Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER 2018

Mata Kuliah : Teknologi Motor Diesel


Dosen : Sukoco
Waktu : Take Home.
Catatan : Dikumpul dalam bentuk printout
pada saat jadwal ujian, ternasuk
tugas kelompoknya.

1. Dalam praktikum Motor diesel yang meneliti pengaruh tekanan injeksi


terhadap konsumsi bahan bakar, diperoleh data sebagai berikut:
Tekanan Injeksi RPM Konsumsi BB
23
110 23
26
25
130 (Spesifikasi) 1600 24
26
27
170 26
28

Pertanyaan:
a. Analisis data hasil praktikum tersebut dan tarik kesimpulannya,
Berdasarkan hasil praktikum, konsumsi bahan bakar dengan
tekanan injeksi 110 rata-rata adalah 24, konsumsi bahan bakar
dengan tekanan injeksi 130 (spesifikasi) rata-rata adalah 25,
konsumsi bahan bakar dengan tekanan injeksi 170 rata-rata adalah
27, artinya konsumsi bahan bakar paling rendah atau irit adalah
pada saat tekana injeksi 110.
.
b. Buat penjelasan rasional kesimpulan anda tersebut.
Dalam teori, konsumsi bahan bakar paling irit adalah saat tekanan
injeksi sesuai dengan tekanan spesifikasi, karena ketika semakin
tinggi tekanan injeksi maka kabutannya akan semakin halus dan
semprotannya tidak jauh sehingga penetrasinya jelek, meskipun
atomisasinya bagus, akan tetapi pembakarannya menjadi tidak
sempurna dan berakibat konsumsi bahan bakar menjadi boros,
ketika semakin rendah tekanan injeksi maka kabutan menjadi
besar besar dan mengakibatkan sulit terbakar karena tidak
teratomisasi dengan baik, akibatnya konsumsi bahan bakar juga
1
menjadi boros. Akan tetapi dari hasil praktikum tidak sesuai
dengan apa yang ada di teori, artinya ada komponen lain yang
bermasalah/tidak sesuai dengan setelan sehingga menyalahi
dengan teorinya.

2. Motor Diesel merupakan mesin pembakaran dalam (internal combus-


tion engine), Dalam operasionalnya menggunakan bentuk ruang
bakar yang spesifik..
Pertanyaan:
a. Sebutkan empat jenis ruang bakar untuk mendukung kinerja motor
Diesel, dan analisis perbedaan antara keempat jenis ruang bakar
tersebut!.
1. Ruang pembakaran utama (open chamber)
Pemasukan bahan bakar disalurkan secara langsung ke ruang
pembakaran utama. Pusaran udara diperoleh pada motor
diesel ini mengandalkan jenis pusaran gilasan. Terjadinya
pusaran gilas yaitu, sat piston bergerak menuju ke TMA, maka
bagian tepi silinder akan digilas oleh piston. Pusaran ini
membantu penyebaran bahan bakar yang diinjeksikan secara
langsung.
2. Precombustion chamber (Kamar Muka)
Pemasukan bahan bakar dilakukan secara bertahap
seluruhnya ke kamar muka. Pemasukan bahan bakar terjadi
secara self-injection, terjadinya karena bahan bakar yang
diinjeksikan ke kamar muka sebagian terbakar dan panas hasil
pembakaran mendorong sebagian besar bahan bakar yang
belum terbakar masuk ke ruang bakar utama.
3. Turbulence chamber (Kamar Pusar)
Ruangan diatas piston dibuat lebih kecil dari precombustion
chamber agar sebagian besar udara pada proses kompresi
masuk ke ruang kamar pusar dan terjadi pusaran didalamnya
dan menghasilkan campuran udara bahan bakar yang
homogen.
4. Energy Cell Chamber (Kamar Energi Sel)
Konstruksi ruang pembakaran energi sel ini sangat rumit
dibanding dua jenis indirect engine yang lain. Kamar energi sel
ini mengkombinasikan konsep yang dikembangkan pada ruang
bakar kamar muka dan kamar pusar. Dari kamar muka
mengambil konsep self-injectionnya, dan dari kamar pusar
diambil konsep turbulensinya, tetapi di ruang bakarnya.

2
b. Apakah yang dimaksud dengan self-ignition, apa kaitannya
dengan proses bekerjanya motor Diesel?.
Self ignition adalah pembakaran spontan atau penyalaan sesuatu
tanpa percikan api atau api eksternal (api dari busi). Proses
pembakaran pada mesin diesel adalah pada langkah kompresi
udara dikompresikan sampai pada tekanan menjadi 70-90 kg/cm2
dan suhu 700-900 derajat celsius. Akibat proses kompressi ini
udara menjadi panas dan temperaturnya bisa mencapai sekitar
900 °C . Pada akhir langkah kompresi injektor/nozel
menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara panas yang
bertekanan sampai diatas 2000 bar. Solar dibakar oleh panas
udara yang telah dikompresikan di dalam silinder. Jadi dengan
begitu penyalaan bahan bakar pada mesin diesel tidak
menggunakan api dari busi tetapi dengan panas yang dihasilkan
oleh proses kompresi.
c. Jelaskan proses terjadinya self ignition yang terjadi pada motor
diesel, dan adakah kaitannya dengan komponen busi pijar?
Proses pembakaran pada mesin diesel adalah pada langkah
kompresi udara dikompresikan sampai pada tekanan menjadi 70-
90 kg/cm2 dan suhu 700-900 derajat celsius. Akibat proses
kompressi ini udara menjadi panas dan temperaturnya bisa
mencapai sekitar 900 °C . Pada akhir langkah kompresi
injektor/nozel menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara panas
yang bertekanan sampai diatas 2000 bar. Solar dibakar oleh
panas udara yang telah dikompresikan di dalam silinder. Jadi
dengan begitu penyalaan bahan bakar pada mesin diesel tidak
menggunakan percikan bunga api dari busi tetapi dengan panas
yang dihasilkan oleh proses kompresi ataupun penyalaan sendiri
(self-ignition). Busi pijar sendiri berfungsi untuk memanaskan
ruang bakar, khususnya ruang bakar bantu pada waktu starting.

3. Gambar berikut adalah sistem EMS pada motor diesel sistem common
rail motor diesel.

3
Pertanyaan:

a. Pilih tiga sensor yang ada dalam gambar (bebas pilihan) dan
jelaskan alasan keberadaan sensor tersebut untuk kenerja sistem
bahan bakar

Air temperature sensor fungsinya untuk mendeteksi temperature


udara yang masuk ke silinder, ketika suhunya rendah maka perlu
bahan bakar yang lebih banyak dan sebaliknya ketika suhunya
tinggi maka bahan bakar yang di injeksikan ke silinder menjadi
sedikit.

Crank shaft position sensor dan Cam shaft position sensor


bersama-sama berfungsi untuk menentukan urutan penginjeksian
berdasarkan injektion order.

Fuel rail pressure sensor berfungsi untuk mendeteksi tekanan


bahan bakar di dalam rail, dan memberikan sinyal ke ECM,
kemudian ECM akan mengontrol tekanan bahan bakar di rail
melalui fue rail pressure regulator dari supply pump.
b. Jelaskan tiga fungsi sistem bahan bakar (Pilih sendiri yang anda
suka pengaturan jumlah bahan bakar, pengaturan pengabutan
bahan bakar, pengaturan timing injeksi, pengaturan firing order,

4
pengaturan stabilitas putaran mesin, pengaturan untuk me-
matikan mesin), dengan menyertakan penjelasan sensor yang
berkerja.
Pengaturan jumlah bahan bakar : kebutuhan jumlah bahan bakar
pada mesin bervariasi, mulai dari tanpa beban hingga untuk beban
maksimum. Kebutuhan tanpa bahan bakar diperlukan saat mesin
dimatikan. Kebutuhan yang lain mulai dari mesin idle, hingga
putaran tinggi, akselerasi, variasi beban saat kecepatan tetap
karena kondisi yang tidak terkendali oleh handle gas. Pengaturan
jumlah bahan bakar pada pompa injeksi dengan menggunakan
pedal accelerator. Untuk sesor yang bekerja adalah air
temperature sensor (saat suhu udara masuk rendah maka jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan banyak dan sebaliknya),
accelerator sensor (saat di injak pedal acceleratornya maka jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan akan semakin banyak)

Pengaturan timing injeksi : pengaturan timing injeksi diatur oleh


crankshaft position sensor untuk mendeteksi kecepatan putaran
mesin dan menentukan awal penginjeksian.
Pengaturan firing order : Firing order diatur oleh kombinasi dari
crankshaft position sensor dan camshaft position sensor untuk
menentukan silinder mana yang harus di injeksikan bahan bakar
dengan mendeteksi posisi dari poros engkol dan katup.
4. Sistem pelumasan merupakan bagian penting dari motor diesel
sebagai pembangkit tenaga, fungsi utamanya untuk menghindarkan
terjadinya kontak langsung antar komponen yang bergerak.
Pertanyaan:
a. Sebutkan karateristik yang harus dimiliki minyak pelumas.

1. Viscosity
Viscosity atau kekentalan suatu minyak pelumas adalah
pengukuran dari mengalirnya bahan cair dari minyak pelumas,
dihitung dalam ukuran standard. Makin besar perlawanannya
untuk mengalir, berarti makin tinggi viscosity-nya, begitu juga
sebaliknya.
2. Viscosity Index
Tinggi rendahnya indeks ini menunjukkan ketahanan
kekentalan minyak pelumas terhadap perubahan suhu. Makin
tinggi angka indeks minyak pelumas, makin kecil perubahan
viscosity-nya pada penurunan atau kenaikan suhu. Nilai
viscosity index ini dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
HVI (High Viscosity Index) di atas 80.
5
MVI (Medium Viscosity Index) 40 – 80.
LVI (Low Viscosity Index) di bawah 40.
3. Flash Point
Flash point atau titik nyala merupakan suhu terendah pada
waktu minyak pelumas menyala seketika. Pengukuran titik
nyala ini menggunakan alat-alat yang standard, tetapi
metodenya berlainan tergantung dari produk yang diukur titik
nyalanya.
4. Pour Point
Merupakan suhu terendah dimana suatu cairan mulai tidak bisa
mengalir dan kemudian menjadi beku. Pour point perlu
diketahui untuk minyak pelumas yang dalam pemakaiannya
mencapai suhu yang dingin atau bekerja pada lingkungan
udara yang dingin.
5. Total Base Number (TBN)
Menunjukkan tinggi rendahnya ketahanan minyak pelumas
terhadap pengaruh pengasaman, biasanya pada minyak
pelumas baru (fresh oil). Setelah minyak pelumas tersebut
dipakai dalam jangka waktu tertentu, maka nilai TBN ini akan
menurun. Untuk mesin bensin atau diesel, penurunan TBN ini
tidak boleh sedemikian rupa hingga kurang dari 1, lebih baik
diganti dengan minyak pelumas baru, karena ketahanan dari
minyak pelumas tersebut sudah tidak ada.
6. Carbon Residue
Merupakan jenis persentasi karbon yang mengendap apabila
oli diuapkan pada suatu tes khusus.
7. Density
Menyatakan berat jenis oli pelumas pada kondisi dan
temperatur tertentu.
8. Emulsification dan Demulsibility
Sifat pemisahan oli dengan air. Sifat ini perlu diperhatikan
terhadap oli yang kemungkinan bersentuhan dengan air.
Selain ciri-ciri fisik yang penting seperti telah dijelaskan
sebelumnya, minyak pelumas juga memiliki sifat-sifat penting,
yaitu:
9. Sifat kebasaan (Alkalinity)
Untuk menetralisir asam-asam yang terbentuk karena
pengaruh dari luar (gas buang) dan asam-asam yang terbentuk
karena terjadinya oksidasi.
10. Sifat detergency dan dispersancy
Sifat detergency: Untuk membersihkan saluran-saluran
maupun bagian-bagian dari mesin yang dilalui minyak pelumas,
sehingga tidak terjadi penyumbatan.

6
Sifat dispersancy: Untuk menjadikan kotoran-kotoran yang
dibawa oleh minyak pelumas tidak menjadi mengendap, yang
lama-kelamaan dapat menjadi semacam lumpur (sludge).
Dengan sifat dispersancy ini, kotoran – kotoran tadi dipecah
menjadi partikel – partikel yang cukup halus serta diikat
sedemikian rupa sehingga partikel – partikel tadi tetap
mengembang di dalam minyak pelumas dan dapat dibawa di
dalam peredarannya melalui sistem penyaringan. Partikel yang
bisa tersaring oleh filter, akan tertahan dan dapat dibuang
sewaktu diadakan pembersihan atau penggantian filter
elemennya.
11. Sifat tahan terhadap oksidasi
Untuk mencegah minyak pelumas cepat beroksidasi dengan
uap air yang pasti ada di dalam karter, yang pada waktu suhu
mesin menjadi dingin akan berubah menjadi embun dan
bercampur dengan minyak pelumas. Oksidasi ini akan
mengakibatkan minyak pelumas menjadi lebih kental dari yang
diharapkan, serta dengan adanya air dan belerang sisa
pembakaran maka akan bereaksi menjadi H2SO4 yang
sifatnya sangat korosif.
b. Jelaskan mekanisme kerja model sump filtering yang diper-
gunakan pada motor Diesel.
c. Jelaskan bagaimana system pelumasan dapat mempertahankan
kestabilan tekanan dan aliran.
Sistem pelumas dapat mempertahankan kesetabilan dan
alirannya karena dipasang katup pengatur tekanan, ketika
tekanannya berlebih maka katup relief akan terbuka dan
kelebihan tekanan pelumas akan dikembalikan ke karter, ketika
pendingin oli tersumbat maka katup relief juga akan terbuka
sehingga tetap menyalurkan oli ke sistem, hal ini juga terjadi saat
kondisi darurat yaitu oli yang ada di karter sudah kotor, oli tetap
akan disalurkan ke sistem meskipun tidak di saring agar tidak
terjadi kerusakan yang lebih parah pada mesin, dan apabila
tekanan pelumas kurang switch tekanan pelumas akan on
sehingga lampu indikator yang menunjukkan tekanan pelumas
kurang akan menyala sehingga pengemudi bisa mengetahuinya
dan bisa dengan cepat diperbaiki agar tidak terjadi kerusakan
yang parah pada mesin.

d. Kapan system pelumasan perlu menggunakan oil cooler dan


bagaimana mekanisme kerjanya
Menurut saya oil cooler itu diperlukan untuk semua mesin diesel
terutama mesin mesin yang digunakan untuk perjalanan jauh
7
untuk mengantisipasi pelumas terlalu panas, ketika pelumas
dalam kodisi panas yang extream maka viskositas oli menjadi tidak
sesuai dengan yang diharapkan dan tidak mampu melindungi
mesin.
Cara kerja dari oil cooler adalah pelumas dari karter mengalir ke
filter oli setelah itu mengalir melalui oil cooler saat melalui oil cooler
pelumas didinginkan agar suhu dari pelumas tetap terjaga, setelah
itu mengalir ke komponen yang perlu pelumasan.

5. Untuk meningkatkan daya, pada motor Diesel dikembangkan sebuah


perlengkapan untuk menambah jumlah udara pembakaran, yaitu
tubochager.
Pertanyaan:
a. Jelaskan mengapa penambahan jumlah udara kedalam silinder,
menyebabkan kenaikan momen dan daya, serta penghematan
konsumsi bahan bakar motor diesel.
Pada putaran rendah, kebutuhan oksigen untuk proses
pembakaran masih bisa tercukupi dengan hanya mengandalkan
kevakuman akibat langkah isap piston di dalam silinder. Namun
saat mesin berputar cepat hal itu sulit terjadi. Pasalnya, cepatnya
putaran mesin ikut meningkatkan kecepatan gerak katup-katup
sehingga komponen penyekat tersebut lebih cepat menutup
saluran intake dalam rangka menyiapkan langkah kompresi
meskipun udara yang diisap oleh mesin belum seluruhnya berhasil
masuk.Akibatnya, mesin tidak pernah bisa mencapai proses
pembakaran yang sempurna. Otomatis, mesin pun tidak bisa
mengeluarkan kemampuannya secara utuh. Dengan adanya
turbocharger maka jumlah udara yang dimasukkan akan
bertambah, tentu diikuti dengan penyeibangan jumlah bahan bakar
agar campurannya antar bahan bakar dan udara ideal, dengan
begitu pada putaran tinggi mesin dapat menghasilkan torsi dan
daya yang lebih besar dari yang tidak menggunakan
turbochareger. Selain itu gas sisa pembakaran juga disalurkan lagi
ke silinder untuk dibakar kembali sehingga emisinya menjadi lebih
rendah, dan tentunya mesin menjadi lebih irit konsumsi bahan
bakarnya
b. Jelaskan alasan kenapa system penambahan udara tidak dapat
diterapkan sepenuhnya pada motor bensin !.
Karena mesin bensin memiliki rasio putaran yang tinggi oleh
karena itu untuk menggunakan turbocharger rasio kompresi harus
direndahkan (agar tidak melewat tekanan kompresi maksimum
dan untuk mencegah knocking mesin) yang menurunkan efisiensi
mesin ketika beroperasi pada tenaga rendah dan itu merupakan
8
sebuah kerugian di mesin bensin. Sedangkan kerugian ini
tidak ada dalam mesin diesel diturbocharge yang dirancang
khusus. Namun, untuk operasi pada ketinggian, pendapatan
tenaga dari sebuah turbocharger membuat perbedaan yang jauh
dengan keluaran tenaga total dari kedua jenis mesin
c. Bagaimana mekanisme kerja bypass pada system turbocharger.
Sebuah mesin kendaraan bermotor selalu berkerja pada rentang
rpm putaran mesin yang bervariasi. Berbagai variasi rpm tersebut
tentu saja menghasilkan jumlah gas buang yang bervariasi juga.
Semakin tinggi putaran mesin, akan semakin banyak kunatitas gas
buang mesin masuk ke turbin turbocharger, dapat kita bayangkan
putaran turbocharger pasti tidak terkontrol. Pada kondisi ini jika
mesin kendaraan terlalu lama pada putaran tinggi, maka hal ini
dapat menyebabkanoverheating pada turbin dan kompresor
bahkan hingga mencapai titik lebur komponen-
komponen turbocharger. Bahkan pada keadaan ekstrim, kondisi
ini dapat langsung merusak piston motor bakar dengan
meninggalkan lubang meleleh pada piston tersebut.
Wastegates digunakan untuk mengatasi kondisi diatas. Komponen
ini berfungsi sebagai bypass valve untuk membuang gas buang
motor bakar pada kondisi tertentu untuk tidak masuk kedalam
turbin turbocharger melainkan langsung menujuexhaust. Pada
kondisi mesin stabil, wastegates akan menutup. Sedangkan pada
saat proses akselerasi, dimana tekanan gas buang
meningkat, wastegates akan membuka sehingga putaran
turbin turbocharger tidak mengalami sentakan yang
berlebihan. Wastegates bekerja berdasarkan pegas-pegas keong
yang dapat diatur ketegangannya, sehingga mekanik dapat
mengatur ketegangannya untuk mendapatkan kinerja terbaik
dari turbocharger.

Anda mungkin juga menyukai