Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERMESINAN KAPAL

Mata Kuliah: Permesinan Kapal

Dosen Pengampu: Dr. Agus Sunjarianto Pamitran ST., M.Eng

Oleh:

Yose Satyanegara 1806202525

Haasyir Ibrahim 1806202342

Achnaf Fauzan Umar 1806202424

Universitas Indonesia

Fakultas Teknik

2020
Outline Materi Makalah
1. Siklus termodinamika dan mekanisme kerja mesin Diesel dan mesin Otto

2. Bahan bakar mesin Diesel dan Gasoline

- Fossil fuel

- Biofuel

3. Komponen mesin Diesel dan Gasoline

4. Sistem pembakaran pada mesin Diesel dan Gasoline

5. Pelumas dan sistem pelumasan mesin

6. Mesin 4 langkah dan 2 langkah


1. Siklus termodinamika dan mekanisme kerja
mesin diesel dan otto

A.Termodinamika A.Siklus

Termodinamika sendiri merupakan salah satu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari panas dan
temperatur, serta hubungan keduanya pada energi dan gerak. Inti dari pembahasan termodinamika
adalah bagaimana energi dalam bentuk panas dapat mengalir dari satu benda ke benda lain, proses
dari aliran energi tersebut, dan akibat yang dihasikan oleh perpindahan energi tersebut.

Sementara Siklus termodinamika adalah gabungan dari beberapa proses termodinamika yang dimulai
dan berakhir di keadaan yang sama dalam satu siklusnya. Ada dua jenis siklus termodinamika yaitu
siklus daya kalor dan pompa kalor. Siklus daya kalor adalah siklus yang melandasi konversi kalor
menjadi kerja dalam permesinan seperti mesin Otto, Diesel, dan lain-lain. Sedangkan siklus pompa
kalor adalah siklus yang melandasi sistem refrigerasi yang memanfaatkan kerja eksternal menjadi efek
pendinginan dan pemanasan.

Gambar diatas merupakan Sikul daya kalor pada gambar (a) dan Siklus pompa kalor pada gambar (b)

Gambar (a) merupakan contoh dari siklus daya. Siklus dapat dimulai dari titik mana saja karena akan
mengalami proses dan berakhir ditempat semula dalam satu siklusnya. Dalam sebuah siklus
termodinamika, kerja yang dihasilkan merupakan salah satu tinjauan utama. Untuk menghitung kerja
yang dihasilkan ini perlu ditinjau masing-masing proses dalam siklus, Dalam siklus ini terdapat empat
proses yaitu:

· Proses a-b yaitu proses isokhorik pada 1 m3 dari tekanan 1 Pa ke tenakan 3 Pa. Dengan
menggunakan definisi kerja maka besarnya kerja dalam proses ini adalah nol (0) karena tidak ada
perubahan volume.

· Proses b-c yaitu proses isobarik pada tekanan 3 Pa dari volume 1 m3 ke 3 m3.

· Proses c-d yaitu proses isokhorik pada volume 3 m3 dari tekanan 3 Pa ke 1 kPa. Pada proses ini
juga tidak menghasilkan kerja karena tidak ada perubahan volume.

· Proses d-a yaitu proses isobarik pada tekanan 1 kPa dari volume 3 m3 ke 1 m3.
Sementara untuk siklus pada gambar (b) merupakan siklus pompa kalor. Jika dihitung dengan cara
yang sama maka di dapatkan kerja yang dihasilkan sistem dalam satu siklus yaitu -4 Joule. Nilai
negatif berarti sistem menerima kerja dari luar.

B.Mekanisme Kerja Mesin Otto dan Diesel

Mesin otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses
pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin (gasoline).

Prinsip dasar kerja pada mesin Otto yaitu :

· Pertama ada langkah hisap,dalam proses ini katup hisap dalam kondisi terbuka, katup buang
dalam kondisi tertutup, dan piston bergerak kebawah (volume membesar) dari volume minimum ke
volume maksimum sehingga memaksa campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam sistem
melalui katup hisap.

· Kedua ada langkah kompresi,dalam proses ini kedua katup dalam kondisi tertutup dan piston
bergerak ke atas (volume mengecil) dari volume maximum ke volume minimum sehingga tekanan
campuran udara dan bahan bakar yang ada dalam sistem meningkat.

· Selanjutnya ada proses pembakaran disertai ekspansi. Dalam proses ini campuran udara dan
bahan bakar diledakkan (mengalami pembakaran) karena adanya pemantik (busi). Akibatnya sistem
menerima kalor. temperatur meningkat, dan menyebabkan piston terdorong ke bawah (volume
maximum).

· Dan yang terakhir ada proses buang,dalam proses ini posisi katup buang terbuka, katup hisap
tertutup, dan piston bergerak ke atas. Akibatnya hasil pembakaran bahan bakar dibuang melalui katup
buang. Kemudian mengulang kembali dari langkah pertama.

Sementara Mesin Diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam dengan sebuah mesin pemicu
kompresi dan berbahan bakar solar.

Prinsip dasar kerja pada mesin diesel yaitu :

· Udara dimasukan kedalam ruang bakar

· Udara tersebut kemudian kemudian di kompresi hingga mencapai suhu dan


tekanan tertentu
· Pada saaat bersamaan Piston bergerak menuju titik mati atas dan bahan bakar
solar di injeksi kedalam ruang bakar bertekanan tinggi tersebut

· Kondisi ini kemudian menimbulkan ledakan partikel solar yang menghasilkan


tenaga ledakan

2. Bahan bakar mesin diesel dan gasoline

A.Fossil Fuel

Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon
seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

Bahan bakar fosil terbentuk karena adanya proses alamiah berupa pembusukan dari organisme yang
mati ratusan juta tahun lalu. Dinosaurus, pepohonan, dan hampir semua mahluk hidup yang mati,
terendapkan di tanah, dan sekarang telah menjadi minyak bumi, gas alam, atau batu bara.Gas alam
memiliki wujud gas, minyak bumi berwujud cair, dan batu bara berwujud padat.Perbedaan wujud
tersebut disebabkan karena adanya perbedaan pada tekanan dan panas yang mereka terima di perut
bumi selama jutaan tahun lalu.

Bahan bakar fosil termasuk jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sebab, bahan
bakar fosil ini terbentuk dari proses endapan dan penguraian makhluk hidup dan membutuhkan waktu
jutaan tahun lamanya. Itulah sebabnya, pemanfaatan dari bahan bakar ini harus dilakukan secara bijak
dan bertanggung jawab.Selain itu juga sumber bahan bakar fosil yang ada lebih cepat habis
dibandingkan dengan terbentuknya yang baru.

Penggunaan bahan bakar fosil yang telah berlasngsung lama, dari dulu hingga sekarang ini
menyebabkan timbulnya masalah-masalah lingkungan. Oleh karena itu diperlukan gerakan global
menuju pembangkitan energi terbarukan agar bahan bakar fosil tidak cepat habis. Walaupun
penggunaan bahan bakar fosil di era sekarang telah menggerakan pengembangan industri dan
menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas.

B. Biofuel

Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang
dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau
secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk
pembuatan biofuel yaitu pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah
industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk
menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk
menghasilkan alkohol dan ester serta energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat
tumbuh sebagai bahan bakar).

Biofuel sering menjadi alternatif untuk bahan bakar konvensional yang digunakan untuk menyalakan
mesin kendaraan kita. Namun sebenarnya biofuel dapat dimanfaatkan untuk semua kebutuhan energi
manusia. Penggunaan biofuel meliputi Transportas seperti Mobil, bus, sepeda motor, kereta api,
pesawat terbang dan kendaraan air,lalu Pembangkit Listrik seperti Peralatan listrik dan Pemanas
seperti Kompor dan peralatan memasak lainnya.

