Anda di halaman 1dari 85

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA
PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN
ELEVATED DANAU DENDAM TAK SUDAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan
Tingkat Sarjana (S1) pada Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu

Oleh:
DIMAS FEBRIYANO WIDIATMOKO
G1B019090

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI

“PENGARUH PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN JEMBATAN ELEVATED DANAU DENDAM TAK
SUDAH”
Disusun Oleh :
DIMAS FEBRIYANO WIDIATMOKO
G1B019090

Telah Diseminarkan dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji pada Hari

Tanggal : 2024

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pendamping

Ir. Fepy Supriani, S.T.,M.T Dr. Ir. Hardiansyah, S.T, M.T


NIP. 19740209 199903 2 001 NIP. 19830813 200801 1 003

Dosen Penguji 1 Dosen Penguji 2

Ir. Annisa Fitria Edriani S.T.,M.Eng,St. Makmun Reza Razali, S.T.,M.T.


NIP. 19920402 201903 2 033 NIP. 19751117 200912 1 001

Mengetahui,
Plt Dekan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu

Ir. Helmizar, S.T., M.T., Ph.D.


NIP. 19761103 200501 1 007
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

PENGARUH PENERAPAN KESELAMATAN


DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEKERJA PROYEK
PEMBANGUNAN JEMBATAN ELEVATED
DANAU DENDAM TAK SUDAH
Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik
pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bengkulu,
sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi
yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan dilingkungan Universitas Bengkulu maupun perguruan tinggi
atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya
dicantumkan sebagaimana mestinya.

Bengkulu, 2024

Dimas Febriyano W
NPM. G1B019090
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :
1. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya karna Allah SWT.
2. Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Karena curahan hujan tidak
memilih-milih apakah pohon apel atau semak belukar.
3. Apabila sesuatu yang kamu senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang
terjadi ( Ali bin abi Thalib)
4. Mustahil bagi mereka yang tidak pernah mencoba ( Jim Goodwin )
5. Success needs a process.
Skripsi ini penyusun persembahkan untuk :
1. Agama Islam, Bangsa dan Negara Indonesia serta almamaterku Universitas
Bengkulu.
2. Orang tuaku tercinta, Bapak Sumardi dan Ibu Susmaini yang selalu
mendoakan dan memberikan semangat, nasihat dan kasih sayang, serta
dukungan yang luar biasa setiap harinya untukku demi menggapai cita-cita
dan kesuksesan.
3. Dion, Diego, Diara selaku saudara kandung dan yang selalu memberikan
dukungan dan juga menjadi alasan saya untuk selalu semangat pantang
menyerah dalam mengejar mimpi.
4. Nuzul, Edho, Yogi dan Merzi selaku teman terdekat saya yang sudah seperti
keluarga sendiri selama berkuliah di UNIB yang telah memberikan saya
banyak pelajaran, pengalaman, dan pandangan mengenai hal-hal baru.
5. Terakhir, terima kasih untuk diri sendiri, karena telah mampu berusaha keras
dan berjuang sejauh ini. Mampu mengendalikan diri dan tak pernah menyerah
sesulit apapun proses penyusunan skripsi ini dan menyelesaikan sebaik dan
semaksimal mungkin.
Teman seangkatan Teknik Sipil 2019 (BARSTEEL) dan semua pihak yang telah
memberikan bantuan baik moril maupun materil yang takkan ternilai oleh apapun.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur peneliti ucapkan atas kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan karunia-Nya sehingga
peneliti dapat menyusun Penelitian ini dengan baik. Penelitian ini berjudul
“Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap
Kinerja Pekerja Proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam
Tak Sudah” adalah untuk melengkapi persyaratan guna memulai penelitian dan
mencapai gelar sarjana pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bengkulu.
Dalam penyusunan laporan hasil penelitian skripsi, peneliti dibantu dan
didukung oleh berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ir. Helmizar, S.T., M.T., Ph.D., selaku Plt Dekan Fakultas Teknik Universitas
Bengkulu.
2. Ir. Mukhlis Islam, S.T.,M.T., selaku Koordinator Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bengkulu
3. Ir. Fepy Supriani, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing utama skripsi yang
telah memberikan gagasan, arahan, motivasi, dan bimbingan dalam
penyusunan proposal skripsi ini.
4. Dr. Ir. Hardiansyah, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing pendamping yang
telah memberikan gagasan, arahan dan motivasi dan bimbingan dalam
penyusunan proposal skripsi ini.
5. Ir. Annisa Fitria Edriani S.T., M.Eng, St ,., selaku dosen penguji pertama yang
telah banyak memberikan saran dan kritik dalam penulisan proposal penelitian
skripsi ini.
6. Makmun Reza Razali, S.T., M.T, selaku dosen penguji kedua yang telah
banyak memberikan saran dan kritik dalam penulisan proposal penelitian
skripsi ini.
7. Dr. Ir. Gusta Gunawan, S.T., M.T. selaku pembimbing akademik saya yang
telah membimbing saya selama masa perkuliahan.
8. Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Bengkulu yang banyak
memberikan ilmu pengetahuan tentang teknik sipil.
9. Mba Nur Wifda SE. selaku Admin Program Studi Teknik Sipil Universitas
Bengkulu yang sudah banyak membantu urusan administrasi selama
penyusunan skripsi ini.
10. Ibu, Bapak,segenap keluarga besar dan sahabat yang telah membantu baik
doa, moral dan materi dalam menjalani kuliah di Program Studi Teknik Sipil
ini.
11. Teman-teman Program Studi Teknik Sipil Universitas Bengkulu dan teman-
teman HMTS FT KBM UNIB, khususnya Barsteel.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, kritik dan saran yang
membangun sangat berguna agar pada penulisan selanjutnya dapat menghasilkan
karya yang lebih baik. semoga skripsi ini dapat bermanfaat dimasa yang akan
datang.

Bengkulu, 2024

Peneliti
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iiv
DAFTAR ISI................................................................................................ 1
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ viii
DAFTAR PERSAMAAN............................................................................ ix
DAFTAR ISTILAH..................................................................................... x
ABSTRAK................................................................................................... xi
ABSTRACK................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... vii
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. I-1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... I-2
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... I-3
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................... I-3
1.5 Batasan Masalah............................................................................................ I-3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. II-1
2.1 Proyek Konstruksi......................................................................................... II-1
2.1.1 Jenis Proyek Konstruksi...................................................................... II-1
2.1.2 Jembatan Elevated............................................................................... II-2
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja................................................................ II-2
2.2.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)................................ II-3
2.2.2 Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)................................. II-3
2.2.3 Peralatan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja........................ II-3
2.3 Sistem Manajamen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).................. II-6
2.4 Kecelakaan Kerja........................................................................................... II-7
2.5. Tenaga Kerja, Kinerja, Produktifitas............................................................ II-8
2.6 Populasi dan Sampel..................................................................................... II-8
2.7 Klasifikasi Korelasi....................................................................................... II-9
2.8 Analisis SPSS (Statistical Product and Service Solutions)............................ II-9
2.8.1 Uji Validitas........................................................................................ II-10
2.8.2 Uji Reabilitas....................................................................................... II-10
2.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda........................................................ II-10
2.8.4 Koefisien Determinasi......................................................................... II-11
2.9 Penelitian Terkait........................................................................................... II-12
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. III-1
3.1 Lokasi Penelitian............................................................................................ III-1
3.2 Metode Penelitian........................................................................................... III-1
3.2.1 Variabel Penelitian.............................................................................. III-1
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................... III-3
3.3 Tahapan dan Prosedur Penelitian.................................................................. III-3
3.3.1 Survey Lapangan................................................................................. III-3
3.3.2 Studi Pustaka....................................................................................... III-4
3.3.3 Perancangan Kuesioner....................................................................... III-4
3.3.4 Penentuan Surveyor............................................................................. III-5
3.3.5 Uji Coba Kuesioner............................................................................. III-5
3.3.6 Pengumpulan Data Kuesioner............................................................. III-5
3.3.7 Pengolaan Data.................................................................................... III-5
3.3.8 Analisis Data....................................................................................... III-6
3.3.9 Kesimpulan.......................................................................................... III-7
3.3.10 Bagan Alir Penelitian........................................................................ III-7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... IV-1
4.1 Identifikasi Proyek Penelitian........................................................................ IV-1
4.2 Data Responden............................................................................................. IV-1
4.2.1 Umur Responden................................................................................. IV-1
4.2.2 Pengalaman Kerja Responden............................................................. IV-2
4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden........................................................... IV-2
4.2.4 Sertifikat Keahlian Responden............................................................ IV-3
4.2.5 Hasil Data Responden......................................................................... IV-3
4.3 Identifikasi K3 Pada Proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau
Dendam Tak sudah..................................................................................... IV-
4.4 Hasil kuesioner Penelitian.............................................................................. IV-6
4.4.1 Variabel Pendukung K3...................................................................... IV-6
4.4.2 Variabel Faktor Pekerja Proyek........................................................... IV-8
4.4.3 Variabel Kinerja Pekerja Proyek......................................................... IV-9
4.5 Hasil Pengolahan SPSS (Statistical Product and Service Solution).............. IV-11
4.5.1 Uji Validitas........................................................................................ IV-11
4.5.2 Uji Reabilitas....................................................................................... IV-14
4.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda........................................................ IV-14
4.5.4 Analisis Koefisien Determinasi (R Square)........................................ IV-15
4.6 Pembahasan Hasil Analisis Korelasi dan Pengaruh Variabel........................ IV-17
4.6.1 Faktor Pendukung K3.......................................................................... IV-18
4.6.2 Faktor Pekerja Proyek......................................................................... IV-18
4.7 Faktor Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.................................... IV-19
BAB V KESIMPULAN................................................................................... V-1
5.1 Kesimpulan.................................................................................................... V-1
5.2 Saran............................................................................................................... V-1
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian............................................................... III-1


Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian................................................................ III-7

Gambar 4.1 Proyek Pembangunan Jembatan Elevated IV-1


Gambar 4.2 Sebaran Persentase Umur Responden....................................... IV-2
Gambar 4.3 Sebaran Persentase Pengalaman Kerja Responden................... IV-2
Gambar 4.4 Sebaran Persentase Tingkat Pendidikan Responden................. IV-3
Gambar 4.5 Sebaran Persentase Sertifikat Keahlian Responden.................. IV-3
Gambar 4.6 Pekerja Proyek dengan Alat Pelindung Diri K3 Seadanya....... IV-6
Gambar 4.7 Rambu K3 Proyek..................................................................... IV-6
Gambar 4.8 Perbandingan Pengaruh Faktor Pendukung K3 dan Faktor
Pekerja Proyek terhadap pekerja proyek Pembangunan
Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah.................... IV-
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi.............................................. II-9


Tabel 3.1 Skor Penilaian Kuesioner....................................................... III-4
Tabel 3.2 Kategori Rata-rata Jawaban Responden................................ III-4
Tabel 4.1 Identifikasi Kelengkapan Peralatan K3................................. IV-5
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner untuk Variabel Faktor Pendukung K3........ IV-7
Tabel 4.3 Hasil Kuesioner untuk Variabel Faktor Pekerja Proyek........ IV-8
Tabel 4.4 Hasil Kuesioner untuk Variabel Kinerja Pekerja................... IV-9
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Pendukung K3.............. IV-11
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Pekerja Proyek.............. IV-12
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pekerja Proyek............ IV-13
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas.............................................................. IV-14
Tabel 4.9 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda.......................... IV-14
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)......................... IV-16
Tabel 4.11 Hasil Output SPSS 25 Pearson Correlation Variabel X1
dan X2....................................................................................
Tabel 4.12 Nilai R Square Variabel......................................................... IV-17

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian.............................................................


Lampiran 2 Identifikasi Ketersediaan Perlengkapan K3 Dilokasi Proyek L-4
Lampiran 3 Data Responden................................................................... L-5
Lampiran 4 Tabel Hasil Kuesioner.......................................................... L-6
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas................................................................
Lampiran 6 Hasil Uji Reabilitas............................................................... L-12
Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda............................... L-13
Lampiran 8 Person correlation Total dan R square................................ L-14
Lampiran 9 Tabel Distribusi t dan Signifikasi......................................... L-15
Lampiran 10 Dokumentasi......................................................................... L-16

viii
DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 2.1 Persamaan Slovin...........................................................II-


9Persamaan 2.2 Persamaan Koefisien Korelasi .................................... II-
10Persamaan 2.3 Persamaan Koefisien Reliabilitas.............................. II-10
Persamaan 2.4 Persamaan Analisis Regresi Linier Berganda................II-
11Persamaan 2.5 Persamaan Koefisien Derterminasi............................II-
11Persamaan 3.1 Perhitungan Persamaan Slovin.................................. III-1

vii
DAFTAR ISTILAH

SPSS : Statistical Program and Service Solutions


Regresi Linier Berganda : Pengukuran Pengaruh Variabel Yang Melibatkan
Lebih Dari Satu Variabel Bebas
Cronbanch Alpha : Metode Untuk Menguji Konsistensi Jawaban
Responden
Pearson Product Moment : Metode Untuk Menguji Kebenaran Data Kuesioner

viii
Dimas Febriyano Widiatmoko Pembimbing
NPM G1B019090 I. Ir. Fepy Supriani, S.T.,M.T
Program Studi Teknik Sipil II. Dr. Ir. Hardiansyah, S.T., M.T
PENGARUH PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEKERJA PROYEK
PEMBANGUNAN JEMBATAN ELEVATED DANAU DENDAM TAK
SUDAH
ABSTRAK
Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki
risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Banyaknya kecelakaan kerja yang
terjadi tidak terlepas dari faktor human error yang mempengaruhinya. Masalah
yang sering terjadi pada proyek konstruksi salah satunya adalah kinerja pekerja
yang rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan
korelasi dari penerapan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja
pekerja proyek konstruksi Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam
Tak Sudah. Penelitian dilakukan dengan menanyakan langsung poin-poin
pertanyaan kuesioner kepada 28 responden. Pengolahan data dan analisis data
menggunakan program analisa SPSS 25. Pengolahan data meliputi uji validitas
dan uji reliabilitas. Analisis data menggunakan metode analisis regresi linier
berganda untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi
(R Square) variabel bebas faktor pendukung K3 (X1) dan faktor pekerja proyek
(X2) serta variabel terikat kinerja pekerja (Y). Hasil analisis penelitian
menunjukan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara faktor
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja pekerja dengan nilai pearson
correlation untuk faktor keselamatan dan kesehatan kerja sebesar 0,887. Dari
hasil analisis terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Persentase hasil penelitian yaitu variabel faktor pendukung K3 (X1) memiliki
pengaruh sebesar 40,9% terhadap variabel kinerja pekerja (Y) dan variabel
faktor pekerja (X2) memiliki pengaruh sebesar 37,7% terhadap variabel kinerja
pekerja (Y) sehingga keseluruhan pengaruh keselamatan dan kesehatan
terhadap kinerja pekerja sebesar 78,6 % sedangkan nilai sebesar 21,4%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian.

Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kinerja Pekerja, Analisis


Regresi Linier Berganda.

ix
Dimas Febriyano Widiatmoko Supervisors
Student ID G1B019090 I. Ir. Fepy Supriani, S.T.,M.T
Civil Engineering Study Program II. Dr. Ir. Hardiansyah, S.T., M.T
THE INFLUENCE OF THE IMPLEMENTATION OF OCCUPATIONAL
SAFETY AND HEALTH (K3) ON THE PERFORMANCE OF
WORKERS FOR THE LAKE DENDAM TAK SUDAH ELEVATED
BRIDGE CONSTRUCTION PROJECT
ABSTRACT

The construction services industry is one of the industrial sectors that has a
fairly high risk of work accidents. The number of work accidents that occur
cannot be separated from the human error factor that influences them. One of
the problems that often occurs in construction projects is low worker
performance. The aim of this research is to determine the influence and
correlation of the implementation of occupational health and safety on the
performance of workers on the construction project for the construction of the
Lake Dendam Tak Sudah Elevated Bridge. The research was conducted by
directly asking 28 respondents the questionnaire question points. Data
processing and data analysis use the SPSS 25 analysis program. Data processing
includes validity and reliability tests. Data analysis uses the multiple linear
regression analysis method to obtain the correlation coefficient and coefficient
of determination (R Square) values for the independent variables K3 supporting
factors (X1) and project worker factors (X2) as well as the dependent variable
worker performance (Y). The results of the research analysis show that there is
a very strong correlation between occupational safety and health factors and
worker performance with a Pearson correlation value for occupational safety
and health factors of 0.887. From the results of the analysis, there is an
influence between the independent variables on the dependent variable. The
percentage of research results is that the K3 supporting factor variable (X1) has
an influence of 40.9% on the worker performance variable (Y) and the worker
factor variable (X2) has an influence of 37.7% on the worker performance
variable (Y) so that the overall effect of safety and health on worker
performance was 78.6%, while the value of 21.4% was influenced by other
factors not included in the research.

Keywords: Occupational Safety and Health, Worker Performance, Multiple


Linear Regression Analysis

x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki
risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Banyaknya kecelakaan kerja yang
terjadi tidak terlepas dari faktor human error yang mempengaruhinya untuk
menganalisa kecelakaan kerja yang terjadi dalam kegiatan konstruksi yang
disebabkan oleh human error dibutuhkan suatu pendekatan analisis
(Simanjuntak dan Praditya, 2012). Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
mengandung arti bagaimana cara seseorang untuk menjaga diri atau orang lain
karena beban kerja yang mengharuskan seorang pekerja mendapat perlindungan
tersebut agar mendapatkan hasil kerja secara maksimal. Berdasarkan data Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota bengkulu, pada tahun 2017 tercatat 628
kasus kecelakaan kerja di Provinsi Bengkulu, pada tahun 2018 tecatat 690 kasus
kecelakaan kerja di Provinsi Bengkulu, dan pada tahun 2019 tercatat 1034
kasus kecelakaan kerja di Provinsi Bengkulu (Depnaker Kota Bengkulu, 2019).
Salah satu kasus yang sering terjadi pada proyek jalan adalah kecelakaan yang
diakibatkan oleh mobil pengangkut material atau alat berat.
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula dapat menimbulkan korban manusia dan harta benda
(PERMENAKER No.03/MEN/1998). keselamatan dan kesehatan kerja adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya. Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3)
diperlukannya agar angka kecelakaan kerja dapat diminimalisir. Peningkatan
kejadian kecelakaan kerja dapat diakibatkan kurang dipenuhinya persyarataan
dalam pelaksanaan K3.
Kota Bengkulu adalah Ibu Kota Provinsi Bengkulu yang memiliki banyak
potensi wisata salah satunya adalah objek wisata Danau Dendam Tak Sudah,
Pengembangan kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah, merupakan
langkah strategis Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mengembangkan
kawasan ekonomi baru bagi masyarakat Provinsi Bengkulu. Pada Tahap 1

I-1
dibangun Jembatan Elevated di Kawasan Danau Dendam tak sudah sepanjang
340 meter dimana proyek ini akan menghabiskan dana sebesar Rp.
87.954.651.888,97 yang berasal dari APBD Provinsi Bengkulu, yang nantinya
dapat mendukung pengembangan Kawasan wisata Danau dendam tak sudah,
Proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah memiliki
kompleksitas yang melibatkan banyak SDM seperti tenaga kerja, letak lokasi
proyek yang berada dekat pada jalan raya dan alat berat yang memungkinkan
terjadinya kecelakaan kerja.
Kinerja pekerja merupakan masalah penting yang diperhatikan dalam
hubungannya dengan produktivitas kinerja pekerja dan ketidakpuasan sering
dikaitkan dengan tingkat tuntutan dan keluahan pekerjaan yang tinggi. Jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan perusahaan diharapkan mampu
mendorong semangat karyawan agar dapat memenuhi target atas pekerjaan yang
diberikan oleh perusahaan. Program K3 merupakan bagian dari fasilitas
karyawan yang mampu memberikan dukungan dalam upaya menciptakan
kepuasan kepada para karyawan dalam bekerja.
Dari penjelasan diatas. Penelitian ini membahas Pengaruh Penerapan K3
Terhadap Kinerja Pekerja Proyek Konstruksi Pembangunan Jembatan Elevated
Danau Dendam Tak Sudah yang memiliki banyak aspek tentang K3 yang perlu
diperhatikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
Perusahaan mengenai penerapan K3 terhadap kinerja pekerja proyek dan dapat
mengurangi tingkat resiko kecelakaan kerja saat pelaksanaan proyek konstruksi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Terhadap Kinerja Pekerja Proyek Konstruksi Pembangunan Jembatan
Elevated Danau Dendam Tak Sudah?
2. Bagaimana korelasi Pengaruh Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Terhadap Kinerja Pekerja Proyek Konstruksi Pembangunan Jembatan
Elevated Danau Dendam Tak Sudah?

I-2
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengaruh dari Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Terhadap Kinerja Pekerja Proyek Konstruksi Pembangunan Jembatan Elevated
Danau Dendam Tak Sudah.
2. Mengetahui korelasi dari Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Terhadap Kinerja Pekerja Proyek Konstruksi Pembangunan Jembatan Elevated
Danau Dendam Tak Sudah.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun beberapa hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan
manfaat diantaranya sebagai berikut :
1. Penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan
keselamatan dan kesehatan kerja yang ada didalam perusahaan agar dapat
memaksimalkan kinerja pekerja proyeknya.
2. Penelitian ini dapat menjadi informasi dalam bentuk referensi untuk
pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai
keselamatan kerja dan kesehatan kerja dalam menentukan hal-hal yang yang
mempengaruhi kinerja pekerja proyek.
1.5 Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi atau memberikan batasan mengenai pokok masalah
dan tujuan yang akan diteliti, batasan masalah yang ada menyangkut hal sebagai
berikut:
1. Data primer diperoleh dari kuesioner yang mengacu pada Pekerja Proyek
Konstruksi Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah.
2. Target kuesioner adalah Pekerja Proyek Konstruksi Pembangunan Jembatan
Elevated Danau Dendam Tak Sudah. (Manager, Ahli K3, Oprator alat berat,
Pekerja kasar proyek).
3. Pengolahan data dilakukan menggunakan aplikasi microsoft excel dan SPSS
(Statistical Package for the Social Sciences).
4. Analisis data menggunakan metode regresi linier berganda.

I-3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi menjadi suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan manusia, karena dalam setiap hari selalu ada pembangunan yang terjadi
di beberapa tempat. Proyek konstruksi sendiri dapat diartikan sebagai suatu
rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan upaya pembangunan suatu
bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam bidang Teknik Sipil dan Arsitektur
yang dibatas oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. (Utomo dan Yuwono,
2023).
Kata “Konstruksi” dapat didefinisikan sebagai tatanan/susunan dari elemen-
elemen suatu bangunan yang kedudukan setiap bagian-bagiannya sesuai dengan
fungsinya. Berbicara tentang konstruksi, maka yang terbayangkan adalah gedung
bertingkat, jembatan, bendungan, dam, jalan raya, bangunan irigasi, lapangan
terbang dan lain-lain (Hafnidar, 2016).
Menurut Asiyanto (2005) dalam proyek konstruksi ada sifat-sifat khusus yang
tidak terdapat pada industri lain.
1. Kegiatan proyek konstruksi terdiri dari bermacam-macam kegiatan dengan
jumlah banyak dan rawan kecelakaan.
2. Jenis-jenis kegiatannya sendiri tidak standar, sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor luar, seperti: kondisi lingkungan bangunan, cuaca, bentuk, desain,
metode pelaksanaan dan lain-lain.
3. Perkembangan teknologi yang selalu diterapkan dalam kegiatan memberikan
risiko tersendiri.
4. Tingginya turn-over tenaga kerja juga menjadi masalah sendiri, karena selalu
menghadapi orang-orang baru yang terkadang belum terlatih.
5. Banyaknya pihak yang terkait dalam proses konstruksi, yang memerlukan
pengaturan serta koordinasi yang kuat.
2.1.1 Jenis Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi dalam pelaksanaannya membutuhkan resources (sumber
daya) yaitu man (manusia), materials (bahan bangunan), machine (peralatan),
method (metode pelaksanaan), money (uang), information (informasi) dan time

II-1
(waktu). Hafnidar (2016) menyatakan proyek konstruksi secara umum ada dua
macam, yaitu:
1. Konstruksi Bangunan Gedung, terdiri atas: bangunan gedung, perumahan,
hotel dan lain-lain; dan
2. Konstruksi Bangunan Sipil, seperti jembatan, jalan, lapangan terbang,
terowongan, irigasi, bendungan dan lain-lain.
2.1.2 Jembatan Elevated
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun
untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.
Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat
vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen
kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan
yang melewati ruas jalan tersebut (Sebastian dan Supartono, 2019).
Jalan layang atau fly over bisa dikategorikan seperti jembatan berdasarkan
strukturnya, Menurut (Supriadi dan Muntohar, 2007) jembatan berdasarkan
strukturnya dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu :
1. jembatan lengkung – batu (stone arch bridge),
2. jembatan rangka (truss bridge),
3. jembatan gantung (suspension bridge),
4. jembatan beton (concrete bridge),
5. jembatan haubans / cable stayed.
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah segala kegiatan yang dilakukan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (Peraturan
Pemerintah Nomor 50, 2012).
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR tahun
2019, menyatakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi merupakan
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja
dengan mengupayakan pencegahan kecelakaan industri dan penyakit akibat kerja
dalam pekerjaan konstruksi. Keselamatan proyek konstruksi adalah kegiatan

II-2
rekayasa yang dirancang untuk mencapai standar keselamatan, keamanan,
kesehatan, dan keberlanjutan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan
pekerja, keselamatan publik, properti, material, peralatan, bangunan, dan
lingkungan.
2.2.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah untuk
mewujudkan perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di
tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap
sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Kepmenaker Nomor
463/MEN/1993). Menurut Notoatmodjo (2009) tujuan utama Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) adalah agar karyawan atau pegawai di sebuah institusi
mendapat kesehatan yang seoptimal mungkin sehingga mencapai Produktivitas
Kerja yang setinggi-tingginya. Sedangkan menurut Hasibuan (2020), Tujuan
utama pelaksanaan K3 ada dua. Pertama, menciptakan lingkungan kerja yang
selamat dengan melakukan penilaian secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua,
menciptakan kondisi yang sehat bagi karyawan, keluarga dan masyarakat
sekitarnya melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
2.2.2 Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia
dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti
sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan, kurang
terampilnya pekerja itu sendiri. Sedangkan dari faktor lingkungan yaitu keadaan
tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau
mesin-mesin (Busyairi dkk, 2014)
Penelitian di industri konstruksi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan pekerja terhadap penggunaan APD antara lain
pelatihan, pengawasan, dan motivasi untuk menggunakan APD (Nugroho, 2019).
2.2.3 Peralatan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk
melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa
terjadi dalam proses konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang
yang bekerja dalam suatu lingkungan konstruksi. Namun, tidak banyak yang

II-3
menyadari betapa pentingnya peralatan-peralatan ini untuk digunakan. Kesehatan
dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua
pelaksana proyek berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/
perlengkapan perlindungan diri atau Personal Protective Equipment (PPE) untuk
semua karyawan yang bekerja, yaitu (Ervianto, 2005):
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja ialah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan.
Mengingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka selayaknya pakaian kerja yang
digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang digunakan oleh karyawan
yang bekerja dikantor. Perusahaan pada umumnya menyediakan sebanyak tiga
pasang dalam setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (Safety Shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap
pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa
bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran 22 dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus
cukup keras (atau dilapisi dengan pelat besi) supaya kaki tidak terluka kalau
tertimpa benda dari atas. Umumnya, sepatu kerja disediakan dua pasang dalam
satu tahun.
3. Kacamata Kerja
Kaca mata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu
atau serpihan besi yang berterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel
debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh
karenanya, mata perlu diberikan perlindungan. Tidak semua jenis pekerjaan
membutuhkan kaca mata kerja.
4. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi bunyi yang dikeluarkan
oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Namun
demikian, bukan berarti seorang pekerja tidak dapat bekerja bila tidak
menggunakan alat ini. Kemungkinan akan terjadi gangguan pada telinga tidak

II-4
dirasakan saat itu, melainkan pada waktu yang akan datang.
5. Sarung Tangan
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis kegiatan. Tujuan utama
penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras
dan tajam selama menjalankan kegiatannya. Namun, tidak semua jenis
pekerjaan memerlukan sarung tangan. Salah satu kegiatan yang memerlukan
adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang
seperti mendorong gerobag cor secara terus-menerus dapat mengakibatkan
lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobak. Penggunaan
sarung tangan juga dapat meminimalisir kemungkinan terluka akibat benda
tajam.
6. Helm
Helm (helmet) sangat penting digunakan sebagai pelindung kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk menggunakannya
dengan benar sesuai peraturan pemakai yang dikeluarkan dari pabrik
pembuatnya. Keharusan mengenakan helm lebih dipentingkan bagi
keselamatan si pekerja sendiri mengingat kita semua tidak pernah tahu kapan
dan dimana bahaya akan terjadi. Helm ini digunakan untuk melindungi kepala
dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan
maupun material konstruksi yang jatuh dari atas kemudian kotoran (debu) yang
berterbangan di udara dan panas matahari. Namun, sering kita lihat bahwa
kedisiplinan para kerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya
dapat membahayakan diri sendiri. Kecelakaan saat bekerja dapat merugikan
pekerja itu sendiri maupun kontraktor yang lebih disebabkan oleh
kemungkinan terhambat dan terlambatnya pekerjaan.
7. Masker
Pelindung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi
mengingat kondisi lokasi proyek itu sendiri. Berbagai material konstruksi
berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan,
misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengamplas, menyerut
kayu. Tentu saja seorang pekerja yang secara terus-menerus menghisapnya
dapat mengalami gangguan pada pernafasan, yang akibatnya tidak langsung

II-5
dirasakan saat itu. Berbagai jenis macam masker tersedia di pasaran,
pemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan.
8. Jas Hujan
Perlindungan terhadap cuaca terutama hujan bagi pekerja pada saat bekerja
adalah dengan menggunakan jas hujan. Pada 24 tahap konstruksi, terutama di
awal pekerjaan umumnya masih berupa lahan terbuka dan tidak terlindungi
dari pengaruh cuaca, misalnya pada pelaksanaan pekerjaan pondasi.
Pelaksanaan kegiatan di proyek selalu bersinggungan langsung dengan panas
matahari ataupun hujan karena dilaksnakan di ruang terbuka.
9. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada
ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan
tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini adalah menjaga
seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja.
10. Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum digunakan. Pada mulanya
tangga hanya terdiri dari dua buah balok bambu kemudian diberikan batang
melintang pada jarak tertentu. Pemilihan dan penempatan alat ini untuk
mencapai ketinggian tertentu dalam posisi aman harus menjadi pertimbangan
utama.
11. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada
pekerjaan konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di
proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang
digunakan untuk 25 pertolongan pertama. Adapun jenis dan jumlah obat-
obatan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
2.3 Sistem Manajamen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang disebut SMK3
adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, peng
kajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang

II-6
berkaitan dengan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor. 09 / PER / M / 2008).
Secara umum, tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 yaitu untuk
menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, seperti yang tertuang pada pasal 2 PP Nomor
50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3 (Hasibuan, 2020)
2.4 Kecelakaan Kerja
Menurut peraturan Menteri No. 04 Tahun 1993 tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja menjelaskan kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung
dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah
menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang bisa atau wajar
dilalui.
Menurut Hasibuan (2020), Beberapa hal yang berkaitan dengan upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan meminimalkan risiko yang terjadi, di antaranya:
1. Penerapan dengan baik peraturan perundang-undangan sebagai suatu ketentuan
yang wajib dilaksanakan mengenai keadaan kerja pada khususnya, terutama
dalam perencanaan, konstruksi, pengujian, dan perawatan. Demikian pula
pemahaman dengan baik tentang cara kerja industri/perusahaan, tugas
pengusaha dan buruh, supervide media, latihan dan kontrol kesehatan berkala;
2. Standardisasi, dengan melakukan penetapan standar tidak resmi, setengah
resmi dan standar resmi yang berkaitan dengan konstruksi yang mengikuti dan
memenuhi kriteria dan persyaratan keselamatan kerja, misalnya penggunaan
APD;
3. Pengawasan tentang dipatuhi atau kepatuhan atas ketentuan perundang-
undangan yang berlaku dan diwajibkan;
4. Melakukan penelitian yang bersifat teknik yang mencakup ciri-ciri dan sifat
atas bahan berbahaya, investigasi tentang faktor keamanan, pengujian alat-alat
APD dan penyelidikan tentang potensi terjadinya ledakan gas, abu terbang dan
sejenisnya;

II-7
5. Riset psikologi, khususnya pola-pola kejiwaan pekerja kaitannya dengan
potensi kecelakaan kerja;
6. Penelitian medis yang meliputi efek fisiologis dan patologis, faktor lingkungan,
teknologis dan kondisi-kondisi fisik yang menimbulkan kecelakaan;
7. penelitian secara statistik untuk menentukan jenis dan tingkat potensi
terjadinya kecelakaan;
8. Pendidikan yang berkaitan dengan penerapan kurikulum keselamatan kerja
dalam kurikulum teknis di sekolah-sekolah perniagaan dan kursus;
9. pelatihan atau praktik kerja khususnya tenaga kerja baru atau calon tenaga
kerja;
10. pemberlakukan penunjang lainnya berkaitan dengan asuransi dan reward
terhadap pekerja.
2.5. Tenaga Kerja, Kinerja, Produktifitas
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Bab I Ayat
1 Ayat 2 menyebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
bekerja untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri
dan kebutuhan masyarakat. Menurut Moeheriono (2012), kinerja atau
performance merupakan sebuah penggambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan dalam suatu perencanaan
strategis suatu organisasi. Produktivitas adalah sebuah konsep yang
menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi)
dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, dan seterusnya) yang dipakai
untuk menghasilkan hasil tersebut. Konsep produktivitas berkaitan erat dengan
seberapa jauh suatu proses menghasilkan keluaran dengan mengkonsumsi
masukan tertentu (Panjaitan, 2017).
2.6 Populasi dan Sampel
Populasi adalah subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil
kesimpulan, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti
(Sugiyono, 2013). Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki objek
atau subjek itu, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang

II-8
representative yang menjadi subjek dari penelitian yang sesungguhnya atau
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh pupulasi. Ukuran
sampel dapat dihitung menggunakan persamaan 2.1 :

N
n= 2 (2.1)
1+ N e
Keterangan: n : Ukuran sampel atau jumlah responden
N : Ukuran populasi
e : Persentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel
2.7 Klasifikasi Korelasi
Nilai korelasi berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1
berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika nilai
mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif
menunjukkan hubungan searah (X naik, maka Y naik) sementara nilai negatif
menunjukkan hubungan terbalik (X naik, maka Y turun). Untuk mengetahui tinggi
dan rendahnya korelasi antara variabel X dan variabel Y maka dapat dilihat pada
tabel interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2009). Interpretasi koefisien
korelasi dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Hubungan sangat rendah
0,20-0,399 Hubungan rendah
0,40-0,599 Hubungan sedang
0,60-0,799 Hubungan kuat
0,80-0,999 Hubungan sangat kuat
Sumber : Sugiyono(2009)

2.8 Analisis SPSS (Statistical Product and Service Solutions)


SPSS adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan analisis statistika
tingkat lanjut, analisis data dengan algoritma machine learning, analisis string,
serta analisis data besar yang dapat diintegrasikan untuk membangun platform
data analisis. Analisis statistika dapat dilakukan dengan proses perhitungan
manual atau dapat juga menggunakan aplikasi atau software Penelitian kuantitatif

II-9
menghasilkan output berupa angka statistik baik dalam data deskriptif atau pun
inferensial. Data kuantitatif juga bisa diolah melalui SPSS. Data tersebut
selanjutnya diolah menggunakan aplikasi SPSS untuk menghasilkan luaran berupa
nilai standar deviasi, varians, simpangan baku, uji t satu sample, uji t sample
berpasangan dan lain-lain (S Zein dkk, 2019).
2.8.1 Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas data yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner. Uji validitas sebagai alat ukur dalam
penelitian, yaitu menggunakan korelasi product moment pearson’s dengan cara
mengkorelasikan tiap pertanyaan dengan skor total, kuesioner dikatakan valid
apabila nilai korelasi ≥ 0,3, sedangkan apabila nilai korelasi < 0,3 maka kuesioner
tidak valid. Validitas kuesioner juga dilihat dari nilai taraf signifikan yang kurang
dari 0,10 dengan mengunakan persamaan 2.2 (Priyatno, 2010) :
n ( ∑ XY ) −( ∑ X ∑ Y )
r= (2.2)
√¿ ¿ ¿
Keterangan :
r = koefisien korelasi
x = skor pertanyaan
y = skor total
n = jumlah sampel
2.8.2 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas untuk menguji kemampuan suatu hasil pengukuran relatif
konsisten apabila pengukurannya diulangi dua kali atau lebih (Priyatno, 2010).
Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.
Reliabilitas menunjukkan seberapa besar pengukuran kendali terhadap subjek
yang sama. Pengujian kendala alat ukur dalam alat penelitian menggunakan
reliabilitas metode alpha (α) yang digunakan adalah metode Cronbach. Kuesioner
dikatakan reliabel apabila nilai Cronbanch Alpha > 0,6 dengan menggunakan
Persamaan 2.3 (Priyatno, 2010) :
kr
α= (2.3)
1+ ( k −1 ) r
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas

II-10
r = koefisien rata-rata korelasi antar variabel
k = jumlah variabel bebas dalam persamaan
2.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisa data dengan regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui
pengaruh suatu variabel dengan variabel lain. Dalam analisis regresi variabel yang
mempengaruhi disebut independent variable (variabel bebas) dan variabel yang
dipengaruhi disebut dependent variable (variable terikat). Jika dalam persamaan
regresi hanya terdapat salah satu variabel dan satu variabel terikat, maka disebut
sebagai regresi sederhana, sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu, maka
disebut sebagai persamaan regresi berganda (Priyatno, 2010). Persamaan 2.4
adalah sebagai berikut :
Y =a+b 1 X 1 +b 2 X 2+ e (2.4)
Keterangan :
Y = variabel terikat
a = konstanta
b1-2 = koefisien regresi variabel
X1 = variabel bebas 1
X2 = variabel bebas 2
e = variabel pengganggu (residual)
2.8.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear diartikan sebagai seberapa besar
kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varian dari variabel
terikatnya. Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian
atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel.
Sederhananya koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien
korelasi (r). Persamaan 2.5 yang digunakan sebagai berikut (Sugiyono, 2010) :
2
R =¿¿ (2.5)
Keterangan :
R2 : koefisien determinasi
ryx1 : koefisien korelasi sederhana antara X1 dan Y
ryx2 : korelasi sederhana antara X2 dan Y
rx1x2 : korelasi sederhana antara X1 dan X2

II-11
Kriteria untuk analisis koefisien determinasu adalah ;
1. Jika R2 mendekati nol, maka pengaruh variable bebas terhadap variable
terikat lemah.
2. Jika R2 mendekati satu, maka pengaruh variable bebas terhadap variable
terikat kuat.
2.9 Penelitian Terkait
Patiko (2023) Melakukan penelitian dengan tujuan dari penelitian ini
Mengetahui korelasi dan pengaruh dari penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap kinerja pekerja proyek konstruksi Pembangunan Jalan Ketenong 2
Sebelat Ulu, Kabupaten Lebong. Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan
Nilai pearson correlation faktor keselamatan dan kesehatan kerja sebesar 0,915.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Persentase hasil penelitian yaitu variabel faktor
pendukung K3 (X1) memiliki pengaruh sebesar 46,9% terhadap variabel kinerja
pekerja (Y) dan variabel faktor pekerja (X2) memiliki pengaruh sebesar 36,7%
terhadap variabel kinerja pekerja (Y). Hasil keseluruhan pengaruh keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pekerja sebesar 83,6 %, sedangkan nilai
sebesar 16,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian.
Pangkey dan Walangitan (2012) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap (SMK3) pada proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno- Manado.
Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan dalam pelaksanaan proyek
pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno, Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) telah direncanakan dan diterapkan dengan baik oleh
perusahaan. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara, observasi serta
kelengkapan prosedur-prosedur untuk mengatur terlaksana nya pekerjaan dengan
aman dan efisien. Standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur
terlaksananya SMK3 disusun dalam Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP). Dasar penerapan SMK3 disesuaikan
dengan standar internasional 18001:1999. Dilihat yaitu dari OHSAS keberadaan
kebijakan, komitmen, perencanaan, penerapan, pengukuran, evaluasi serta
tinjauan kembali oleh pihak manajemen, OHSAS 18001:1999 memiliki kesamaan

II-12
dengan PERMENAKER No.05/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Simanjuntak dan Praditya (2012). Melakukan penelitian dengan tujuan untuk
melakukan identifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya risiko human error pada
bangunan gedung di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
prinsip pendekatan sistem (system approach).kesimpulan dari penelitian itu Dari
proses analisa yang telah dijelaskan sebelumnya, didapatkan beberapa variabel
yang bisa dikatakan penyebab terjadinya risiko human error dalam kegiatan
konstruksi bangunan, khususnya pada wilayah DKI Jakarta. Penyebab risiko yang
dimaksud adalah para pekerja sering mengalami tekanan terhadap waktu pada saat
bekerja, lokasi kerja yang tidak rapi dan bisa membahayakan pekerja,
perlengkapan keselamatan kerja yang ternyata seringkali tidak tersedia atau tidak
layak pakai, sering tidak ada tanda peringatan hati-hati yang jelas di dalam
proyek, dan tenaga kerja yang terlibat dalam mengerjakan proyek ternyata tidak
memiliki kemampuan atau skill yang diharapkan. Variabel-variabel ini yang
dinyatakan sebagai suatu “lubang” dalam sistem pencegahan (defenses) terhadap
terjadinya kecelakaan kerja. Karena faktor faktor di atas, seringkali
mengakibatkan pekerja melakukan human error yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.

II-13
II-14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Objek
penelitian ialah pekerja proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam
Tak Sudah. Penelitian dan Observasi dilakukan langsung dilokasi Proyek.
Pengisian kuesioner dan penilaian Penerapan K3 dilakukan selama masa
observasi dilapangan. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Sumber:Arcgis (2023)
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif
dan metode kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan cara menyebarkan
form kuesioner kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proyek. sedangkan
metode kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis dan melakukan uji
validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan analisis regresi linier berganda,
data kuesioner kemudian dianalisis menggunakan software aplikasi SPSS
(Statistical Product and Service Solution).
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian penelitian ini bersumber dari penelitian terkait meskipun
indikatornya sama, variabel dan poin-poin pertanyaan pada penelitian ini

III-1
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan lapangan. Variabel
penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah
faktor pendukung K3 dan faktor pekerja proyek, variabel terikat adalah kinerja
pekerja. Variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan pada penelitian antara
lain :
1. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat pada penelitian ini yaitu pengaruh penerapan K3 terhadap
kinerja pekerja proyek konstruksi Pembangunan Jembatan Elevated Danau
Dendam Tak Sudah. Poin-poin yang akan dijadikan instrument pertanyaan
tentang kinerja pekerja dalam penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut :
a. Saya pengetahuan mengenai peralatan kerja
b. Memiliki keahlian dalam menggunakan peralatan kerja
c. Memahami mekanisme kerja
d. Kepatuhan terhadap peraturan
e. Saya dapat menerapkan keterampilan sesuai keahlian
f. Saya dapat merasa aman saat bekerja
g. Saya mampu melakukan target pekerjaan
h. Saya dapat melakukan pekerjaan tepat waktu
i. Saya dapat menjaga mutu pekerjaan
2. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas pada penelitian yaitu faktor pendukung K3 dan faktor pekerja
proyek. Poin-poin yang akan dijadikan instrumen pertanyaan tentang faktor
pendukung K3 dan faktor pekerja proyek dalam penyusunan kuesioner adalah
sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung K3 (X1)
1) Ketersedian alat perlindungan diri (APD)
2) Kondisi alat perlindungan diri (APD)
3) Penempatan rambu atau peringatan
4) Akses jalan yang memadai
5) Mesin dan peralatan kerja yang memadai
6) Asuransi kecelakaan kerja
7) Fasilitas P3K yang memadai

III-2
8) Pemeriksaan kesehatan secara berkala
9) Tersedianya pagar pembatas kerja
10) Adanya manajamen lalu lintas
11) Adanya pelatihan K3
12) Tersedianya tempat peristirahatan untuk pekerja
b. Faktor Pekerja Proyek (X2)
1) Pengetahuan tentang K3
2) Konsumsi yang memadai
3) Kesadaran tentang arti penting K3
4) Pengawasan K3
5) Kepatuhan pekerja terhadap instruksi
6) Kenyamanan menggunakan K3 saat bekerja
7) Keterampilan menggunakan alat
8) Kesiapan fisik dan mental pekerja
9) Kesadaran dalam menggunakan peralatan K3
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja pada Proyek Konstruksi
Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah. Sedangkan sample
adalah Sebagian dari populasi yang representative yang menjadi subjek
penelitian yang sesungguhnya atau Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi, ukuran sample dapat dihitung menggunakan Persamaan
3.1:
40
N= (3.1)
1+ 40¿ ¿
3.3 Tahapan dan Prosedur Penelitian
Bagian ini menguraikan secara lebih rinci kegiatan yang dilakukan di setiap
tahapan penelitian. Gambaran singkat yang mendeskripsikan tahapan penelitian
yang dijalankan, disajikan pada Gambar 3.2
3.3.1 Survey Lapangan
Survei Lapangan pada penelitian dilakukan sebagai Langkah awal
penelitian, Melakukan survei lokasi proyek yang menjadi objek penelitian dan
verifikasi faktual dengan cara menelusuri dan mengunjungi alamat proyek yang
berada di Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, serta wawancara

III-3
pendahuluan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek. Verifikasi tersebut
bertujuan untuk meminta izin melakukan penelitian di proyek sekaligus mencari
responden yang memenuhi persyaratan dan bersedia menjadi objek penelitian.
3.3.2 Studi Pustaka
Mengumpulkan literatur dari jurnal penelitian, buku dan berbagai sumber
lainnya yang berhubungan dengan pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja
pekerja pada proyek konstruksi untuk mendukung penelitian.
3.3.3 Perancangan Kuesioner
Kuesioner penelitian berisi pertanyaan tertulis tentang identitas responden
dan pertanyaan yang berkaitan dengan indikator variabel penelitian (Lampiran
1). Pengukuran jawaban responden menggunakan skor yang selanjutnya diolah
untuk mendapatkan faktor yang berpengaruh. Jawaban dari pertanyaan yang
diajukan disusun dengan menggunakan skala Likert. Skala ini digunakan untuk
melengkapi kuesioner yang mengharuskan responden menunjukkan tingkat
persetujuan terhadap serangkaian pertanyaan. Skor penilaian kuesioner dapat
dilihat pada Tabel 3.1 dan kategori jawaban responden pada Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Skor Penilaian Kuesioner
Keterangan Skor
Sangat Berpengaruh (SB) 5
Berpengaruh (B) 4
Cukup Berpengaruh (CB) 3
Tidak Berpengaruh (SB) 2
Sangat Tidak Berpengaruh (B) 1
Sumber: Wijaya (2017)
Tabel 3.2 Kategori Rata-rata Jawaban Responden
Keterangan Skor
Sangat Berpengaruh(SB) 4,21-5,00
Berpengaruh(B) 3,41-4,20
Cukup Berpengaruh(CB) 2,61-3,40
Tidak Berpengaruh(SB) 1,81-2,60
Sangat Tidak Berpengaruh (B) 1,00-1,80

Sumber: Wijaya (2017)

III-4
3.3.4 Penentuan Surveyor dan Responden
Penentuan tim surveyor dilakukan supaya peneliti dapat dibantu dalam
menentukan calon responden. Kriteria tim surveyor yaitu mahasiswa yang
berkuliah di Program Studi Teknik Sipil yang telah menempuh minimal 7
semester, pada penelitian ini peneliti dibantu oleh 2 orang surveyor. Responden
adalah para pekerja proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam
Tak Sudah (Manager, Ahli K3, Oprator alat berat, Pekerja kasar proyek). Jumlah
responden pada penelitian ini 28 orang. Data responden ditampilkan pada bagian
lampiran.
3.3.5 Uji Coba Kuesioner
Uji Coba Kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner secara
acak kepada responden. Uji coba kuesioner dilakukan untuk meyakinkan bahwa
kuesioner yang disusun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan
menghasilkan data yang valid. Sasaran uji coba kuesioner adalah mahasiswa yang
pernah kerja praktik di proyek jalan. Penelitian ini menggunakan 8 orang sebagai
responden uji coba kuesioner.
3.3.6 Pengumpulan Data Kuesioner
Pengisian kuesioner data penelitian dilakukan oleh peneliti dengan cara
menanyakan langsung poin-poin pertanyaan kuesioner kepada responden disertai
dengan surat izin penelitian dari Universitas Bengkulu dan surat izin penelitian
dari kontraktror pelaksana konstruksi.
3.3.7 Pengolaan Data
Pengolahan data primer dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 25
(Statistical Product and Service Solution) meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.
Penelitian memiliki beberapa tahapan pengolahan data yang harus dilakukan.
Tahapan pengolahan data kuesioner pada penelitian adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian menggunakan persamaan 2.2 yaitu Pearson
Correlation Product Moment dengan nilai Pearson Correlation > 0,3 dan
nilai signifikansi yang menunjukkan angka < 0,10 maka item pernyataan
tersebut dapat dikatakan valid, tetapi jika nilai Pearson Correlation < 0,3 dan

III-5
nilai signifikansi > 0,10 maka item pernyataan dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk membuktikan data penelitian dianggap
reliable atau tidak dengan menggunakan persamaan 2.3 untuk mendapatkan
koefisien reliabilitas. Nilai signifikan uji reliabilitas yang digunakan sebesar
0,6. Jawaban kuesioner dikatakan reliable apabila nilai Cronbanch Alpha
lebih dari 0,6 sedangkan apabila nilai Cronbanch Alpha kurang dari 0,6 maka
jawaban kuesioner tidak reliable.
3.3.8 Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian berupa metode analisis
regresi linier berganda yang menghasilkan nilai R square, beta, t hitung dan
signifikan. Analisis data dilakukan untuk mendapatkan hasil dari pengumpulan
dan pengolahan data yang merupakan tujuan dari penelitian. Tahapan analisis data
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
beberapa variabel bebas (X) faktor pendukung K3 dan faktor pekerja proyek
terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja pekerja. Hasil analisis diperoleh dari
pengolahan data kuesioner di program SPSS. Hasil analisis yang diperoleh
adalah R square, beta, t hitung dan signifikan. Nilai-nilai Standardizes
Coefficients Beta dimasukkan kedalam persamaan 2.4 analisis regresi linier
berganda, sehingga menghasilkan nilai variabel terikat (Y), konstanta dan nilai
koefisien regresi variabel.
2. Analisis Koefisien Determinasi (R Square)
Analisis koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai
uji koefisien determinasi dihitung dengan persamaan 2.6 koefisien
determinasi. Nilai R Square pada masing-masing faktor didapat dari perkalian
antara Standardizes Coefficients Beta pada analisis regresi linier berganda dan
Pearson Correlation Variable pada hasil korelasi dua variabel bebas (X)
dengan variabel terikat (Y).

III-6
3.3.9 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah mendapatkan nilai dari penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja pekerja proyek konstruksi dan mendapatkan
nilai korelasi pengaruh penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kinerja pekerja proyek konstruksi yang berupa output hasil analisis regresi linier
berganda yaitu nilai R Square, beta, t hitung dan signifikan.
3.3.10 Bagan Alir Penelitian

Mulai

Studi Pustaka

Perancangan kuesioner

Pengumpulan Data Primer :


Pengisian kuesioner pada pihak
yang terlibat dalam proyek.

Tidak

Pengolahan Data :
Uji Validitas dan
Reliabilitas kuesioner

Ya

Analisis Data :
Analisis Regresi Linier Berganda dan
Analisis Koefisien Determinasi (R square)

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian

III-7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Proyek Penelitian


Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Jembatan Elevated Danau
Dendam Tak Sudah. Proyek yang menjadi tempat penelitian merupakan proyek
pengembangan Kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah. Penelitian ini
menggunakan 28 orang pekerja sebagai sampel penelitian yang diperoleh dari 40
orang populasi berdasarkan Persamaan 3.1. Pengisian kuesioner dilakukan selama
4 hari yaitu pada tanggal 24-27 November 2024. Saat penelitian berlangsung,
tahapan proyek sudah sampai ke proses pengaspalan lebih dari 75 % dari ruas
jalan dan juga memasuki tahap uji core drill aspal. Pembangunan Jembatan
Elevated Danau Dendam Tak Sudah dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Proyek Pembangunan Jembatan


Elevated Danau Dendam Tak Sudah
4.2 Data Responden
Data responden pada penelitian ini memberikan gambaran umum tentang
responden yang dibagi berdasarkan umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan
dan sertifikat keahlian yang dimiliki.
4.2.1 Umur Responden
Umur responden pada penelitian terbagi dalam 3 kategori, kategori 1
rentang 20 - 30 tahun sebanyak 14 orang (50%). Kategori 2 untuk rentang 30 -
40 tahun 6 orang (21%). Kategori 3 untuk rentang > 40 tahun sebanyak 8 orang
(29%). Diagram persentase umur responden dapat dilihat pada Gambar 4.2.

IV-1
29%

50%

21%

20-30 Tahun 30-40 Tahun > 40 Tahun

Gambar 4.2 Sebaran Persentase Umur Responden


4.2.2 Pengalaman Kerja Responden
Pengalaman kerja responden pada penelitian terbagi dalam 4 kategori.
Kategori 1 untuk pengalaman kerja kurang dari 2 tahun sebanyak 1 orang dengan
persentase 4%. Kategori 2 untuk pengalaman kerja 2-4 tahun sebanyak 7 orang
dengan persentase 25%. Kategori 3 untuk pengalaman kerja 4-6 tahun sebanyak 2
orang dengan persentase 7%. Kategori 4 untuk pengalaman kerja lebih dari 6
tahun sebanyak 14 orang dengan persentase 50%. Diagram sebaran persentase
pengalaman kerja responden dapat dilihat pada Gambar 4.3.
4%

25%

50%

7%

14%

< 2 tahun 2 - 4 Tahun 3 - 4 Tahun 4 -6 Tahun > 6 Tahun

Gambar 4.3 Sebaran Persentase Pengalaman Kerja Responden


4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden
Pendidikan terakhir responden pada penelitian terbagi dalam 3 kategori.
Kategori 1 untuk pendidikan terakhir SMP sebanyak 5 orang dengan persentase
18%. Kategori 2 untuk pendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 18 orang dengan

IV-2
persentase 64%. Kategori 3 untuk Pendidikan terakhir S1sebanyak 5 orang
dengan persentase 18%. Diagram sebaran persentase pendidikan terakhir
responden dapat dilihat pada Gambar 4.4.

18% 18%

64%

SMP SMA/SMK S1

Gambar 4.4 Sebaran Persentase Tingkat Pendidikan Responden


4.2.4 Sertifikat Keahlian Responden
Sertifikat keahlian responden pada penelitian terbagi menjadi 2 kategori.
Kategori 1 untuk yang memiliki sertifikat keahlian sebanyak 8 orang dengan
persentase 29% dan kategori 2 untuk yang tidak memiliki sertifikat keahlian
sebanyak 20 orang dengan persentase 71%. Sertifikat keahlian yang dimiliki
responden didominasi oleh sertifikat K3. Hal tersebut menunjukkan kesesuaian
dengan target responden untuk penyebaran kuesioner penelitian tentang K3.
Diagram sebaran persentase sertifikat keahlian responden dapat di Gambar 4.5.

29%

71%

ADA TIDAK ADA

Gambar 4.5 Sebaran Persentase Sertifikat Keahlian Responden


4.2.5 Hasil Data Responden
Hasil dari pengisian data responden pekerja menjelaskan mayoritas umur
responden dalam penelitian berkisar 20-30 tahun sebanyak 14 responden dengan
persentase 50%. Hal ini menunjukkan bahwa para pekerja proyek berada pada

IV-3
kelompok usia pekerja awal dan masih produktif. Berdasarkan tingkat
pengalaman kerja responden pada penelitian didominasi pekerja memiliki
pengalaman kerja lebih dari 6 tahun tahun sebanyak 14 responden dengan
persentase 50%. Sebagian besar responden memiliki pengalaman kerja yang
cukup lama sehingga banyak pekerja yang memiliki keahlian dan pengalaman
yang cukup bisa diandalkan. Mayoritas pendidikan terakhir sebanyak 18
responden dengan persentase 64% merupakan tamatan SMA/SMK. Sebagian
besar responden merupakan lulusan SMK dengan jurusan bidang konstruksi
sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai.
4.3 Identifikasi K3 Pada Proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau
Dendam Tak sudah
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting
pada pelaksanaan suatu proyek pembangunan konstruksi. Kelengkapan peralatan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat menunjang para pekerja agar menjadi
lebih produktif saat bekerja. Kesehatan para pekerja juga harus dijamin oleh pihak
penyedia jasa konstruksi demi kelancaran pembangunan proyek konstruksi.
Pihak penyedia jasa konstruksi pada Proyek Pembangunan Jembatan Elevated
Danau Dendam Tak Sudah hanya menyediakan kelengkapan peralatan K3 berupa
helm, rompi, sepatu boots, masker, P3K dan rambu K3. Peralatan lain seperti
sarung tangan dan kacamata tidak disediakan oleh pihak penyedia jasa konstruksi.
Pihak penyedia jasa juga tidak melaksanakan protokol keselamatan dan kesehatan
dengan ketat. Tidak dilakukan proses sosialisasi pemahaman tentang protokol
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) saat sebelum memulai bekerja bagi para
pekerja konstruksi di lapangan. Identifikasi kelengkapan K3 dilakukan dengan
cara mengamati langsung kelengkapan dan penerapan K3 pada saat pelaksanaan
pekerjaan proyek konstruksi. Identifikasi kelengkapan peralatan K3 pada Proyek
Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah dapat dilihat pada
Tabel 4.1.

IV-4
Tabel 4.1 Identifikasi Kelengkapan Peralatan K3
Tidak Kadang-
No Standar K3 Tersedia Layak Dipakai Keterangan
dipakai Kadang
Jarang
1 Helm   X X 
dipakai
2 Rompi    X X Dipakai
Tidak
3 Sarung Tangan X - - - -
tersedia
4 Sepatu Boots    X X Dipakai
Tidak
5 Kacamata X - - - -
Tersedia
Jarang
6 Masker   X X 
dipakai
7 P3K    X X Dipakai
8 Rambu K3    X X Dipakai
Hasil dari Tabel 4.1 diperoleh tim peneliti dengan melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan. Peneliti dan tim juga melakukan beberapa
wawancara dengan responden yang bertanggung jawab akan ketersediaan
kelengkapan peralatan K3 pada Proyek Konstruksi pada Proyek Pembangunan
Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah yaitu pihak kontraktor pelaksana.
Pengisian Tabel 4.1 dilakukan berdasarkan Lampiran 2 Identifikasi Ketersediaan
Kelengkapan Peralatan K3. Identifikasi kelengkapan peralatan K3 dilakukan
sebagai data tambahan bagi penelitian untuk menunjang pengolahan data primer
dan analisis data dalam mencapai tujuan penelitian.
Hasil data penelitian tentang identifikasi kelengkapan peralatan K3 yang ada
di lapangan yaitu 6 peralatan K3 tersedia, 6 peralatan K3 layak pakai, 4 peralatan
K3 terpakai, 2 peralatan K3 jarang dipakai dan 2 peralatan K3 tidak tersedia.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa lebih dari sebagian
peralatan K3 pada Proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam Tak
Sudah telah tersedia, sebagian peralatan K3 yang dipakai oleh pekerja.
Penyediaan fasilitas berupa alat pelindung diri yang dipakai pekerja saat pekerjaan
proyek dan rambu K3 dapat dilihat pada Gambar 4.6 dan Gambar 4.7.

IV-5
Gambar 4.6 Pekerja Proyek dengan Alat Pelindung Diri K3 Seadanya

Gambar 4.7 Rambu K3 Proyek

4.4 Hasil kuesioner Penelitian


Hasil pengisian kuesioner oleh responden merupakan persepsi responden
terhadap berbagai pernyataan yang telah disusun dan diberikan melalui kuesioner.
Kuesioner ini berkaitan dengan analisis pengaruh penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kinerja pekerja proyek konstruksi. Jawaban responden
pada kuesioner diberikan skor dengan menggunakan skala Likert yang merujuk
pada Tabel 3.1.
4.4.1 Variabel Pendukung K3
Variabel dari faktor pendukung K3 memiliki 12 pernyataan. 11 poin
pernyataan mendapatkan kategori SB (Sangat Berpengaruh) dan 1 poin
pernyataan mendapatkan kategori B (Berpengaruh). Hasil kuesioner faktor
pendukung K3 dapat dilihat pada Tabel 4.2.

IV-6
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner untuk Variabel Faktor Pendukung K3
Jumlah responden
No Pertanyaan Total Rata- Kategori
1 2 3 4 5 Skor Rata
Perusahaan menyediakan 0 0 0 12 16 128 4,57 SB
pelindung kerja seperti helm,
1 sepatu boots, sarung tangan, dll
yang dapat menghindari saya
dari kecelakaan kerja
Kondisi alat pelindung diri 0 0 0 11 17 129 4,61 SB
2 masih layak pakai
Adanya rambu-rambu lalu lintas 0 0 1 9 18 129 4,61 SB
3 dan peringatan pada lokasi proyek
yang berbahaya untuk dilalui
Tersedianya penghalang jalan 0 0 1 17 10 121 4,32 SB
4
bagi pengendara yang melewati
lokasi proyek
Mesin dan peralatan kerja yang 0 1 4 9 14 120 4,29 SB
5 memadai
Perusahaan memberikan asuransi 0 1 5 11 11 116 4,14 B
6 kerja kepada pekerja
Perusahaan menyediakan obat- 0 0 2 11 15 125 4,46 SB
7 obatan untuk pertolongan pertama
apabila terjadi kecelakaan
Perusahaan memberikan jaminan 0 0 4 13 11 119 4,25 SB
8
kesehatan kepadasetiap pekerja
Adanya pemberi isyarat untuk 0 0 5 12 11 118 4,21 SB
9 mengatur rekayasa lalu lintas pada
proyek
Adanya manajemen lalu lintas bagi 0 0 3 15 10 119 4,25 SB
10 warga setempat untuk terhindar
dari kemacetan dan kerusakan
jalan akibat proyek
Perusahaan melakukan pelatihan 0 0 2 14 12 122 4,36 SB
11
K3 terhadap pekerja
Tersedianya tempat peristirahatan 0 0 3 14 11 120 4,29 SB
12
untuk pekerja

Rata-rata 4,36 SB

Keterangan :
SB : Sangat Berpengaruh
B : Berpengaruh
Tabel 4.2 memperlihatkan tanggapan responden untuk faktor pendukung K3.
Nilai skor tertinggi faktor pendukung K3 terdapat pada poin pernyataan nomor 2
dan 3 sebesar 4,61 yang menyatakan Kondisi alat pelindung diri masih layak
pakai dan Adanya rambu-rambu lalu lintas pada lokasi proyek yang berbahaya
untuk dilalui. Pernyataan nomor 7 sebesar 4,46 menyatakan perusahaan yang

IV-7
menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan
kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja pekerja. Pernyataan nomor 12 sebesar
4,29 menyatakan dengan tersedianya tempat peristirahatan untuk pekerja dapat
meningkatkan kinerja para pekerja proyek konstruksi. Rata-rata skor pada faktor
pendukung K3 sebesar 4,36 yang berarti kebanyakan responden menyatakan
sangat berpengaruh terhadap faktor pendukung K3. Keseluruhan tanggapan
tersebut menjelaskan bahwa faktor pendukung K3 mempengaruhi kinerja pekerja
proyek konstruksi.
4.4.2 Variabel Faktor Pekerja Proyek
Variabel dari faktor pekerja proyek memiliki 9 pernyataan. Pernyataan-
pernyataan yang dibuat bertujuan untuk mengetahui bahwa pekerja menjadi suatu
hal yang penting untuk menunjang kinerja pekerja proyek konstruksi. Hasil
kuesioner faktor pekerja proyek dapat dilihat pada Tabel 4.3
Jumlah Responden Total Rata-
No Pernyataan Skor Rata Kategori
1 2 3 4 5
1. Adanya pemahaman tentang K3 0 1 1 12 15 128 4,57 SB

2. Konsumsi yang layak dan 0 0 3 15 9 114 4,07 B


memadai
Kesadaran tentang arti 0 2 5 9 12 115 4,11 B
3. penting K3
4. Ketegasan kontraktor dan 0 1 6 13 8 112 4,00 B
pengawas dalam
penegakan penggunaan
K3
5. Kepatuhan pekerja 0 0 5 18 5 112 4,00 B
terhadap instruksi yang
diberikan
6. Kenyamanan dalam 0 0 8 11 9 113 4,04 B
menggunakan
perlengkapan K3
7. Keterampilan 0 0 4 17 7 115 4,11 B
menggunakan peralatan
kerja
8. Kesiapan fisik dan mental 0 1 6 12 9 113 4,04 SB
pekerja
9 Kesadaran dalam 0 0 1 16 11 122 4,36 B
menggunakan peralatan K3
Rata-rata 4,22 SB

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner untuk Variabel Faktor Pekerja Proyek


Keterangan :
SB : Sangat Berpengaruh

IV-8
B : Berpengaruh

Tabel 4.3 memperlihatkan tanggapan responden terhadap faktor pekerja proyek.


