SKRIPSI
Oleh
JUFRI
NIM. B4 211 273
SKRIPSI
Oleh
JUFRI
NIMB4211273
i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Tim Penguji
Ketua,
Sekretaris, Anggota,
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik
ii
PERSEMBAHAN
iii
MOTTO
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi yang berjudul
Pengaruh Penggunaan Katalis KOH Terhadap proses Elektrolisis H 2O
Menggunakan Generator HHO Tipe Kering (Dry)
Penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kerjasama kepada:
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan dukungan
pembiayaan melalui Program Beasiswa Unggulan hingga penyelesaian Skripsi
berdasarkan DIPA Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun Anggaran 2011 sampai dengan tahun 2015
2. Ir. Nanang Dwi Wahyono, M.M., selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.
3. Dr. Bayu Rudiyanto, S.T., M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik.
4. Mochammad Nuruddin, S.T., M.Si., selaku Ketua Program Studi Teknik
Energi Terbarukan dan sebagai Dosen Pembimbing Utama.
5. Ir. Michael Joko Wibowo, M.T., selaku Dosen Pembimbing Anggota
6. Orang tua atas dukungan moriil dan materiil.
7. Teman-teman mahasiswa D-IV Teknik Energi Terbarukan dan semua pihak
yang telah membantu pelaksanaan maupun penulisan Skripsi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini perlu dilakukan penyempurnaan, Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun, penulis terima dengan tangan
terbuka demi perbaikan naskah laporan agar esensi khazanah wawasan dan ilmu
pengetahuan dapat tersampaikan dengan baik kepada para pembaca.
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... iii
MOTTO .................................................................................................... iv
PRAKATA ................................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi
SURAT PERNYATAAN ......................................................................... xii
ABSTRACT .............................................................................................. xiii
RINGKASAN ........................................................................................... xiv
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... xvi
vi
2.5.1 Generator Listrik ............................................................ 11
2.5.2 Generator Uap ................................................................ 11
2.5.3 Generator Gas ................................................................. 12
2.6 Elektrolit dan Katalis ............................................................... 12
2.7 Perhitungan yang digunakan .................................................... 14
vii
4.4.3 Hubugan antara Variasi Konsentrasi Katalis dengan Laju
Prosduksi Gas ................................................................. 36
4.4.4 Hubungan Konsentrasi Katalis dengan Daya yang
digunakan ........................................................................ 41
4.4.5 Hubungan Konsentrasi Katalis terhadap Efisiensi
Generator HHO ............................................................... 44
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Tetapan Fisika Air ............................................................................ 5
2.2 Komposisi dan nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar .............. 8
2.3 Potensial Reduksi Standar dari beberapa zat .................................... 9
3.1 Worksheet Pengambilan Data Penelitian .......................................... 24
4.1 Massa KOH yang terlarut dalam larutan .......................................... 29
4.2 Data Hasil Penelitian Uji Produktivitas Generator HHO .................. 30
4.3 Perbandingan Flowrate (debit) gas HHO .......................................... 35
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Foto pembuatan komponen sistem elektrolisis .................................... 53
2. Foto pesiapan sistem elektrolisis dan penelitian pendahuluan ............ 54
3. Foto proses pengambilan data penelitian ............................................ 55
4. Foto proses akuisisi data penelitian ..................................................... 56
5. Perhitungan massa KOH yang terlarut dalam larutan ......................... 57
6. Tabel data penelitian dan hasil perhitungan data ................................ 55
7. Contoh perhitungan data ..................................................................... 56
xi
SURAT PERNYATAAN
Jufri
NIM B4211273
xii
Pengaruh Penggunaan Katalis KOH Terhadap Proses Elektrolisis H 2O
Menggunakan Generator HHO Tipe Kering (Dry) (The Effect of Use of
Catalysts KOH to the Process of Electrolysis of H2O Using HHO Generator Dry
Type)
Jufri
Program Studi Teknik Energi Terbarukan
Jurusan Teknik
Abstract
The process of H2O electrolysis using dry type HHO generator are known to
result in low efficiency. Therefore, it recuired the addition of a catalyst that
function as an electolyt that can speed up the process of H2O electrolysis. In this
study used an alkaline catalyst KOH. KOH concentration levels used were
0,001M, 0,003M and 0,005M. Catalyst concentrations KOH with 0,003M produce
the highest efficiency of 16,85% when compared with the result of other KOH
efficiency. Based on calculation of data rate divided by the gas production rate of
electric power, gained an average of HHO generator performance ratio the
highest of KOH catalyst with concentration levels 0,003M. Using equal of KOH
catalyst concentration, can improve the efficiency of HHO generator dry type.
Kata Kunci : Electrolysis, HHO Generator Dry Type, KOH Catalyst, Efficiency.
xiii
RINGKASAN
xiv
Hasil pengolahan data elektrolisis terhadap masing-masing konsentrasi
larutan diatas menunjukkan bahwa larutan katalis KOH dengan konsentrasi
0,003M menghasilkan nilai efisiensi tertinggi yaitu 4,97% lebih besar
dibandingan larutan lainnya yaitu 0,001M sebesar 4,49% dan larutan dengan
konsentrasi 0,005M sebesar 4,12% . Sehingga dapat diketahui semakin tinggi
penggunaan katalis pada proses elektrolisis air semakin tinggi pula produksi gas
HHO yang dihasilkan, namun jumlah energi yang digunakan akan semakin besar
pula. Sehingga disarankan untuk menggunakan katalis dengan kadar konsentrasi
yang seimbang terhadap sistem generator sehingga proses elektrolisis bisa dapat
lebih stabil dan ekonomis.
xv
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Nama : Jufri
NIM : B4211273
Program Studi : Teknik Energi Terbarukan
Jurusan : Teknik
Dibuat di : Jember
Pada Tanggal : 20 November 2015
Yang Menyatakan,
Nama : Jufri
NIM : B4211273
xvi
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya hasil dari penelitian ini
dapat memberikan pengetahuan tambahan dan juga informasi tambahan bagi
masyarakat luas mengenai pengaruh penambahan katalis KOH pada proses
elektrolisis air menggunakan generator HHO tipe kering (Dry) agar selanjutnya
dapat melanjutkan penelitian menyangkut pengembangan teknologi hidrogen
sebagai bahan bakar masa depan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Air
Rumus molekul H2O
(Debriand, 2013)
Air berikat dapat segera melarutkan ion, oleh karena tiap jenis ion akan
segera tertarik oleh masing-masing muatan fraksional molekul air, sehingga
kation dan anion dapat berada berdekatan tanpa harus membentuk garam. Ion
lebih mudah terhidrasi oleh air yang reaktif, padat dengan ikatan lemah, daripada
air inert tidak padat dengan daya ikat kuat. Hal ini menciptakan zona air, sebagai
contoh, kation kecil yang sangat terhidrasi akan cenderung terakumulasi pada fase
air yang lebih padat, sedangkan kation yang lebih besar akan cenderung
terakumulasi pada fase air yang lebih renggang, dan menciptakan partisi ion.
6
2.3. Hidrogen
Hidrogen adalah gas dengan jumlah melimpah dengan persentase kira-kira
75% dari total massa unsur alam semesta (Palmer.1997). Hidrogen memiliki
rumus H2 dan termasuk golongan 1A dalam tabel stoikiometri. Gas hidrogen
sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di
udara bebas (Carcassi dan Fineschi. 2005).
Tabel 2.2. Komposisi dan nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar
Komposisi (%)
Nilai kalor
Jenis Bahan Bakar
(kJ per gram)
C H O
Gas alam 70 23 0 49
Batubara (antrasit) 82 1 2 31
Batu bara (bituminos) 77 5 7 32
Minyak mentah 85 12 0 45
Bensin 85 15 0 48
Arang 100 0 0 54
Kayu 50 6 44 18
Hidrogen 0 100 0 142
(Sumber: Salimy. 2008)
2.4. Elektroda
Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan
bagian atau media non-logam. Elektroda yang memiliki peran dalam proses
pengikatan elektron (proses reduksi) disebut dengan katoda. Katoda menarik ion-
ion bermuatan positif dan ion-ion tersebut disebut kation. Sedangkan elektroda
yang berperan dalam pelepasan elektron (proses oksidasi) disebut anoda. Anoda
menarik ion-ion negatif dari larutan elektrolit, ion-ion ini disebut anion. Adanya
proses tarik menarik ion dari kedua elektroda disebabkan adanya beda potensial
dari kedua elektroda tersebut(Tjatur dkk. 2009). Dalam kasus ini diperlukan
pengukuran beda potensial untuk dapat menentukan tipe elektroda yang akan
digunakan. Untuk melakukan pengukuran potensial yang dihasilkan dari sebuah
reaksi kimia dipergunakan voltmeter, maka salah satu elektroda yang
dipergunakan adalah elektroda baku yang telah diketahui potensialnya.
9
2.5 Generator
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI.Kemendikbud), Generator
adalah alat yang digunakan untuk pembangkit tenaga (Listrik, Uap, dsb).
Terdapat beberapa macam generator yang dapat digunakan sebagai pembangkit
tenaga diantaranya yaitu :
2.5.1 Generator Listrik
Generator listrik adalah sebuah alat yang mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Generator listrik terbagi menjadi 2 berdasarkan arus yang
dihasilkannya yaitu generator listrik DC dan generator listrik AC. Gambar 2.4
berikut merupakan contoh salahsatu generator listrik..
Gambar 2.6 Generator HHO a) Basah (wet type) dan b) Kering (dry type)
Pada penelitian ini digunakan generator HHO tipe kering (dry) dan untuk
mengendalikan laju pembentukan gas yang dihasilkan digunakan katalis yang
dicampurkan dengan air menjadi larutan elektrolit.
pada referensi diatas maka pada penelitian ini akan dilakukan penelitian mengenai
katalis KOH sebagai katalis yang paling dianjurkan untuk produksi HHO.
2.6.1 KOH
Kalium hidroksida merupakan senyawa anorganik dengan rumus KOH,
biasa disebut potas api. KOH berfungsi sebagai sumber OH-, anion sangat
nukleofilik yang bereaksi pada bahan anorganik dan organik sperti yang terlihat
pada gambar 2.7 berikut ini :
M = 2.1
1 molar = 1 mol zat terlarut dilarutkan kedalam pelarut hingga volume larutan
menjadi 1 liter.
b. Hukum Ohm
Hukum Ohm ditemukan oleh George Simon Ohm, seorang fisikawan dari
jerman pada tahun 1825. Ia menyatakan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Secara matematis hukum ohm diekspresikan dengan
persamaan :
V = IR 2.2
Dimana :
I = Arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere
V = Tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt.
R = Nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar
dalam satuan Ohm.
15
c. Daya
Daya adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per
satuan waktu. Dalam fisika daya dilambangkan dengan P. Mengikuti definisi ini
secara matematis daya dapat dirumuskan sebagai :
P= 2.3
Dimana:
P = Daya (J/s)
W = Kerja/energi (Joule)
t = Waktu (s)
16
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. WaktudanTempat
Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Energi Terbarukan
Politeknik Negeri Jember pada Bulan Juni 2015 sampai bulan Juli 2015.
16
17
START
Studi Literatur
Persiapan Alat
Akuisisi Data
Penentuan parameter
pengukuran
KalibrasiAlatU
kur Data
Persiapan Larutan
Elektrolit
A
18
Pengambilan Data
Elektrolisis dilakukan sebanyak
3X terhadap masing-
masing sampel pada
interval waktu 30
Akuisisi Data
menit
Analisa
Pembahasan
Kesimpulan
FINISH
3.4. PerancanganAlat
Pada tahap perancangan system alat in imeliputi, perancangan komponen-
komponen generator HHO, membuat larutan elektrolit dengan kadar yang telah
ditentukan, penghitungan MOL larutan elektrolit.
3.4.1 Elektroliser
Elektroliser yang digunakan adalah elektrode plat baja SS 316 tebal 0,5 mm
sebanyak 6 lembar ditambah 2 lembar plat akrilik setebal 5 mm sebagai casing
luar. Alat elektroliser tersebut sebelumnya telah diuji fungsionalnya.
Prinsip kerja dari elektoliser diatas adalah memisah molekul H2O menjadi
unsur H2 dan O2. Unsur H2 akan berkumpul pada plat katoda yang bermuatan
positif sedangkan unsur O2berkumpul pada plat negative anoda, terdapat pula plat
netral yang berfungsi sebagai separator dari aliran elektron yang mengalir menuju
plat katoda pada sebuah sisi. Aliran air pada elektroliser akan diatur untuk
mengisi ruang anoda dan katoda yang dibatasi plat netral sehingga hasil produksi
gas H2dan O2 tidak akan tercampur menjadi uap air kembali.
3.4.2 Baterai
Baterai yang digunakan ialah baterai tipe kering dengan tegangan output 12
volt DC 108 Ah. Baterai disini digunakan sebagai sumber energy listrik arus DC
dimana kutub negatifnya disambungkan pada katoda dan kutub positifnya
disambungkan pada anoda untuk proses elektrolisis.
3.4.3 Reservoir
Reservoir adalah bejana yang digunakan untuk menampung larutan
elektrolit yang mengandung air dan katalis. Pada reservoir ini terdiri dari 2
tapping yaitu outlet untuk keluarnya larutan elektrolit menuju generator, inlet
untuk masuknya gas HHO dan uap air dari generator kembali ke reservoir, dan
yang terakhir adalah outlet untuk keluarnya gas HHO menuju bubler yang berada
di paling atas.
3.4.4 Bubler/Water Trap
Bubler berfungsi sebagai pemurni/perangkap gas hydrogen dan oksigen
yang bercampur uap air dan mencegah terjadinya ledakan dari feed back pada
pembakaran motor bakar. Hasil gas dari elektroliser di masukan kedalam bubler
yang berisi air untuk mengikat uap air yang masih bercampur dengan gas
hidrogen.
Wadah
Debit
Tabung
Bejana
Air
1L
Reservoir Gas HHO
Elektrolit
Flowrate
Elektroliser
Baterai
(Aki) Arus DC
...
...
30
1) Menyiapkan H2O dan katalis KOH, kemudian ditakar sesuai dengan yang
telah ditentukan. Massa KOH (gr) disesuaikan dengan molaritas yang
ditentukan.
2) Campurkan keduanya dalam sebuah wadah, aduk merata. Larutan elektrolit
telah siap.
3) Tuang larutan elektrolit tersebut kedalam reservoir.
4) Sambungkan tegangan dan arus listrik dari anoda dan katoda kebaterai.
5) Amati dan catat data sesuai dengan parameter output yang telah ditentukan
selama 30 menit.
6) Membersihkan alat dari larutan sebelumnya.
7) Mengulangi langkah nomor 1 sampai 4 dengan larutan berikutnya, sesuai
urutan kadar konsentrasi elektrolit yang telah disiapkan.
Setelah itu menentukan larutan elektrolit dengan konsentrasi terbaik dalam
hal efisiensi kinerja generator HHO dengan mengacu pada data parameter output.
25
Keterangan:
HHO = Efisiensi generator HHO (%)
QHHO = Debit produksi gas HHO (lt/s)
HHO = Massa jenis gas HHO (HHO = 0,28712 gr/L)
LHVHHO = Low Heating Value gas HHO (119930 J/g)
P = Daya generator HHO (Watt)
Pembahasan pada bab ini mengenai kegiatan akuisisi data yang kemudian
hasilnya diolah pada subbab analisa data untuk mengetahui pengaruh penggunaan
katalis terhadap elektrolisis H2O dan tingkat efisiensi yang tertinggi dari varian
larutan elektrolit yang akan diuji. Berikut penjelasannya :
28
29
Tabel 4.2 Data Hasil Penelitian Uji Produktivitas Generator HHO dengan Variasi
Konsentrasi Larutan
Rasio
Kadar V V Waktu Debit
No. Arus v (ml) Daya (Watt) Performansi
(M) awal akhir (s) (ml/s)
(ml/J)
0,001 M
0.030
0.025
y = 0.001x - 0.003
0.020 R = 0.9897
volume gas
0.015
0.010
0.005
0.000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
waktu
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Variasi Konsentrasi 0,001 dengan Volume Gas
0
y = 0.0016x + 0.0016
0 R = 0.9628
Axis Title
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Axis Title
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Variasi Konsentrasi 0,003 dengan Volume Gas
Berdasarkan grafik 4.2 diperoleh volume gas yang dihasilkan oleh generator
HHO dengan konsentrasi katalis 0,003 M mengalami kenaikan dari waktu ke
waktu sampai 30 menit. Volume gas yang digasilkan pada waktu tersebut
mencapai sebesar 256 ml. Nilai R yang didapatkan dari gambar 4.2 sebesar
0,9628yang artinya bahwa 96,28 % generator HHO dengan konsentrasi katalis
0,003 M berpengaruh terhadap volume gas yang dihasilkan pada saat proses
elektrolisis selama 30 menit dan hasilnya signifikan naik sampai menit 30 dan
sisanya oleh faktor lain. Kemudian Berikut grafik pengaruh konsentrasi katalis
terhadap volume gas yang dihasilkan oleh generator HHO dengan konsentrasi
0,005.
35
0
0
0
0
0
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Axis Title
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Variasi Konsentrasi 0,005 dengan Volume Gas
Berdasarkan grafik 4.3 diperoleh volume gas yang dihasilkan oleh generator
HHO dengan konsentrasi katalis 0,005 M mengalami kenaikan dari waktu ke
waktu sampai 30 menit. Volume gas yang digasilkan pada waktu tersebut
mencapai sebesar 393 ml. Nilai R yang didapatkan dari gambar 4.3 sebesar
0,9980 yang artinya bahwa 99,80 % generator HHO dengan konsentrasi katalis
0,005 M berpengaruh terhadap volume gas yang dihasilkan pada saat proses
elektrolisis selama 30 menit dan hasilnya signifikan naik sampai menit 30 dan
sisanya oleh faktor lain. Kemudian.
Berdasarkan gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 dapat disimpulkan bahwa volume gas
terbesar dihasilkan oleh generator HHO dengan konsentrasi katalis sebanyak 0,05
M dengan volume gas yang dihasilkan sebesar 393 ml. hal ini dapat terjadi karena
semakin banyak konsentrasi katalis yang dicampurkan kedalam larutan maka
akanb semakin cepat pemecahan ion-ion menjadi gas yang akan diproduksi.
Selain itu, semakin banyak katalis yang dimasukan kedalam laarutan juga akan
semakin meningkatkan kehomogenan larutan tersebut ketika bereaksi setelah
dialiri listri melalui media elektroda. Kemudianhalini disebabkan arus
yangdihasilkan oleh konsentrasi 0,005 M yang terbaca pada amperemeter lebih
36
0.00004
0.00003
0.00003
0.00002
0.00002
0.00001
0.00001
0.00000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Waktu
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Variasi Konsentrasi 0,001 M dengan Laju Produksi
0.00001
0.00001
0.00001
0.00000
0.00000
0.00000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Waktu
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Variasi Konsentrasi 0,003 M dengan Laju Produksi
0.00003
Laju Produksi (kg/s)
0.00002
0.00002
0.00001
0.00001
0.00000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Waktu
Gambar 4.6 Grafik Hubungan Variasi Konsentrasi 0,003 M dengan Laju Produksi
Daya 0,001 M
11.80
11.60
11.40 y = 0.056x + 9.9007
11.20 R = 0.8245
Daya (Watt)
11.00
10.80
10.60
10.40
10.20
10.00
9.80
9.60
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Waktu
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Konsentrasi Katalis 0,001 M terhadap Daya yang
digunakan
Daya 0,003 M
19.00
18.50
18.00 y = 6E-05x2 + 0.0752x + 16.043
Daya (Watt)
R = 0.867
17.50
17.00
16.50
16.00
15.50
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Waktu
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Konsentrasi Katalis 0,003 M terhadap Daya yang
digunakan
Daya 0,005 M
41.00 y = 0.1741x + 35.05
40.00 R = 0.9006
39.00
Daya (Watt)
38.00
37.00
36.00
35.00
34.00
33.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Waktu
Gambar 4.9 Grafik Hubungan Konsentrasi Katalis 0,005 M terhadap Daya yang
digunakan
43
15
11.83
9.99
10
0
0,001 M 0,003M 0,005M
Kadar konsentrasi larutan KOH (MOL)
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
hasil penulisan ini.
a) Konsentrasi larutan KOH yang digunakan adalah 0,001M, 0,003M dan
0,005M. Larutan elektrolit KOH terbaik yang digunakan pada sistem
elektrolisis generator HHO tipe kering (dry) ialah larutan KOH
konsentrasi 0,03 M dengan nilai rata rata rasio performansi generator
HHO(Q/P) sebesar 1,5x10-4 ml/J.
