di dalam baterai mobil terdapat
elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah
atau berasal dari timah. Pemeriksaan baterai dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pemeriksaan
secara visual baterai dan pemeriksaan elektrolit.
Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi pembaca mengenai baterai ,
saran penulis untuk menjaga agar baterai dapat awet dan tahan lama maka perlu dilakukan
pemeriksaan dan perawatan baterai secara berkala.
Wikipedia. Baterai.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Baterai. Diakses pada hari Rabu, tanggal 16 September
2015, pukul 19.07