Nilai skor tertinggi faktor pekerja proyek terdapat pada poin pernyataan nomor 1
sebesar 4,57 yang menyatakan dengan adanya pemahaman tentang K3 kepada
para pekerja dapat meningkatkan kinerja pekerja proyek konstruksi. Nilai skor
poin pernyataan nomor 9 sebesar 4,36 menyatakan bahwa kesadaran dalam
menggunakan peralatan K3 sangat berpengaruh terhadap kinerja pekerja proyek.
Nilai skor poin pernyataan nomor 8 sebesar 4,04 mengindikasikan bahwa
kesiapan fisik dan mental pekerja berpengaruh terhadap kinerja pekerja proyek
konstruksi. 2 poin pernyataan pada faktor kinerja pekerja memiliki nilai skor
diatas 4,21 kategori SB (Sangat Berpengaruh). Rata-rata skor pada faktor pekerja
proyek sebesar 4,14 yang berarti kebanyakan responden menyatakan berpengaruh
terhadap faktor pekerja proyek. Keseluruhan tanggapan ini menyatakan faktor
pekerja proyek mempengaruhi kinerja pekerja proyek konstruksi.
4.4.3 Variabel Kinerja Pekerja Proyek
Variabel kinerja pekerja memiliki 9 pernyataan. Hasil kuesioner untuk
variabel kinerja pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.4. Penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) bagi para pekerja memiliki peran yang penting karena
dianggap dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja pekerja. Hal ini dapat
dilihat pada hasil kuesioner Tabel 4.4 dari 9 pernyataan dengan keseluruhan
tanggapan menghasilkan nilai sangat berpengaruh.
Hasil kuesioner tersebut menunjukan bahwa semua pernyataan memiliki
pengaruh terhadap kinerja pekerja. Nilai rata-rata keseluruhan pernyataan variabel
kinerja pekerja sebesar 4,29.
Tabel 4.4 Hasil Kuesioner untuk Variabel Kinerja Pekerja (Berlanjut)
Jumlah Responden Total Rata-
No Pernyataan Skor Rata Kategori
1 2 3 4 5
Saya memiliki 0 0 1 14 13 124 4,43 SB
1.
pengetahuan mengenai
peralatan kerja sehingga
memudahkan dalam
bekerja
Saya mampu 0 0 0 19 9 121 4,32 SB
2. menggunakan peralatan

IV-9
kerja dengan efektif

Tabel 4.4 ( Lanjutan)


Jumlah Responden Total Rata-
No Pernyataan Skor Rata Kategori
1 2 3 4 5
Saya memahami fungsi dan 0 0 3 17 8 117 4,18 B
mekanisme peralatan kerja
3. sehingga meningkatkan
kinerja
Saya patuh terhadap peraturan 0 0 0 11 17 129 4,61 SB
4. yang ditetapkan perusahaan
guna meningkatkan
keselamatan kerja
Saya bisa menerapkan 0 0 1 20 7 118 4,21 SB
5. keterampilan dengan baik
sesuai keahlian
Saya mendapatkan rasa aman 0 0 5 15 8 115 4,11 B
6. dengan adanya asuransi kesehatan
serta adanya rambu K3 sehingga
menambah produktivitas dalam
bekerja
Saya mampu melakukan target 0 0 0 20 8 120 4,29 SB
7. pekerjaan sesuai volume pekerjaan
Saya dapat melakukan pekerjaan 0 0 1 21 6 117 4,18 B
8.
tepat waktu
9. Saya dapat menjaga mutu pekerjaan 0 0 3 14 11 120 4,29 SB

Rata-rata 4,29 SB
Keterangan :
SB : Sangat Berpengaruh
B : Berpengaruh
Tabel 4.4 memperlihatkan tanggapan responden terhadap kinerja pekerja.
Nilai skor tertinggi kinerja pekerja terdapat pada poin pernyataan nomor 4 sebesar
4,61 yang menyatakan saya patuh terhadap peraturan yang ditetapkan Perusahaan
guna meningkatkan keselamatan kerja. Pernyataan ini menjelaskan faktor
keselamatan dan kesehatan kerja meningkatkan kinerja pekerja proyek. Skor
nilai pernyataan nomor 9 sebesar 4,29 menyatakan bahwa para pekerja dapat
menjaga mutu pekerjaan apabila faktor keselamatan dan kesehatan pekerja
terpenuhi. Pernyataan tersebut mengindikasikan faktor keselamatan dan kesehatan
kerja sangat mempengaruhi kinerja pekerja proyek konstruksi. Skor nilai
pernyataan nomor 1 sebesar 4,43 yang menyatakan pekerja memiliki pengetahuan
mengenai peralatan kerja sehingga memudahkan dalam bekerja. Faktor

IV-10
keselamatan dan kesehatan kerja dapat terjalankan dengan baik jika pekerja
memiliki pengetahuan mengenai peralatan K3. Hal ini dapat meningkatkan
kinerja pekerja proyek konstruksi. Rata-rata skor pada kinerja pekerja sebesar
4,29 yang berarti kebanyakan responden menyatakan sangat berpengaruh
terhadap faktor kinerja pekerja. Keseluruhan tanggapan tersebut.
4.5 Hasil Pengolahan SPSS (Statistical Product and Service Solution)
Hasil dari jawaban responden pada kuesioner dianalisis dalam aplikasi SPSS
25. Pengujian yang dilakukan dalam aplikasi SPSS adalah uji validitas untuk
menguji valid atau tidaknya kuesioner sehingga bisa dilanjutkan untuk dilakukan
uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat konsistensi jawaban dari
responden penelitian, apabila sudah dianggap reliable selanjutnya akan dilakukan
analisis regresi linier berganda dan koefisien determinasi. Analisis ini dilakukan
untuk mendapatkan nilai hubungan dan korelasi antara faktor pendukung K3 dan
faktor pekerja proyek terhadap kinerja pekerja proyek konstruksi. Hasil dari
pengujian adalah sebagai berikut.
4.5.1 Uji Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya
kuesioner. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas yaitu rumus Pearson
Product Moment. Kuesioner dikatakan valid apabila nilai korelasi ≥ 0,3,
sedangkan apabila nilai korelasi < 0,3 maka kuesioner tidak valid. Validitas
kuesioner juga dilihat dari nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,10. Hasil uji
validitas menggunakan aplikasi SPSS 25 untuk variabel faktor pendukung K3
dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.6 untuk variabel faktor pekerja proyek dan
Tabel 4.7 untuk variabel kinerja pekerja.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Pendukung K3
Pearson
No Pernyataan Correlation Signifikan Keterangan
(r hitung)
Perusahaan menyediakan pelindung kerja
1 seperti helm, sepatu boots, sarung tangan, 0,537 0,003 Valid
dll yang dapat menghindari saya dari
kecelakaan kerja
Kondisi alat pelindung diri masih layak 0,434 0,021 Valid
2
pakai
Adanya rambu-rambu lalu lintas dan 0,533 0,003 Valid
3
peringatan pada lokasi proyek yang
berbahaya untuk dilalui

IV-11
Tersedianya penghalang jalan bagi 0,565 0,002 Valid
4
pengendara yang melewati lokasi
proyek
5 Mesin dan peralatan kerja yang memadai 0,579 0,001 Valid

Tabel 4.5 (lanjutan)


Perusahaan memberikan asuransi 0,557 0,002 Valid
6 kerja kepada pekerja
Perusahaan menyediakan obat-obatan 0,657 0,001 Valid
7 untuk pertolongan pertama apabila terjadi
kecelakaan
Perusahaan memberikan jaminan 0,612 0,001 Valid
8 kesehatan
kepadasetiap pekerja
Adanya pemberi isyarat untuk mengatur 0,585 0,001 Valid
9 rekayasa lalu lintas pada proyek
Adanya manajemen lalu lintas bagi warga 0,516 0,005 Valid
10 setempat untuk terhindar dari kemacetan
dan kerusakan jalan akibat proyek
Perusahaan melakukan pelatihan K3
11 0,438 0,020 Valid
terhadap pekerja
Tersedianya tempat peristirahatan untuk
12 pekerja 0,501 0,007 Valid

Tabel 4.5 menunjukkan hasil pengolahan data uji validitas pada faktor
pendukung K3. Semua poin pernyataan pada faktor pendukung K3 memiliki nilai
pearson correlation ≥ 0,3 dan menghasilkan nilai signifikan kurang dari 0,10 yang
berarti bahwa faktor pendukung K3 dinyatakan valid. Nilai pearson correlation
tertinggi terdapat pada poin pernyataan nomor 7 sebesar 0,657. Nilai ini
mengindikasikan bahwa Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan
pertama apabila terjadi kecelakaan memiliki nilai korelasi paling tinggi terhadap
kinerja pekerja.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Pekerja Proyek
Pearson
No Pernyataan Correlation Signifikan Keterangan
(r hitung)
1. Adanya pemahaman tentang K3 0,541 0,002 Valid
2. Konsumsi yang layak dan memadai 0,524 0,003 Valid
3. Kesadaran tentang arti penting K3 0,680 0,001 Valid
Ketegasan kontraktor dan
4. 0,460 0,009 Valid
pengawas dalam
penegakanpenggunaan K3
Kepatuhan pekerja terhadap
5. 0,544 0,002 Valid
instruksi yang diberikan
Kenyamanan dalam menggunakan
6. 0,531 0,002 Valid
perlengkapan K3

IV-12
Keterampilan menggunakan
7. 0,569 0,001 Valid
peralatan kerja
8. Kesiapan fisik dan mental pekerja 0,681 0,001 Valid
Kesadaran dalam menggunakan
9. peralatan K3 0,557 0,001 Valid

Tabel 4.6 menunjukkan hasil pengolahan data uji validitas pada faktor pekerja
proyek. Semua poin pernyataan pada faktor pekerja proyek memiliki nilai
pearson
correlation ≥ 0,3 dan menghasilkan nilai signifikan kurang dari 0,10 yang berarti
faktor pekerja proyek dinyatakan valid. Nilai pearson correlation tertinggi
terdapat pada poin pernyataan nomor 8 sebesar 0,681. Nilai ini menjelaskan
bahwa tentang kesehatan fisik dan mental pekerja memiliki nilai korelasi paling
tinggi terhadap kinerja pekerja.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pekerja Proyek
Pearson
No Pernyataan Correlation Signifikan Keterangan
(r hitung)
Saya memiliki pengetahuan
1. mengenai peralatan kerja sehingga 0,678 0,001 Valid
memudahkan dalam bekerja
Saya mampu menggunakan
2. peralatan kerja dengan efektif 0,612 0,001 Valid
Saya memahami fungsi dan mekanisme
3. peralatan kerja sehingga meningkatkan 0,529 0,004 Valid
kinerja
Saya patuh terhadap peraturan yang
4. ditetapkan perusahaan guna 0,481 0,010 Valid
meningkatkan keselamatan kerja
Saya bisa menerapkan keterampilan
5. 0,416 0,028 Valid
dengan baik sesuai keahlian
Saya mendapatkan rasa aman dengan
6. 0,674 0,001 Valid
adanya asuransi kesehatan serta adanya
rambu K3 sehingga menambah
produktivitas dalam bekerja
7. Saya mampu melakukan target 0,416 0,028 Valid
pekerjaan sesuai volume pekerjaan
8. Saya dapat melakukan pekerjaan tepat 0,539 0,003 Valid
waktu
9. Saya dapat menjaga mutu pekerjaan 0,578 0,001 Valid
Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengolahan data uji validitas pada faktor kinerja
pekerja proyek. Keseluruhan poin pernyataan pada faktor kinerja pekerja proyek
memiliki nilai pearson correlation ≥ 0,3 dan menghasilkan nilai signifikan kurang
dari 0,10 yang berarti faktor kinerja pekerja dinyatakan valid. Nilai pearson

IV-13
correlation tertinggi terdapat pada poin pernyataan nomor 1 sebesar 0,678. Nilai
ini menjelaskan bahwa pekerja yang memiliki pengetahuan mengenai peralatan
kerja mendapatkan nilai korelasi paling tinggi terhadap kinerja pekerja.
Tabel 4.5, Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 menyatakan semua item pernyataan pada
variabel faktor pendukung K3, variabel faktor pekerja proyek, dan variabel kinerja
pekerja adalah valid. Hasil validitas menunjukkan bahwa semua item pernyataan
kuesioner bisa dilanjutkan untuk tahap uji reliabilitas dan uji regresi linier
berganda
4.5.2 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden
penelitian melalui pernyataan yang diberikan. Kuesioner penelitian dikatakan
reliable apabila nilai Cronbanch Alpha lebih dari 0,6 sedangkan jika nilai
Cronbanch Alpha kurang dari 0,6 maka jawaban kuesioner tidak reliable. Hasil uji
reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS 25 dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Nilai Cronbanch Alpha Keterangan


1. Faktor Pendukung K3 0,778 Reliable

2. Pekerja Proyek 0,728 Reliable

3. Kinerja Pekerja 0,710 Reliable

Pengujian reliabilitas pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua variabel


dinyatakan memiliki konsistensi jawaban. Semua item pernyataan dinyatakan
reliable karena nilai Cronbanch Alpha lebih dari 0,6.
4.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda pada penelitian digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian
yaitu variabel faktor pendukung K3 (X1) dan variabel faktor pekerja proyek (X2),
variabel terikat yaitu kinerja pekerja (Y).
Hasil dari uji analisis regresi linear berganda menggunakan aplikasi SPSS 25
dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

IV-14
B Std. Error Beta
Model T Sig.
Constant 7,073 3,329 2.125 0,044
Total X1 0,337 0,069 0,527 4,916 0,001
Total X2 0,370 0,080 0,495 4,622 0,001
Nilai-nilai Standardizes Coefficients Beta dimasukkan kedalam Persamaan
2.4 sebagai persamaan analisis regresi linier berganda. Bentuk persamaan yang
diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = 7,073 + 0,337X1 + 0,370X2 + e


Dimana: Y : kinerja pekerja
a : konstanta
b1 : koefisien regresi faktor pendukung K3
b2 : koefisien regresi faktor pekerja
X1 : faktor pendukung K3
X2 : faktor pekerja proyek
e : variabel pengganggu (residual)

Berdasarkan persamaan di atas dapat dianalisis sebagai berikut:


1. Nilai konstanta sebesar positif 7,073 artinya apabila variabel bebas yang berupa
variabel faktor pendukung K3 (X1) dan faktor pekerja proyek (X2) memiliki
nilai 0 maka nilai variabel terikat (Y) memiliki nilai sebesar 7,073.
2. Koefisien regresi variabel bebas faktor pendukung K3 (X1) dan faktor pekerja
proyek (X2) bertanda positif. Tanda positif artinya hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat berbanding lurus.
3. Nilai koefisien regresi variabel bebas faktor pendukung K3 (X1) sebesar 0,337.
Nilai ini menunjukkan setiap faktor pendukung K3 (X1) satu satuan maka akan
berpengaruh terhadap kinerja pekerja (Y) sebesar 0,337. Kesimpulannya
variabel faktor pendukung K3 mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja
pekerja.
4. Nilai koefisien regresi variabel faktor pekerja proyek (X2) sebesar 0,370. Nilai
ini mengindikasikan setiap variabel pekerja proyek (X2) satu satuan maka akan
berpengaruh terhadap kinerja pekerja (Y) sebesar 0,370. Artinya variabel
pekerja proyek mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja pekerja.

