Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga dan sahabatnya, juga selaku pengikut
ajaran yang diembannya.
Berkat rahmat dari Allah SWT, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Kelistrikan Otomotif tentang baterai / accu ini. Terima kasih kepada bapak dosen
yang telah memberikan arahan terkait tugas ini. Terima kasih saya ucapkan
kepada teman-teman yang telah memberi banyak saran dan pengetahuan untuk
saya.
Tidak menutup kemungkinan dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif. Saya berharap tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi pembaca.

Suradea, 10 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian baterai / accu ................................................................. 2
B. Komponen baterai ........................................................................... 2
C. Pemeriksaan dan perawatan baterai ................................................ 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era yang semakain canggih ini terdapat beberapa alat-alat baru yang
tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari salah satunya yaitu baterai.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik.
Penggunaan baterai ini sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari
manusia seperti dalam penggunaaan pada laptop, televisi, hanphone, dll.
Pengaruh penggunaan baterai sangat diperlukan dan bersifat positif cukup
besar . Baterai yang digunakan tentunya tidak sama, terdapat beberapa macam
baterai sesuai dengan kegunaannya.
Oleh karena itu, teknologi yang semakin canggih membuat sebagian orang
berpikir bagaiman cara pembuatan baterai dan apa saja bahan-bahan yang
diperlukan dalam baterai. Dalam kajian ini, kita akan bahan macam-macan
baterai dan apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan baterai ?
2. Komponen apa saja yang terdapat dalam baterai ?
3. Bagaimana pemeriksaan dan perawatan pada baterai ?

C. Tujuan
1. Mengetahui bahan-bahan dalam pembuatan baterai.
2. Mengetahui cara kerja baterai.
3. Mengetahui cara perawatan baterai.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BATERAI / ACCU


Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan
lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang
dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem
kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai
kehilangan energi kimia, maka alternator mensuplainya kembali ke dalam
baterai (yang disebut pengisian). Baterai menyimpan listrik dalam bentuk
energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali dan
terus menerus.
ACCU(mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen
utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan
aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater
kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di
pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui. Aki
untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk
motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang
bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus
untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur
dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati
kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis.

B. KOMPONEN BATERAI
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan
negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah.
Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya
dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam
masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit.
Komponen utama baterai / accu :
2
1. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan
jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan
lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau
plastik, wadah untuk accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt
terbagi atas 6 sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas
dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar
dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila
ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai
dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.
2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan
asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 %
SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis
1,270. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi
penuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini
disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada
masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260
mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit
yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam
sulfat.
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya
tinggi cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila
sebagian pelat tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat
yang tidak terendam tersebut akan langsung berhubungan dengan udara
akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam
suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi
menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa ditemukan
konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian pelatnya
sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan
bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi

3
cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan
sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena senyawa
dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada
proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh
alternator.
Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan
elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat
terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar
baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai,
dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari
panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak
efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam
sulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang
dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan maksimal
karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga
tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya
bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang dari
7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan
tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai
sudah habis.
3. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat
ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat
pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan
gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat
mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
4. Pelat negatif dan positif
Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai.
Kualitas pelat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat
tersebut terdiri dari paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan
aktif. Bahan aktif pada pelat positif adalah Timbal Peroksida yang

4
berwarna cokelat, sedang pada pelat negatif adalah spons-timbal yang
berwarna abu-abu.
Plat Positif
a. Lead grid
b. Lead peroxida (grid filling)
Plat Negatif
a. Lead grid
b. Lead sulfat (grid filling)
Hal hal tentang plat
 Plat positif terbuat dari lead peroxida
 Plat negatif terbuat dari spongy lead
 Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun
beberapa baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.
 Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan
negatif. Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang
tahan terhadap asam.
 Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung
kira-kira 60% air dan 40% asam sulfat.
5. Separator dan Lapisan Serat Gelas (fiber glass )
Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang
terbuat dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan
serat gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena
timbal peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah
rontok jika dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu
lapisan serat gelas juga berfungsi melindungi separator.
6. Penghubung Sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel
baterai (-) dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6
volt mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan
mempunyai voltase sebesar 2 volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan
timbal-antimon. Ada dua cara menghubungkan sel-sel tersebut. Yang
pertama melalui atas dinding penyekat (Over The Partition) dan yang
5
kedua melalui dinding penyekat (Through The Partition). Terminal
terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan yang lain
negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan.
Referensi lain:
1. Grid
Peran grid adalah untuk menjaga bahan-bahan aktif dan
konduksi/penghantaran energi listrik. Jadi grid harus tahan lama secara
mekanis dan sangat tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh
larutan asam belerang (sulfuric acid) dan berkemampuan baik dalam
menghantarkan arus listrik. Dalam accu konvensional lempengan grid
memakai bahan lead-antimony alloy, tetapi kemudian ditemukan bahwa
lead-antimony alloy tersebut menjadi penyebab utama dari self-discharge
dan penurunan arus listrik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kalsium dipergunakan untuk
menggantikan lead-antimony alloy, dan teknik produksi expand-grid
diperkenalkan kemudian. Teknik ini menggunakan kalsium jenis baru
yang diproses secara khusus, yang terdiri dari campuran timah, kalsium,
timah putih, dsb.

2. Lempengan (elektroda)
Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk
timah yang dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air,
yang direkatkan. Lalu menjalani proses pengawetan, pengeringan,
perubahan wujud, dsb.
Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda
negatif menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.

6
3. Penyekat (separator)
Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan
negatif guna mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan
tersebut.
Penyekat harus mampu menyerap dan tidak menghantarkan arus.
Karena elektroda mempunyai sifat yang bias melebur dengan sendirinya,
maka penyekat harus tahan lama secara mekanis dan tahan atas asam serta
tidak mencair dan mempengaruhi elektroda. Untuk memenuhi kondisi
tersebut, diperlukan bahan yang kuat terbuat dari plastik banyak digunakan
sebagai penyekat dalam accu.
Beragam bentuk penyekat ditemukan seperti tipe kantong dan tipe
lempengan mendatar. Tipe kantong memiliki kredibilitas yang tinggi, hal
ini disebabkan karena kemampuannya mencegah hubungan arus pendek
yang mungkin ditimbulkan di dasar dan di luar lempengan.

4. Susunan lempengan (kelompok sel)


Susunan lempengan adalah satu barisan dari lempengan elektroda
positif/negatif dan pemisah, yang dilas ke pengikat yang terletak pada
kutub elektroda.
Satu Sel (satuan accu) terdiri dari satu susunan lempengan, tanpa
memperhatikan jumlah lempengan dan ukuran sakelar voltase yang
7
terbuka menghasilkan 2.1V setiap sel, accu 12V terdiri dari 6 sel yang
dihubungkan dalam rangkaian seri.

5. Kemasan Accu
Kemasan accu terbuat dari plastik, accu 12V berisi 6 sel didalamnya.
Pada accu konvensional, di dasar setiap sel terdapat dudukan lempengan
positif dan negatif yang diletakkan terpisah pada masing-masing dudukan.
Peran dari dudukan ini adalah untuk menyangga susunan lempengan dan
untuk mencegah hubungan arus pendek yang disebabkan oleh kumpulan
endapan bahan-bahan aktif yang keluar dari elektroda. Baru-baru ini,
penyekat jenis kantong digunakan sebagai metode pencegahan hubungan
arus pendek.
Dengan tipe pemisah seperti ini endapan bahan aktif yang keluar dari
elektroda akan ditahan di dalam penyekat sehingga saat ini beberapa
kemasan aki tidak mempunyai dudukan.

6. Tutup atas dan sumbat


Tutup atas adalah selembar plastik yang digunakan menjaga
kekedapan udara di dalam kemasan accu. Lembaran ini direkatkan dengan
8
kuat pada bagian atas kemasan dengan menggunakan bahan perekat
khusus atau dipanaskan. Pada tutup atas juga terdapat lubang bersumbat
yang dipergunakan untuk menambahkan air, larutan asam belerang atau
untuk mengukur berat jenis elektrolit dan temperatur di dalam kemasan
accu.
Sumbat lubang juga dipergunakan untuk mencegah kotoran masuk
dan kebocoran elektrolit. Gas hidrogen dan gas oksigen yang dihasilkan
dari reaksi kimia yang terjadi di dalam kemasan accu juga disalurkan
melalui bagian atas dan samping sumbat lubang.

7. Pemisah sel/terminal
Setiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung
besar dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika
arus tegangan tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di
accu mobil terbuat dari lempengan timah yang dipakai untuk
menghubungkan sakelar eksternal.

C. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN BATERAI


1. Pemeriksaan Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya.
Terdapat 3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering
dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan Visual
9
2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3. Pengujian Beban
2. Perawatan Baterai
Yang menyebabkan aki tekor yaitu:
1. pemakaian aki secara berlebihan, misal penambahan lampu lampu yang
tidak perlu, penambahan audio yang bisa berlebihan (pada mobil), dan
lain-lain. Dan pemaksaan penyetarteran kendaraan jika tidak mau
distarter.
2. ada jalur yang hubung pendek atau konslet, tapi seharusnya jika konslet
sekeringnya putus,tetapi masalahnya banyak orang yang tidak tahu tapi
mengganti sekering dengan ampere yang lebih besar, katanya biar tidak
cepat putus. Karena sekering memang dirancang agar putus jika ada
arus yang berlebihan.
3. kiprok yang berwujud dioda bridge sebagai penyuplai daya ke aki sudah
rusak. jika kiprok rusak dan tidak bisa menyuplai listrik ke accu, jelas
accu akan kehabisan dayanya, cepat atau lambat.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan
lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang
dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem
kelistrikan atau alat yang memerlukannya.
Penggunaaan baterai tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat berbagai macam baterai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Accu sebagai sumber kelistrikan pada kendaraan bermotor harusnya
diperhatikan perawatannya. Agar fungsi accu bisa optimal.

1. Jangan menyalakan api dekat aki, seperti menyalakan korek, merokok dan
lain sebagainya, karena aki mengandung hidrogen yang mudah meledak.
2. Jauhkan dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan
kimia yang berbahaya.
3. Gunakan kacamata pelindung pada saat memasang atau memperbaiki aki
karena air aki sangat berbahaya.
4. Hati-hati dengan accu zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan
mata.
5. Jika accu zuur mengenai mata anda, basuhlah segera dengan air bersih dan
segera pergi ke dokter. jika accu zuur mengenai kulit anda, basuhlah
bagian yang terkena accu zuur dengan seksama. Jika anda merasa sakit
dan terbakar, segera minta pertolongan dokter.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pribadi, Kadarisman. 2001 . Koordinasi relai OCR dan GFR pada jaringan
distribusi : Jakarta.
http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/tentang-bateraiaccu-aki-pada-
kendaraan.html
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-
DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Otomotif/Merawat.Accu/versicetak.htm
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://dasarteknikotomotif.blogspot.com/2014/08/fungsi-dan-konstruksi-baterai-
aki.html
http://Cara Merawat Aki Motor Agar Tetap Awet dan Tahan Lama _ Cakrawala
Dunia.htm
http://makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html

12

Anda mungkin juga menyukai