b) Adanya pengaruh penambahan konsentrasi katalis yaitu total penggunaan
daya generator HHO semakin tinggi seiring dengan bertambahnya kadar
konsentrasi larutan KOH yaitu larutan elekrolit 0,001M sebesar 10,77
watt, larutan elektrolit 0,003M sebesar 17,23 watt dan larutan elektrolit
0,005M sebesar 37,75 watt.
c) Efisiensi Total terbaik diperoleh pada hasil elektrolisis larutan katalis
KOH dengan kadar konsentrasi 0,003 M yaitu sebesar 16,85 % lebih
tinggi dibanding larutan katalis KOH yang lain dengan tingkat
konsentrasi 0,001M diperoleh hasil 9,99 % dan untuk larutan 0,005 M
yaitu 11,83 %.
5.2. Saran
a) Memodifikasi sistem elektrolisis generator HHO tipe kering (dry)
khususnya pada sistem pengukuran flowmeteryang sesuai standar
pengukuran SI.
b) Menjaga sistem elektrolisis tetap dalam kondisi vakum dengan
memberi klem pada setiap ujung selang. Khusus pada ujung selang dari
reservoir diberi keran agar gas HHO tidak keluar menuju reservoir.
c) Menerapkan sistem safetyketika memulai percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Debriand, R. 2013. Rancang Bangun HHO Generator Tipe Dry. Skripsi. Depok:
Universitas Indonesia
Musa. C. 2012. The best HHO Electrolyte (catalyst) for HHO Gas Generator.
http://sewboard.cancamusa.net/wpcontent/uploads/2012/11/thebestelectroli
teHHO.pdf
Staff . 2005. Safety data for hydrogen. The Physical and Theoretical Chemistry
Laboratory, Oxford University.
Tjatur, W. R., Nurhayati, dan Supaat. 2009. Proses Elektrolisa pada Prototipe
Kompor Air dengan Pengaturan Arus dan Suhu. Surabaya: Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya.
Young, S. A. 1991. Apparatus and Method For Generating Hydrogen and Oxygen
By Electrolytic Dissociation of Water. United States Patent.
47
48
Lampiran 1
Pembuatan Komponen Sistem Elektrolisis
49
Lampiran 2
Persiapan Sistem Elektrolisis dan Penelitian Pendahuluan
50
Lampiran 3
Proses Pengambilan Data Penelitian
51
Lampiran 4
Proses Akuisis Data Penelitian
52
Lampiran 5
Perhitungan Massa (gr) KOH yang Terlarut dalam Larutan
1000
=
Jadi, massa KOH yang terlarut dalam larutan elektrolit kadar 0,01 M adalah 0,56
gram
1000
=
Jadi, massa KOH yang terlarut dalam larutan elektrolit kadar 0,03M adalah 1,68
gram
1000
=
Jadi, massa KOH yang terlarut dalam larutan elektrolit kadar 0,05M adalah 2,8
gram
53
Lampiran 6
a. Tabel Data Pengukuran Elektrolisis dengan Kadar Elektrolit 0,01 M
PENELITIAN DENGAN KADAR KOH 0.01 M
10 00.10 12,79 12,7 12,7 1 0,8 0,7 27,7 28,3 28,7 0,009 0,007 0,007
11 00.11 12,78 12,7 12,7 1 0,8 0,7 27,7 28,3 28,7 0,011 0,008 0,007 III
Vawal=12,84
12 00.12 12,77 12,7 12,7 1 0,8 0,8 27,9 28,3 28,7 0,012 0,009 0,008
Tgen=28,3
13 00.13 12,77 12,7 12,7 1 0,8 0,8 27,9 28,3 28,8 0,012 0,01 0,009
Tling=27,9
14 00.14 12,76 12,7 12,69 1 0,8 0,8 27,9 28,4 28,9 0,013 0,011 0,009
15 00.15 12,76 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28 28,4 28,9 0,014 0,012 0,01
16 00.16 12,75 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28 28,5 28,9 0,014 0,013 0,011
17 00.17 12,74 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,1 28,6 28,9 0,015 0,014 0,012
18 00.18 12,73 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,2 28,7 29 0,016 0,015 0,013
19 00.19 12,73 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,2 28,7 29 0,017 0,016 0,015
20 00.20 12,72 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,4 28,7 29,1 0,017 0,017 0,016
21 00.21 12,71 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,4 28,8 29,1 0,018 0,018 0,017
22 00.22 12,71 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,5 28,8 29,2 0,019 0,02 0,018
23 00.23 12,71 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,5 28,8 29,2 0,02 0,021 0,019
24 00.24 12,7 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,6 28,9 29,2 0.021 0,022 0,021
25 00.25 12,7 12,69 12,69 1 0,8 0,8 28,6 28,9 29,3 0,022 0,023 0,022
26 00.26 12,69 12,69 12,69 1,1 0,8 0,8 28,7 28,9 29,3 0,023 0,024 0,023
27 00.27 12,69 12,69 12,69 1,1 0,8 0,8 28,8 29,1 29,4 0,024 0,025 0,024
28 00.28 12,69 12,69 12,69 1,1 0,8 0,8 28,9 29,1 29,4 0,024 0,026 0,025
29 00.29 12,68 12,69 12,69 1,1 0,8 0,8 29,1 29,2 29,5 0,025 0,027 0,026
30 00.30 12,68 12,69 12,69 1,1 0,8 0,8 29,1 29,2 29,4 0,026 0,029 0,027
54
10 00.10 12,73 12,51 12,51 0,7 1,7 1,7 26,9 28,6 30 0,008 0,024 0,03
11 00.11 12,73 12,5 12,51 0,7 1,7 1,7 27 28,7 30,1 0,009 0,027 0,032 III
Vawal=12,84
12 00.12 12,73 12,5 12,52 0,7 1,7 1,7 27 28,8 30,2 0,01 0,028 0,034
Tgen=28,3
13 00.13 12,73 12,49 12,52 0,7 1,7 1,7 27,1 28,9 30,3 0,011 0,029 0,036
Tling=27,9
14 00.14 12,72 12,49 12,52 0,7 1,7 1,7 27,2 29 30.4 0,011 0,03 0,038
15 00.15 12,71 12,49 12,52 0,7 1,7 1,7 27,3 29 30,5 0,012 0,031 0,039
16 00.16 12,71 12,49 12,53 0,7 1,7 1,7 27,3 29,1 30,5 0,013 0,033 0,04
17 00.17 12,7 12,49 12,53 0,7 1,7 1,7 27,4 29,2 30,6 0,014 0,034 0,042
18 00.18 12,7 12,49 12,53 0,7 1,7 1,7 27,4 29,2 30,7 0,015 0,036 0,043
19 00.19 12,69 12,48 12,53 0,7 1,7 1,7 27,4 29,2 30,7 0,016 0,038 0,044
20 00.20 12,69 12,48 12,53 0,7 1,7 1,7 27,5 29,4 30,8 0,017 0,039 0,046
21 00.21 12,69 12,48 12,54 0,7 1,8 1,7 27,5 29,5 30,8 0,018 0,04 0,047
22 00.22 12,68 12,48 12,54 0,7 1,8 1,8 27,5 29,5 30,9 0,019 0,041 0,048
23 00.23 12,68 12,48 12,54 0,7 1,8 1,8 27,5 29,6 31,1 0,02 0,042 0,049
24 00.24 12,68 12,47 12,54 0,7 1,8 1,8 27,6 29,6 31,2 0,021 0,044 0,05
25 00.25 12,68 12,47 12,54 0,7 1,8 1,8 27,6 29,7 31,3 0,022 0,045 0,051
26 00.26 12,68 12,47 12,55 0,7 1,8 1,8 27,7 29,8 31,3 0,023 0,046 0,053
27 00.27 12,67 12,47 12,55 0,7 1,8 1,8 27,7 29,8 31,3 0,023 0,047 0,054
28 00.28 12,67 12,47 12,55 0,7 1,9 1,8 27,9 29,8 31,3 0,024 0,048 0,055
29 00.29 12,67 12,46 12,55 0,7 1,9 1,8 27,9 29,9 31,3 0,025 0,049 0,056
30 00.30 12,67 12,46 12,55 0,7 1,9 1,8 28 29,9 31,3 0,026 0,051 0,057
55
1 00.01 12,57 12,4 12,31 2,9 2,8 2,4 26,5 27,9 27,8 0,005 I
0,005 0,005
Vawal=13,02
2 00.02 12,52 12,4 12,3 3,1 2,8 2,5 26,7 28,2 28,2 0,007
0,007 0,007
Tgen=26,8
3 00.03 1249 12,39 12,3 3,1 29 2,5 26,9 28,7 28,6 0,009 0,009 0,009
Tling=27,1
4 00.04 12,45 12,39 12,29 3,1 3 2,5 27,3 27,8 28,7 0,01 0,01 0,011
5 00.05 12,44 12,38 12,28 3,2 3,1 2,5 27,6 27,8 29 0,012 0,013 0,013
6 00.06 12,44 12,38 12,28 3,2 3,1 2,5 28,1 28,9 29,3 0,014 0,015 0,015 II
Vawal=12,86
7 00.07 12,44 12,37 12,28 3,2 3,1 2,5 28,2 28,9 29,4 0,016 0,017 0,019
Tgen=27,6
8 00.08 12,43 12,37 12,27 3,3 3,1 2,5 28,5 29,1 29,6 0,018 0,019 0,023
Tling=27,3
9 00.09 12,43 12,37 12,27 3,3 3,2 2,5 28,7 29,2 29,6 0,02 0,021 0,026
10 00.10 12,43 12,36 12,27 3,3 3,2 2,5 29,1 29,2 30 0,022 0,024 0,03
11 00.11 12,43 12,36 12,26 3,3 3,2 2,6 29,2 29,3 30,1 0,024 0,027 0,032 III
Vawal=12,84
12 00.12 12,42 12,36 12,26 3,3 3,2 2,6 29,3 29,3 30,2 0,026 0,03 0,034
Tgen=28,3
13 00.13 12,42 12,35 12,26 3,3 3,2 2,6 29,3 29,4 30,3 0,028 0,033 0,036
Tling=27,9
14 00.14 12,42 12,35 12,25 3,3 3,3 2,6 29,5 29,5 30.4 0,03 0,036 0,038
15 00.15 12,42 12,35 12,25 3,4 3,3 2,6 29,6 29,6 30,5 0,032 0,039 0,041
16 00.16 12,42 12,35 12,25 3,4 3,3 2,6 29,6 29,6 30,5 0,034 0,042 0,042
17 00.17 12,41 12,35 12,24 3,4 3,3 2,6 29,7 29,7 30,6 0,037 0,045 0,044
18 00.18 12,41 12,34 12,24 3,4 3,3 2,6 29,7 29,7 30,7 0,04 0,048 0,046
19 00.19 12,41 12,34 12,24 3,4 3,3 2,6 29,9 29,8 30,7 0,043 0,051 0,048
20 00.20 12,4 12,34 12,24 3,4 3,3 2,6 29,9 29,8 30,8 0,046 0,053 0,05
21 00.21 12,4 12,34 12,24 3,5 3,4 2,6 30,1 30 30,8 0,049 0,056 0,052
22 00.22 12,4 12,34 12,23 3,5 3,4 2,7 30,1 29,5 30,9 0,052 0,059 0,054
23 00.23 12,4 12,34 12,23 3,5 3,4 2,7 30,2 29,6 31,1 0,055 0,062 0,056
24 00.24 12,39 12,34 12,23 3,5 3,4 2,7 30,2 29,6 31,2 0,058 0,065 0,058
25 00.25 12,39 12,33 12,23 3,5 3,4 2,7 30,3 29,7 31,3 0,061 0,069 0,061
26 00.26 12,39 12,33 12,22 3,5 3,4 2,7 30,3 29,8 31,3 0,064 0,072 0,063
27 00.27 12,39 12,33 12,22 3,5 3,4 2,7 30,3 29,8 31,3 0,068 0,076 0,066
28 00.28 12,38 12,33 12,22 3,5 3,4 2,7 30,4 29,8 31,3 0,071 0,079 0,068
29 00.29 12,38 12,32 12,22 3,5 3,4 2,7 30,4 29,9 31,3 0,074 0,08 0,07
30 00.30 12,38 12,32 12,22 3,5 3,4 2,7 30,5 29,9 31,3 0,077 0,08 0,073
56
Lampiran 7
Contoh Perhitungan
.genHHO = 16,85 %
jadi, efisiensi generator HHO adalah 16,85 %.