IV-15
4.5.4 Analisis Koefisien Determinasi (R Square)
Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji koefisien determinasi
dapat dilihat dari seberapa besar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
mampu menjelaskan variabel terikat. Nilai R Square terletak antara angka 0
sampai dengan 1. Hasil dari analisis uji koefisien determinasi dengan
menggunakan aplikasi SPSS 25 dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)


Model Summary
Adjusted Std. Error of
Model R R Square
R the Estimate
Square
1 0,887 0,786 0,769 1,136
Tabel 4.10 menunjukkan keterangan sebagai berikut :
1. Nilai R merupakan nilai Pearson Correlation Product Moment faktor
pendukung K3 (X1) dan faktor pekerja proyek (X2) secara keseluruhan dari
tabel output regresi linier berganda aplikasi SPSS 25. Nilai koefisien korelasi
(R) = 0,887 yang berarti faktor pendukung K3 (X1) dan faktor pekerja proyek
(X2) memiliki korelasi hubungan yang sangat kuat terhadap kinerja pekerja
(Y) dengan nilai sebesar 88,7%.
2. Hasil dari output aplikasi SPSS 25 analisis regresi linier berganda diperoleh
nilai R Square sebesar 0,786. Hasil ini menunjukkan bahwa 78,6% kinerja
pekerja (Y) dijelaskan melalui faktor pendukung K3 (X1) dan faktor pekerja
proyek (X2).
3. Hasil dari output aplikasi SPSS 25 analisis regresi linier berganda diperoleh
nilai Adjusted R Square sebesar 0,769. Hasil ini menunjukkan bahwa 76,9%
kinerja pekerja (Y) dijelaskan melalui faktor pendukung K3 (X1) dan faktor
pekerja proyek (X2). Adjusted R Square berfungsi mengatasi masalah yang
sering dijumpai R Square yaitu dapat mengukur tingkat keyakinan
penambahan variabel bebas secara tepat dalam menambah daya prediksi
model.
4. Hasil output aplikasi SPSS 25 analisis regresi linier berganda diperoleh nilai

IV-16
standard error of estimate yang berguna untuk mengetahui batasan seberapa
jauh melesetnya perkiraan dalam suatu peramalan. Semakin kecil nilai
kesalahan standar estimasi makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang
dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel terikat yang sesungguhnya.
Kesalahan standar yang terjadi pada penelitian sebesar 1,316 yang berarti
rendahnya kesalahan estimasi yang terjadi.
Nilai R Square masing-masing variabel bebas dapat diketahui dengan
mengalikan nilai Standardizes Coeffiecients Beta (Tabel 4.9) dan Pearson
Correlation variabel (Tabel 4.11).

Tabel 4.11 Hasil Output SPSS 25 Pearson Correlation Variabel X1 dan X2


No Variabel Pearson Correlation
1 Faktor Pendukung K3 0,777
2 Faktor Pekerja Proyek 0,761
Tabel 4.11 menunjukkan nilai Pearson Correlation variabel X1 dan X2 dari
hasil output analisis korelasi aplikasi SPSS 25. Nilai dari Tabel 4.11 digunakan
sebagai faktor pengali dengan nilai Standardizes Coeffiecients Beta (Tabel 4.9)
untuk menghasilkan nilai R Square untuk masing-masing variabel. Nilai R Square
variabel masing-masing dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Nilai R Square Variabel
No Variabel R Square %
1 Faktor Pendukung K3 40,9 %
2 Faktor Pekerja Proyek 37,7 %
Total 78,6 %
Tabel 4.12 menunjukkan hasil dari perkalian Standardizes Coeffiecients Beta
(Tabel 4.9) dan Pearson Correlation variabel (Tabel 4.11) pada tiap variabel.
Hasil ini menjelaskan bahwa faktor pendukung K3 dan faktor pekerja proyek
berpengaruh sebesar 78,6% terhadap kinerja pekerja. Nilai R Square masing-
masing variabel independen adalah sebesar 40,9% untuk faktor pendukung K3
dan 37,7% untuk faktor pekerja proyek. Sisanya 21,4% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak ada dalam penelitian.

IV-17
4.6 Pembahasan Hasil Analisis Korelasi dan Pengaruh Variabel
Analisis dari hasil pengisian kuesioner pada penelitian bertujuan untuk
mengetahui korelasi dan pengaruh dari faktor pendukung K3 dan faktor pekerja
Proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah - Tabel 4.11
Hasil Output SPSS 25 Pearson Correlation Variabel X1 dan X2, Proyek
Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah. Hasil pembahasan
dijelaskan berdasarkan hasil pengolahan data dari uji validitas dan reliabilitas
serta hasil analisis data yaitu analisis regresi linier berganda.
4.6.1 Faktor Pendukung K3
Sebagian besar dari responden penelitian ini menyatakan sangat setuju bahwa
faktor pendukung K3 mempengaruhi kinerja pekerja. Pernyataan ini juga didasari
oleh hasil pengolahan data dan analisis data. Hasil dari pengolahan data pada
penelitian menunjukkan nilai pearson correlation faktor pendukung K3 sebesar
0,777. Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat
antara faktor pendukung K3 terhadap kinerja pekerja. Nilai pearson correlation
tertinggi pada kuesioner terdapat pada poin pernyataan nomor 7 sebesar 0,657.
Nilai ini mengindikasikan bahwa Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk
pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan memiliki nilai korelasi paling
tinggi terhadap kinerja pekerja. Analisis regresi linier berganda pada pengolahan
data dengan aplikasi SPSS menghasilkan nilai β untuk faktor pendukung K3
sebesar 0,527 bernilai positif. Nilai tersebut menunjukkan bahwa faktor
pendukung K3 berpengaruh positif terhadap kinerja pekerja. Semakin baik faktor
pendukung K3, maka semakin tinggi kinerja pekerja.
Nilai R Square atau koefisien determinasi yang didapat adalah sebesar 0,409.
Nilai itu menunjukkan bahwa faktor pendukung K3 cukup berpengaruh terhadap
kinerja pekerja sebesar 40,9%. Variabel faktor pendukung K3 memiliki 12 poin
pernyataan. Keseluruhan tanggapan untuk keseluruhan pernyataan variabel faktor
pendukung K3 menyatakan sangat berpengaruh (SB) terhadap kinerja pekerja.
4.6.2 Faktor Pekerja Proyek
Kebanyakan dari responden penelitian ini menyatakan sangat setuju bahwa
faktor pendukung K3 mempengaruhi kinerja pekerja. Pernyataan ini juga didasari
oleh hasil pengolahan data dan analisis data. Hasil dari pengolahan data pada

IV-18
penelitian menunjukkan bahwa nilai pearson correlation faktor pekerja yaitu
sebesar 0,761. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat
kuat antara faktor pekerja terhadap kinerja pekerja. Nilai pearson correlation
tertinggi terdapat pada poin pernyataan nomor 8 sebesar 0,681. Nilai ini
menjelaskan bahwa tentang kesehatan fisik dan mental pekerja memiliki nilai
korelasi paling tinggi terhadap kinerja pekerja. Analisis regresi linier berganda
menghasilkan nilai β untuk faktor pekerja proyek sebesar 0,495 bernilai positif.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa faktor pekerja proyek memberikan pengaruh
positif terhadap kinerja pekerja berdasarkan pada data kuesioner yang telah
dianalisis. Semakin baik faktor pekerja proyek maka semakin tinggi kinerja
pekerja.
Nilai R Square yang didapat adalah sebesar 0,376. Nilai itu menunjukkan
bahwa faktor pekerja berpengaruh lemah terhadap kinerja pekerja sebesar 37,6%.
Variabel faktor pekerja proyek memiliki 9 poin pernyataan. Keseluruhan
tanggapan untuk keseluruhan pernyataan variabel faktor pekerja proyek
menyatakan berpengaruh (B) terhadap kinerja pekerja.
Kesimpulan dari pembahasan dua faktor ini nilai korelasi antara dua variabel
bebas terhadap variabel terikat bahwa faktor pendukung K3 memiliki korelasi
yang lebih kuat terhadap kinerja pekerja daripada faktor pekerja proyek. Nilai
pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu faktor pendukung K3 (X1)
memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja pekerja (Y) dibandingkan
faktor pekerja proyek (X2).
Hasil pengolahan data dan analisis data jawaban responden terhadap kuesioner
memiliki bukti keterkaitan dengan data responden yang dikumpulkan dengan
mayoritas umur responden 20-30 tahun. Data ini mengindikasikan bahwa
kebanyakan responden dalam masa produktif. Pengalaman kerja dominan pada
lebih dari 6 tahun yang berarti responden berpengalaman dalam bidang
konstruksi. Data ini menunjukkan bahwa jawaban kuesioner berdasarkan
responden yang memiliki pengalaman cukup di bidang konstruksi. Tingkat
pendidikan responden mayoritas lulusan SMK dengan jurusan yang berhubungan
dengan bidang konstruksi sehingga data yang dihasilkan sesuai dengan ilmu yang
dimiliki responden. Sertifikat keahlian responden dominan memiliki sertifikat K3

IV-19
sehingga pernyataan-pernyataan kuesioner yang membahas K3 sesuai dengan
latar belakang keahlian yang dimiliki. Semua data tersebut mengindikasikan
bahwa pernyataan pada kuesioner memiliki kesesuaian dengan latar belakang
responden dalam hal usia, pengalaman, tingkat pendidikan serta sertifikat keahlian
yang dimiliki sehingga memperkuat jawaban terhadap kuesioner.
4.7 Faktor Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Nilai R Square atau koefisien determinasi kedua variabel bebas yaitu faktor
pendukung K3 dan faktor pekerja proyek sebesar 0,786. Angka ini menjelaskan
bahwa faktor keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh sebesar 78,6%
terhadap kinerja pekerja proyek konstruksi. Sisanya 21,4% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak ada dalam penelitian. Grafik perbandingan nilai faktor
pengaruh K3 dapat dilihat pada Gambar 4.8.

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0 Faktor Pendukung
Faktor Pekerja Faktor Lain
K3
1 2 3
Series1 40,9 37,7 21,4

Gambar 4.8 Perbandingan Pengaruh Faktor Pendukung K3 dan Faktor Pekerja


Proyek terhadap pekerja proyek Pembangunan Jembatan Elevated Danau Dendam
Tak Sudah
Pengaruh paling signifikan dari faktor pendukung K3 terhadap kinerja pekerja
berdasarkan jawaban responden pada kuesioner adalah kondisi alat pelindung diri
masih layak pakai dan Adanya rambu-rambu lalu lintas pada lokasi proyek yang
berbahaya untuk dilalui. Pengaruh paling signifikan dari faktor pekerja terhadap
kinerja pekerja adalah adanya pemahaman tentang K3 dan kesadaran dalam
menggunakan peralatan K3 sehingga dibutuhkannya sosialisasi tentang
pentingnya K3 agar dapat meningkatkan kinerja pekerja.

IV-20
IV-21
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian tentang Pengaruh Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Pekerja pada Proyek Konstruksi
Pembangunan Jembatan Elevated danau dendam tak sudah yang sudah
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai pearson correlation faktor keselamatan dan kesehatan kerja sebesar
0,887. Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat
kuat antara faktor keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
pekerja.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat. Persentase hasil penelitian yaitu
variabel faktor pendukung K3 (X1) memiliki pengaruh sebesar 40,9%
terhadap variabel kinerja pekerja (Y) dan variabel faktor pekerja (X2)
memiliki pengaruh sebesar 37,7% terhadap variabel kinerja pekerja (Y).
Hasil keseluruhan pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
terhadap kinerja pekerja sebesar 78,6 %, sedangkan nilai sebesar 21,4%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian.
5.2 Saran
Saran untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan .penelitian di lokasi
proyek yang memiliki kompleksitas lebih tinggi terhadap Kesehatan dan
keselamatan kerja ditempat lain.
2. Bagi peneliti berikutnya apabila akan dilakukan penelitian sejenis yang
terkait diharapkan adanya tambahan variabel lain seperti upah kerja
ataupun komunikasi kerja yang dapat mempengaruhi kinerja pekerja.

V-1
DAFTAR PUSTAKA

Arcgis, 2023, Kecamatan Singaran Pati.


Asiyanto. 2005. Manajemen Produksi Untuk Jasa Produksi. Jakarta:Pradnya
Paramita.
Busyairi, M., Tosungku, L.O.A.S., Oktaviani, A. 2014. Pengaruh Keselamatan
Kerja Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 13, No. 2, Des 2014.
Depnaker, Kota Bengkulu 2019. Profil Kecelakaan di Provinsi Bengkulu. 2019.
Ervianto, W.I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. ANDI Yogyakarta,
Yogyakarta.
Hafnidar, A.R. 2016. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Deepublish
Harun, M. 2013. Analisa Produktifitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi
Gedung. Vol 1 No 2 (2013) : Jurnal IlmiaH MITSU
Hasibuan, R. 2020. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta:Yayasan
Kita Menulis .
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berasis Kompetensi. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Notoatmodjo, S. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nugroho, A. 2019. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pekerja
Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri di Industri Konstruksi.
Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Pangkey, F. Grace, Y. M., Walingtan, D.O.R. 2012. Penerapan sistem
manajemen keselamatan dankesehatan kerja (smk3) pada proyek
konstruksidi indonesia. (Studi Kasus: Pembangunan Jembatan Dr. Ir.
Soekarno-Manado). Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING.
Panjaitan, M. 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja.
Jurnal Manajemen Vol 3. No. 2.
Patiko, Y., 2023. Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Pekerja Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek
Pembangunan Jalan Ketenong 2-Sebelat Ulu, Kabupaten Lebong STA
2+500). Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu,
Bengkulu.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Per.03/Men/1998
Tentang Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : PER.04/MEN/1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09/PER/M/2008 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Dan Kesehatan Kerja.
Prayitno., Ryanto H. 2010, “Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam
Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada PT. X)”.
Jurnal Manajemen, Volume 2 No.1.
Rani, H.A, 2016. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : CV Budi Utama.
Sebastian, I. dan Supartono, F.X., 2019. Analisis Struktur Jembatan Gantung
Self-Anchored. Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 2, No. 1, Februari 2019
Simanjuntak, M.R.A dan Praditya, R .2012. Identifikasi penyebab risiko
kecelakaan kerja pada kegiatan konstruksi bangunan gedung di dki
jakarta. Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2
Sugiyono. 2009. Metodelogi Penelitian Administrasi.Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta.
Supriyadi dan Muntohar, 2007. JEMBATAN (Edisi Ke-IV), Beta Offset,
Yogyakarta.
Utomo, T.B dan Yuwono, B.E. 2023. Perbandingan Efektifitas Hubungan
Komunikasi Proyek Konstruksi Sebelum Pandemi Dan Saat
Pandemidari Sudut Pandang Owner. Jurnal Rekayasa Lingkungan
Terbangun Berkelanjutan ISSN: 2964-352X Vol. 01, No.02.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Zein, S., Yasyif, L. Ghozi, R., Harahap, I., Badruzzaman, F.H., Darmawan, D.
2019. Pengolahan Dan Analisis Data Kuantitatif Menggunakan
Aplikasi Spss. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Terhadap Kinerja Pekerja Proyek
Konstruksi Jembatan Elevated Danau Dendam Tak
Sudah
Saya Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Bengkulu, saya sedang menyusun sebuah
skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) Teknik dengan judul
“Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Pekerja
Proyek Konstruksi” Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah maka sangat
dibutuhkan pendapat dari responden untuk melengkapi penelitian ini. Besar harapan saya,
kiranya Bapak bersedia mengisi kuesioner ini dengan sejujur- jujurnya. Atas bantuan Bapak
saya ucapkan terima kasih dan selamat mengisi kuesioner ini.

I. IDENTITAS RESPONDEN
Usia
..............................................
Tahun Lama Kerja
..............................................
Tahun
Tingkat Pendidikan :
Sertifikat : Tidak/Punya (........................................)
II. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER
1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda cheklist (√) pada salah satu jawaban
yang paling sesuai menurut anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala 1 s/d 5
yang memiliki makna sebagai berikut:
5 = Sangat Berpengaruh (SB)
4 = Berpengaruh (B)
3 = Cukup Berpengaruh (CB)
2 = Tidak Berpengaruh (TB)
1 = Sangat Tidak Berpengaruh (STB)
2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.
4. Setelah melakukan pengisian, dimohon untuk mengembalikan kepada

L-1
yang menyerahkan kuesioner.

L-1
III. Daftar Pertanyaan
A. Faktor Pendukung K3

STB TB CB B SB
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Perusahaan menyediakan pelindung kerja seperti
1 helm, sepatu boots, sarung tangan, dll yang dapat
menghindari saya dari kecelakaan kerja

2 Kondisi alat pelindung diri masih layak pakai

3 Adanya rambu-rambu lalu lintas dan peringatan pada


lokasi proyek yang berbahaya untuk dilalui
4 Tersedianya penghalang jalan bagi pengendara
yang melewati lokasi proyek
5 Mesin dan peralatan kerja yang memadai
Perusahaan memberikan asuransi kerja
6 kepada pekerja
Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk
7 pertolongan pertama apabila terjadi
kecelakaan
Perusahaan memberikan jaminan kesehatan
8 kepada setiap pekerja
Adanya pemberi isyarat untuk mengatur rekayasa lalu
9 lintas pada proyek
Adanya manajemen lalu lintas bagi warga setempat
10 untuk terhindar dari kemacetan dan kerusakan jalan
akibat proyek
11 Perusahaan melakukan pelatihan K3 terhadap pekerja

12 Tersedianya tempat peristirahatan untuk pekerja

L-1
B. Faktor Pekerja

STB TB CB B SB
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Adanya pemahaman tentang K3

2 Konsumsi yang layak dan memadai

3 Kesadaran tentang arti penting K3

4 Ketegasan kontraktor dan pengawas dalam


penegakan penggunaan K3
5 Kepatuhan pekerja terhadap instruksi yang diberikan

6 Kenyamanan dalam menggunakan perlengkapan K3

7 Keterampilan menggunakan peralatan kerja

8 Kesiapan fisik dan mental pekerja

9 Kesadaran dalam menggunakan peralatan K3

C. Pengaruh K3 Terhadap Kinerja Pekerja

STB TB CB B SB
No. Pernyataa
1 2 3 4 5
n
1 Saya memiliki pengetahuan mengenai peralatan
kerja sehingga memudahkan dalam bekerja
Saya mampu menggunakan peralatan kerja
2
dengan efektif
Saya memahami fungsi dan mekanisme
3
peralatan kerja sehingga meningkatkan kinerja
Saya patuh terhadap peraturan yang ditetapkan
4 perusahaan guna meningkatkan keselamatan
kerja
Saya bisa menerapkan keterampilan dengan
5
baik sesuai keahlian
Saya mendapatkan rasa aman dengan adanya asuransi
6
kesehatan serta adanya rambu K3 sehingga
menambah produktivitas dalam bekerja
Saya mampu melakukan target pekerjaan sesuai
7
volume pekerjaan
8 Saya dapat melakukan pekerjaan tepat waktu
9 Saya dapat menjaga mutu pekerjaan

LAMPIRAN 2
IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN PERLENGKAPAN K3
DILOKASI PROYEK

A. Ketersediaan Perlengkapan K3

No Standar K3 Tersedia Layak Dipakai/Tidak Jarang Keterangan


1 Helm
2 Rompi
3 Sarung Tangan
4 Sepatu Boots
5 Kacamata
6 Masker
7 P3K
8 Rambu K3
9 Papan Himbauan
K3

L-1
LAMPIRAN 3
DATA RESPONDEN

NO USIA PENGALAMAN KERJA PENDIDIKAN TERAKHIR

1 20-30 Tahun < 2 tahun SMA/SMK


2 20-30 Tahun 2 - 4 Tahun SMA/SMK
3 20-30 Tahun 2 - 4 Tahun SMA/SMK
4 20-30 Tahun 2 - 4 Tahun SMA/SMK
5 20-30 Tahun 3 - 4 Tahun SMA/SMK
6 20-30 Tahun 3 - 4 Tahun SMA/SMK
7 20-30 Tahun 2 - 4 Tahun S1
8 20-30 Tahun 2 - 4 Tahun S1
9 20-30 Tahun 4 -6 Tahun SMA/SMK
10 20-30 Tahun 2 - 4 Tahun SMA/SMK
11 20-30 Tahun 2 - 4 Tahun SMA/SMK
12 20-30 Tahun 4 -6 Tahun SMA/SMK
13 20-30 Tahun 4 -6 Tahun SMA/SMK
14 20-30 Tahun 4 -6 Tahun SMA/SMK
15 30-40 Tahun > 6 Tahun SMA/SMK
16 30-40 Tahun > 6 Tahun SMA/SMK
17 30-40 Tahun > 6 Tahun SMA/SMK
18 30-40 Tahun > 6 Tahun SMA/SMK
19 30-40 Tahun > 6 Tahun SMA/SMK
20 30-40 Tahun > 6 Tahun S1
21 > 40 Tahun > 6 Tahun SMP
22 > 40 Tahun > 6 Tahun S1
23 > 40 Tahun > 6 Tahun SMA/SMK
24 > 40 Tahun > 6 Tahun SMP
25 > 40 Tahun > 6 Tahun SMP
26 > 40 Tahun > 6 Tahun SMP
27 > 40 Tahun > 6 Tahun S1
28 > 40 Tahun > 6 Tahun SMP
LAMPIRAN 4
L-1
TABEL HASIL KUESIONER

1. Faktor Pendukung K3 (X1)


NO Faktor Pendukung K3 (X1)

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1
1 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 3 55
2 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 52
3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 51
4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 53
5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 57
6 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 53
7 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 54
8 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 55
9 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 55
10 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 46
11 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 44
12 4 4 4 5 2 3 5 4 5 5 4 4 49
13 5 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 52
14 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 52
15 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 3 5 52
16 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 49
17 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 56
18 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 53
19 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 58
20 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 57
21 4 4 4 3 3 5 4 3 3 3 5 3 44
22 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 52
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 57
24 5 4 4 5 3 5 4 5 3 5 4 5 52
25 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 59
26 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 53
27 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 54
28 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 42

L-2
2. Faktor Pekerja Proyek (X2)

NO Faktor Pekerja Proyek (X2)

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2


1 4 4 3 5 4 4 4 5 5 38
2 5 5 3 5 5 3 4 4 5 39
3 4 4 5 3 4 3 4 4 4 35
4 4 3 2 3 4 5 4 3 4 32
5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 42
6 5 5 4 3 3 4 4 5 4 37
7 4 3 5 4 4 5 5 5 4 39
8 3 4 4 4 4 4 3 2 4 32
9 4 4 4 4 3 4 3 3 4 33
10 5 4 4 3 4 3 3 4 4 34
11 4 4 2 3 4 3 4 3 3 30
12 4 4 4 3 4 3 4 4 5 35
13 5 5 3 4 4 4 4 4 5 38
14 5 5 4 4 5 5 4 4 5 41
15 4 4 5 5 4 5 5 5 4 41
16 5 4 5 5 4 4 4 4 5 40
17 5 3 4 4 3 4 3 4 4 34
18 4 4 5 3 5 5 5 5 5 41
19 5 4 5 4 4 4 4 3 5 38
20 5 4 4 5 5 4 4 5 4 40
21 4 4 3 4 3 3 5 4 4 34
22 5 4 4 5 4 5 4 4 4 39
23 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
24 5 5 5 4 4 5 5 5 4 42
25 5 5 5 5 5 3 5 3 5 41
26 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
27 4 4 5 5 4 5 4 4 4 39
28 4 4 3 5 3 3 4 3 4 33

3. Kinerja Pekerja (Y)

L-3
NO Faktor Kinerja Pekerja (Y)

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1


1 4 4 4 5 4 4 4 5 5 39
2 5 5 4 5 5 4 4 4 4 40
3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 38
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 42
6 4 4 5 5 4 5 5 4 4 40
7 4 4 4 4 5 3 5 4 5 38
8 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38
9 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
10 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
11 3 4 4 4 3 3 4 3 3 31
12 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36
13 5 5 3 4 4 4 4 4 5 38
14 5 5 4 4 5 4 4 4 5 40
15 4 4 5 5 4 4 4 5 4 39
16 5 4 4 4 4 4 5 4 4 38
17 5 4 4 5 5 4 4 4 3 38
18 5 4 4 5 4 5 4 4 4 39
19 5 5 5 5 4 5 5 4 5 43
20 5 4 4 5 5 4 4 5 4 40
21 4 4 3 4 4 4 5 4 5 37
22 5 4 4 5 4 5 4 4 4 39
23 5 5 4 5 4 5 5 5 5 43
24 4 5 5 4 4 4 5 5 4 40
25 5 5 5 5 5 5 5 4 5 44
26 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
27 4 4 4 5 4 5 4 4 5 39
28 4 4 4 5 4 3 4 4 4 36

LAMPIRAN 5

L-4
HASIL UJI VALIDITAS
1. Uji Validitas Variabel Faktor Pendukung K3 (X1)

2. Uji Validitas Variabel Faktor Pekerja Proyek (X2)


L-5
3. Uji Validitas Variabel Kinerja Pekerja (Y)

L-6
LAMPIRAN 6
L-7
HASIL UJI RELIABILITAS
1. Uji Reliabilitas Variabel Faktor Pendukung K3 (X1)

2. Uji Reliabilitas Variabel Faktor Pekerja Proyek (X2)

3. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pekerja (Y)

Dari hasil uji reliabilitas didapatkan semua nilai variabel X1, X2 dan Y
menghasilkan nilai cronbach alpha > 0.6. sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua instrument dalam penelitian ini reliable.

LAMPIRAN 7
HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

L-8
LAMPIRAN 8

HASIL PEARSON CORRELATION TOTAL DAN R SQUARE


L-9
1. Pearson Correlation Total

2. R SQUARE
Model Summary
Adjusted Std. Error of
Model R R Square
R the Estimate
Square
1 0,887 0,786 0,769 1,136

LAMPIRAN 9
TABEL DISTRIBUSI t

L-10
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom
adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas
daerah dalam kedua ujung

LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI

A. Dokumentasi Proses Pekerjaan Proyek


L-11
L-12
B. Dokumentasi Penyebaran Kuesioner Oleh Peneliti

L-13
L-14
C. Dokumentasi Kelengkapan Standar K3

L-15
L-16

Anda mungkin juga menyukai