Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PEMAKAIAN OCTANE BOOSTER TERHADAP PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

SPESIFIK PREMIUM DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR EMPAT LANGKAH

Asri1 , Hasan Maksum2, Donny Fernandez3

Abstrak

penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan pemakaian bahan bakar spesifik ketika bahan bakar
bensin ditambah zat aditif octane booster dan sebulum ditambah octane booster . Octane booster
merupakan bahan aditif produk STP yang dihasilkan oleh Negara Amerika. Bahan aditif ini digunakan
untuk meningkatkan angka oktan bahan bakar, bisa meniadakan pembakaran dini, memulihkan
tenaga mesin ke kadar semestinya dan membuat tenaga mesin meningkat hasil penelitian yang
dilakukan Octane booster dengan campur premium memberikan perubahan konsumsi bahan bakar
spesifik yang lebih rendah pada putaran 2000 RPM dapat menghemat (46,6316 %), pada putaran 2500
RPM dapat menghemat (27,754 %), pada putaran 3000 RPM dapat menghemat (29,476 %), dan pada
putaran mesin 4000 RPM dapat menghemat (10,913 %).

Kata Kunci
Octane Booster, Bahan Bakar Spesifik, Sepeda Motor Empat Langkah

Abstract

this study was to look at the comparison of specific fuel consumption when fuel gasoline plus octane
booster additive and a plus octane booster. Octane booster is an additive product of STP products
produced by the State of America. This additive is used to increase the octane number of fuel, can
eliminate early combustion, restore engine power to its proper level and increase engine power. Octane
booster's results with premium blend provide lower specific fuel consumption changes in 2000 RPM
rounds save (46.6316%), at 2500 RPM spins can save (27.754%), at 3000 RPM spin can save (29,476%),
and at 4000 RPM engine speed can save (10,913%).

Keywords
Octane Booster, specific fuel consumption, Four Step Motorcycles

1,2Jurusan Teknik Otomotif FT UNP


Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131 INDONESIA
3Jurusan Teknik Otomotif FT UNP

Wisma Tanah Rencong Jln. Galaxy No. 19 Tunggul Hitam.Padang 25176 INDONESIA
1 hasan_maksum@yahoo.co.id,2 fernandez_79@yahoo.co.uk, 3 asri.mj.h@gmail.com
PENDAHULUAN dengan kompresi rasio mesin kendaraan
Kesempurnaan suatu proses yang digunakan. Bila bahan bakar yang
pembakaran sangat dipengaruhi ketepatan digunakan sesuai dengan kompresi rasio
angka oktan bahan bakar yang digunakan mesin, hal ini akan menghindari terjadinya
dengan perbandingan kompresi sepeda knocking di dalam mesin kendaraan,
motor. Apabila angka oktan bahan bakar karena pembakaran yang sempurna akan
yang digunakan sesuai dengan didapatkan.
perbandingan kompresi sepeda motor, Penelitian ini, agar tidak menyimpang
maka proses pembakaran yang terjadi akan dari masalah yang diteliti, penulis
lebih sempurna. Bahan bakar yang masuk merumuskan masalah dalam sebuah
ke dalam ruang bakar dapat habis terbakar kalimat yaitu: Pengaruh Pemakaian Octane
tanpa meninggalkan sisa dan kemungkinan Booster Terhadap Pemakaian Bahan
adanya campuran bahan bakar yang tidak Bakar Spesifik Premium Dan Daya Pada
terbakar akan semakin kecil. Sebaliknya Sepeda Motor Empat Langkah.
apabila bahan bakar yang digunakan angka
oktannya yang lebih rendah dan tidak KAJIAN TEORI
sesuai dengan perbandingan kompresi Definisi Motor Bakar
kendaraan maka akan terjadi peristiwa Wahyu Hidayat (2012:14) menjelaskan
pra-penyalaan (pre-ignition) atau prinsip kerja motor bensin adalah mesin
pembakaran dini (early combustion). yang bekerja memanfaatkan energi dari
Dalam sehari-hari tidak sedikit dari hasil gas panas hasil proses pembakaran,
pengguna sepeda motor yang tetap dimana-mana proses pembakaran
menggunakan bahan bakar dengan angka berlangsung didalam silinder mesin itu
oktan 88 yang dikenal dengan bahan bakar sendiri sehingga gas pembakaran sekaligus
jenis premium. Hal ini disebabkan karena berfungsi sebagai fluida kerja menjadi
harga bahan bakar jenis pertamax plus tenaga atau energi panas.”[1].
lebih mahal, kurangnya wawasan dan
kesadaran masyarakat tentang perlunya Proses Pembakaran
ketepatan antara angka oktan bahan bakar Jalius dan Wagino (2008: 60)
yang digunakan dengan perbandingan menyebutkan: “Pembakaran merupakan
kompresi sepeda motor. Selain masalah di proses oksidasi cepat bahan bakar disertai
atas, hal ini juga disebabkan tidak semua dengan produksi panas dan cahaya”.
SPBU yang menyediakan bahan bakar jenis Pembakaran adalah reaksi kimia antara
Pertamax-plus, Sehingga pengguna sepeda bahanbakar dengan oksigen diiringi
motor yang kesulitan memperoleh bahan kenaikan panas dan nyala.[2]
bakar jenis pertamax-plus ini melakukan
berbagai upaya. Salah satunya adalah Bahan Bakar Bensin (Premium)
memakai octane booster pada bahan bakar Mohd Gempur Adnan (2006:31)
jenis premium, dengan harapan bahan menyatakan bahwa ”Bensin (premium) adalah
bakar tersebut kualitasnya dapat lebih baik bahan bakar jenis distilat berwarna
dan lebih ramah lingkungan. kekuningan yang jernih. Warna kuning
Salah satu cara untuk mengatasi tersebut akibat adanya zat berwarna tambahan
masalah tersebut adalah dengan cara (dye) . [3]
menambahkan zat aditif octane boster ke Menurut Jalius Jama (2008: 246)
dalam bahan bakar premium. Zat aditif mengatakan,“Bahan bakar bensin merupakan
octane boster dapat meningkatkan angka persenyawaan Hydrokarbon yang diolah dari
oktan bahan bakar, sehingga angka oktan minyak bumi. Premium adalah bensin dengan
mutu yang telah diperbaiki/disempurnakan,
yang tinggi akan didapatkan. Dengan
bahan bakar yang umum digunakan untuk
adanya penambahan zat aditif octane
sepeda motor adalah bensin”.[4]
boster ke dalam bahan bakar premium,
harapannya agar angka oktan bahan bakar
yang diinginkan akan didapatkan sesuai
Angka Oktan Meli Rizal dkk (2016) mengatakan zat
Angka oktan adalah angka yang aditif octane booster adalah zat atau bahan
menunjukkan seberapa besar tekanan yang yang sengaja ditambahkan pada bahan
bisa diberikan sebelum bensin terbakar bakar yang bertujuan untuk meningkatkan
secara spontan. Angka oktan (octane nilai oktan atau meningkatkan kualitas
number) atau tingkatan dari bahan bakar bahan bakar.[8]
adalah mengukur bahan bakar bensin
terhadap anti-knock charesteristic. Bensin Pengaruh Penambahan Octane Booster
dengan angka oktan tinggi akan tahan Pada Bahan Bakar Premium
terhadap timbulnya engine knocking Adapun yang dipengaruhi octane
dibanding dengan angka oktan yang booster terhadap bahan bakar premium
rendah (Toyota Step 2. 2-1).[5] adalah gugus iso-oktan (C8H18), dan
penambahan octane booster ini tidak
Perbandingan Kompresi terlalu mempengaruhi angka normal
Menurut Jalius Jama (2008: 21) heptan (C7H16) daripada bahan bakar
“Perbandingan volume silinder dengan premium. Penambahan octane booster ini
volume kompresinya. Perbandingan juga tidak akan menyebabkan perubahan
kompresi berkaitan dengan volume struktur dan sifat kimia yang baru atau
langkah”.[6] dengan kata lain tidak menimbulkan
Bila dinyatalkan dalam rumus maka: senyawa kimia yang baru. Penambahan
Vs  Vc octane booster hanya akan memperbaiki
PK= dimana :
Vc kualitas bahan bakar itu sendiri, karena
keterangan : dengan menambahkan bahan aditif ini,
PK= perbandingan kompresi bahan aditif ini akan memecah rantai
(compression ratio) cabang dari senyawa untuk membentuk
Vs = Volume silinder yang lebih sederhana sehingga bahan
Vc= volume ruang bakar (termasuk bakar lebih sempurna pembakarannya saat
gasket kepala silinder) busi memercikkan bunga api.