3. Komponen dasar Mesin Diesel dan Gasoline

a.) Komponen Dasar Mesin Diesel


Pada mesin diesel sendiri terdapat beberapa komponen-komponen dasar antara lain
- Engine Block merupakan bagian utama yang mendukung semua komponen engine.

https://www.tpr.co.jp/tp_e/products/cylinderliners/about.html

- Cylinder merupakan lubang-lubang yang terdapat pada block engine. Cylinder sendiri
berfungsi sebagai rumah untuk piston, ruang pembakaran, dan meneruskan panas
keluar dari piston.
- Cylinder Liner merupakan bagian yang membentuk selubung air yang membatasi air
pendingin dengan piston.
- Compression Ring yang berfungsi untuk menyekat ruang bakar bagian bawah guna
mencegah kebocoran kompresi dan gas hasil pembakaran melalui piston.
- Oil Control Ring yang biasanya hanya terdapat satu oil control ring di bawah dua
compression ring, oil control ring melumasi dinding cylinder liner pada saat piston
bergerak ke atas dan ke bawah. Lapisan oli mengurangi keausan cylinder liner dan
piston.

- Piston merupakan bagian yang terpasang


di dalam tiap cyclinder liner dimana bisa bergerak
ke atas dan bawah selama proses pembakaran.
- Connecting Rod(batang piston) yang
menghubungkan piston ke crankshaft.
- Crankshaft yang merubah gerak turun
naik piston menjadi gerakan berputar yang
dipakai untuk melakukan kerja.

- Flywheel (roda gila) dibautkan pada


bagian belakang crankshaft di dalam rumah
flywheel. Crankshaft memutar flywheel pada
langkah tenaga, dan gaya momentum
flywheel menjaga crankshaft tetap berputar
mulus pada langkah hisap, kompresi dan
langkah buang.

- Camshaft merupakan bagian yang


digerakkan oleh roda gigi crankshaft. Bila camshaft
berputar maka cam lobe berputar. tujuan dari
camshaft ini sendiri untuk mengatur bukaan-bukaan
katup yang ada di dalam
mesin(inlet,exhaust,nozzle/injection)
- Push rod adalah pipa baja dengan dudukan di
kedua ujungnya. Camshaft menggerakkan push rod
sehingga mengangkat rocker arm.
- Valve lifter atau cam follower(Tappet)
merupakan bagian bertumpu pada setiap lobe
camshaft yang menggerakan pushrod untuk
mengatur valve yang ada.

http://tecmodify.blogspot.com/2010/08/vibration-damper-peredam-getaran-pada.html
- Vibration Damper (Peredam Getaran) merupakan bagian depan dari craftshank. Alat
yang menyerupai flywheel kecil ini berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi
akibat putaran crankshaft (torsional vibration).
- Cylinder head dan komponen-komponennya merupakan bagian yang dirancang agar
valve dapat membuka dan menutup dengan timing yang tepat, dan agar bahan bakar
disuntikkan pada waktu yang tepat sehingga didapatkan kemampuan puncak dari
engine.
- Gear Train Assemblies dihubungkan untuk memindahkan tenaga dari crankshaft ke
komponen-komponen lain dari engine. Gear Train Assemblies bisa berlokasi di
bagian depan dan belakang engine.

b.) Komponen Dasar Mesin Gasoline


Pada mesin gasoline terdapat berbagai komponen dasar antara lain,
- Kepala Silinder merupakan bagian yang berfungsi sebagai ruang bakar atau tempat
terjadinya pembakaran sekaligus sebagai housing bagi beberapa komponen.
- Blok Silinder merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat piston melakukan
pergerakan. Selain itu blok silinder juga berfungsi sebagai penopang seluruh bagian
mesin.
- Piston adalah komponen utama dalam motor pembakaran dalam, karena fungsinya
sebagai pengatur volume ruang bakar.
- Connecting rod adalah sebuah logam batangan yang akan menghubungkan gerakan
piston ke poros engkol.
- Crankshaft merupakan bagian yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun
piston menjadi gerakan putaran.
- Oil pan atau carter merupakan komponen yang terletak pada bagian bawah mesin
serta berfungsi sebagai bak oli atau tempat menampung oli mesin.
- Flywheel merupakan komponen yang terletak pada bagian belakang mesin serta
fungsinya untuk menstabilkan putaran mesin dengan cara menyimpan sebagian energi
mesin ketika langkah usaha.
- Busi adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi percikan api.

4. Sistem Pembakaran pada Mesin Diesel dan


Gasoline
Sistem pembakaran pada internal combustion engine biasa dibagi menjadi 2 yaitu
diesel dan gasoline. mesin diesel atau biasa juga disebut mesin kompresi, membutuhkan
kompresi yang tinggi untuk menghasilkan daya. Sedangkan mesin gasoline, memiliki ciri
khas komponen busi yang membantu nyala api pada siklus mesin gasoline. Maka dari itu,
tanpa berpanjang lebar berikut adalah sistem pembakaran pada mesin diesel dan gasoline.

a.) Sistem pembakaran mesin diesel

Pada mesin diesel, sistem pembakarannya dapat dibagi menjadi 2, yaitu non direct
injection dan direct injection. Perbedaan dari kedua sistem tersebut yaitu terletak pada
komponen tambahan yang disebut sub-combustion chamber(vortex chamber) keuntungan
dari non direct adalah, mengurangi kebisingan dan meningkatkan efisiensi pembakaran.
sedangkan keuntungan dari direct injection yaitu, leih hemat bahan bakar, mengurangi rugi
panas dan gesekan, dan beban panas akan lebih kecil.

Secara umum, sistem pembakaran mesin diesel memiliki kekhususan yaitu pada
langkah kompresi, bahan bakar dimasukkan kedalam combustion menggunakan nozzle.
Berikut 4 tahapan mesin diesel hingga menghasilkan usaha

1. Langkah hisap

Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB inlet valve membuka, sehingga volume
ruang di dalam silinder bertambah besar, akibatnya tekanan akan turun dan berada di bawah
tekanan atmosfir.

2. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, sementara itu kedua valve (inlet + exhaust)
menutup. Udara didalam silinder akan dikompresikan (dimampatkan) sehingga tekanan akan
naik mencapai 30 – 35 kg/cm2, dan temperatur mencapai 560°C.
3. Langkah kerja
Sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar ruang di semprotkan ke ruang bakar dan
karena ruang bakar suhunya telah mencapai 560°C maka akan disusul ledakan pembakaran
pada saat kira – kira piston berada pada TMA, dan selanjutnya piston akan terdorong dari
TMA ke TMB.

4. Langkah buang
Langkah sebelum piston mencapai TMB, exhaust valve mulai terbuka. Saat piston
bergerak kembali dari TMB ke TMA maka sisa pembakaran yang berupa gas akan didorong
ke luar oleh piston melalui exhaust valve, sampai piston mencapai TMA.

b.) Sistem pembakaran mesin gasoline atau petrol

Sistemnya juga melalui 4 tahapan untuk menghasilkan 1 kerja yaitu :

1. Langkah hisap
Langkah Hisap : Pada langkah pertama, posisi torak masih berada di atas, katup
masuk terbuka, lalu torak akan bergerak ke bawah sambil mengisap campuran bahan bakar
(bensin) dan udara ke dalam silinder.

2. Langkah kompresi

Langkah Kompresi : Bila torak telah sampai pada posisi terendah, silinder seluruhnya
terisi dengan campuran bahan bakar (bensin) dan udara, serta katup masuk telah tertutup, lalu
torak akan bergerak ke atas dengan mendesak pengisian dalam silinder.
3. Langkah Ledak
Langkah ledak : Sejenak sebelum torak sampai ke titik tertinggi (titik mati puncak),
isi silinder dinyalakan oleh cetus api dari busi sehingga menyebabkan ledakan (explosion).
Eksplosi itu mendorong torak ke bawah dengan daya yang sangat besar.
4. Langkah buang
Langkah Buang : Sejenak sebelum torak sampai ke titik terendah (titik mati bawah)
katup buang terbuka. Kemudian torak bergerak ke atas dan mendesak gas yang sudah
terbakar keluar melalui katup buang.

