TUGAS AKHIR
Oleh:
NIM : 2016440045
FAKULTAS TEKNIK
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Tugas Akhir Program Studi Strata I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Pembimbing I Pembimbing II
Disusun oleh :
Yuda Febriyanto
2016440045
Hari : Rabu
Tim Penguji :
4. Teguh Triyono, ST
Puji beserta syukur marilah kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat beserta karunia-NYA kepada kita semua, sehingga penulis
pun berkesempatan menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.
Shalawat beserta salam marilah kita mohonkan kepada Allah SWT semoga
selalu tercurah teruntuk junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengangkat kita dari zaman kebodohan sampai zaman yang berilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan saat ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu, yaitu :
1. Kedua orang tua, ayahanda Budiono dan ibunda Ida Zubaedah tercinta
yang telah memberikan dorongan moril maupun materil serta selalu
memberikan do’a dan semangat dalam pembuatan tugas akhir ini.
4. Bapak Sulis Yulianto ST.,MT selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
8. Bapak dan Ibu dosen dan Staff pengajar serta teknisi di lingkungan
Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Jakarta.
9. Rekan-rekan Mahasiswa Strata I Jurusan Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Jakarta, khususnya angkatan 2016 yang sama-sama
berjuang.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian terlebih untuk penulis sendiri, serta
penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih.
Yuda Febriyanto
2016440045
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN
Gambar II.3 Mesin Press Menggunakan Motor Listrik dan Gearbox .......................
PENDAHULUAN
Sering juga kita lihat dalam kehidupan sehari-hari para pegumpul barang
bekas khususnya untuk kaleng-kaleng aluminium untuk mengepress kaleng,
mereka melakukannya dengan menginjak ataupun memukul kaleng dengan palu
agar kaleng bisa dihancurkan atau volumenya diperkecil. Hal ini dapat beresiko
karena dampak dari penginjakan kaleng dan juga pemukulan dengan palu
berulang-ulang bisa mencederai bagi diri mereka.
Untuk menghindari kesalah pahaman tentang apa yang akan di bahas dan agar
tidak terjadi kekeliruan maka penulis membatasi masalah yang akan diangkat
dalam Tugas Akhir ini yaitu : “ Rancang Bangun Mesin Pengepress Ganda
Kaleng Aluminium Bekas 330 ml Kapasitas Kg/Jam”
.
BAB II
STUDI LITERATUR
Secara umum, daur ulang adalah sebuah konsep yang terkait dengan berbagai
manfaat. Daur ulang dapat didefinisikan sebagai proses dimana produk baru
dibuat dari bahan yang telah digunakan dan dibuang, contohnya kaleng
aluminium minuman bekas ini
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa daur ulang kaleng dapat dilakukan
seperti siklus tersebut, kaleng bekas tersebut nantinya akan dilebur dan akan
dicetak ulang menjadi kaleng lagi.
Sifat yang terkenal dari aluminium dan campurannya adalah perbandingan
kekuatan beratnya, ketahanan terhadap korosi, dan daya hantar panas dan
listriknya yang tinggi. Kepadatan aluminium adalah kira-kira 2770 kg/m3,
dibanding 7750 kg/m3 untuk baja. Aluminium murni mempunyai kekuatan tarik
kira-kira 13 kpsi, tetapi ini masih bisa ditingkatkan sedikit dengan pengerjaan
dingin dan juga dengan mencampurkan bahan lain. Elastisitas modulus
aluminium, seperti halnya dengan campurannya adalah 10,3 Mpsi, yang berarti
adalah kira-kira sepertiga kekakuan baja.
Elemen campuran yang paling penting untuk aluminium adalah tembaga,
silikon, mangan, magnesium, dan besi. Aluminium campuran digolongkan
sebagai campuran tuangan(casting alloy) atau campuran tempa (wrought alloy).
Aluminium melebur pada 1215°f, sehingga memungkinkan diproduksi
dengan cetakan permanen atau dengan cetakan pasir. Ketahanan aluminium
campuran terhadap korosi, tergantung pada pembentukan suatu lapisan oksida
tipis di permukaan. Lapisan ini terbentuk secara spontan, karena aluminium
mempunyai sifat yang sangat reaktif.
Keuntungan dari aluminium ini adalah dapat didaur ulang tanpa batas waktu
karena proses ini tidak mengubah struktur logam.
Adapun manfaat dari daur ulang aluminium yaitu :
1. Seperti pada daur ulang kertas dan plastik, menghemat ruang pembuangan
untuk sampah adalah salah satu manfaat utama dari daur ulang aluminium.
