Christian Rico.K Dimas Bagus.F Eliza Sari.A Nur hidayat Qisti Yui.W Ulfatus.N A. Proses Pengolahan Minyak Bumi Minyak bumi diperoleh dari dalam bumi dengan cara pengeboran. Minyak bumi di Indonesia terdapat dalam lapisan-lapisan sedimen tersier yang terbentuk antara kisaran waktu 600 ribu -70thn yang lalu. Hasil pengeboran minyak mentah belum dapat dimanfaatkan karena masih berupa campuran dan harus dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pengolahan minyak bumi dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Disalting Proses pengolahan untuk menghilangkan kotoran atau garam yang tercampur dalam minyak mentah(crude oil). Pada proses ini minyak mentah dicampur air supaya mineral terlarut dan ditambah senyawa asam untuk menghilangkan senyawa nonhidrokarbon. Tujuannya mencegah terjadinya korosi di pipa-pipa minyak, mencegah tersumbatnya lubang- lubang di menara fraksinasi. 2. Distilasi Bertingkat Proses pemisahan komponen-komponen penyusun minyak mentah yang berupa senyawa hidro karbon berdasarkan perbedaan titik didih. Proses ini dilakukan dalam kolom atau menara fraksinasi yaitu diawali memanaskan minyak mentah hingga suhu 350°C di dalam tanur. Memompa minyak mentah panas kedalam kolom fraksinasi yang berada di sepertiga bagian bawah. Proses dimenara fraksinasi ini dibantu dengan pemanasan steam untuk menjaga suhu dan tekanan tetap stabil. Pada proses ini minyak akan menguap dan bergerak melalui buble caps dan sebagian uap akan mencair lalu mengalir melalui plat. Cairan yang keluar dari plat akan terpisah dari fraksi lain. Uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada plat lebih rendah, sebaliknya uap minyak yang lebih rendah titik didihnya akan mengembun pada plat yang lebih atas. B. Hasil-hasil Proses Pengolahan Minyak Bumi 1. LPG Gas hasil pengolahan minyak bumi yang dicairkan, komponen gas berupa propana dan butana. 2. Petroleum Eter Dihasilkan dari proses pengolahan minyak mentah pada suhu 30°C-90°C dan merupakan senyawa hidrokarbon yang terdiri atas campuran pentana heksana dan heptana. 3. Bensin(Gasolin) Bensin terkandung di dalam minyak bumi sebanyak 15-30%. 4. Nafta Nafta merupakan bagian dari fraksi minyak bumi yang digunakan untuk menghasilkan bahan baku industry petrokimia, seperti plastik, serat sinteti, nilon, karet sintetis, pestisida dll. 5. Minyak Tanah(kerosin) Kerosin ini terkandung dalam minyak bumi sebanyak 10-15%. 6. Minyak Diensel(solar) Terkandung di dalam minyak bumi sebanyak 15-20%. 7. Minyak Pelumas(oli) Oli disini tersusun dari senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom C19- C35. 8. Parafin Dihasilkan dari proses pengolahan minyak tanah mentah pada suhu sekitar 350°C. 9. Residu Terkandung di dalam minyak bumi sebanyak 40-50%.
C. Kualitas Bensin Bensin mengandung campuran hidrokarbon rantai lurus maupun rantai bercabang. Semakin panjang rantai karbon, pembakaran bensin berlangsung semakin cepat.
D. Dampak dari Pembakaran Bahan b=Bakar
a. Lingkungan Sisa hasil pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat polutan berbahaya, misalnya CO, NOX, HC. b. Manusia Tetra ethyl lead (LET) pada bensin yang dibebaskan ke udara dan terhirup saat bernafas bisa membahayakan manusia juga mengakibatkan kerusakan pada sumsum tulang belakang, sel otak, iritasi saluran pernafasan, dan gangguan kerja enzim. c. Udara Proses pembakaran bahan bakar, partikel-partikel timbal pada TEL dibebaskan ke udara, udara akan tercemar. d. Air MTBE (Metil Tersier Butyl Eter) yang mudah larut dalam air dapat mencemari air tanah, dan jika dikonsumsi manusia terus menerus akan mengakibatkan kanker karena. E. Solusi Mengatasi Dampak Pembakaran Bahan Bakar Memproduksi bensin ramah lingkungan, seperti bensin tanpa aditif Pb. Menggunakan EFI (Elektronic Fulen Injection) pada sistem bahan bakar kendaraan. Menggunakan perubahan katalik pada sistem buangan kendaraan. Melakukan penghijauan atau pembuatan taman dalam kota. Menggunakan bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui dan lebih ramah lingkungan, seperti lebah dilapisi katalis platina.