Anda di halaman 1dari 7

UAS ELEMEN MESIN

ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN YANG TEPAT DAN SESUAI


DENGAN OKTAN

OLEH :
Muhammad Dahnial Arham
1815071023

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
ABSTRAK
Perlu diketahui indonesia memiliki banyak varian RON / ( Research Octane Number ) oktan
yang disediakan di setiap Pom pengisian bahan bakar , mulai dari oktan 88 yang sering
disebut sebagai ( Premium ), 90 ( Pertalite ) , 92 ( Pertamax ) , 95 ( Pertamax Plus ) bahkan
98 ( Pertamax Turbo ) dan oktan 100 ( AVTUR ) Bahan Bakar pesawat terbang .perbedaan
tingkatan ron juga dipengaruhi oleh harga dan kualitas dari bahan bakar tersebut seperti yang
kita ketahui bahwasanya semakin tinggi tingkatan ron yang di dapatkan maka semakin tinggi
kualitas bahan bakar dan semakin mahal juga harga yang di bayarkan, oleh karenanya disini
saya akan membahasa terkait perbedaan ron bahan bakar

1. Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui indonesia merupakan negara dengan jutaan pengguna bahan bakar
minyak bumi seperti Bensin , oleh karenanya indonesia memiliki perusahaan dibawah
naungan negara yang bergerak dalam industri minyak bumi khususnya besin , seperti yang
kita ketahui perusahaan itu adalah PERTAMINA , Pertamina sendiri memiliki jutaan cabang
Pom Pengisian bahan bakar yang tersebar di seluruh wilayah di indonesia untuk menjangkau
masyarakat indonesia agar mudah untuk mendapatkan Bahan bakar, Pertamina juga
mengelompokan bahan bakar berdasarkan harga dan kualitas seperti :
1. Oktan 88 / Premium (Bahan Bakar Bersubsidi)
2. Oktan 90 / Pertalite ( Bersubsidi untiuk kendaraan motor dan angkutan umum )
3. Oktan 92 / Pertamax
4. Oktan 95 / Pertamax Plus (sudah dihilangkan keberadaaan )
5. Oktan 98 / Pertamax Turbo
6. Oktan 100 ( AVTUR / Bahan bakar pesawat , tidak di jual bebas )
Itulah tingkatan dan pengelompokan bahan bakar yang di kelola oleh pemerintah melalui
badan usaha milik negara (BUMN),

2. Hasil Analisis

Dari hasil analisa yang penulis lakukan maka diketahui bahwa oktan juga bukan sebatas
nomor atau angka kemurnian bensin yang dapat kita acuhkan begitu saja , namun terdapat
juga kompresi bahan bakarnya yang mana kita tidak boleh salah dalam memilih bahan bakar
yang akan digunakan oleh kendaraan ,
Maka dapat disimpulkan dari hasil analisis sebagai berikut :
a. Penggunaan oktan yang tidak sesuai dengan spesifikasi kompresi yang terdapat di
mesin kendaraan dapat menimbulkan gejala knocking yang mana akan berakibat fatal
terhadap kendaraan seperti halnya : akan terjadinya gejala knocking atau biasa
disebut ngelitik apabila memakai bahan bakar dengan oktan rendah dan tidak sesuai
dengan spesifikasi kompresi mesin . Hal ini terjadi karena bahan bakar terbakar lebih
dahulu sebelum ignition dan proses pembakaran tidak tepat.
b. mesin jadi lebih panas apabila kendaraan dipaksa memakai bahan bakar dengan oktan
rendah. Dalam jangka panjang piston dan blok silinder bisa mengalami baret atau
fatalnya mesin menjadi jebol
c. Masalah juga akan terjadi apabila kita memakai bensin dengan oktan terlalu tinggi.
Tumpukan kerak karbon bisa terjadi karena bahan bakar terbakar tidak dengan
sempurna. Selain itu bahan bakar dengan oktan yang terlalu tinggi membuat performa
mesin tidak maksimal dan emisi yang dihasilkan lebih tinggi.
d. Penggunaan oktan tinggi bukan berarti membuat mesin lebih baik , namun bisa jadi
menimbulkan masalah serius pada mesin dikarenakan ketidak cocokan antara
spesifikasi bahan bakar dan spesifikasi kompresi mesin
e. Semakin tinggi oktan ,maka akan semakin bersih emisi gas buang yang di hasilkan
yang mana akan mengurangi polusi udara yang berlebih dari hasil pembakaran ,dan
tentunya tanpa timbal
Dari kesimpulan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa penggunaan okatan harus
disesuaikan dengan jenis kendaraan , kompresi mesin, spesifikasi bahan bakar yang akan
diberikan agar tidak terjadinya hal yang tidak diinginkan ,
namun memang semua bahan bakar tetap bisa digunakan kepada kendaraan apapun
walaupun mengesampingkan performa serta kenyamanan berkendara , seperti contohnya
motor berjenis honda CRF 150 yang mana dengan spesifikasi mesin ,motor itu cocok
menggunakan bensin dengan oktan 92 ,namun motor itu tetap dapat menggunakan oktan
98 bahkan juga dapat menggunakan oktan yang lebih rendah daripada 92 , seperti
penggunaan Bahan bakar berjenis Pertalite dengan oktan 90 namun penggunaan bahan
bakar dengan kompresi yang salah akan menimbulkan dampak yang buruk bagi
kendaraan seperti yang di jelaskan diatas

Gambar 1.0 spesifikasi bahan bakar


Penting bagi kita untuk memilih penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang sesuai
dengan kompresi / spesifikasi mesin dengan jenis bahan bakar yanga akna kita berikan
kepada kendaraan , agar meminimalisir terjadinya kerusakan yang berlebih pada mesin.

Gambar 1.1 pengelompokan kendaraan mobil berdasarkan kompresi serta bahan bakar yang
sesuai

Gambar 1.2 pengelompokan kendaraan motor berdasarkan kompresi serta bahan bakar yang
sesuai dengan kebutuhan
Perbedaan penggunaan bahan bakar terhadap piston kendaraan :

Gambar 1.3 Piston yang kotor

Dari gambar diatas kita melihat bahwa penggunaan bensin dengan oktan yang rendah juga
dapat membuat penumpukan kerak yang berlebih , yang mana kerak itu dapat mengurangi
akselerasi laju pada kendaraan , kerak itu disebabkan oleh timbal yang terdapat dalam bensin
dengan oktan rendah , Penggunaan Bensin berjenis Premium dengan oktan 88 dapat
menghasilkan ruang bakar yang kotor dikarenakan banyak sisa timbal yang tertumpuk
menjadi kerak pada ruang bakar , perlu kita ketahui saat ini hanya oktan 88 atau jenis
Pemium lah bensin yang memiliki timbal , namun saat ini penggunaan oktan 88 mulai
dibatasi dikarenakan dapat merusak lingkungan akibat pambakaran yang dihasilkan tidak
ramah lingkungan dan mulai digantikan oleh oktan 90 atau Pertalite
Gambar 1.4 Piston yang bersih akibat pembakaran

Dari gambar diatas kita dapat membandingkan penggunaan bahan bakar dengan okatan yang
tinggi juga dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna serta tidak adanya timbal yang
mengerak dan menghambat akselerasi kendaraan , oleh karena itu penggunaan oktan yang
lebih tinggi dapat membersihkan ruang bakar dikarenakan sedikitnya timbal dan emisi gas
buang yang baik daripada oktang yang lebih rendah , namun perlu diperhatikan penggunaan
oktan yang tidak sesuai dengan spesifikasi malah membuat mesin cepat panas yang mana
akan terjaidnya over heating yang berlebih yang mengakibatkan mesin dapat dengan cepat
mati mendadak dikarenakan mesin terlalu panas.
DAFTAR PUSTAKA

IMOS, 2020 , akibat-buruk-motor-salah-menggunakan-bahan-bakar, indonesiamotorcycleshow.id ,


diakses pada 11 Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai