2. Pola Pelaksanaan
1
Program Studi Magister Teknik Mesin DTM FTUI
3. Pemangku Kepentingan
Dalam pelaksanaanya ada beberapa instansi atau pemangku kepentingan yang terlibat
dalam program peningkatan pertumbuhan ekspor produk nasional, diantaranya dalam hal ini
Kementrian Perhubungan selaku penggagas wacana program ini. Selanjutnya perusahaan
pelayaran swasta nasional diantaranya PT Pelni, PT Djakarta Lloyd, PT Berlian Laju Tanker,
PT Samudera Indonesia dan lainnya yang nantinya dalam skenario diatas akan naik kelas
menjadi Main Line Operator regional maupun global dan juga seluruh perusahaan pelayaran
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan digabungkan untuk usaha Main Line Operator
internasional.
4. Review Pelaksanaan
2
Program Studi Magister Teknik Mesin DTM FTUI
➢ Jumlah kepemilikan kapal dapat mempengaruhi daya angkut hal ini disebabkan karena
informasi antar kapal yang lebih transparan.
➢ Diperlukan koordinasi yang panjang dan dibutuhkan kooperasi maksimal oleh masing-
masing penyedia jasa transportasi.
➢ Kemampuan preparasi terhadap kemenangan atas tender shipping cargo menjadi
ketidakpastian dalam hal pengangkutan disebabkan karena standard pengiriman
masing-masing perusahaan berbeda, begitu juga dengan tingkat kepercayaan klien
dalam melakukan pemilihan terhadap pemakaian jasa transportasi yang ada.
➢ Apabila adanya perusahaan yang tidak bisa bersaing dengan standard operasional yang
lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain maka kemungkinan besar akan terjadi
peralihan managerial perusahaan tersebut dengan menggunakan jasa perusahaan lain.
➢ Adanya kontrak dalam pelaksanaan dan standard SOP yang perlu diintegrasikan ke
semua perusahaan sehingga tidak terjadi pelengseran sistem managerial.
➢ Adanya jaminan terhadap barang yang diserahkan kepada penyelenggara jasa lainnya.
➢ Integrasi sistem data antara satu informasi ketersediaan tempat dan barang diharuskan
dengan format yang sama.