Anda di halaman 1dari 5

BENSIN

Bensin merupakan fraksi distilat yang terpenting, sebab paling banyak diperlukan
untuk menggerakkan mesinmesin motor atau mobil. Suatu bensin harus mempunyai mutu
bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi optimum, efisiensi, dan bebas dari pembakaran
yang tidak sempurna.

a. Komponen Penyusun Bensin

Isooktana (2,2,4-trimetilpentana ) dinyatakan mempunyai angka oktan 100, sedangkan


n-heptana berangka oktan 0. Angaka oktan 80 berarti suatu bahan bakar yang bersifat
seperti campuran 80% volume isooktana dengan 20% volume nheptana.
Sebagai bahan antiketukan di pakai TEL (tetraethyl lead), Pb(C2H5)4. Di samping
TEL, ditambahkan pula senyawa etilena dibromida (C2H4Br2) atau etilena di klorida
(C2H4Cl2). Fungsi dari etilena dibromida atau etilena diklorida adalah untuk mengikat
Pb pada pembakaran membentuk timbal bromide atau timbal klorida yang mudah
menguap dan kemudian masuk ke udara.

Timbal diudara berbahaya sebab jika masuk dalam tubuh dapat mengumpul sehingga
menimbulkan sakit kepala yang mengakibatkan kerusakan pada otak , kebutaan ,
kematian Bensin yang mengandung TEL sehingga bernilai oktan 80 lebih dikenal
sebagai bensin premium,sedangkan yang bernilai oktan 98 lebih dikenal sebagai bensin
super.
Timbal (Pb) termasuk logam berat yang beracun. Mengingat bahaya yang ditimbul
kan pemakaian TEL maka diusahakan mencari bahan antiketukan yang lain. Sebagai
pengganti TEL untuk menaikkan angka oktan bensin digunakan MTBE (metil tersier-
butil eter) atau naftalena (naftalena merupakan zat aromatik yang mampu meningkatkan
angka oktan, tetapi naftalena sendiri bukan bahan bakar sehingga panas pembakaran
campuran akan lebih rendah daripada bensin murni). Namun, usaha ini belum berhasil
karena antiketukan lain tersebut dapat menimbulkan pencemaran dalam bentuk lain.

b. Mutu Bensin

Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking)


yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan angka oktan. Ketukan adalah suatu
sifat yang kurang baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran terjadi terlalu dini
sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Angka Oktan bercampur dengan
isooktana dan normal- heptana yang mempunyai kekhasan daya letup yang sama
seperti bahah bakar.

c. Rantai Cabang Tel , Mtbe ,Naftalena

Naftalena

d. Jenis Kartakan Pada Fraksi Bensin

Proses memanaskan bahan bakar bertitik didih tinggi di bawah tekanan dengan
penambahan katalis (tanah liat aluminium silikat dicuci dengan asam dan dijadikan
bubuk halus). Dalam kondisi demikian, molekul besar akan patah-patah menjadi Suatu
teknik mengubah alkana menjadi alkena. fragmen kecil.

Adanya ketukan akan mengurangi efesiensi bahan bakar (jarak yang di tempuh per
satuan volume makin pendek) dan dapat merusak mesin. Makin sedikit ketukan makin
baik mutu bensin. Contoh: Bensin yang banyak mengandung senyawa hidrokarbon rantai
cabang, misalnya (2,2,4- trimetil pentana) memiliki angka oktan tinggi. Sehingga, makin
tinggi angka oktan, makin sukar terjadi ketukan dan makin efisien bahan bakar

e. Cara Menaikkan Angka Oktan

Salah satu cara (banyak cara yg lain) untuk menaikkan nilai oktan adalah
penambahan TEL (tetra ethyl lead) kedalam bensin yg bernilai oktan rendah. Caranya
sederhana, mixing saja. Namun kemudian diketahui penambahan aditif penambah nilai
oktan ini berbahaya dari segi kesehatan dan lingkungan. Pada intinya bensin beroktan
tinggi ini bisa didapatkan dengan merubah struktur molekul hidrokarbon penyusun bahan
bakar. Sehingga dengan bantuan katalis pada kondisi operasi tertentu, struktur molekul
parafinik (bernilai oktan rendah), bisa diubah menjadi struktur naftenik, dan naftenik
menjadi aromatik. Dimana nilai oktan aromatik > naftenik > parafinik.
Menambahkan Naphtalene pada bensin. Naphtalene merupakan suatu larutan kimia
yang memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan angka oktan dari bensin.
Besarnya angka oktan ini dapat diukur dengan mesin CFR. Dalam hal ini terlihat bahwa
naphthalene merupakan bahan yang mampu meningkatkan angka oktan tetapi naphtalene
sendiri bukan bahan bakar sehingga panas pembakaran campuran akan lebih rendah dari
pada bensin murni. Karena bentuk struktur kimia serta sifat kearomatisan tersebut
naphtalene seperti halnya benzena, mempunyai sifat antiknock yang baik. Oleh sebab
penambahan naphtalene pada bensin akan meningkatkan mutu antiknock dari bensin
tersebut. Menambahkan MTBE (Metil tersier-butileter). Bensin jenis premix
menggunakan campuran MTBE tanpa TEL

f. Karakteristik Bensin
 Mudah menguap pada temperatur normal.
 Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau.
 Mempunyai titik nyala rendah (-10 sampai -15 derajat Celcius).
 Mempunyai berat jenis yg rendah (0,71 sampai 0,77 kg/l).
 Dapat melarutkan oli dan karet.
 Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500 sampai 10,500 kcal/kg).
 Sedikit meninggalkan jelaga setelah dibakar.

g. Zat Aditif Dalam Bensin


 Antioksidan: digunakan untuk menghambat pembentukkan kerak yang dapat
menyumbat saringan dan saluran bensin. Jadi, bensin perlu ditambahkan antioksidan,
seperti alkil fenol.

 Pewarna untuk membedakan berbagai jenis bensin:

 Contohnya pewarna kuning untuk bensin premium.

 Antikorosi: untuk mencegah korosi pada logam yang bersentuhan dengan bensin,
seperti logam tangki dan saluran bensin.Contoh antikorosi adalah asam karboksilat.

 Deterjen karburator untuk mencegah/membersihkan kerak dalam karburator.


h. Perbedaan Kualitas Bensin Dan Pertamax
 PREMIUM
Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi , sehingga akan
menyebabkan knocking yang menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga
terjadi pemborosan inefisiensi , menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang
sangat besar .
 PERTAMAX
Bebas timbal , nilai atau kadar RON 92 , lebih tinggi dari premium, dapat
menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan
optimal pada gerakan piston, menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang
sangat sedikit dibanding premium.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai