SKRIPSI
Oleh :
INKA FANI BR. SEMBIRING
NIM : 6171111013
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang mahas Esa yang
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam
Motivasi Berprestasi Atlet Atletik Pon Sumut Pada Massa Pandemic (Covid-19)”
Dalam penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd. selaku Dekan FIK Universitas Negeri
Medan.
5. Ibu Dr. Novita, M.Pd, selaku Pembantu Dekan III FIK Universitas Negeri
Medan.
ii
8. Bapak/Ibu dosen FIK UNIMED yang juga turut serta membantu saya
dalam penyelesaian skripsi ini. Staf Administrasi FIK UNIMED yang turut
9. Bapak Prof. Dr. Agumg Sunarno, M.Pd, selaku Dosen Pengarah I dan Ibu
Doris Apriani Ritonga. S.Psi, MA, selaku Dosen Pengarah II yang telah
10. Bapak Iwan Saputra, S.Pd., M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi saya.
12. Untuk validator terhebatku terkhusus yang telah berbaik hati sebagai
saya.
ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi
isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis
mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga
dan Rekreasi.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vi
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.........................................................................6
1.3 Pembatasa Masalah..........................................................................6
1.4 Rumusan Masalah............................................................................7
1.5 Tujuan Penelitan...............................................................................7
iv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................37
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian................................................................37
4.1.1 Faktor Intriksik.......................................................................38
4.1.2 Faktor Ekstrinsik.....................................................................42
4.2. Hasil Penelitian................................................................................48
4.2.1. Faktor Intrisik.........................................................................49
4.2.2. Faktor Ekstrinsi.......................................................................50
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................53
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
ikut berperan mengharumkan nama daerah dan bangsa, baik melalui pertandingan
terdapat cabang olahraga yang bisa diikuti atlet untuk berlomba menciptakan
prestasi yang telah diajarkan disekolah dasar hingga perguruan tinggi (Widodo
Keolahragaan Nasional, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk
dan mengikuti jenis cabang olahraga yang sesuai bakat dan minatnya,
Istilah "athletic" dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman
mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat
1
2
perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola,
Pandemi virus corona yang melanda seluruh dunia ini berawal dari sebuah
kota yang bernama Wuhan yang merupakan Ibu Kota Provinsi Hubei, Tongkok.
jiwa, kota ini menjadi kota terpadat jumlah penduduknya di pusat kota Tiongkok
yang merupakan gabungan dari tiga kota yang berdekatan terletak di lembah
karena wabah Virus Corona (Novel CoronaVirus), yang memiliki gejala seperti
SARS. Virus ini dijuluki Virus Wuhan karena infeksi awal virus tersebut berawal
dari kota ini, penyebabnya dikarenakan oleh kebiasaan buruk dalam konsumsi
makan-makanan yang ekstrim sperti misalnya: daging anjing, tikus, ular, kucing,
dan kelelawar.
Salah satu jenis event yang terancam batal karena dampak virus corona adalah
ditimbulkan akibat virus jenis baru dari varian corona virus tersebut, karena virus
ini dapat sangat cepat menular dan akan berdampak sangat buruk apabila kita
terkena.
3
olahraga tanah air, bukan tidak mungkin, wabah tersebut bisa mengakibatkan
agenda olahraga nasional mati suri, sebagai contoh adalah kompetisi besar seperti
Liga 1 terganggu, Indonesia Open, Kejuaraan Atletik, Kejuaraan Karate, dan juga
Liga Voli putra Profesional Indonesia yang sudah berjalan hampir selesai.
Gangguan yang paling ringan adalah gelaran Liga 1 atau Liga 2 tanpa penonton,
paling vatal tentu kemungkinan penundaan ajang tersebut dan pembatalan. Fokus
utama adalah keselamatan serta kesehatan atlet, ofisial maupun penonton yang
Agenda besar Nasional yang mungkin jadi imbas dari pandemi corona
bagi Indonesia adalah gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan
multi even diantaranya bola voli, Sepak Bola, Karate, Atletik, Tinju, Bola Basket,
Salah satu provinsi yang mengikuti PON ini adalah Provinsi Sumatera
Bola, Tinju, Karate dan voli putra . Masih banyak cabor lain lagi yang menjadi
acuan untuk mendulang mendali emas pada perhelatan olahraga tersebut bagi
Atletik merupakan salah satu cabor yang lolos untuk PON Papua 2021.