Dapat disimpulkan, besarnya Pemakaian Bahan Bakar spesifik (sfc)


perbandingan kompresi suatu sepeda Jalius Jama (2008 :28) mengemukakan
motor misalkan 8 : 1 dan 9 : 1. Ini artinya “Konsumsi bahan bakar spesifik dan
selama langkah kompresi muatan yang ada konsumsi bahan-bakar yang menunjukan
di atas piston dimampatkan 8 kali lipat. berapa banyak kilometer yang dapat
Semakin tinggi perbandingan kompresi, ditempuh oleh motor dengan 1 liter
maka semakin tinggi tekanan dan bensin.”.[9]
temperatur akhir kompresi. Spesific fuel consumption atau (SFC)
adalah jumlah pemakaian bahan bakar
Octane Booster yang dikonsumsi oleh motor untuk
Philip Kristanto (2002:28) menyatakan menghasilkan daya 1 Hp selama 1 jam.
Aditif octane booster merupakan Semakin rendah nilai SFC maka semakin
komponen dari senyawa yang digunakan rendah pula pemakaian bahan bakar yang
untuk meningkatkan angka oktan dari digunakan. Berikut ini merupakan hasil
bahan bakar dan sekaligus sebagai dari pengukuran pemakaian bahan bakar
komponen anti-ketuk. Octane booster spesifik.
merupakan bahan aditif produk STP yang Rumus yang digunakan untuk
dihasilkan oleh Negara Amerika. Bahan menghitung pemakaian bahan bakar
aditif ini digunakan untuk meningkatkan spesifik (SFC) adalah:
angka oktan bahan bakar, bisa meniadakan
pembakaran dini, memulihkan tenaga Sfc = (Arijanto 2015 : 110)
mesin ke kadar semestinya dan membuat
tenaga mesin meningkat.[7] mf = v x ρ bensin
Dimana:
Sfc = Specific fuel consumption Penelitian ini untuk mencari
(Kg/Hp.jam) perbedaan pemakaian bahan bakar spesifik
mf = laju aliran bahan bakar (Kg/jam) premium dan daya sepeda motor empat
ρ bensin = 0.00075 kg/cc langkah,. Pengujian tiap-tiap sampel
v = volume bahan bakar (ml) dilakukan dengan putaran mesin yaitu
P = daya yang dihasilkan oleh mesin 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm dan 4000
(Hp) rpm. Pengujian dilakukan menggunakan
alat uji dynamometer yang dilakukan di
Pengaruh Penggunaan Octane Booster “Draco Motor” Jl. Durian No. 21c,
Terhadap Pemakaian Bahan Bakar Pekanbaru Riau.
Octane booster dapat mempengaruhi A. Variabel Bebas dan Terikat
terhadap bahan bakar dan menghasilkan Variabel bebas adalah kondisi yang
performance pada suatu kendaraan karena mempengaruhi munculnya suatu gejala.
octane booster proses pembakaran yang Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel
sempurna. Syahrizal (2017:12) bebas adalah pengaruh pemakaian octan
menyatakan Selain nilai oktan yang booster.
meningkat, penambahan zat aditif octane Variabel terikat adalah himpunan
booster juga menyebabkan saluran bahan sejumlah gejala yang memiliki aspek atau
bakar menjadi bersih. Hal ini menyebabkan unsur di dalamnya yang menerima atau
campuran udara dan bahan bakar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi variabel
dengan mudah terbakar sehingga lain. Dalam penelitian ini yang menjadi
pembakaran menjadi lebih sempurna. variabel terikat adalah pemakaian bahan
Tingkat pembakaran bahan bakar yang bakar spesifik.
baik terjadi karena, nilai oktan pada bahan B. Variabel kontrol
bakar mengalami peningkatan setelah Variabel kontrol merupakan himpunan
ditambah dengan zat aditif octane booster sejumlah gejala yang memiliki berbagai
sehingga diperoleh bahan bakar dengan aspek dan unsur di dalamnya, yang
kualitas yang lebih baik. Dengan demikian, berfungsi untuk mengendalikan agar
pembakaran menjadi lebih sempurna, variabel terkait yang muncul bukan karena
