Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

PRESTASI MESIN

TUNE UP MESIN
(Dosen Pengampu Prestasi Mesin Bp.Rudi Rusdianto S.T.,M.T.)

Disusun Oleh
Nama : Wiratno
NIM : 181561083

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


WORKSHOP PRESTASI MESIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
(2019)

1
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Setiap praktikan datang 15 menit sebelum pelaksanaan praktikum


2. Memakai pakaian rapi pada saat praktikum
3. Sebelum praktikum, praktikan memahami prosedur percobaan yang akan dilakukan
4. Setiap praktikan mengumpulkan laporan sementara setelah melakukan praktikum
untuk mendapatkan persetujuan dari pembimbing praktikum
5. Sebelum meninggalkan ruangan setiap praktikan merapikan dan menyerahkan
peralatan yang selesai dipinjam pada petugas laboratorium

SANKSI PELANGGARAN

1. Praktikan yang terlambat harus melapor pada dosen pembimbing untuk mendapatkan
izin praktikum
2. Praktikum yang berhalangan hadir harus memberikan surat izin tidak masuk
3. Praktikan yang merusakan peralatan wajib mengganti sesuai alat yang dirusak
4. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum secara keseluruhan dinyatakan tidak
lulus praktikum

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
TATA TERTIB PRAKTIKUM...................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Tujuan.........................................................................................................................................4
BAB II TEORI DASAR...................................................................................................................... .5
2.1 Pengertian Tune-Up........................................................................................................5
2.2 Komponen Mesin yang di tune up..................................................................................5
2.2.1 Filter udara dan karburator.................................................................................5
2.2.2 Pengecekan pelumasan.......................................................................................7
2.2.3 Pengecekan dan penyetelan celah katup.............................................................7
2.2.4 Sistem pengapian................................................................................................8
2.2.5 Pengecekan pendinginan/radiator......................................................................12
BAB III......................................................................................................................................15
3.1 Alat Dan Bahan.............................................................................................................15
3.1.1 Gambar Alat......................................................................................................16
3.1.2 Gambar Bahan Percobaan.................................................................................17
3.2 Hasil Percobaan.............................................................................................................19
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................21
4.2 Saran..............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................22

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas kuasa-Nya
sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan laporan praktikum Tune up mesin ini.
Laporan praktikum ini merupakan laporan praktikum yang sudah di lakukan.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
1. Bpk.Rudi Rusdianto S.T.,M.T. sebagai dosen pembimbing praktikum mesin.
2. Bpk Joko sebagai asisten bengkel 1.
3. Rekan mahasiswa yang ikut melakukan praktikum bersama dan laboratorium STTDB –
bekasi sebagai tempat berlasungnya pratikum.
Dalam praktikum Tune up ini tentunya sangat bemanfaat sebagai bekal mahasiswa
untuk bisa mengembalikan performa mesin-mesin pada industri dan memperbaiki kendaraan
sendiri serta menambah wawasan yang sudah ada sebelumnya.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan dan
memiliki banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak sehingga dapat menyempurnakan laporan ini dan sebelumnya diucapkan banyak
terima kasih.

Cikarang. 25 Oktober 2019

(Wiratno)

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Tune up merupakan pekerjaan yang harus dilakukan jika mesin mengalami penurunan
performa. Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa mengadakan praktikum Tune up mesin
sebagai pembekalan mahasiswa dalam dunia industri maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Tune up memang dikerjakan saat kita melakukan service pekerjaan service rutin dan
tune up itu berbeda. Tune up memiliki variasi pekerjaan lebih banyak dari service biasa
sehingga waktu dan biaya yang dikenakan juga bisa lebih tinggi.
Kalau service biasa, itu hanya sebatas mengecek bagian seperti filter udara,
pengecekan fluida, pengecekan sistem injeksi, dan pengecekan rem tanpa mengecek bagian
didalam mesin (tanpa pembongkaran berlebih). Namun pada pekerjaan tune up, itu hingga
bagian dalam mesin seperti sistem katup juga akan dicek.

1.2. Tujuan
1. Mengetahui cara Tune-Up
2. Mengetahui bagin-bagian mana yang perlu disetel atau dilakukan pemeriksaan pada saat
mesin dingin.
3. Mengetahui bagian bagian mana yang perlu disetel atau adjuster /dicek pada saat mesin
hidup.
4. Mengetahui bagian-bagian mana yang perlu disetel atau dicek pada saat mesin setelah
mesin panas

5
BAB II
TEORI DASAR

2.1. Pengertian Tune-up


Tune up berasal dari kata tune dan up, artinya menyeting/Adjust kembali. Tune up adalah
sebuah pekerjaan untuk menstandarisasi semua komponen dan sistem pada kendaraan seperti
semula baik dengan cara penyetelan, atau pembersihan.

2.2. Komponen mesin yang di tune up


Beberapa komponen mobil memang sangat sensitif, sehingga perlu dilakukan pengecekan
berkala untuk mengetahui apakah komponen tersebut masih dalam kategori standar atau tidak.
Beberapa komponen yang dimaksud antara lain:

2.2.1. Filter udara dan karburator


a) Filter udara
Langkah awal adalah mengecek bagian filter udara, umumnya filter udara hanya akan
membersihkan debu pada permukaan filter menggunakan angin bertekanan. Namun, kalau
kondisinya sudah sangat kotor dan jika adayang robek, filter udara harus diganti karena filter
yang sudah sangat kotor akan sulit dibersihkan. Kalaupun dibersihkan, maka dalam waktu
dekat filter langsung kotor kembali.

Gambar 2.1 Cara membersihkan saringan udara

6
Untuk membersihkan tiap elemen, semprotkan kompresi dari dalam, supaya debu dan
kotoran yang ada pada filter udara mudah terpisah.

b) Karburator
Pada mesin dengan sistem non-injeksi (karburator) maka wajib dilakukan pengecekan
dan pembersihan karburator. Biasanya akan dilakukan penyetelan RPM pada karburator,
namun pada mesin yang sudah menggunakan sistem injeksi maka hanya ada pengecekan dan
pembersihan throtle body.

Gambar 2.2 Karburator

Throtle body atau katup gas ini, biasanya dipenuhi dengan kerak dibagian dinding
throtle body, sehingga perlu dibersihkan menggunakan cairan khusus (carbu cleaner), selain
itu wajib juga dilakukan pengecekan ISC valve. Idle speed control (ISC) valve adalah katup
otomatis untuk mengatur idle RPM mesin injeksi, kalau kondisinya kotor maka RPM bisa
naik turun.

7
8
2.2.2. Pengecekan pelumasan
Pelumasn yang dimaksud adalah pelumas yang dipakai pada mesin tersebut (oli
mesin, oli transmisi, minyak rem, oli power steering dan oli gardan dll). Saat pengecekan
bukan hanya mengecek apakah volume cukup atau tidak, tapi juga dicek kondisinya apakah
oli masih sanggup melumasi atau perlu diganti.

Gambar 2.3 Pengecekan pelumasan

2.2.3. Pengecekan dan penyetelan celah katup

a) Katub
Pada mesin dengan sistem katup konvensional (biasanya pada mesin non injeksi) juga
wajib dilakukan penyetelan celah katup agar posisi katup bisa standar. EX (katub buang) :
0,30 mm IN (katub masuk) : 0,20 mm. Kalau lebih maka bisa menyebabkan suara berisik dan
tenaga berkurang, namun kalau terlalu kecil bisa menyebabkan bocor kompresi.

Gambar 2.3 Penyetelan celah katub

9
Tapi pada mesin-mesin sekarang, nampaknya tidak perlu dilakukan penyetelan celah
katup. Karena umumnya sudah menggunakan sistem HLA (hydraulic lash adjuster) yakni
penyetelan celah secara otomatis memanfaatkan tekanan oli mesin.

b) Tekanan kompresi motorik


Tekanan kompresi pda mesin harus diperhatikan, kerena jika tekanan kompresi berkurang
atau rendah dapat menybabkan performa mesin
Tekanan kompresi motorik yaitu tekanan kompresi yang diukur menggunakan alat ukutr
compresion gauge atau compresion tester. Ujung selang pada alaat ini dimasukkan kedalam
lubang busi, kemudian gas dibukapenuh lalu distart kira-kira 10-15 detik sampai mendapatkan
angka penunjuk tertinggi. Pada skala pembacaan di compresion gauge dengan satuan Psi,
kg/cm2, bar atau kPa.

Gambar 2.4 pengukuran tekanan kompresi

2.2.3. Sistem pengapian


a) Baterai / Aki
Pada aki, yang dicek adalah teganganya harus ada pada angka 12 Volt saat mesin mati
dan maksimal 14 Volt saat mesin menyala. Selain tegangan, kapasitas arus yang dimiliki juga
perlu dicek biasanya menggunakan battery tester. Untuk standar aru listriknya, tiap aki
berbeda dan ini tercantum pada cover baterai.

