1
36
http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/surya_teknika
ABSTRAK
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengikuti perkembangan teknologi otomotif sehingga lebih modern dan klasik sehingga mudah
dalam mencari spare partnya, karena mencari platina motor susah.Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan bunga api
pada busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara didalam silinder. Modifikasi ini bertujuan
agar sistem pengapian motor Honda CB Tahun 1977 standar menggunakan sistem pengapian konvensional platina yang
sebelumnya seringnya melakukan penyetelan pada setiap penggunaan medan perjalanan tertentu, dimodifikasi menjadi sistem
pengapian CDI ini pengapian lebih stabil tidak perlu menyetel ulang sistem pengapian. Proses modifikasi ini penambahan pick
up coil di kruk-as dengan cara pada kruk-as dilas sepanjang 21 mm mengikuti sistem pengapian pada Honda Mega pro, pick up
coil bekerja bersama dengan pulser untuk menghasilkan sinyal yang baik pada sistem pengapian.
Intinya pick up coil pada akhir langkahnya ketemu komponen pulser itu 5 derajat sebelum piston mencapai Titik Mati Atas.
Maka dari itu penulis akan membahas sistem pengapian dengan menggunakan CDI sebagai pengganti platina.
Kata Kunci : Motor Honda CB Tahun 1977, Pulser, pick up coil dan CDI.
Akhmad Pujiono[1] Teguh fitriyanto[2] - MODIFIKASI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PLATINA MENJADI SISTEM PENGAPIAN CDI PADA MOTOR HONDA CB TAHUN 1977
ISSN : 2598-6198 SURYA TEKNIKA, 2018 Vol. 3 No. 1 37
http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/surya_teknika
Akhmad Pujiono[1] Teguh fitriyanto[2] - MODIFIKASI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PLATINA MENJADI SISTEM PENGAPIAN CDI PADA MOTOR HONDA CB TAHUN 1977
ISSN : 2598-6198 SURYA TEKNIKA, 2018 Vol. 3 No. 1
38
http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/surya_teknika
menutup kembali atau bisa disebut pegas kembali menutup dan begitu seterusnya proses
pengembali. membuka dan menutup berulang-ulang selama
5) Lengan kontak platina berfungsi sebagai poros terus berputar.
tempat dudukan kontak lepas. Ketika celah platina menutup, arus listrik
6) Sekrup pengikat berfungsi untuk mengikat akan mengalir menuju rangkaian primer koil
komponen platina dan juga sehingga inti busi pada koil pengapian akan
mengencangkan atau mengendorkan guna menjadi magnet (elektromagnetik). Sedangkan
penyetelan platina. ketika celah platina membuka maka arus
7) Tumit ebonit berfungsi untuk media yang listrik tersebut akan terputus sehingga inti besi
ditekan oleh cam atau nok sehingga platina akan kehilangan kemagnetannya secara tiba-tiba.
dapat membuka (karena dorongan nok) Hilangnya kemagnetan pada inti besi secara tiba-tiba
atau menutup (karena dorongan pegas inilah yang akan membangkitkan tegangan tinggi
kontak platina). pada lilitan atau kumparan sekunder. Tegangan
8) Kabel dari koil pengapian berfungsi untuk tinggi selanjutnya disalurkan ke busi agar tegangan
meneruskan arus pengapian dari platina tinggi tersebut bisa meloncati gap atau celah
menuju ke koil dan diteruskan ke busi elektroda busi berupa loncatan listrik yang kita
untuk menghasilkan percikan bunga api. sebut sebagai loncatan bunga api busi.
9) Alur penyetelan celah platina berfungsi Selanjutnya loncatan bunga api busi tersebut
untuk menyetel celah platina. membakar campuran bahan bakar dan udara.
Aliran arus tegangan tinggi pada kumparan
2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pengapian sekunder tersebut kemudian disalurkan ke busi
Platina untuk menghasilkan loncatan bunga api diantara
Pada penggunaan sistem pengapian platina elektroda busi.
pada motor ada kelebihan dan kekurangan,
tetapi kelebihan pada sistem pengapian platina ini 2.2 Sistem Pengapian CDI
sangatlah sedikit sebab pada umumnya pada era Dalam perkembangannya, ditemukan
tahun 2000 sampai kini tahun 2017 penggunaan sistem pengapian CDI sebagai penyempurna
sistem pengapian pada motor adalah sistem sistem pengapian. Sistem pengapian CDI
pengapian CDI sebab pengapian lebih stabil bagus (Capasitor Discharge Ignition). Sistem
serta irit bahan bakar, Adapun kelebihan dan pengapian CDI merupakan serangkaian unit
kekurangan sistem pengapian platina adalah : komponen pada sistem pengapian sepeda motor
a. Kelebihan Sistem Pengapian Platina yang berfungsi sebagai saklar rangkaian primer
1. Harga komponen platina lebih murah engapian, yang menghubungkan dan
2. Penggantian lebih mudah (karena memutuskan arus listrik yang dimanfaatkan
murah) untuk melakukan pengisian (charge) dan
b. Kekurangan Sistem Pengapian Platina pengosongan (discharge). Muatan kapasitor
1. Komponen platina sering diganti sebab (penampung tegangan), kemudian dialirkan
seringnya penggunaan juga melalui kumparan primer koil pengapian untuk
mempercepat keausan komponen. menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada
2. Pengapian kurang bagus kumparan sekunder dengan cara induksi
3. Harus sering menyeting ulang sistem elektromagnet dan diteruskan ke busi guna
pengapian menghasilkan percikan bunga api pada saat yang
4. Tenaga mesin kurang maksimal tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan
5. Bensin lebih boros udara diruang bakar Proses pengisian dan
pengosongan muatankapasitor dioperasikan oleh
2.1.3 Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional saklar elektronik seperti halnya kontak platina
Platina (pada sistem pengapian konvensional).
Cara kerja dari sistem pengapian
konvensional platina adalah ketika poros berputar
maka cam atau nok akan mendorong lengan
platina sehingga platina membuka, kemudian
ketika nok terus berputar maka platina akan
Akhmad Pujiono[1] Teguh fitriyanto[2] - MODIFIKASI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PLATINA MENJADI SISTEM PENGAPIAN CDI PADA MOTOR HONDA CB TAHUN 1977
ISSN : 2598-6198 SURYA TEKNIKA, 2018 Vol. 3 No. 1 39
http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/surya_teknika
Akhmad Pujiono[1] Teguh fitriyanto[2] - MODIFIKASI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PLATINA MENJADI SISTEM PENGAPIAN CDI PADA MOTOR HONDA CB TAHUN 1977
ISSN : 2598-6198 SURYA TEKNIKA, 2018 Vol. 3 No. 1
42
http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/surya_teknika
Akhmad Pujiono[1] Teguh fitriyanto[2] - MODIFIKASI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PLATINA MENJADI SISTEM PENGAPIAN CDI PADA MOTOR HONDA CB TAHUN 1977
ISSN : 2598-6198 SURYA TEKNIKA, 2018 Vol. 3 No. 1 43
http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/surya_teknika
Gambar 3.2 Rangkaian Pengapian Platina (Sumber : Gambar 3.4 Pengujian saat pengapian (Sumber :
Anonim, 1994, Sistem Pengapian Step 2, Jakarta : Dokumentasi)
PT. Astra Motor)
Pada ketentuannya pengapian yang
3.5 Rangkaian Sistem Pengapian CDI tepat menggunakan sistem pengapian CDI
(Capasitor discharge ignition) yaitu bila mana pick
up coil pada kruk-as bertemu dengan pulser
pada saat akhir langkahnya, pada saat itu pulser
baru memberi sinyal ke CDI unit untuk
melepas muatan ke coil pengapian, bukan pada
saat awal bertemu.
Daftar Pustaka
Akhmad Pujiono[1] Teguh fitriyanto[2] - MODIFIKASI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PLATINA MENJADI SISTEM PENGAPIAN CDI PADA MOTOR HONDA CB TAHUN 1977