Anda di halaman 1dari 9

TOPIK PRAKTIKUM

STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA


I. TUJUAN
1. Melatih membuat sediaan segar.
2. Mempelajari struktur sel hewan dan tumbuhan yang dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa.
3. Mempelajari dan membandingkan struktur sel hidup dan sel mati.
4. Mempelajari keaneka ragaman bentuk sel.
5. Membandingkan sel mati, sel tumbuhan dan sel hewan
II. KOMPETENSI
-

Dapat membuat sediaan basah sederhana

Dapat mendeskripsi keanekaragaman sel

Dapat membedakan antara sel tumbuhan dengan sel hewan.

Dapat menjelaskan bagian-bagian sel dan fungsinya

III.DASAR TEORI
Pada tahun 1850 seorang ahli patologi dari Austria bernama Rudolf
Virchow melaporkan bahwa seliap hewan tampaknya tersusun dari sejumlah unit vital,
dan masing-masing unit tersebut memiliki tanda-tanda kehidupan yang lengkap, unit ini
kemudian disebut cell (sel). Selanjutnya Virchow menduga bahwa semua sel berasal
dari sel juga. Teori sel modern berkembang dari pernyataan-pernyataan Virchow berikut
ini:
1. Setiap mahluk hidup tersusun dari satu sel atau lebih.
2. Organisme hidup terkecil adalah sel tunggal, sel tunggal dan sel-sel tersebut
merupakan unit fungsional dari organisme.
3. Semua sel berasal dari sel yang ada sebelumnya.
Kebanyakan sel berukuran sangat kecil diameternya berkisar antara 1 - 100
mikrometer (micron). Ukuran yang kecil berhubungan erat dengan proses
kehidupannya. Sebagai mahluk hidup maka sel memerlukan nutrisi dan air dari

16

lingkungannya, dan harus membuang sisa-sisa metabolisme ke luar sel. Keluar


masuknya kedua bahan tersebut melalui berbagai macam mekanisme antara lain difusi
(Acara III). Apabila sel berukuran besar maka proses perpindahan bahan-bahan
tersebut dari luar ke bagian paling dalam dari sel atau sebaliknya menjadi
sangat lama sehingga akan mengganggu atau bahkan mengancam proses
kehidupannya. Sebagai contoh pada suatu sel berukuran sekitar 20 cm, maka
oksigen dari luar untuk menyebar sampai ke bagian tengah sel memerlukan waktu 200
hari (Audesrisk, dkk. 2001). Jelas hal ini akan menghambat semua proses yang ada di
dalam sel, dengan kata lain mengancam kelangsungan hidupnya.
Di atas telah disebutkan bahwa ukuran sel pada umumnya sangat kecil sehingga
tidak dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi dalam praktikum ini saudara akan
dapat melihat sel yang berukuran sangat panjang sehingga dapat dilihat mata
walaupun Batas kedua tepi lebarnya tidak terlihat terpisah karena sangat sempit,
selian itu ada sel Paramaecium yang dapat terlihat mata. Selain ukuran juga akan
diamati berbagai bentuk sel. Walaupun bentuk dan ukuran bermacam-macam sangat
sukar mendapatkan (atau mungkin tidak ada) sel berbentuk bulat tertapi terlihat mata.
Ingat sel bukan kumpulan sel. Konsistensi bentuk sel pada umumnya dipengaruhi oleh
bagian sel yang disebut dinding sel, sedang bentuk dan ukuran dipengaruhi oleh
perbandingan isi sel dan luas permukaannya.
Bila sel karena fungsi harus berukuran besar, maka bentuknya harus disesuaikan
sehingga kecepatan perpindahan bahan dari dalam sel dan keluar sel tidak begitu
terpengaruh. Untuk menjelaskan hal ini kita akan menggunakan bentuk kubus,
balok, bola, dan silinder. Suatu kubus dengan panjang rusuk satu satuan (dapat micron,
mili ataupun cm) akan memiliki isi sebesar satu kubik dengan luas permukaan 6 persegi.
Berarti isi banding luas permukaan adalah 1:6. Suatu kubus dengan rusuk sepanjang
4, isinya = 64 kubik, dan luas permukaannya = 96 persegi. Perbandingan isi dengan
luas permukaan = 1: 1,5. Terlihat bahwa makin besar sel luas permukaannya makin
sempit, dengan kata lain perpindahan bahan melalui dinding sel juga relatif
akan makin lambat. Bagaimana kalau isinya sama tetapi bentuknya berbeda seperti
bentuk balok?. Balok dengan isi 64 kubik dapat memiliki ukuran 0,8 x 0,8 x 100,
dengan dimensi seperti ini luas permukaannya akan menjadi 2(0,8x0,8) + 4 (0,8 x

17

100) =.321,28 persegi. Balok ini memiliki perbandingan isi dan luas permukaan =1 :
5,02, mirip pada kubus berukuran 1 kubik. Implikasinya adalah bila sel tersebut
perlu membesarkan volume atau ukuran sel maka akan lebih efisien bila ia
mengubah bentuknya menjadi balok dan bukan tetap mempertahankan bentuk kubus.
Suatu sel berbentuk bola dengan jari jari (jarak dari tepi ke pusat sel) 1, isinya = 4,2
kubik, dan luas permukaan =12,6. Perbandingan isi dengan luas permukaan =
1: 3. Bila jari jarinya menjadi 3 maka isinya akan menjadi 113,1 dan luas
permukaan= 113,1. Perbandingan isi dengan luas permukaan= 1: 1. Artinya adalah
bahan yang diperlukan naik sekitar 17 kalinya tetapi kecepatan pemasokan hanya
naik 9 kalinya, karena luas permukaan relative menjadi lebih sempit. Sekarang cobalah
pelajari perubahan yang terjadi pada bentuk silinder, untuk membesarkan isi manakah
yang lebih menguntungkan menambah tinggi/panjang silinder ataukah tinggi
tetap tetapi luas penampang bertambah. Dengan dasar pengetahuan hitung
sederhana ini tentu saudara dapat menjelaskan mengapa organisme besar tersusun
dari banyak sel.
Bentuk dan ukuran sel membantu dalam kecepatan perpindahan bahan, tetapi
untuk menyelanggarakan kehidupan itu sendiri sel memiliki organ dan karena kecil
maka disebut organella (organela) artinya organ yang kecil. Selain organel di dalam
sel ada inklusiones yaitu benda-benda yang tidak menyelanggarakan proses kehidupan
seperti pigmen lemak, karbohidrat, protein, dan lain-lainnya. Jelaslah bahwa sel
memiliki suatu struktur. Struktur sel dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
dinding sel (hanya ada pada tumbuhan dan bakteri) dan membrane sel (plasma
membrane), kedua bagian sel ini membatasi dan melindungsi sel dari lingkungan luar,
di sebelah dalamnya terdapat suatu cairan yang disebut sitoplasma, tergenang di dalam
sitoplasma inilah terdapat inklusiones dan organela. Sitoplasma dan semua benda yang
ada di dalamnya disebut protoplasma. Organela yang terdapat di dalam sel adalah:
inti sel (nucleus), anak inti (nucleolus), ribosom, reticulum endoplasmic, apparatus
golgi, kloroplas (hanya pada tumbuhan), mitokondria, plastida. Di dalam sel juga
terdapat kantong-kantong kecil yang disebut vakuola. Gambar 2.1 memperlihatkan
struktur sel bakteri, Gambar 2.2 struktur sel hewan, dan Gambar 2.3 struktur sel
tumbuhan dalam garis besar.Tidak semua organela dapat dilihat dengan mikroskop

18

cahaya biasa, yang dapat terlihat dengan mikroskop jenis ini adalah dinding sel.
Membrane sel (hanya tampak sebagai batas), protoplasma secara keseluruhan, inti, dan
anak inti, vakuola dan mitokondria (dengan teknik khusus), plastida, kloroplas. Di
dalam inti ada kromosom, benda ini dapat tampak dengan jelas pada stadium tertentu.
Ada organisme yang selnya tidak memiliki inti yang jelas dalam arti ada bahan
ini tetapi tidak terbungkus oleh suatu membrane organisme yang demikian ini disebut
(Gambar. 2.1). Sedan- organisme yang intinya terlihat jelas disebut eukariota.
Dalam acara praktikum ini kita akan menggunakan organisme eukariota
saja.

Gambar 2.1. Struktur sel bakteri (prokariota) secara umum

19

Gambar 2.2. Struktur sel hewan secara umum

20

IV. BAHAN
1. Gabus batang Manihot utillisima
2. Serabut kapas (Gossipium sp) dan kapuk (Ceiba petandra)
3. Sel stomata daun Rhoeo discolor
4. Hapusan darah Vertebrata
5. Epitelium mukosa mulut manusia
6. Air
7. gelas benda dan gelas preparat
8. neutral red atau Janus green
V. ALAT
1. Mikroskop binokuler
2. Pinsel
3. Silet
4. Scalpel
5. pipet Pasteur
VI.CARA KERJA
A. Mengamati serabut kapas (Gossipium sp) dan kapuk (Ceiba petandra)
1. Potong satu serabut kapas atau kapuk
2. Letakkan pada gelas benda dan buat sediaan segar
3. Amati dengan mikroskop.
B. Mengamati sel stomata dan epidermis daun Rhoeo discolor
1. Kerat selapis tipis permukaan bawah daun Rhoeo discoloer
2. Buat preparat segar
3. Amati dengan mikroskop.

21

C. Mengamati sediaan hapusan darah Amphibia/Aves dan Mamalia.


1. Letakkan preparat hapus darah katak/aves di atas meja mikroskop, amati dengan
perbesaran lemah sampai kuat (400x).
2. Letakkan preparat hapus darah mamalia di atas meja mikroskop, amati dengan
perbesaran lemah sampai kuat (400x).
3. Gambarlah.
D. Mengamati sediaan epitel olesan mukosa pipih
1. Buatlah

sediaan

olesan

mukosa

pipih

dengan

cara

melakukan

sudap/mengoles mukosa pipih dengan cotton bud yang telah dibasahi.


2. Oleskan sudap mukosa pada gelas obyek sebanyak 3 kali olesan. Warnai
dengan 1 tetes metilen biru, tutup dengan gelas penutup.
3. Amati dengan perbesaran 40x, 100x dan 400x.
VII.

HASIL KERJA
Gambar 1. Potongan satu serabut kapas atau kapuk

Gambar 2. Potongan permukaan bawah daun Rhoeo discoloer

22

Gambar 3. Preparat hapus darah katak / aves

Gambar 4. Preparat hapusan darah Mammalia

Gambar 5. Preparat oles epitel mukosa pipih

23

VIII. DISKUSI
1. a). Bagaimana bentuk serabut kapas dan kapuk?

b). Adakah persamaan dan perbeaan diantara keduanya

2. Bagaimana bentuk sel stomata epidermis dari daun Rhoeo discolor?

3. a). Bagaimana bentuk struktur darah katak dan manusia?

b). Apakah ada persamaan dan perbedaan diantara keduanya?

4. a). Bagaimana bentuk sel epitel mukosa pipih?

b). Adakah inti sel dan anak inti pada sel mukosa?

IX.KESIMPULAN

24

Anda mungkin juga menyukai