10
Gambar 2.5 Baterai Accu

Khusus untuk aki reguler (aki basah) juga perlu dicek massa jenis air aki, apakah
masih bagus atau sudah lemah. Volume air juga perlu dicek.
Pengecekan massa jenis air aki menggunakan hidro meter 1220-1270 gr/m

b) Pengecekan celah busi dan pembersihan busi


Pengecekan celah busi dilakukan untuk menjaga agar api yang keluar pada busi tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Memang celah busi sudah di set dari pabrikan, namun
karena terus berinteraksi dengan tekanan kompresi maka akan ada sedikit perubahan pada
celah busi, oleh sebab itu penyetelan dan pembersihan perlu dilakukan saat tune up.
Standar celah busi : 0,70-0,80 mm

Gambar 2.6 Pengecekan celah busi

11
c) Pemeriksaan tahan kabel busi
Kabel busi berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari distributor yang dihasilkan
oleh koil. Listrik yang mengalir pada pada kabel busi sangatlah besar walaupun arus searah.
Besarnya arus yang mengalir pada kabel busi adalah 12 kV yang akan diantarkan ke busi
untuk memercikkan api pada proses ahir kompresi.

Gambar 2.7 Pengecekan celah busi

Oleh karena itu teganagn kabel busi harus diperiksa pada tune up, guna untuk
meyempurnakan pembakaran. Jika tahanan tahanan kurang dari 25 kilo ohm kabel busi masih
dalam keadaan baik, jika tahanan kabel busi lebih dari 25 kilo ohm kabel busi rusak / putus
dan pelu di lakukan penggantian
d) Pemeriksaan koil
Koil pada pengapian berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai sebesar 12 V
menjadi 12kV. Pada koil terdapan dua kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Pemeriksaan tahanan pda koil saat tune up perlu dilakukan.

12
Gambar 2.8 Koil motor bakar

Tahanan kumparan primer = 1,35 – 2,09 ohm (kondisi dingin), 1,71 – 2,46 ohm
(kondisi panas).
Tahanan kumparan sekunder = 8,5 – 14,5 kilo ohm (kondisi dingin), 10,7 – 17,1 kilo
ohm (kondisi panas)
Tahanan resistor koil = 0,8 – 1,3 kilo ohm (kondisi dingin), 1,05 – 1,52 kilo ohm
(kondisi panas)

e) Penyetelan platina
Platina merupakan salah satu komponen yang ada pada sistem pengapian. Yang funsinya
adalah memutus dang menghubungkan arus listrik yang mengalir dari koil. Oleh karena itu
celah pda platina harus baik supaya tidak merusak pmatina itu sendiri.
Celah platina adalah 0,40 mm – 0,45 mm

13
Gambar 2.9 Penyetelan Platina

2.2.4. Pengecekan pendingin / radiator


a) Radiator
Radiator adalah salah satu pendingin mesin yang penting. Jika radiator bocor atau
tidak bepungsi dengan baik mengakibatkan mesin overheat. Juka sudah overheat mesin bisa
rusak parah, bahkan sampai tidak bisa diperbaiki lagi.
Oleh karena itu pada radiator perlu diperhatikan: volume air radiator, kebocoran pada
radiator selain itu perlu diperiksa juga kondisi selang radiator dan sambungannya.

14
Gambar 2.10 Radiator mesin

b) Pengecekan tegangan V belt


Baik mesin injeksi atau bukan, V belt wajib di cek dari kondisinya hingga
ketegangannya. Kalau ternyata agak kendor maka mekanik akan melakukan penyetelan,
namun penyetelan ini berlaku pada mesin dengan tensioner manual (tensioner ulir).
Pengecekan tegangan V Belt menggunakan Tension gauge. Dengan menggunakan
tekan 10 kg maka defleksi belt harus 7-10 mm (untuk belt lama), 5-7 mm untuk belt baru.
Sementara pada mesin dengan tensioner pegas, kalau V belt kendor maka perlu diganti
tensionernya atau perlu diganti V beltnya. Tinggal mencari mana yang kondisinya rusak.