tenaga yang dihasilkan lebih maksimal dan pengaruh variabel lain, tetapi benar-benar
pemakaian bahan bakar lebih efisien.. karena pengaruh dari variabel bebas.
Norival (2013) Oktan booster cenderung Variabel kontrol dalam penelitian ini
fokus kepada peningkatan performance, adalah 2000,2500, 3000, dan 4000 RPM.
oktan booster akan membuat bahan bakar
lebih mudah terbakar agar tenaga lebih Teknik Pengambilan Data
cepat dihasilkan. Untuk mendukung pengambilan data
Dengan menggunakan octane booster maka peneliti mempersiapkan dua buah
kualitas bahan bakar akan diperbaiki tabel yang mencakup point-point dalam
dengan menguraikan senyawa hidrokarbon penelitian ini sebagai berikut:
yang ada didalam bahan bakar tersebut.
Bila kualitas bahan bakar tersebut bagus Tabel pengujian mesin sebelum memakaian
maka pada saat pembakaran bahan bakar octane booster
tidak akan mudah terbakar sebelum Menggunakan bahan bakar premium
waktunya, akibatnya konsumsi akan lebih Waktu Pemakaian bahan bakar spesifik
Putaran
pengujia Proses Pengujian
irit. No. mesin
n Rata-rata
(rpm) I II
METODE PENELITIAN 1. 2000
Waktu dan Tempat Penelitian 2. 2500
Penelitian ini dilakukan untuk 3. 3000
mengetahui adanya perbedaan antara dua 4. 4000
perlakuan berbeda pada satu objek yang sama,
oleh sebab itu penelitian ini menggunakan
metode ekspermental.
Tabel pengujian mesin menggunakan setelah Berdasarkan grafik dapat dilihat
memakaian octanebooster perbandingan daya antara menggunakan
Menggunakan oktane booster dengan premium
Pemakaian bahan bakar spesifik
premium tanpa menggunakan octane
Putaran
Waktu
pengujia Proses Pengujian Rata-rata
booster dengan octane booster campur
No. mesin
(rpm)
n
I II
premium. Menggunakan premium tanpa
menggunakan octane booster pada 2000
1. 2000 RPM menghasilkan daya sebesar 2,7 BHP,
2. 2500
3. 3000 pada 2500 RPM sebesar 4,4 BHP, pada
4. 4000 3000 RPM sebesar 5,55 BHP, dan pada
3000 RPM sebesar 7,8 BHP, octane booster
DESKRIPSI DATA PENELITIAN campur premium bekerja lebih baik pada
Berdasarkan hasil penelitian yang 2000 RPM dengan menghasilkan daya
dilakukan di “Draco Motor” Jl. Durian No. sebesar 3,4 BHP dan pada 4000 RPM
21c, Pekanbaru Riau pada hari Jum’at, 19 sebesar 8,3 BHP.
Januari 2018 maka di dapatkan hasil
penelitian sebagai berikut: Data Hasil Pengujian Konsumsi Bahan
Bakar
Data Hasil Pengujian Daya Tabel hasil pengujian mesin memakaian
Tabel pengujian daya dengan bahan bakar premum
Menggunakan bahan bakar premium
premium Pemakaian bahan bakar spesifik
Daya (HP) Putaran Waktu
No. mesin pengujian Proses Pengujian
Menggunakan Bahan Bakar Premium
RPM (rpm) I II Rata-rata
Pengujian
1. 2000 6 menit 32,4 31,8 32,1
1 2 Rata-rata
2. 2500 6 menit 34,2 33,6 33,9
2000 2,7 2,7 2,7 3. 3000 6 menit 37,5 38,7 38,1
2500 4,5 4,1 4,3 4. 4000 6 menit 43,1 42,6 42,85
3000 5,6 5,5 5,55
4000 7,9 7,7 7,8
Tabel hasil pengujian mesin menggunakan
pemakaian octane Booster campur dengan
Tabel pengujian daya octane booster premium
dengan campur premium Menggunakan oktane booster dengan premium
Daya (HP)
Putaran Waktu Pemakaian bahan bakar spesifik
Menggunakan octane booster dengan
RPM
Premium No. mesin pengujian Proses Pengujian
Pengujian (rpm) I II Rata-rata
Rata-rata
1 2 1. 2000 6 menit 28,9 28,2 28,55
2000 3,5 3,3 3,4
2. 2500 6 menit 33,3 33,4 33,35
2500 4,6 4,4 4,5
3. 3000 6 menit 36,9 36,2 36,55
3000 5,9 5,9 5,9
4. 4000 6 menit 39,5 38,9 39,2
4000 8,4 8,2 8,3