5. Pelumas dan Sistem Pelumasan Mesin


a. Pelumas
Pengertian

Pelumasan merupakan suatu teknik proses dalam meminimalisir gesekan juga


keausan suatu atau antar permukaan yang saling bersentuhan serta bergerak relatif
satu sama lain, oleh karena itu berikan pelumas. Pelumas kebanyakan kita temui
dalam bentuk cairan/fluida, namun terdapat jenis-jenis lainnya selain fluida.

Jenis-jenis

Secara umum bahan pelumas diklasifikasikan berdasarkan wujud dari materialnya,


yakni liquid (cair), semi liquid (grease), dan padat.

- Pelumas liquid (Pelumas Oli) sangat kita pahami sebagai pelumas oli dan
cukup lazim kita temui sebagai pelumas mesin kendaraan bermotor, gearbox,
ataupun sistem lainnya.

i) Kekurangan pelumas oli:

- Membutuhkan ruang yang lebih besar untuk menampung oli.


- Membutuhkan sistem sealing untuk mencegah oli bocor keluar.
- Membutuhkan tambahan sistem pendingin jika pelumas bekerja pada
temperatur ekstrim.
- Tidak tahan terhadap oksidasi, kontaminasi air, dan pengotor-pengotor
seperti debu atau yang sejenisnya.
ii.) Kelebihan pelumas oli:

- Kelebihan yang paling utama adalah sangat cocok digunakan pada


mesin-mesin putaran tinggi.
- Memiliki viskositas rendah sehingga mudah membentuk lapisan film
pelumas di setiap permukaan logam yang dilindungi dan memastikan
selalu ada jarak antara dua permukaan komponen yang bertemu.
- Karena berfase cair maka ia sangat mudah menyerap dan
memindahkan panas.

- Pelumas semi liquid (Grease) memiliki kekentalan lebih tinggi dibandingkan


dengan pelumas oli dan memang cenderung lebih “padat” daripada oli.
Pelumas grease dibuat dengan jalan mengemulsi oli mineral atau oli nabati
dengan pengemulsi metalik atau air pada suhu 400-600°F (204-316°C).
Sifatnya yaitu tingkat kekentalan tinggi melebihi viskositas oli dan cenderung
padat.

Grease memiliki karakteristik khas, yang membuatnya sangat cocok


digunakan pada sebuah sistem mekanis yang hanya bisa dilubrikasi secara
berkala, serta sistem yang tidak mungkin dapat dilubrikasi oleh oli. Grease
juga berfungsi sebagai sealent untuk mencegah masuknya air atau material
lain ke dalam sistem mesin. Karakteristik grease ditentukan oleh tipe oli
(mineral, sintetis, nabati, atau lemak hewani), tipe pengemulsi (litium, sodium,
kalsium, garam-garaman), serta aditif yang digunakan sebagai bahan baku
(tekanan tinggi, perlindungan korosi, anti oksida, dan lain sebagainya).

i.) Kelebihan grease:

- Bertahan di hanya satu titik pelumasan yang diperlukan.


- Tidak mudah rusak karena cat ataupun partikel-partikel debu atmosfer.
- Tidak memerlukan pemberian grease yang terlalu sering.
- Cocok digunakan pada poros tegak/vertikal.
- Membantu proses sealing karena tidak mudah ditembus partikel debu.
- Tahan air.
- Cocok digunakan pada mesin dengan beban kejut, kecepatan rendah,
serta beban tinggi.

ii.) Kekurangan grease:

- Karena wujudnya yang semi-solid, maka sifatnya tidak dapat menjadi


pendingin.
- Sekali saja pengotor debu masuk dan bercampur dengan grease, ia
tidak dapat dibersihkan. Sehingga partikel tersebut akan menjadi
gangguan nagi performa grease

- Pelumas padat memiliki wujud padat dan dibutuhkan pada kasus-kasus


tertentu yang tidak dimungkinkan untuk menggunakan pelumas oli maupun
grease. Pelumas padat atau juga dikenal dengan pelumas kering memiliki
bentuk fase padat. Karakter gesekan kecil pada permukaan bahan pelumas
padat tersebut terjadi karena struktur molekul berlapis dengan ikatan lemah
antar lapisan molekulnya. Masing-masing lapisan molekul dapat bergeser
relatif terhadap lapisan yang lain hanya dengan sedikit gaya saja, inilah yang
membuat pelumas padat memiliki gaya gesekan rendah.

i.) Kelebihan pelumas padat:

- Lebih efektif ketimbang pelumas oli pada mesin dengan beban tinggi.
- Sangat stabil pada kondisi temperature tinggi, serta pada kondisi
lingkungan beradiasi dan reaktif.
- Membuat desain mesin menjadi lebih sederhana karena tidak
dibutuhkan ruang lebih seperti jika menggunakan pelumas oli.
- Kebersihan mesin lebih terjaga.

ii.) Kekurangan pelumas padat:

- Jika sekali saja lapisan film lubrikasi rusak, maka tidak akan dapat
diperbaiki, keseluruhan bagian pelumas padat harus diganti.
- Koefisien gesekan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pelumas oli.
- Mudah aus.

b. Sistem Pelumas
Pengertian

Sistem Pelumasan adalah suatu sistem pemeliharaan/ perawatan terhadap perangkat


mesin yang selalu menampilkan masalah-masalah gerak, gesekan dan panas yang
ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang peranan penting dalam
masalah kestabilan mesin. Bila ketiga hal tersebut tidak diperhatikan maka akan dapat
mengakibatkan keausan dan suhu yang berlebihan menimbulkan pemuian pada bagian
yang bergesekan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang cukup terhadap masalah
pelumasan sangat bermanfaat bagi perawatan mesin. Minyak pelumas adalah suatu
cairan yang dapat menetralisir , menstabilkan panas yang berlebihan, minyak pelumas
adalah suatu cairan yang berfungsi sebagai media penghantar ( penyerap) panas, juga
sebagai pelicin atau pelancar gerak.

Fungsi Sistem Pelumasan

- Oli membentuk lapisan (oil film) mencegah kontak langsung permukaan


logam dengan logam, mengurangi gesekan dan mencegah keausan dan panas.
- Oli mendinginkan pada bagian-bagian mesin.
- Berfungsi sebagai seal antara torak dengan lubang dinding silinder.
- Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin
- Mencegah karat pada bagian-bagian mesin

Macam-macam sistem Pelumasan

1. Sistem Percik

Pada sistem percik, konstruksinya cukup sederhana. Karena oli mesin


disalurkan ke seluruh komponen mesin melalui gerakan poros engkol. Tentu
ada sebuah komponen seperti sendok yang akan memercikan oli keseluruh
bagian mesin.

Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen yang
memiliki lokasi agak jauh dari ruang engkol. Sehingga sistem percik hanya
dipakai pada mesin tipe kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air
atau pemotong rumput.

2. Sistem Pompa

Sistem kedua memanfaatkan penekanan oli melalui pompa. Sistem kedua


terbukti lebih bisa menyalurkan oli keseluruh komponen mesin karena
memiliki saluran yang terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian mesin.

Beberapa motor pruduksi terbaru sudah menggunakan sistem pompa ini


karena dinilai lebih efektif dalam hal pelumasan.

3. Sistem Kombinasi

Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian
ruang engkol terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu
masih ditambah dengan keberadaan pompa oli untuk menyalurkan pelumas ke
bagian bagian terjauh dari ruang engkol.

Komponen Sistem Pelumasan


Selain oli terdapat beberapa komponen yang berpengaruh pada sistem pelumasan
mesin antara lain ;

- Bak oli/carter, fungsinya untuk menampung oli mesin.


- Pompa oli, fungsinya untuk menimbulkan aliran oli mesin.
- Filter oli, fungsinya untuk menyaring oli dari kotoran
- Oil feed, fungsinya sebagai media oli mengalir yang tersebar pada seluruh
bagian mesin.
- Oil jet, komponen yang terletak dibawah silinder mesin ini memiliki fungsi
untuk menyemburkan oli ke bagian batang penggerak.
- Oil pressure sensor, fungsinya untuk mendeteksi tekanan oli untuk mengetahui
kondisi pelumasan mesin.
- PCV valve, merupakan rangkaian saluran mesin untuk membuang gas
pembakaran dari dalam mesin.

Cara Kerja Pelumasan pada Mesin

Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada bagian
paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang digerakan dari
engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.

- Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi
sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
- Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan
oleh pompa.
- Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
- Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
- Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas
mesin dan ke oil jet,
- Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan rocker
arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok
silinder.
- Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian
bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
- Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.

6. Mesin 2 Tak dan 4 Tak


a. Mesin 2 Tak
Mesin 2 tak cenderung lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin 4 tak, sehingga
rasio berat terhadap tenaga (power to weight ratio) mesin dua tak lebih baik
dibandingkan mesin empat tak. Itu sedikit tentang mesin 2 tak, mari kita buka lebih
dalam bagaimana siklus 2 tak.

Langkah ke 1

Piston bergerak dari TMA ke TMB.


1. Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada
di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan
semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas.
2. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain
perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih
dahulu.
3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar
keluar melalui lubang pembuangan.
4. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam
ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong
keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.
5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas
dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.

Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
1. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran
udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan
oleh karburator atau sistem injeksi.
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak terjadi saat piston
sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak
tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai
bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu
untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi.

b. Mesin 4 Tak
Mesin ini menggunakan klep/valve yang digerakan oleh noken as yang tidak dipakai
oleh mesin 2 tak, sehingga semua siklus yang harus dilakukan lebih sempurna. Pada
mesin motor, oli mesin 4 tak menjadi 1 untuk melumasi keseluruhan mesin dan
transmisi pada mobil tetap terpisah karena saluran oli mesin dan transmisi terpisah.
Langkah ke 1 - Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka
dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian
besar mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas
sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukkan.

Langkah ke 2 - Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar
tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat
sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi
(pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan
(suntikan) bahan bakar).

Langkah ke 3 - Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan
dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini
adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.

Langkah ke 4 - Piston bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup masuk terutup
dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar
yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.

c. Perbedaan Mesin 2 Tak dan 4 Tak


Mesin 2 Tak Mesin 4 Tak

Dalam 1 siklus pembakaran hanya dalam 1 siklus pembakaran membutuhkan 2


membutuhkan 1 putaran mesin putaran mesin

memakai membrane sebagai pengganti menggunakan klep/valve


klep/valve

tidak menggunakan noken as/camshaft menggunakan noken as/camshaft

memiliki kompresi primer dan sekunder hanya memiliki kompresi primer

lebih responsif / akselerasi bagus kurang responsif / akselerasi kurang dari


pada mesin 2 tak

menggunakan oli samping yang tercampur hanya menggunakan oli dan tidak
dengan bensin untuk pelumasan kruk as / tercampur oleh bensin untuk pelumasan
crankshaft kruk as / crankshaft

Referensi
- https://bobo.grid.id/read/081641874/apa-itu-biofuel-inilah-pengertian-biofuel-
dan-jenis-jenisnya?page=all
- https://www.studiobelajar.com/termodinamika/
- https://artikel-teknologi.com/macam-macam-pelumas-mesin/
- https://www.academia.edu/7675839/Sistem_Pelumasan?auto=download
- https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html
- http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/162-sistem-pelumasan-pada-
motor-diesel
- http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/
- https://www.slideshare.net/RockSandy/mesin-4-langkah-2-langkah
-

Anda mungkin juga menyukai