Atlet Atletik Sumatera Utara bertekad meraih medali sebanyak mungkin pada
Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua, Oktober mendatang. Salah satu
aspek yang perlu dilihat adalah aspek Mental/Psikologi para atlit terhadap
motivasi para atlit tersebut dalam berlatih yang dilakukan di rumah. Permasalahan
yang ingin dipecahkan adalah bagaimana sebenarnya kondisi atlit atletik PON
dengan Pelatih, tidak lagi dengan kondisi yang biasa pada saat latihan. Kebijakan
yang dilakukan adalah latihan di rumah kepada seluruh atlit tentu ini ada berbagai
kendala yang dihadapi para atlit atletik PON Sumut Papua 2020. Program latihan
yang diberikan pelatih tidak dapat berjalan dengan maksimal karena sulitnya
Tidak adanya sparing patner/TC merupakan salah satu factor yang dapat
Hal ini menjadi sebuah masalah yang dihadapi atlit atletik PON Sumut
untuk berlaga pada PON Papua tersebut, sejak mewabahnya virus covid 19
tersebut dan sejak anjuran untuk melakukan Physical Distancing dari pemerintah,
sejak itu pula para stakeholder yang berkaitan dengan cabang olahraga tesebut
kegiatan pelatihan nasional para atlet yang berhubungan dengan agenda kompetisi
olahraga Tanah Air seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) yang rencannya akan
digelar di Papua pada 20 Oktober hingga 2 November 2020. Jadi, untuk semua
atlet dan pelatih diajurkan untuk berlatih secara mandiri. Hal itu dilakukan
penularan COVID-19. Khususnya menjaga para atlet tetap bugar dan siap untuk
bertanding pada waktu yang sudah ditentukan. Hal ini di upayakan untuk
psikis mereka dalam menggapai prestasi yang ingin dicapai pada gelaran PON
PAPUA.
dari atlit atletik PON Papua Sumut pada masa Pandemi covid 19 ini dengan
tahun 2021, apakah masalah ini berpengaruh kepada prestasi dan semangat
mereka untuk latihan untuk menghadapi PON Papua yang akan diadakan tahun
2021. Kemudian, penelitian ini juga dilakukan agar menjadi evaluasi bagi pelatih
dan pengurus untuk mengetahui keadaan psikis atlet pada saat melaksanakan
Sesuai dengan target yang sudah ditetapkan oleh pelatih kepada atlet untuk
PON PAPUA yang akan mendatang, ada baikknya pelatih tidak hanya memasang
6
target saja namun pelatih dan pengurus juga harus memperhatikan keadaan psikis
Berprestasi Atlit Atletik PON Sumatera Utara Pada Masa Pandemi Virus Corona
atlet Atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) SUMUT pada massa pandemic
1. Proses latihan yang dilaksanakan atlet tidak sesuai harapan apabila tidak
2. Masih ada atlet Atletik PON SUMUT yang merasa jenuh pada saat latihan
mandiri.
SUMUT.
Untuk mencapai sasaran atau tujuan penelitian secara spesifik, maka perlu
di buat suatu batasan tentang permasalahan yang hendak diteliti Motivasi Atlit
7
Atletik PON Sumatera Utara Pada Masa Pandemi Virus Covid 19 Dan
Atlit Atletik PON Sumatera Utara Pada Masa Pandemic Virus Covid 19 Dan
masukan bagi para pelatih dan pengurus atletik Pon Sumut agar mengetahui
bagaimana sebernarnya kondisi psikis atlet Atletik Pon Sumut saat latihan mandiri
pada masa pandemic covid-19 tanpa didampingi langsung oleh pelatih dan tanpa
LANDASAN TEORITIS
Cabang olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang paling tua dan
juga juga sering disebut induk dari semua cabang olahraga atau mother of sport.
berasal dari kata dalam bahasa Yunani athlon, bahasa Inggris athletic, bahasa
Perancis ateletique, bahasa Belanda atletiek, dan bahasa Jerman ethletik yang
cepat, lari, lompat, dan lempar atau diistilahkan track and field atau
Menurut Drs. Eddy Purnomo, M.Kes dan Drs. Dapan, M. Kes (2011: 1),
“Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang
dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat, dan lempar”. Atletik juga dapat
8
9
a. Jalan cepat yang diperlombakan untuk putri adalah 10 dan 20 km, dan
• Lari jarak pendek (Sprint) mulai dari 60 meter sampai 400 meter.
• Lari jarak menengah (Middle distance) adalah 800 meter dan 1500
meter.
• Lari jarak jauh (long distance) adalah 3000 meter sampai dengan
• Lari dilintasan tanpa melewati rintangan (flat) yaitu 100 meter, 200
meter, 400 meter, 800 meter, 1500 meter, 5000 meter, 10.000 meter.
• Lari gawang 100 meter, 400 meter gawang untuk putri dan 110 meter
d. Ditinjau dari jumlah peserta dan jumlah nomor yang dilakukan dapat
dibedakan:
• Lari estafet yaitu 4 x 100 meter untuk putra dan putri dan 4 x 400
2. Nomor Lompat
10
3. Nomor Lempar
melakukan sesuatu. Motivasi memiliki arah dan intensitas. Arah merujuk pada
apakah seseorang mencari, mendekati atau tertarik pada situasi tertentu. Misalnya
seseorang tertarik untuk melakukan olahraga tenis, atlet yang cedera mencari
terlambat, atlet berlatih 5 kali dalam seminggu tetapi setiap kali latihan tidak
serius.
11
Sedangkan menurut Sri Budi Cantika Yuli (2005: 142), motivasi kerja
perbedaan pengertian motif dan motivasi. Motif adalah sumber pengerak tingkah
laku, dan dianggap sebagai disposisi yang relatif stabil. Karena itu motif lebih
dipengaruhi oleh faktor pribadi. Sementara itu motivasi adalah aktualisasi dari
pribadi dan lingkungan. Meskipun demikian, dalam beberapa buku teks psikologi
dalam tulisan ini, istilah motif dan motivasi digunakan secara bergantian
(interchangeable).
motivasi adalah suatu tenaga yang terdapat di dalam diri manusia yang
5. Bertindak efisien
keunggulan dengan yang lain. Seseorang yang kompetitif pada satu hal, misalnya
dalam olahraga, belum tentu kompetitif dalam pada hal yang lain, misalnya
13
sesuatu yang memulai gerakan atau sesuatu yang membuat orang bertindak
suatu faktor yang mendorong orang untuk berbuat sesuatu dengan tujuan tertentu.
berprestasi olahraga adalah tujuan yang dimiliki atlet untuk berprestasi. Atlet akan
berusaha meningkatkan berbagai usaha dan gigih dalam latihan agar dapat
harga dirinya. Motivasi berprestasi olahraga dapat diukur melalui pilihan tugas,
tetapi melalui proses yang panjang. Dalam proses tersebut sangat lelah jadi
daya penggerak seseorang untuk mencapai taraf prestasi belajar yang tinggi
14
demi memperoleh kepuasan. Hal ini senada dengan pendapat Dimyati, dkk,.
motivas iintrinsik yang perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh guru sejak
standar keunggulan dengan yang lain. Seseorang yang kompetitif pada satu hal,
misalnya dalam olahraga, belum tentu kompetitif dalam pada hal yang lain,
bidang tertentu
berprestasi akan melakukan suatu aktivitas lebih baik, lebih efisien, lebih
untuk mencapai prestasi belajar yang baik, faktor latihan adalah mutlak dan
harus dilakukan oleh siswa, tetapi latihan tanpa motivasi hasilnya akan
tersendat dan prosesnya akan lama. Sebaliknya motivasi tanpa latihan tidak
motif yang mendorong seseorang berpacu dengan keunggulan orang lain dan
daya dorong seseorang untuk berbuat lebih baik dari apa yang pernah
dibuat atau diraih sebelumnya maupun yang dibuat atau diraih orang lain, yang
Martin Handoko (1994:9) ada dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datang dari dalam dirinya
bersumber dari dirinya sendiri. Contoh seseorang belajar dengan rajin karena ia
dari luar sehingga tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mencapai sesuatu
Menurut Sri Milfayetty (2018: 121) motivasi dapat bersumber dalam diri
sendiri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi instrinsik (dari dalam diri)
energy pada tingkah laku. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku
individu yang bersumber dari luar dirinya. seseorang berbuat sesuatu karena
dorongan dari luar dirinya seperti adanya reward dan menghindari adanya
punishment.
17
realistic .
sesuatu karya dan prestasi yang lebih baik dari orang lain.
(2)bertangungjawab, (3) evaluatif, (4) mengambil resiko, (5) kreatif dan inovatif,
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia
Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada
pada sapi dan babi menyebabkan diare.Coronavirus adalah kelompok virus RNA
terkait yang menyebabkan penyakit pada mamalia dan burung, pada manusia,
virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang dapat berkisar dari ringan
hingga mematikan, gejala pada spesies lain bervariasi: pada ayam, mereka
menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas , sedangkan pada sapi dan babi
mereka menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk
Virus corona pertama kali ditemukan pada 1930 ketika infeksi saluran
pernapasan akut pada ayam peliharaan terbukti disebabkan oleh virus bronkitis
infeksius (IBV). Arthur Schalk dan MC Hawn menggambarkan pada tahun 1931
infeksi pernapasan baru pada ayam di North Dakota, infeksi pada anak ayam yang
baru lahir ditandai dengan terengah-engah dan lesu. Tingkat kematian anak ayam
adalah 40-90%. Fred Beaudette dan Charles Hudson enam tahun kemudian
menyebabkan penyakit tersebut. Pada 1940-an, dua coronavirus hewan lagi, virus
19
hepatitis tikus (MHV) dan virus gastroenteritis menular (TGEV), diisolasi, tidak
disadari pada saat itu bahwa ketiga virus yang berbeda ini saling berhubungan.
Malcom Byone, dan David Tyrrell bekerja di Common Cold Unit dari British
Medical Research Council pada tahun 1960 yang diisolasi dari seorang bocah
laki-laki yang merupakan virus flu biasa B814, virus ini tidak dapat
Pada tahun 1965, Tyrrell dan Byone berhasil menumbuhkan virus baru
dan tidak diaktifkan oleh eter yang mengindikasikan bahwa ia memiliki amplop
lipid . Sekitar waktu yang sama, Dorothy Hamre dan John Procknow di
kedokteran, yang mereka tanam dalam kultur jaringan ginjal. Virus novel 229E,
Dua strain novel B814 dan 229E kemudian dicitrakan dengan mikroskop
elektron pada tahun 1967 oleh ahli virus Skotlandia Juni Almeida di Rumah Sakit
menunjukkan bahwa B814 dan 229E secara morfologis terkait oleh lonjakan mirip
20
klub mereka. Tidak hanya mereka terkait satu sama lain, tetapi mereka secara
mengisolasi anggota lain dari kelompok virus baru ini menggunakan kultur organ
dan menamakan virus strain OC43 (OC untuk kultur organ), seperti B814, 229E,
dan IBV, virus dingin novel OC43 memiliki lonjakan mirip klub ketika diamati
Virus flu seperti novel IBV segera terbukti juga secara morfologis terkait
dengan virus hepatitis tikus. Kelompok baru virus mirip-IBV ini kemudian
coronavirus 229E dan human coronavirus OC43 terus dipelajari dalam beberapa
dekade berikutnya. Strain virus B814 hilang. Tidak diketahui yang mana
diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada 2003, HCoV NL63 pada 2004, HCoV
HKU1 pada 2005, MERS-CoV pada 2012, dan SARS-CoV-2 pada 2019. Ada
1960-an.
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang
dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.Infeksi virus Corona disebut
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota
21
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat
dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk
dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome
disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19
memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal
a. Defenisi Penundaan
Makna dari penundaan dalam rangka pelaksanaan PON Papua 2020 adalah
melakukan tugas yang kurang mendesak dengan preferensi yang lebih mendesak
22
atau melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan dengan cara yang kurang
tugas yang akan datang ke lain waktu”. Agar perilaku diklasifikasikan sebagai
penundaan: harus kontraproduktif, tidak perlu dan menunda. Demikian pula, ini
yang parah, serta ketidaksetujuan bisnis dan sosial karena tidak memenuhi
tanggung jawab atau komitmen. Perasaan ini bisa bergabung dan bisa
memulai tindakan untuk berbagai tugas, namun hal ini biasanya diikuti oleh usaha
tanggal dan waktu pelaksanaan even yang akan diikuti untuk bertanding, program
latihan ini biasanya sudah dihitung dan diperkiran ke tanggal pelaksanaan, pada
23
saat ini atlet atletik PON Sumatera Utara akan bertanding pada PON Papua pada
puncak akan pada bulan oktober 2021, James (1982) mengemukakan bahwa
50% dari hasil pertandingan ditentukan oleh faktor mental dan psikologis.
atau pertandingan tidak dapat dilepaskan dari tingkah laku dan aspek psikis
yang mendasarinya.
dan power otot, struktur anatomis - fisologi dan ketrampilan yang tinggi
Akibat dari penundaan PON ini akan berdampak pada 1) Program latihan,
saja sangat berefek terhadap rencana program latihan yang disusun. Hal ini
menyebabkan para pelatiha akan mengatur ulang program latihan yang telah
Oleh karena itu tentu saja akan berdampak pada kondisi atlit secara tidak
langsung baik dari segi 1) Teknik, 2) Fisik dan 3) Mental. Hal inilah yang ingin
dilihat peneliti terutama dari segi Psikologis fokusnya motivasi apakah berdampak
untuk berbuat baik berdasarkan standar yang paling baik. Prestasi adalah sama
keterampilan yang baik, akan tetapi tidak ada dorongan untuk bermain baik,
biasanya atlet akan mengalami suatu kegagalan. Sebaliknya, jika atlet atau tim
yang mempunyai dorongan yang tinggi, tetapi tidak memiliki keterampilan yang
baik, maka prestasi tetap buruk. Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa dalam
diri orang tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan sesuatu.
Ditinjau dari fungsi diri seseorang, motivasi dapat dibedakan antara motivasi yang
berasal dari luar (ekstrinsik) dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri
(intrinsik).
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa ada dua faktor yang
mempengaruhi motivasi yaitu faktor dari dalam diri atlit (Instrinsik) dan faktor
dari luar diri (Ekstrinsik), faktor dari luar pada saat ini yang mempengaruhi adalah
wabah virus corona yang mengakibatkan penundaan PON 2020, sehingga para
atlit tidak bisa berlatih bersama karena wabah tersebut, karena jika latihan
bersama akan berdampak buruk pada kesehatan atlit dan akan tertular virus
tesebut. Program latihan yang telah tersusun berubah menjadi latihan mandiri dan
latihan sendiri di rumah, maka hasil yang didapat dengan latihan di rumah belum
tentu maksimal, apakah motivasi mereka tetap tinggi dengan berlatih di rumah
atau sebaliknya. Keadaan ini tentu menjadi dilema bagi para atlit apalagi atletik.
Dengan demikian penelitian ini berupaya melihat tingkat motivasi atlit atletik Pon
Sumatera Utara pada saat pandemi virus corona dan penundaan Pon 2020 ke
tahun 2021 terhadap prestasi yang ingin dicapai pada Pon Papua tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai satu tujuan
penelitian. Ada beberapa metode yang biasa dipergunakan dalam suatu penelitian,
jauh mengenai defenisi metode deskriptif ini disampaikan oleh Sudjana (1989:64)
dilaksanakan”.
yang ada pada saat sekarang. Lebih jelas tentang metode deskriptif dijelaskan oleh
3. Tidak adanya uji hipotesis. Tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini
26
27
populasi dan mengadakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Pada survey tidak ada intervensi, survey mengumpulkan informasi dari tindakan
(http://basirunjenispel.blogspot.com/)
adalah :
populasi.
1. populasi
atas objek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
2. Sampel
Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet
.
29
Pada penelitian, untuk mengumpulkan data perlu suatu alat yang disebut
diisi sendiri oleh responden maka peneliti akan dilakukan melalui aplikasi google
foam, untuk menyebar angket ke seluruh atlet atletik PON SUMUT yang berlatih
mungkin dan tidak terlalu panjang, agar responden tidak sulit dalam menjawab
itu harus menarik dan tidak terlalu panjang, serta pertanyaan itu harus semudah
bahwa hal tersebut dimaksudkan agar responden tidak jenuh dan sulit dalam
menjawab soal-soal angket, sehingga data yang dihasilkan pun akan lebih akurat.
berikut:
4. Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu
menjawab.
dipandang dari cara menjawab yaitu menggunakan kuesioner tertutup, yang sudah
check list, sebuah daftar dimana responder tinggal memberikan tanda check (√)
Angket yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari komponen,
adalah merupakan gambaran tentang profil motivasi berprestasi atlet atletik PON
SUMUT .
penulis dalam menyusun data penelitian. Oleh karena itu penulis membuat kisi-
dari dalam “motivasi muncul dari dalam diri individu. Oleh karena setiap individu
motivasi dari dalam diri seseorang atau atlet timbul karena seorang atlet benar-
benar mempunyai kesadaran untuk berlatih tanpa ada paksaan dari luar. Atlet
yang memiliki motivasi dari dalam dirinya akan merasakan kesenangan dalam
Misalnya disiplin, rajin, bekerja keras, kepuasan diri, percaya diri, sportif, daya
muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar
pekerja itu sendiri. Dalam kaitannya dengan proses latihan atlet, maka motivasi
tersebut timbul karena adanya pengaruh diluar proses latihan dan diluar diri atlet
menginginkan sesuatu yang ingin dicapai yang bersumber dari luar dirinya,
pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala
menggunakan item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk, tidak
dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang dan yang netral. Setiap pernyataan
b. Setuju (S)
pertanyaan dalam angket ini harus bersifat jelas, ringkas, dan tegas.
