Anda di halaman 1dari 30

BAB I

DASAR-DASAR MESIN PEMBAKARAN

1. Pendahuluan
Mesin kalor (heat engine) merupakan salah satu penggerak mula yang
merubah energi termis dari pembakaran menjadi energi mekanik. Mesin kalor sendiri
masih digolongkan menjadi dua kelompok yaitu mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine) dan mesin pembakaran luar (external combustion engine),
(Darsopuspito, 1990).
Mesin pembakaran dalam adalah pesawat kalori yang merubah energi termis
dari proses pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanis, dimana proses
pembakaran bahan bakar tersebut berlangsung di dalam mesin itu sendiri. Sedangkan
mesin pembakaran luar adalah pesawat kalori yang merubah energi termis dari proses
pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanis, dimana proses pembakaran bahan
bakar tersebut berlangsung di luar mesin.
Mesin pembakaran dalam umumnya dikenal dengan nama motor bakar, dan
salah satu kelompok motor bakar adalah motor bakar torak. Motor bakar torak
menggunakan beberapa silinder yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak bolak-
balik (translasi). Di dalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dan
udara. Gas hasil pembakaran yang keluar dari proses pembakaran itu mampu
meggerakkan torak yang oleh batang penghubung dihubungkan dengan poros engkol.
Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol.
Selama ini tanpa disadari bahwa aplikasi motor bakar ini telah banyak
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contoh yang paling umum yaitu
sepeda motor dan mobil sebagai alat transportasi. Selain sebagai penggerak alat
transportasi, motor bakar ini juga digunakan untuk menggerakkan generator
pembangkit tenaga listrik yang sampai sekarang ini masih mendominasi baik dalam
bentuk kecil maupun besar. Selain itu juga motor bakar bakar ini banyak digunakan
untuk menggerakkan alat-alat bantu seperti pemotong rumput dan gergaji serta berbagai
contoh yang lainnya.
Prinsip dasar dari sebuah mesin adalah membakar fuel untuk menghasilkan
Power. Proses mengkonversi energi kimia yang terdapat dalam fuel menjadi energi
mekanik yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan atau mesin. Dalam rangka
membakar fuel seefisien mungkin udara dan fuel harus dicampur dalam jumlah yang
benar , dikompresi untuk menaikan campuran menuju temperatur dimana udara fuel
dan fuel akan terbakar dan kemudian menyulut campuran dan melepaskan energi dari
fuel. Proses ini memerlukan siklus operasi yang diulang pada kecepatan tinggi untuk
menghasilkan output energi yang kontinyu. Ada dua siklus operasi utama yang disebut
dengan siklus dua langkah dan siklus empat langkah. Karena dua tipe fuel utama yang
digunakan dalam mesin yaitu bensin dan diesel/solar, maka terdapat siklus dua atau
empat langkah baik untuk motor bensin maupun motor solar. Pada Bagian ini akan
memperkenalkan kepada anda siklus tersebut dan menjelaskan bagaiman mereka
bekerja.

Kata stroke/langkah berarti satu gerakan piston dari bagian atas silinder menuju
bagian bawah atau dari bagian bawah menuju ke bagian atas. Dalam satu putaran
sebuah crankshaft masing-masing piston akan bergerak melalui dua langkah. Ini berarti
bahwa siklus dua langkah adalah dimana siklus diselesaikan dalam satu putaran pada
crankshaft dan siklus empat langkah adalah dimana siklus diselesaikan dalam dua
putaran pada crankshaft.

2. Mesin Pembakaran Dalam

Semua mesin yang ditemukan dalam kendaraan atau mesin adalah motor bakar
internal. Mereka dinamakan motor bakar internal karena mereka membakar fuel di
dalam mesin. Pada permulaan pengembangan mesin terdapat keduanya motor bakar
internal dan eksternal. Sekarang mereka semua adalah motor bakar internal . Baik
motor diesel maupun motor bensin adalah motor bakar internal.

'Combustion' berarti 'membakar' dan fuel dan udara dibakar dalam sebuah mesin
dalam ruang pembakaran. Karena pembakaran ini mengambil tempat dalam ruangan
yang sempit dibawah tekanan yang tinggi maka banyak energi panas yang diciptakan.
Energi panas ini menekan piston bergerak dengan cepat menurunkan silinder. Karena
piston dihubungkan ke crankshaft dengan connecting rod, maka crankshaft berputar
kapanpun piston menurunkan silinder .
2
Pembakaran fuel dan udara pada masing-masing silinder memerlukan empat
event/peristiwa. Peristiwa tersebut adalah :

1. Intake : Silinder harus mengisi dengan udara atau campuran udara dan fuel.

2. Compression: Udara atau campuran udara dan fuel dikompresi oleh piston
dalam ruangan diantara cylinder head dan piston. Ketika kompresi ini terjadi ,
tekanan dan temperatur udara atau campuran udara dan fuel bertambah dengan
cepat.

3. Power: Udara atau campuran udara dan fuel yang terkompresi harus disulut.
Pengapian ini menyebabkan piston bergerak dengan cepat didalam silinder.
Gerakan piston ini dinamakan 'Power stroke'. Power stroke diciptakan setiap
kali piston dipaksa bergerak didalam silinder dikarenakan proses pembakaran.
Power stroke inilah yang memberikan energi mekanik pada crankshaft.

4. Exhaust: gas buang yang dihasilkan oleh pembakaran harus dihilangkan dari
masing-masing silinder. Ini biasanya terjadi mendekati akhir dari Power stroke
ketika Exhaust valves membuka dan setiap gas didalam silinder dikeluarkan.

Sebagaimana disebutkan di atas gerakan piston dalam sebuah silinder


dinamakan 'stroke/langkah'. Dalam beberapa mesin dua langkah piston diperlukan
diperlukan untuk memperoleh energi yang dapat digunakan atau 'Power stroke', di
dalam mesin lain ini memerlukan empat langkah.

Catatan berikut menjelaskan perbedaan dalam mesin disesel dan besin dua
langkah dan empat langkah.

3. Siklus Empat Langkah (Four Stroke Cycle)

Definisi dasar dari siklus empat langkah adalah memerlukan empat langkah atau
dua putaran dari sebuah mesin untuk menyelesaikan proses inlet, Compression, Power
dan Exhaust. Untuk masing-masing silinder masing-masing silinder crankshaft harus
berputar dua kali untuk menciptakan sebuah Power stroke.

3
Pada tahun 1866 Ilmuwan Jerman, Dr Otto mengembangkan mesin dengan
empat siklus operasi yang sejak saat itu telah digunakan untuk baik motor bensin
maupun motor diesel.

4. Siklus Motor bensin dan Motor Diesel Empat Langkah

Motor diesel adalah jenis penggerak mula yang termasuk internal combustion
engine, dimana penyalaan bahan bakarnya dikarenakan penyemprotan bahan bakar ke
dalam silinder yang berisi udara kompresi. Dimana tekanan maupun temperatur di
dalam silinder sangat tinggi, malebihi temperatur nyala dari bahan bakar.(Darsopuspito,
1990)
Dr. Rudolf Diesel pertama kali mengembangkan mesin Diesel pada tahun
1895 dengan tujuan supaya mesin tersebut dapat berjalan dengan bermacam-macam
bahan bakar, termasuk minyak tumbuh-tumbuhan. Diesel menunjukkan mesinnya pada
World Exhibition di Paris tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang tanah
sebagai bahan bakar. Di tahun 1911 dia menyatakan “mesin Diesel dapat beroperasi
dengan menggunakan minyak tumbuh-tumbuhan dan akan membantu sekali dalam
perkembangan agrikultur suatu negara yang menggunakan ini”. Dr. Diesel meninggal
ketika visinya menggunakan minyak tumbuh-tumbuhan sebagai power mesinnya belum
terwujud. Sampai saat ini, banyak variasi-variasi mesin dari mesin asli Dr. Rudolf
Diesel diproduksi. Banyak mesin didesain untuk bekerja dengan bahan bakar yang
viskositasnya lebih rendah daripada minyak tumbuh-tumbuhan yang merupakan
penggerak Diesel yang sebenarnya, (Joshua dan Tickell, 1999).

4
Mesin Diesel

Mesin Diesel bekerja dengan prinsip compression ignition. Di samping itu.


bahan bakar mesin Diesel diinjeksikan ke ruang bakar yang berisi udara kompresi.
Udara kompresi tersebut akan menyalakan bahan bakar. Mesin Diesel berbeda dengan
spark ignition engine dimana menggunakan busi (spark plug) untuk menyalakan bensin
(gasoline). Pada mesin Diesel tidak terdapat busi, tanpa koil penyalaan (ignited coil),
tanpa distributor, dan tanpa karburator. Banyak mesin Diesel menggunakan busi pijar
(glow plug). Glow plug merupakan pemanas elektrik yang kecil yang membantu
penyalaan bahan bakar begitu mesin dinyalakan. Mesin Diesel umumnya lebih tahan
lama daripada mesin bensin karena tidak membutuhkan komponen penyalaan elektrik,
(Joshua dan Tickell, 1999).

Dalam kebanyakan motor empat langkah(four-stroke engines), valve


mengontrol aliran gas masuk(inlet) dan gas buang. Dalam setiap silinder dari mesin
siklus empat langkah , masing-masing peristiwa yang diperlukan untuk pembakaran
disediakan oleh satu stroke piston. Sehingga mesin empat langkah memerlukan dua
putaran crankshaft untuk mencapai pembakaran. Diawali dengan piston berada pada
bagian atas dari inlet stroke, urutan peristiwanya adalah sebagai berikut :

5
1. Piston bergerak menjauh dari cylinder head dengan Intake valves membuka.
Peristiwa ini disebut 'Intake stroke'.

2. Intake valves menutup sesaat setelah akhir dari Intake stroke. Piston sekarang
bergerak kembali menuju cylinder head dan mengkompresi udara atau
campuran udara dan fuel yang terperangkap. Peristiwa ini disebut 'Compression
stroke'.

3. Ketika Piston mendekati cylinder head Udara atau Campuran udara dan fuel
yang terkompresi disulut. Piston kemudian bergerak dengan cepat menjahui dari
cylinder head, menekan terhadap crankshaft melalui connecting rod
memberikan energi mekanik pada crankshaft. Peristiwa ini disebut 'Power
stroke'.

4. Mendekati akhir dari stroke tersebut Exhaust valve membuka. Piston, sekali lagi
bergerak menuju cylinder head, mengeluarkan gas buang. Pengeluaran gas
buang dibantu oleh ekspansi mereka dikarenakan sisa panas dari pembakaran
dan Intake udara segar untuk siklus berikutnya.

5. Piston bergerak menurunkan silinder pada inlet stroke serta head dan siklus
memulai lagi.

Dalam motor empat langkah , empat peristiwa Intake, Compression, Power dan
Exhaust dicapai dalam masing-masing silinder dengan empat langkah piston, yang
memerlukan dua putaran crankshaft.

Empat siklus operasi pada dasarnya sama baik pada motor bensin maupun
motor diesel . Perbedaannya hanyalah pada motor bensin fuel disulut oleh bunga api
dari busi sedangkan pada motor diesel fuel disulut oleh campuran udara dan fuel yang
berada pada temperatur yang tinggi sehingga mencapai titik penyulutan sendiri.

Catatan : Titik penyulutan sendiri(self-ignition point) adalah temperatur dimana


fuel akan terbakar dengan sendirinya tanpa memerlukan api atau bunga api yang
menyebabkan terbakar. Demikian juga pada motor bensin dengan karburator (alat
untuk mencapur udara dan fuel), Udara dan fuel masuk melalui inlet valve dan fuel
disemprotkan kedalam silinder melalui sebuah injector (alat untuk menyemprot fuel ke
dalam ruang pembakaran pada tekanan tinggi).

6
Motor bensin sering disebut sebagai spark ignition engine karena spark/bunga
api digunakan untuk menyulut fuel dan memulai pembakaran. Mesin diesel sering
disebut sebagai Compression ignition engine karena temperatur tinggi yang diciptakan
selama kompresi menyulut fuel dan memulai pembakaran.

Kebanyakan motor bensin sekarang mempunyai injector yang menyemprotkan


fuel ke dalam inlet manifold atau kedalam ruang pembakaran , akan tetapi ini tidaklah
benar-benar mempengaruhi penjelasan tentang siklus motor bensin empat langkah
karena campuran udara dan fuel tetap disulut oleh bunga api/spark dan bukan
penyulutan sendiri.

Pada halaman berikut, siklus empat langkah untuk motor bensin dan motor
diesel akan dilihat secara lebih mendetail.

5. Perbandingan antara Motor Bensin dan Motor Diesel Empat


langkah

Komponen-komponen pada motor bensin empat langkah dan mtotor diesel


empat langkah pada prinsipnya sama. Terdapat sebuah silinder, piston, connecting rod,
crankshaft, inlet valve dan Exhaust valve. Perbedaannya adalah bahwa motor bensin
empat langkah mempunyai busi(spark plug) sedangkan motor diesel empat langkah
mempunyai injector.

7
1 2

1 Spark plug 4 Inlet valve 7 Connecting rod


2 Injector 5 Cylinder
3 Exhaust valve 6 Piston

Motor Bensin dan Motor Diesel Empat Langkah

8
6. Siklus Motor Bensin Empat Langkah

Inlet Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Spark plug
valve
Bergerak Buka menutup _
turun Campuran
udara dan
fuel
memasuki
silinder

Ketika piston bergerak menjauh dari bagian atas silinder


inlet valve membuka dan gerakan turun piston
menciptakan area bertekanan rendah yang mengambil
campuran udara dan fuel ke dalam silinder.
Campuran udara dan fuel akan terus diambil sampai
piston mencapai bagian bawah silinder.

Compression Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Spark plug
valve
Bergerak Menutup Menutup _
ke atas

Pada posisi bawah dari inlet stroke piston berbalik dan


memulai kembali menaikkan silinder. Ketika piston
bergerak ke atas silinder inlet valve menutup dan
campuran udara dan fuel dikompresi. Dengan kedua
Valve ditutup , maka campuran udara dan fuel
terperangkap di dalam silinder. Proses kompresi
menyebabkan campuran udara dan fuel menjadi sangat
panas.

9
Power stroke
Piston Inlet valve Exhaust Spark plug
valve
Bergerak Menutup Menutup Menyulut
turun saat posisi
atas stroke

Ketika piston mencapai posisi atas dari Compression


stroke Busi/spark plug memercikan api dan meniptakan
bunga api yang menyulut campuran udara dan fuel. Udara
dan fuel mengembang dengan kenaikan temperatur yang
disebabkan oleh pembakaran fuel. Pengembangan ini
menyebabkan tekanan yang sangat tinggi di dalam
silinder yang kemudian menekan piston turun pada Power
stroke dan memutar crankshaft melalui connecting rod.

10
Exhaust Stroke
Piston Inlet valve Exhaust valve Spark plug
Bergerak Menutup Membuka -
ke atas

Ketika piston mencapai posisi bawah pada Power stroke


dia kembali dan memulai lagi menaikkan silinder pada
Exhaust stroke. Exhaust valve membuka dan ketika
piston bergerak menaikkan silinder gas buang didorong
keluar menuju sistem pembuangan(Exhaust system).
Ketika piston mencapai posisi atas dari silinder , empat
siklus telah diselesaikan dan piston memulai kembali
turun pada saat inlet stroke.

7. Siklus Motor Diesel Empat Langkah

Motor Diesel 4 langkah adalah motor Diesel dimana untuk melengkapi satu
siklus kerjanya diperlukan 4 langkah gerakan torak atau dua kali putaran poros engkol.
Adapun prinsip kerjanya adalah sebagai berikut,
a. Langkah Pemasukan (intake stroke)
Torak begerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah). Pada
saat ini katup masuk terbuka sedang katup buang tertutup, sehingga terjadi
pemasukan udara segar dari atmosfer.
b. Langkah Kompresi (compression stroke)
Torak bergerak dari TMB ke TMA, sementara kedua katup dalam keadaan
tertutup. Sehingga udara di dalam silinder dikompresi sampai tekanan dan
temperaturnya naik sangat tinggi. Sebelum proses kompresi berakhir bahan
11
bakar disemporotksn ke dalam silinder lewat injector. Karena temperatur dalam
silinder melebihi temperatur nyala bahan bakar, maka bahan bakar tersebut
akan segera terbakar.
c. Langkah Tenaga (power stroke)
Torak bergerak dari TMA ke TMB, sementara kedua katup masih dalam
keadaan tertutup. Pada awal langkah ini akibat dari tekanan dalam slinder yang
cukup tinggi maka akan mendorong torak bergerak ke TMB, terjadilah proses
tenaga, yaitu perubahan energi termis menjadi energi mekanis.
d. Langkah Pembuangan (exhaust stroke)
Torak bergerak dari TMB ke TMA, dimana pada saat ini katup buang dalam
keadaan terbuka dan katup masuk masih dalam keadaan tertutup, sehingga gas
buang yang sudah tidak dimanfaatkan lagi terdorong keluar lewat katup buang.
Begitu torak mencapai TMA katup buang tertutup dan katup masuk terbuka.
Selanjutnya proses kembali ke proses semula (proses pemasukan). Demikian
selanjutnya, (Darsopuspito, 1999).

