Anda di halaman 1dari 6

METODE PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN KAPAL

Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh
obyek baik Non – Teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi
dengan baik dan teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak ataupun benda yang tidak
bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi
persyaratan internasional.

Perawatan juga diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan


manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.

Perawatan kapal dalam arti luas, meliputi segala macam kegiatan yang ditujukan untuk
menjaga agar kapal selalu berada dalam kondisi laik laut (sea worthyness) dan dapat dioperasikan
untuk pengangkutan laut pada setiap saat dengan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu.

Sistem Perawatan Berencana adalah salah satu sarana untuk menuju kepada perawatan kapal
yang lebih baik dan secara garis besar tujuannya adalah :

1. Mengoptimalkan daya dan hasil guna material sesuai fungsi dan manfaatnya (efficiency
material)
2. Mencegah terjadinya kerusakan berat secara mendadak (breakdown), serta mencegah
menurunnya efisiensi.
3. Mengurangi kerusakan yang mendadak atau pengangguran waktu berarti menambah hari-
hari efektif kerja kapal (commission days).
4. Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan pada waktu kapal melaksanakan
perbaikan Dok tahunan (economical cost).
5. Menambah pengetahuan awak kapal dan mendidik untuk memiliki rasa tanggung jawab
serta disiplin kerja (sence of belong).

Kapal tidak akan memenuhi persyaratan standar internasional dan dinyatakan laik laut,
apabila tanpa dilandasi dengan pemahaman, pendalaman dan pelaksanaan pada peraturan-peraturan

1. IMO the SOLAS, Chapter II-1, Part C & E : Machinery and Electrical Installation.
2. Sistem manajemen perusahaan pelayaran (shipping management system).
3. Sistem perawatan terencana (planned maintenance system) dengan pemahaman bahwa
permesinan di kapal merupakan salah satu “Asset Termahal” dalam perusahaan pelayaran.
Metode Perbaikan & Perawatan Mesin

1. Perawatan Insidentil (Breakdown Repair)


Perawatan Insidentil artinya kita membiarkan mesin terus menerus sampai rusak (Down
Time), baru kemudian dilaksanakan perawatan dan perbaikan (Break down repair). Strategi
perawatan insidentil dalam teorinya tidak disarankan, namun kenyataannya sering terjadi di
kapal, karena berbagai alasan antara lain :
 Kronologi perawatan tidak dicatat secara sistimatis, sehingga tidak terdapat
kesinambungan dalam kegiatan perawatan selanjutnya.
 Tidak mengacu standar perawatan dan perbaikan kapal (PMS) sesuai dengan Manual
Instruction Book.
 Tidak adanya kepedulian / kepekaan para pengawas terhadap ketidak – teraturan
pelaksanaan pekerjaan perawatan.
 Tidak adanya bukti-bukti terjadi kerusakan-kerusakan, kekurangan sebelumnya, kapal
menganggur dan kerugian-kerugian lainnya.
 Tidak tersedianya suku cadang yang cukup untuk setiap pesawat / mesin, sehingga
memhambat waktu operasi kapal pada saat menunggu pengadaan suku cadang
tersebut.
 Banyak data-data yang dilaporkan dari kapal ke darat (kantor), namun sedikit saja
yang diproses untuk manfaat perawatan dan perbaikan kapal.
 Nakhoda dan ABK yang tidak berkualitas dan professional di bidangnya.

2. Perawatan Berencana (Plan Maintenance)


Perawatan Berencana artinya kita sudah menentukan dan mempercayakan kepada seluruh
prosedur perawatan yang dibuat oleh ”MAKER” melalui Manual Instruction Book, untuk
dilaksanakan dengan benar, tepat waktu dan berapapun biaya perawatan yang akan
dikeluarkan tidak menjadi masalah, demi mempertahankan operasi kapal tetap lancar tanpa
pernah menganggur dan memperkecil / mencegah kerusakan yang terjadi (Life Time).

Beberapa keuntungan-keuntungan perawatan berencana yang dilaksanakan dengan baik dan


benar, antara lain :
 Memperpanjang waktu kerja unit pesawat / mesin dan mempertahankan nilai
penyusutan pada kapal
 Kondisi material pada pesawat / mesin dapat dipantau setiap saat oleh setiap pengawas
atau personil di darat, hanya dengan melihat pelaporan administrasi perawatan.
 Dengan tersedianya suku cadang yang cukup, maka pada saat ada perawatan dan
perbaikan tidak kehilangan waktu operasi.
 Operasi kapal lancar dengan memberi rasa aman dan tenang pikiran kepada semua
personil kapal dan manajemen darat bahwa semua pesawat / mesin bekerja secara
optimal, normal dan terkontrol dengan benar.

3. Perawatan Pencegahan (Prevention Maintenance )


Pengertian pencegahan lebih baik daripada menunggu kerusakan yang lebih berat, adalah
merupakan suatu pemahaman yang harus benar-benar tertanam pada setiap orang
yangbertanggung jawab atas suatu perawatan.

Perawatan pencegahan adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan perawatan berencana yang
bertujuan untuk :
 Memantau perkembangan yang terjadi pada hasil pekerjaan perawatan secara terus
menerus sampai batas nilai-nilai yang diijinkan.
 Menemukan kerusakan dalam tahap yang lebih dini, sehingga masih ada kesempatan
untuk merencanakan pelaksanaan waktu perawatan.
 Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan, yang dapat
mengakibatkan terhentinya operasi kapal.
 Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat menelusuri jalannya kerusakan
terhadap nilai keselamatan dan nilai ekonomis kapal.

4. Perawatan dan Perbaikan (Repair and Maintenance)


Perawatan dan perbaikan adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan perawatan berencana yang
bertujuan untuk :
 Memperbaiki setiap kerusakan yang terpantau, walaupun belum waktunya
dilaksanakan perbaikan.
 Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan yang lebih besar.

Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat mempertahankan kondisi pesawat / mesin
terhadap nilai keselamatan dan nilai ekonomis kapal. Pertimbangan membuat suatu rencana
perawatan dan perbaikan mesin ialah :

 Tahun pembuatan mesin dan kondisi mesin sudah berapa lama jam kerjanya
 Kapan terakhir melakukan ”General Overhaul” pada mesin tersebut dan material/suku
cadang apa saja sudah diganti baru.
 Berapa lama lagi mesin akan dipertahankan untuk dioperasikan
 Bagaimana menjalankan sistem perawatan dan perbaikan sebelumnya
 Berapa anggaran yang disediakan guna menjalankan PMS tersebut
 Urgensi perawatan dan perbaikan terhadap tiap-tiap mesin

5. Perawatan Periodik (Period Maintenance)


Perawatan periodik adalah bagian pelaksanaan pekerjaan perawatan pencegahan yang
dilakukan secara periodik berdasarkan waktu kalender atau jam kerja dengan mengacu kepada
Manual Instruction Book, yaitu :
 Perawatan yang dilaksanakan secara waktu kalender :
 Perawatan secara rutin (daily)
 Perawatan secara mingguan (weekly)
 Perawatan secara bulanan (monthly)
 Perawatan secara Tiga bulan (quarterly)
 Perawatan secara tahunan (yearly / annual survey) dan,
 Perawatan secara lima tahunan (special survey)
 Perawatan yang dilaksanakan secara jam kerja :

Perawatan setiap 250 jam sekali, Setiap 500 jam, setiap 1000 jam, 2000 jam, 4000
jam, 8000 jam, 10000 jam, dan seterusnya, terhitung setelah selesai perbaikan
(overhaul).