Menurut studi penelitian, daur ulang aluminium menghemat sekitar 60%
dari ruang pembuangan.
2. Jika sebagian besar aluminium yang digunakan adalah aluminium daur
ulang, maka akan menghemat sumber daya alam.
3. Energi yang dibutuhkan untuk memproduksi aluminium baru dapat
dihemat melalui proses daur ulang.
4. Manfaat daur ulang aluminium bagi lingkungan adalah pengurangan
volume polusi.
Rumus Tegangan Tarik :
σU = Fmax ( kg/mm2 ) ……......……………………..….( 4 )
A ( Sri Mulyadi, Femina Halawa )
Pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah kaleng minuman bekas
yaitu pocarisweat, larutan lasegar dan coca-cola. Dilakukan pengecoran dari
masing-masing sampel tersebut. Selanjutnya dilakukan pengujian sifat
mekanik kuat tarik.
Tegangan
NO Jenis Material Fmax(kg) A (mm2) Tarik (rata- Kandungan
rata) (Al) %
kg/mm2
145 50,24
1 Al (Lasegar) 342 50,24 4,846 6,39
179 50,24
2 Al (coca cola) 194 50,24 3,711 10,33
291 50,24
3 Al (Pocarisweat) 133 50,24 4,219 12,63
Tabel II.1 Nilai tegangan tarik masing-masing sampel
Ada dua jenis teknologi yang umum digunakan oleh solar charge
controller, yaitu :
a. PWM ( Pulse Wide Modulation )
II.4.3 Baterai
Mengingat PLTS sangat tergantung pada kecukupan energi matahari
yang diterima panel surya, maka diperlukan media penyimpan energi
sementara bila sewaktu-waktu panel tidak mendapatkan cukup sinar matahari
atau untuk penggunaan listrik malam hari. Baterai harus ada pada sistem
PLTS terutama tipe Off Grid.
Beberapa teknologi baterai yang umum dikenal adalah lead acid,
alkalin, NiFe, Ni-Cad dan Li-ion. Masing-masing jenis baterai memiliki
kelemahan dan kelebihan baik dari segi teknis maupun ekonomi (harga).
Baterai lead acid dinilai lebih unggul dari jenis lain jika mempertimbangkan
kedua aspek tersebut. Baterai lead acid untuk sistem PLTS berbeda dengan
baterai lead acid untuk operasi starting mesin-mesin seperti baterai mobil.
Pada PLTS, baterai yang berfungsi untuk penyimpanan (storage) juga
berbeda dari baterai untuk buffer atau stabilitas. Baterai untuk pemakaian
PLTS lazim dikenal dan menggunakan deep cycle lead acid, artinya muatan
baterai jenis ini dapat dikeluarkan (discharge) secara terus menerus secara
maksimal mencapai kapasitas nominal. Baterai adalah komponen utama
PLTS yang membutuhkan biaya investasi awal terbesar setelah panel surya
dan inverter. Namun, pengoperasian dan pemeliharaan yang kurang tepat
dapat menyebabkan umur baterai berkurang lebih cepat dari yang
direncanakan, sehingga meningkatkan biaya operasi dan pemeliharaan. Atau
dampak yang paling minimal adalah baterai tidak dapat dioperasikan sesuai
kapasitasnya.
Gambar II.8 Baterai
II.4.4 Inverter
Inverter adalah “jantung” dalam sistem suatu PLTS. Inverter berfungsi
mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus
bolak balik (AC). Tegangan DC dari panel surya cenderung tidak konstan
sesuai dengan tingkat radiasi matahari. Tegangan masukan DC yang tidak
konstan ini akan diubah oleh inverter menjadi tegangan AC yang konstan
yang siap digunakan atau disambungkan pada sistem yang ada, misalnya
jaringan PLN. Parameter tegangan dan arus pada keluaran inverter pada
umumnya sudah disesuaikan dengan standar baku nasional/internasional.
Saat ini, seluruh inverter menggunakan komponen elektronika dibagian
dalamnya. Teknologi terkini suatu inverter telah menggunakan IGBT
(InsulatedGate Bipolar Transistor) sebagai komponen utamanya
menggantikan komponen lama BJT, MOSFET, J-FET , SCR dan lainnya.
Karaktersitik IGBT adalah kombinasi keunggulan antara MOSFET dan BJT.
Pemilihan jenis inverter dalam merencanakan PLTS disesuaikan dengan
desain PLTS yang akan dibuat. Jenis inverter untuk PLTS disesuaikan apakah
PLTS On Grid atau Off Grid atau Hibrid. Inverter untuk sistem On Grid (On
Grid Inverter) harus memiliki kemampuan melepaskan hubungan (islanding
system) saat grid kehilangan tegangan. Inverter untuk sistem PLTS hibrid
harus mampu mengubah arus dari kedua arah yaitu dari DC ke AC dan
sebaliknya dari AC ke DC. Oleh karena itu inverter ini lebih populer disebut
bi-directional inverter.
Keterangan :
F = Gaya yang dialami motor (N)
r = Jari-jari pulli (m)
Pd = ƒc x P
Dimana :
P = Daya motor listrik (kW)
T = Torsi (Nm)
ƒc = Faktor koreksi
n1 = Putaran poros (rpm)
Berikut rumus lain untuk mencari daya motor
P=FxV ..………………………...(4)
V= π.d.n
60
Pd = Fc x P
Keterangan :
P = Daya (watt)
F = Gaya Pengepressan (N)
V = Kecepatan Linear (m/s)
n = Putaran poros reducer (rpm)
d = Diameter poros yang direncanakan (0,0254 m)
Fc = Faktor Koreksi
Pd = Daya yang direncanakan (watt)
b) Variabel Speed
Perangkat yang digunakan untuk mengontrol kecepatan mesin.
Berbagai proses industri seperti jalur perakitan harus bekerja
pada kecepatan yang berbeda untuk produk yang berbeda.
Dimana kondisi memproses kebutuhan penyetelan aliran dari
pompa atau kipas, memvariasikan kecepatan dari drive mungkin
menghemat energi dibandingkan dengan teknik lain untuk
kontrol aliran.
c) Mi-Lock
Digunakan pada pegas rem jenis ini menawarkan keamanan
operasional yang tinggi untuk semua aplikasi, melindungi
personil, mesin dan peralatan, dapat diandalkan untuk
pengereman yang mendadak atau fungsinya menahan pada
mesin yang tiba-tiba mati atau karena kegagalan daya.
d) Timing
Timing Pulley bekerja menggunakan timing belt. Pulley ini
adalah katrol khusus yang memiliki gigi di sekitar diameter luar.
Perhitungan yang digunakan dalam perencanaan sabuk V antara
lain :
Diameter Puli
i = n1 = Dp ……………….........(4)
n2 dp
Keterangan :
i = Angka perbandingan
n1 = Putaran poros motor ( rpm )
n2 = Putaran poros reducer ( rpm )
Dp = Diameter puli poros reducer (mm)
dp = Diameter puli poros motor (mm)
2) Sabuk
Sabuk adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang
digunakan untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar.
Sabuk digunakan sebagai penyalur daya yang efisien atau untuk memantau
pergerakan relatif.
Gambar II.13 Sabuk
b. Panjang Sabuk
Untuk diameter pulley yang sama maka rumusnya adalah sebagai berikut :
L = 2π . r + 2x
Keterangan :
x = Jarak antar pusat pulley
r = Jari-jari pulley
c. Sudut Kontak
θ = 180˚ 57 (Dp – dp) .……………….…..(4)
C
Keterangan :
θ = Sudut kontak (ᵒ)
C = Jarak sumbu (mm)
Dp = Diameter puli reducer (mm)
dp = Diameter puli motor (mm)
II.4.8 Cam
Cam pada mesin ini berfungsi sebagai pengganti poros engkol, dimana
cam tersebut akan menggerakkan batang torak yang terhubung dengan piston,
sehingga terjadi perubahan gerakan dari gerak berputar menjadi gerakan maju
mundur pada piston.
II.4.11 Silinder
Silinder adalah tempat utama piston bekerja. Pada mesin ini, silinder
juga berfungsi sebagai ruang dimana piston melakukan pengepresan pada
kaleng.
Gambar II.18 Silinder
II.4.13 Rangka
Rangka berfungsi sebagai tempat terpasangnya komponen komponen
lain.
II.4.14 Baut
Baut adalah suatu batang dengan alur pada permukaannya.
Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua
objek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque)
menjadi gaya linear. Baut dapat juga didefinisikan sebagai bidang miring
yang membungkus suatu batang. Sebagian besar baut dipererat dengan
memutarnya searah jarum jam, yang disebut ulir kanan. Baut dengan ulir kiri
digunakan pada kasus tertentu, misalnya saat baut akan menjadi pelaku torsi
berlawanan arah jarum jam.
Perhitungan baut :
Untuk menentukan diameter baut berdasarkan dari rumus tegangan :
σt = 370 N/mm2
6
= 61.7 N/mm2
τց
= 0.8 x σt
τg
= F ………………………………………..(4)
A = π d2
4
π d2 = F
τg
4
d2 = F x 4
τg π
Keterangan :
τg = Tegangan Geser (N/mm2)
σt = Tegangan Tarik (N/mm2)
F = Gaya Geser (N)
A = Luas Penampang (mm2)
METODE PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi kajian tentang mesin press kaleng minuman bekas
dan juga teori yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang
diangkat.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
III.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun waktu dan tempat pembuatan tugas akhir ini adalah di kampus
Universitas Muhammadiyah Jakarta pada bulan Juni sampai bulan September
2017.
III.2.1 Rencana Jadwal Penelitian
III.4.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin press kaleng
minuman bekas ini adalah sebagai berikut :
1. Besi profil L ukuran 40 x 40 x 3 mm
2. Pipa besi 360 x Ø 75 x 2 mm
3. Pipa besi 200 x Ø 65 x 2 mm
4. Besi plat ukuran Ø 220 x 5 mm
5. Besi plat ukuran 350 x 40 x 5 mm
6. Besi plat tebal 1 mm ukuran 125 x 75 x 200 mm
7. Besi plat ukuran 205 x 130 x 3 mm
8. Besi plat ukuran 100 x 150 x 3 mm
9. Plat stainless ukuran 450 x 240 x 160 mm
10. ST 37 dengan Ø 10 dan panjang 60 mm
III.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
III.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh hasil yang maksimal pada laporan akhir ini,
penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode observasi Metode ini dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada subjek penelitian.
2. Metode konsultasi Melakukan komunikasi dan tanya jawab dengan
dosen pembimbing ataupun orang yang telah berpengalaman di
bidangnya.
3. Metode referansi Yaitu dengan mengumpulkan data-data dengan
mencari buku-buku atau sumber lainnya yang berhubungan dengan
alat yang akan dibuat.
Adapun diagram alir dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Gambar III.1 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir
BAB IV
IV.1 Spesifikasi dan Gambar Teknik Mesin Press Kaleng Minuman Bekas
IV.1.1 Spesifikasi Mesin Press Kaleng Minuman Bekas
Spesifikasi konstruksi mesin press kaleng minuman bekas ditentukan
atas berbagai pertimbangan sebagai berikut :
a. Kapasitas produksi mesin press kaleng minuman bekas adalah
kg/jam.
b. Menggunakan panel surya 50 Wp
c. Menggunakan charge controller
d. Menggunakan baterai
e. Menggunakan inverter
f. Menggunakan motor listrik dengan daya 1/4 HP dan putaran poros
1400 rpm.
g. Menggunakan speed reducer tipe 50 degan rasio 1 : 50 sehingga
putaran yang dihasilkan oleh speed reducer adalah sebagai
berikut:
N2 = N1 : 50
= 1400 rpm : 50
= 28 rpm
Dimana :
N2 = putaran speed reducer (rpm)
N1 = putaran motor listrik (rpm)
h. Mesin press kaleng minuman bekas ini memiliki dimensi panjang
740 mm x lebar 320 mm x tinggi 800 mm.
Keterangan Gambar :
1. Motor Listrik
2. Pulley
3. Sabuk
4. Speed Reducer
5. Baut Penghubung
6. Piringan
7. Batang Torak
8. Pin
9. Piston
10. Silinder
11. Corong Penampung
12. Plat Penyangga Silinder
13. Plat Penahan
14. Rangka
15. Bak Penampung
IV.2 Analisa Perhitungan
IV.2.1 Tegangan Tarik
1) Rumus Tegangan Tarik
σU = Fmax ( kg/mm2 )
A
Berikut contoh perhitungan tegangan tarik sampel kaleng
minuman coca-cola :
Diketahui :
F max = 179 kg
D = 8 mm
r = 4 mm
σU1 = Fmax = Fmax = 179 = 3,562 kg/mm2
A π r2 50,24
Diketahui :
Fmax = 194 kg
D = 8 mm
r = 4 mm
σU2 = Fmax = Fmax = 194 = 3,861 kg/mm2
A π r2 50,24
P=FxV
V= πxdxn
60
60
= 0,27 m/s
= 256,92 watt
Pd = Fc x P
= 308,3 watt
Pd = ½ hp
IV.2.3 Perhitungan Pada Batang Torak
V =6
= 61,7 N/mm2
σtekan = F
A(aktual) = 40 mm x 5 mm
= 200 mm2
σ(aktual) = 951,57 N
200 mm2
= 4,754 N/mm2
Jadi σ(aktual) < σtekan, maka batang torak ini aman digunakan.