Intake valve
open

Air only

Injection stroke Compression stroke


injec Exhaust valve
tor open

Power stroke Exhaust stroke

Prinsip kerja motor Diesel 4 langkah

12
Inlet Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Injector
valve
Bergerak Membuka Menutup _
turun udara
memasuki
silinder

Ketika piston bergerak menjauh dari bagian atas silinder


inlet valve membuka dan gerakan turun piston
menciptakan area bertekanan rendah yang mengambil
udara bersih ke dalam silinder.
Udara bersih akan terus diambil sampai piston mencapai
bagian bawah silinder.

Compression Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Injector
valve
Bergerak Menutup Menutup _
naik

Pada posisi bawah dari inlet stroke piston kembali dan


memulai lagi menaikkan silinder. Ketika piston bergerak
ke atas silinder inlet valve menutup dan udara
dikompresi. Dengan kedua Valve ditutup , maka udara
terperangkap di dalam silinder. Proses kompresi
menyebabkan campuran udara dan fuel menjadi sangat
panas. Rasio Kompresi(Compression ratio) pada motor
diesel lebih tinggi daripada motor bensin sehingga
temperatur udara cukup tinggi menyebabkan terbakarnya
fuel seketika ketika diinjeksikan ke dalam ruang
pembakaran.

13
Power stroke
Piston Inlet valve Exhaust Injector
valve
Bergerak Menutup Menutup Fuel
turun disemprotkan
ke dalam ruang
pembakaran

Ketika piston mendekati posisi atas dari Compression stroke


injector dioperasikan untuk menyemprotkan butiran kabut dari
fuel kedalam ruang pembakaran . Semprotan fuel ini
bercampur dengan udara dan mulai terbakar. Udara dan fuel
mengembang dengan kenaikan temperatur yang disebabkan
oleh pembakaran fuel. Pengembangan ini menciptakan tekanan
yang sangat tinggi di dalam silinder yang kemudian menekan
piston turun pada Power stroke dan memutar crankshaft
melalui connecting rod.

Exhaust Stroke
Piston Inlet valve Exhaust Injector
valve
Bergerak ke Menutup Membuka _
atas

Ketika piston mencapai posisi bawah pada Power stroke dia


kembali dan memulai lagi menaikkan silinder pada Exhaust
stroke. Exhaust valve membuka dan ketika piston bergerak
menaikkan silinder gas buang didorong keluar menuju sistem
pembuangan(Exhaust system). Ketika piston mencapai posisi
atas dari silinder , empat siklus telah diselesaikan dan piston
memulai kembali turun pada saat inlet stroke.

14
8. Proses Pembakaran Bahan Bakar Pada Mesin Diesel

Seperti yang telah diterangkan mesin Diesel tidak memerlukan busi. Di


samping itu berlainan dengan mesin bensin, pada mesin Diesel penyalaan bahan bakar
itu tidak dimulai pada satu titik, tetapi terjadi pada beberapa titik, dimana terdapat
campuran udara-bahan bakar yang ideal untuk pembakaran. Proses pembakaran ini
tidak terjadi sekaligus tetapi memerlukan waktu dan terjadi dalam beberapa tahap. Di
samping itu penyemprotan bahan bakar juga tidak dapat dilaksanakan sekaligus tetapi
berlangsung antara 30 – 40 derajat sudut engkol.
Tekanan udara akan naik selama langkah kompresi belangsung. Beberapa
derajat sebelum torak mencapai TMA bahan bakar mulai disemprotkan. Bahan bakar
akan segera menguap dan bercampur dengan udara yang sudah bertemperatur tinggi.
Oleh karena temperaturnya sudah melebihi temperatur penyalaan bahan bakar, maka
bahan bakar akan terbakar sendiri dengan cepat. Waktu yang diperlukan antara bahan
bakar mulai disemprotkan dengan saat mulai terjadinya pembakaran atau waktu
persiapan bahan bakar, yang diukur dari saat penginjeksian bahan bakar sampai bahan
bakar tersebut mencapai kondisi penyalaan sendirinya dinamai periode persiapan
pembakaran (ignition delay). Semakin dekat bahan bakar dengan kondisi penyalaan
sendirinya, makin singkat periode persiapan pembakaran akan terjadi
Sesudah melampaui periode persiapan pembakaran, bahan bakar akan terbakar
dengan cepat. Hal tersebut dapat dilihat sebagai garis lurus yang menanjak, karena
proses pembakaran tersebut terjadi dalam suatu proses pengecilan volume (selama itu
torak masih bergerak menuju TMA). Sampai torak bergerak kembali beberapa derajat
setelah TMA tekanan masih bertambah besar tetapi laju kenaikan tekanannya
berkurang. Hal ini disebabkan karena kenaikan tekanan yang seharusnya terjadi,
dikompensasi dengan bertambah besarnya volume ruang bakar sebagai akibat
bergeraknya torak dari TMA ke TMB. Periode pembakaran, ketika terjadi kenaikan
tekanan yang berlangsung dengan cepat dinamakan periode pembakaran cepat.
Semakin dekat bahan bakar dengan kondisi penyalaan sendirinya, makin
singkat periode persiapan pembakaran akan terjadi. Bila terlalu singkat maka periode
pembakaran cepat akan terjadi jauh sebelum piston mencapai TMA (pada langkah
kompresi) sehingga tekanan puncak juga terjadi saat piston belum mencapai TMA. Hal

15
ini akan menimbulkan kerugian terhadap daya dan konsumsi bahan bakar spesifik
efektif, dimana tekanan puncak tersebut seharusya digunakan pada langkah ekspansi.
Periode pembakaran ketika masih terjadi kenaikan tekanan sampai melewati
tekanan maksimumdalam tahap berikutnya dinamakan periode pembakaran terkendali.
Dalam hal terakhir ini jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam silinder sudah mulai
berkurang, bahkan mungkin sudah dihentikan. Selanjutnya dalam periode pembakaran
lanjutan, terjadi prose penyempurnaan pembakaran dan pembakaran dari bahan bakar
yang belum terbakar.
Periode persiapan pembakaran akan mempengaruhi periode-periode
pembakaran yang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi periode persiapan
pembakaran adalah derajat pengabutan bahan bakar. Derajat pengabutan bahan bakar
dipengaruhi oleh kecepatan penyemprotan bahan bakar (kecepatan bahan bakar keluar
dari penyemprot). Semakin besar kecepatan penyemprotan, semakin besar derajat
pengabutannya. Kecepatan penyemprotan dipengaruhi oleh massa jenis (densitas)
bahan bakar, dimana semakin kecil densitas bahan bakar, semakin besar kecepatan
penyemprotannya. Dengan demikian semakin kecil densitas bahan bakar maka derajat
pengabutan bahan bakar akan lebih besar dan jenis pengabutan bahan bakar akan lebih
baik, sehingga ketika bahan bakar diijeksikan ke dalam ruang bakar, bahan bakar dapat
membentuk butiran-butiran kabut bahan bakar yang lebih halus. Dengan kondisi seperti
ini maka proses pencampuran bahan bakar dengan udara akan lebih homogen dan
menyebabkan bahan bakar akan lebih mudah terbakar serta persentase bahan bakar
yang terbakar akan meningkat.
Dengan semakin besarnya jumlah bahan bakar yang terbakar maka
peningkatan tekanan yang terjadi di dalam ruang bakar akibat pembakaran akan
membesar yang pada akhirnya akan meningkatkan torsi dan daya yang dihasilkan oleh
motor bakar.

9. Siklus Dua langkah

Definisi dasar dari siklus dua langkah adalah bahwa siklus ini mangambil dua
langkah atau satu putaran pada sebuah mesin untuk menyelesaikan proses inlet,
Compression, Power dan Exhaust. Untuk masing-masing silinder crankshaft harus
berputar hanya sekali untuk menciptakan sebuah Power stroke.

16
Salah satu kerugian dari siklus empat langkah adalah bahwa terdapat tiga
langkah/ stroke yang tidak menghasilkan power apapun untuk satu saja yang
menghasilkan. Flywheel harus menjaga mesin tetap hidup selama tiga idle stroke
sampai Power stroke berikutnya. Pada tahun 1881 Ilmuwan Skotlandia namanya
Dugald Clerk mengembangkan sebuah mesin dimana siklus induction, Compression,
Power dan Exhaust diselesaikan hanya dalam dua langkah. Hal ini berarti bahwa hanya
terdapat satu langkah yang tidak menghasilkan power apapun untuk setiap stroke yang
dilakukannya. Pada tahun 1891 Joseph Day memodifikasi desain dasar dan siklus dua
langkah yang modern telah dikembangkannya.

10. Siklus Motor Bensin dan Motor Diesel Dua langkah

Terdapat dua metode pencapaian siklus dua langkah yang berbeda pada motor
bensin dan motor diesel. Pada motor bensin tidak terdapat valve dan port dalam
cylinder block untuk mengontrol perpindahan gas inlet dan gas buang. Dalam motor
diesel dua siklus pada umumnya terdapat dua port didalam silinder untuk udara inlet
dan Exhaust valve untuk mengontrol aliran gas buang. Terdapat banyak variasi pada
dua metode dasar tersebut dalam pencapaian siklus dua langkah, Akan tetapi, Karena
mereka paling banyak digunakan , maka berikut ini ada satu yang akan kita bahas.

Dalam setiap silinder dari mesin siklus dua langkah, masing-masing peristiwa
yang diperlukan untuk pembakaran disediakan satu stroke/langkah piston. Sehingga,
Mesin dua langkah memerlukan satu putaran crankshaft untuk mencapai pembakaran.
Dimulai dengan piston menggerakkan silinder ke atas , urutan kejadiannya adalah
sebagai berikut :

1. Piston menggerakkan silinder ke atas dan mengkompresi udara atau campuran


udara/fuel. Ini disebut Compression stroke.

2. Ketika piston mendekati posisi atas stroke , Udara atau Campuran udara dan
fuel yang terkompresi disulut. Piston kemudian bergerak dengan cepat menjahui
dari cylinder head, menekan terhadap crankshaft melalui connecting rod
memberikan energi mekanik pada crankshaft. Peristiwa ini disebut 'Power
stroke'.

17
3. Ketika piston mendekati posisi bawah stroke , Kedua saluran inlet dan saluran
buang terbuka memudahkan gas buang lepas dan gas inlet memasuki silinder.
Baik inlet dan Exhaust terjadi ketika piston berada pada posisi bawah silinder
dan tidak diperlukan stroke dari piston. Inilah dimana siklus dua langkah
mampu megeluarkan power dengan hanya dua stroke dari piston.

4. Piston kemudian menggerakkan silinder ke atas dan saluran inlet dan Exhaust
tertutup dan piston terus bergerak ke atas mengkompresi udara atau campuran
udara/fuel lagi.

Dalam mesin dua langkah , empat peristiwa Intake, Compression, Power dan
Exhaust dicapai pada masing-masing silinder dengan dua stroke piston , yang
memerlukan satu putaran crankshaft.

Pada halaman berikut ini siklus dua langkah untuk motor bensin dan motor diesel akan
dilihat secara detail.

11. Motor Bensin Dua Langkah

Sebelum kita melihat pada siklus motor bensin dua langkah, Kita perlu melihat
konstruksi dari Motor dua langkah (two stroke engine) karena mesin ini tidak
mempunyai valve apapun dan sedikit berbeda dari motor bensin empat langkah(lihat
Gambar 35). Mesin mempunyai busi/spark plug (1) yang menciptakan bunga api listrik
menyeberangi celah kecil untuk menyulut campuran udara dan fuel. Cylinder (2)
sering mempunyai sirip padanya agar panas dapat lepas ke udara karena kebanyakan
mesin dua langkah adalah pendinginan udara. Exhaust port (3) Dimana gas buang
dilewatkan ke sistim Exhaust.

18
1

3
4
5
6

8
7

1 Spark plug 4 Transfer port 7 Carburettor


2 Cylinder 5 Inlet port 8 Connecting rod
3 Exhaust port 6 Piston 9 Crankshaft

Penampang mesin dua langkah

19
Transfer port (4) digunakan untuk mentransfer campuran udara dan fuel dari
crankcase ke silinder. Pada kebanyakan mesin dua langkah , oli ditambahkan ke fuel
untuk melumasi part yang bergerak pada sebuah mesin. Inlet port (5) mengijinkan fuel
memasuki crankcase ketika piston berada pada posisi atas stroke. Piston (6) yang
menggerakkan silinder naik dan turun untuk memompa gas inlet dan Exhaust
mengelilingi silinder dan mentrasmisikan Power ke connecting rod. Beberapa mesin
dua langkah mempunyai deflector pada bagian atas piston untuk mengarahkan
campuran udara dan fuel menuju bagian atas silinder menjauh dari dari Exhaust port.
Carburettor (7) yang mencampur udara dan fuel dalam jumlah yang tepat untuk
menjadikan campuran yang mudah sekali terbakar. Connecting rod (8)
mentransmisikan Power dari piston menuju ke crankshaft. Piston dan connecting rod
menggerakkan silinder naik dan turun dengan apa yang disebut gerakan
resiprokasi/(timbal balik). Crankshaft (9) yang mengkonversi gerakan timbal balik
menjadi gerakan rotary/putar dan mentransmisikan power ke transmisi.

12. Siklus Motor bensin Dua Langkah

Compression Stroke
Piston Inlet port Exhaust Transfer
port port
Bergerak Menutup Menutup Menutup
naik

Ketika piston menaikkan silinder , ini


mengkompresi campuran udara dan fuel. Pada
saat yang sama tercipta area bertekanan rendah di
bawah piston. Dengan menggerakkan silinder ke
atas , piston sedang menciptakan volume yang
lebih besar yang tidak dapat diisi dengan udara
karena semua port ditutup. Ini menghasilkan
sebuah area bertekanan rendah. Area bertekanan
rendah tersebut akan digunakan untuk mengambil
campuran udara dan fuel ke dalam crankcase
ketika inlet port di buka.

20
Peristiwa Power stroke dan inlet
Piston Inlet port Exhaust Transfer
port port
Moving Open Closed Closed
down

Pada posisi atas stroke , campuran udara dan oli


dikompresi kedalam ruangan yang sangat kecil
dan mencapai temperatur tinggi. Busi/ spark plug
menghasilkan api dan menyulut campuran udara
dan fuel. Udara dan fuel mengembang karena
kenaikan temperatur yang disebabkan oleh
pembakaran fuel. Pengembangan ini menciptakan
tekanan yang sangat tinggi dalam silinder dan
mendorong piston turun pada Power stroke dan
memutar crankshaft melalui connecting rod.
Pada saat yang sama piston mencapai bagian atas
dari silinder, skirt piston membuka inlet port dan
campuran udara dan fuel ditarik menuju
crankcase.

Peristiwa Exhaust dan transfer


Piston Inlet port Exhaust Transfer
port port
Pada membuka membuka membuka
posisi
bawah
stroke
Ketika piston menggerakkan silinder turun pada
Power stroke , inlet port tertutup dan
mengkompresi campuran udara dan fuel dalam
crankcase. Pada posisi bawah dari Power stroke
baik Exhaust dan transfer ports terbuka. Tekanan
dalam crankcase memaksa campuran segar dari
udara dan fuel naik ke transfer port dan menuju
silinder. Exhaust masih keadaan bertekanan lepas
melalui Exhaust port. Campuran udara dan fuel
yang datang juga membantu mendorong gas
buang keluar dari Exhaust port.

21
13. Motor Diesel Dua Langkah

Sebelum kita melihat pada siklus motor diesel dua langkah , kita perlu melihat
pada konstruksi dari motor diesel dua langkah karena ada sedikit perbedaan dari motor
bensin dua langkah (lihat Gambar 36). Mesin mempunyai dua atau lebih Exhaust
valves (1) tiap silinder untuk memudahkan lepasnya gas buang. Sebuah injector (2)
yang menyemprot butiran kecil dari fuel ke dalam silinder pada tekanan tinggi. Blower
(3) memaksa udara ke dalam silinder untuk mengisi silinder udara segar dan
mendorong gas buang keluar dari silinder. Catatan : blower adalah seperangkat dua
rotor yang dikendalikan dari mesin dan bertindak sebagai pompa. Air box(boks udara)
(4) yang mengelilingi silinder untuk mensuplai volume udara yang besar sesuai yang
diperlukan. Inlet ports (5) yang dicetak ke dalam cylinder liner dan memberikan jalan
masuk bagi udara segar. Piston (6) mentransmisikan Power yang dikembangkan dalam
silinder ke connecting rod. Connecting rod (7) mentransmisikan Power dari piston ke
crankshaft.

1 2

3 4

1 Exhaust valves 4 Air box 7 Connecting rod


2 Injector 5 Inlet ports
3 Blower 6 Piston

Motor Diesel dua langkah

22
Compression Stroke
Piston Inlet port Exhaust Injector
valves
Bergerak Menutup Menutup _
ke atas
Ketika piston menaikan silinder, inlet ports
menutup dan menghentikan setiap udara lebih yang
memasuki silinder. Exhaust valves juga menutup ,
menghentikan setiap gas yang meninggalkan
silinder. Pergerakan piston menaikkan silinder
mengkompresi udara ke dalam volume yang kecil
dan menaikan temperatur udara.

Power stroke
Piston Inlet port Exhaust Injector
valves
Bergerak Menutup Menutup Menyemprot
turun fuel ke dalam
silinder

Pada posisi atas dari stroke , campuran udara dan


fuel dikompresi kedalam ruangan yang sangat kecil
dan mencapai temperatur yang tinggi . Injector
menyemprotkan butiran-butiran fuel yang halus ke
dalam silinder dan campuran udara dan fuel mulai
terbakar. Udara dan fuel mengembang karena
kenaikan temperatur yang disebabkan oleh
pembakaran fuel. Pengembangan ini menciptakan
tekanan yang sangat tinggi dalam silinder yang
mendorong piston turun pada Power stroke dan
memutar crankshaft melalui connecting rod.

23
Kejadian Exhaust dan inlet
Piston Inlet port Exhaust Injector
port
Pada posisi membuka membuka _
bawah dari
stroke

Ketika piston menggerakkan silinder ke bawah


pada Power stroke.membuka inlet ports dalam
silinder dan pada saat yang sama Exhaust valves
membuka. Udara bertekanan dari blower
memasuki silinder dan mendorong gas buang
keluar melalui Exhaust valves. Karena hanya
udara yang memasuki siinder , tidak menjadi
masalah berapapun banyaknya yang melalui
Exhaust valves. Metode ini memastikan bahwa
kebanyakan gas buang meninggalkan silinder
sebelum piston bergerak ke atas pada
Compression stroke.

Motor bensin adalah pesawat tenaga yang termasuk dari motor pembakaran
dalam dimana proses pembakaran bahan bakarnya dikarenakan percikan bunga api dari
kedua elekroda busi yang diberikan pada campuran bahan bakar dan udara di dalam
silinder pada kondisi tekanan serta temperatur tertentu.

Motor bensin dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Motor Bensin 4 langkah (Four
Stroke Gasoline Engine) dan Motor Bensin 2 langkah (Two Stroke Gasoline Engine).
Motor bensin 4 langkah adalah motor yang menyelesaikan siklus dalam empat langkah
torak dan satu kali proses pembakaran dan menghasilkan satu kali usaha atau kerja.
Sedangkan motor bensin 2 langkah adalah motor yang menyelesaikan siklus dalam dua
kali langkah torak dan sekali putaran poros engkol dengan satu kali usaha dan
kerja.(Darsopuspito,1990).

Pembakaran di dalam ruang bakar terjadi pada akhir langkah kompresi. Ketika
busi mengeluarkan api listrik, yaitu pada saat beberapa derajat engkol sebelum
mencapai TMA, campuran bahan bakar-udara di sekitar itulah yang mula-mula
terbakar. Kemudian nyala api merambat ke segala arah dengan kecepatan yang sangat

24
tinggi (25-50 m/detik), menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga tekanan gas di
dalam silinder naik, sesuai dengan jumlah bahan bakar yang terbakar. Sementara itu
bagian yang terjauh dari busi masih menunggu giliran untuk terbakar. Akan tetapi ada
kemungkinan bagian campuran tersebut terbakar, karena terdesak oleh penekanan torak
maupun oleh gerakan nyala api pembakaran yang merambat dengan cepat itu,
temperaturnya dapat melampaui temperatur penyalaan sendiri sehingga akan terbakar
dengan cepat (meledak). Proses terbakar sendiri dari bagian campuran yang terakhir
(terjauh dari busi) dinamai detonasi.

Detonasi yang cukup berat menimbulkan suara gemelitik seperti bunyi pukulan
palu pada dinding logam. Bunyi tersebut jelas terdengar pada mesin mobil atau sepeda
motor. Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusak
bagian ruang bakar, terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi terjadi. Di
samping itu detonasi mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak
yang ada) sangat tinggi temperaturnya, atau pijar sehingga dapat menyalakan campuran
bahan bakar–udara sebelum waktunya (pranyala).

Pranyala ini serupa dengan penyalaan yang terlalu pagi. Jadi dapat mengurangi daya
dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan maksimum gas pembakaran pun akan
bertambah tinggi. Karena itu detonasi (yang dahsyat) tidak dikehendaki dan harus
dicegah. Seluruh campuran bahan bakar–udara harus dinyalakan oleh nyala api yang
berasal dari busi.

Salah satu cara untuk mencegah detonasi adalah dengan menggunakan bensin
yang memiliki angka oktan yang tinggi. Bensin dengan bilangan oktana yang tinggi
mempunyai waktu penundaan yang panjang. Artinya bahwa dengan pemakaian bahan
bakar bensin dengan bilangan oktan yang tinggi dapat memperpendek waktu yang
diperlukan oleh nyala api untuk merambat dari busi ke bagian yang terjauh dari busi.
Waktu yang diperlukan itu sangat bergantung pada kecepatan gerak nyala api tetapi
juga pada jarak yang harus ditempuhnya. Periode penundaan suatu campuran bahan
bakar–udara menyatakan kesabaran campuran tersebut untuk menunggu saat
penyalaan. (Wiranto Arismunandar, 1988).

25
14. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah

Secara umum prinsip kerja dari motor bakar merupakan suatu siklus, dimana
siklus merupakan rangkaian peristiwa yang selalu berulang kembali mengikuti jejak
yang sama dan membentuk rangkaian tertutup.
Motor bensin yang umum digunakan adalah motor bensin empat langkah,
disebut empat langkah karena terjadi empat proses pembakaran untuk menghasilkan
satu kali usaha atau kerja.

Adapun rangkaian proses dan langkah torak yang ditempuh tiap siklus dari
motor empat langkah ini adalah :

1. Langkah isap

Pada langkah ini katup masuk terbuka dan katup buang tertutup, piston
bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Oleh karena
gerakan piston dari TMA ke TMB, maka di atas piston terjadi pembesaran
volume yang mengakibatkan ruang tersebut menjadi hampa (vakum). Perbedaan
tekanan udara luar yang tinggi dengan tekanan hampa mengakibatkan udara
akan mengalir dan bercampur dengan bensin di karburator untuk membentuk
gas. Selanjutnya gas tersebut mengalir melalui silinder masuk (intake manifold)
dan katup masuk.

Langkah Isap

26
2. Langkah kompresi

Pada langkah ini katup masuk dan katup buang tertutup, piston bergerak
dari TMB ke TMA. Setelah melakukan pengisian, piston yang sudah mencapai
TMB kembali lagi bergerak menuju TMA, memperkecil ruangan di atas piston
sehingga tekanan dan suhu campuran udara bahan bakar menjadi naik.
Beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA terjadi letikan bunga api listrik
yang berasal dari busi yang membakar campuran udara dan bahan bakar.

Langkah kompresi
3. Langkah usaha

Pada langkah ini katup masuk dan katup buang masih tertutup, piston
bergerak dari TMA ke TMB. Proses pembakaran menyebabkan campuran gas
akan memuai, sehingga energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran dalam
ruang bakar menimbulkan tekanan ke segala arah dan mendesak piston ke
TMB. Langkah usaha inilah yang diharapkan pada mesin untuk dapat menjaga
kelangsungan kerja dan perolehan tenaga mesin. Dari proses langkah usaha ini
terlihat bahwa terjadi proses perubahan energi panas menjadi energi mekanis
berupa gerak bolak balik kemudian diubah lagi menjadi gerak putar untuk
selanjutnya diteruskan ke roda.

27
Langkah usaha
4. Langkah buang

Pada langkah ini katup masuk masih tertutup dan katup buang terbuka,
piston bergerak dari TMB ke TMA. Setelah suatu mesin menghasilkan energi
yang diperoleh dari adanya ledakan gas yang terbakar, selanjutnya piston
bergerak ke TMA mendesak gas sisa hasil pembakaran keluar melalui katup
buang dan saluran buang (exhaust manifold) ke atmosfir. (Astra International,
1998).

Langkah buang

28
15. Tertib Pengapian Motor Empat Silinder

Tertib pangapian menyatakan sikap dari gerakan kerja silinder dalam ruang
bakar. Dimana untuk motor empat langkah gerak tempuhnya adalah setengah putaran
dari poros engkol atau sama dengan 1800.
Piston pada motor yang bersilinder empat mengadakan tekanan setiap poros
engkol berputar 1800. Setelah gerakan kerja di dalam silinder pertama selesai, gerakan
silinder di dalam silinder kedua dimulai. Dengan adanya letak sumbu engkol yang
sedemikian rupa, maka tertib pengapiannya atau ledakan yang terjadi dari motor yang
bersilinder empat ada dua macam yaitu : 1, 3, 4, 2 dan 1, 2, 4, 3 seperti yang terlihat
pada tabel 2.1 berikut : (Hadisoemarto, 1980).

Tertib Pengapian Motor Empat Silinder


1 Bakar Buang Isap Kompresi
2 Buang Isap Kompresi Bakar
3 Kompresi Bakar Buang Isap
4 Isap Kompresi Bakar Buang
0 180 360 540 720

16. Karakteristik Ketukan

Karakteristik ketukan (knock characteristic) dimaksudkan untuk mengetahui


ketahanan suatu jenis bahan bakar terhadap suatu kondisi operasi tertentu. Ketahanan
terhadap ketukan ini disebut dengan angka oktan (untuk bensin) dan angka cetan (untuk
solar/diesel).
Angka oktan menyatakan kandungan molekul iso-oktan yang terdapat pada
bahan bakar bensin, dimana bensin secara garis besar mengandung iso-oktan dan
normal-heptan. Iso-oktan bersifat tahan terhadap kompresi, mampu mencegah pre-
ignition yang mengakibatkan detonasi. Sedangkan normal-heptan mempunyai
karakteristik yang mudah terbakar dengan sendirinya sebelum api busi meletik. Bahan
bakar bensin dengan nilai oktan 88 menunjukkan bahan bakar tersebut mempunyai
karakteristik ketukan yang sama dengan campuran volumetris 88 % iso-oktan dan 12 %

29
normal-heptan. Persyaratan yang ada sekarang ini adalah nilai oktan bahan bakar harus
sesuai dengan yang disyaratkan oleh motor. Hal ini untuk menghindari terjadinya
knocking pada saat terjadinya pembakaran di dalam silinder. Motor dengan
perbandingan kompresi yang lebih tinggi mempunyai tekanan yang tinggi sehingga
memerlukan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi.
(Tjokrowisastro,dkk,1990).
Untuk menaikkan angka oktan suatu bahan bakar bensin dapat dilakukan
dengan menambah antiknocking additive seperti tetraethyl lead (TEL), tetramethyl lead
(TML), dan methyl-cyclo-petadiene manganese tricarbonyl (MMT). Akan tetapi
dengan penambahan TEL ke dalam bahan bakar akan mengakibatkan gas buang
mengandung timah hitam. (Borman.et. al,1998).

Diagram perbandingan kompresi sesuai dengan nilai oktan

30

Anda mungkin juga menyukai