Oleh:
Universitas Indonesia
Fakultas Teknik
2020
Outline Materi Makalah
1. Siklus termodinamika dan mekanisme kerja mesin Diesel dan mesin Otto
- Fossil fuel
- Biofuel
A.Termodinamika A.Siklus
Termodinamika sendiri merupakan salah satu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari panas dan
temperatur, serta hubungan keduanya pada energi dan gerak. Inti dari pembahasan termodinamika
adalah bagaimana energi dalam bentuk panas dapat mengalir dari satu benda ke benda lain, proses
dari aliran energi tersebut, dan akibat yang dihasikan oleh perpindahan energi tersebut.
Sementara Siklus termodinamika adalah gabungan dari beberapa proses termodinamika yang dimulai
dan berakhir di keadaan yang sama dalam satu siklusnya. Ada dua jenis siklus termodinamika yaitu
siklus daya kalor dan pompa kalor. Siklus daya kalor adalah siklus yang melandasi konversi kalor
menjadi kerja dalam permesinan seperti mesin Otto, Diesel, dan lain-lain. Sedangkan siklus pompa
kalor adalah siklus yang melandasi sistem refrigerasi yang memanfaatkan kerja eksternal menjadi efek
pendinginan dan pemanasan.
Gambar diatas merupakan Sikul daya kalor pada gambar (a) dan Siklus pompa kalor pada gambar (b)
Gambar (a) merupakan contoh dari siklus daya. Siklus dapat dimulai dari titik mana saja karena akan
mengalami proses dan berakhir ditempat semula dalam satu siklusnya. Dalam sebuah siklus
termodinamika, kerja yang dihasilkan merupakan salah satu tinjauan utama. Untuk menghitung kerja
yang dihasilkan ini perlu ditinjau masing-masing proses dalam siklus, Dalam siklus ini terdapat empat
proses yaitu:
· Proses a-b yaitu proses isokhorik pada 1 m3 dari tekanan 1 Pa ke tenakan 3 Pa. Dengan
menggunakan definisi kerja maka besarnya kerja dalam proses ini adalah nol (0) karena tidak ada
perubahan volume.
· Proses b-c yaitu proses isobarik pada tekanan 3 Pa dari volume 1 m3 ke 3 m3.
· Proses c-d yaitu proses isokhorik pada volume 3 m3 dari tekanan 3 Pa ke 1 kPa. Pada proses ini
juga tidak menghasilkan kerja karena tidak ada perubahan volume.
· Proses d-a yaitu proses isobarik pada tekanan 1 kPa dari volume 3 m3 ke 1 m3.
Sementara untuk siklus pada gambar (b) merupakan siklus pompa kalor. Jika dihitung dengan cara
yang sama maka di dapatkan kerja yang dihasilkan sistem dalam satu siklus yaitu -4 Joule. Nilai
negatif berarti sistem menerima kerja dari luar.
Mesin otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses
pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin (gasoline).
· Pertama ada langkah hisap,dalam proses ini katup hisap dalam kondisi terbuka, katup buang
dalam kondisi tertutup, dan piston bergerak kebawah (volume membesar) dari volume minimum ke
volume maksimum sehingga memaksa campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam sistem
melalui katup hisap.
· Kedua ada langkah kompresi,dalam proses ini kedua katup dalam kondisi tertutup dan piston
bergerak ke atas (volume mengecil) dari volume maximum ke volume minimum sehingga tekanan
campuran udara dan bahan bakar yang ada dalam sistem meningkat.
· Selanjutnya ada proses pembakaran disertai ekspansi. Dalam proses ini campuran udara dan
bahan bakar diledakkan (mengalami pembakaran) karena adanya pemantik (busi). Akibatnya sistem
menerima kalor. temperatur meningkat, dan menyebabkan piston terdorong ke bawah (volume
maximum).
· Dan yang terakhir ada proses buang,dalam proses ini posisi katup buang terbuka, katup hisap
tertutup, dan piston bergerak ke atas. Akibatnya hasil pembakaran bahan bakar dibuang melalui katup
buang. Kemudian mengulang kembali dari langkah pertama.
Sementara Mesin Diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam dengan sebuah mesin pemicu
kompresi dan berbahan bakar solar.
A.Fossil Fuel
Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon
seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Bahan bakar fosil terbentuk karena adanya proses alamiah berupa pembusukan dari organisme yang
mati ratusan juta tahun lalu. Dinosaurus, pepohonan, dan hampir semua mahluk hidup yang mati,
terendapkan di tanah, dan sekarang telah menjadi minyak bumi, gas alam, atau batu bara.Gas alam
memiliki wujud gas, minyak bumi berwujud cair, dan batu bara berwujud padat.Perbedaan wujud
tersebut disebabkan karena adanya perbedaan pada tekanan dan panas yang mereka terima di perut
bumi selama jutaan tahun lalu.
Bahan bakar fosil termasuk jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sebab, bahan
bakar fosil ini terbentuk dari proses endapan dan penguraian makhluk hidup dan membutuhkan waktu
jutaan tahun lamanya. Itulah sebabnya, pemanfaatan dari bahan bakar ini harus dilakukan secara bijak
dan bertanggung jawab.Selain itu juga sumber bahan bakar fosil yang ada lebih cepat habis
dibandingkan dengan terbentuknya yang baru.
Penggunaan bahan bakar fosil yang telah berlasngsung lama, dari dulu hingga sekarang ini
menyebabkan timbulnya masalah-masalah lingkungan. Oleh karena itu diperlukan gerakan global
menuju pembangkitan energi terbarukan agar bahan bakar fosil tidak cepat habis. Walaupun
penggunaan bahan bakar fosil di era sekarang telah menggerakan pengembangan industri dan
menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas.
B. Biofuel
Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang
dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau
secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk
pembuatan biofuel yaitu pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah
industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk
menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk
menghasilkan alkohol dan ester serta energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat
tumbuh sebagai bahan bakar).
Biofuel sering menjadi alternatif untuk bahan bakar konvensional yang digunakan untuk menyalakan
mesin kendaraan kita. Namun sebenarnya biofuel dapat dimanfaatkan untuk semua kebutuhan energi
manusia. Penggunaan biofuel meliputi Transportas seperti Mobil, bus, sepeda motor, kereta api,
pesawat terbang dan kendaraan air,lalu Pembangkit Listrik seperti Peralatan listrik dan Pemanas
seperti Kompor dan peralatan memasak lainnya.
https://www.tpr.co.jp/tp_e/products/cylinderliners/about.html
- Cylinder merupakan lubang-lubang yang terdapat pada block engine. Cylinder sendiri
berfungsi sebagai rumah untuk piston, ruang pembakaran, dan meneruskan panas
keluar dari piston.
- Cylinder Liner merupakan bagian yang membentuk selubung air yang membatasi air
pendingin dengan piston.
- Compression Ring yang berfungsi untuk menyekat ruang bakar bagian bawah guna
mencegah kebocoran kompresi dan gas hasil pembakaran melalui piston.
- Oil Control Ring yang biasanya hanya terdapat satu oil control ring di bawah dua
compression ring, oil control ring melumasi dinding cylinder liner pada saat piston
bergerak ke atas dan ke bawah. Lapisan oli mengurangi keausan cylinder liner dan
piston.
http://tecmodify.blogspot.com/2010/08/vibration-damper-peredam-getaran-pada.html
- Vibration Damper (Peredam Getaran) merupakan bagian depan dari craftshank. Alat
yang menyerupai flywheel kecil ini berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi
akibat putaran crankshaft (torsional vibration).
- Cylinder head dan komponen-komponennya merupakan bagian yang dirancang agar
valve dapat membuka dan menutup dengan timing yang tepat, dan agar bahan bakar
disuntikkan pada waktu yang tepat sehingga didapatkan kemampuan puncak dari
engine.
- Gear Train Assemblies dihubungkan untuk memindahkan tenaga dari crankshaft ke
komponen-komponen lain dari engine. Gear Train Assemblies bisa berlokasi di
bagian depan dan belakang engine.
Pada mesin diesel, sistem pembakarannya dapat dibagi menjadi 2, yaitu non direct
injection dan direct injection. Perbedaan dari kedua sistem tersebut yaitu terletak pada
komponen tambahan yang disebut sub-combustion chamber(vortex chamber) keuntungan
dari non direct adalah, mengurangi kebisingan dan meningkatkan efisiensi pembakaran.
sedangkan keuntungan dari direct injection yaitu, leih hemat bahan bakar, mengurangi rugi
panas dan gesekan, dan beban panas akan lebih kecil.
Secara umum, sistem pembakaran mesin diesel memiliki kekhususan yaitu pada
langkah kompresi, bahan bakar dimasukkan kedalam combustion menggunakan nozzle.
Berikut 4 tahapan mesin diesel hingga menghasilkan usaha
1. Langkah hisap
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB inlet valve membuka, sehingga volume
ruang di dalam silinder bertambah besar, akibatnya tekanan akan turun dan berada di bawah
tekanan atmosfir.
2. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, sementara itu kedua valve (inlet + exhaust)
menutup. Udara didalam silinder akan dikompresikan (dimampatkan) sehingga tekanan akan
naik mencapai 30 – 35 kg/cm2, dan temperatur mencapai 560°C.
3. Langkah kerja
Sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar ruang di semprotkan ke ruang bakar dan
karena ruang bakar suhunya telah mencapai 560°C maka akan disusul ledakan pembakaran
pada saat kira – kira piston berada pada TMA, dan selanjutnya piston akan terdorong dari
TMA ke TMB.
