Anda di halaman 1dari 13

1.

Achmad Aris Syahrul Ramadhan XI IPA 2 - 01


2. Faranisa Aulia Ar Rahma Syarifah XI IPA 2 - 12
3. Linda Sandrina XI IPA 2 - 17
4. Muhammad Watsieq Ibadurrahman XI IPA 2 - 23
5. Nur Faridatus Sholikhah XI IPA 2 - 24
6. Nyko Joubu Soedjana XI IPA 2 - 25
 Fraksi terpenting dari minyak bumi (C5-C10), yang digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor roda dua, tiga, ataupun empat.

 Bensin yang beredar di pasar Indonesia memiliki beberapa jenis dan


harga yang berbeda, tergantung pada mutu bensin itu sendiri.

 Berdasarkan penelitian, bensin merupakan campuran dari berbagai


senyawa hidrokarbon.
Bensin dengan mutu yang baik memiliki harga
yang lebih tinggi. Bensin yang baik memiliki ciri
tidak menimbulkan ketukan (knocking) pada
mesin. Ketukan pada mesin terjadi jika bensin
terbakar tidak pada saat yang tepat sehingga
akan mengganggu gerakan piston pada mesin.
Hal ini dapat membuat mesin menjadi rusak.
Mutu bensin ditunjukkan oleh angka oktan
atau bilangan oktan. Semakin tinggi bilangan,
semakin baik mutunya.
Di Indonesia terdapat beberapa bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu
pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ditemukan berdasarkan nilai RON (Reserch
Octane Number).
 Premium (RON 88). Umumnya, premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermesin
bensin, seperti mobil, sepeda motor, dan motor tempel. Bahan bakar ini sering juga disebut
motor gasoline atau petrol.
 Pertamax (RON 92). Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang mensyaratkan penggunaan bahan
bakar beroktan tinggi tanpa timbel (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk
kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi
setara dengan electronic fuel injection.
 Pertamax Plus (RON 95). Jenis BBM ini mempunyai nilai oktan tinggi. Pertamax Plus
ditujukan untuk kendaraan berteknologi mutakhir yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar
beroktan tinggi. Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki
kompresi ratio lebih besar dari 10,5 dan menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI),
variable valve timing (VVT-I pada Toyota, VVT pada Suzuki, VTEC pada Honda dan
VANOS/Valvetronic pada BMW), turbochargers, serta catalic converters.
 Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai
pembanding yaitu isooktana dan n-heptana. Kedua senyawa ini adalah dua
diantara banyak macam senyawa yang tedapat dalam bensin.

 Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul
penyusun bensin, oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa
mengalami pembakaran spontan. Tidak seperti yang terjadi pada
heptana, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan
sedikit. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan diberi nilai oktan
100. Sedangkan n-heptana menyebabkan ketukan paling banyak dan diberi
nilai 0.
 Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator, kemudian
bercampur dengan udara.
 Campuran bensin dan udara dimasukkan ke ruang bahan
bakar.
 Campuran bensin dan udara yang sudah bebentuk gas
ditekan oleh piston hingga volumenya menjadi sangat kecil.
 Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi. Hasil
pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk
menggerakkan kendaraan.
 Bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam
silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses
pembakaran bensin akan diubah menjadi gerak. Pembakaran bensin
yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus
terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu
pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke piston menjadi
maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai
hidrokarbon yang akan menentukan kualitas bensin.

 Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan n-


nonanasangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran
terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang tepat.
Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan
(knocking).
 Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang
belum terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak
maksimum.

 Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti


isooktana tidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang
dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke piston lebih besar.

 Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung
lebih banyak alkana rantai bercabang/aromatik dibandingkan alkana rantai
lurus.
Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya hanya mempunyai
bilangan oktan berkisar 70. Kemudian nilai oktan ditingkatkan dengan
cara-cara berikut ini :

Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam Menambahkan aditif anti ketukan ke dalam
fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bensin untuk memperlambat pembakaran
bercabang melalui proses reforming. bensin. Zat Aditif adalah suatu zat yang di
Reforming adalah perubahan dari bentuk tambahkan kedalam suatu campuran/
molekul bensin yang bermutu kurang baik adonan/larutan dengan jumlah yang sangat
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang sedikit dengan tujuan memberikan kualitas
bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). yang baik/yang di inginkan dengan signifikan.
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul Contohnya :
yang sama bentuk strukturnya yang berbeda.  Ethyl Tertier Butil Ether (ETBE).CH3O(C2H5)3
Oleh karena itu, proses ini juga disebut
 Tertier Amil Metil Eter (TAME). CH3 O (CH3)
isomerisasi. Reforming dilakukan dengan C2H5
menggunakan katalis dan pemanasan.
 Metil Tertier Butil Eter (MTBE). CH3O(CH3)3
 Menambahkan hidrokarbon alisiklik/ aromatik  Tetra Etil Lead (TEL) . Pb(C2H5)4
ke dalam campuran akhir fraksi bensin.
Karena saat penggunaannya pada pembakaran bensin, TEL
menghasilkan oksida timah (PbO) yang menempel pada
komponen mesin. Agar PbO tidak menempel ,penggunaan TEL
(65%) ditambahkan dengan 1,2-dibromo etana dan 1,2-dikloro
etana yang mengubah Pb menjadi PbBr2 (mudah menguap) yang
keluar dari knalpot.
Namun, zat ini dapat mencemari udara dan jika masuk ke dalam
tubuh akan mengakibatkan anemia, sakit kepala dan bila dalam
kadar tinggi dapat menimbulkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai