tempat dengan temperatur lebih tinggi ke tempat dengan temperatur lebih rendah. Hukum percampuran panas juga terjadi karena panas itu berpindah, sedangkan pada kalorimeter, perpindahan panas dapat terjadi dalam bentuk pertukaran panas dengan udara luar sistem.
pemberian atau pengurangan panas tidak
saja mengubah temperature atau fasa zat suatu benda secara lokal, melainkan panas itu merambat ke atau dari bagian lain benda atau tempat lain. Peristiwa ini disebut perpindahan panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi adalah proses
perpindahan kalor dimana kalor mengalir dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur rendah dalam suatu medium (padat, cair atau gas) atau antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung sehingga terjadi pertukaran energi dan momentum.
Laju perpindahan panas yang terjadi
pada perpindahan panas konduksi adalah berbanding dengan gradien suhu normal Hubungan dasar aliran panas melalui konduksi adalah perbandingan antara laju aliran panas yang melintas permukaan isothermal dan gradient yang terdapat pada permukaan tersebut berlaku pada setiap titik dalam suatu benda pada setiap titik dalam suatu benda pada setiap waktu yang dikenal dengan hukum fourier.
Dalam penerapan hukum Fourier
(persamaan 1) pada suatu dinding datar, jika persamaan tersebut diintegrasikan maka akan didapatkan : Bagaimana Proses Perpindahan Panas Secara Konduksi
Perpindahan kalor melalui suatu zat
tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut dinamakan konduksi. Zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor, sedangkan penghantar kalor yang buruk disebut isolator.
Pada umumnya, benda logam,
seperti besi, alumunium, tembaga, dan kuningan merupakan konduktor, sedangkan benda selain logam, seperti kaca, kayu, plastik, udara, dan air merupakan isolator. Perpindahan Panas Konduksi Satu Dimensi
Masalah yang sering terjadi pada
perpindahan panas adalah penentuan distribusi temperatur sistem. Dengan menggunakan metode elemen hingga maka dapat ditentukan pula jumlah panas yang masuk ke dalam atau keluar dari sistem dan tegangan termal.
mempertimbangkan derivasi persamaan
diferensial dasar untuk masalah one dimensional dari konduksi panas tanpa konveksi. Tujuan derivasi ini adalah untuk menyajikan wawasan fisik ke fenomena transfer panas, yang harus dipahami sehingga formulasi elemen hingga dari masalah dapat sepenuhnya dipahami. Perpindahan Panas Konduksi (Non-Konveksi) Dua Dimensi
Pertimbangkan masalah konduksi
panas dua dimensi dengan cara yang mirip dengan kasus satu dimensi, untuk kondisi steady-state, kita dapat menunjukkan bahwa untuk sebuah material bertepatan dengan arah x dan y. Perpindahan Panas Dengan Konveksi
Ketika melakukan kontak antara padatan
dengan fluida, akan terjadi perpindahan panas antara permukaan cairan dan padat ketika terjadi perbedaan suhu, maka akan terjadi perpindahan kalor konveksi akibat adanya pemompaan dari luar (konveksi paksa) atau melalui gaya apung yang terjadi akibat perbedaan suhu di dalamnya (konveksi alami atau bebas). Dengan pertimbangan derivasi persamaan diferensial dasar untuk satu dimensi konduksi dan diaplikasikan ke konveksi, sekali lagi kita mengasumsikan perubahan suhu jauh lebih besar dalam arah x daripada arah y dan z. maka persamaannya : Konduktifitas Termal dan Koefisien Konveksi
Tabel 2.1 daftar beberapa unit khas yang digunakan
untuk masalah transfer panas. Tabel 2.2 daftar beberapa konduktivitas termal yang khas dari berbagai zat padat dan cairan. Konduktivitas termal K, dalam Btu/(h-ft2 -°F) atau W/(m.°C), mengukur. Tabel 2.3 menyusun perkiraan kisaran nilai koefisien konveksi untuk berbagai kondisi konveksi. Formulasi Elemen Hingga Menggunakan Metode Variasi
Distribusi temperatur mempengaruhi
jumlah panas yang masuk atau keluar dari tubuh dan juga mempengaruhi tekanan di dalam tubuh. Tekanan termal terjadi di semua badan yang mengalami gradien suhu dari beberapa keadaan kesetimbangan tetapi tidak bebas untuk memperluas ke segala arah.
Untuk mengevaluasi tekanan
termal, kita perlu mengetahui distribusi temperatur dalam tubuh. Metode elemen hingga adalah metode realistis untuk memprediksi kuantitas seperti distribusi temperatur dan tekanan termal dalam tubuh. Perpindahan Panas Secara Radiasi
Proses perpindahan kalor tanpa zat
perantara disebut radiasi atau pancaran. Kalor diradiasikan dalam bentuk gelombang elektromagnetik, gelombang radio, atau gelombang cahaya.
Berbeda dengan 2 jenis perpindahan
kalor sebelumnya yang menggunakan medium, perpindahan kalor ini tidak membutuhkan medium atau perantara TERIMA KASIH