Grafik Hasil Pengujian Daya Data Hasil Pengujian Konsumsi Bahan


Bakar Spesifik
Data Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
Dengan Premium.
Putaran Mesin SFC (kg/kwh) Rata-rata
(RPM) Uji 1 Uji 2
2000 0,175896 0,1726387 0,1742674
2500 0,1114008 0,1201241 0,1157625
3000 0,0981563 0,1022098 0,1001831
4000 0,0799594 0,0810949 0,0805271
Data Konsumsi Bahan Bakar Spesifik RPM sebesar 0,1001831 dan pada putaran
Dengan Octane Booster Campur Premium. 4000 RPM sebesar 0,0805271 sedangkan
Putaran Mesin SFC (kg/kwh) Rata-rata octane booster campur premium
(RPM) Uji 1 Uji 2 menghasilkan konsumsi bahan bakar
2000 0,12410332 0,1252927 0,1246980 spesifik lebih renda dibandingkan dengan
Premium dan octane booster campur
2500 0,10611117 0,1112675 0,1086893
premium menghasilkan konsumsi bahan
3000 0,0916746 0,0899355 0,0908050 bakar spesifik pada putaran 2000 RPM
4000 0, 0689275 0, 0695361 0,0692318 sebesar 0,1246980 kg/kwh, pada putaran
mesin 2500 RPM sebesar 0,1086893
kg/kwh, pada putaran mesin 3000 RPM
Berdasarkan tabel hasil pengujian
sebesar 0,0908050 kg/kwh dan pada
diatas dapat dilihat bahwa Bahan Bakar
putaran 4000 RPM sebesar 0,0692318
Premium menghasilkan konsumsi bahan
kg/kwh.
bakar spesifik pada putaran 2000 RPM
Premium menghasilkan nilai
sebesar 0,1742674 kg/kwh, pada putaran
pemakaian bahan bakar spesifik yang lebih
mesin 2500 RPM sebesar 0,1157625
tinggi hanya pada putaran 2000 RPM, 2500
kg/kwh, pada putaran 3000 RPM sebesar
RPM, 3000 RPM dan 4000 RPM sedangkan
0,1001831 kg/kwh dan pada putaran 4000 octane booster campur premium
RPM sebesar 0,0805271 kg/kwh .
menghasilkan nilai konsumsi bahan bakar
Berdasarkan tabel hasil pengujian
spesifik lebih rendah dibandingkan
diatas dapat dilihat bahwa pemakaian
premium seperti yang telah dijabarkan
Octane Booster dengan campur premium sebelumnya pemakaian bahan bakar
menghasilkan konsumsi bahan bakar
spesifik yaitu banyaknya bahan bakar yang
spesifik pada putaran 2000 RPM sebesar
terpakai setiap jam untuk menghasilkan
0,1246980 kg/kwh, untuk putaran mesin
setiap KW dari daya motor. Jadi semakin
2500 RPM sebesar 0,1086893 kg/kwh
rendah nilai pemakaian bahan bakar
pada putaran 3000 RPM sebesar
spesifik maka semakin rendah pula
0,0908050 kg/kwh, dan pada putaran 4000
pemakaian bahan bakar yang digunakan.
RPM sebesar 0,0692318 kg/kwh.
Pengujian Hipotesis Statistik
Grafik Hasil Pengujian Konsumsi Bahan a. Hipotesis
Bakar Spesifik Dalam statistic dan penelitian terdapat
dua macam hipotesis yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternatif (H1).
Dalampenelitian ini, Ho :Tidak terdapat
pengaruh yang signifikan akibat
penggunaan octan booster campur dengan
premium terhadap pemakaian bahan bakar
spesifik pada sepeda motor Empat
Langkah. H1: Terdapat pengaruh yang
signifikan akibat pemakaian octanae
booster campur dengan premium terhadap
pemakaian bahan bakar spesifik pada
sepeda motor Empat Langkah.
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat b. Pengujian hipotesis
perbandingan pemakaian bahan bakar Pengujian hipotesis pada penelitian ini
spesifik antara Premium dengan Octane menggunakan rumus uji t Hasil dari
Booster campur premium. Premium pengujian hipotesis menggunakan uji t