4. Langkah buang
Langkah sebelum piston mencapai TMB, exhaust valve mulai terbuka. Saat piston
bergerak kembali dari TMB ke TMA maka sisa pembakaran yang berupa gas akan didorong
ke luar oleh piston melalui exhaust valve, sampai piston mencapai TMA.
1. Langkah hisap
Langkah Hisap : Pada langkah pertama, posisi torak masih berada di atas, katup
masuk terbuka, lalu torak akan bergerak ke bawah sambil mengisap campuran bahan bakar
(bensin) dan udara ke dalam silinder.
2. Langkah kompresi
Langkah Kompresi : Bila torak telah sampai pada posisi terendah, silinder seluruhnya
terisi dengan campuran bahan bakar (bensin) dan udara, serta katup masuk telah tertutup, lalu
torak akan bergerak ke atas dengan mendesak pengisian dalam silinder.
3. Langkah Ledak
Langkah ledak : Sejenak sebelum torak sampai ke titik tertinggi (titik mati puncak),
isi silinder dinyalakan oleh cetus api dari busi sehingga menyebabkan ledakan (explosion).
Eksplosi itu mendorong torak ke bawah dengan daya yang sangat besar.
4. Langkah buang
Langkah Buang : Sejenak sebelum torak sampai ke titik terendah (titik mati bawah)
katup buang terbuka. Kemudian torak bergerak ke atas dan mendesak gas yang sudah
terbakar keluar melalui katup buang.
Jenis-jenis
- Pelumas liquid (Pelumas Oli) sangat kita pahami sebagai pelumas oli dan
cukup lazim kita temui sebagai pelumas mesin kendaraan bermotor, gearbox,
ataupun sistem lainnya.
- Lebih efektif ketimbang pelumas oli pada mesin dengan beban tinggi.
- Sangat stabil pada kondisi temperature tinggi, serta pada kondisi
lingkungan beradiasi dan reaktif.
- Membuat desain mesin menjadi lebih sederhana karena tidak
dibutuhkan ruang lebih seperti jika menggunakan pelumas oli.
- Kebersihan mesin lebih terjaga.
- Jika sekali saja lapisan film lubrikasi rusak, maka tidak akan dapat
diperbaiki, keseluruhan bagian pelumas padat harus diganti.
- Koefisien gesekan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pelumas oli.
- Mudah aus.
b. Sistem Pelumas
Pengertian
1. Sistem Percik
Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen yang
memiliki lokasi agak jauh dari ruang engkol. Sehingga sistem percik hanya
dipakai pada mesin tipe kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air
atau pemotong rumput.
2. Sistem Pompa
3. Sistem Kombinasi
Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian
ruang engkol terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu
masih ditambah dengan keberadaan pompa oli untuk menyalurkan pelumas ke
bagian bagian terjauh dari ruang engkol.
Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada bagian
paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang digerakan dari
engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.
- Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi
sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
- Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan
oleh pompa.
- Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
- Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
- Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas
mesin dan ke oil jet,
- Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan rocker
arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok
silinder.
- Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian
bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
- Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.
Langkah ke 1
Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
1. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran
udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan
oleh karburator atau sistem injeksi.
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak terjadi saat piston
sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak
tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai
bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu
untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi.
b. Mesin 4 Tak
Mesin ini menggunakan klep/valve yang digerakan oleh noken as yang tidak dipakai
oleh mesin 2 tak, sehingga semua siklus yang harus dilakukan lebih sempurna. Pada
mesin motor, oli mesin 4 tak menjadi 1 untuk melumasi keseluruhan mesin dan
transmisi pada mobil tetap terpisah karena saluran oli mesin dan transmisi terpisah.
Langkah ke 1 - Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka
dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian
besar mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas
sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukkan.
Langkah ke 2 - Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar
tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat
sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi
(pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan
(suntikan) bahan bakar).
Langkah ke 3 - Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan
dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini
adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.
Langkah ke 4 - Piston bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup masuk terutup
dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar
yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.
menggunakan oli samping yang tercampur hanya menggunakan oli dan tidak
dengan bensin untuk pelumasan kruk as / tercampur oleh bensin untuk pelumasan
crankshaft kruk as / crankshaft
Referensi
- https://bobo.grid.id/read/081641874/apa-itu-biofuel-inilah-pengertian-biofuel-
dan-jenis-jenisnya?page=all
- https://www.studiobelajar.com/termodinamika/
- https://artikel-teknologi.com/macam-macam-pelumas-mesin/
- https://www.academia.edu/7675839/Sistem_Pelumasan?auto=download
- https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-pelumas.html
- http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/162-sistem-pelumasan-pada-
motor-diesel
- http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/
- https://www.slideshare.net/RockSandy/mesin-4-langkah-2-langkah
-