PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Industri mengandung pengertian bahwa proses
penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak hanya
merupakan program milik SMK dan Departemen Pendidikan Nasional, akan tetapi
merupakan program bersama antara SMK dan Dunia Usaha/Dunia Industri.
Program bersama tersebut diorganisasikan melalui Komite Sekolah
sehingga secara organisatoris Komite Sekolah merupakan kebutuhan mutlak bagi
SMK, karena Komite Sekolah adalah organisasi yang mewakili Dunia Usaha/Dunia
Industri.
Sistem pengapian merupakan sistem yang sangat penting dalam sepeda
motor. Sistem tersebut berfungsi sebagai penghasil bunga api pada busi untuk
membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah terkompresi. Sistem
pengapian ini sangat berpengaruh pada tenaga dan daya yang dibangkitkan oleh
mesin tersebut.
B. Permasalahan
Apa yang di maksud sistem pengapian CDI-AC ?
Apa saja Fungsi CDI-AC ?
Bagaimana cara kerja sistem pengapian CDI-AC ?
C. Tujuan
Tujuannya antara lain :
Mengetahui apa itu Sistem pengapian CDI-AC
Mengetahui kerusakan apa saja yang bisa terjadi pada sistem pengapian CDI-
AC
Melakukan perbaikan terhadap Sistem pengapian CDI-AC
1
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan salah satu komponen
pada sepeda motor yang memiliki peran yang sangat penting terutama dalam sistem
pengapian. CDI harus berfungsi dengan baik agar sepeda motor dapat menyala.
Kalau dilihat dari bentuk fisiknya, komponen ini memiliki bentuk yang
simpel dan tepat digunakan pada mesin motor yang dimana tidak memiliki ruang
yang cukup luas. Pengertian CDI untuk sepeda motor dan mobil itu sama.
B. Fungsi CDI
CDI ini memilki fungsi yang sangat vital pada sistem pengapian kendaraan
bermotor serta juga memengaruhi performa mesin motor itu sendiri.
CDI berfungsi untuk mengatur waktu pengapian pada busi yang nantinya
akan memacu pembakaran di ruang pembakaran pada mesin motor, hal ini
menyebabkan pengapian dapat melakukan pembakaran bahan bakar dengan optimal.
3
Selain itu fungsi CDI juga bukan hanya untuk menyalakan kendaraan
bermotor saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga gerak laju motor. Jenis dan
kualitas CDI ini dapat memengaruhi laju motor sehingga kita harus memerhatikan hal
ini.
Cara kerja sistem CDI ini terbagi menjadi dua jenis yaitu sederhana dan
modern.
Ketika kunci kontak sudah menjadi on komponen CDI belum bisa bekerja.
Ketika mesin sudah dihidupkan baru mulai bekerja dan sinyal akan dikirimkan ke
PWM dari pick up coil. Sinyal yang dikirimkan ini sesuai dengan RPM mesin, lalu
muncul pulse tertentu yang dikirimkan ke SCR.
Dari percikan api inilah pembakaran pada ruang pembakaran mesin bisa
terjadi dan mesin akan langsung menyala.
4
D. Komponen Pada Sistem Pengapian CDI
Berikut ini komponen yang ada pada sistem pengapian CDI beserta fungsinya.
Komponen ini memiliki fungsi sebagai penyedia awal arus listrik untuk mengisi
kapasitor ketika kontak kendaraan diubah menjadi on.
2. CDI Unit
5
3. Voltage Converter
Komponen ini memiliki fungsi untuk menaikan tegangan listrik dari baterai untuk
mengisi kapasitor. Komponen ini bekerja seperti trafo step up yang bertujuan untuk
meningkatkan tegangan primer.
Tegangan yang awalnya 12 volt diubah menjadi 300 volt. Komponen ini menjadi
peran penting untuk membuat daya dari CDI lebih besar dibandingkan sistem
pengapian yang biasa.
4. Pulse Igniter
Komponen ini biasanya disebut juga dengan pick up coil yang memiliki fungsi untuk
mengirim trigger dalam bentuk sinyal PMW. Sinyal ini memiliki fungsi untuk
menentukan kapan waktu untuk dischare kapasitor.
6
5. Ignition Coil
6. Busi
Komponen terakhir ini adalah busi, yang dimana memiliki fungsi untuk
menghasilkan bunga api. Komponen ini dapat menghasilkan bunga api karena adanya
celah antar elektroda dan masa.
7
BAB IV
LANGKAH KERJA
8
Selang Udara, sebagai penghubung kompresor.
Jackstand, sebagai penyangga body Kendaraan.
B. Tahap Persiapan
a. Tata Tertib Dunia Usaha
Berdisiplin, jujur, bertanggung jawab
Menggunakan pakaian praktik
Menggunakan alat sesuai fungsinya
Menjaga kebersihan tempat kerja
Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar tidak terluka
Bekerja sesuai dengan prosedur
b. Keselamatan Kerja
Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Melakukan pelepasan, pengujian dan penggantian komponen
Memperhatikan intruksi yang disampaikan guru/intrustur
Setelah selesai bereskan alat – alat yang telah digunakan
c. Persiapan Alat dan Bahan
Sepeda Motor Honda CS 1
Buku manual Honda CS 1
Tool box set
Timing light
Multitester
Kunci T8, T14
Nampan
9
C. Analisa Kerusakan Pada Sistem Pengapian CDI - AC Sepeda Motor
Honda Astrea Grand 100 CC Tahun 1997
1. Laju kendaraan sepeda motor tersendat - sendat seperti akan kehabisan bahan
bakar,
padahal bahan bakar masih mencukupi dan karburator juga berfungsi dengan baik.
4) Api yang dihasilkan stator coil atau spul pengapian tidak bagus.
2. Sepeda motor tidak dapat hidup padahal api yang di hasilkan bagus. Penyebabnya
dari
1) Kunci kontak telah mengalami keausan atau terdapat kabel pada kunci
kontak
yang terputus.
2) Terjadi kerusakan pada spie magnet yang mengakibatkan posisi magnet
bergeser dan terjadi timing pengapian yang tidak tepat yang menjadikan
api besar tetapi motor tidak dapat hidup.
10
4) Kompresi ruang bakar mengalami kebocoran.
3. Saat sepeda motor dipakai dari jarak yang tidak jauh tiba – tiba mesin mati dengan
sendirinya. Setelah dibiarkan beberapa saat, mesin dapat hidup kembali saat mesin
dihidupkan. Penyebab dari masalah tersebut adalah terjadi kerusakan pada koil
pengapian sehingga mengakibatkan tahanan koil sudah lebih besar dari spesifikasi.
Sedangkan kerusakan yang biasa terjadi pada sistem pengapian Honda Astrea
Grand 100 CC Tahun 1997 adalah tidak dihasilkannya loncatan bunga api yang
sempurna. Kerusakan tersebut terjadi apabila salah satu komponen sistem pengapian
pengalami gangguan, dimana gejalanya adalah sebagai berikut:
Tahun 1997
11
melalui konektor terminal alternator (atau dapat pula pada konektor
rectifier/regulator), dengan menggunakan Ohm Meter.
Gambar 2. Posisi Kabel atau Konektor Stator Alternator(Beni Setya Nugraha, 2005)
2) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal adalah
1,260. Apabila kurang, maka baterai perlu distrum (charged), sedangkan
apabila berat jenis cairan baterai berlebihan maka tambahkan air suling
sampai mencapai berat jenis ideal.
12
1) Memeriksa tahanan kumparan primer dan kumparan sekunder. Tahanan
kumparan primer = 0,5-1 Ω.
2) Memeriksa kabel tegangan tinggi busi dari retak atau kebocoran secara visual
maupun dengan tes percikan. Pengapian yang baik : percikan lebih dari 6 mm.
e) Pemeriksaan unit CDI Mengukur kontinuitas antar terminal - terminalnya
menggunakan Ohm Meter.
13
g) Pemeriksaan dan penyetelan busi
14
6. Periksa bagian dalam magnet apabila terdapat karat bersihkan dengan
menggunakan amplas atau bisa juga menggunakan cairan penetrat untuk
menghilangkan karat.
E. Kesimpulan
Dilihat dari uraian penjelasan trouble shooting pada sistem pengapian CDI -
AC sepeda motor honda astrea grand 100 CC tahun 1997 dapat diperoleh simpulan
bahwa:
15
atau penggantian. komponen yang mengalami kerusakan yaitu alternator,
kunci kontak, koil pengapian, kumparan pembangkit pulsa, unit CDI - AC,
dan busi setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan kondisi komponen
tersebut.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prakerin merupakan salah satu materi yang diberikan kepada siswa,
khususnya program keahlian yang ada di Sekolah Kujuruan yang diterapkan secara
kerja nyata dan langsung dipraktikkan. Penulis banyak mendapat ilmu pengetahuan,
keterampilan, wawasan dan pengalaman kerja di dunia industri yang sebelumnya
tidak didapatkan di sekolah.
Setelah penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri di Bengkel BTT
Motor, penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu bahwa praktik kerja industri ini
dapat :
· Meningkatkan pemahaman siswa terhadap aspek-aspek usaha yang potensial
dalam lapangan pekerjaan.
· Memperlihatkan yang sebenarnya kepada siswa tentang dunia lapangan kerja.
B. Saran
17
Daftar Pustaka
18