1. Pendahuluan
Mesin kalor (heat engine) merupakan salah satu penggerak mula yang
merubah energi termis dari pembakaran menjadi energi mekanik. Mesin kalor sendiri
masih digolongkan menjadi dua kelompok yaitu mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine) dan mesin pembakaran luar (external combustion engine),
(Darsopuspito, 1990).
Mesin pembakaran dalam adalah pesawat kalori yang merubah energi termis
dari proses pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanis, dimana proses
pembakaran bahan bakar tersebut berlangsung di dalam mesin itu sendiri. Sedangkan
mesin pembakaran luar adalah pesawat kalori yang merubah energi termis dari proses
pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanis, dimana proses pembakaran bahan
bakar tersebut berlangsung di luar mesin.
Mesin pembakaran dalam umumnya dikenal dengan nama motor bakar, dan
salah satu kelompok motor bakar adalah motor bakar torak. Motor bakar torak
menggunakan beberapa silinder yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak bolak-
balik (translasi). Di dalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dan
udara. Gas hasil pembakaran yang keluar dari proses pembakaran itu mampu
meggerakkan torak yang oleh batang penghubung dihubungkan dengan poros engkol.
Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol.
Selama ini tanpa disadari bahwa aplikasi motor bakar ini telah banyak
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contoh yang paling umum yaitu
sepeda motor dan mobil sebagai alat transportasi. Selain sebagai penggerak alat
transportasi, motor bakar ini juga digunakan untuk menggerakkan generator
pembangkit tenaga listrik yang sampai sekarang ini masih mendominasi baik dalam
bentuk kecil maupun besar. Selain itu juga motor bakar bakar ini banyak digunakan
untuk menggerakkan alat-alat bantu seperti pemotong rumput dan gergaji serta berbagai
contoh yang lainnya.
Prinsip dasar dari sebuah mesin adalah membakar fuel untuk menghasilkan
Power. Proses mengkonversi energi kimia yang terdapat dalam fuel menjadi energi
mekanik yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan atau mesin. Dalam rangka
membakar fuel seefisien mungkin udara dan fuel harus dicampur dalam jumlah yang
benar , dikompresi untuk menaikan campuran menuju temperatur dimana udara fuel
dan fuel akan terbakar dan kemudian menyulut campuran dan melepaskan energi dari
fuel. Proses ini memerlukan siklus operasi yang diulang pada kecepatan tinggi untuk
menghasilkan output energi yang kontinyu. Ada dua siklus operasi utama yang disebut
dengan siklus dua langkah dan siklus empat langkah. Karena dua tipe fuel utama yang
digunakan dalam mesin yaitu bensin dan diesel/solar, maka terdapat siklus dua atau
empat langkah baik untuk motor bensin maupun motor solar. Pada Bagian ini akan
memperkenalkan kepada anda siklus tersebut dan menjelaskan bagaiman mereka
bekerja.
Kata stroke/langkah berarti satu gerakan piston dari bagian atas silinder menuju
bagian bawah atau dari bagian bawah menuju ke bagian atas. Dalam satu putaran
sebuah crankshaft masing-masing piston akan bergerak melalui dua langkah. Ini berarti
bahwa siklus dua langkah adalah dimana siklus diselesaikan dalam satu putaran pada
crankshaft dan siklus empat langkah adalah dimana siklus diselesaikan dalam dua
putaran pada crankshaft.
Semua mesin yang ditemukan dalam kendaraan atau mesin adalah motor bakar
internal. Mereka dinamakan motor bakar internal karena mereka membakar fuel di
dalam mesin. Pada permulaan pengembangan mesin terdapat keduanya motor bakar
internal dan eksternal. Sekarang mereka semua adalah motor bakar internal . Baik
motor diesel maupun motor bensin adalah motor bakar internal.
'Combustion' berarti 'membakar' dan fuel dan udara dibakar dalam sebuah mesin
dalam ruang pembakaran. Karena pembakaran ini mengambil tempat dalam ruangan
yang sempit dibawah tekanan yang tinggi maka banyak energi panas yang diciptakan.
Energi panas ini menekan piston bergerak dengan cepat menurunkan silinder. Karena
piston dihubungkan ke crankshaft dengan connecting rod, maka crankshaft berputar
kapanpun piston menurunkan silinder .
2
Pembakaran fuel dan udara pada masing-masing silinder memerlukan empat
event/peristiwa. Peristiwa tersebut adalah :
1. Intake : Silinder harus mengisi dengan udara atau campuran udara dan fuel.
2. Compression: Udara atau campuran udara dan fuel dikompresi oleh piston
dalam ruangan diantara cylinder head dan piston. Ketika kompresi ini terjadi ,
tekanan dan temperatur udara atau campuran udara dan fuel bertambah dengan
cepat.
3. Power: Udara atau campuran udara dan fuel yang terkompresi harus disulut.
Pengapian ini menyebabkan piston bergerak dengan cepat didalam silinder.
Gerakan piston ini dinamakan 'Power stroke'. Power stroke diciptakan setiap
kali piston dipaksa bergerak didalam silinder dikarenakan proses pembakaran.
Power stroke inilah yang memberikan energi mekanik pada crankshaft.
4. Exhaust: gas buang yang dihasilkan oleh pembakaran harus dihilangkan dari
masing-masing silinder. Ini biasanya terjadi mendekati akhir dari Power stroke
ketika Exhaust valves membuka dan setiap gas didalam silinder dikeluarkan.
Catatan berikut menjelaskan perbedaan dalam mesin disesel dan besin dua
langkah dan empat langkah.
Definisi dasar dari siklus empat langkah adalah memerlukan empat langkah atau
dua putaran dari sebuah mesin untuk menyelesaikan proses inlet, Compression, Power
dan Exhaust. Untuk masing-masing silinder masing-masing silinder crankshaft harus
berputar dua kali untuk menciptakan sebuah Power stroke.
3
Pada tahun 1866 Ilmuwan Jerman, Dr Otto mengembangkan mesin dengan
empat siklus operasi yang sejak saat itu telah digunakan untuk baik motor bensin
maupun motor diesel.
Motor diesel adalah jenis penggerak mula yang termasuk internal combustion
engine, dimana penyalaan bahan bakarnya dikarenakan penyemprotan bahan bakar ke
dalam silinder yang berisi udara kompresi. Dimana tekanan maupun temperatur di
dalam silinder sangat tinggi, malebihi temperatur nyala dari bahan bakar.(Darsopuspito,
1990)
Dr. Rudolf Diesel pertama kali mengembangkan mesin Diesel pada tahun
1895 dengan tujuan supaya mesin tersebut dapat berjalan dengan bermacam-macam
bahan bakar, termasuk minyak tumbuh-tumbuhan. Diesel menunjukkan mesinnya pada
World Exhibition di Paris tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang tanah
sebagai bahan bakar. Di tahun 1911 dia menyatakan “mesin Diesel dapat beroperasi
dengan menggunakan minyak tumbuh-tumbuhan dan akan membantu sekali dalam
perkembangan agrikultur suatu negara yang menggunakan ini”. Dr. Diesel meninggal
ketika visinya menggunakan minyak tumbuh-tumbuhan sebagai power mesinnya belum
terwujud. Sampai saat ini, banyak variasi-variasi mesin dari mesin asli Dr. Rudolf
Diesel diproduksi. Banyak mesin didesain untuk bekerja dengan bahan bakar yang
viskositasnya lebih rendah daripada minyak tumbuh-tumbuhan yang merupakan
penggerak Diesel yang sebenarnya, (Joshua dan Tickell, 1999).
4
Mesin Diesel
5
1. Piston bergerak menjauh dari cylinder head dengan Intake valves membuka.
Peristiwa ini disebut 'Intake stroke'.
