Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul
penyusun bensin, oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa
mengalami pembakaran spontan. Tidak seperti yang terjadi pada
heptana, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan
sedikit. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan diberi nilai oktan
100. Sedangkan n-heptana menyebabkan ketukan paling banyak dan diberi
nilai 0.
Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator, kemudian
bercampur dengan udara.
Campuran bensin dan udara dimasukkan ke ruang bahan
bakar.
Campuran bensin dan udara yang sudah bebentuk gas
ditekan oleh piston hingga volumenya menjadi sangat kecil.
Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi. Hasil
pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk
menggerakkan kendaraan.
Bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam
silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses
pembakaran bensin akan diubah menjadi gerak. Pembakaran bensin
yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus
terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu
pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke piston menjadi
maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai
hidrokarbon yang akan menentukan kualitas bensin.
Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung
lebih banyak alkana rantai bercabang/aromatik dibandingkan alkana rantai
lurus.
Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya hanya mempunyai
bilangan oktan berkisar 70. Kemudian nilai oktan ditingkatkan dengan
cara-cara berikut ini :
Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam Menambahkan aditif anti ketukan ke dalam
fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bensin untuk memperlambat pembakaran
bercabang melalui proses reforming. bensin. Zat Aditif adalah suatu zat yang di
Reforming adalah perubahan dari bentuk tambahkan kedalam suatu campuran/
molekul bensin yang bermutu kurang baik adonan/larutan dengan jumlah yang sangat
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang sedikit dengan tujuan memberikan kualitas
bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). yang baik/yang di inginkan dengan signifikan.
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul Contohnya :
yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Ethyl Tertier Butil Ether (ETBE).CH3O(C2H5)3
Oleh karena itu, proses ini juga disebut
Tertier Amil Metil Eter (TAME). CH3 O (CH3)
isomerisasi. Reforming dilakukan dengan C2H5
menggunakan katalis dan pemanasan.
Metil Tertier Butil Eter (MTBE). CH3O(CH3)3
Menambahkan hidrokarbon alisiklik/ aromatik Tetra Etil Lead (TEL) . Pb(C2H5)4
ke dalam campuran akhir fraksi bensin.
Karena saat penggunaannya pada pembakaran bensin, TEL
menghasilkan oksida timah (PbO) yang menempel pada
komponen mesin. Agar PbO tidak menempel ,penggunaan TEL
(65%) ditambahkan dengan 1,2-dibromo etana dan 1,2-dikloro
etana yang mengubah Pb menjadi PbBr2 (mudah menguap) yang
keluar dari knalpot.
Namun, zat ini dapat mencemari udara dan jika masuk ke dalam
tubuh akan mengakibatkan anemia, sakit kepala dan bila dalam
kadar tinggi dapat menimbulkan kematian.