PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
1
ANALISA TINGKAT PENCAHAYAAN DAN KELUHAN
KELELAHAN MATA PADA STAFF PLN PERSERO
BELAKANG PADANG TAHUN 2021
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
2
PERNYATAAN PERSETUJUAN
3
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
beliaulah yang telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah ke zaman
yang terang benderang penuh ilmu seperti zaman sekarang ini sehingga
oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa
4
4. Trisna Dewita, SKM, M.Kes Selaku Ketua Prodi Jurusan
dosen pembimbing II
Wassalamualaikum Wr. Wb
Batam, 2021
Penulis
5
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN.................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................4
1.4. Manfaat.....................................................................................................................5
6
2.1.2 Sumber Pencahayaan............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................38
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR SINGKATAN
PROF : PROFESOR
DR : DOKTOR
RI : REPUBLIK INDONESIA
10
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Aktivitas akan terganggu apabila seseorang tidak dapat melihat suatu objek
faktor penting dalam lingkungan kerja, yaitu riset pada operator Komputer
(Fery Firman Santoso dan Noeroel Widajati, 2011). Kelelahan mata timbul
akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap
mata merah, mata berair hingga sakit kepala dan mual. Penyebab utama
dari kelelahan mata ini adalah kelelahan dari otot silier dan otot ekstra
samping itu keadaan mata dari pekerja itu sendiri serta usia juga
pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap retina akibat
ketidaktepatan kontras.
dari faktor pekerja maupun faktor lingkungan. Faktor pekerja dapat berupa
kerja. Gejala visual juga dapat diakibatkan dari pencahayaan yang tidak
sesuai, cahaya yang silau dari monitor, ukuran objek dari layar monitor yang
sulit dibaca, dan pola istirahat mata. Sejumlah peneliti telah menunjukkan
12
pekerjaan lain (The National Institute of Occupational Safety and Health,
2014).
di daerah mata dan sakit kepala sekitar mata, kerusakan alat penglihatan dan
dikerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya yang tidak perlu
2011).
13
tingginya angka kecelakaan kerja. Pada tahun 2014, terdapat 40.694 kasus
PT. ANTAM Tbk Pada Tahun 2015. Menurut penelitian tersebut 33 dari
orang (71,43%) dan responden yang memiliki tingkat kelelahan mata berat
yaitu kurang memadai yang berjumlah 8 lokasi (72,73 %), dan kategori
14
meeting room 300 lux, resepsionis 300 lux, koridor 100 lux dan arsip 200
lux.
kerja masih kurang pencahayaan nya. Hal ini dibuktikan dengan adanya
1.3 Tujuan
15
ruangan Staff kantor Di PLN Persero Belakang Padang Tahun
2021.
1.4 Manfaat
16
Sebagai referensi atau kepustakaan bagi Universitas untuk
FIKes.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
17
2.1 Intensitas Pencahayaan
jelas, cepat dan tanpa upaya tidak perlu. Lebih dari itu, penerangan yang
seseorang dapat melihat suatu objek dengan mudah dan cepat, sedangkan
18
lainnya harus dengan berusaha keras, sedangkan pada lainnya objek
kegiatan yang berlangsung dalam ruang tersebut. Selain itu, pencahayaan juga
dapat memberikan nilai lebih dalam suatu ruang, antara lain dapat membangun
suasana ruang, efek fisik dan psikologis adalah satu kesatuan yang saling
pencahayaan yang temaram dan redup menciptakan rasa rileks bahkan mungkin
pencahayaan. Suasana ruang dapat diciptakan dari warna dan intensitas cahayanya.
(Santosa, 2009).
a. Pencahayaan Alami
19
penetrasi pencahayaan alami diatas ruangan, penggunaan ide
“bukaan efektif” untuk perkiraan awal pada area kaca yang optimal,
secara hati – hati pada area dimana pekerjaan nonkritis terjadi, dan
b. Pencahayaan Buatan
tepat.
1) kuantitas penerangan
2) kualitas penerangan
20
3) Pengkodean Energi (energy codes)
dilayani
digunakan
21
Gambar 2. 1 Lampu Pijar
2. Lampu Fluoresens (Fluorescents Lamp)
tabung yang diisi dengan merkuri, gas argon, fosfor dan gas
fluoresens ada dua bentuk yaitu bentuk tabung linear dan bentuk
22
Gambar 2. 2 Lampu Fluoresens (Fluorescents Lamp)
3. High Intensity Discharge
jam, dengan konsumsi daya listrik yang sangat kecil. LED sangat
Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan secara ke benda yang perlu
serta benda yang ada di dalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak
menyegarkan.
24
2) Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada sistem ini 60%-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang
Pada sistem ini setengah cahaya 40%-60% diarahkan pada benda yang perlu
setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah
dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta
25
dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak
tempat tinggal adalah 250 lux, perkantoran 350 lux, cafeteria 250 lux,
rumah sakit 250 lux, pertokoan 500 lux, laboratorium 500 lux, perpustakaan
300 lux, dan ruang kuliah 250 lux (SNI 03- 2000 dalam Thojib dan
Adhitama, 2013).
dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat Harus mempunyai kekuatan
adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan. Ketentuan
bermanfaat untuk :
kesehatan.
26
2. Konsentrasi yang teliti dan baik di tempat kerja.
ditempat kerja tidak memadai. Untuk lebih jelas lihat ampe dibawah ini :
Tabel 2. 1
Tingkat Penerangan Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tingkat Penerangan
Jenis Pekerjaan Contoh Pekerjaan Yang Di Butuhkan
(Lux)
Pemasangan
170-350
Agak Teliti (Tak Teliti)
27
Membaca,
350-700
Teliti Menggambar
700-1000
Sangat Teliti Pemasangan
Tabel 2. 2
Persyaratan pencahayaan Sesuai Perundangan
Resepsionis 300
Koridor/Lobi 100
28
Pengukuran tingkat pencahayaan memakai alat lux meter yang dapat
cahya menjadi amper listrik, kemudian amper listrik dalam bentuk arus
listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca pada layar monitor
(Nurudin, 2010). Pada umumnya, ada dua cara penentuan titik pengukuran,
meja yang ada. Sedangkan, pada penerangan umum, titik potong garis
Sensor
Display
Selector of
Power
(Lux-Fc)
horizontal panjang dan lebar ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu
2) Pencegahan kesilauan.
3) Arah sinar.
29
4) Warna.
Untuk lingkungan kerja yang tidak terkena oleh sinar matahari secara
langsung atau pekerjaan yang dilakukan di malam hari, maka cahaya berasal
dari luminaire dan sumber cahaya buatan atau lampu. Luminaire dapar
a. General Luminaires
Indirect Lighting
Semi-Indirect Lighting
tapi kurang efisien jika luminaire ini dipasang pada posisi yang
cahaya yang amper langsung dari luminaire dan bukan pantulan dari
Direct Lighting
yang mencapai tempat kerja tidak ada yang berasal dari pantulan
31
langit-langit atau dinding karena semua cahaya mengarah pada area
kerja.
b. Supplemental luminaire
tidak rata.
optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi (mengubah bentuk energi
(Syaifuddin, 2009).
fokus Bila benda terletak dekat dengan mata, maka otot siliaris
berkontraksi agar bola mata lebih pipih supaya bayangan benda pada
pupil mengecil dan dilatasi iris akan membuat pupil melebar. Pupil
mempunyai fungsi sebagai berikut : Jika sinar terlalu banyak maka pupil
banyak sinar yang dapat ditangkap, hal ini disebut reflek cahaya. Respon
mata dalam melihat benda, jika mata melihat jauh kemudian melihat dekat
penglihatan.
Selama masa kanak-kanak dan usia muda, lensa sangat elastis dan
33
gangguan visus) sehingga untuk membaca diperlukan koreksi kacamata
ialah :
1)ktor Usia
2) Faktor Penerangan
dan pada usia tua diperlukan intensitas penerangan lebih besar untuk
rincian objek yang dapat dilihat oleh mata juga akan semakin
bertambah.
34
Agar jumlah sinar yang diterima oleh retina sesuai maka otot iris
1. Sifat Cahaya
suatu permukaan atau objek, dan kualitas atau sifat cahaya yang
kecerahan.
a. Brightness Distribution
35
sangat terang, sulit untuk memeriksa dengan cermat objek-objek
b. Glare (Silau)
glare)
36
Sumber-Sumber Silau (Glare) Meliputi :
Rendah.
Mata.
c. Shadows (Bayangan)
dan detil- deyil penting yang tidak begitu jelas. Secara umum,
37
Refleksi plafon adalah perihal yang dapat dihubungkan
2. Sifat Lingkungan
distribusi Cahaya.
memantulkan.
3. Distribusi Cahaya
38
biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman
(Pheasant, 2009).
2) Penglihatan ganda.
39
4) Berkurangnya kemampuan akomodasi.
karena beraksi secara otomatis, hampir tepat dan cepat tanpa harus ada
tersebut.
dikontrol oleh serat-serat otot sirkuler dan radial. Otot-otot dari iris
dikontrol oleh:
dengan bantuan alat grafik snellens. Ukuran dan bentuk dari masing-
Mata normal dapat melihat pada jarak 6 meter baris ke-6 dengan jelas.
Bila seseorang pada jarak tersebut hanya dapat melihat dengan jelas
pada huruf yang dua kali lebih besar, penglihatannya dicatat sebagai
6/12. Bila seseorang dapat melihat dengan jelas hanya pada huruf-
huruf yang terbesar (yang untuk mata normal harus terlihat dengan
41
2.2 Kerangka Teori
.
Faktor Lingkungan
1.Intesitas Pencahayaan
2. Kesilauan/Glare
Faktor Pekerjaan :
1. Durasi Kerja
2. Jarak Melihat Objek Kelelahan Mata
Kerja.
42
Faktor Individu :
1. Usia
2. Masa Kerja
3. Perilaku beresiko
terhadap
Kesehatan Mata.
Faktor Lingkungan
1.Intesitas Pencahayaan
2. Kesilauan/Glare
43
Faktor Pekerjaan :
1. Durasi Kerja
Kelelahan Mata
Faktor Individu :
1. Usia
2. Masa Kerja
3. Perilaku beresiko
terhadap
Kesehatan Mata.
BAB III
METODE PENELITIAN
guna mendapatkan hasil dan data yang luas dan lengkap. metode kualitatif
44
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
2021
45
(Kamus Bahasa Indonesia). Adapun subjek dalam penelitian ini
pekerja atau karyawan maupun fasilitas, dan asset yang ada di gedung
perusahaan.
1. Variable Terikat
2. Variable Bebas
46
Faktor Lingkungan
Faktor Individu
1. Usia Jumlah tahun lahir Wawancara dan Daftar 0.> 40 tahun
observasi Pertanyaan 1 ≤ 40 tahun
para pekerja, yang
47
pekerja pada saat
pengambilan data
dilakukan.
1. Wawancara
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
48
pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari
2. Observasi
3. Lux Meter
49
Alat ukur cahaya jenis analog dalam mengetahui besarnya
ukur cahaya jenis digital, karena dinilai lebih cepat dan praktis.
baterai tiba-tiba habis. Selain itu, ada lagi hal penting yang harus
merah yang bertuliskan range, lalu pilih tiga kisaran level yang
akurat.
Responden.
lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan
unit, menganalisis data yang penting, menyusun atau menyajikan data yang
untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan
52
dilakukan dengan kelompok, (3) tringulasi sumber data, dan (4) triangulasi
mendalam untuk memperoleh data yang tepat, akurat dan terpercaya, serta
sebagai upaya untuk memperoleh keabsahan pada data yang telah diperoleh.
2021
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pembuatan
53
Proposal
2 Seminar
Proposal
3 Perbaikan
Proposal
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisi
Data
6 Penulisan
Skripsi
7
Sidang Skripsi
8 Pengumpulan
Draf Revisi
Skripsi
54
ANALISA TINGKAT PENCAHAYAAN DAN KELUHAN
KELELAHAN MATA PADA STAFF PLN PERSERO BELAKANG
PADANG TAHUN 2021
A. Identitas Responden
1. Nama : ______________________
55
NO PERTANYAAN R1 R2 R3 R4
1 Apakah saudara
mengetahui
tentang intensitas
pencahayaan
diruangan
kantor? Jika iya
coba saudara
Jelaskan.
2 Apakah selama
pekerjaan
berlangsung
saudara sering
mengalami mata
perih/berair?
jelaskan
3. Apakah Anda
merasa terganggu
saat bekerja
dalam suasana
pencahayaan
yang kurang ?
4. Bagaimana
tanggapan
saudara tentang
pencahayaan
yang kurang saat
bekerja? Jelaskan
56