2. Intake valves menutup sesaat setelah akhir dari Intake stroke. Piston sekarang
bergerak kembali menuju cylinder head dan mengkompresi udara atau
campuran udara dan fuel yang terperangkap. Peristiwa ini disebut 'Compression
stroke'.
3. Ketika Piston mendekati cylinder head Udara atau Campuran udara dan fuel
yang terkompresi disulut. Piston kemudian bergerak dengan cepat menjahui dari
cylinder head, menekan terhadap crankshaft melalui connecting rod
memberikan energi mekanik pada crankshaft. Peristiwa ini disebut 'Power
stroke'.
4. Mendekati akhir dari stroke tersebut Exhaust valve membuka. Piston, sekali lagi
bergerak menuju cylinder head, mengeluarkan gas buang. Pengeluaran gas
buang dibantu oleh ekspansi mereka dikarenakan sisa panas dari pembakaran
dan Intake udara segar untuk siklus berikutnya.
5. Piston bergerak menurunkan silinder pada inlet stroke serta head dan siklus
memulai lagi.
Dalam motor empat langkah , empat peristiwa Intake, Compression, Power dan
Exhaust dicapai dalam masing-masing silinder dengan empat langkah piston, yang
memerlukan dua putaran crankshaft.
Empat siklus operasi pada dasarnya sama baik pada motor bensin maupun
motor diesel . Perbedaannya hanyalah pada motor bensin fuel disulut oleh bunga api
dari busi sedangkan pada motor diesel fuel disulut oleh campuran udara dan fuel yang
berada pada temperatur yang tinggi sehingga mencapai titik penyulutan sendiri.
6
Motor bensin sering disebut sebagai spark ignition engine karena spark/bunga
api digunakan untuk menyulut fuel dan memulai pembakaran. Mesin diesel sering
disebut sebagai Compression ignition engine karena temperatur tinggi yang diciptakan
selama kompresi menyulut fuel dan memulai pembakaran.
Pada halaman berikut, siklus empat langkah untuk motor bensin dan motor
diesel akan dilihat secara lebih mendetail.
7
1 2
8
6. Siklus Motor Bensin Empat Langkah
Inlet Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Spark plug
valve
Bergerak Buka menutup _
turun Campuran
udara dan
fuel
memasuki
silinder
Compression Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Spark plug
valve
Bergerak Menutup Menutup _
ke atas
9
Power stroke
Piston Inlet valve Exhaust Spark plug
valve
Bergerak Menutup Menutup Menyulut
turun saat posisi
atas stroke
10
Exhaust Stroke
Piston Inlet valve Exhaust valve Spark plug
Bergerak Menutup Membuka -
ke atas
Motor Diesel 4 langkah adalah motor Diesel dimana untuk melengkapi satu
siklus kerjanya diperlukan 4 langkah gerakan torak atau dua kali putaran poros engkol.
Adapun prinsip kerjanya adalah sebagai berikut,
a. Langkah Pemasukan (intake stroke)
Torak begerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah). Pada
saat ini katup masuk terbuka sedang katup buang tertutup, sehingga terjadi
pemasukan udara segar dari atmosfer.
b. Langkah Kompresi (compression stroke)
Torak bergerak dari TMB ke TMA, sementara kedua katup dalam keadaan
tertutup. Sehingga udara di dalam silinder dikompresi sampai tekanan dan
temperaturnya naik sangat tinggi. Sebelum proses kompresi berakhir bahan
11
bakar disemporotksn ke dalam silinder lewat injector. Karena temperatur dalam
silinder melebihi temperatur nyala bahan bakar, maka bahan bakar tersebut
akan segera terbakar.
c. Langkah Tenaga (power stroke)
Torak bergerak dari TMA ke TMB, sementara kedua katup masih dalam
keadaan tertutup. Pada awal langkah ini akibat dari tekanan dalam slinder yang
cukup tinggi maka akan mendorong torak bergerak ke TMB, terjadilah proses
tenaga, yaitu perubahan energi termis menjadi energi mekanis.
d. Langkah Pembuangan (exhaust stroke)
Torak bergerak dari TMB ke TMA, dimana pada saat ini katup buang dalam
keadaan terbuka dan katup masuk masih dalam keadaan tertutup, sehingga gas
buang yang sudah tidak dimanfaatkan lagi terdorong keluar lewat katup buang.
Begitu torak mencapai TMA katup buang tertutup dan katup masuk terbuka.
Selanjutnya proses kembali ke proses semula (proses pemasukan). Demikian
selanjutnya, (Darsopuspito, 1999).
Intake valve
open
Air only
12
Inlet Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Injector
valve
Bergerak Membuka Menutup _
turun udara
memasuki
silinder
Compression Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Injector
valve
Bergerak Menutup Menutup _
naik
13
Power stroke
Piston Inlet valve Exhaust Injector
valve
Bergerak Menutup Menutup Fuel
turun disemprotkan
ke dalam ruang
pembakaran
Exhaust Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Injector
valve
Bergerak ke Menutup Membuka _
atas
14
8. Proses Pembakaran Bahan Bakar Pada Mesin Diesel
15
ini akan menimbulkan kerugian terhadap daya dan konsumsi bahan bakar spesifik
efektif, dimana tekanan puncak tersebut seharusya digunakan pada langkah ekspansi.
Periode pembakaran ketika masih terjadi kenaikan tekanan sampai melewati
tekanan maksimumdalam tahap berikutnya dinamakan periode pembakaran terkendali.
Dalam hal terakhir ini jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam silinder sudah mulai
berkurang, bahkan mungkin sudah dihentikan. Selanjutnya dalam periode pembakaran
lanjutan, terjadi prose penyempurnaan pembakaran dan pembakaran dari bahan bakar
yang belum terbakar.
Periode persiapan pembakaran akan mempengaruhi periode-periode
pembakaran yang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi periode persiapan
pembakaran adalah derajat pengabutan bahan bakar. Derajat pengabutan bahan bakar
dipengaruhi oleh kecepatan penyemprotan bahan bakar (kecepatan bahan bakar keluar
dari penyemprot). Semakin besar kecepatan penyemprotan, semakin besar derajat
pengabutannya. Kecepatan penyemprotan dipengaruhi oleh massa jenis (densitas)
bahan bakar, dimana semakin kecil densitas bahan bakar, semakin besar kecepatan
penyemprotannya. Dengan demikian semakin kecil densitas bahan bakar maka derajat
pengabutan bahan bakar akan lebih besar dan jenis pengabutan bahan bakar akan lebih
baik, sehingga ketika bahan bakar diijeksikan ke dalam ruang bakar, bahan bakar dapat
membentuk butiran-butiran kabut bahan bakar yang lebih halus. Dengan kondisi seperti
ini maka proses pencampuran bahan bakar dengan udara akan lebih homogen dan
menyebabkan bahan bakar akan lebih mudah terbakar serta persentase bahan bakar
yang terbakar akan meningkat.
Dengan semakin besarnya jumlah bahan bakar yang terbakar maka
peningkatan tekanan yang terjadi di dalam ruang bakar akibat pembakaran akan
membesar yang pada akhirnya akan meningkatkan torsi dan daya yang dihasilkan oleh
motor bakar.
Definisi dasar dari siklus dua langkah adalah bahwa siklus ini mangambil dua
langkah atau satu putaran pada sebuah mesin untuk menyelesaikan proses inlet,
Compression, Power dan Exhaust. Untuk masing-masing silinder crankshaft harus
berputar hanya sekali untuk menciptakan sebuah Power stroke.
