METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang mana sebagai alat pengumpul data pokok. Survei merupakan studi yang bersifat
kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku
persepsi/ tanggapan, dan pesan-pesan terentu (Purbo, 2017: 36). Penelitian ini
pendidikan teknik mesin edisi revisi 2016 di bengkel pemesinan JPTM FT UNY.
dalam keadaan yang sebenarnya tanpa ada maksud membuat kesimpulan. Data yang
pendukung. Menurut Arikunto dalam Syafiq (2018: 57) penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain
penelitian. Menurut
83
Sugiyono (2015: 56) deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya satu variabel atau lebih
(variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini tidak membuat perbandingan
variabel, mengkorelasi antar variabel, dan mencari hubungan satu variabel dengan
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu tahapan pembuatan
proposal pada bulan Januari 2019, penyusunan instrumen dan observasi pada bulan
C. Populasi
Populasi merupakan lingkup yang akan dijadikan sebagai objek dalam suatu
penelitian. Sugiyono (2015: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester enam dengan konsentrasi
Pemesinan Kompleks. Penelitian ini terdapat tiga sub variabel di antaranya ditinjau
dari:
kelompok dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur, dan metode
tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan
haknya. Pelayanan dalam hal ini erat kaitannya dengan hal pemberian kepuasan
pembelajaran praktik Pemesinan Kompleks dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu
pelayanan dari dosen dan pelayanan dari teknisi terhadap mahasiswa atau
FT UNY.
dapat dilihat dari segi proses dan hasil, dari segi proses misalnya memahami teori
praktik yang dijelaskan oleh dosen, memahami gambar kerja, membuat jobsheet
segi hasil misalnya panjang benda kerja hasil pemesinan sudah memenuhi ukuran
yang diminta sesuai dengan jobsheet, selain panjang juga ada diameter,
kedalaman, sudut, bentuk ulir, kesikuan, kerataan, kekasaran, dan tampilan benda
FT UNY.
peserta didik dalam pembelajaran praktikum. Selain itu dengan fasilitas dan
sarana prasarana yang baik akan meningkatkan prestasi peserta didik. Sarana
yang ada dalam bengkel itu sendiri misalnya mesin (bubut, frais, bor, gerinda)
yang cukup untuk pembelajaran praktik, kunci untuk masing-masing mesin baik
mesin bubut, frais, bor, atau mesin lainya tersedia sehingga ketika praktikan
mahasiswa satu kelas, ruang teori yang nyaman, luas area mesin yang cukup luas
dan nyaman untuk praktik, lay out penataan mesin yang baik, sistem
pencahayaan, aliran udara, tingkat kebisingan, dan akses jalan yang baik.
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,
data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data peneliti. Tahap ini
merupakan tahapan yang penting karena digunakan untuk mengetahui hasil dari
penelitian yang
dilakukan. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga cara, yaitu observasi,
a. Observasi
atau makna dari suatu yang diamati. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan
dapat berupa makhluk hidup atau bagian dari makhluk hidup maupun proses
kehidupan tersebut.
b. Angket / Kuesioner
menjawabnya (Sugiyono, 2015: 199). Kuesioner dibuat dalam suatu penelitian untuk
pernyataan. Penelitian ini disusun dalam bentuk angket tertutup, yaitu angket dengan
c. Dokumentasi
yang dianggap penting. Menurut Sukardi (2003:81) pada teknik ini, peneliti
dokumen yang ada pada responden atau tempat. Sehingga pada penelitian ini,
data yang diperlukan ketika peneliti sudah memasuki pada langkah pengumpulan
Skala dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Melalui skala likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala likert terdapat
4 (empat) pilihan alternatif jawaban, hal ini untuk menghindari jawaban yang
cenderung pada nilai tengah (netral). Empat skala tersebut terdiri dari Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Berikut adalah
tabel yang menggambarkan skor pada setiap skala likert. Keterangan jawaban skor
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa angket
sendiri berdasarkan uraian yang ada dalam kajian teori. Adapaun lembar
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Lembar pengamatan ini berupa catatan yang mengarah kepada aktivitas peserta
didik dalam proses praktik dalam pembelajaran. Menurut Ridwan, (2007: 30)
pengamatan dilakukan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat lebih dekat
melihat aktivitas yang dilakukan dan mencatat kegiatan tersebut dalam lembar
pengamatan. Observasi dilakukan hanya sebagai data pendukung dari angket atau
kuesioner penelitian.
bengkel pemesinan JPTM FT UNY. Kisi-kisi angket tersebut dapat dilihat pada
Tabel
Syarat untuk mendapatkan data penelitian yang valid dan reliabel adalah
dengan membuat instrumen yang valid dan reliabel. Karena itu, sebelum dilakukan
penelitian instrumen diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Validitas suatu
instrumen penelitian tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes
mengukur apa
yang hendak diukur (Sukardi, 2003: 123). Sedangkan realibilitas sama dengan
yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
1. Validitas
Ratnawulan & Rusdiana (2015: 169) menyatakan bahwa analisis validitas tes
secara totalitas garis besar dapat dibedakan dalam dua ketegori, yaitu validitas
teoritis (rasional) dan validitas empiris. Jenis validitas yang termasuk dalam kategori
validitas teoritis (rasional) adalah validitas isi (content validity) dan validitas
validitas empiris.
antara kemampuan berpikir yang tercantum dalam setiap rumusan indikator yang
akan diukur. Sehingga, kegiatan analisis validitas konstruk ini dilakukan secara
sebagaimana dalam validitas isi, cara analisis dapat dilakukan dengan melakukan
diskusi dengan orang yang ahli dibidang yang bersangkutan. Secara praktis, uji
validitas konstruk dilakukan dengan cara expert judgement (Ratnawulan & Rusdiana,
2015: 170).
