PRESTASI MESIN
TUNE UP MESIN
(Dosen Pengampu Prestasi Mesin Bp.Rudi Rusdianto S.T.,M.T.)
Disusun Oleh
Nama : Wiratno
NIM : 181561083
1
TATA TERTIB PRAKTIKUM
SANKSI PELANGGARAN
1. Praktikan yang terlambat harus melapor pada dosen pembimbing untuk mendapatkan
izin praktikum
2. Praktikum yang berhalangan hadir harus memberikan surat izin tidak masuk
3. Praktikan yang merusakan peralatan wajib mengganti sesuai alat yang dirusak
4. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum secara keseluruhan dinyatakan tidak
lulus praktikum
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
TATA TERTIB PRAKTIKUM...................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Tujuan.........................................................................................................................................4
BAB II TEORI DASAR...................................................................................................................... .5
2.1 Pengertian Tune-Up........................................................................................................5
2.2 Komponen Mesin yang di tune up..................................................................................5
2.2.1 Filter udara dan karburator.................................................................................5
2.2.2 Pengecekan pelumasan.......................................................................................7
2.2.3 Pengecekan dan penyetelan celah katup.............................................................7
2.2.4 Sistem pengapian................................................................................................8
2.2.5 Pengecekan pendinginan/radiator......................................................................12
BAB III......................................................................................................................................15
3.1 Alat Dan Bahan.............................................................................................................15
3.1.1 Gambar Alat......................................................................................................16
3.1.2 Gambar Bahan Percobaan.................................................................................17
3.2 Hasil Percobaan.............................................................................................................19
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................21
4.2 Saran..............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................22
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas kuasa-Nya
sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan laporan praktikum Tune up mesin ini.
Laporan praktikum ini merupakan laporan praktikum yang sudah di lakukan.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
1. Bpk.Rudi Rusdianto S.T.,M.T. sebagai dosen pembimbing praktikum mesin.
2. Bpk Joko sebagai asisten bengkel 1.
3. Rekan mahasiswa yang ikut melakukan praktikum bersama dan laboratorium STTDB –
bekasi sebagai tempat berlasungnya pratikum.
Dalam praktikum Tune up ini tentunya sangat bemanfaat sebagai bekal mahasiswa
untuk bisa mengembalikan performa mesin-mesin pada industri dan memperbaiki kendaraan
sendiri serta menambah wawasan yang sudah ada sebelumnya.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan dan
memiliki banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak sehingga dapat menyempurnakan laporan ini dan sebelumnya diucapkan banyak
terima kasih.
(Wiratno)
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Mengetahui cara Tune-Up
2. Mengetahui bagin-bagian mana yang perlu disetel atau dilakukan pemeriksaan pada saat
mesin dingin.
3. Mengetahui bagian bagian mana yang perlu disetel atau adjuster /dicek pada saat mesin
hidup.
4. Mengetahui bagian-bagian mana yang perlu disetel atau dicek pada saat mesin setelah
mesin panas
5
BAB II
TEORI DASAR
6
Untuk membersihkan tiap elemen, semprotkan kompresi dari dalam, supaya debu dan
kotoran yang ada pada filter udara mudah terpisah.
b) Karburator
Pada mesin dengan sistem non-injeksi (karburator) maka wajib dilakukan pengecekan
dan pembersihan karburator. Biasanya akan dilakukan penyetelan RPM pada karburator,
namun pada mesin yang sudah menggunakan sistem injeksi maka hanya ada pengecekan dan
pembersihan throtle body.
Throtle body atau katup gas ini, biasanya dipenuhi dengan kerak dibagian dinding
throtle body, sehingga perlu dibersihkan menggunakan cairan khusus (carbu cleaner), selain
itu wajib juga dilakukan pengecekan ISC valve. Idle speed control (ISC) valve adalah katup
otomatis untuk mengatur idle RPM mesin injeksi, kalau kondisinya kotor maka RPM bisa
naik turun.
7
8
2.2.2. Pengecekan pelumasan
Pelumasn yang dimaksud adalah pelumas yang dipakai pada mesin tersebut (oli
mesin, oli transmisi, minyak rem, oli power steering dan oli gardan dll). Saat pengecekan
bukan hanya mengecek apakah volume cukup atau tidak, tapi juga dicek kondisinya apakah
oli masih sanggup melumasi atau perlu diganti.
a) Katub
Pada mesin dengan sistem katup konvensional (biasanya pada mesin non injeksi) juga
wajib dilakukan penyetelan celah katup agar posisi katup bisa standar. EX (katub buang) :
0,30 mm IN (katub masuk) : 0,20 mm. Kalau lebih maka bisa menyebabkan suara berisik dan
tenaga berkurang, namun kalau terlalu kecil bisa menyebabkan bocor kompresi.
9
Tapi pada mesin-mesin sekarang, nampaknya tidak perlu dilakukan penyetelan celah
katup. Karena umumnya sudah menggunakan sistem HLA (hydraulic lash adjuster) yakni
penyetelan celah secara otomatis memanfaatkan tekanan oli mesin.
10
Gambar 2.5 Baterai Accu
Khusus untuk aki reguler (aki basah) juga perlu dicek massa jenis air aki, apakah
masih bagus atau sudah lemah. Volume air juga perlu dicek.
Pengecekan massa jenis air aki menggunakan hidro meter 1220-1270 gr/m
11
c) Pemeriksaan tahan kabel busi
Kabel busi berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari distributor yang dihasilkan
oleh koil. Listrik yang mengalir pada pada kabel busi sangatlah besar walaupun arus searah.
Besarnya arus yang mengalir pada kabel busi adalah 12 kV yang akan diantarkan ke busi
untuk memercikkan api pada proses ahir kompresi.
Oleh karena itu teganagn kabel busi harus diperiksa pada tune up, guna untuk
meyempurnakan pembakaran. Jika tahanan tahanan kurang dari 25 kilo ohm kabel busi masih
dalam keadaan baik, jika tahanan kabel busi lebih dari 25 kilo ohm kabel busi rusak / putus
dan pelu di lakukan penggantian
d) Pemeriksaan koil
Koil pada pengapian berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai sebesar 12 V
menjadi 12kV. Pada koil terdapan dua kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Pemeriksaan tahanan pda koil saat tune up perlu dilakukan.
12
Gambar 2.8 Koil motor bakar
Tahanan kumparan primer = 1,35 – 2,09 ohm (kondisi dingin), 1,71 – 2,46 ohm
(kondisi panas).
Tahanan kumparan sekunder = 8,5 – 14,5 kilo ohm (kondisi dingin), 10,7 – 17,1 kilo
ohm (kondisi panas)
Tahanan resistor koil = 0,8 – 1,3 kilo ohm (kondisi dingin), 1,05 – 1,52 kilo ohm
(kondisi panas)
e) Penyetelan platina
Platina merupakan salah satu komponen yang ada pada sistem pengapian. Yang funsinya
adalah memutus dang menghubungkan arus listrik yang mengalir dari koil. Oleh karena itu
celah pda platina harus baik supaya tidak merusak pmatina itu sendiri.
Celah platina adalah 0,40 mm – 0,45 mm
13
Gambar 2.9 Penyetelan Platina
14
Gambar 2.10 Radiator mesin
15
Gambar 2.11. Pengecekan tegangan V belt
16
BAB III
PROSES TUNE UP
3.1 Alat-alat
Adapun alata-alat yang dibutuhkan dalam proses tune up adalah:
Kunci-kunci
Gambar 3.1.4. Kunci busi & Obeng negatif (-) dan positif (+)
17
Alat ukur
Gambar 3.1.7. Timing Light Tester Gambar 3.1.8. Volt meter digital
18
3.2 Bahan
Mesin yang akan dilakukan praktikum adalah
Merek : Kijang
19
Gambar 3.3.2. Bahan bakar percobaan
Dengan dilengkapi selang pengisian yang tersambung dan penutup yang rapat, serta pegangan
yang tidak mudah goyang yang mengakibatkan bahan bakar tumpah.
20
3.3. Hasil tune up
Hasil tune up yang di dapat pada mesin praktikum kali ini ada pada tabel dibawah:
N Kondisi
Uraian pengujian Hasil pengujian Tindak lanjut
o Baik Buruk
Pemasukan bahan bakar
1 Karburator √ Kotor Lakukan pembersihan
Lakukan pembersihan
2 Saringan udara √ Kotor
layak pakai
Pelumasn
Pengecekan
3 √ Layak pakai
pelumas
Penyetelan katub
Pengecekan dan
Tiadak sesuai Lakukan penyetelan
4 penyetelan celah √
standart in= 0,3 ex = 0,2
katu
√ silinder 1 = 10 Pa
silinder 2 = 9,8
√
Pa
5 Tekanan kompresi silinder 3 = 10,1 Layak pakai
√
Pa
silinder 4 = 10,5
√
Pa
sistem pengapian
1275, 1275,
6 Massa jenis aki √ 1275, 1275, Layak pakai
1280, gr/m
7 Tegangan aki √ 12,53 V Layak pakai
1 samapai 4 = 0
8 Tahanan kabel busi √ Layak pakai
Ω
9 Tahanan primer √ 0,1 Ω Koil harus diganti
Tahanan sekunder √ 11,8 kΩ
Tahanan resistor Penggantian kabel resistor
√ 0,1 Ω
koil koil
Penyetelan celah busi
Pembersihan busi √
Layak pakai
Penyetelan platina √ 0,40 - 0,45 mm Kondisi standart
Pendingin
Penambahan volume
Volume radiator √ kurang
air radiator
Kebocoran √ Tidak ada kebocoran
kondisi V belt √ Layak pakai
21
tekanan V belt √ 8 mm Layak pakai
22
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tune up pada mesin hasilnya bagus. Suara mesin lebih halus dan
tidak ada suara berisik pada mesin, Dan Alkhamdhulillah semua peserta telah diberikan
kelancaran dan keselamatan pada praktek tersebut, sesuai slogan disemua tempat kerja
yaitu “SAFETY FIRST”
5.2. Saran
Dalam penyusunan laporan Tune Up mesin ini, kami sadar bahwa masih ada ketidak
sempurnaan dalam materi maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu mengharap kritik dan saran
yang membangun agar dikemudian hari kami dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Pada akhir pembuatan laporan praktikum Tune Up mesin ini, kami ingin menyampaikan saran
agar pada saat praktek Tune Up mesin bisa dilengkapi atau ditambahkan :
1. Waktu dalam pengadaan praktikum terlalu singkat.
2. Alat ukur yang digunakan supaya di perlengkapi.
3. Perlunya fasilitas APD, seperti: sarung tangan, werpack, helmet, safety shoes.
23
Daftar pustaka
Aris Manandar, Wiranto 1975. Motor Diesel Putaran Tinggi. Jakarta : PT Prandnya Paramita
Cengel, Yunus.2006. Thermodynamic An Engineering Approach (fifth edition). Boston :
McGraw-Hill
Buku panduan praktikum mototr bakar. 2014: laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik
Mesin Universitas Brawijaya
Modul praktikum motor bakar Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa: Labaratorium Motor
Bakar Jurusan Teknik Mesin STTDB
24