Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PENAMBAHAN ADDITIVE “OCTANE BOOSTER’ PADA BENSIN TYPE

PREMIUM TERHADAP PENINGKATAN DAYA, TORSI DAN AFR MOTOR BENSIN 150 CC

R. Bagus Suryasa Majanasastra


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 Bekasi
Jl. Cut Mutia No. 83, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113

Yopi Handoyo dan Yoga Pribadi


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 Bekasi
Jl. Cut Mutia No. 83, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113

Abstrak
Parameter yang penting dalam menilai performa suatu mesin adalah kemampuannya untuk menghasilkan
daya, torsi dan AFR (Air Fuel Ratio) yang tinggi. Untuk mendapatkanny dapat dilakukan dengan
menggunakan bahan bakat yang berkualitas tinggi. Salah satu cara mendapatkan bahan bakar berkualitas
tinggi dapat diperoleh dengan penambahan aditif bahan bakar yang mempunyai fungsi untuk
memperbaiki karakteristik pembakarannya. Bahan bakar bensin premium dengan RON 88 masih banyak
beredar di masyarakat, dijual PT Pertamina dengan harga lebih murah, namun kualitasnya dengan RON
88 sudah tidak sesuai dengan mesin mesin kendaraan zaman sekarang, yang membutuhkan bensin dengan
minimal RON 92, yaitu bensin dengan tipe pertamax. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
performa mesin khususnya daya, torsi dan AFR pada motor bensin 150 cc yang menggunakan bensin
premium, dan yang menggunakan bensin premium+aditif octane booster serta yang menggunakan bensin
pertamax. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan mesin sepeda motor Honda
CBR 150 cc menggunakan dynometer sebagai pengukur torsi, daya dan AFR. Bahan bakar yang
digunakan bensin premium, bensin pertamax dan bensin premium yang dicampur aditif octane booster.
Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa torsi maksimum pada mesin sepeda motor Honda CBR 150 cc,
untuk premium sebesar 11,6 Nm, untuk pertamax sebesar 11,8 Nm, untuk premium+octane booster
sebesar 12 Nm, masing-masing pada putaran 5000 rpm. Daya mesin Honda CBR 150 cc dengan bensin
premium diperoleh sebesar 7,950 KW, dengan bensin pertamax diperoleh 8,333 KW dan dengan bensin
premium+octane booster diperoleh 8,650 KW, masing-masing pada putaran 7800 rpm. Ini semua
menunjukkan adatif octane booster dapat meningkatkan kualitas bahan bakar bensin premium (RON 88)
dengan sangat baik.

PENDAHULUAN
Proses pembakaran yang sempurna pada motor bakar torak dipengaruhi kesesuaian angka oktan
bahan bakar yang digunakan dengan rasio kompresi motor bakar torak tersebut. Jika angka oktannya
sesuai dengan perbandingan kompresi motor bakar torak tersebut, maka proses pembakaran akan terjadi
dengan sempurna. Artinya bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar dapat habis terbakar tanpa sisa.
Sebaliknya apabila bahan bakar yang digunakan angka oktannya yang lebih rendah, sehingga tidak sesuai
dengan perbandingan kompresi mesin, maka akan terjadi peristiwa pre-ignition (prapenyalaan) yang
mengakibatkan pembakaran dini (Early Combustion).
Masyarakat pengguna sepeda motor banyak yang tetap menggunakan bahan bakar dengan angka
oktan 88 yang dikenal dengan bahan bakar jenis premium. Hal ini disebabkan karena harga bahan bakar
jenis pertamax plus lebih mahal, kurangnya wawasan dan kesadaran masyarakat tentang perlunya
ketepatan antara angka oktan bahan bakar yang digunakan dengan perbandingan kompresi sepeda motor.
Selain masalah di atas, hal ini juga disebabkan tidak semua SPBU yang menyediakan bahan bakar jenis
Pertamax plus, Sehingga pengguna sepeda motor yang kesulitan memperoleh bahan bakar jenis pertamax
plus ini melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah memakai octane booster pada bahan bakar jenis
premium, dengan harapan bahan bakar tersebut kualitasnya dapat lebih baik dan lebih ramah lingkungan.
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara menambahkan zat aditif octane
boster ke dalam bahan bakar premium. Zat aditif octane boster dapat meningkatkan angka oktan bahan
bakar, sehingga angka oktan yang tinggi akan didapatkan. Dengan adanya penambahan zat aditif octane
boster ke dalam bahan bakar premium, harapannya agar angka oktan bahan bakar yang diinginkan akan
didapatkan sesuai dengan kompresi rasio mesin kendaraan yang digunakan. Bila bahan bakar yang
digunakan sesuai dengan kompresi rasio mesin, hal ini akan menghindari terjadinya knocking di dalam
mesin kendaraan karena pembakaran yang sempurna akan didapatkan.

