PEMBAHASAN
Menurut Ridwan (2014) sebagai bahan bakar, bensin harus memiliki standar tertentu
agar dapat melakukan pembakaran secara baik dan mampu memberikan tenaga pada mesin
kendaraan, berikut sifat-sifat utama pada bensin:
1. Kecepatan Penguapan
Kecepatan penguapan pada bensin diartikan sebagai mudah tidaknya bensin tersebut
mengalami penguapan pada kondisi tertentu, kondisi ini akan terjadi apabila disekitar
bensin terdapat kandungan oksigen yang cukup dan disertai dengan temperatur yang
cukup, makin tinggi temperatur maka makin cepat juga molekul-molekul bensin
mengalami penguapan.
2. Kecenderungan Berdetonasi
Kecenderungan berdetonasi memiliki peran penting bagi suatu jenis bensin, denotasi yaitu
proses pembakaran di dalam mesin yang menimbulkan panas akibat pembakaran yang
menyebabkan campuran bensin yang belum terkena percikan api dari busi dapat
mengalami pembakaran dengan sendirinya akibat penguapan karena suhu yang panas dari
proses pembakaran sebelumnya. Kecenderungan detonasi yang tinggi dapat menyebabkan
pengaruh yang buruk terhadap motor.
Kecenderungan bensin untuk berdetonasi dinyatakan dalam bilangan oktan, bilangan oktan
pada bensin ialah bilangan bulat yang terdiri dari beberapa persen campuran iso-oktana dan
heptana, bilangan iso-oktana diberi nilai 100 sedangkat heptana diseri nilai nol. Jika bensin
memiliki bilangan oktan 86, maka bensin tersebut memiliki campuran 86% iso-oktana dan
24% heptana. Semakin tinggi bilangan oktan yang dimiliki suatu bensin maka
kecenderungan detonasi pada bensin tersebut akan semakin rendah.
3. Kadar Belerang (sulfur)
Kadar belerang yang tinggi pada bensin dapat mengganggu proses pembakaran dan
merusak komponen mesin. Batas kadar belerang yang ditetapkan yaitu 2% dan dianjurkan
agar lebih kecil dari batas tersebut.
4. Kadar Damar
Kadar damar pada bensin dapat menyebapkan kerusakan pada mesin seperti katup, saluran
pembuangan dan torak karena damar memiliki sifat yang mudah menempel. Selain
memiliki dampak buruk terhadap mesin, kadar damar dapat menurunkan bilangan oktan
pada bensin saat berada didalam tanki penyimpanan. Jadi semakin lama proses
penyimpanan bensin maka kandungan damar akan semakin bertambah, batas kadar damar
yang ditoleransi maksimum 10 mg tiap 100 cm3 volume bensin.
5. Titik Beku
Suhu dimana bensin mulai mengalami pembekuan disebut dengan titik beku bensin. Proses
pembekuan pada bensin dapat terjadi jika didalam bensin tersebut memiliki kandungan
aromat, aromat-aromat inilah yang akan mengalami pembekuan pada suhu tertentu.
Apabila proses pembekuan terjadi, hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada suluran
alir bensin. Untuk daerah yang memiliki cuaca yang dingin maka bensin yang digunakan
pada mesin kendaraan harus memiliki titik beku yang rendah, sekitar -50°C.
6. Titik Embun
Suhu dimana bensin mulai mengalami pengembunan disebut dengan titik embun bensin.
Saat penggunaan bensin yang memiliki titik embun yang tinggi, maka tetesan bensin yang
belum menguap pada saluran isap dapat ikut masuk kedalam silinder sehingga penggunaan
bensin menjadi boros. hal ini disebabkan karena di dalam silinder terdapat campuran
dengan kondisi yang tidak homogen sehingga dapat menyebabkan pembakaran yang tidak
baik. Pada dasarnya, titik embun pada kendaraan bermotor dibatasi dengan 140°C.
7. Titik Nyala
Titik nyala bensin adalah suhu terendah dimana uap bensin yang telah bercampur dengan
udara dapat terbakar jika terkena percikan api, titik nyala bensin berkisar antara -15°C
sampai -43°C.
8. Berat Jenis
Berat jenis bensin sering dinyatakan dalam skala standar API (American Petroleum
Institute), dengan standar 67,8°API atau 0.71-0,77 g/cm3.
e. PERTALITE
Pertalite merupakan BBM baru berwarna hijau terang yang diluncurkan Pertamina di
akhir Juli 2015, untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang Spesifikasi BBM RON
90. Sebenarnya kendaraan roda empat di Indonesia rata-rata bisa mengonsumsi BBM
RON 90-92. Sehingga Pertalite dan Pertamax merupakan bahan bakar yang paling cocok
dengan banyak kompresi kendaraan bermotor di Indonesia (Pujiono, 2015).
Dari Segi Teknologi:
Pembakaran Lebih sempurna daripada Premium karena memiliki RON 90
Dari Segi Ekonomi:
Dibanderol dengan harga lebih murah dari Pertamax dan lebih mahal dari Premium,
namun performa lebih bagus pada mesin (dibanding Premium). BBM jenis Pertalite
tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.
Dari Segi Polusi yang dihasilkan:
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi
pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan:
Memiliki kandungan sulfur maksimal 500 ppm (parts per million).
Selain n-heptana dan isooktana, bensin biasanya juga mengandung olefin (senyawa
alkena) yang berasal dari proses produksi bensin dan senyawa aditif untuk meningkatkan
kualitas bensin. Senyawa olefin merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh pada bensin.
Keberadaannya dalam bensin tidak diinginkan karena mudah bereaksi dengan oksigen
membentuk gumpalan atau kerak pada mesin. Untuk menghambat pembentukan kerak,
bensin perlu ditambahkan antioksidan seperti alkil fenol. Selain antioksidan, zat lain yang
bisa digunakan untuk mencegah kerak yang disebabkan olefin adalah polibutena amina atau
polieter amina. Senyawa tersebut dapat mengatasi kerak khusunya pada sistem PFI (Port
Fuel Injection) kendaraan.
Zat aditif lainnya yang populer adalah TEL dan MTBE yang digunakan untuk
memperlambat pembakaran bahan bakar. Karena kandungan timbal pada senyawa tersebut,
penggunaannya digantikan dengan senyawa organik seperti etanol. Selain etanol, senyawa
anti korosi ditambahkan dalam bensin untuk mencegah korosi pada logan yang bersentuhan
dengan bensin. Zat yang biasa ditambah untuk mencegah kerak adalah senyawa asam
karboksilat. Zat pewarna juga ditambahkan dalam bensin untuk membedakan jenis bensin
seperti premium, pertalite dan pertamax (Budieyanto, 2013).
3.6. Keunggulan Dan Kekurangan Bensin
a. Premium
Premium atau yang biasa disebut masyarakat umum adalah bensin merupakan
BBM jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Premium merupakan BBM untuk
kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia. Premium di Indonesia dipasarkan
oleh Pertamina dengan harga yang relatif murah karena memperoleh subsidi dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Premium merupakan BBM dengan oktan
atau Research Octane Number (RON) terendah di antara BBM untuk kendaraan
bermotor lainnya, yakni hanya 88. Pada umumnya, Premium digunakan untuk bahan
bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel,
dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
Keunggulan bahan bakar premium:
Harganya murah
Tidak membuat tangki menipis atau bocor
Mudah didapatkan karena ada penjual ecerannya
Sebagai BBM dengan nilai oktan paling rendah, premium mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu:
Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan
knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak
sesuai gerakan piston. Knocking yang bisa menyebabkan menurunnya kinerja pada
mesin kendaraan anda sehingga tenaga mesin berkurang dan juga bisa terjadi
pemborosan atau in efisiensi.
Knocking berkepanjangan mengakibatkan lebih cepat terjadi kerusakan pada piston
sehingga dapat mengurangi masa pemakaian mesin.
Premium mengandung tambahan pewarna
BBM jenis Premium memiliki warna kuning cerah. Warna tersebut berasal dari zat
pewarna tambahan (dye). Sementara itu, Pertamax yang berwarna biru kehijauan,
dan Pertamax Plus yang berwarna merah tidak menggunakan pewarna tambahan,
sehingga pembakarannya lebih sempurna. Berdasarkan pemaparan Pertamina di
Komisi Energi DPR, warna cairan Pertalite adalah hijau terang. Warna ini
didapatkan karena Pertalite diproduksi menggunakan bahan campuran Premium
dan Pertamax.
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah besar.
Pemakaian / pemakaian bahan bakar premium pada kendaraan bermotor akan
menghasilkan.
Produksi premium lebih banyak komponen lokal.
Produksi premium lebih banyak komponen local, dalam pembuatannya
menggunakan tambahan pewarna (dye). Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,15
persen m/m atau setara dengan 1500 ppm.
Kekurangan pertamax
Kekurangan pertamax hanya di permasalahan harga yang relatif tinggi
c. Keunggulan dan kekurangan pada mesin bensin
Kelebihan mesin bensin
1. Untuk akselerasi mesin jauh lebih responsif, sehingga untuk mendahului
kendaraan lain dapat lebih mudah dicapai.
2. Suara yang dihasilkan saat mesin mulai start hingga berakselerasi terdengar lebih
halus.
3. Tingkat polusi alias pencemaran udara lebih rendah.
4. Spesifikasi teknis mesin mudah dipahami. Artinya, jika mesin atau bagian
komponen mesin yang rusak dapat diketahui gejalanya. Dari sisi perawatan
berkala pun jauh lebih mudah dan murah.
5. Pilihan mobil berbahan bakar bensin relatif lebih banyak.
Kelemahan mesin bensin
1. Untuk beberapa tipe mobil tertentu misal produk Eropa atau beberapa merek
Jepang, mengharuskan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi diatas 91. Sebab,
jika memakai dibawah 91 akan mengalami gejala knocking (mengetuk) dari
mesin yang berdampak pada performa mesin yang menurun.
2. Biasanya torsi maksimal mampu diperoleh pada tingkat putaran mesin tinggi.
3. Sifat bahan bakar bensin lebih mudah terbakar, dan ini menjadi berbahaya jika
terdapat kebocoran pada selang bensin, tangki bahan bakar atau karburator.
4. Memiliki spesifikasi komponen yang cukup rumit. Misalnya dengan mengadopsi
teknologi VTEC (sistem pengaturan katup) seperti yang terdapat di Honda. Selain
itu beberapa komponen juga butuh perawatan, misalnya busi yang harus diganti
tiap usia pemakaian tertentu.
5. Mesin bensin lebih rentan terhadap air atau banjir karena banyaknya komponen
kelistrikan seperti platina, distributor, busi atau pada kendaran tipe Engine
Control Unit (ECU) juga rentan terhadap siraman air. Karena faktor tersebut,
mesin bensin dianggap kurang memiliki ketahanan terhadap water hammer
ketimbang mesin diesel.
6. Di bursa mobil bekas tanah air biasanya harga jual kembali (resale value) lebih
terjangkau daripada mobil bermesin diesel.