Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rudi Yusuf

NIM : 03031281621111
Shift : Jumat (08.00-11.00 WIB)
Kelompok : 2

NATURAL DRAFT DAN CONTOHNYA DI PERUSAHAAN

Menara pendingin merupakan sistem pembuangan panas akhir dari reaktor.


Menara pendingin merupakan hal yang penting dalam pabrik kimia. Tugas utama
dari menara pendingin adalah untuk mencegah panas hilang ke atmosfer. Menara
pendingin biasanya digunakan untuk menghilangkan kenaikan panas yang sedikit
dari air pendingin. Make-up water digunakan untuk mencegah kehilangan air akibat
evaporasi. Air panas dari alat penukar panas dikirimkan ke menara pendingin. Air
tersebut keluar dari menara pendingin dan dikirimkan kembali ke alat penukar
panas atau unit lainnya untuk pendinginan lebih lanjut. Menara pendingin umum-
nya dapat dikategorikan dalam dua bagian utama berdasarkan alat bantunya yaitu,
mechanical draft tower dan natural draft tower (Kashani, 2013).
Natural draft cooling tower ini tidak menggunakan kipas. Aliran udaranya
bergantung semata-mata pada tekanan dorong alami. Menara pendingin alami ini
tidak ada bagian yang bergerak, udara mengalir ke atas akibat adanya perbedaan
massa jenis antara udara atmosfer dengan udara kalor lembab di dalam menara
pendingin yang bertemperatur lebih tinggi daripada udara atmosfer di sekitarnya.
Perbedaan massa jenis ini maka timbul tekanan dorong yang mendorong udara ke
atas. Menara pendingin tipe ini mempunyai ketinggian sampai puluhan meter.
Jenis ini dibagi menjadi dua tipe aliran, yaitu cross-current dan counter-
current dengan fungsi tersendiri. Natural draft cooling tower cross-current kurang
disukai karena lebih sedikit memberi tahanan terhadap aliran udara di dalam
menara, sehingga kecepatan udaranya lebih tinggi dan mekanisme perpindahan
kalornya kurang efisien. Natural draft cooling tower counter current lebih sering
digunakan karena mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut:
1) Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga lebih tahan terhadap
tekanan angin.
2) Mampu beroperasi di daerah dingin maupun lembab.
3) Dapat digunakan untuk instalasi skala besar.
4) Biaya dalam maintanance murah.
5) Tidak memerlukan daya.
1. Natural Draft Cooling Tower
Menara pendingin jenis natural atau biasa disebut juga jenis hiperbola, me-
nara ini menggunakan perbedaan suhu udara ambien (lingkungan) dan udara panas
dibagian dalam menara. Udara panas mengalir ke atas melalui menara (disebabkan
oleh densitas dari udara yang ringan), udara segar yang dingin disalurkan ke menara
melalui saluran udara masuk di bagian bawah. Tidak diperlukan fan dan hampir ti-
dak ada sirkulasi udara panas yang dapat mempengaruhi kinerja. Kontruksi beton
banyak digunakan untuk dinding menara dengan ketinggian hingga mencapai 200
meter. Menara pendingin tersebut kebanyakan hanya digunakan untuk jumlah pa-
nas yang besar akibat dari struktur beton yang besar dan cukup mahal. Natural draft
cooling tower udara mengalir hanya berdasarkan aliran konveksi alami.
Dimensi dari menara berdasarkan kebutuhan laju alir untuk mencegah panas
ke lingkungan. Bentuk dan pemilihan material sangat penting untuk memastikan
menara kuat bertahan melawan loading angin, buckling dan getaran. Menara
tersebut berbentuk hiperbola berdasarkan diameter leher dan pemanjangan ke atas.
Shell menara bergantung pada pemilihan material yang biasanya beton atau besi.
Rancangan ini sedikit berbeda dan menggabungkan rangka baja dengan balok
berongga yang dilengkapi dengan material penutup. Material penutup yang dipilih
harus sangat kuat dan kaku untuk bertahan dari wind loading, tahan lama dan tahan
terhadap degradasi sinar Ultraviolet (UV). Wind loading diaplikasikan dengan ke-
cepatan maksimum sebesar 27,8 m/s pada ketinggian 10 m (Mulyandasari, 2011).

Gambar 1. Menara Pendingin Natural Draft


(Sumber: Rakhman, 2013)
Natural draft tower biasa disebut juga dengan aliran alamiah dari udara ter-
jadi melalui menara. Ada dua faktor yang mempengaruhi terjadinya aliran alamiah,
yaitu peningkatan temperatur dan kelembapan udara di kolom sehingga mengurangi
densitasnya serta kecepatan angin dari dasar menara. Rancangan dari menara tidak
terdapat kipas dan hampir tidak terdapat sirkulasi udara panas yang mempengaruhi.
Beberapa kipas tetap dipasang, untuk beberapa kasus, tujuannya agar meningkatkan
laju alir udara. Jenis ini biasa disebut sebagai “fan-assiseted” natural draft tower.
Bentuk hiperbola dirancang karena beberapa alasan berikut, yaitu semakin banyak
packing yang dapat dipasang karena area yang lebih besar, udara yang masuk lebih
mulus masuk ke tengah dari dinding sehingga menghasilkan aliran udara kuat ke
atas dan kekuatan dari struktur dan kestabilan dari shell lebih besar. Pressure drop
menara rendah dan kecepatan udara di permukaan packing bervariasi dari 1-1,5 m/s.

2. Aplikasi Natural Draft Cooling Tower


Pembangkit listrik tenaga geotermal di Australia Tengah sangat membutuh-
kan metode pendinginan yang tidak bergantung pada besarnya volume air. Natural
draft dry cooling tower adalah salah satu alternatif konvensional atau dikenal juga
sebagai sistem evaporasi. Rancangan ini telah sempurna untuk pembangkit listrik
tenaga geotermal yang berlokasi di Innamincka, Australia Selatan. Rancangan dari
menara pendingin menggabungkan rangkaian alat penukar panas dan struktur me-
nara itu sendiri. Hal ini bergantung pada kondisi lingkungan dan laju panas hilang.
Udara pada natural draft dry cooling tower bertindak sebagai media pendi-
ngin untuk mengembunkan steam yang dipompakan melalui alat penukar panas.
Udara dihisap dari dasar menara dan melewati alat penukar panas. Udara panas di-
paksa ke atas menara karena perbedaan tekanan yang diciptakan antara udara pa-
nas dan kondisi lingkungan. Alat penukar panas diletakkan secara vertikal sekitar
pinggir atau horizontal dekat mulut dari menara. Hal ini merupakan alternatif yang
baik, air tidak terevaporasikan ke atmosfer dan dipanaskan ulang untuk dialirkan
lagi ke turbin. Menara pendingin ini akan beroperasi secara efektif pada perbedaan
temperatur yang besar dan ketinggian menara yang lebih tinggi. Aplikasi lain dari
menara pendingin ini ada pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Jerman,
yang telah dibangun sejak tahun 1960 dan masih beroperasi sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kashani, M. M. H., dan Dobrego. K. V. Heat and Mass Transfer in Natural Draft
Cooling Towers. Journal of Engineering and Thermophysics. Vol. 86(5):
1072-1082.
Mulyandasari, V. 2011. Cooling Tower Selection and Sizing (Engineering Design
Guideline). Johor Baru: KLM Technology Group.
Rakhman, A. 2013. Menara Pendingin (Cooling Tower) pada PLTP. (Online).
https://rakhman.net/power-plants-id/menara-pendingin-cooling-tower-
pada-pltp/. (Diakses pada tanggal 16 Oktober 2018).
Singh, A., dkk. 2014. Perfomance Analysis of Natural Draft Wet Cooling Tower at
Optimized Injection Height. International Journal of Mechanical and
Production Engineering. Vol. 2(10): 1-5.
Singham, J. R. 1983. Natural Draft Towers, Heat Exchangers Design Handbook.
Dusseldorf: Hemisphere Publishing Corporation.

Anda mungkin juga menyukai