Angka Oktan
Angka oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum
bensin terbakar secara spontan. Angka oktan (octane number) atau tingkatan dari bahan bakar adalah
mengukur bahan bakar bensin terhadap anti-knock charesteristic. Bensin dengan angka oktan tinggi akan
tahan terhadap timbulnya engine knocking dibanding dengan angka oktan yang rendah.
Angka Oktan pada bahan bakar motor bensin menunjukkan kemampuannya menghindari
terbakarnya campuran udara bahan bakar sebelum waktunya (self-ignition). Terbakarnya campuran udara
bahan bakar di dalam motor bensin sebelum waktunya akan menimbulkan fenomena ketuk (knocking)
yang berpotensi menurunkan daya mesin, bahkan bisa menimbulkan kerusakan serius pada komponen
mesin. Selama ini, fenomena ketuk membatasi penggunaan rasio kompresi (perbandingan antara volume
silinder terhadap volume sisa) yang tinggi pada mesin bensin. Tingginya angka oktan pada bahan bakar
memungkinkan penggunaan rasio kompresi yang tinggi pada mesin Otto.
Bahan bakar minyak yang kita kenal bukannya murni hasil refinery atau pengilangan minyak bumi
dan masih mengandung hidrakarbon. Oleh karena itu disebut bensin hidrokarbon dengan nilai oktan yang
rendah. Tapi untuk memperoleh bensin hidrokarbon murni beroktan tinggi perlu biaya tinggi dalam
proses pengolahannya, makanya perlu ditambah beberapa aditif agar punya RON (research octane
number) yang cukup. Diharapkan dengan menambahkan aditif selain pemakaian BBM lebih hemat emisi
yang dihasilkan akan lebih rendah.
Angka oktan suatu bahan bakar adalah bilangan yang menyatakan persentase volume isooktana
dalam campuran yang terdiri dari iso-oktana (2,2,4- trimethylpentane) dan normal-heptana (n-heptane).
Contoh sederhana adalah premium dengan angka oktan 88, yang berarti campuran volume iso-oktana
sebanyak 88% dan 12% volume normal-heptana. Bahan bakar yang baik haruslah memiliki angka oktan
yang tinggi pada seluruh daerah destilasinya untuk mencegah terjadinya knocking.

Perbandingan Kompresi
Perbandingan volume silinder dengan volume kompresinya Jalius Jama, (2008:21). Perbandingan
kompresi berkaitan dengan volume langkah.
Vs+Vc
PK =
Vc

PK = Perbandingan kompresi (compression ratio)


Vs = Volume silinder
Vc = Volume ruang bakar (termasuk gasket kepala silinder)

Dapat disimpulkan, besarnya perbandingan kompresi suatu sepeda motor misalkan 8 : 1 dan 9 : 1.
Ini artinya selama langkah kompresi muatan yang ada di atas piston dimampatkan 8 kali lipat. Semakin
tinggi perbandingan kompresi, maka semakin tinggi tekanan dan temperatur akhir kompresi.

Octane Booster
Philip Kristanto (2002:28) menyatakan, Aditif Octane Booster merupakan komponen dari senyawa
yang digunakan untuk meningkatkan angka oktan dari bahan bakar dan sekaligus sebagai booster
komponen anti ketuk. Octane merupakan bahan aditif produk STP yang dihasilkan oleh negara Amerika.
Bahan aditif ini digunakan untuk meningkatkan angka oktan bahan bakar, bisa meniadakan pembakaran
dini, memulihkan tenaga mesin ke kadar semestinya dan membuat tenaga mesin meningkat. Meli Rizal
dkk (2016) mengatakan zat aditif octane booster adalah zat atau bahan yang sengaja ditambahkan pada
bahan bakar yang bertujuan untuk meningkatkan nilai oktan atau meningkatkan kualitas bahan bakar.

Pengaruh Penambahan Octane Booster Pada Bahan Bakar Premium


Adapun yang dipengaruhi octane booster terhadap bahan bakar premium adalah gugus iso-oktan
(C8H18) dan penambahan octane booster ini tidak terlalu mempengaruhi angka normal heptan (C7H16)
daripada bahan bakar premium. Penambahan octane booster ini juga tidak akan menyebabkan perubahan
struktur dan sifat kimia yang baru atau dengan kata lain tidak menimbulkan senyawa kimia yang baru.
Penambahan octane booster hanya akan emperbaiki kualitas bahan bakar itu sendiri, karena dengan
menambahkan bahan aditif ini, bahan aditif ini akan memecah rantai cabang dari senyawa untuk
membentuk yang lebih sederhana sehingga bahan bakar lebih sempurna pembakarannya saat busi
memercikkan bunga api.

Pemakaian Bahan Bakar Spesifik (sfc)


Jalius Jama mengemukakan “Konsumsi bahan bakar spesifik dan konsumsi bahan-bakar yang
menunjukan berapa banyak kilometer yang dapat ditempuh oleh motor dengan 1 liter bensin.”. Spesific
fuel consumption atau (SFC) adalah jumlah pemakaian bahan bakar yang dikonsumsi oleh motor untuk
menghasilkan daya 1 Hp selama 1 jam. Semakin rendah nilai SFC maka semakin rendah pula pemakaian
bahan bakar yang digunakan. Berikut ini merupakan hasil dari pengukuran pemakaian bahan bakar
spesifik. Rumus yang digunakan untuk menghitung pemakaian bahan bakar spesifik (SFC) adalah :
mf
Sfc=
P
mf = v x p bensin
Sfc = Spesific fuel consumption (Kg/Hp.jam)
mf = laju aliran bahan bakar (Kg/jam)
pbensin = 0.00075 kg/cc
v = volume bahan bakar
P = daya yang dihasilkan oleh mesin (Hp)

Pengaruh Penggunaan Octane Booster Terhadap Pemakaian Bahan Bakar


Octane booster dapat mempengaruhi terhadap bahan bakar dan menghasilkan performance pada
suatu kendaraan karena octane booster proses pembakaran yang sempurna. Syahrizal menyatakan Selain
nilai oktan yang meningkat, penambahan zat aditif octane booster juga menyebabkan saluran bahan bakar
menjadi bersih. Hal ini menyebabkan campuran udara dan bahan bakar dapat dengan mudah terbakar
sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna. Tingkat pembakaran bahan bakar yang baik terjadi karena
nilai oktan pada bahan bakar mengalami peningkatan setelah ditambah dengan zat aditif octane booster
sehingga diperoleh bahan bakar dengan kualitas yang lebih baik. Dengan demikian, pembakaran menjadi
lebih sempurna, tenaga yang dihasilkan lebih maksimal dan pemakaian bahan bakar lebih efisien.
Norival (2013) Oktan booster cenderung fokus kepada peningkatan performance, oktan booster
akan membuat bahan bakar lebih mudah terbakar agar tenaga lebih cepat dihasilkan. Dengan
menggunakan octane booster kualitas bahan bakar akan diperbaiki dengan menguraikan senyawa
hidrokarbon yang ada didalam bahan bakar tersebut. Bila kualitas bahan bakar tersebut bagus maka pada
saat pembakaran bahan bakar tidak akan mudah terbakar sebelum waktunya, akibatnya konsumsi akan
lebih irit.

METODE
Lokasi Pengujian : Penelitian dilakukan Workshop “Dyna Run”, Jalan Tenggiri No.4A RT 09/06
Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Alat Pengujian : Dynamometer Kendaraan R2, digunakan untuk mengukur Torsi, Daya dan AFR (Air
Fuel Rasio)
Bahan Bahan : Premium 10 liter; Pertamax 5 liter; Octan Booster 1 Doos (25 Kaplet) dan sepeda motor
150 cc

Anda mungkin juga menyukai