SKRIPSI
Digunakan sebagai syarat maju ujian Diploma IV program studi teknik mesin
produksi dan perawatan jurusan teknik mesin politeknik negeri kupang
Oleh:
ANDRE MALIKI DJO
NIM: 1423723637
SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN
Abstrak
Abstract
Ice Swivel is one dessert that is similar to ice cream made from coconut milk
and coarse textured. The previous technology used to make rotary ice was by
traditional manual method, which was put in a 250x340mm tube and then put into
a large thermos and filled with ice cubes and salt and swirled using hands until it
became ice cream in the same time. long enough that is 2.5 hours. Based on these
conditions, the problem is solved by the method of observation and pengumpula
information needed after that is planned and make a rotary ice maker with a
crank system to be more effective and efficient. So that the goal is to help small
industrial entrepreneurs and facilitate the process of making ice ice . From the
observations obtained the specifications of the rotary ice maker are as follows:
Length = 55cm, Width 45 cm, Height 70 cm.
KATA PENGANTAR
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................iii
ABSTRAK.....................................................................................................iv
ABSTRACT.....................................................................................................v
KATA PENGANTAR...................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah............................................................................. 2
1.4 Tujuan dan Manfaat........................................................................ 3
1.5 Sistematika Penulisan..................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 6
2.1 Pengertian Es.................................................................................. 6
2.2 Es Putar........................................................................................... 7
2.3 Perubahan Fasa............................................................................... 7
2.4 Perpindahan Kalor Konduksi.......................................................... 10
2.5 Perpindahan Kalor Konveksi.......................................................... 13
2.6 Perpindahan Kalor Radiasi............................................................. 14
2.7 Konduktivitas Termal Bahan.......................................................... 14
2.8 Tahanan Termal Bahan................................................................... 15
2.9 Fungsi Garam.................................................................................. 16
2.10 Konstruksi Alat Es Putar............................................................... 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 18
3.1 Analisa dan Perancangan................................................................ 18
No Symbol Keterangan
1 Sy Kekuatan Material
2 Mp Momen puntir
3 dt/dr Gradien suhu
4 kg Kilogram
5 k Konduktivitas termal bahan
6 l Panjang
7 J Momen Inersia polar
8 ø Diameter
9 V Volume
10 r Jari-jari
11 Densitas (Massa Jenis)
12 m Massa
13 k Konduktivitas termal bahan
14 F Gaya
15 A Luas Penampang
16 g Gravitasi
17 t Tinggi
0
18 C Derajat Celcius
19 σ Tegangan
20 Tegangan ijin
21 vc Kecepatan Potong
22 n Putaran
23 Vf Gerak pemakanaan
24 z jumlah sisi mata potong
25 tc waktu pemotongan
26 lt panjang pemotongan
27 π Pi
28 Q Kalor
29 fs faktor keamanan
30 t tebal pengelasan
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Es
Es merupakan perubahan wujud zat cair (Air dan bahan-bahan lainnya)
yang berubah wujud menjadi padat (Es). Perubahan wujud air menjadi es
dikarenakan perubahan fasa. Salah satu penyebab perubahan fasa adalah kalor
baik kalor itu dilepas maupun diterima pada saat proses pembekuan. Proses
pembekuan terjadi secara bertahap dari permukaan sampai pusat bahan. Pada
permukaan bahan, pembekuan berlangsung cepat sedangkan pada bagian yang
lebih dalam, proses pembekuan berlangsung lebih lambat. Pada awal proses
pembekuan, terjadi fase precooling dimana suhu bahan diturunkan dari suhu
awal ke suhu titik beku. Pada tahap ini semua kandungan air bahan lainnya
berada pada keadaan cair. Setelah tahap precooling, terjadi tahap perubahan
fase. Pada tahap ini terjadi pembentukan kristal es seperti halnya pada proses
produksi es putar dimana perubahan fase terjadi pada bahan-bahan es putar
yang terdiri dari air, santan kelapa, dan tepung maizena, yang telah
dicampurkan menjadi satu dalam bentuk cair. Setiap bahan pembuat es putar
memiliki kapasitas yang berbeda dan memiliki fungsi masing-masing. Secara
umum komposisi bahan-bahan pembuat es putar adalah sebagai berikut: 10-
16% santan kelapa, 12-16% pemanis, 0,2-0,5% penstabil dan pengemulsi dan
55-64% air. (Pearson, 1980)
Adapun bahan-bahan es putar yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Air
Air merupakan komponen terbesar dalam campuran es, berfungsi sebagai
pelarut bahan-bahan lain dalam campuran.
2) Santan kelapa
Santan murni secara alami mengandung sekitar 54% air, 35% lemak dan
11% padatan tanpa lemak (karbohidrat ± 6% protein 4 % dan padatan lain)
yang dikategorikan sebagai emulsi. Selain itu santan juga mengandung
jumlah vitamin (vitamin C, B-6, Thiamin, niasin folat) dan sejumlah
50
25
-25
Grafik 2.1.Suhu terhadap kalor untuk spesimen air dengan wujud awal padat (es).
Sumber : W. Sears & Semanski, Fisika Universitas.
Suatu perubahan zat, ditetapkan pada grafik suhu (0C) terhadap kalor
(panas). Semakin tinggi perubahan suhu, maka wujud zat akan mengalami
perubahan dari es ke cair, cair ke gas dan sebaliknya.
Rumus kalor : Q 1 = m es . C es . ∆ T
Q2 = m . L
Q 3 = m air . C air . ∆ T
Q4 = m . U
Q 5 = m uap . C uap . ∆ T
Keterangan : Q = Kalor (joule)
m = Massa (Kg)
C = Klor jenis (j/Kg 0C)
∆ T = Perubahan suhu (0C)
L = Kalor lebur
U = Klor uap
dT
q r =−2 π krL
dr
Dengan kondisi batas
T = T i pada r = r i
T = T o pada r = r o
Penyelesaian
2 πkL(T i−T )
q= o
..............(J.P. Holman: perpindahan kalor hal 30)
1n (r o /r i )
Dimana:
q = Laju perpindahan kalor (w)
k = Konduktifitas thermal benda (W/m.0C)
L = Panjang benda (m)
2 πL(T 1−T )
q¿ 2
1n(r 2 /r 1)/k A
Sistem berbentuk bola dapat ditangani sebagai suatu dimensi apabila suhu
berfungsi sebagai jari-jari saja aliran kalornya menjadi :
2 πk (T 1−T 2)
q=
1/r 1−1/r o
MULAI
Observasi
Konsep teknologi
Perencanaan teknologi
Pembuatan
Perakitan
YA/TIDAK
Uji fungsi
Analisa
Selesai
m
ρ=
v atau m=ρxv
m = 850 x 0,018
= 15,3 kg
Ruang penampung es batu untuk tabung kedua
π
V= D2 d 2
4 ( - ).t
m
ρ=
v atau m=ρxv
m = 850 x 0,022
= 18,7 kg
c) Tabung Es Putar
Tabung penampung es putar direncanakan berdiameter ø200x480
mm dengan menggunakan bahan stainless steel.
1. Laju aliran kalor adalah sebagai berikut:
dT
q = -kA . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sumber: Jp Holman, 1995
dr
A=2xπxrxt
= 2 x 3,14 x 0,2 x 0,48
= 0,602 m2
30−(−10 )
−3
q = -15 x 0,602 2 x 10
= 18060 W
2) Volume Tabung Es Putar
V = πr 2 . t ………….....................Sumber: K.Gieck hal. 9
= 3,14 x 100 x 48
V = 15072 cm3
Dikonversikan ke liter menjadi 15,07 L
1) Momen puntir
d
MP = F . 2 ……………….......Sumber: Hery Sonawa, hal 35
16,9
= 84,61 x 2
= 714,95 N/mm
Keterangan:
MP = Momen Puntir
F = Gaya (N)
d = Diameter poros (mm)
2) Tegangan puntir
Mp
τ p=
Wp …………………….. Sumber: Boy Isma Putra hal
23
714 , 95
3
= 0,1×d
714 ,95
= 482 ,6809
τ p = 1,48 N/mm
Keterangan:
32. F s MP 2
d
=
3
π .Sy √
( ML )2 +
2 ( ) ………Sumber: Hery Sonawa, hal
35
A B
Fh
50 150 150
Ra Rb
Keterangan:
Lh = Umur bantalan (jam)
f h = Faktor umur (jam)
f n = Faktor kecepatan (%)
C = Kapasitas nominal (kg)
P = Beban dinamis (kg)
n = Putaran (rpm)
j) Rangka
Rangka berfungsi sebagai tempat pemasangan komponen-komponen
dan sebagai penopang.Material rangka dibuat dari bahan profil L dan
profil U St37. Dalam perencanaan rangka hal-hal yang perlu
diperhitungkan yakni sebagai berikut:
a-b
b
Gambar 3.9 Penampang rangka
A = (a.b) + (a-b) . b
= (40 x 4 ) + (40 – 4 ) x 4
= 160 + 36 x 4
370
= 4 = 92,5 N/mm2
Keterangan:
τ allowable = Tegangan izin
S y = Kekuatan bahan
F s = Faktor keamanan bahan
No Bahan No Bahan
1 Besi siku40x40x4 mm 2 Pelat baja 2 mm
3 Besi profil U 4 Roda gigi kerucut
7 Tang
8 Penggores
9 Jangka sorong
10 Kirir Kasar
11 Meter
4) Proses Pemesinan
a) Pengelasan
Bagian komponen yang digunakan untuk las adalah besi siku. Berikut
Proses pengelasan yang baik.
Dalam pembuatan alat es putar ini proses pengelasan yang
digunakan adalah pengelasan las listrik. Pengelasan ini menggunakan
elektroda terbungkus (SMAW) dimana sambungan dipanaskan sampai
mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas
T
tt
l= √ a2 +b2
l
= √ 4 2 +4 a
= √ 16+16 b
= √ 32
l = 5,65 mm
b) Pembubutan Poros
Poros Penggerak
Proses pembubutan poros penggerak diawali dengan
pembubutan ø 19 mm menjadi ø 16,9 mm sebagai berikut:
16,9
15
17
350mm
18, 9−17
= 2
= 1,9 mm
8) Waktu pemotongan
Lt
Tc = V f
15
= 196,875
c) Pengeboran
Proses pengeboran adalah suatu proses pengerjaan untuk membuat
lubang ataupun untuk memperbesar lubang pada suatu material. Untuk
menentukan kecepatan potong dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
1) Kecepatan putaran mesin bor
= 0,15x 796
= 119,4 mm/menit
Keterangan:
f z = Gerak makan per mata potong (mm/menit)
v f = Kecepatan pemakanan (mm/menit)
n = Putaran mesin (rpm)
z = Jumlah sisi mata potong ; z = 2
3) Kedalaman pemotongan
d
α
= 2 …………… Sumber: Taufiq Rochim
12
= 2
= 6 mm
Keterangan:
α = Kedalaman pemotongan (mm)
d = Diameter mata bor (mm)
4) Waktu pemotongan
e) Perakitan
Tahap perakitan adalah tahap dimana komponen-komponen akan
dirangkai menjadi satu dengan melakukan:
1) Persiapan rangka yang sudah dibuat
2) Pemasangan pelat alas dudukan tabung
2
3
Keterangan :
X1 = Variabel bebas pertama
X2 = Variabel bebas kedua
X3 = Variabel bebas ketiga
y = Variabel terikat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Roda Gigi
Poros Penggerak
Bantalan
Poros Yang Digerakkan
Engkol
Tabung Dalam
Tabung Luar
Rangka
4.2 Pembahasan
4.2.1 Putaran Pengujian I
Tabel Data Pengujian I Putaran normal 50-70 rpm
Pengujian I
Jumlah Jumlah Jumlah
Putaran Waktu Diameter Kualitas
NO adonan es batu garam
(rpm) (jam) (mm) (°C)
(kg) (kg) (kg)
1 50
60
2 200 5 6 15 5
70
Rata-rata 60
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
Dalam proses pengambilan data dari alat produksi es putar, dilakukan
pengujian dua kali dalam putaran yang bervariasi yaitu putaran normal, dan
putaran pelan. Untuk mengetahui kecepatan putar yang diberikan oleh
tenaga manusia penulis menggunakan alat ukur putaran tachometer. Dari
pengujian pertama yang dilakukan penulis menggunakan tabung berdiameter
200 mm dengan adonan 6 kg, es batu 15 kg dan garam 5 kg dengan putaran
normal 50-70 rpm. Dari putaran 50-70 rpm menunjukkan kualitas es atau
suhu akhir adonan adalah -50C dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menjadikan adonan menjadi es adalah 2 jam
4.2.2 Putaran Pengujian II
Tabel Data Pengujian II Putaran Pelan 20-40 rpm
BAB V
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang “Pengaruh Putaran, Waktu Dan
Diamter Silinder Dalam Terhadap Kualitas Es” untuk membantu proses
Produksi. Dengan kajian terhadap beberapa variabel yang berpengaruh
yaitu putaran, waktu, dan diameter, terhadap kualitas es. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
a) Pengaruh putaran terhadap kualitas es berdasarkan data penelitian
putaran pelan 20-40 rpm kualitas yang diperoleh -3 0C, putaran
normal 50-70 rpm kualitas yang diperoleh -50C, data ini
menunjukan semakin besar putaran maka semakin baik kualitas es
yang dihasilkan.
b) Waktu yang paling ideal untuk satu kali produksi es, berdasarkan
data yang diperoleh adalah 2 jam.
c) Pengaruh diameter terhadap kualitas es yang dihasilkan
berdasarkan data penelitian diameter 180 mm kualitas es yang
diperoleh yaitu -30C diameter 200 mm kualitas es yang diperoleh
-70C, data ini menunjukan semakin besar diameter maka semakin
baik kualiats es yag dihasilkan.
5.2 Saran
Penulis menyarankan agar meneliti lebih lanjut tentang teknologi
pengauh putaran, waktu dan diameter silinder dalam terhadap kualitas es
dan mengembangkan teknologi ini agar dapat membantu masyarakat
khususnya para usaha kecil menengah (UKM) dalam memproduksi es
putar sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Boy Isma Putra., Alfan Hidayat., & Jaka Purnama. (2008). Elemen Mesin
Untuk Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu