Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam

Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT


Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

TUGAS 1

1. Apa yang dimaksud mesin pembakaran luar dan dalam.


2. Jelaskan prinsip kerja siklus otto.
3. Apa yang dimaksud :
 Isi silinder
 Perbandingan kompresi
 Tekanan efektif rata-rata
 Volume langkah
 Volume ruang bakar
4. Jelaskan istilah BHP, IHP, FHP.
5. Apa yang dimaksud efisiensi termis pada siklus pembakaran otto, torsi mesin, daya mesin dan
putaran mesin.

Jawab

1. A. Mesin pembakaran luar


Mesin pembakaran luar merupakan sebuah mesin yang proses terjadinya pembakaran
dilakukan di luar mesin atau bukan di dalam ruang yang tertutup (ruang bakar). Panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran tidak akan langsung dirubah menjadi tenaga gerak,
melainkan memerlukan media (komponen) penghantar panas dan baru kemudian akan
dirubah menjadi energi gerak.

Contoh : kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran luar yaitu pesawat tenaga uap,
kereta api uap dan kapal uap.

Kelebihan mesin pembakaran luar dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam antara
lain :

1. Dapat memakai semua jenis bahan bakar (bahan bakar cair, bahan bakar padar atau
bahan bakar gas).
2. Dapat menggunakan bahan bakar dengan kualitas atau mutu yang rendah.
3. Lebih cocok untuk melayani beban-beban besar di dalam satu poros
4. Lebih cocok untuk dipakai pada kendaraan dengan daya tinggi
1
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

Gambar 1. Mesin Pembakaran Luar


B. Mesin pembakaran dalam

Mesin pembakaran dalam merupakan sebuah mesin yang proses pembakarannya berada di
dalam ruang tertutup atau sering disebut dengan istilah ruang bakar (combustion chamber).

Campuran udara dan bahan bakar akan dihisap masuk ke dalam ruang bakar lalu kemudian
akan di bakar di dalam ruang bakar tersebut untuk menghasilkan tenaga ledakan
pembakaran yang nantinya digunakan sebagai tenaga putar untuk menggerakkan
kendaraan.

Contoh mesin pembakaran dalam sering kita temui pada kendaraan-kendaraan baik sepeda
motor, mobil, bus, truk dan lain sebagainya. Mesin pembakaran dalam sendiri berdasarkan
jenis bahan bakar yang digunakan antara lain mesin bensin dan mesin diesel.

Macam-macam mesin pembakaran dalam apabila dilihat dari prinsip kerjanya antara lain
mesin 4 tak, mesin 2 tak dan mesin wankel.

Kelebihan mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesin pembakaran luar antara
lain :

1. Pemakaian bahan bakar yang digunakan akan lebih hemat karena mesin pembakaran
dalam memiliki efiiensi panas yang lebih baik.
2. Konstruksi mesin lebih sederhana (kecil) karena tidak seperti pada mesin pembakaran
luar yang memerlukan komponen tambahan, misalnya pada mesin uap maka mesin
tersebut memerlukan ketel uap.

2
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

3. Karena konstruksi mesin sederha maka mesin pembakaran dalam ini tidak
memerlukan tempat yang luas atau tidak memakan tempat dibandingkan dengan mesin
pembakaran luar.
4. Lebih cepat dan lebih mudah untuk dijalankan (dioperasikan).

Gambar 2. Mesin Pembakaran Dalam

2. Siklus Otto

Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga
api.Pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan
udara dibakar dengan menggunakan percikan bunga api dari busi. Piston bergerak dalam
empat langkah (disebut juga mesin dua siklus) dalam silinder, sedangkan poros engkol
berputar dua kali untuk setiap siklus termodinamika. Mesin seperti ini disebut mesin
pembakaran internal empat langkah. Skema berikut memperlihatkan setiap langkah piston
dan pernyataan prosesnya pada diagram P-v untuk kondisi aktual mesin pengapian-nyala

3
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

empat langkah, Dari skema di atas tersebut, kondisi awal kedua katup hisap dan buang
dalam keadaan tertutup sedangkan piston pada posisi terendahnya yaitu pada titik mati
bawah (Bottom Dead Center/BDC). Selama langkah kompresi, piston bergerak ke atas, di
mana campuran udara-bahan bakar dikompresi. Sesaat sebelum piston mencapai posisi
tertingginya yaitu titik mati atas (Top Dead Center/TDC), percikan bunga api ditimbulkan
oleh busi sehingga membakar campuran, yang kemudian menaikkan tekanan dan temperatur
sistem. Tekanan gas yang tinggi tersebut mendorong piston ke bawah sehingga
menyebabkan poros engkol berputar, selama langkah usaha (langkah ekspansi) ini
dihasilkan kerja keluaran yang bermanfaat. Pada ujung langkah ini, piston pada posisi
terendahnya untuk menyelesaikan siklus yang pertama (mesin satu siklus), sehingga isi
silindernya berupa sisa pembakaran.

Piston bergerak kembali ke atas membersihkan gas buang melalui katup buang (langkah
pembuangan), kemudian piston turun kembali ke bawah mengambil campuran udara-bahan
bakar yang baru melalui katup hisap (langkah hisap). Sebagai catatan bahwa tekanan dalam
silinder di atas tekanan lingkungan saat langkah buang dan berada di bawah tekanan
lingkungan saat langkah hisap.

Analisis termodinamika untuk kondisi aktual tersebut dapat disederhanakan bila


digunakan asumsi udara-standar yang berlaku sebagai gas-ideal. Karenaitu, siklus untuk
kondisi aktual dimodifikasi menjadi sistem tertutup yang disebut sebagai siklus Otto ideal.
Skema dan pernyataan prosesnya pada diagram P-v dan T-s seperti terlihat pada gambar
berikut,

4
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

 Siklus Otto ideal terdiri dari empat proses reversibel internal, yaitu proses 1-2 kompresi
isentropik, proses 2-3 penambahan kalor pada volume tetap, proses 3-4 ekspansi isentropik, dan
proses 4-1 pelepasan kalor pada volume tetap. Karena siklus Otto ideal ini merupakan sistem
tertutup, maka ada beberapa asumsi yang digunakan yaitu (1) mengabaikan perubahan energi
kinetik dan potensial, dan (2) tidak ada kerja yang timbul selama proses perpindahan kalor.

Efisiensi termal siklus Otto ideal ini tergantung dari besarnya rasio kompresi mesin dan rasio
kalor spesifik dari fluida kerjanya. Efisiensi siklus akan naik bila rasio kompresi dan rasio kalor
spesifik semakin besar seperti pada diagram di bawah ini.

3.

5
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

Gb. Diagram P.V Siklus Otto

 Isi Silinder : V1 – V2
Adalah volume dari semua piston di dalam silinder mesin pembakaran dalam, yang
diukur dari satu pergerakan maksimum dari atas ke bawah. Biasanya dinyatakan dengan
menggunakan satuan sentimeter kubik (cc), liter (l), atau inchi kubik(CID) di pasar Amerika
Utara. Kapasitas mesin tidak termasuk dengan total volume dari ruang pembakaran.
 Perbandingan Kompresi : V1/V2
Perbandingan kompresi pada mesin pembakaran dalam atau mesin pembakaran
luar adalah nilai yang mewakili rasio volume ruang pembakaran dari kapasitas terbesar ke
kapasitas terkecil. Ini adalah spesifikasi mendasar bagi hampir semua mesin pembakaran
umum.

Dalam mesin piston, rasio yang dimaksud adalah rasio antara volume silinder dan ruang
bakar ketika piston berada di titik mati bawahdan volume ruang bakar saat piston berada
di titik mati atas. [1]

Misalnya, silinder dan ruang bakar dengan piston di bawah berisi 1000 & nbsp; cc udara.
Ketika piston telah pindah ke atas silinder, dan volume tersisa dalam kepala atau ruang bakar
menjadi 100 cc, maka rasio kompresi akan proporsional digambarkan sebagai 1000: 100, atau
dengan pecahan pengurangan, rasio kompresi 1:10.

Rasio kompresi tinggi diinginkan karena memungkinkan mesin untuk mengekstrak energi
mekanis lebih dari massa campuran udara-bahan bakar karena lebih tinggi efisiensi
termalnya. Hal ini terjadi karena mesin pembakaran internal adalah mesin panas dan efisiensi
yang lebih tinggi tercipta karena rasio kompresi yang lebih tinggi memungkinkan suhu
pembakaran yang sama dicapai dengan lebih sedikit bahan bakar, sementara menciptakan
siklus ekspansi lebih panjang dan menciptakan output daya lebih mekanis dan menurunkan
suhu buangan. Mungkin lebih mudah menganggapnya sebagai "rasio ekspansi", karena
ekspansi yang meningkat akan mengurangi suhu gas buang dan energi yang terbuang ke
atmosfer. Mesin diesel sebenarnya memiliki tinggi suhu puncak pembakaran dibandingkan
mesin bensin, tetapi ekspansi yang lebih besar berarti membuang panas lebih sedikit di
saluran buanga.

6
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

Namun rasio kompresi yang lebih tinggi akan membuat mesin bensin
terkena ketukan jika menggunakan bahan bakar beroktan rendah atau dikenal sebagai
detonasi. Hal ini dapat mengurangi efisiensi atau merusak mesin jika sensor ketukan tidak ada
untuk menghambat waktu. Namun, sensor ketukan telah menjadi standar spesifikasi OBD-
II pada mobil keluaran tahun 1996 dan yang lebih baru. Di sisi lain, mesin diesel beroperasi

pada prinsip pengapian kompresi, sehingga bahan bakar yang tak terbakar otomatis akan
menyebabkan keterlambatan pengapian, yang juga akan menyebabkan ketukan mesin.

 Tekanan efektif rata-rata adalah tekanan rata-rata yang terjadi pada waktu langkah kerja
dikurangi tekanan rata-rata pada langkah lainnya saar berbeban, atau besarnya tekanan
indikator (Pi) dikalikan dengan efisiensi mekanik. Besarnya tekanan efektif dihitung
dengan rumus :

 Volume langkah adalah volume diatas piston sewaktu piston berada di TMB sampai gatis
TMA.
 Volume ruang bakar adalah volume diatas piston saat piston berada di TMA.

7
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

4. Jelaskan istilah BHP, IHP, FHP.

 BHP ( Brake Horse Power )


Adalah besarnya daya yang dapat dihasilkan langsung dari putaran yang dikeluarkan oleh
mesin.
 IHP (NI) / Daya Indikator
Adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan tenaga mesin yang dihasilkan didalam
sebuah mesin, dimana lngkah awal perubahan energy panas dari hasil pembakaran bahan
bakar kedalam energy mekanik, besarnya daya indicator didapat dari pengukuran dari
sebuah indicator.
 FHP ( Friction Horse Power)
Merupakan tenaga yang diperlukan untuk menanggulangi gesekan pada bearing gear dan
komponen – komponen yang bergerak lainnya pada engine. Gaya gesek akan meningkat
apabila ukuran atau ukuran kecepatan putaran engine bertambah.

5. A. Efisiensi termis pada siklus otto adalah perbandingan antara kerja total siklus disbanding
panas yang masuk pada ruang bakar x 100 apabila satuannnya persen.
B. Torsi mesin adalah kemampuan mesin untuk melakukan kerja.
C. Daya mesin adalah angka daya kerja yang telah dilakukan.
D. Putaran mesin adalah berapa kali putaran ( revolusi ) poros engkol atau crank shaft mesin
dalam hitungan waktu satu menit.

8
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

TUGAS 2

1. Apa yang dimaksud ICE (Internal Combustion engine).


2. Apa yang dimaksud ECE (Eksternal Combustion engine).
3. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian mesin torak.
4. Sebutkan klasifikasi mesin pembakaran dalam.
5. Sebutkan type mesin berdasarkan susunan / konfigurasi silindernya.

Jawab

1. Mesin pembakaran dalam atau sering disebut juga sebagai internal combustion engine (ICE),
yaitu dimana proses pembakarannya berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas
pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Hal-hal yang dimiliki pada
mesin pembakaran dalam yaitu:

a) Pemakaian bahan bakar irit 


b) Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil. 
c) Konstruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap,condenser dan
sebagainya.

2. Mesin pembakaran luar atau sering disebut juga sebagai eksternal combustion engine (ECE),
yaitu dimana proses pembakarannyaterjadi di luar mesin.

Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu:

a) Dapat memakai semua bentuk bahan bakar. 


b) Dapat memakai bahan bakar yang bermutu rendah. 
c) Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.d. lebih cocok dipakai untuk
daya tinggi.

9
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

3. Pada motor bakar torak tidak terdapat proses pemindahan kalor gas pembakaran ke fluida
kerja, karena itu jumlah komponen motor bakar sedikit, cukup sederhana, lebih kompak, dan
lebih ringan dibandingkandengan mesin pembakaran luar (mesin uap). Karena itu pula
penggunaan motor bakar sangat banyak dan menguntungkan. Penggunaan motor bakar dalam
masyrakat antara lain adalah dalam bidang transportasi, penerangan,dan sebagainya.
Motor bakar torak menggunakan silinder tunggal atau beberapa silinder. Salah satu
fungsi torak disini adalah sebagai pendukung terjadinya pembakaran pada motor bakar.
Tenaga panas yang dihasilkan dari pembakaran diteruskan torak ke batang torak, kemudian
diteruskan ke poros engkol yang mana poros engkol nantinya akan diubah menjadi gesekan
putar.

Motor bakar terbagi menjadi 2 (dua) jenis utama, yaitu motor diesel dan motor bensin.
Perbedaan umum terletak pada sistem penyalaan. Penyalaan pada motor bensin terjadi karena
loncatan bunga api listrik yang dipercikan oleh busi atau juga sering disebut juga spark
ignition engine. Sedangkan pada motor diesel penyalaan terjadi karena kompresi yang tinggi
di dalam silinder kemudian bahan bakar disemprotkan oleh nozzle atau juga sering disebut
juga Compression Ignition Engine.

Mesin torak terdapat beberapa komponen :

1. Blok silinder (Cylinder Block)

10
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan
bakar.

2. Torak (piston)

fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke
poros engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road).

3. Cincin Torak (Ring piston)

fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat langkah kompresi dan usaha.

- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar. 

- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.

4. Batang Torak (Connecting Rod)

fungsi: Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan
meneruskannya keporos engkol.

5. Poros Engkol (crank shaft)

fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya
menggerakkan roda-roda.

6. Bantalan (Bearing)

fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.

7. Roda Penerus (Fly Wheel)

fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros
engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya.

8. Katup (Valve)

11
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.

9. Pegas Katup (Valve Spring)

fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan memberi tekanan pada
katup agar dapat menutup dengan rapat.

10. Tuas Katup ( Rocker arm )

fungsi: Menekan katup - katup sehingga dapat membuka.

11. Batang pendorong ( push rod )

fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat katup ) ke rocker arm.

12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )

fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.

13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )

fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu ( Timming ) yang telah
ditentukan.

14. Karter ( Oil Pan )

fungsi: Menampung oli pelumas.

15. Pena Torak ( Piston pin )

fungsi: Menghubungkan torak dengan connecting rod melalui lubang bushing.

16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )

fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.

17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing

fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.

18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )

12
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

fungsi: Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok
silinder.

19. Dudukan Katup ( Valve Seat )

fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup

4. Klasifikasi Mesin
 Menurut Jenis Pengapian
 Mesin Bensin ( Spark Ignition )

 Mesin Diesel ( Compression Ignition )

13
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

 Menurut Langkah Mesin


 Mesin 4 Langkah


Mesin 2 Langkah

 Menurut Letak Valve


 Valve in head ( I Head Valve )
14
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

 Valve in block ( L Head Valve )


 One valve in head ( F Head Valve )

 Menurut Susunan Silindernya


 Mesin type in line

Mesin type in line yaitu mesin ini memiliki susunan silinder mesin sejajar atau sebaris,
intinya susunan cilindernya sebaris. Mesin jenis ini sangat umum digunakan pada
kendaraan baik kendaraan roda dua dan roda empat.

Mesin Inline pada Mobil

Mesin inline pada mobil dapat di temukan terpasang secara longitudinal maupun
transversal.

Mobil-mobil jenis MPV biasanya menerapkan longitudinal engine sedangkan untuk


mobil Sedan umumnya menggunakan konstruksi transversal untuk menghemat ruang
mesin.

Mesin inline pada motor


15
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

Mayoritas sepeda motor yang menggunakan mesin inline menerapkan konstruksi


transversal seperti pada motor Yamaha M1, Ninja 250 dan masih banyak lagi.

Ada beberapa yang memasangnya secara Longitudinal dan dikombinasikan dengan


sistem penggerak propeler seperti yang dterapkan pada motor Triumph Rocket III inline-
3.

 Mesin type V

Mesin type v adalah mesin yang memiliki susunan cilinder berbentuk v, intinya
mesin ini memiliki blok silinder yang membentuk huruf “V” dengan sudut mulai 27
derajat hingga 45 derajat.

Mesin V pada mobil

Mesin dengan konfigurasi V pada mobil umumnya di letakan secara Longitudinal


dan ada juga yang dipasang secara transversal namun cukup jarang.Mesin V mampu
mengakomodasi jumlah silinder banyak misalnya V6, V8, V10 hingga V12.Tak heran
jika mesin konfigurasi V banyak di terapkan pada mobil sport yang membutuhkan mesin

16
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

berperforma tinggi.Tidak sulit menemukan supercar dengan mesin V seperti mobil-


mobil buatan Ferrari, Lamborghini, Mclaren dan masih banyak lagi.

Mesin V pada motor

Mesin V di sepeda motor umumnya diletakkan secara transversal, ada juga yang
dipasang secara longitudinal tapi cukup jarang salah satunya motor buatan Moto Guzzi.

contoh gambar mesin type v:

Kelebihan mesin V :

 Suara yang dihasilkan lebih mantap


 Bisa digunakan untuk silinder banyak
 Konfigurasi V8 di kenal lebih baik dalam hal balance, minim getaran, dan
menghasilkan performa yang cukup baik
 Bisa mencapai RPM tinggi (9000 RPM)

Kekurangan mesin V :

 Biaya produksi mahal


 Biaya perawatan mahal
 Konsumsi bahan bakar tidak efisien

17
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

 Mesin type Boxer

Mesin type boxer biasa juga kita kenal dengan sebutan mesin Flat umumnya di pasang
secara Transversal pada chasis mobil atau motor.
Mesin Boxer pada Mobil
Tidak banyak mobil yang mengunakan mesin jenis ini, Subaru yang paling terkenal
dengan mesin Boxer. Selain Subaru ada juga Porche yang menggunakan tipe mesin flat
untuk mobil buatannya.
Mesin Boxer pada motor
Mesin boxer pada motor dapat ditemukan pada beberapa produk buatan BMW seperti
BMW1200GS. Pada sepeda motor, mesin flat juga terpasang secara transversal, karena
secara konfigurasi memang hanya satu posisi ini saja layout yang paling mungkin
digunakan.

Kelebihan mesin Boxer :


 Mesin yang paling stabil (karena memiliki titik berat paling rendah)
 Dapat mengakomodasi 2, 4, 6 silinder
 Memiliki keseimbangan yang baik
 Getaran dan noise yang dihasilkan oleh mesin sangat minim.

18
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

Kekurangan mesin Boxer :


 Kurang cocok untuk mesin diesel.
 Cukup merepotkan ketika maintenance.
 Membutuhkan tempat yang luas.

 Mesin z W

Adalah Tipe mesin dengan pengaturan menyerupai huruf W, Pemakaian pertama


digunakan pada sepedamotor Anzani pada tahun 1906. Pada Perkembangannya Pabrikan
yang banyak mengembangkan Mesin Tipe W adalah Group Volkswagen. Seperti
Penamaan pada mesin konsvigura V dalam Konfigurasi W penamaan juga sesuai dengan
jumlah silindernya misalnya saja Mesin W8 difunakan pada VW Passat, W12 Pada
Mesin VW Phaeton, Toureg, Bentley Continental GT. Puncak Perkembangan Mesin W
terjadi pada tahun pada tahun 2006, dengan dikeluarkannya mesin W16 kapasitas 8 liter
yang dipasangkan pada mesin Bugatti Veyron. diperlengkapi dengan 4 buah Turbo
charger dan menghasilkan tenaga 1000Ps/6000 rpm.

19
Mata Kuliah : Motor Pembakaran Dalam
Dosen : Ir. CEEPTADI KW, MT
Nama : RISNO RIFAI
Nim : 181561079
Prodi : Teknik Mesin

 Mesin type X

Bila Sebuah Mesin W dikembangkan dari mesin V maka pada mesin jenis X ini
merupakan gabungan mesin V blok horizontal menentang satu sama lain. Jadi, silinder
tersebut diatur dalam empat bank, dilihat silinder hedanya ini akan muncul sebagai X.
Konfigurasi ini sekarang sangat jarang ditemukan, terutama karena berat dan
kompleksitas dibandingkan dengan mesin tipe biasa. Kebanyakan contoh mesin X ada
dan dipergunakan pada era Perang Dunia II, dan dirancang untuk pesawat militer besar.
Sebagian besar adalah X-24s berdasarkan ada V-12s. sedangkan pengembannya
sebagian diantaranya adalah Ford, X-8 prototipe tahun 1920, Daimler-Benz DB 604,
yang dikembangkan untuk program Bomber B Luftwaffe (angkatan Udara Jerman
Pimpinan Goering) Isotta-Fraschini Zeta R.C. 24/60, dikembangkan untuk Caproni F6
tempur, (1943) Rolls-Royce Exe, sebuah lengan katup mesin prototipe berpendingin
udara.

20

Anda mungkin juga menyukai