Macam-macam rencana kerja guna perawatan dan perbaikan permesinan, yaitu :

 Rencana kerja berdasarka kondisi mesin yang sudah memerluka perawatan dan
perbaikan, misal : mesin – mesin yang sudah dalam keadaan rusak, sedangkan yang
masih bekerja baik belum perlu dirawat (rencana kerja warisan).
 Rencana kerja berdasarkan prioritas pada mesin-mesin yang penting, yang langsung
berkaitan dengan operasi kapal, misal : mesin induk, genset, mesin kemudi, ketel uap,
dll (rencana kerja prioritas).
 Rencana kerja berdasarkan jam kerja yang sudah waktunya dilakukan perawatan dan
perbaikan, walaupun mesin masih bekerja baik namun sudah waktunya harus di over
haul, mencegah terjadinya kerusakan (rencana kerja terencana).
 Rencana kerja berdasarka kondisi suku cadang yang masih ada diatas kapal , yaitu :
hanya mesin-mesin yang mempunyai suku cadangyang cukup saja yang mendapatkan
perawatan dan perbaikan (rencana kerja kondisi).
 Rencana kerja menunggu apabila terjadi kerusakan, baru dilaksanakan perawatan dan
perbaikan, walaupun kapal harus mengalami penundaan operasi.

6. Pengukuran Terus – menerus (Continuous Measurement).


Pengukuran terus-menerus adalah pemantauan kondisi yang dilakukan dengan pengukuran
secara terus-menerus dan dicatat dalam kronologi mesin dan perlengkapannya. Penerapan
pengukuran terus – menerus dapat disamakan dengan penggunaan :
 Sistem proses alarm, dimana pada nilai-nilai tertentu alarm akan berbunyi
/memberikan sinyal kepada petugas jaga.
 Sistem proses thermostat, dimana pada nilai-nilai suhu tertentu thermostat akan
bekerja memerintahkan sistem kerja lainnya.
 Sistem proses pressure switch, dimana pada nilai-nilai tekanan tertentu pressure switch
akan bekerja memerintahkan sistem kerja lainnya.
 Sistem proses pneumatic control valve, dimana pada nilai-nilai tertentu dapat
mengatur sesuai ”Differensial” yang dibutuhkan.
 Sistem proses electric automazing, dimana pada nilai-nilai tertentu dapat bekerja
memerintahkan sistem dengan automatis.
 Sistem kombinasi proses kerja peralatan tersebut diatas.

Perawatan tidak terus – menerus (Non Continuous maintenance)

 Periksa dan persiapkan suku cadang yang tersedia diatas kapal, pastikan bahwa suku
cadang cukup untuk melakukan perawatan dan perbaikan, misal : General overhaul,
Major overhaul, Minor overhaul.
 Persiapkan peralatan untuk perawatan dan perbaikan mesin tersebut, khususnya
apabila menggunakan peralatan khusus, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan
baik.
 Pembagian tugas dengan jelas untuk pekerjaan itu, siapa dan berapa orang yang akan
melakukan pekerjaan itu.
 Adakan pertemuan keselamatan (safety meeting) sebelum melakukan pekerjaan dan
yakinkan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan tidak ada tindakan yang
membahayakan. Apabila ada dibuatkan, misal Hot work permit, Enclose permit, dan
sebagainya.
 Melapor kepada KKM dan untuk pekerjaan pada mesin – mesin penting langsung
mengganggu operasi kapal; KKM harus terlebih dahulu melaporkan kepada Nakhoda
dan kordinasi dengan Mualim I.
 Persiapakan Daftar / urutan pekerjaan (Check List), Berita Acara (Statement of Fact),
Laporan kerusakan (Damage report), Laporan perawatan (Maintenance report),
Laporan perbaikan (Repair report), dan sebagainya.

TUGAS INDIVIDU:

1. Tuliskan pengertian pompa mesin pada kapal!


2. Tuliskan jenis-jenis pompa pada kapal!
3. Tuliskan pengertian Pompa sentrifugal!
4. Gambarkan dengan baik bagian-bagian pompa sentrifugal dan tuliskan bagian-nagian
komponennya seperti dibawah ini!

Anda mungkin juga menyukai