Anda di halaman 1dari 7

RODA: Jurnal Pendidikan dan Teknologi Otomotif

Volume 1, No 1, Juni 2022

Available online https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/roda

Pengujian putaran stationer dan akselerasi mesin motor V-ixion new


2019 menggunakan busi standard dan busi variasi.

Andre Sitepu
Pendidikan teknik otomotif, fakultas teknik, universitas negeri medan

E-mail: andresitepu401@gmail.com

Abstrak
Performa mesin suatu kendaraan menjadi hal penting saat ini demi mendukung kinerja dan penguunaan
kendaraan tersebut. Kinerja suatu kendaraan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
penggunaan busi yang tepat dengan spesifikasi mesin agar dapat menciptakan percikan api busi yang baik
sehingga proses pembakaran dapat terjadi secara optimal. Oleh sebab itu pemilihan busi juga menjadi hal
penting demi mendukung kinerja dan performa kendaraan tersebut.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengaruh penggunaan busi standard dan busi
variasi terhadap putaran stationer mesin. (2) Bagaimana pengaruh penggunaan busi standard dan busi variasi
terhadap akselerasi mesin Ketika handle gas di Tarik.
Metodologi penelitian pada penelitian ini menggunakan kendaraan merk V-ixion new tahun 2019. Pada
penelitian ini akan menggunakan dua variable bebas yaitu menggunakan busi standard dan busi variasi yang
akan dilakukan uji performa dengan memperhatikan RPM meter yang ada pada motor V-Ixion pada putaran
stationer, serta akselerasi mesin Ketika handle gas di Tarik.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Busi standard dapat menghasilkan putaran stationer mesin stabil
diantara 1200 – 1300 RPM. (2) Busi standard dapat menghasilkan akselerasi yang baik Ketika handle gas di
Tarik dan mampu stabil hingga 7000 RPM. (3) Busi variasi hanya menghasilkan putaran stationer mesin diantara
1000 – 1100 RPM. (4) Busi variasi hanya mampu menghasilkan kaselerasi yang baik di putaran 5000 – 6000
RPM. (5) Hendaknya pada penelitian berikutnya menggunakan penambahan jenis busi untuk melihat bagaimana
pengaruh pemilihan busi terhadap kinerja dan performa mesin.

Kata Kunci: kata kunci: busi standard; busi variasi; RPM mesin
Abstrak

The engine performance of a vehicle is an important thing today to support the performance and use of the
vehicle. The performance of a vehicle can be influenced by several factors, including the use of appropriate
spark plugs with engine specifications in order to create good spark plugs so that the combustion process can
occur optimally. Therefore, the selection of spark plugs is also an important thing to support the performance
and performance of the vehicle.
The formulation of the problem in this study is (1) How does the use of standard spark plugs and variation spark
plugs affect the engine's stationary rotation. (2) How does the use of standard spark plugs and variation spark
plugs affect engine acceleration when the gas handle is pulled.
The research methodology in this study uses a new V-Ixion brand vehicle in 2019. In this study, two independent
variables will be used, namely using standard spark plugs and variation spark plugs which will be tested for
performance by paying attention to the RPM meter on the V-Ixion motor at stationary rotation, as well as engine
acceleration when the gas handle is pulled.
The conclusions of this research are (1) Standard spark plugs can produce stable engine stationary rotation
between 1200-1300 RPM. (2) Standard spark plugs can produce good acceleration when the gas handle is pulled
and can be stable up to 7000 RPM. (3) Variation spark plugs only produce stationary engine rotation between
1000 – 1100 RPM. (4) Variation spark plugs are only able to produce good acceleration at 5000 – 6000 RPM.
(5) The next research should use the addition of the type of spark plug to see how the influence of the selection
of spark plugs on engine performance and performance.

Keywords: keywords: standard spark plugs; variation spark plugs; engine RPM
PENDAHULUAN Pembakaran didalam motor adalah hal yang
Industri otomotif saat ini berkembang dengan
sangat menentukan besarnya
sangat cepat. Teknologi serta spesifikasi mesin
tenaga yang dihasilkan sepeda motor dengan
yang selalu di kembangkan menjadi daya Tarik
suplainya sejumlah bahan bakar
konsumen untuk memiliki kendaraan tersebut
kedalam silinder motor tersebut. Hal ini
demi mendukung aktivitas yang membutuhkan
disebabkan karena dengan pembakaran
fungsi kendaraan tersebut.
inilah tenaga motor dihasilkan. Dengan adanya
Saat ini kendaraan otomotif yang paling
sejumlah bahan bakar didalam silinder yang
banyak digunakan di Indonesia adalah sepeda
sudah bercampur dengan udara yang kemudian
motor 4 tak. Sepeda motor yang paling banyak
dinyalakan oleh
diminati masyarakat Indonesia pada
nyala api dari busi, maka pembakaran akan
umumnya ialah sepeda motor 4 tak. Dibanding
terjadi. Dengan adanya pembakaran
dengan sepeda motor 2 tak,
ini maka maka temperatur ruang bakar akan
sepeda motor 4 tak memiliki kelebihan lebih
naik yang mengakibatkan naiknya
hemat bahan bakar, putaran mesin
tekanan didalam silinder dan memungkinkan
rendah halus dan lebih stabil. Masyarakat juga
terjadinya gerakan torak akibat
cenderung memilih sepeda motor
tekanan tersebut dan selanjutnya motor bekerja
dikarenakan harganya yang terjangkau, untuk
(Suyanto, 1989: 248). Busi
modifikasi meningkatkan
adalah suatu suku cadang yang dipasang pada
performa juga relatif mudah dilakukan.
mesin pembakaran dalam dengan
Penyempurnaan dengan modifikasi
ujung elektroda pada ruang bakar. Busi
beberapa bagian atau sistemnya, peningkatan
dipasang untuk membakar bensin yang
kinerja sepeda motor sudah dapat
telah dikompres oleh piston. Percikkan busi
dirasakan hasilnya. Misalnya dengan
berupa percikkan elektrik. Pada
penggunaan busi yang tepat atau menaikan
bagian tengah busi terdapat elektroda yang
kompresi mesin. Busi merupakan sumber
dihubungkan dengan kabel ke koil
penyalaan yang sebagaimana hasil
pengapian (ignition coil) di luar busi, dan
kerjanya sehingga hasil pembakaran besar dan
dengan ground pada bagian bawah
tenaga yang dihasilkan sesuai
busi, membentuk suatu celah percikkan di
yang diharapakan. Busi ini merupakan bagian
dalam silinder.
yang sangat penting dan vital dari
Busi dibagi menjadi dua sesuai dengan tingkat
sepeda motor. Jika busi mati sudah pasti
panasnya, pertama busi
sepeda motor tidak akan bisa
panas, busi panas ialah busi yang proses
dihidupkan, dikarenakan fungsi busi adalah
pendinginanya perlahan-lahan karena
sebagai penyalaan atau
harus melewati insolator yang panjang baru
memercikkan bunga api sebagai proses
bisa mencapai dinding silinder.
pembakaran di dalam mesin.
Sedangkan busi dingin berlawanan dengan dipakai dengan performa ataupun kinerja yang
busi panas. Apabila busi panas dalam dihasilkan. Hal ini dapat menjadi perbandingan
proses mentransfer panas perlahan-lahan antara busi standard dan busi variasi untuk
karena memiliki insolator yang melihat putaran stationer mesin dan akselerasi
panjang. Untuk busi dingin proses perambatan yang dihasilkan.
panas berjalan dengan cepat Bedasarkan dari uraian diatas, maka akan
karena insolator pendek sehingga panas cepat dilakukan penelitian yang berjudul “Pengujian
sampai ke dinding silinder. putaran stationer dan akselerasi mesin motor
Konsumen kendaraan bermotor kebanyakan V-ixion menggunakan busi standard dan busi
menginginkan kendaraan variasi”.
mempunyai tenaga besar dan konsumsi bahan
bakar yang irit. Tentu pabrik
KAJIAN LITERATUR
kendaraan tidak bisa memenuhi kedua hal Pembakaran didalam motor adalah hal yang
tersebut. Salah satu faktor sangat menentukan besarnya
meningkatkan kinerja mesin dengan cara tenaga yang dihasilkan sepeda motor dengan
menaikan tekanan kompresi, besar suplainya sejumlah bahan bakar
kecilnya tekanan kompresi mempengaruhi kedalam silinder motor tersebut. Hal ini
tenaga yang dihasilkan oleh mesin. disebabkan karena dengan pembakaran
Meningkatkan kompresi mesin bisa dilakukan inilah tenaga motor dihasilkan. Dengan adanya
dengan cara mengurangi volume sejumlah bahan bakar didalam silinder yang
ruang bakar, salah satunya dengan cara sudah bercampur dengan udara yang kemudian
pembubutan kepala silinder. dinyalakan oleh
Kinerja mesin dipengaruhi oleh sistem nyala api dari busi, maka pembakaran akan
pengapian dan tekanan terjadi. Dengan adanya pembakaran
kompresi. Untuk menunjang kinerja mesin ini maka maka temperatur ruang bakar akan
maka perlu dilakukan perbaikan pada naik yang mengakibatkan naiknya
sistem pengapian salah satunya dengan tekanan didalam silinder dan memungkinkan
penggantian jenis busi. Penggunaan busi terjadinya gerakan torak akibat
diatas standar spesifikasi mesin sepeda motor tekanan tersebut dan selanjutnya motor bekerja
diikuti juga dengan penigkatan (Suyanto, 1989: 248).
Menurut Tri Hartono, Subroto, dan Nur
tekanan kompresi supaya tenaga yang
Aklis, (2011) meneliti mengenai pengaruh
dihasilkan bisa maksimal. Biasanya
penggunaan bahan bakar premium, pertamax
masyarakat cenderung melakukan penggatian
dan pertamax plus terhadap unjuk kerja motor
jenis busi tanpa memperhatikan
bakar bensin dimana mereka melakukan
faktor pendukung.
pengujian pada motor Honda jenis Supra X
Hal yang juga wajib menjadi perhatian
100 cc tahun 2001 dengan alat dynotest. Hasil
pengendara adalah pengaruh jenis busi yang
pengujian menunjukkan torsi maksimum dan variabel pengaruh, sebab berfungsi
daya maksimum dicapai dengan penggunaan mempengaruhi variabel lain.
bensin pertamax, sedangkan Untuk konsumsi Variabel bebas dalam penelitian
bahan bakar spesifik minimal dimiliki ini adalah : busi standard dan
pertamax plus. Pada motor bensin untuk variasi
mendapatkan energi termal diperlukan proses 2. Variabel Moderator
pembakaran dengan menggunakan campuran Variabel moderator dapat
bahan bakar digunakan untuk memperkuat
hubungan antar variab. Putaran
METODE
Metode yang digunakan pada penelitian ini mesin: stationer dan akselerasi
yaitu metode eksperimen, Sehingga penelitian mesin.
eksperimen dapat dikatakan sebagai metode 3. Variabel Terikat
penelitian yang digunakan untuk mencari Variabel terikat merupakan
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain kondisi atau karakteristik yang
dalam kondisi yang terkendalikan dimana berubah atau muncul ketika
pengujian dilakukan dengan mengganti penelitian mengintroduksi,
komponen pengapian busi standar diganti mengubah atau mengganti variabel
dengan busi merk lain atau variasi pada suatu bebas. Variabel ini dipengaruhi
obyek mesin sepeda motor Yamaha V-IXION oleh variabel lain, karenanya juga
New tahun 2019. disebut variabel yang dipengaruhi
A. Identifikasi Variabel Penelitian atau variabel terpengaruh. variabel
Variabel ialah suatu yang berbeda atau terikat pada penelitian ini yaitu
bervariasi, penekanan kata sesuatu a. Putaran stationer
diperjelas dalam definisi kedua yaitu b. Akselerasi mesin
simbol atau konsep yang diasumsikan 4. Variabel Konstan
sebagai perangkat nilai – nilai. Variabel Konstan merupakan
(Sarwono, 2006). Variabel dalam variabel yang nilainya ditentukan
penelitian yaitu : berdasarkan pertimbangan tertentu
1. Variabel Bebas dalam penelitian yang mengarah
Variabel bebas merupakan kondisi pada tujuan dari penelitian.
- kondisi atau karakteristik - Variabel konstan yang digunakan
karakteristik yang oleh peneliti pada penelitian ini adalah :
dimanipulasi dalam rangka untuk a.Motor uji Yamaha V-Ixion
menerangkan hubungannya kondisi standar tahun 2019
dengan fenomena yang b.Bahan bakar pertalite RON 90
diobservasi. Variabel ini disebut c.Sistem pengapian Yamaha V-
Ixion New 150cc
meter, posisi busi standar
B. Prosedur Penelitian dilakukan pengujian dan setiap
Seluruh rangkaian pengambilan pengujian harus di ambil datanya
data dilakukan dengan alat RPM 4) Di ambil data hasil dari test
meter yang ada pada speedometer. pada putaran RPM meter dengan
1. Penyusunan Alat Penelitian putaran stationer dan akselerasi
Mempersiapkan alat dan bahan mesin.
untuk penelitian yaitu : Busi yang 5) Melakukan langkah D tetapi
akan dipakai untuk pengujian, dengan mengganti busi dengan
dilakukan pengecekan untuk tool merk lain yang sudah disediakan.
set, pengecekan untuk alat uji 6) Melakukan lagi langkah 4.
(RPM meter pada speedometer,
busi standar / variasi dan kondisi c. Akir pengujian
mesin). Setelah proses pengujian dan
2. Tahapan Penelitian Tahapan pengambilan data selesai,
penelitian sebagai berikut : kemudian langkah selanjutya :
a. Tahap persiapan pengujian 1) Mematikan semua alat
setelah penyusunan alat penelitian elektronik yang digunakan dalam
selesai dan motor sudah terpasang pengujian.
standar tengah, kemudian 2) Melepaskan komponen dan alat
dilakukan pengecekan kembali lainnya dari mesin uji.
terhadap semua alat dan bahan 3) Menurunkan sepeda motor dan
yang digunakan apakah sudah mesin uji dan dilakukan
benar-benar siap digunakan dan pengecekan kembali pada mesin
sudah terpasang dengan baik. uji, sepeda motor, dan alat lain.
b. Tahap pengujian
1) Menghidupkan mesin dan d. Pengolahan data
dilakukan pemasan mesin sampai Pengolahan data yang dilakukan
suhu kerja mesin. yaitu menganbil hasil dari
2) Memulai pengujian pada busi pengujian yang sudah dilakukan :
standard dan busi variasi serta 1) putaran stationer mesin
proses pengambilan data. 2) akselerasi mesin
3) Memulai pengujian dengan
membuka tuas gas sampai batas HASIL
Berdasarkan penelitian yang
kemampuan putaran mesin dan
telah dilakukan dengan
dilihat putaran mesin
perlakuan pada busi kendaraan
menggunakan tachometer / RPM
dengan Membandingkan memperhatikan RPM meter yang ada pada
penggunaan busi standard dan motor V-Ixion pada putaran stationer, serta
busi variasi, perlakuan antara akselerasi mesin Ketika handle gas di Tarik.
lain :cek putaran stationer dan
akselerasi mesin. Dari
SIMPULAN
pengujian putaran RPM Mesin Pada penelitian yang sudah dilakukan, dengan
pada putaran mesin stationer menggunakan perbandingan 2 jenis busi, yaitu
dan akselerasi diperoleh data standard dan busi variasi terhadap putaran
sebagai berikut: stationer dan akselerasi mesin sepeda motor V-
Ixion new 150 cc mendapatkan hasil putaran

Table 1 pengujian putaran stationer dan mesin yang berbeda.

akselerasi mesin (1) Busi standard dapat menghasilkan putaran


stationer mesin stabil diantara 1200 – 1300

JENIS PUTARAN PUTARAN RPM. (2) Busi standard dapat menghasilkan

BUSI STATIONE AKSELERA akselerasi yang baik Ketika handle gas di Tarik

R MESIN SI MESIN dan mampu stabil hingga 7000 RPM. (3) Busi

STANDAR 1200 – 1300 6000 – 7000 variasi hanya menghasilkan putaran stationer

D RPM RPM mesin diantara 1000 – 1100 RPM. (4) Busi

VARIASI 1000 – 1100 5000 – 6000 variasi hanya mampu menghasilkan kaselerasi

RPM RPM yang baik di putaran 5000 – 6000 RPM. (5)


Hendaknya pada penelitian berikutnya
menggunakan penambahan jenis busi untuk
melihat bagaimana pengaruh pemilihan busi
PEMBAHASAN
Perumusan masalah dalam penelitian ini terhadap kinerja dan performa mesin.
adalah (1) Bagaimana pengaruh penggunaan
busi standard dan busi variasi terhadap putaran REFERENSI
stationer mesin. (2) Bagaimana pengaruh Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
penggunaan busi standard dan busi variasi Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
terhadap akselerasi mesin Ketika handle gas di Cipta Arismunandar, Wiranto. 2005.Penggerak
Tarik. Mula Motor Bakar Torak. Bandung: Penerbit
Metodologi penelitian pada penelitian ini ITB
menggunakan kendaraan merk V-ixion new Anonim. (2001). Materi Kelistrikan
tahun 2019. Pada penelitian ini akan Intermediate 2, Jakarta: PT. Astra Daihatsu
menggunakan dua variable bebas yaitu Motor
menggunakan busi standard dan busi variasi http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitia
yang akan dilakukan uji performa dengan n/joko-sriyanto-spd-mt/js-penelitian-busi-
full.pdf
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_arti Gambar 1. RODA
kel/2017/27457bb3c0546f88bd1854cce92b106 and technology (2nd Ed., pp. 433–460). New
2.pdf Jersey: Lawrence Erlbaum associates.
Journals:
Wibisono, W., Baedowi, B., & Indrawati, C.
D. S. (2017). The effectiveness of
archiving simulation video in Vocational
High School. Jurnal Pendidikan Vokasi,

Anda mungkin juga menyukai