a. Diameter Puli
i = n1 = Dp
n2 dp
Keterangan :
i = Angka perbandingan
jadi :
i = n1 = Dp
n2 dp
= 1400 rpm = 1
1400 rpm 1
V = π . dp . n1
60x1000
60x1000
V = 5,582 m/s
c. Panjang Sabuk
d. Sudut Kontak
θ = 180˚ 57 (Dp – dp)
C
Keterangan :
θ = Sudut kontak (ᵒ)
C = Jarak sumbu (mm)
Dp = Diameter puli reducer (mm)
dp = Diameter puli motor (mm)
Maka :
= 180˚ 57 (0)
610
= 180˚
Jadi sudut kontak (θ) yang terjadi pada puli motor dengan puli
speed reducer adalah 180°.
τց = 0,8 x σt
= 0,8 x 61,7 N/mm2
τց = 49,36 N/mm2
τg = F
A
49,36 N/mm2 = 951,57 N
π d2
4
d2 = 4 x 951,57 N
π . 49,36 N/mm2
= 3.806,8 N
154,99 N/mm2
d2 = 24,56 mm2
d = 4,95 mm
d = 5 mm
τց(aktual) = 951,57 N
π 102
4
= 12,12 N/mm2
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari “Rancang Bangun Mesin Pengepress
Ganda Kaleng Alumunium Bekas 330 ML” ini adalah sebagai berikut :
1. Komponen-komponen utama yang ada pada mesin pengepress ganda
kaleng alumunium bekas 330 ml adalah piston, batang torak, piringan
(poros engkol), silinder, speed reducer, motor listrik,V-belt dan pulley.
2. Prinsip kerja mesin press kaleng minuman bekas adalah motor
memberikan putaran ke speed reducer melaluiV-belt dan pulley, pada
speed reducer putaran motor diperlambat dengan rasio 1 : 50, putaran
speed reducer yang telah melambat itu menggerakan piston dan batang
torak yang telah terhubung ke piringan yang berfungsi sebagai poros
engkol, gerakan maju mundur dari piston tersebut dimanfaatkan untuk
mengepress kaleng sampai ke ukuran yang telah ditentukan.
3. Mesin press kaleng minuman bekas ini dapat mengepress 1.680 kaleng /
jam.
4. Tujuan utama dari pembuatan mesin press kaleng minuman bekas ini
adalah untuk merubah dimensi atau ukuran dari kaleng menjadi lebih
kecil, supaya dapat memudahkan dalam pengepakan dan bisa
memperbanyak kapasitas pengiriman ke pendaur ulang.
5. Mesin press ini ditujukan untuk para agen-agen pengepul barang bekas
yang nantinya akan mengirim barang ke pendaur ulang.
6. Kaleng minuman bekas ini nantinya akan dilebur kembali, setelah itu akan
dicetak lagi menjadi kaleng.
V.2 Saran
1. Dalam pengoperasian mesin press ini, selalu perhatikan letak kaleng pada
bak pemasukan, karena jika posisi kaleng salah dapat menyebabkan
tersangkutnya piston pada silinder sehingga akan menyebabkan slip pada
sabuk
2. Untuk konstruksi mesin, hendaknya pada bagian rangka kaki diberi sudut
kemiringan dengan cara melebarkan antara bagian kaki bawah supaya
dapat membuat mesin menjadi lebih stabil dan tidak goyang.
3. Jika terdapat kendala selama proses pembuatan Tugas Akhir mahasiswa
diharapkan berkonsultasi dengan dosen pembimbing
4. Akan lebih baik Politeknik Negeri Padang memberikan fasilitas dan
dukungan dalam proses pembuatan Tugas Akhir mahasiswanya
5. Mahasiswa lebih baik dimudahkan mengakses Tugas-tugas Akhir senior
yang lalu dengan meminjam ke perpustakaan atau diletakkan di jurusan
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
[5]. Michael Boxwell. The Solar Electricity Handbook: A Simple, Practical Guide
to Solar Energy - Designing and Installing Photovoltaic Solar Electric Systems,
Ed. ke-6. Warwickshire, UK: Greenstream Publishing, 2012.
[6]. M.R. Patel. Wind and Solar Power System. Washington, DC: CRC Press.,
1984.