menghasilkan konsumsi bahan bakar akan dibandingkan dengant table untuk
spesifik sebesar 0,1742674 pada putaran melihat signifikan data dan menerima atau
2000 RPM, pada putaran 2500 RPM menolak . Hasilnya menunjukan bahwa :
sebesar 0,1157625 , pada putaran 3000
Hasil pengujian konsumsi bahan bakar pada setiap putaran mesin yang telah di
spesifik dengan premium dan octane boster tetapkan di dapat thitung dan dibandingkan
campur premium berdasarkan putaran dengan ttabel. Di dapatkan perbedaan konsumsi
mesin menggunakan uji t. bahan bakar spesifik dengan perimium dan
Rpm nx ny
Mean Mean
ℎ ttabel
Signifikan Octane Booster dengan campur premium.
sampel sampel si
Premium menghasilkan konsumsi bahan
2000 2 2 0,1742674 0,1246980 0,071535 0,000084 46,6316 4,303
Signifikan bakar spesifik sebesar 0,1742674 kg/kwh
pada putaran 2000 RPM, pada putaran 2500
2500 2 2 0,1157625 0,1086893 0.000316 0,000036 27,754 4,303 Signifikan
RPM sebesar 0,1157625 kg/kwh, pada
putaran 3000 RPM sebesar 0,1001831
3000 2 2 0,1001831 0,0908050 0,004336 0,000038 29,476 4,303 Signifikan kg/kwh, dan pada putaran 4000 RPM sebesar
0,0805271 kg/kwh sedangkan Octane booster
4000 2 2 0,0805271 0,0692318 0,000025 0,000043 10,913 4,303 Signifikan dengan campur premium menghasilkan
konsumsi bahan bakar spesifik lebih rendah
dibandingkan dengan premium. Octane
booster dengan campur premium
c. kriteria penerimaan dan penolakan menghasilkan konsumsi bahan bakar spesifik
hipotesis pada putaran 2000 RPM sebesar 0,1246980
Hasil penelitian dapat dilihat dengan kg/kwh, pada putaran 2500 RPM sebesar
membandingkan hasil uji thitung dengan ttabel 0,1086893 kg/kwh, pada putaran 3000 RPM
4,303 yaitu: apabila nilai thitung ≥ ttabel maka sebesar 0,0908050 kg/kwh, dan pada putaran
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya mesin 4000 RPM sebesar 0,0692318 kg/kwh.
hipotesis nol (Ho) tidak terdapat pengaruh Premium menghasilkan nilai pemakaian
yang signifikan akibat penggunaan Octane bahan bakar spesifik yang lebih tinggi hanya
Booster dengan campur dengan premium pada putaran 2000 RPM, 2500 RPM, 3000
terhadap pemakaian bahan bakar spesifik RPM dan 4000 RPM dari pada dibandingkan
pada sepeda motor Empat Langkah ditolak dengan octane booster campur dengan
dan hipotesis alternatif (H1) terdapat premium seperti yang telah dijabarkan diatas.
pengaruh yang signifikan akibat Perbedaan konsumsi bahan bakar spesifik ini
penggunaan Octane Booster dengan mengidentifikasikan bahwa penggunaan
campur premium terhadap pemakaian Octane booster dengan campur premium
bahan bakar spesifik pada sepeda motor lebih rendah/irit pada semua putaran 2000
Empat Langkah di terima. RPM, 2500 RPM, 3000 RPM dan 4000 RPM.
Dalam pengujian hipotesis ini, peneliti Berdasarkan hasil analisa pada tabel 14
menggunakan uji dua pihak (two tail test ) diatas terdapat pemakaian bahan bakar
dalam uji dua pihak ini berlaku ketentuan spesifik mesin menggunakan premium dan
bahwa, bila harga t hitung lebih besar atau Octane booster campur dengan premium
sama dengan harga t tabel, maka H1 pada sepeda motor Empat Langkah, pada
diterimadan H0 ditolak. Taraf kesalahan putaran mesin 2000 RPM didapatkan nilai