Menurut Sugiyono (2015:177) untuk menguji validitas konstruk dapat
digunakan pendapat dari ahli (expert judgement). Jadi, setelah instrumen dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandskan teori tertentu, maka
instrumen yang telah disusun. Sehingga dalam penelitian ini, validitas konstruk
b. Validitas empiris
Suatu instrumen setelah dinyatakan valid dari segi bahasa, konsep, isi, dan
tidak ada dua jenis validitas empiris yaitu: (1) validitas hasil perbandingan antara
skor soal yang diukur validitasnya dengan skor yang telah terbukti valid; dan (2)
validitas soal hasil analisis setiap item, yaitu perbandingan antara skor item dengan
Analisis butir instrumen dalam penelitian ini dapat diuji dengan menggunakan
persamaan korelasi product moment dari Karl Pearson. Korelasi product moment
variabel lainnya yang dinyatakan dalam persen. Teknik ini dilakukan dengan
mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total sebagai kriterium. Data yang
diperoleh dari hasil uji coba kemudian dihitung tingkat validitasnya menggunakan
��� =
√{𝑛���2 − (𝛴�)2}{𝑛���2 − (𝛴�)2
...................
...................
...................
......(11)
Keterangan:
rxy = koefisein korelasi product n = jumlah responden
moment
(ΣX)2 = jumlah kuadrat skor butir
ΣX = jumlah skor butir
(ΣY)2 = jumlah kuadrat skor butir
ΣY = jumlah skor butir total soal
X adalah skor butir dan Y adalah skor total. Kemudian angka hasil penghitung
angka hasil perhitungan dicocokkan dengan tabel product moment pada signifikansi
5% dan n = 29. Butir dikatakan valid apabila diperoleh rhitung > rtabel. Jika harga rhitung
< rtabel maka butir dikatakan tidak valid atau gugur. Ketentuan ini berlaku untuk
mahasiswa, dan kelengkapan sarana dan prasarana. Butir instrumen yang gugur tidak
diganti dengan butir instrumen yang baru karena indikator variabel masih terwakili
memenuhi syarat validitas adalah jika rhitung > 0,367 (signifikansi 0,05). Jika korelasi
butir soal dengan skor total kurang dari 0,367 maka butir soal dalam instrumen
software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 25.0 for windows.
2. Reliabilitas
dapat memberikan hasil konsisten atau apabila terjadi perubahan tidak terlalu
mencolok. Perhitungan reliabilitas dilakukan setelah butir-butir soal yang tidak valid
dihilangkan. Menurut Arikunto (2006: 182), reliabilitas soal merupakan ukuran yang
menyatakan keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Penelitian ini menggunakan
angket yang mempunyai skor antara satu sampai empat. Menurut Arikunto (2006:
164), rumus alpha cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang
skornya bukan satu dan nol, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Persamaan
alpha
Keterangan:
𝜎𝑡 = varians total
2
Jika r11 sudah dihitung selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel r product
moment. Apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka dinyatakan reliabel.
Sebaliknya apabila rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka dinyatakan tidak
reliabel, untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien atau hasil perhitungan r11,
maka dapat diinterpretasikan dengan tabel pedoman. Uji reliabilitas dalam penelitian
ini menggunakan bantuan software SPSS 25 for windows dengan uji keterandalan
yang sudah terkumpul sehingga analisis data harus dilakukan secara teliti oleh
data yang sudah terkumpul, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 25 for
windows. Analisis yang diperoleh adalah harga rerata (mean), median, modus,
standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Hasil data tersebut disajikan
1. Rata-rata (mean)
Mean adalah nilai rata-rata dari suatu kelompok data. Rerata (mean) didapat
dengan cara menjumlahkan semua nilai yang ada dan membagi total nilai tersebut
Keterengan:
2. Median
Median nilai tengah dari kelompok data yang telah diurutkan baik membesar
atau mengecil.
⁄2 𝑛 − 𝐹
Me = b + p (1 .......................................................................................(14)
�
Keterangan:
Me = median
3. Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul dalam suatu kelompok data atau nilai
Keterangan:
Mo = modus
Standar deviasi merupakan bentuk akar dari varians. Standar deviasi atau
simpangan baku dari data yang telah disusun dalam tabel frekuensi, dapat dihitung
√ 𝛴 ( ��𝑖 − x ) ......................................................................................................
𝜎=
(16)
𝑛
Keterangan:
xi = nilai x ke i
x = rata-rata
n = jumlah sampel
(Sugiyono, 2012: 54)
Tabel distribusi frekuensi disusun apabila jumlah data yang akan disajikan
cukup banyak, sehingga jika disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan
kurang komunikatif. Selain itu, tabel ini juga dibuat untuk persiapan terhadap
Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus Sturges. Banyak kelas
paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih menurut keperluannya
(Usman,
2008: 71).
Keterangan:
n = banyaknya data
6. Histogram
diagram batang (Usman, 2008: 76). Histogram digambarkan dengan memakai sumbu
mendatar yang menyatakan batas-batas kelas interval dan sumbu tegak yang
membandingkan nilai rerata skor dan standar deviasi dengan mengacu pada Tabel 15