16
Salah satu kerugian dari siklus empat langkah adalah bahwa terdapat tiga
langkah/ stroke yang tidak menghasilkan power apapun untuk satu saja yang
menghasilkan. Flywheel harus menjaga mesin tetap hidup selama tiga idle stroke
sampai Power stroke berikutnya. Pada tahun 1881 Ilmuwan Skotlandia namanya
Dugald Clerk mengembangkan sebuah mesin dimana siklus induction, Compression,
Power dan Exhaust diselesaikan hanya dalam dua langkah. Hal ini berarti bahwa hanya
terdapat satu langkah yang tidak menghasilkan power apapun untuk setiap stroke yang
dilakukannya. Pada tahun 1891 Joseph Day memodifikasi desain dasar dan siklus dua
langkah yang modern telah dikembangkannya.
Terdapat dua metode pencapaian siklus dua langkah yang berbeda pada motor
bensin dan motor diesel. Pada motor bensin tidak terdapat valve dan port dalam
cylinder block untuk mengontrol perpindahan gas inlet dan gas buang. Dalam motor
diesel dua siklus pada umumnya terdapat dua port didalam silinder untuk udara inlet
dan Exhaust valve untuk mengontrol aliran gas buang. Terdapat banyak variasi pada
dua metode dasar tersebut dalam pencapaian siklus dua langkah, Akan tetapi, Karena
mereka paling banyak digunakan , maka berikut ini ada satu yang akan kita bahas.
Dalam setiap silinder dari mesin siklus dua langkah, masing-masing peristiwa
yang diperlukan untuk pembakaran disediakan satu stroke/langkah piston. Sehingga,
Mesin dua langkah memerlukan satu putaran crankshaft untuk mencapai pembakaran.
Dimulai dengan piston menggerakkan silinder ke atas , urutan kejadiannya adalah
sebagai berikut :
2. Ketika piston mendekati posisi atas stroke , Udara atau Campuran udara dan
fuel yang terkompresi disulut. Piston kemudian bergerak dengan cepat menjahui
dari cylinder head, menekan terhadap crankshaft melalui connecting rod
memberikan energi mekanik pada crankshaft. Peristiwa ini disebut 'Power
stroke'.
17
3. Ketika piston mendekati posisi bawah stroke , Kedua saluran inlet dan saluran
buang terbuka memudahkan gas buang lepas dan gas inlet memasuki silinder.
Baik inlet dan Exhaust terjadi ketika piston berada pada posisi bawah silinder
dan tidak diperlukan stroke dari piston. Inilah dimana siklus dua langkah
mampu megeluarkan power dengan hanya dua stroke dari piston.
4. Piston kemudian menggerakkan silinder ke atas dan saluran inlet dan Exhaust
tertutup dan piston terus bergerak ke atas mengkompresi udara atau campuran
udara/fuel lagi.
Dalam mesin dua langkah , empat peristiwa Intake, Compression, Power dan
Exhaust dicapai pada masing-masing silinder dengan dua stroke piston , yang
memerlukan satu putaran crankshaft.
Pada halaman berikut ini siklus dua langkah untuk motor bensin dan motor diesel akan
dilihat secara detail.
Sebelum kita melihat pada siklus motor bensin dua langkah, Kita perlu melihat
konstruksi dari Motor dua langkah (two stroke engine) karena mesin ini tidak
mempunyai valve apapun dan sedikit berbeda dari motor bensin empat langkah(lihat
Gambar 35). Mesin mempunyai busi/spark plug (1) yang menciptakan bunga api listrik
menyeberangi celah kecil untuk menyulut campuran udara dan fuel. Cylinder (2)
sering mempunyai sirip padanya agar panas dapat lepas ke udara karena kebanyakan
mesin dua langkah adalah pendinginan udara. Exhaust port (3) Dimana gas buang
dilewatkan ke sistim Exhaust.
