Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MOTOR BAKAR

NAMA : GALIH PANGESTU


KELAS : 2 Mesin A
NIM : 1921302018

POLITEKNIK CALTEX RIAU


PEKANBARU
2020/2021
A.pengertian
Mesin Pembakaran Dalam Dan Pembakaran Luar
Mesin atau engine merupakan suatu alat konversi energi yang dapat
merubah energi panas menjadi energi gerak.
Dikendaraan bermotor, sumber utama tenaga geraknya berasal dari
mesin (motor). Tenaga gerak dari mesin ini nantinya akan
disalurkan ke sistem penggerak kendaraan tersebut dengan
mekanisme sistem pemindah tenaga.
Misalnya, pada kendaraan mobil tipe FR mekanisme pemindah tenaga
dari mesin agar sampai ke roda maka memerlukan komponen
tambahan seperti kopling, transmisi, poros propeller, differential dan
poros axle.
Terdapat dua tipe mesin bakar berdasarkan letak pembakarannya
yaitu mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) dan
mesin pembakaran luar (external combustion engine).

1.Mesin Pembakaran Luar


Mesin pembakaran luar merupakan sebuah mesin yang proses
terjadinya pembakaran dilakukan di luar mesin atau bukan di dalam
ruang yang tertutup (ruang bakar). Panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran tidak akan langsung dirubah menjadi tenaga gerak,
melainkan memerlukan media (komponen) penghantar panas dan
baru kemudian akan dirubah menjadi energi gerak.mesin panas yang
mengandung fluida kerja secara internal, dipanaskan oleh pembakaran
di sumber eksternal, melalui dinding mesin atau penukar panas.
Fluida kerja kemudian, dengan memperluas dan beraksi pada
mekanisme mesin, menghasilkan gerakan dan kerja yang dapat
digunakan.
Fluida kerja kemudian didinginkan, dikompresi dan digunakan
kembali (siklus tertutup), atau dibuang (siklus terbuka). Untuk jenis
mesin ini, pembakaran terutama digunakan sebagai sumber panas, dan
mesin dapat bekerja sama baiknya dengan jenis sumber panas lainnya.
Istilah pembakaran" mengacu pada pembakaran bahan
bakar dengan pengoksidasi, untuk memasok panas. Mesin dengan
konfigurasi dan operasi yang serupa (atau bahkan identik) dapat
menggunakan pasokan panas dari sumb er lain seperti nuklir,
matahari, panas bumi atau reaksi eksotermik yang tidak melibatkan
pembakaran dan tidak secara ketat diklasifikasikan sebagai mesin
pembakaran eksternal, tetapi sebagai mesin termal eksternal.

Contoh kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran luar yaitu


pesawat tenaga uap, kereta api uap dan kapal uap.

Kelebihan mesin pembakaran luar dibandingkan dengan mesin


pembakaran dalam antara lain :
1.Dapat memakai semua jenis bahan bakar (bahan bakar cair, bahan
bakar padar atau bahan bakar gas).
2.Dapat menggunakan bahan bakar dengan kualitas atau mutu yang
rendah.
3.Lebih cocok untuk melayani beban-beban besar di dalam satu
poros
Dan Lebih cocok untuk dipakai pada kendaraan dengan daya tinggi.

2.Mesin Pembakaran Dalam


Mesin pembakaran dalam merupakan sebuah mesin yang proses
pembakarannya berada di dalam ruang tertutup atau sering disebut
dengan istilah ruang bakar (combustion chamber) .
Campuran udara dan bahan bakar akan dihisap masuk ke dalam
ruang bakar lalu kemudian akan di bakar di dalam ruang bakar
tersebut untuk menghasilkan tenaga ledakan pembakaran yang
nantinya digunakan sebagai tenaga putar untuk menggerakkan
kendaraan.
Mesin pembakaran dalam merupakan sebuah mesin yang sumber
tenaganya berasal dari pengembangan gas-gas panas bertekanan
tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara, yang
berlangsung di dalam ruang tertutup dalam mesin, yang disebut ruang
bakar (combustion chamber).
"Mesin pembakaran dalam" sendiri biasanya merujuk kepada mesin
yang pembakarannya dilakukan secara berselang-seling. Yang
termasuk dalam mesin pembakaran dalam adalah mesin empat
tak dan mesin dua tak, dan beberapa tipe mesin lainnya,
misalnya mesin enam tak dan juga mesin wankel. Selain itu, mesin
jet dan beberapa mesin roket termasuk dalam mesin pembakaran
dalam.
Mesin pembakaran dalam agak berbeda dengan mesin pembakaran
luar (contohnya mesin uap dan mesin Stirling), karena pada mesin
pembakaran luar, energinya tidak disalurkan ke fluida kerja yang
tidak bercampur dengan hasil pembakaran. Fluida kerja ini dapat
berupa udara, air panas, air bertekanan, atau cairan natrium yang
dipanaskan di semacam boiler.
Sebuah mesin piston bekerja dengan membakar bahan
bakar hidrokarbon atau hidrogen untuk menekan sebuah piston,
sedangkan sebuah mesin jet bekerja dengan panas pembakaran yang
mendorong bagian dalam nozzle dan ruang pembakaran, sehingga
mendorong mesin ke depan.
Secara kontras, sebuah mesin pembakaran luar seperti mesin uap,
bekerja ketika proses pembakaran memanaskan fluida yang bekerja
terpisah, seperti air atau uap, yang kemudian melakukan kerja.
Mesin jet, kebanyakan roket dan banyak turbin gas termasuk dalam
mesin pembakaran dalam, tetapi istilah "mesin pembakaran dalam"
sering kali menuju ke "mesin piston", yang merupakan tipe paling
umum mesin pembakaran dalam.

Tipe mesin pembakaran dalam


Mesin pembakaran dalam dapat dikelompokkan
berdasarkan konfigurasinya.
Layout mesin yang umum adalah:
Mesin piston:

 Mesin dua-tak
 Mesin empat-tak
 Mesin enam-tak
 Mesin diesel
 Siklus Atkinson
Mesin rotari:
 Mesin Wankel
Pembakaran terus-menerus:

 Turbin gas
 Mesin jet (termasuk turbojet, turbofan, ramjet, Rocket, dll.)

Cara kerja mesin pembakaran dalam


Seperti namanya, mesin pembakaran dalam 4 tak mempunyai 4 tahap
dasar yang terus diulangi setiap 2 putaran mesin:
(1) Siklus masukan (2) Siklus kompresi (3) Siklus pembakaran (4)
Sillus pembuangan
1. Siklus masukan: Siklus yang pertama dari mesin pembakaran
dalam disebut dengan siklus masukan karena pada saat ini, posisi
piston berpindah ke bawah silinder. Membukanya klep menyebabkan
perubahan posisi piston, dan campuran bahan bakar yang sudah
diuapkan memasuki ruang bakar. Di akhir siklus ini, klep masukan
tertutup.
2. Siklus kompresi: Di siklus ini, kedua klep tertutup dan pistonnya
kembali bergerak ke atas ke volume minimum, sehingga menekan
campuran bahan bakar. Selagi proses penekanan, tekanan, suhu, dan
kepadatan campuran bahan bakar meningkat.
3. Siklus pembakaran: Ketika pistonnya mencapai volume minimum,
lalu busi akan memantikkan api lalu campuran bahan bakar pun
terbakar. Terbakarnya bahan bakar ini memberikan tenaga pada piston
sehingga piston kembali bergerak ke bawah dan
menggerakkan crankshaft.
4. Siklus pembuangan: Di akhir siklus pembakaran, maka klep buang
pun membuka. Selama siklus ini, pistonnya kembali bergerak ke atas
menuju volume silinder minimum. Ketika klep buangan membuka,
maka gas sisa pembakaran keluar dari silinder. Di akhir siklus ini,
klep buangan menutup, klep masukan kembali membuka, dan siklus
ini dimulai dari awal lagi.
Pembakaran
Semua mesin pembakaran dalam bergantung pada pembakaran dari
bahan bakar kimia, yang biasanya dibakar dengan campuran oksigen
dari udara (memungkinkan juga untuk menginjeksikan nitrogen
oksida, yang gunanya untuk mendapatkan tenaga tambahan). Proses
pembakaran ini menghasilkan panas dalam jumlah besar, ditambah
dengan bahan kimia lain misalnya karbon dioksida.
Bahan bakar yang paling umum digunakan saat ini tersusun
dari hidrokarbon yang berasal dari bahan bakar fosil. Bahan bakar
fosil mencakup bahan bakar diesel, bensin, LPG, dan juga propana.
Mesin yang bahan bakarnya menggunakan bensin, mereka juga dapat
menggunakan bahan bakar natural gas atau LPG tanpa perlu banyak
perubahan.

Kelebihan mesin pembakaran dalam


Kelebihan mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesin
pembakaran luar antara lain :
1.Pemakaian bahan bakar yang digunakan akan lebih hemat karena
mesin pembakaran dalam memiliki efiiensi panas yang lebih baik.
2.Konstruksi mesin lebih sederhana (kecil) karena tidak seperti pada
mesin pembakaran luar yang memerlukan komponen tambahan,
misalnya pada mesin uap maka mesin tersebut memerlukan ketel
uap.
3.Karena konstruksi mesin sederha maka mesin pembakaran dalam
ini tidak memerlukan tempat yang luas atau tidak memakan tempat
dibandingkan dengan mesin pembakaran luar dan Lebih cepat dan
lebih mudah untuk dijalankan (dioperasikan).
Mesin bensin
Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah
tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk
proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar
bensin atau yang sejenis.
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode
pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu
menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.
Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang
bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar
disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk
bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi
antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam
kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar
dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, umumnya udara dan bahan bakar dicampur
sebelum masuk ke ruang bakar, pencampuran udara dan bahan bakar
dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. Bahan bakar yang
becampur udara mengalir kedalam ruang bakar dan dikompresikan
dalam ruang bakar, kemudian dipercikan bunga api listrik yang
berasal dari busi. Karena itu motor bensin disebut juga sebagai spark
ignation engine. Ledakan yang terjadi dalam ruang bakar mendorong
torak, kemudian mengerakan poros engkol untuk didistribusikan ke
roda.
Mesin bensin sering digunakan dalam:

 Sepeda motor.
 Mobil.
 Pesawat.
 Mesin untuk pemotong rumput
 Mesin untuk speedboat dan sebagainya.
Tipe-tipe mesin bensin berdasarkan siklus proses pembakaran adalah:

 Mesin dua tak, memerlukan dua langkah piston dalam satu


siklus proses pembakaran.
 Mesin empat tak, memerlukan empat langkah piston dalam
satu siklus proses pembakaran.
 Mesin enam tak, memerlukan enam langkah piston dalam
satu siklus proses pembakaran.
 Mesin wankel (rotary engine/wankel engine). memerlukan
satu putaran penuh rotor dalam satu siklus pembakaran.
Tiga syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja:

1. Kompresi ruang bakar yang cukup.


2. Komposisi campuran udara dan bahan bakar yang sesuai.
3. Pengapian yang tepat (besar percikan busi dan waktu
penyalaan/timing ignition).
Sistem-sistem dalam mesin bensin mencakup:

 Sistem bahan bakar (fuel system).


 Sistem pengapian (ignition system).
 Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
 Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust
system).
 Sistem katup (valve mechanism)
 Sistem pelumasan (lubricating system)
 Sistem pendinginan (cooling system).
 Sistem penyalaan (starting system).

Mesin Solar
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin
diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar
pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk
menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah
diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak
menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini
ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang
menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah
mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar
termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan
minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini kemudian diperbaiki dan
disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan
dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya,
karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel
kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi
termal lebih dari 50%.[1][2]
Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak.
Mesin ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak
tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan untuk kapal dan kapal
selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan
peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai
digunakan untuk mobil. Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus
meningkat dan menurut British Society of Motor Manufacturing and
Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni Eropa adalah mobil
bermesin diesel, bahkan di Prancis mencapai 70%.
Sejarah

Mesin asli yang dibuat Diesel tahun 1897, dipajang di Museum


Jerman di Munich, Jerman
Rudolf Diesel lahir di Paris tahun 1858 sebagai keluarga ekspatriat
Jerman.[4] Ia melanjutkan studi di Politeknik Munchen. Setelah lulus
dia bekerja sebagai teknisi kulkas, namun bakatnya terdapat dalam
mendesain mesin. Diesel mendesain banyak mesin panas, termasuk
mesin udara bertenaga solar. tahun 1892 ia menerima paten dari
Jerman, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat untuk karyanya "Method
of and Apparatus for Converting Heat into Work" (Metode dan Alat
untuk Mengubah Panas menjadi Kerja).[5] Tahun 1893 ia
menemukan sebuah "mesin pembakaran-lambat" yang pertama-tama
mengkompres udara sehingga menaikkan temperaturnya sampai di
atas titik nyala, lalu secara bertahap memasukkan bahan bakar ke
dalam ruang bakar. Tahun 1894 dan 1895 ia membuat paten di
beberapa negara untuk mesin yang ia temukan, pertama di Spanyol
(No. 16.654), Prancis (No. 243.531) dan Belgia (No. 113.139) bulan
Desember 1894, Jerman (No. 86.633) tahun 1895, dan Amerika
Serikat (No. 608.845) tahun 1898.[6] Ia mengoperasikan mesin
pertamanya tahun 1897.
Di Augsburg, 10 Agustus 1893, Rudolf Diesel menciptakan mesin
pertamanya, sebuah silinder tunggal 10-kaki (3,0 m) berbahan besi
dengan roda gila pada dasarnya. Diesel memerlukan waktu 2 tahun
untuk menyempurnakan mesinnya dan pada tahun 1896 ia
mendemonstrasikan model lainnya dengan efisiensi teoretis 75%,
sangat jauh bila dibandingkan dengan mesin uap yang hanya 10%.
Tahun 1898, Diesel telah menjadi jutawan. Mesin buatannya telah
digunakan untuk menggerakkan transportasi jalur pipa, pembangkit
listrik dan air, mobil, truk, dan kapal, kemudian juga menyebar
sampai pertambangan, ladang minyak, pabrik, dan transportasi antar
benua.
Cara mesin diesel bekerja

Diagram siklus termodinamika sebuah mesin diesel ideal. Urutan


kerja mesin diesel berurutan dari nomor 1-4 searah jarum jam. Dalam
siklus mesin diesel, pembakaran terjadi dalam tekanan tetap dan
pembuangan terjadi dalam volume tetap. Tenaga yang dihasilkan
setiap siklus ini adalah area di dalam garis siklus.
Model mesin diesel, sisi kiri

Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika


udara dikompresi maka suhunya akan meningkat. Udara disedot ke
dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang
merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan 22:1 sehingga
menghasilkan tekanan 40-bar (4,0 MPa; 580 psi), dibandingkan
dengan mesin bensin yang hanya 8 hingga 14 bar (0,80 hingga
1,40 MPa; 120 hingga 200 psi). Tekanan tinggi ini akan menaikkan
suhu udara sampai 550 °C (1022 °F). Beberapa saat sebelum piston
memasuki proses kompresi, bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang
bakar langsung dalam tekanan tinggi melalui nozzle dan injektor
supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi.
Injektor memastikan bahwa bahan bakar terpecah menjadi butiran-
butiran kecil dan tersebar merata. Uap bahan bakar kemudian menyala
akibat udara yang terkompresi tinggi di dalam ruang bakar. Awal
penguapan bahan bakar ini menyebabkan sebuah waktu tunggu selagi
penyalaan, suara detonasi yang muncul pada mesin diesel adalah
ketika uap mencapai suhu nyala dan menyebabkan naiknya tekanan
diatas piston secara mendadak. Oleh karena itu, penyemprotan bahan
bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat
dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar
yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi
langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar
kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang
bakar utama di mana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung
(indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran
mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan
menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod)
menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga
linear tadi diubah menjadi tenaga putar.
Tingginya kompresi menyebabkan pembakaran dapat terjadi tanpa
dibutuhkan sistem penyala terpisah (pada mesin bensin
digunakan busi), sehingga rasio kompresi yang tinggi meningkatkan
efisiensi mesin. Meninggikan rasio kompresi pada mesin bensin
hanya terbatas untuk mencegah kerusakan pra-penyalaan.
Sistem injeksi generasi awal
Mesin asli Diesel menginjeksikan bahan bakar dengan bantuan udara
bertekanan, yang mengatomisasi bahan bakar dan memaksa bahan
bakar masuk dalam ruang bakar melalui nosel (menggunakan prinsip
yang sama dengan semprotan aerosol). Bukaan nosel ditutup oleh
katup yang dikontrol oleh camshaft untuk mengawali injeksi bahan
bakar sebelum titik mati atas/top dead centre. Menggunakan 3 tahap
kompresor memang memakan tenaga namun efisiensi dan output
tenaga bersih yang dihasilkan diatas mesin pembakaran lainnya pada
waktu itu.
Mesin diesel saat ini menggunakaan tekanan sangat tinggi dengan
pompa mekanik dan menekan bahan bakar dengan injektor tanpa
udara bertekanan. Dengan diesel injeksi langsung, injektor akan
menyemprot bahan bakar melalui 4-12 orifice kecil pada noselnya.
Mesin diesel injeksi generasi awal selalu mempunyai pembakaran
awal tanpa kenaikan tekanan yang drastis ketika pembakaran. Saat ini
riset sedang dilakukan untuk menggunakan lagi beberapa bentuk
injeksi udara desain asli Rudolf Diesel untuk mengurangi polusi
nitrogen oksida. Pada semua mesin diesel, mesin diesel modern selalu
mengacu pada desain asli Rudolf Diesel, di mana bahan bakar
menyala melalui kompresi tinggi.
Jalur bahan bakar
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel
adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran
mesin selalu pada putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin
turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun
sehingga peralatan listrik tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya,
sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka dapat
mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik.
Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih
untuk mencapai tujuan ini melalui modul kontrol elektronik (ECM)
atau unit kontrol elektronik (ECU) - yang merupakan "komputer"
dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui
sensor dan menggunakan algoritme dan mencari tabel kalibrasi yang
disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan
waktu melalui aktuator elektronik atau hidraulik untuk mengatur
kecepatan mesin.
Keuntungan utama
Mesin diesel memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mesin
pembakaran lain:

 Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada


mesin bensin untuk menghasilkan kerja yang sama karena
suhu pembakaran dan rasio kompresi yang lebih tinggi.
[1]
 Mesin bensin umumnya hanya memiliki tingkat efisiensi
30%, sedangkan mesin diesel bisa mencapai 45% (mengubah
energi bahan bakar menjadi energi mekanik[7] (lihat siklus
Carnot untuk penjelasan lebih lanjut).
 Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan,
sehingga tahan lama dan mudah digunakan pada lingkungan
yang keras. Tidak adanya koil, kawat spark plug, dsb juga
menghilangkan sumber gangguan frekuensi radio yang dapat
mengganggu peralatan navigasi dan komunikasi, sehingga
penting pada pesawat terbang dan kapal.
 Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada
mesin bensin[8][butuh sumber yang lebih baik] karena suku cadang yang
digunakan telah diperkuat..
Bus yang menggunakan biodiesel

 Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak


bumi. Distilasi memang menghasilkan bensin, namun
hasilnya tak akan cukup tanpa adanya catalytic reforming,
yang berarti memerlukan ongkos tambahan.
 Bahan bakar diesel umumnya dianggap lebih aman daripada
bensin. Meskipun bahan bakar diesel dapat terbakar pada
udara bebas jika disulut dengan sumbu, namun tidak akan
meledak dan tidak menghasilkan uap yang mudah terbakar
dalam jumlah besar. Tekanan uap yang rendah sangat
menguntungkan untuk aplikasi kapal laut, di mana campuran
bahan bakar dengan udara yang dapat meledak sangatlah
berbahaya. Dengan alasan yang sama, mesin diesel tahan
terhadap vapor lock.
 Untuk beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa
yang dibakar per energi yang dihasilkan) hampir konstan
untuk mesin diesel, sedangkan pada mesin bensin akan
proporsional.
 Mesin diesel menghasilkan panas yang terbuang lebih
sedikit.[1]
 Mesin diesel dapat menerima tekanan dari supercharger atau
turbocharger tanpa batasan (tergantung dari kekuatan
komponen mesinnya saja). Tidak seperti mesin bensin yang
dapat menimbulkan detonasi/ketukan pada tekanan tinggi.
 Kandungan karbon monoksida pada gas buangnya minimal,
oleh karena itu mesin diesel digunakan pada tambang bawah
tanah.[13]
 Biodiesel mudah disintesis, bahan bakar berbasis non-minyak
bumi (melalui proses transesterifikasi) dan dapat langsung
digunakan di banyak mesin diesel, sedangkan mesin bensin
membutuhkan banyak ubahan untuk dapat
menggunakan bahan bakar sintetis untuk dapat digunakan
(misalnya etanol ditambahkan ke gasohol).
Supercharger dan turbocharger[
Kebanyakan mesin diesel saat ini telah mempunyai turbocharger dan
beberapa diantaranya gabungan turbo dan supercharger. Karena bahan
bakar pada mesin diesel tidak ada dalam silinder sebelum pembakaran
dimulai, maka tekanan udara lebih dari 1 bar (100 kPa) dapat
dimasukkan dalam silinder tanpa pra-pembakaran. Mesin dengan
turbocharger dapat memproduksi tenaga jauh lebih besar daripada
mesin biasa dengan konfigurasi yang sama, karena lebih banyak udara
yang dimasukkan berarti makin banyak bahan bakar yang dapat
dibakar sehingga tenaga lebih besar. Supercharger umumnya
digerakkan mekanis oleh crankshaft mesin, sedangkan turbocharger
digerakkan oleh gas buang mesin, tidak membutuhkan tenaga
mekanis apapun. Turbocharger dapat mengurangi konsumsi bahan
bakar[14] pada mesin diesel dengan mengambil panas yang terbuang
dari gas buang.
Karena mesin dengan turbocharger dan supercharger dapat
memproduksi tenaga lebih besar dengan kapasitas sama, maka
perhatian lebih mesti diperhatikan pada desain mekanikal komponen,
pelumasan, dan pendinginan. Piston umumnya didinginkan dengan
minyak pelumas yang disemprotkan di bagian bawah piston. Mesin-
mesin yang besar dapat menggunakan air, air laut atau minyak
melalui pipa teleskopi yang menempel pada crosshead.[15]
Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya
ditambahkan intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk
ruang bakar. Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu
juga sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara
yang menempati ruang bakar bisa lebih banyak.
Kondisi dingin
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang
disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk
memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya
menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk
menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi.
Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan mesin.
Pengentalan
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan
meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Kristal
ini dapat terbentuk di sepanjang jalur bahan bakar (terutama pada
saringan), membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi
sulit. Pemanas listrik kecil pada tanki bahan bakar dan di sepanjang
sistem bahan bakar umumnya menjadi solusi. Selain itu, cara umum
yang dipakai adalah untuk memanaskan saringan bahan bakar dan
jalur bahan bakar secara elektronik.
Seiring dengan meningkatnya teknologi bahan bakar, pengentalan
saat ini jarang terjadi, namun pada kondisi terdingin campuran adalah
diesel dan minyak tanah dapat digunakan. Stasiun pengisian bahan
bakar di kawasan dingin pada umumnya menyediakan bahan bakar
diesel musim dingin yang memungkinkan operasi di bawah
semestinya. Di Eropa, karakteristik bahan bakar ini tercantum pada
standar EN 590.
Tipe mesin diesel
Ada dua kelas mesin diesel: dua-tak dan empat-tak.
Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun
jumlah silinder dapat digunakan selama poros engkol dapat
diseimbangkan untuk mencegah getaran yang berlebihan. Mesin 6
segaris paling banyak diproduksi dalam mesin tugas-medium ke
tugas-berat, meskipun V8 dan 4 segaris juga banyak diproduksi.
Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi,
sehingga pada mesin disel besar perlu ditambahkan sejumlah udara
yang lebih banyak. Maka digunakan Supercharger atau turbocharger
pada intake manifold, dengan tujuan memenuhi kebutuhan udara
kompresi.
Secara sistem injeksi, mesin diesel dibagi menjadi 3 yaitu injeksi
tidak langsung, injeksi langsung dan injeksi rel bersama.

Anda mungkin juga menyukai