Setiap alat ukur yang baik memiliki ciri-ciri tertentu, seperti yang di
Setiap alat ukur yang baik memiliki sifat-sifat tertentu yang sama untuk
setiap jenis tujuan dari situasi penyelidikan, baik alat itu mengukur cuaca, tekanan
darah, kemampua belajar, kuat arus, kecepatan peluru, maupun pengukuran sikap,
sedikitnya dua buah sifat realibilitas dan validitas pengukuran, tidak adanya satu
dari sifat itu menjadikan alat tersebut tidak memenuhi kriteria sebagai alat uang
baik.
langsung kepada unimed atletik club di Stadion Universitas Negeri Medan pada
kebutuhan.
34
a. Uji Validitas
Uji validitas ditunjukkan untuk menguji sejauh mana alat ukur dalam hal
ini kuesioner mengukur apa yang ingin diikur. Pengujian validasi dilakukan
dengan mengkorelasikan masing-masing item skor dengan total skor. Teknik yang
Keterangan :
N : Jumlah responden
b. Uji reabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan
sahih saja dan bukan semua butir yang belum diuji. Untuk memperoleh reliabilitas
Kategori Keterangan
Antara 0,800-1,00 Tinggi
Antara 0,600-0,800 Cukup
Antara 0,400-0,600 Agak Rendah
Antara 0,200-0,400 Rendah
Antara 0,000-0,200 Sangat rendah
Cronbach dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 for Windows Evaluation
Pengkategorian
Keterangan :
M : Mean (Rata-rata)
SD : Standar Deviasi
P = F / N x 100%
Keterangan:
BAB IV
SUMUT pada masa pandemic covid-19, dalam penelitian ini diukur dengan 30
butir penyataan dengan rentang skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian survey
motivasi berprestasi atlet atletik PON SUMUT pada masa pandemic covid 19
4.1 Tabel Hasil Penelitian Tingkat Motivasi Atlet Atletik PON SUMUT Pada
Masa Pandemic Covid-19.
Interval Kategori Jumlah Persen (%)
Jumlah 16 100
pada masa pandemic covid-19 apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat
Gambar 4.1 Diagram Hasil Penelitan Tingkat motivasi Atlet Atletik PON
SUMUT Pada Masa Pandemic.
Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil tingkat motivasi atlet pada masa
pandemic covid-19 yang masuk kategori sangat tinggi sebesar 6,25 %, kategori
12,5 %. Survey motivasi atlet atletik PON SUMUT pada masa pandemic, dalam
penelitian ini didasarkan pada faktor intrinsik dan ekstrinsik, yang mana kedua
motivasi atlet dalam berlatih pada masa pandemic covid -19 yang diuraikan
sebagai berikut.
39
Hasil penelitian pada faktor intrinsik dalam penelitian ini diukur dengan 10
pernyatan dengan rentang skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian faktor
Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil faktor intrinsik yang masuk dalam
kategori sangat tinggi sebesar 0,0%, kategori tinggi sebesar 50,00%, kategori
sedang sebesar 12,5 %, kategori rendah sebesar 31,25 %, dan kategori sangat
rendah sebesar 6,25%. Faktor intrinsik dalam penelitian ini didasarkan pada
indikator disiplin dan bekerja keras, yang hasilnya dapat diuraikan sebagai
berikut.
a. Disiplin
butir pernyataan dengan rentang skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian
kategori sangat tinggi sebesar 0,00%, kategori tinggi sebesar 50,00%, kategori
sedang sebesar 50,00%, kategori rendah sebesar 0,00%, dan kategori sangat
b. Bekerja keras
dengan rentang skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian indikator psikologis
Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil indikator bekerja keras yang masuk
dalam kategori sangat tinggi sebesar 12,5%, kategori tinggi sebesar 25,00%,
kategori sedang sebesar 37,5%, kategori rendah sebesar 18,75%, dan kategori
butir pernyatan dengan rentang skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian faktor
masuk dalam kategori sangat tinggi sebesar 12,5 %, kategori tinggi sebesar
37,5%, kategori sedang sebesar 25%, kategori rendah sebesar 18,75%, dan
kategori sangat rendah sebesar 6,25%. Dalam penelitian ini faktor ekstrinsik
a. Tanggung jawab
pernyataan dengan rentang skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian indikator
Berdasarkan tabe diatas bahwa hasl indikator tanggung jawab yang masuk
kedalam kategori sangat tinggi sebesar 31,25%, kategori tinggi sebesar 50,00%,
kategori sedang sebesar 18,75%, kategori rendah sebesar 0,00%, dan kategori
b. Penghargaan
skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian indikator penghargaan adalah sebagai
berikut:
45
c. Pelatih
rentang skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian indikator pelatih adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil indikator pelatih yang masuk dalam
kategori sangat tinngi sebesar 31,25%, kategori tinggi sebesar 12,5%, kategori
47
sedang sebesar 37,5%, kategori rendah sebesar 12,5%, kategori sangat rendah
sebesar 6,25%.
d. Lingkungan
dengan rentang skor 1-4. Tabel distribusi hasil penelitian indikator lingkungan
dalam kategori sangat tinggi sebesar 12,5%, kategori tinggi sebesar 18,75%,
48
kategori sedang sebesar 50%, kategori rendah sebesar 12,5%, kategori sangat
adalah atlet atletik PON SUMUT yang akan berlaga pada PON PAPUA 2021
mendatang.
SUMUT yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebesar 6,25 %, kategori tinggi
sebesar 18,75 %, dan kategori sangat rendah sebesar 12,5%. Dengan hasil tersebut
dapat diartikan tingkat motivasi atlet atletik PON SUMUT mengikuti latihan di
diartikan sebagai besar atlet mempunyai motivasi yang tinggi dalam megikuti
latihan pada masa pandemic covid-19. Sebagian besar atlet atletik PON SUMUT
49
mempunyai dorongan yang kuat dalam mengikuti latihan. Dorongan yang kuat
meningkatkan presrasi seorang atlet. Dikarenakan dorongan yang kuat dari dalam
didasarkan pada faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Yang mana hasil penelitian
Faktor intrinsik merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang,
yang mana dalam penelitian ini di dasarkan pada indikator disiplin dan bekerja
keras. Berdasarkan hasil penelitian pada faktor intrinsik yang masuk dalam
kategori sangat tinggi sebesar 0,0 %, kategori tinggi sebesar 50,00%, kategori
sedang sebesar 12,5 %, kategori rendah sebanyak sebesar 37,5 %, dan kategori
sangat rendah sebesar 0,0 %. Dengan hasil tersebut dapat diindikasikan atlet
mempununyai kemauan dan minat yang tinggi dalam mengikuti latihan pada masa
pandemic covid-19.
50
berasal dari luar yang mana dalam penelitian ini didasarkan pada indikator
penelitian pada faktor ekstrinsik yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebesar
0,0 %, kategori tinggi sebesar 12,5 %, kategori sedang sebesar 50,0%, kategori
rendah sebanyak sebesar 37,5 %, dan kategori sangat rendah sebesar 0,0 %.
dominan memberikan dorongan seorang atlet dalam mengikuti latihan pada masa
demikian faktor eksternal menjadi salah satu faktor yang cukup penting untuk
falidator dalam menjalankan latihan. Dalam hal ini seorang pelatih harus bisa
memberikan dorongan dan penyemangat yang baik agar motivasi para atlet dapat
menjadi tinggi. Ditambah lagi lingkungan dan penghargaan untuk atlet yang
seseorang.
BAB V
5.1 KESIMPULAN
1. Tingkat motivasi atlet atletik PON SUMUT dalam mengikuti latihan yang
masuk dalam kategori sangat tinggi sebesar 6,25 %, kategori tinggi sebesar
18,75%, dan kategori sangat rendah sebesar 12,5%. Hasil tersebut dapat
3. Hasil penelitian pada faktor ekstrinsik motivasi atlet atletik PON SUMUT
5.2 SARAN
yaitu:
51
52
1. Bagi atlet yang masih mempunyai motivasi rendah dan sangat rendah, harus
2. Bagi atlet harus tetap latihan dengan konsisten dengan segala ketebatasan
yang dialami.
DAFTAR PUSTAKA
Dendik Surya Wardana (2013). Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru Yang
Sudah Disertifikasi. Jurnal Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah
Malang
Dendik Surya Wardana (2013). Motivasi Berprestai Dengan Kinerja Yang Sudah
Disertifikasi. Jurnal Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah
Malang.
Hastria Effendi (2006). Kepercayaan Diri Dan Prestasi Atlet Taekwondo Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN 1
DATA PENELITIAN
BUTIR
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
1 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 4 3 2 2 2 3 4 3 4 2 4 2 2 89
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 84
3 3 4 2 4 2 3 4 2 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 74
4 2 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 3 4 2 4 2 2 2 4 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 88
5 4 2 3 2 3 2 3 4 2 5 2 3 2 3 2 4 2 2 3 2 4 2 2 3 4 3 4 2 3 2 82
6 2 3 4 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 4 2 4 2 4 2 2 3 4 4 3 2 2 80
7 4 2 3 2 2 2 2 3 2 5 2 3 2 4 2 3 4 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 89
8 5 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 4 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 90
9 4 2 2 3 2 4 2 3 4 4 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 4 5 3 3 2 2 4 3 2 72
10 2 3 2 3 4 2 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2 4 5 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 84
11 2 2 2 4 2 4 2 2 2 3 2 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 2 3 2 2 2 2 3 86
12 2 2 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 2 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 77
13 4 2 3 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 4 4 3 4 2 3 2 3 2 2 90
14 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 4 2 2 2 4 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 2 77
15 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 3 3 2 4 93
16 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 2 3 2 89
56
Intinsik Ekstrinsik
NO
1 2 3 4 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 29 2 2 3 2 3 5 2 2 2 2 4 5 3 2 2 4 3 2 2 2 55
2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 28 4 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 54
3 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 24 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 2 57
4 2 2 4 2 2 3 2 3 4 2 2 30 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 55
5 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 26 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 61
6 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 26 2 3 2 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 54
7 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 28 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 4 4 3 2 3 3 2 2 2 2 61
8 2 3 4 3 4 2 2 4 2 2 2 27 3 4 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 52
9 2 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 24 2 2 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2 4 3 4 2 4 51
10 2 3 2 3 2 2 3 4 2 4 2 28 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 2 57
11 4 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 24 4 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 58
12 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 30 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 2 57
13 3 3 2 2 2 3 2 4 4 2 2 24 2 2 2 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 4 3 2 4 2 4 2 49
14 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 4 29 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 4 2 2 3 4 2 4 3 57
15 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 28 2 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 4 3 3 4 3 59
16 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 28 2 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 2 2 2 4 4 2 3 4 4 51
57
LAMPIRAN 2
N %
Valid 20 100,0
Case Excludeda 0 0
Total 20 100,0
Reliability Statistics
Value ,920
Part 1N of Items
14a
Cronbach's Alpha Value ,900
Part 2N of Items
Total N of Items 13b
Correlation Between Forms
27
,953
Reliability Statistics
ronbacCh's N of Items
Alpha
9,55 30
Df = N – 2 18 = 20 – 2
r tabel = 0,378
Jika corrected item total correlation < 0,378, maka butir pertanyaan dinyatakan gugur.
Tingkat motivasi
N Valid 30
Missing 0
Mean 83,6000
Median 85,0000
Mode 88,00
Minimum 72,00
Maximum 93,00
Sum 2508,00
Tingkat Motivasi
62
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
72,00 1 3,3 3,3 3,3
74,00 1 3,3 3,3 6,7
75,00 1 3,3 3,3 10,0
76,00 1 3,3 3,3 13,3
77,00 2 6,7 6,7 20,0
78,00 1 3,3 3,3 23,3
80,00 1 3,3 3,3 26,7
Valid 81,00 3 10,0 10,0 36,7
82,00 2 6,7 6,7 43,3
83,00 1 3,3 3,3 46,7
84,00 1 3,3 3,3 50,0
86,00 2 6,7 6,7 56,7
87,00 3 10,0 10,0 66,7
88,00 4 13,3 13,3 80,0
89,00 3 10,0 10,0 90,0
90,00 2 6,7 6,7 96,7
93,00 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
63
Faktor Intrinsik
Factor ekstrinsik
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mean 12,6667 16,0667
Median 13,5000 16,5000
Mode 15,00 17,00
Std. Deviation 2,29442 2,36254
Minimum 9,00 11,00
Maximum 15,00 20,00
Sum 380,00 482,00
Frequency Table
Disiplin
Bekerja keras
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Frequency Table
68