18
1
3
4
5
6
8
7
19
Transfer port (4) digunakan untuk mentransfer campuran udara dan fuel dari
crankcase ke silinder. Pada kebanyakan mesin dua langkah , oli ditambahkan ke fuel
untuk melumasi part yang bergerak pada sebuah mesin. Inlet port (5) mengijinkan fuel
memasuki crankcase ketika piston berada pada posisi atas stroke. Piston (6) yang
menggerakkan silinder naik dan turun untuk memompa gas inlet dan Exhaust
mengelilingi silinder dan mentrasmisikan Power ke connecting rod. Beberapa mesin
dua langkah mempunyai deflector pada bagian atas piston untuk mengarahkan
campuran udara dan fuel menuju bagian atas silinder menjauh dari dari Exhaust port.
Carburettor (7) yang mencampur udara dan fuel dalam jumlah yang tepat untuk
menjadikan campuran yang mudah sekali terbakar. Connecting rod (8)
mentransmisikan Power dari piston menuju ke crankshaft. Piston dan connecting rod
menggerakkan silinder naik dan turun dengan apa yang disebut gerakan
resiprokasi/(timbal balik). Crankshaft (9) yang mengkonversi gerakan timbal balik
menjadi gerakan rotary/putar dan mentransmisikan power ke transmisi.
Compression Stroke
Piston Inlet port Exhaust Transfer
port port
Bergerak Menutup Menutup Menutup
naik
20
Peristiwa Power stroke dan inlet
Piston Inlet port Exhaust Transfer
port port
Moving Open Closed Closed
down
21
13. Motor Diesel Dua Langkah
Sebelum kita melihat pada siklus motor diesel dua langkah , kita perlu melihat
pada konstruksi dari motor diesel dua langkah karena ada sedikit perbedaan dari motor
bensin dua langkah (lihat Gambar 36). Mesin mempunyai dua atau lebih Exhaust
valves (1) tiap silinder untuk memudahkan lepasnya gas buang. Sebuah injector (2)
yang menyemprot butiran kecil dari fuel ke dalam silinder pada tekanan tinggi. Blower
(3) memaksa udara ke dalam silinder untuk mengisi silinder udara segar dan
mendorong gas buang keluar dari silinder. Catatan : blower adalah seperangkat dua
rotor yang dikendalikan dari mesin dan bertindak sebagai pompa. Air box(boks udara)
(4) yang mengelilingi silinder untuk mensuplai volume udara yang besar sesuai yang
diperlukan. Inlet ports (5) yang dicetak ke dalam cylinder liner dan memberikan jalan
masuk bagi udara segar. Piston (6) mentransmisikan Power yang dikembangkan dalam
silinder ke connecting rod. Connecting rod (7) mentransmisikan Power dari piston ke
crankshaft.
1 2
3 4
22
Compression Stroke
Piston Inlet port Exhaust Injector
valves
Bergerak Menutup Menutup _
ke atas
Ketika piston menaikan silinder, inlet ports
menutup dan menghentikan setiap udara lebih yang
memasuki silinder. Exhaust valves juga menutup ,
menghentikan setiap gas yang meninggalkan
silinder. Pergerakan piston menaikkan silinder
mengkompresi udara ke dalam volume yang kecil
dan menaikan temperatur udara.
Power stroke
Piston Inlet port Exhaust Injector
valves
Bergerak Menutup Menutup Menyemprot
turun fuel ke dalam
silinder
23
Kejadian Exhaust dan inlet
Piston Inlet port Exhaust Injector
port
Pada posisi membuka membuka _
bawah dari
stroke
Motor bensin adalah pesawat tenaga yang termasuk dari motor pembakaran
dalam dimana proses pembakaran bahan bakarnya dikarenakan percikan bunga api dari
kedua elekroda busi yang diberikan pada campuran bahan bakar dan udara di dalam
silinder pada kondisi tekanan serta temperatur tertentu.
Motor bensin dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Motor Bensin 4 langkah (Four
Stroke Gasoline Engine) dan Motor Bensin 2 langkah (Two Stroke Gasoline Engine).
Motor bensin 4 langkah adalah motor yang menyelesaikan siklus dalam empat langkah
torak dan satu kali proses pembakaran dan menghasilkan satu kali usaha atau kerja.
Sedangkan motor bensin 2 langkah adalah motor yang menyelesaikan siklus dalam dua
kali langkah torak dan sekali putaran poros engkol dengan satu kali usaha dan
kerja.(Darsopuspito,1990).
Pembakaran di dalam ruang bakar terjadi pada akhir langkah kompresi. Ketika
busi mengeluarkan api listrik, yaitu pada saat beberapa derajat engkol sebelum
mencapai TMA, campuran bahan bakar-udara di sekitar itulah yang mula-mula
terbakar. Kemudian nyala api merambat ke segala arah dengan kecepatan yang sangat
24
tinggi (25-50 m/detik), menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga tekanan gas di
dalam silinder naik, sesuai dengan jumlah bahan bakar yang terbakar. Sementara itu
bagian yang terjauh dari busi masih menunggu giliran untuk terbakar. Akan tetapi ada
kemungkinan bagian campuran tersebut terbakar, karena terdesak oleh penekanan torak
maupun oleh gerakan nyala api pembakaran yang merambat dengan cepat itu,
temperaturnya dapat melampaui temperatur penyalaan sendiri sehingga akan terbakar
dengan cepat (meledak). Proses terbakar sendiri dari bagian campuran yang terakhir
(terjauh dari busi) dinamai detonasi.
Detonasi yang cukup berat menimbulkan suara gemelitik seperti bunyi pukulan
palu pada dinding logam. Bunyi tersebut jelas terdengar pada mesin mobil atau sepeda
motor. Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusak
bagian ruang bakar, terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi terjadi. Di
samping itu detonasi mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak
yang ada) sangat tinggi temperaturnya, atau pijar sehingga dapat menyalakan campuran
bahan bakar–udara sebelum waktunya (pranyala).
Pranyala ini serupa dengan penyalaan yang terlalu pagi. Jadi dapat mengurangi daya
dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan maksimum gas pembakaran pun akan
bertambah tinggi. Karena itu detonasi (yang dahsyat) tidak dikehendaki dan harus
dicegah. Seluruh campuran bahan bakar–udara harus dinyalakan oleh nyala api yang
berasal dari busi.
Salah satu cara untuk mencegah detonasi adalah dengan menggunakan bensin
yang memiliki angka oktan yang tinggi. Bensin dengan bilangan oktana yang tinggi
mempunyai waktu penundaan yang panjang. Artinya bahwa dengan pemakaian bahan
bakar bensin dengan bilangan oktan yang tinggi dapat memperpendek waktu yang
diperlukan oleh nyala api untuk merambat dari busi ke bagian yang terjauh dari busi.
Waktu yang diperlukan itu sangat bergantung pada kecepatan gerak nyala api tetapi
juga pada jarak yang harus ditempuhnya. Periode penundaan suatu campuran bahan
bakar–udara menyatakan kesabaran campuran tersebut untuk menunggu saat
penyalaan. (Wiranto Arismunandar, 1988).
25
14. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah
Secara umum prinsip kerja dari motor bakar merupakan suatu siklus, dimana
siklus merupakan rangkaian peristiwa yang selalu berulang kembali mengikuti jejak
yang sama dan membentuk rangkaian tertutup.
Motor bensin yang umum digunakan adalah motor bensin empat langkah,
disebut empat langkah karena terjadi empat proses pembakaran untuk menghasilkan
satu kali usaha atau kerja.
Adapun rangkaian proses dan langkah torak yang ditempuh tiap siklus dari
motor empat langkah ini adalah :
1. Langkah isap
Pada langkah ini katup masuk terbuka dan katup buang tertutup, piston
bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Oleh karena
gerakan piston dari TMA ke TMB, maka di atas piston terjadi pembesaran
volume yang mengakibatkan ruang tersebut menjadi hampa (vakum). Perbedaan
tekanan udara luar yang tinggi dengan tekanan hampa mengakibatkan udara
akan mengalir dan bercampur dengan bensin di karburator untuk membentuk
gas. Selanjutnya gas tersebut mengalir melalui silinder masuk (intake manifold)
dan katup masuk.
Langkah Isap
26
2. Langkah kompresi
Pada langkah ini katup masuk dan katup buang tertutup, piston bergerak
dari TMB ke TMA. Setelah melakukan pengisian, piston yang sudah mencapai
TMB kembali lagi bergerak menuju TMA, memperkecil ruangan di atas piston
sehingga tekanan dan suhu campuran udara bahan bakar menjadi naik.
Beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA terjadi letikan bunga api listrik
yang berasal dari busi yang membakar campuran udara dan bahan bakar.
Langkah kompresi
3. Langkah usaha
Pada langkah ini katup masuk dan katup buang masih tertutup, piston
bergerak dari TMA ke TMB. Proses pembakaran menyebabkan campuran gas
akan memuai, sehingga energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran dalam
ruang bakar menimbulkan tekanan ke segala arah dan mendesak piston ke
TMB. Langkah usaha inilah yang diharapkan pada mesin untuk dapat menjaga
kelangsungan kerja dan perolehan tenaga mesin. Dari proses langkah usaha ini
terlihat bahwa terjadi proses perubahan energi panas menjadi energi mekanis
berupa gerak bolak balik kemudian diubah lagi menjadi gerak putar untuk
selanjutnya diteruskan ke roda.
27
Langkah usaha
4. Langkah buang
Pada langkah ini katup masuk masih tertutup dan katup buang terbuka,
piston bergerak dari TMB ke TMA. Setelah suatu mesin menghasilkan energi
yang diperoleh dari adanya ledakan gas yang terbakar, selanjutnya piston
bergerak ke TMA mendesak gas sisa hasil pembakaran keluar melalui katup
buang dan saluran buang (exhaust manifold) ke atmosfir. (Astra International,
1998).
Langkah buang
28
15. Tertib Pengapian Motor Empat Silinder
Tertib pangapian menyatakan sikap dari gerakan kerja silinder dalam ruang
bakar. Dimana untuk motor empat langkah gerak tempuhnya adalah setengah putaran
dari poros engkol atau sama dengan 1800.
Piston pada motor yang bersilinder empat mengadakan tekanan setiap poros
engkol berputar 1800. Setelah gerakan kerja di dalam silinder pertama selesai, gerakan
silinder di dalam silinder kedua dimulai. Dengan adanya letak sumbu engkol yang
sedemikian rupa, maka tertib pengapiannya atau ledakan yang terjadi dari motor yang
bersilinder empat ada dua macam yaitu : 1, 3, 4, 2 dan 1, 2, 4, 3 seperti yang terlihat
pada tabel 2.1 berikut : (Hadisoemarto, 1980).
29
normal-heptan. Persyaratan yang ada sekarang ini adalah nilai oktan bahan bakar harus
sesuai dengan yang disyaratkan oleh motor. Hal ini untuk menghindari terjadinya
knocking pada saat terjadinya pembakaran di dalam silinder. Motor dengan
perbandingan kompresi yang lebih tinggi mempunyai tekanan yang tinggi sehingga
memerlukan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi.
(Tjokrowisastro,dkk,1990).
Untuk menaikkan angka oktan suatu bahan bakar bensin dapat dilakukan
dengan menambah antiknocking additive seperti tetraethyl lead (TEL), tetramethyl lead
(TML), dan methyl-cyclo-petadiene manganese tricarbonyl (MMT). Akan tetapi
dengan penambahan TEL ke dalam bahan bakar akan mengakibatkan gas buang
mengandung timah hitam. (Borman.et. al,1998).
30