yang dipakai adalah 5%, (derajat thitung 46,6316 > lebih besar dari ttabel 4,303. Pada
kebebasan) dk = nx + ny - 2 = 2 + 2 – 2 = 2 2500 RPM didapatkan nilai thitung 27,754 >
maka untuk uji dua pihak harga t tabel = lebih besar dari ttabel 4,303. Pada 3000 RPM
4,303. didapatkan nilai thitung 29,476 > lebih besar dari
ttabel 4,303, Pada 4000 RPM didapatkan nilai
Pembahasan thitung 10,913 > lebih besar dari ttabel 4,303.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang Berdasarkan pembahasan menggunakan
ingin dicapai yaitu untuk mengetahui uji t dapat dilihat bahwa Octane Booster
seberapa besar pengaruh penggunaan Octane campur dengan premium lebih unggul
Booster dengan campur premium terhadap dibandingkan dengan premium. Pengaruh
pemakaian bahan bakar spesifik pada sepeda Octane Booster campur dengan premium
motor Empat Langkah. Berdasarkan analisa terhadap konsumsi bahan bakar spesifik pada
data hasil pengujian konsumsi bahan bakar putaran 2000 RPM, 2500 RPM, 3000 RPM
spesifik premium dan Octane Booster dengan dan 4000 sangat signifikan.
campur premium dengan menggunakan uji t
KESIMPULAN [3] Mohd Gempur Adnan (2006). Indonesian
Berdasarkan hasil analisis data Fuel Quality Report jakarta: Deputy
penelitian yang telah dibahas pada bagian Minister, Environmental Pollution
muka, dapat ditarik kesimpulan sesuai Control
dengan tujuan penelitian ini bahwa Octane
booster memberikan pengaruh terhadap [4] Toyota (1972). Materi Pelajaran Engine
pemakaian bahanbakar spesifik, untuk Grup New Step 2. Jakarta: PT. Toyota
lebih jelasnya akan dijabarkan Astra Motor
sebagaiberikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang [5] Philip Kristanto (2002). Oksigenat
dilakukan Octane booster dengan campur Methyl Tertiary Buthyl Ether Sebagai
premium memberikan perubahan Aditif Octane Booster Bahan Bakar
konsumsi bahan bakar spesifik yang lebih Motor Bensin: Jurnal UK
rendah pada putaran 2000 RPM dapat
menghemat (46,6316 %), pada putaran [6] Wahyu Hidayat (2012). Motor Bensin
2500 RPM dapat menghemat (27,754 %), Modern. Jakarta. Rineka cipta.
pada putaran 3000 RPM dapat
menghemat (29,476 %), dan pada putaran
mesin 4000 RPM dapat menghemat (10,91
3 %).
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dijabarkan menggunakan uji t maka
didapatkan rata-rata dari masing-masing
pemakaian bahan bakar spesifik dari
pemakaian Octane booster dengan campur
premium maka semua RPM menghasilkan
nilai pemakaian bahan bakar spesifik yang
lebih lebih rendah maka semua RPM
sangat (signifikan).

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, penulis menyarankan hal-
hal sebagai berikut:
1. Penelitian ini masih terbatas hanya
pada beberapa putaran mesin yang
mewakili, hendaknya pada penelitian
lanjutan untuk putaran yang lebih
tinggi.
2. Sebaiknya peneliti lain juga melakukan
penelitian pemakaian bahan bakar
spesifik dengan perbandingan bahan
bakar premium dan Octane booster
campur dengan premium.

DAFTAR RUJUKAN
[1] Jalius Jama dkk (2008). Teknologi Sepeda
Motor Jilid 1. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK.
[2] Jalius Jama dkk(2008). Teknologi Sepeda
Motor Jilid 2. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK.

Anda mungkin juga menyukai