15
Gambar 2.11. Pengecekan tegangan V belt

16
BAB III
PROSES TUNE UP

3.1 Alat-alat
Adapun alata-alat yang dibutuhkan dalam proses tune up adalah:

 Kunci-kunci

Gambar 3.1.1. Kunci T satu set

Gambar 3.1.2. Kunci pas ring satu set

Gambar 3.1.3. Tang kombinasi

Gambar 3.1.4. Kunci busi & Obeng negatif (-) dan positif (+)

17
 Alat ukur

Gambar 3.1.5. Radiator cup tester Gambar 3.1.6. Dwel tester

Gambar 3.1.7. Timing Light Tester Gambar 3.1.8. Volt meter digital

Gambar 3.1.9.Avometer Multitester Gambar 3.1.10. Hydro meter

Gambar 3.1.11. Fuller gauge Gambar 3.1.12. Compressi meter

18
3.2 Bahan
Mesin yang akan dilakukan praktikum adalah

Gambar 3.2.1. Mesin kendaraan percobaan praktek

Merek : Kijang

Tipe : Line Engine


Isi silinder : 4 silinder
Tahun pembuanatan : 90-an

19
Gambar 3.3.2. Bahan bakar percobaan

Jenis bahan bakar : Solar

Jenis wadah : Alumunium

Isi volume : 3-4 Liter

Dengan dilengkapi selang pengisian yang tersambung dan penutup yang rapat, serta pegangan
yang tidak mudah goyang yang mengakibatkan bahan bakar tumpah.

20
3.3. Hasil tune up
Hasil tune up yang di dapat pada mesin praktikum kali ini ada pada tabel dibawah:
N Kondisi
Uraian pengujian Hasil pengujian Tindak lanjut
o Baik Buruk
  Pemasukan bahan bakar
1 Karburator   √ Kotor Lakukan pembersihan
Lakukan pembersihan
2 Saringan udara   √ Kotor
layak pakai
  Pelumasn
Pengecekan
3 √     Layak pakai
pelumas
  Penyetelan katub
Pengecekan dan
Tiadak sesuai Lakukan penyetelan
4 penyetelan celah   √
standart in= 0,3 ex = 0,2
katu
√   silinder 1 = 10 Pa
silinder 2 = 9,8
√  
Pa
5 Tekanan kompresi silinder 3 = 10,1 Layak pakai
√  
Pa
silinder 4 = 10,5
√  
Pa
  sistem pengapian
1275, 1275,
6 Massa jenis aki √   1275, 1275, Layak pakai
1280, gr/m
7 Tegangan aki √   12,53 V Layak pakai
1 samapai 4 = 0
8 Tahanan kabel busi √   Layak pakai

9 Tahanan primer   √ 0,1 Ω Koil harus diganti
  Tahanan sekunder √   11,8 kΩ  
Tahanan resistor Penggantian kabel resistor
    √ 0,1 Ω
koil koil
Penyetelan celah busi
  Pembersihan busi   √  
Layak pakai
  Penyetelan platina √   0,40 - 0,45 mm Kondisi standart
  Pendingin
Penambahan volume
  Volume radiator   √ kurang
air radiator
  Kebocoran √     Tidak ada kebocoran
  kondisi V belt √     Layak pakai

21
  tekanan V belt √   8 mm Layak pakai

Tabel 3.3.1. Hasil tune up mobil kijang

22
BAB IV
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan tune up pada mesin hasilnya bagus. Suara mesin lebih halus dan
tidak ada suara berisik pada mesin, Dan Alkhamdhulillah semua peserta telah diberikan
kelancaran dan keselamatan pada praktek tersebut, sesuai slogan disemua tempat kerja
yaitu “SAFETY FIRST”

5.2. Saran
Dalam penyusunan laporan Tune Up mesin ini, kami sadar bahwa masih ada ketidak
sempurnaan dalam materi maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu mengharap kritik dan saran
yang membangun agar dikemudian hari kami dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Pada akhir pembuatan laporan praktikum Tune Up mesin ini, kami ingin menyampaikan saran
agar pada saat praktek Tune Up mesin bisa dilengkapi atau ditambahkan :
1. Waktu dalam pengadaan praktikum terlalu singkat.
2. Alat ukur yang digunakan supaya di perlengkapi.
3. Perlunya fasilitas APD, seperti: sarung tangan, werpack, helmet, safety shoes.

23
Daftar pustaka
Aris Manandar, Wiranto 1975. Motor Diesel Putaran Tinggi. Jakarta : PT Prandnya Paramita
Cengel, Yunus.2006. Thermodynamic An Engineering Approach (fifth edition). Boston :
McGraw-Hill
Buku panduan praktikum mototr bakar. 2014: laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik
Mesin Universitas Brawijaya
Modul praktikum motor bakar Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa: Labaratorium Motor
Bakar Jurusan Teknik Mesin STTDB

24

Anda mungkin juga menyukai