Disususn Oleh :
Ahmadi Alwan H
Dear Ajeng Syahfitri
Iqbal Fardhani Pohan
Kyla Dianisya
Virda Amelia
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
dengan pembahasan mengenai “Baterai Ion Polimer”. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru pada bidang studi Kimia. Selain itu,
karya ilmiah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Baterai Ion Polimer
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Eny
selaku guru Kimia di SMA Negeri 6 Depok yang telah membimbing dan juga
memberikan tugas ini kepada kami sehingga dapat menambah pengetahuan, wawasan
dan juga pengalaman dalam membuat karya ilmiah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk karya ilmiah ini. Dan kami
berharap makalah ini dapat menjadi referensi serta memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di masa kini kemajuan dan perkembangan teknologi sangatlah cepat. Banyak
sekali penemuan hasil dari produk teknologi yang sering kita lihat dan gunakan untuk
membantu aktivitas kita. Misalnya yaitu alat-alat elektronik yang secara langsung
ataupun tidak langsung dapat memberikan pengaruh positif yang sangat besar dalam
memaksimalkan dan merealisasikan tujuan dari kegiatan kita.
Alat-alat elektronik tersebut bisa digunakan dengan dukungan baterai sebagai
sumber energi. Seperti halnya dengan handphone, laptop, center, bahkan tv pun ada
yang menggunakan baterai. Namun, bagaimana cara kerja baterai, komponen apa saja
yang terdapat dalam baterai.
Dalam rtikel yang di dapat dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas, baterai merupakan alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkan energi listrik, baterai mempunyai fungsi yang sangat banyak dan
beraneka ragam. Dalam dunia teknologi khususnya dalam hal ini; dunia otomotif,
baterai berperan sangat penting sebagai penyedia energi yang utama dalam proses
pembakaran mesin diesel dan mesin bensin. Dan tentunya masih banyak fungsi lain dari
baterai. Tentunya dalam makalah ini, akan dibahas tentang sejarah baterai,
bagianbagian baterai serta cara kerja baterai.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah diperlukan untuk memudahkan dalam mengkaji suatu
pengamatan dari pemaparan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Baterai
Berdasarkan sejarahnya, istilah baterai dipakai untuk menggambarkan tentang
serangkaian objek serupa yang dikumpulkan atau dikelompokkan secara bersamaan
untuk melakukan sebuah fungsi yang sama seperti baterai artileri. Di tahun 1749,
Benjamin Franklin menjadi orang pertama yang menggunakan istilah baterai untuk
menggambarkan rangkaian kapasitor yang mereka hubungkan bersama untuk penelitian
listriknya. Lalu, istilah tersebut akan dipakai untuk sel-sel elektrokimia yang tautkan
bersama dengan tujuan untuk menyediakan tenaga listrik.
Baterai telah hadir sejak lama dari yang kita pikirkan. Di tahun 1938, seorang
Arkeolog bernama Wilhelm Koning menemukan beberapa pot dari tanah liat yang
berbentuk aneh ketika menggali Khujut Rabu. Tepatnya di luar Baghdad, Irak. Toples
yang memiliki ukuran sekitar lima inci atau 12,7 cm panjangnya, diisi dengan batang
besi yang sudah dilapisi dengan tembaga dan berasal dari tahun 200 SM. Tes
menunjukkan bahwa pembuluh yang ada di dalamnya diisi dengan menggunakan zat
asam, seperti anggur, suka, dan lainnya. Hal tersebut selanjutnya membuat Konig
percaya bahwa pembuluh tersebut merupakan jenis baterai yang sangat kuno. Sejak
penemuan tersebut, para sarjana sudah menghasilkan replika pot yang sesungguhnya
dapat menghasilkan muatan listrik. Baterai Baghdad mungkin sudah dipakai untuk
acara ritual keagamaan, pengobatan, dan juga pelapisan listrik.
Di tahun 1799, fisikawan asal Italia yang bernama Alessandro Volta membuat
sebuah baterai pertama kalinya dengan cara menumpuk lapisan perak, papan tulis atau
kain yang sudah direndam menggunakan air asin. Pengaturan tersebutlah yang biasa
disebut sebagai volta. Tapi perlu dipahami bahwa baterai adalah bukan perangkat
pertama yang bisa menghasilkan listrik. Namun hal tersebut merupakan yang pertama
kali memancarkan arus yang lebih stabil dan juga tahan lama.
Akan tetapi, terdapat beberapa kelemahan dari penemuan Volta. Dimana
ketinggian lapisan bisa ditumbuk secara terbatas. Sebab, berat dari tumpukan tersebut
akan memeras air dengan lebih cepat dan lebih mudah terkorosi serta memperpendek
usia baterai. Terlepas dari kekurangan yang sudah disebutkan di atas, satu SI gaya gerak
listrik saat ini disebut dengan nama “Volt” untuk menghormati pencapaian dan
penemuan dari Volta.
Pada tahun 1836 saat seorang ahli kimia Inggris yang bernama John Frederic
Daniell menemukan sel yang dinamai Daniell. Di dalam baterai tersebut awalnya pelat
tembaga ditempatkan di bagian bawah tabung gelas. Kemudian larutan yang berasal
dari tembaga sulfat dituangkan ke atas piring untuk mengisi tabung sampai
setengahnya. Selanjutnya, pelat seng akan di gantung di tabung dan larutan seng sulfat
akan ditambahkan. Sebab, tembaga sulfat memiliki sifat lebih padat dibandingkan
dengan seng sulfat.
2
Larutan seng akan melayang ke arah atas larutan tembaga dan kemudian
mengelilingi pelat seng. Kawat yang terhubung dengan pelat seng berperan sebagai
wakil dari terminal negatif. Sedangkan pemimpin dari pelat tembaga adalah terminal
yang positif. Hal tersebut sangat jelas bahwa pengaturan tersebut tidak akan berfungsi
dengan baik di dalam senter. Namun untuk aplikasi stasioner, hal itu berfungsi dengan
baik. Faktanya, sel Daniell merupakan salah satu cara yang umum digunakan untuk
menyalakan bel pintu dan juga telepon sebelum adanya pembangkit listrik yang sudah
disempurnakan. Pada tahun 1998, Dry Cell Kolombia menjadi sebuah baterai yang
tersedia secara komersial dan pertama kali dijual di Amerika Serikat. Perusahaan yang
tadinya menjadi tempat produksi baterai kini sudah berubah menjadi Perusahaan
Baterai Eveready yang memproduksi baterai dengan merk Energizer.
C. Komponen
Sesuai dengan komponen penyusunnya, riset material baterai polimer dapat
dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu;
a) Anoda atau elektroda negatif, berupa graphite yang berperan untuk
mengurangi atau lebih dikenal sebagai sumber elektron dengan meninggalkan
elektron yang dimilikinnya ke sirkuit eksternal dan teroksidasi selama reaksi
elektrokimia.
b) Katoda atau elektroda positif, berupa material LiCoO2 yang berperan sebagai
pengoksidasi (menerima elektron)
c) Elektrolit atau konduktor ionik yaitu sebagai penyedia sarana untuk
mentransfer ion, terletak di dalam sel antaraanoda dan katoda. Elektrolit ini
berupa cempuran LiPF6, EC, DEM, dan EMC ditambah dengan garam
terlarut, asam atau basa untuk memberikan konduktivitas ionik.
d) Separator, tersusun dari polypropylene.
3
D. Cara atau Prinsip Kerja Baterai Ion Polimer
Mengingat baterai polimer termasuk dalam kategori baterai sekunder, maka baik reaksi
reduksi maupun oksidasi terjadi ketika sedang diisi muatan listrik atau charge dan
ketika dikosongkan atau dilepaskan muatan listrik, sebelum digunakan, baterai lithium
biasanya terlebih dahulu di charge, yang berarti bahwa aliran elektron dari sumber
tegangan mengalir dari katoda ke anoda. Untuk kesetimbangan muatan, ion-ion
lithium dari katoda mengalir melalui elektrolit dan separator menuju kutub anoda
hingga kondisi ekuilibrium tercapai (baterai 100% charged). Ketika baterai lithium
dipakai, kondisi sebaliknya terjadi. Muatan listrik dalam bentuk elektron mengalir dari
kutub anoda melalui beban (load) ke kutub katoda. Untuk mengimbangi pergerakan
ini, ion-ion lithium yang berasal dari kutub anoda mengalir melalui elektrolit dan
menembus pori-pori separator menuju kutub katoda. Kejadian ini terus menerus terjadi
hingga seluruh muatan ion di katoda habis atau mengalami kesetimbangan muatan.
Setelah baterai kosong/habis, proses charging kembali dilakukan.
4
BAB III
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa baterai lithium polimer adalah baterai yang dapat diisi
ulang dari teknologi lithium-ion menggunakan elektrolit polimer sebagai pengganti
elektrolit cair, serta dapat memberikan energi lebih tinggi dibandingkan baterai
lithium lainnya.
Baterai polimer terdiri atas 4 bagian, yaitu anoda, katoda, elektrolit atau konduktor
ionik dan separator. Baterai ini bekerja dengan memanfaatkan aliran elektron yang
mengalir dari kutub anoda melalui beban (load) ke kutub katoda. Baterai polimer juga
termasuk tipe baterai sekunder yang dapat diisi ulang.
B. Saran
2. Jauhkan baterai dari anak-anak, karena baterai terbuat dari bahan kimia yang
berbahaya.
5
DAFTAR PUSAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Baterai_polimer_litium
https://www.gramedia.com/literasi/penemu-baterai/